Professional Documents
Culture Documents
ALIRAN SERAGAM
Aliran seragam adalah aliran dimana debit (Q), kedalaman (y), luas penampang
basah (A), dan kecepatan (V), tidak berubah sepanjang saluran tertentu (x). Secara
matematis, dinyatakan :
dQ dv dy dA
0, 0, 0, 0
dt dx dx dx
1 2
Ruang tilik V2/2g
2
V1 /2g
Sf
Sw
y1 V22/2g
V
P1
A y
Ff P2 y2
So
q
1 2
Ruang tilik V2/2g
2
V1 /2g
Sf
Sw
y1 V22/2g
V
P1
Wsin q
q A y
Ff P2 y2
W
So
q
Keterangan :
n = Koefisien kekasaran Kutter ( Lihat Tabel 4.1)
R = radius hidrolik
S = kemiringan
b) Bazin (1897)
157,6 87
C ……………………………….(4.4)
m
1,81 1
R R
Keterangan :
m
1,81
m = koefisien Bazin ( Lihat Tabel 4.2)
Permasalahan yang ada pada aliran seragam dapat digolongkan sebagai berikut :
Kasus Data Permasalahan
1 y, n, s, unsur geometris Q, V
2 Q, y, n, unsur geometris So
Untuk masalah tipe 1, 2, 3, memiliki penyelesaian yang explisit sehingga tidak ditemui
kesulitan dalam perhitungannya. Sedangkan tipe 4, 5 solusinya berbentuk persamaan
implisit, sehingga harus dengan cara coba dan banding ”trial and error”.
Soal 4.2 :
Data seperti soal no.1 di atas, tapi debit yang mengalir hanya
1
z
y=3m sebesar Q = 50 m3/detik dengan kedalaman aliran y = 3 m.
b =10 m
Hitung : Kemiringan saluran So ?
Jawab :
A = 43,5 m2.
P = 20,817 m.
R = 2,09 m.
So
n2 Q2
0,012 50 0,0000712 .
2 2
A2 R 4 / 3 43,5 2,09
2 4/3
Soal 4.3 :
Saluran berpenampang segitiga dengan sudut apit kedua dindingnya 75o, mengalirkan debit
T
Q = 1,2 m3/detik pada saat y = 0,8 m. Hitung koefisien kekasaran n,
q 75o bila kemiringan dasar saluran So = 0,009 ?
1 y = 0,8 m
z Jawab :
T = 2y tg (75/2)
A = (½) y T = (½) (0,8) (2 (0,8) tg (37,5o)) = 0,491 m.
P = 2 y sec 37,5o = 2 (0,8) (sec 37,5o) = 2,0168 m.
R = A/P = 0,491/2,0168 = 0,243 m.
A R 2 / 3 S 1 / 2 0,491 0,2432 / 3 0,0091 / 2
n 0,0151
Q 1,2
Soal 4.4 :
Saluran berpenampang trapesium dengan b = 5 m, z = 1,5 dan
1 y = …..? dasar saluran dibuat dengan kemiringan So = 0,00035, dan
z
b=5m
n = 0,015. Hitung : kedalaman aliran y, bila debit yang
mengalir Q = 20 m3/detik ?
Jawab :
A b zy y b 1 * 2,5 2,5
P b 2 y 1 z 2 b 2 2,5 1 12 b 5 2 b 7,071
A R2/3
nQ
0,015 100 75
S 0,0004
2/3
A A5 / 3
A 75
P P2/3
b 2,5 2,55 / 3 75
b 2,5 2,52 / 3
b 2,5 2,55 / 3 75 b 2,5 2,52 / 3 0
b 16,33 m. hasil trial and error
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 10
4.2.2 Cara Perhitungan ”Berbasis Tabel”
Dalam buku ”Flow in open channel” yang ditulis oleh Subramanya, terdapat tabel yang
dapat membantu proses perhitungan kedalaman aliran normal pada saluran trapesium. Pada
nQ y
kedalaman normal yo, 8/3
dan o o
S b b
Nilai m = 0 dapat dipergunakan pada penampang saluran empat persegi panjang, dan notasi
”E - a” adalah angka keteknikan = 10-a.
Jawab (coba-2) :
A R2 / 3
nQ
0,014 2 1,40
S 0,0004
Rumus unsur-unsur geometris penampang (lihat Bab I, Tabel 1.1) :
A θ sin θ d o dan P θ d o
1 2 1
8 2
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 11
5/3
1 2
A5 / 3 8 q sin q d o
AR 2/3
2/3 2/3
1,40
P 1
q d o
2
5/3 2/3
1 2 1
8 q sin q d o 1,4 q d o 0 d o 2 m.
2
5/3 2/3
1 2 1
8 q sin q 2 1,4 q 2 0
2
5/3
1
2 q sin q 1,4 q 0
2/3
q 3,63 radians (hasil trial & error )
atau q 207,984 derajat.
= (360 – θ)/2 = 76,008 derajat. Maka Cos = Cos (76,008o) = 0,24178.
t = (do/2)*Cos = (2,00/2)*0,24178 = 0,24178 m.
y = (do/2) + t = (2,00/2) + 0,24178 = 1,242 m.
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 12
Soal Latihan 4.3 :
Saluran dengan penampang lingkaran dengan diameter do = 2,5 m, dan kemiringan salurann
So = 0,0025. Hitunglah kedalaman aliran y, apabila debit yang mengalir Q = 10 m3/ det.
Gunakan Rumus Chezy dengan C = 50.
Dalam praktek tidak selamanya penampang hidrolis terbaik dapat dibuat, karena kesulitan
dalam pelaksanaan dan penggunaan bahan (misal bentuk ½ lingkaran untuk tanah cadas,
dlsb).
Penggunaan penampang hidrolis terbaik/terefisien hanya untuk saluran tahan erosi (lihat
tabel 4.3). Sedangkan untuk saluran tidak tahan erosi, harus digunakan prinsip kecepatan
maksimum yang diijinkan atau prinsip gaya seret untuk penentuan penampangnya.
ye 1 ye 1 q ye
z z ye
Unsur geometrik 1
penampang
be be z z 1
3
2
Lebar dasar be = 2 ye be ye --- ---
3
Keliling basah Pe = 4 ye Pe 2 3 ye Pe 2 2 ye Pe ye
Ae 3 ye
2
Ae
2
Luas penampang basah Ae = 2 ye 2 Ae = ye 2 ye
2
ye ye ye ye
Jari-jari hidrolis Re Re Re Re
2 2 2 2 2
4
Lebar puncak Te = 2 ye Te ye Te = 2 ye Te = 2 ye
3
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 13
4.3.1 Perhitungan ”Penampang Hidrolik Terbaik/Terefisien”
Jawab :
Saluran trapesium berpenampang hidrolik terefisien/terekonomis,
1
z 0,57735 atau q 60o
3
y
Ae 3 ye 2 1,732 ye 2 Re e
2
1 2 / 3 1/ 2
Q A V Ae Re So
n
1 y 2 / 3
25 1,732 ye 2
e 0,0004
0,017 2
1/ 2
19,4753
8/3
ye
ye 3,045 m.
be
2
ye
2
3,045 3,516 m.
3 3
Ae 3 ye 3 3,045 5,274 m
Pe 2 3 ye 2 3 3,045 10,548 m.
Te
4
ye
4
3,045 7,032 m.
3 3
Soal latihan 1 : Nanti diaplikasikan pada kasus perencanaan saluran tahan erosi dan tidak
tahan erosi.
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 14
4.4 Perencanaan Saluran
4.4.1 Perencanaan Saluran Tahan Erosi
Sebagian besar saluran yang diberi lapisan dan saluran yang bahan-bahannya merupakan
hasil pabrikasi dapat menahan erosi dengan baik sehingga dianggap tahan erosi (non
erodible). Dalam merencanakan saluran tahan erosi, cukup menghitung ukuran-ukuran
saluran dengan rumus aliran seragam, kemudian memutuskan ukuran akhir berdasarkan
efisiensi hidrolik / penampang terbaik, praktis dan ekonomis.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan saluran tahan erosi, adalah :
1. Jenis bahan untuk saluran, yang menentukan koefisien kekasaran (n);
2. Vmin ijin untuk mencegah pengendapan;
3. Kemiringan dasar saluran (So);
4. Kemiringan dinding saluran;
5. Jagaan (freeboard) F;
6. Penampang hidrolis terbaik.
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 15
Tabel 4.4 Kemiringan dinding saluran untuk berbagai jenis bahan.
Bahan Kemiringan Dinding
Batu Hampir tegak lurus
Tanah gambut 1:4
Lempung teguh/tanah berlapis beton 1 : 2 sampai 1 : 1
Tanah berlapis batu/ tanah bagi saluran lebar 1:1
Lempung kaku/tanah bagi parit kecil 1 : 0,667
Tanah berpasir lepas 1 : 0,5
Lempung berpasir/ lempung berpori 1 : 0,33
F = free board
1
y
z
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 16
Jawab :
Q 13,5
Ae 6 m2
V 2,25
be
Kriteria Prenampang terefisien, ye be 2 ye
2
be 2 ye 2 1,732 3,464 m
Pe be 2 ye 3,464 2 x 1,732 6,928 m
Ae 6
Re 0,866 m
Pe 6,928
Untuk permukaan batu pecah di semen ( Tabel 4.3), diambil :
1 1
k st 33,3
n 0,03
V k st Re
2/3
S 1/ 2
V2 (2,25) 2
S 5,4 o / oo
2
k s t Re 4/3
33,3 0,866
2 4/3
Q
1,49
A R 2 / 3 S 1/ 2 A R2/3
nQ
0,025400 167,79
n 1,49 S 1,49 0,0016
Dari Bab I, tabel 1.1:
A (b zy) y dan P b 2y 1 z2
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 17
AR 2 / 3
A5 / 3
b zy y 5/3
167,79
P 2/3
b 2 y 1 z 2
2/3
b zy y 5 / 3 167,79 b 2 y 1 z 2
2/3
1 y
z
b
167,79
AR 2/3
P 2 3 ye
3 ye 5/3
167,79 2 3 ye
2/3
Soal latihan 2 :
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 18
4.4.2 Perencanaan Saluran Tidak Tahan Erosi ”galian tanah asli”
Dalam perencanaan ditempuh pendekatan :
Membatasi kecepatan maksimum yang diijinkan, Vmaksimum < Vijin
Vijin berdasarkan material tanah asli yang di gali untuk saluran
Vijin dapat dicari dari literatur (Open Channel Hydraulich, Ven Te Chow, 1959) dapat
dilihat pada Tabel 4.6 seperti di bawah ini.
Tabel 4.6. Kecepatan Maksimum yang diizinkan menurut Fortier dan Scobey berikut nilai
gaya tarik satuan yang telah disesuaikan oleh U.S. Bureau of Reclamation*
(untuk saluran lama, lurus, dengan kemiringan kecil)
Air mengandung
Air Jernih
koloidal lanau
Material n
v τ0 v
τ0 (pon.kaki2)
(ft/d) (pon.kaki2) (ft/d)
Pasir halus. koloidal 0,020 1,50 0,027 2,50 0,075
Lanau berpasir, non-koloidal 0,020 1,75 0,037 2,50 0,075
Lanau non-koloidal 0,020 2,00 0,048 3,00 0,11
Lanau alluvial, non-koloidal 0,020 2,00 0,048 3,50 0,15
Lanau kaku biasa 0,020 2,50 0,075 3,50 0,15
Debu vulkanis 0,020 2,50 0,075 3,50 0,15
Lempung teguh, koloidal kuat 0,025 3,75 0,26 5,00 0,46
Lanau alluvial, koloidal 0,025 3,75 0,26 5,00 0,46
Serpih dan diulangkan keras 0,025 6,00 0,67 6,00 0,67
Kerikil halus 0,020 2,50 0,075 5,00 0,32
Lanau bergradasi sampai kerakal, non-koloidal 0,030 3,75 0,038 5.00 0,66
Lanau bergradasi sampai kerakal, koloidal 0,030 4,00 0,043 5,50 0,80
Kerikil kasar, non-koloidal 0,025 4,50 0,30 6,00 0,67
Kerakal dan batuan bulat 0,035 5,00 0,91 5,50 1,10
*Nilai–nilai Fortier dan Scobey direkomendasikan pemakaiannya dalam tahun 1926 oleh Special Commitee on Irrigation
Research of the American Society of Civil Engineers.
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 19
4.4.2.1 Perhitungan “saluran tidak tahan erosi”
Contoh soal 12 :
1
z
y Hitung lebar dasar dan kedalaman aliran suatu saluran trapezium
dengan kemiringan S = 0,0016, dengan debit rencana Q = 400 feet
b kubik per detik. Saluran ini akan digali pada tanah yang
mengandung material kerikil kasar non-koloida dan kerakal.
Jawab :
Dari Tabel 4.6 untuk material tanah seperti di atas, diperoleh nilai variabel-variabel
hidrolis sebagai berikut : n = 0,025, z = 2, dan V ijin maksimum = 4,5 feet per detik.
1,49 2 / 3 1 / 2
Catatan : Rumus V (dalam satuan British) V R S
n
dimana : V = kecepatan ( ft/detik)
n = koef. kekasaran Manning
R = jari-jari hidrolis (ft)
S = kemiringan saluran
1,49 2 / 3 1/ 2
V R S
n
1,49 2 / 3
4,5 R 0,0016 R 2,6 ft.
0,025
Q 400
A 88,89 ft 2 .
V 4,5
A 88,89
P 34,2 ft.
R 2,6
A (b zy ) y (b 2 y ) y 88,89 ft 2
(b 2 y ) y 88,89 ................................................(1)
P b 2 y 1 z 2 b 2 y 1 2 2 b 2 y 5 34,2 ft.
b 2 y 5 34,2 . ....................(2)
dari pers.(2) b 2 y 5 34,2
b 34,2 2 y 5 ......................................................(3)
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 20
b b2 4 a c
F y1, 2
2a
34,2 1169,64 4 2,472 88,89
1 y
z
y1
2 2,472
b
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 21
DAFTAR PUSTAKA
6. Raju, K.G. Rangga, Aliran Melalui Saluran Terbuka, Erlangga, Jakarta, 1988.
Hidrolika 2, ADJI-2013 4 - 22