You are on page 1of 4

1.

Dental Health Education


Dental Health Education bertujuan untuk memotivasi pasien agar membersihkan mulut mereka
dengan efektif. DHE meliputi penyikatan gigi yang baik, flossing, pengontrolan pola makan.
Urutan metode DHE pada saat pasien datang ke dokter gigi dibagi menjadi dua kunjungan. Pada
kunjungan pertama, dilakukan pemeriksaan menyeluruh mengenai kebersihan mulut pasien.
Selaian itu kebiasaan pasien dalam membersihkan gigi juga diperiksa. Setelah itu dokter gigi
akan memberikan penjelasan serta anjuran. Di kunjungan ke 2, dokter gigi melakukan evaluasi
dan mengulangi anjuran lebih detail lagi.

Penyikatan gigi yang baik


Metode penyikatan gigi pertama adalah memilih bulu sikat. Bulu sikat yang bagus adalah yang
halus sehingga tidak merusak enamel dan gusi, memiliki susunan yang tidak datar, ujungnya
membulat, serta memiliki kepala sikat ramping / bersudut agar dapat menjangkau ke semua
bagian gigi. Sikat gigi diganti 3 bulan sekali. Ada beberapa metode dalam penyikatan gigi, yaitu;
a. Scrub : menggerakan sikat gigi secara horizontal. Ujung bulu sikat diletakkan pada area
batas gusi dan gigi kemudian digerakkan maju mundur berulang-ulang
b. Roll : gerakan memutar pada permukaan kunyah gigi belakang, gusi dan seluruh
permukaan gigi. Bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi dengan posisi
parallel dengan sumbu tegak gigi
c. Bass : Teknik penyikatan ini ditujukan untuk membersihkan daerah
leher gingival dan untuk ini, ujung sikat dipegang sedemikian rupa sehingga bulu
sikat terletak 45º terhadap sumbu gigi geligi. Ujung bulu sikat mengarah ke
leher gingival. Sikat kemudian ditekan kearah gingiva dan digerakkan dengan
gerakan memutar yang kecil sehingga bulu sikat masuk ke daerah
leher gingival dan juga terdorong masuk diantara gigi geligi. Teknik ini dapat
menimbulkan rasa sakit bila jaringan terinflamasi dan sensitive.
Bila gingival dalam keadaan sehat, teknik bass merupakan metode penyikatan
yang baik, terbukti teknik ini merupakan metode yang paling efektif untuk
membersihkan plak (Depkes, 1991).
d. Stillman : Teknik ini mengaplikasikan dengan menekan bulu sikat dari arah gusi ke gigi
secara berulang-ulang. Setelah sampai di permukaan kunyah, bulu sikat digerakkan
memutar. Bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi sambil membentuk sudut
45º dengan sumbu tegak gigi seperti pada metode bass.
e. Fones : Metode gerakkan sikat secara horizontal sementara gigi ditahan pada posisi
menggigit atau oklusi. Gerakan dilakukan memutar dan mengenai seluruh permukaan
gigi atas dan bawah
f. Charter’s : Teknik menyikat gigi ini dilakukan dengan meletakkan bulu sikat menekan
pada gigi dengan arah bulu sikat menghadap permukaan kunyah/oklusal gigi. Arahkan
45º pada daerah leher gigi. Tekan pada daerah leher gigi dan sela-sela gigi kemudian
getarkan minimal 10 kali pada tiap-tiap area dalam mulut. Gerak berputar dilakukan
terlebih dulu untuk membersihkan daerah mahkota gigi. Metode ini baik untuk
membersihkan plak di daerah sela-sela gigi, pada pasien yang
memakai orthodontic cekat/kawat gigi dan pada pasien dengan gigi tiruan yang
permanen
Cara menyikat gigi yang benar :

a. Semua permukaan gigi harus disikat


b. Bagian dorsal lidah juga ikut disikat
c. Pada saat menyikat permukaan bukal, posisikan sikat gigi dengan sudut 45 derajat
d. Gerakan sikat dari servikal ke mahkota
e. Penyikatan pada anterior bagian lingual dengan ujung sikat

Pembersihan bagian interdental dapat menggunakan sikat interdental dan dental floss. Namun
penggunaan sikat interdental hanya pada gigi yang memiliki jarak. Pada gigi yang normal dengan
jarak antar gigi yang rapat tidak perlu menggunakan sikat interdental karena dapat membuat gigi
menjadi renggang. Oleh karena itu digunakan dental floss. Dental floss berguna untuk mencegah
akumulasi plak pada daerah interdental dan permukaan gigi yang sulit dicapai sikat gigi.

Cara menggunakan dental floss:

1. Siapkan dental floss sepanjang 60 cm


2. Putar ujung dental floss pada jari manis
3. Sisakan yang tidak dililit sepanjag 15 cm
4. Letakkan ibu jari dan telunjuk pada bagian sisa dental floss
5. Ketika membersihkan daerah proximal, posisikan dental floss secara diagonal dengan tangan
non dominan pada sisi fasial sebagai penopang
6. Gerakan berupa sliding  menghindari injury
7. Setelah masuk ke bagian interdental, gerakan ke atas dan kebawah untuk membersihkan
plak

Sikat gigi hendaknya dilakukan dua kali sehari. Setelah menyikat gigi kita dapat berkumur selama 30
detik atau tidak berkumur dan hanya membuang sisa odol dalam mulut.

Kontrol Diet
Tujuan dari kontrol diet adalah membantu mengubah pola makan untuk kesehatan gigi dan umum serta
memusatkan pada pengaru asupan makanan terhadap kesehatan gigi dan mulut. Yang paling
berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut adalah gula dan asam. Asam sendiri dibagi menjadi dua,
extrinsic acid yang berasal dari minuman berkarbonasi / jus dan intrinsic acid yang berasal dari gastric
reflur atau muntah. Jika asam terus dihasilkan oleh plpak dari sisa sisa pemecahan karbohidrat dapat
mengurangi kapasitas buffer dari saliva yang menyebabkan proses remineralisasi tidak bisa melawan
demineralisasi.

Gula dapat menambah potensi kolonisasi s.mutans. bakteri yang sudah ada di plak matang dan
memfermentasikan sukrosa sehingga terbentuk asam organic yang menyebabkan pH menurun dan ion
asam menyerap basa dari saliva yang menyebabkan remineralisasi terlambat. Aktivitas karies
dipengaruhi oleh frekuensi konsumsi gula bukan banyaknya gula yang dikonsumsi.

Asupan makanan yang mampu mengurangi resiko karies antara lain :

 Dairy product  lemak menyebabkan bakteri sulit menempel


 Xylitol
 Air Putih

Cara menjaga diet :

 Kurangi frekuensi memakan makanan manis


 Makan buah yang berserat dan berair karena memiliki kemampuan self cleansing
 Konsumsi xylitol
 Kurangi makanan asam karena dapat melarutkan hydroxyapatite
http://www.dentalhealth.ie/dentalhealth/teeth/effectivetoothb.html

You might also like