Professional Documents
Culture Documents
Oleh
KELOMPOK : 2C
NAMA : Anti Sukmawati 161411067
Arijan Vevayose T 161411068
KELAS : 2C-TKI
40,000
30,000
20,000
10,000
0
0,000
15.000
30.000
45.000
60.000
75.000
90.000
105.000
120.000
135.000
150.000
165.000
180.000
195.000
210.000
225.000
240.000
255.000
270.000
285.000
300.000
315.000
330.000
345.000
360.000
375.000
Waktu
PV SP
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : sangat
teredam.
PB 100%
Ti -
Td -
.
Ti
Td
PB
PV dan SP PV dan SP
3. RUN 3
2. RUN 2
teredam
0
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
10,000
20,000
30,000
40,000
60,000
70,000
50,000
-
-
0,000 0
10.000 10,000
200 %
20.000 20,000
30.000 30,000
40.000 40,000
50.000 50,000
60.000 60,000
70.000 70,000
80.000 80,000
90.000 90,000
PV
PV
100.000 100,000
110.000 110,000
120.000 120,000
SP
SP
130.000 130,000
Waktu
Waktu
140.000 140,000
150.000 150,000
160.000 160,000
170.000 170,000
180.000 180,000
190.000 190,000
200.000 200,000
210.000 210,000
220.000 220,000
230.000 230,000
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : sangat
240.000 240,000
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : sangat
teredam
PB 200%
Ti -
Td -
80,000
60,000
40,000
20,000
0
90.000
0,000
207.000
9.000
18.000
27.000
36.000
45.000
54.000
63.000
72.000
81.000
99.000
108.000
117.000
126.000
135.000
144.000
153.000
162.000
171.000
180.000
189.000
198.000
Waktu
PV SP
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi
kontinyu.
Pb 100%
Ti 0,5 s
Td -
.
Ti
Pb
Td
PV dan SP PV dan SP
3. RUN 13
2. RUN 12
kontinyu
0
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
-
1s
0,000 0,000
100%
7.000 7.000
14.000 14.000
21.000 21.000
28.000 28.000
35.000 35.000
42.000
42.000
49.000
49.000
56.000
56.000
PV
PV
63.000
63.000
70.000
70.000 77.000
77.000
SP
SP
84.000
Waktu
Waktu
84.000 91.000
91.000 98.000
98.000 105.000
105.000 112.000
112.000 119.000
119.000 126.000
126.000 133.000
133.000 140.000
140.000 147.000
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi
154.000
147.000
161.000
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi
kontinyu.
Pb 10%
Ti 2s
Td -
4. RUN 21
80,000
60,000
40,000
20,000
0
72.000
153.000
0,000
9.000
18.000
27.000
36.000
45.000
54.000
63.000
81.000
90.000
99.000
108.000
117.000
126.000
135.000
144.000
162.000
171.000
180.000
189.000
198.000
Waktu
PV SP
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi
kontinyu.
Pb 200%
Ti 0,5 s
Td -
5. RUN 22
100,000
Grafik PV & SP Vs Waktu
90,000
80,000
70,000
PV dan SP
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
40
100
0
5
10
15
20
25
30
35
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
105
110
115
120
Waktu
PV SP
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi
kontinyu.
Pb 200%
Ti 1s
Td -
6. RUN 23
40,000
30,000
20,000
10,000
0
0,000
27.000
9.000
18.000
36.000
45.000
54.000
63.000
72.000
81.000
90.000
99.000
108.000
117.000
126.000
135.000
144.000
153.000
162.000
171.000
180.000
189.000
198.000
207.000
216.000
Waktu
PV SP
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : teredam
(saat set point = 60).
Pb 200%
Ti 2s
Td -
No Karakteristik Nilai
1 Overshoot 25,656 %
2 Settling time 12 s
7. RUN 31 PI
80,000
PV dan SP
60,000
40,000
20,000
0
151
336
0
17
34
50
67
84
101
118
134
168
185
202
218
235
252
269
286
302
319
353
370
386
Waktu
PV SP
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : osilasi
kontinyu.
Kc/Pb 400%
Ti 0,5 detik
Td -
8. RUN 32 PI
231.000
11.000
22.000
33.000
44.000
55.000
66.000
77.000
88.000
99.000
110.000
121.000
132.000
143.000
154.000
165.000
176.000
187.000
198.000
209.000
220.000
242.000
253.000
264.000
Waktu
PV SP
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : teredam
(saat set point = 60).
Pb 400%
Ti 1s
Td -
No Karakteristik Nilai
1 Overshoot 13,50826%
2 Settling time 10 s
PV dan SP
40,000
30,000
20,000
10,000
0
266
0
14
28
42
56
70
84
98
112
126
140
154
168
182
196
210
224
238
252
280
294
308
322
336
350
Waktu
PV SP
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : teredam
(saat set point = 60).
Pb 400%
Ti 2 detik
Td -
No Karakteristik Nilai
1 Overshoot 19,76856%
2 Settling time 22 s
40,000
30,000
20,000
10,000
0
238
0
14
28
42
56
70
84
98
112
126
140
154
168
182
196
210
224
252
266
280
294
308
322
336
350
Waktu
PV SP
Bentuk respons variabel proses pada perubahan nilai set point : tak stabil.
Pb 200%
Ti 1s
Td 0,2 s
PV dan SP PV dan SP PV dan SP
0
20,000
40,000
60,000
80,000
20,000
40,000
60,000
0
20,000
40,000
60,000
80,000
80,000
0,000 0 0,000
18.000 18,000 27.000
2.4 Peta Penalaan Pengendalian
PV
PV
PV
90.000 90,000 135.000
108.000 108,000 162.000
126.000 126,000 189.000
SP
SP
SP
Waktu
Waktu
Waktu
Nilai PB meningkat
PI Controller Tuning Map
102.0…
119.0…
136.0…
120.0…
144.0…
168.0…
192.0…
152.0…
114.0…
133.0…
85.000
0,000
17.000
34.000
51.000
68.000
24.000
0,000
48.000
72.000
96.000
19.000
0,000
38.000
57.000
76.000
95.000
Waktu Waktu Waktu
Grafik PV & SP Vs Waktu 100,000 Grafik PV & SP Vs Waktu Grafik PV dan SP VS Waktu
150,000 100,000
Nilai τi meningkat
100,000 50,000 50,000
50,000
0 0
104.0…
130.0…
156.0…
182.0…
100.0…
125.0…
150.0…
175.0…
200.0…
0,000
26.000
52.000
78.000
0,000
25.000
50.000
75.000
0
26
0
13
39
52
65
78
91
104
117
Waktu Waktu Waktu
0 0
320
0
40
80
120
160
200
240
280
252
0
50
101
151
202
302
353
Nilai PB meningkat
III. PEMBAHASAN
Anti Sukmawati (161411067)
Pada praktikum kali ini dilakukan pengendalian Aliran (flow control)
dengan mamvariasikan nilai proporsional, integral, dan derivative dari data hasil
praktikum. Praktikum yang dilakukan yaitu pengendalian Proporsional (P),
Proporsional Integral (PI), dan pengendalian Proporsional Integral Derivatif
(PID).
Pada percobaan pengendalian Proporsional (P), nilai PB divariasikan
menjadi 100, 200 dan 400%. Pada hasil percobaan diperoleh bahwa grafik yang
didapat menunjukan grafik sejenis redaman kritik atau sangat teredam untuk
semua jenis variasi PB. Respons tanpa osilasi (sangat teredam) ini akan bersifat
lambat namun stabil. Hal ini disebabkan karena pada pengendalian Proporsional
tidak menggunakan waktu integral atau ditunjukan saat mensetting nilai Ti pada
layar. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa grafik pengendalian proporsional
merupakan grafik orde 1 dimana garis SP dengan PV akan bertemu pada waktu
tak hingga. Semakin besar nilai Pb yang di masukan, maka nilai PV akan
semakin jauh dari SP, hal ini dapat terlihat dari grafik pada PB 400% yang
mempunyai selisih antara PV dan SP paling besar daripada PB pada 100 % dan
200%.
Pada percobaan pengendalian proporsional integaral (PI), dapat
diperoleh beberapa jenis grafik diantaranya ada grafik osilasi kontinyu, sangat
teredam dan teredam. Perolehan grafik yang bermacam-macam ini dipengaruhi
oleh nilai PB dan Ti yang diberikan. Pada nilai PB yang lumayan besar yaitu
200 dan 400% grafik rata-rata menunjukan jenis sangat teredam dan teredam,
berbeda dengan PB 100% yang hamper semuanya menujukan grafik osilasi
kontinyu. Hal ini disebabkan karena PB yang bernilai kecil, sehingga respon
menjadi semakin cepat akibatnya terjadi osilasi kontinyu. Sementara itu
pengaruh nilai Ti pada percobaan adalah jika nilai Ti yang semakin besar, maka
respon semakin lambat. Sebaliknya, semakin kecil nilai Ti, respon semakin
cepat namun overshoot yang dihasikan semakin besar. Hal ini dapat dilihat pada
settling time yang semakin kecil. Pada nilai PB 400% Ti 2 s, PB 200% Ti 2 s,
dan PB 400% Ti 1 s secara berturut-turut memiliki nilai settling time sebesar
22 s, 12 s, dan 10 s. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan respon tidak hanya
bergantung pada nilai PB namun juga bergantung dari nilai Ti.
Pada percobaan Proportional Integral Derivatif (PID), nilai PB di set
pada 200 %, nilai Ti pada 1 detik dan nilai Td pada 0,2 detik. Dari grafik yang
dihasilkan terlihat bahwa respon yang dihasilkan cepat tetapi tidak stabil dan
mempunyai osilasi yang kontinyu sehingga grafik tersebut tidak memiliki nilai
overshoot, settling time dan decay ratio sama sekali. Hal ini memperlihatkan
bahwa saat menggunakan pengendalian jenis PID akan menyebabkan adanya
overshoot dan osilasi yang berlebihan yang menyebabkan grafik PV tidak stabil.
Hal ini tentu sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa aksi derivative
tidak diperlukan dalam pengendalian laju alir karena dalam pengendalian laju
alir telah memiliki banyak noise yang dapat mengganggu proses pengukuran.
Pada tanggapan dengan osilasi kontinyu, variabel proses secara terus menerus
bergelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang tetap. Tanggapan tak stabil
ini, memiliki amplitudo yang bias membesar. Kondisi ini akan sangat berbahaya
karena dapat merusak sistem keseluruhan.
Berdasarkan hasil praktikum dapat diperoleh bahwa pengukuran terbaik
adalah pada pengendalian proporsional integral (PI) dengan PB sebesar 400%
Ti 2 s, PB 200% Ti 2 s, dan PB 400% Ti 1 s yang membentuk grafik teredam.
IV. KESIMPULAN
1) Semakin besar nilai I dan D maka waktu respon semakin cepat , tetapi kurang
tepat mengenai setpoint karena banyak noise sehingga menyebabkan osilasi
kontinyu.
2) Osilasi kontinyu memperlihatkan variabel proses yang secara terus menerus
bergelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang tetap. Tanggapan tak
stabil ini, memiliki amplitudo yang bias membesar. Kondisi ini akan sangat
berbahaya karena dapat merusak sistem keseluruhan.
3) Pada pengendalian aliran, aksi derivative tidak terlalu diperlukan karena dalam
pengendalian aliran akan memiliki banyak noise dan pemakaian derivative ini
hanya akan memperkuat noisenya saja.
4) Berdasarkan hasil praktikum dapat diperoleh bahwa pengukuran terbaik
adalah pada pengendalian proporsional integral (PI) dengan PB sebesar 400%
Ti 2 s, PB 200% Ti 2 s, dan PB 400% Ti 1 s yang membentuk grafik teredam.
V. DAFTAR PUSTAKA
1. Cooper, D. J. (2004). Practical Process Control. Control Station
2. Heriyanto (2010). Pengendalian Proses. Jurusan Teknik Kimia, Bandung
: POLBAN
3. Wade, H. L. (2004). Basic And Advancy Regulatory Control: System
Design and Application. Ed. 2, ISA, NC