You are on page 1of 27

Inhibitor

INHIBITOR KOROSI
Inhibitor adalah zat-zat atau campuran yang dalam konsentrasinya yang
rendah dan dalam lingkungan yang agresif akan menghambat, menahan atau
meminimasikan korosi logam
Mekanisme penghambatan korosi dengan inhibitor :

• secara kimiawi, inhibitor diadsorb (chemisorption) pada


permukaan logam dan dengan inhibitor membentuk lapisan
pasif yang tipis atau dengan kombinasi antara ion2 inhibitor
dan permukaan logam;

•Inhibitor akan menghasilkan bentuk lapisan oksida yang


protektif di permukaan logam

•Inhibitor bereaksi dengan zat yang korosif dalam media


aqueous yang kompleks.
Beberapa sistem di Industri, yang menyatakan inhibitor sangat aplikatif
-Cooling systems
-Refinery units
-Pipeline
-Chemicals
-Oil and gas production unit,
-Boilers and water processing,
-Paints
-Pigments, dll
Studi terakhir di US mengestimasi bahwa permintaan Inhibitor utk korosi akan meningkat
4.1 % /tahun, sampai USD$ 2.5 billion pada 2017.

Pada tahun 2012, permintaan diberbagai sektor seperti :

-26 % refining petroleum


-16.9% utilities
-16.7 % gas and oil production
-15.3% Chemicals, 9.5% logam, 7.1% pulp dan kertas
-8.9% lain-lain
KLASIFIKASI INHIBITOR

Inhibitor Korosi dapat berasal dari zat kimia sintetis atau natural,
dan dapat diklasifikasikan :

-Inhibitor kimia sebagai organik atau anorganik]

-Mekanismenya bisa sebagai anodik, katodik atau campuran


anodik-katodik dan dengan cara adsorpsi

-Sebagai oksidan atau bukan oksidan


Klasifikasi Inhibitor

Secara umum, Inhibitor inorganik memiliki prilaku anodik atau katodik.


Inhibitor Organik, memiliki kedua prilaku , katodik dan anodik , dan
protektive dengan adsorpsi film
Inhibitor anorganik

1. Inhibitor Anodik

Disebut juga inhibitor pasivasi yang berperan mereduksi reaksi


anodik.

Menahan reaksi anoda.

Men-suport reaksi pemasifan permukaan logam, juga,


mengakibatkan pembentukan lapisan yang teradsorb pada
permukaan logam.

Umumnya , Inhibitor bereaksi dengan produk korosi,


pembentukan awal menghasilkan ‘film’ (lapisan) yang kohesif
dan tidak larut pada permukaan logam.
Gambar 2. diagram polarisasi potensiostatik; prilaku elektrokimia logam dalam larutan
a) Dengan inhibitor anodik b) tanpa inhibitor

Reaksi anodik yg dipengaruhi oleh inhibitor korosi, dan potensial


korosi logam meningkat ke arah nilai positif.

Juga nilai arus pada kurva berkurang dengan hadirnya inhibitor


korosi
Gambar.3. Ilustrasi mekanisme dari pengaruh adanya inhibitor anodik

Inhibitor Anodik bereaksi dengan ion logam yang dihasilkan pada


anoda, membentuk Hidroksida yang tidak larut yang terendapkan
pada permukaan logam sebagai lapisan yang tidak larut dan
impermeable terhadap ion logam.

Dari hidrolisis inhibitor dihasilkan ion OH-


Hubungan konsentrasi Inhibitor dan Potensial Logam
Jika konsentrasi Inhibitor menjadi cukup tinggi  rapat
arus katodik (ic) pada pasifasi aval , potensial menjadi
lebih tinggi daripada rapat arus anodik kritisnya (ia,crit),
sehingga meningkatkan potensial ke arah lebih nobel,
resikonya, logam terpasivasi.

Untuk pengaruh Inh Anodik, perlu diperhatikan bahwa konsentrasi


Inh sebaiknya cukup tinggi dibandingkan larutannya.

Pada jumlah yang tidak tepat, Inhibitor mempengaruhi


pembentukkan lapisan proteksi, karena ini tidak akan meng-cover
logam secara sempurna, akan meninggalkan sisi logam yang
terekspose, menyebabkan korosi lokal.
Konsentrasi rendah :

Konsentrasi Inhibitor dibawah nilai kritis akan memberikan hasil


yang buruk dibandingkan tanpa inhibitor  menyebabkan
pitting, akibat adanya reduksi pada sisi anodik yang relatif
terhadap katodik,  akan mempercepat korosi, seperti general
corrosion, akibat adanya ‘breakdown the passivity.

Contoh Inhibitor Anodik inorganik:

Nitrat, molybdate, sodium chromats, phospate, hydroxide dan silicates


Gambar 4. Diagram polarisasi, prilaku elektrokimia logam dalam larutan dg (a)inhibitor
katodik, (b) tanpa katodik

Inhibitor Katodik membentuk barrier endapan yang tidak larut


sepanjang permukaan logam, dan menutupnya. Maka, akan
membatasi logam terhubung dengan lingkungan, walaupun logam
tercelup dengan sempurna, terhindar terjadinya reaksi korosi.

Akibatnya, inhibitor katodik tidak tergantung konsentrasi. Lebih


aman dari Inhibitor anodik.
Gambar 5. Ilustrasi mekanisme Inhibitor Katodik
Beberapa contoh Inhibitor katodik inorganik adalah :

-Ion magnesium, zinc, dan nikel yang bereaksi dengan


basa (OH-) dari air membentuk hidroksida tidak larut
seperti (Mg(OH)2 , Zn(OH)2, Ni(OH)2) yang mengendap
pada sisi katodik permukaan logam, dan memproteksi
nya.

-Juga polyphospates, phosponate, tannins, lignin dan


garamkalsium sebagai contoh yang memberikan
mekanisme reaksi yang sama
Mekanisme penginhibisian seperti terlihat pada ‘hard
water’ :

Akibat pengaruh magnesium atau calcium bicarbonat


disini.
Saat hard water mengalir sepanjang logam, ini dapat
membantu nukleasi carbonat, sesuai reaksi dekat
kesetimbangan dan memnbentuk endapan pada
permukaan logam.
Endapan ini, seperti CaCO3, menutupi daerah katodik,
memproteksi logam.

Maka, inhibitor katodik tergantung hanya pada


komposisi kimia water, bukan karena komposisi
logamnya, oleh sebab itu Inhibitor katodik dapat
digunakan untuk semua logam.
Gambar3. Ilustrasi mekanisme dari pengaruh adanya inhibitor
Gambar 2. diagram polarisasi potensiostatik; prilaku elektrokimia logam dalam larutan anodik
a) Dengan inhibitor anodik b) tanpa inhibitor

Gambar 5. Ilustrasi mekanisme Inhibitor


Katodik

a) Dengan inhibior anodik-katodik


b) b) tanpa inhibitor
Sebagai contoh, bisa disebut oksida dan garam antimony, arsenic dan bismuth, yang
terdeposit pada daerah katodik dalam larutan asam.

Katodik inhibitor ini meminimasi pelepasan ion hydrogen karena itu fenomena yang
sulit untuk melepas hydrogen, sehingga disebut ‘over voltage’
Inhibitor Organik

Senyawa organik digunakan sebagai Inibitor, kadang, ini sebagai


katodik, anodik atau bersamaan,
Sebagai inhibitor anodik dan katodik, namun demikian secara
umum, bertindak melalui proses adsorpsi permukaan, sebagai
pembentuk lapisan (film-forming).

Inhibitor Organik ini membangun lapisan hydrophobic yang


protektif ,molekul teradsorb pada permukaan logam, yang
membentuk barrier terhadap larutnya logam dalam elektrolit.
Inhibitor ini mudah larut atau terdispersi dalam media sekitar
logam.
a) Dengan inhibior anodik-katodik b) tanpa inhibitor
Gambar 7. Ilustrasi mekanisme Inhibitor organik, melalui adsorpsi
inhibitor pada permukaan logam. Inh mewakili inh molekul

Efisiensi inhibitor organik tergantung pada :


-Struktur kimia, ukuran molekul organik
- aromatik dan/atau ikatan, seperti panjangnya rantai karbon
-Tipe dan jumlah ikatan atom atau grup molekul (baik p ataus)
-Keadaan muatan permukaan logam model adsorpsi seperti kekuatan
ikatan terhadap logam
-Kemampuan lapisan menjadi compact atau cross-linked
-Kemampuan membentuk kompleks denganatom2 didalam kisi logam
-Jenis larutannya, spt cukup mudah larut dalam lingkungan

You might also like