Professional Documents
Culture Documents
BAB II
LANDASAN TEORI
1) Inhibitor katodik adalah zat yang dapat menghambat terjadinya reaksi di katoda
(reduksi), karena pada daerah katodik terbentuk logam hidroksida (MOH) yang
sukar larut dan menempel kuat pada permukaan logam sehingga menghambat laju
korosi. Dengan berkurangnya akses ion hidrogen yang menuju permukaan elektroda,
maka hydrogen overvoltage akan meningkat sehingga menghambat reaksi evolusi
hidrogen yang berakibat menurunkan laju korosi. Dan karena adanya inhibitor katodik
maka potensial korosi bergeser 2nodic2 negative. Inhibitor katodik merupakan kation
yang bermigrasi ke permukaan katodik dan diendapkan secara kimia atau elektrokimia
dan mengisolasi permukaan ini, sehingga menghalangi pembebasan gas hydrogen di
permukaan katodik. Reaksi yang terjadi pada lingkungan netral adalah
2H2O + O2 + 4e → 4OH-
Pada reaksi ini, inhibitor bereaksi dengan ion hidroksil menghasilkan senyawa yang
mengendap di permukaan katoda, sehingga menyelimuti katoda dari elektrolit dan
mencegah masuknya oksigen. Inhibitor yang banyak digunakan untuk tipe ini adalah
larutan garam seng dan magnesium yang membentuk hidroksida tidak larut, kalsium
yang menghasilkan karbonat dan polifosfat. Reaksi katodik di lingkungan asam:
2H+ + 2e → H2
Pembentukan gas hidrogen dapat dikendalikan oleh peningkatan sistem seperti yang
ditunjukkan gambar di bawah ini.
+3 +3
Contoh: Arsen (AS ), antimon (Sb ), fosfor (P), kation positif dari logam divalent
+2 +2 +2
(seperti Zn , Pb , dan Fe ), air sadah yang mengandung kalsium bikarbonat, soda,
dan polifosfat.
3
Inhibitor Presipitasi : Membentuk kompleks tak larut dengan logam atau lingkungan
sehingga menutup permukaan logam dan menghambat reaksi 5nodic dan katodik.
Contoh : Na3PO4, Na2HPO4.
Inhibitor Adsorpsi : Agar teradsorpsi harus ada gugus aktif (gugus heteroatom). Gugus
ini akan teradsorpsi di permukaan logam. Contoh : Senyawa asetilen, senyawa sulfur,
senyawa amine dan senyawa aldehid.
Inhibitor Aman dan Inhibitor Berbahaya :
Inhibitor aman (tidak berbahaya) adalah inhibitor yang bila ditambahkan dalam
jumlah yang kurang (terlalu sedikit) dari konsentrasi kritisnya, tetap akan mengurangi
laju korosi. Inhibitor aman ini umumnya adalah inhibitor katodik, contohnya adalah
garam-garam seng dan magnesium, calcium, dan polifosfat.
Inhibitor berbahaya adalah inhibitor apabila ditambahkan di bawah harga kritis
akan mengurangi daerah anodic, namun luas daerah katodik tidak terpengaruh.
Sehingga kebutuhan arus dari anoda yang masih aktif bertambah hingga mencapai
harga maksimum sedikit di bawah konsentrasi kritis. Laju korosi di anoda-anoda yang
aktif itu meningkat dan memperhebat serangan korosi sumuran. Yang termasuk
inhibitor berbahaya adalah inhibitor anodic, contohnya adalah molibdat, silikat, fosfat,
borat, kromat, nitrit, dan nitrat.
(Choerunnisa dkk, 2012)