You are on page 1of 16

LABORATORIUM PENGENDALIAN PROSES

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017/2018

MODUL : Pengendalian Aliran


PEMBIMBING : Ir. Unung Leo Anggraeni, MT

PRAKTIKUM : 07 Mei 2018


PENYERAHAN : 16 Mei 2018

Oleh
KELOMPOK : 2C
NAMA : Anti Sukmawati 161411067
Arijan Vevayose T 161411068
KELAS : 2C-TKI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018
I. TUJUAN
Praktikum ini memberi kompetensi dasar pada mahasiswa yaitu kemampuan
untuk dapat mengendalikan system aliran., dan mempelajari pengaruh nilai
parameter pengendali pada respons aliran.

II. DATA PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA


2.1 Pendalian Proporsional (P)
1. RUN 1

Grafik PV & SP Vs Waktu


70,000
60,000
50,000
PV dan SP

40,000
30,000
20,000
10,000
0
0,000
15.000
30.000
45.000
60.000
75.000
90.000
105.000
120.000
135.000
150.000
165.000
180.000
195.000
210.000
225.000
240.000
255.000
270.000
285.000
300.000
315.000
330.000
345.000
360.000
375.000
Waktu

PV SP

Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : sangat
teredam.

PB 100%

Ti -

Td -
.
Ti

Td
PB
PV dan SP PV dan SP

3. RUN 3
2. RUN 2

teredam

0
0

10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
10,000
20,000
30,000
40,000
60,000
70,000

50,000

-
-
0,000 0
10.000 10,000

200 %
20.000 20,000
30.000 30,000
40.000 40,000
50.000 50,000
60.000 60,000
70.000 70,000
80.000 80,000
90.000 90,000

PV
PV

100.000 100,000
110.000 110,000
120.000 120,000

SP
SP

130.000 130,000

Waktu
Waktu

140.000 140,000
150.000 150,000

Grafik PV & SP Vs Waktu


Grafik PV & SP Vs Waktu

160.000 160,000
170.000 170,000
180.000 180,000
190.000 190,000
200.000 200,000
210.000 210,000
220.000 220,000
230.000 230,000
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : sangat

240.000 240,000
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : sangat
teredam

PB 200%

Ti -

Td -

2.2 Pengendalian Proporsional Integral (PI)


1. RUN 11

Grafik PV & SP Vs Waktu


120,000
100,000
PV dan SP

80,000
60,000
40,000
20,000
0
90.000
0,000

207.000
9.000
18.000
27.000
36.000
45.000
54.000
63.000
72.000
81.000

99.000
108.000
117.000
126.000
135.000
144.000
153.000
162.000
171.000
180.000
189.000
198.000
Waktu

PV SP

Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi
kontinyu.
Pb 100%

Ti 0,5 s

Td -
.
Ti
Pb

Td
PV dan SP PV dan SP

3. RUN 13
2. RUN 12

kontinyu

0
0

20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000

-
1s
0,000 0,000

100%
7.000 7.000
14.000 14.000
21.000 21.000
28.000 28.000
35.000 35.000
42.000
42.000
49.000
49.000
56.000
56.000

PV
PV

63.000
63.000
70.000
70.000 77.000
77.000

SP
SP

84.000
Waktu

Waktu
84.000 91.000
91.000 98.000

Grafik PV & SP Vs Waktu


Grafik PV & SP Vs Waktu

98.000 105.000
105.000 112.000
112.000 119.000
119.000 126.000
126.000 133.000
133.000 140.000
140.000 147.000
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi

154.000
147.000
161.000
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi
kontinyu.

Pb 10%

Ti 2s

Td -

4. RUN 21

Grafik PV & SP Vs Waktu


120,000
100,000
PV dan SP

80,000
60,000
40,000
20,000
0
72.000

153.000
0,000
9.000
18.000
27.000
36.000
45.000
54.000
63.000

81.000
90.000
99.000
108.000
117.000
126.000
135.000
144.000

162.000
171.000
180.000
189.000
198.000
Waktu

PV SP

Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi
kontinyu.

Pb 200%

Ti 0,5 s

Td -
5. RUN 22

100,000
Grafik PV & SP Vs Waktu
90,000
80,000
70,000

PV dan SP
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0

40

100
0
5
10
15
20
25
30
35

45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95

105
110
115
120
Waktu

PV SP

Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi
kontinyu.

Pb 200%

Ti 1s

Td -

6. RUN 23

Grafik PV dan SP VS Waktu


70,000
60,000
50,000
PV dan SP

40,000
30,000
20,000
10,000
0
0,000

27.000
9.000
18.000

36.000
45.000
54.000
63.000
72.000
81.000
90.000
99.000
108.000
117.000
126.000
135.000
144.000
153.000
162.000
171.000
180.000
189.000
198.000
207.000
216.000

Waktu

PV SP
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : teredam
(saat set point = 60).

Pb 200%

Ti 2s

Td -

No Karakteristik Nilai

1 Overshoot 25,656 %

2 Settling time 12 s

3 Decay Ratio 0,999

7. RUN 31 PI

Grafik PV dan SP VS Waktu


100,000

80,000
PV dan SP

60,000

40,000

20,000

0
151

336
0
17
34
50
67
84
101
118
134

168
185
202
218
235
252
269
286
302
319

353
370
386

Waktu

PV SP

Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi
kontinyu.

Kc/Pb 400%

Ti 0,5 detik

Td -
8. RUN 32 PI

Grafik PV dan SP VS Waktu


70,000
60,000
50,000
PV dan SP 40,000
30,000
20,000
10,000
0
0,000

231.000
11.000
22.000
33.000
44.000
55.000
66.000
77.000
88.000
99.000
110.000
121.000
132.000
143.000
154.000
165.000
176.000
187.000
198.000
209.000
220.000

242.000
253.000
264.000
Waktu

PV SP

Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : teredam
(saat set point = 60).

Pb 400%

Ti 1s

Td -

No Karakteristik Nilai

1 Overshoot 13,50826%

2 Settling time 10 s

3 Decay Ratio 0,999837


9. RUN 33

Grafik PV dan SP VS Waktu


70,000
60,000
50,000

PV dan SP
40,000
30,000
20,000
10,000
0

266
0
14
28
42
56
70
84
98
112
126
140
154
168
182
196
210
224
238
252

280
294
308
322
336
350
Waktu

PV SP

Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : teredam
(saat set point = 60).

Pb 400%

Ti 2 detik

Td -

No Karakteristik Nilai

1 Overshoot 19,76856%

2 Settling time 22 s

3 Decay Ratio 0,98888


2.3 Pengendalian Proporsional Integral Derivatif (PID)

Grafik PV dan SP VS Waktu


70,000
60,000
50,000
PV dan SP

40,000
30,000
20,000
10,000
0

238
0
14
28
42
56
70
84
98
112
126
140
154
168
182
196
210
224

252
266
280
294
308
322
336
350
Waktu

PV SP

Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : tak stabil.

Pb 200%

Ti 1s

Td 0,2 s
PV dan SP PV dan SP PV dan SP

0
20,000
40,000
60,000
80,000
20,000
40,000
60,000
0
20,000
40,000
60,000
80,000

80,000
0,000 0 0,000
18.000 18,000 27.000
2.4 Peta Penalaan Pengendalian

36.000 36,000 54.000


54.000 54,000 81.000
72.000 72,000 108.000

PV
PV

PV
90.000 90,000 135.000
108.000 108,000 162.000
126.000 126,000 189.000

SP
SP

SP
Waktu
Waktu
Waktu

144.000 144,000 216.000

Grafik PV & SP Vs Waktu


Grafik PV & SP Vs Waktu
Grafik PV & SP Vs Waktu

162.000 162,000 243.000


180.000 180,000 270.000
P Controller Tuning Map

198.000 198,000 297.000


216.000 216,000 324.000
234.000 234,000 351.000

Nilai PB meningkat
PI Controller Tuning Map

Grafik PV & SP Vs Waktu Grafik PV & SP Vs Waktu Grafik PV & SP Vs Waktu

150,000 150,000 150,000


100,000 100,000 100,000
50,000 50,000 50,000
0 0 0

102.0…
119.0…
136.0…
120.0…
144.0…
168.0…
192.0…

152.0…
114.0…
133.0…

85.000
0,000
17.000
34.000
51.000
68.000
24.000
0,000

48.000
72.000
96.000

19.000
0,000

38.000
57.000
76.000
95.000
Waktu Waktu Waktu

Grafik PV & SP Vs Waktu 100,000 Grafik PV & SP Vs Waktu Grafik PV dan SP VS Waktu

150,000 100,000

Nilai τi meningkat
100,000 50,000 50,000
50,000
0 0
104.0…
130.0…
156.0…
182.0…

100.0…
125.0…
150.0…
175.0…
200.0…
0,000
26.000
52.000
78.000

0,000
25.000
50.000
75.000
0
26
0
13

39
52
65
78
91
104
117
Waktu Waktu Waktu

Grafik PV dan SP VS Waktu Grafik PV dan SP VS Waktu Grafik PV dan SP VS Waktu

100,000 80,000 80,000


80,000 60,000
60,000
60,000 40,000
40,000
40,000 20,000
20,000 0 20,000
0,000
30.000
60.000
90.000
120.000
150.000
180.000
210.000
240.000

0 0

320
0
40
80
120
160
200
240
280
252
0
50
101
151
202

302
353

Waktu Waktu Waktu

Nilai PB meningkat

III. PEMBAHASAN
 Anti Sukmawati (161411067)
Pada praktikum kali ini dilakukan pengendalian Aliran (flow control)
dengan mamvariasikan nilai proporsional, integral, dan derivative dari data hasil
praktikum. Praktikum yang dilakukan yaitu pengendalian Proporsional (P),
Proporsional Integral (PI), dan pengendalian Proporsional Integral Derivatif
(PID).
Pada percobaan pengendalian Proporsional (P), nilai PB divariasikan
menjadi 100, 200 dan 400%. Pada hasil percobaan diperoleh bahwa grafik yang
didapat menunjukan grafik sejenis redaman kritik atau sangat teredam untuk
semua jenis variasi PB. Respons tanpa osilasi (sangat teredam) ini akan bersifat
lambat namun stabil. Hal ini disebabkan karena pada pengendalian Proporsional
tidak menggunakan waktu integral atau ditunjukan saat mensetting nilai Ti pada
layar. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa grafik pengendalian proporsional
merupakan grafik orde 1 dimana garis SP dengan PV akan bertemu pada waktu
tak hingga. Semakin besar nilai Pb yang di masukan, maka nilai PV akan
semakin jauh dari SP, hal ini dapat terlihat dari grafik pada PB 400% yang
mempunyai selisih antara PV dan SP paling besar daripada PB pada 100 % dan
200%.
Pada percobaan pengendalian proporsional integaral (PI), dapat
diperoleh beberapa jenis grafik diantaranya ada grafik osilasi kontinyu, sangat
teredam dan teredam. Perolehan grafik yang bermacam-macam ini dipengaruhi
oleh nilai PB dan Ti yang diberikan. Pada nilai PB yang lumayan besar yaitu
200 dan 400% grafik rata-rata menunjukan jenis sangat teredam dan teredam,
berbeda dengan PB 100% yang hamper semuanya menujukan grafik osilasi
kontinyu. Hal ini disebabkan karena PB yang bernilai kecil, sehingga respon
menjadi semakin cepat akibatnya terjadi osilasi kontinyu. Sementara itu
pengaruh nilai Ti pada percobaan adalah jika nilai Ti yang semakin besar, maka
respon semakin lambat. Sebaliknya, semakin kecil nilai Ti, respon semakin
cepat namun overshoot yang dihasikan semakin besar. Hal ini dapat dilihat pada
settling time yang semakin kecil. Pada nilai PB 400% Ti 2 s, PB 200% Ti 2 s,
dan PB 400% Ti 1 s secara berturut-turut memiliki nilai settling time sebesar
22 s, 12 s, dan 10 s. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan respon tidak hanya
bergantung pada nilai PB namun juga bergantung dari nilai Ti.
Pada percobaan Proportional Integral Derivatif (PID), nilai PB di set
pada 200 %, nilai Ti pada 1 detik dan nilai Td pada 0,2 detik. Dari grafik yang
dihasilkan terlihat bahwa respon yang dihasilkan cepat tetapi tidak stabil dan
mempunyai osilasi yang kontinyu sehingga grafik tersebut tidak memiliki nilai
overshoot, settling time dan decay ratio sama sekali. Hal ini memperlihatkan
bahwa saat menggunakan pengendalian jenis PID akan menyebabkan adanya
overshoot dan osilasi yang berlebihan yang menyebabkan grafik PV tidak stabil.
Hal ini tentu sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa aksi derivative
tidak diperlukan dalam pengendalian laju alir karena dalam pengendalian laju
alir telah memiliki banyak noise yang dapat mengganggu proses pengukuran.
Pada tanggapan dengan osilasi kontinyu, variabel proses secara terus menerus
bergelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang tetap. Tanggapan tak stabil
ini, memiliki amplitudo yang bias membesar. Kondisi ini akan sangat berbahaya
karena dapat merusak sistem keseluruhan.
Berdasarkan hasil praktikum dapat diperoleh bahwa pengukuran terbaik
adalah pada pengendalian proporsional integral (PI) dengan PB sebesar 400%
Ti 2 s, PB 200% Ti 2 s, dan PB 400% Ti 1 s yang membentuk grafik teredam.

 Arijan Vevayose T (161411068)


Pada praktikum ini kita melakukan pengendalian aliran dimana kita
akan menentukan pengendalian yang paling baik dari Proposional, Integral dan
derivatif. Dimana pada pengendalian awal yaitu proposional kita menggunakan
100%,200% dan 400% dan kita akan menentukan yang paling baik atau yang
paling bisa mengendalikan proses dapat dilihat dari nilai overshot,decay ratio,
dan settling time. Pada pengendali proposional kita menilai bahwa pada P 100%
merupakan yang paling baik dan untuk selanjutnya kita akan menentukan
integral yang baik untuk proses dan berdasarkan nilai yang sama dengan nilai
proposional yang digunakan 10%. Pada nilai integral kami mendapatkan nilai
integral 1 detik dan itu kita mendapatkan dari melihat grafik dan nilai dari
elemen dinamik. Fungsi dari integral ini untuk memperkecil overshoot tetapi
respons nya lambat. Untuk derivative kita menggunakan nilai 0.2. Sehingga
untuk pengendalian aliran ini kami mendapatkan nilai PID yang paling baik
sebesar P=10% I=1 detik dan D= 0.2 karena pada pengendalian ini nilai dari
element dinamik lebih baik dan pada grafik kondisinya lebih stabil dan tidak
terlalu besar osilasinya sehingga tidak stabil.
Dari hasil percobaan ini kami melihat nilai overshot masih besar dan
terus berosilasi ini disebabkan karena gangguan yang sangat banyak pada alat
yang menyebabkan proses pengendalian sulit untuk didapatkan kondisi optimal.
Dan juga kondisi alat yang sudah tidak terlalu baik karena umur membuat aliran
semakin sulit untuk dikendalikan. Dan juga pada pengendalian ini kita juga
harus teliti dalam pengukuran karena kondisi awal harus sama pada setiap
operasi maka pada setiap percobaan kami akan mengembalikan kembali kondisi
seperti semula sehingga keadaan awal setiap operasi akan sama dan untuk
pembandingan akan semakin mudah dan dalam melihat perbedaan dan
menentukan yang terbaik jadi lebih mudah dilakukan. Dalam hal ini juga kita
harus menyesuaikan bukaan valve yang mengatur laju alir dengan setpoint yang
diinginkan supaya tidak terlalu jauh,karena akan mengakibatkan kondisi
menjadi tidak stabil akibat bukaan yang terlalu besar dan pompa akan membuat
aliran akan menjadi besar dan jauh dari setpoint. Maka dari itu kondisi valve
akan diatur supaya mendekati setpoint dan pompa yang digunakan juga putaran
sudah tidak stabil sehingga mengakibatkan gangguan

IV. KESIMPULAN
1) Semakin besar nilai I dan D maka waktu respon semakin cepat , tetapi kurang
tepat mengenai setpoint karena banyak noise sehingga menyebabkan osilasi
kontinyu.
2) Osilasi kontinyu memperlihatkan variabel proses yang secara terus menerus
bergelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang tetap. Tanggapan tak
stabil ini, memiliki amplitudo yang bias membesar. Kondisi ini akan sangat
berbahaya karena dapat merusak sistem keseluruhan.
3) Pada pengendalian aliran, aksi derivative tidak terlalu diperlukan karena dalam
pengendalian aliran akan memiliki banyak noise dan pemakaian derivative ini
hanya akan memperkuat noisenya saja.
4) Berdasarkan hasil praktikum dapat diperoleh bahwa pengukuran terbaik
adalah pada pengendalian proporsional integral (PI) dengan PB sebesar 400%
Ti 2 s, PB 200% Ti 2 s, dan PB 400% Ti 1 s yang membentuk grafik teredam.

V. DAFTAR PUSTAKA
1. Cooper, D. J. (2004). Practical Process Control. Control Station
2. Heriyanto (2010). Pengendalian Proses. Jurusan Teknik Kimia, Bandung
: POLBAN
3. Wade, H. L. (2004). Basic And Advancy Regulatory Control: System
Design and Application. Ed. 2, ISA, NC

You might also like