You are on page 1of 139
Jurus Rahasia Menguasai Pertolongan Pertamed Pecde SITUA] em One asl mele Late Atas puji bagi Allah SWT untuk melimpahkan hidayat dan inayah untuk kita. Alhamdulillah buku ini sudah disusun dengan baik dan sesuai dengan isinya Buku ini, menjelaskan tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan yang mendetail dan cara menangani berbagai musibah. Dengan banyaknya kecelakaan yang sering terjadi, maka sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui pertolongan pertama yang harus kita lakukan, baik di saat kita melakukan praktek di laboratoriun, praktek di lapangan, maupun dalam kegiatan sehari-hari yang dapat terjadi tidak diduga- duga. Buku ini dibuat agar kita dapat mengetahui bagaimana cara-cara untuk melakukan pertolongan pertama pada saat terjadi kecelakaan. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi siapapun, serta dapat membantu Anda yang sedang mengalami musibah untuk mengatasinya. Penulis Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Bab | Beberapa Hal Mendasar Dalam P3K 41. Pengertian 2. Sikap Pertolongan Dalam P3K 3. Teknik Dalam P3K 4 Tindakan Resusitasi Bab II Pertolongan Pertama Untuk Berbagai Kecelakaan 1. Pingsan 2. Shock 3. Keseleo 4. Patah Tulang 5, Penyakit Pegunungan 6. Luka Bakar 7. Tenggelam IV 1 25 25 26 26 27 29: 30 34 Bahan 8. BendaAsing Yang Masuk Ke Dalam Tubuh 9. Gigitan Binatang 10. Keracunan Makanan 11. Kejang Pengenalan Obat-Obatan 1. Pembalutan 2. Budaya Hidup Sehat Pertolongan Pertama Jika Cedera Karena Kegiatan Olahraga Bab III Pertolongan Pertama Saat Terjadi Bencana Alam 1. Gempa Bumi Tsunami Letusan Gunung Berapi Banjir 2 3. 4 5. Longsor 6. Gelombang Pasang 7 Kekeringan Penyebab Kebakaran hutan Jenis-Jenis Kebakaran 32 33 37 37 42 43 45, 50 87 87 93 96 104 108 121 123 127 129 Vv Bahan dengan hak cipta Cara Memadamkan Kebakaran Hutan, Lahan Dan Kebun Bab IV Berbagai Macam alat Dan Perlengkapan Yang Harus Ada Dalam kotak P3K Bab V Alat-alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan 1 2. 3. 4 5 6, Alat Bantu Jalan Alat Bantu Pemapasan Alat Bantu Bekam Kasur Kesehatan Alat Detak Jantung Alat Tes Darah Daftar Pustaka Catatan vi 129 137 144 144 442 143 146 4147 149 151 153 Bahan dengan hak cipta 0O00Oo BAB | BEBERAPA HAL MENDASAR DALAM P3K 1. Pengertian Pertolongan pertama yaitu orang yang pertama memberikan bantuan atau pertolongan pada orang yang terkena kecelakaan. Alat-alat yang di perlukan dalam p3k yaitu kapas, obat betadin, kasa, plester. kemudian kalau misalkan orang yang terkena kecelakaan itu terkena pendarahan pada anggota badannya usahakan orang yang pertama melakukan pertolongan harus memeriksa keadaan pasien terlebih dahulu dengan di periksa PLNBnya terlebih dahulu Pengertian P3K adalah bantuan yang dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke rujukan, sedangkan Pertolongan Pertama (PP) adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/ kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar, yaitu suatu tindakan perawatan yang didasarkan pada kaidah ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam khusus yang dilatih memberikan pertolongan pertama. 2. Sikap Pertolongan Dalam P3K Sikap Penolong: 1) Tidak panic, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menganggap enteng luka yang diderita korban. 2) Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan. 3) Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar. 4) Perhatikan tanda-tanda shock. 5) Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan keparahan luka yang dialami korban. Kewajiban Penolong : 1) Perhatikan keadaan_ sekitar tempat kecelakaan. 2) Perhatikan keadaan penderita. 3) Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan. 4) Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit. Wilayah Penolong : Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk 2 pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan. Prinsip Dasar P3K Adapun _prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya: 1) 3) Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap tergesa-gesa dalam memberikan pertolongan dan jangan panik. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota. Biasakan membuat catatan tentang usaha- usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain. 3. Teknik Dalam P3K Hal-hal yang diprioritaskan: Ada beberapa hal yang menjadi urutan berdasarkan prioritas: 1) Cari keterangan penyebab kecelakaan 2) Amankan korban dari tempat berbahaya 3) Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran. 4) Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia. 5) Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan. Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa terselamatkan. Teknik dalam Pembalutan korban: Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi. 4 Kegunaan pembalutan adalah: 1) Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dan lain-lain. 2) Melakukan tekanan 3) Mengurangi atau mencegah pembengkakan 4) Membatasi pergerakan 5) Mengikatkan bidai. Macam-macam pembalutan: 1) Pembalutan segitiga atau mitela. Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang masing- masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga. 2) Pembalut Plester Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup). 3) Pembalut Pita Gulung. 4) Pembalut Cepat. Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung. Indikasi pembalutan: Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/ kuman pada luka, mengurang rasa nyeri. Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut: 1) Bundar, pada kepala. 2) Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan betis 3) Bulat panjang hampir sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari tangan. 4) Tidak karuan bentuknya, pada persendian. Teknik Dalam Pembidaian: Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai: 1) Bidai harus melebihi dua persendian yang patah 2) Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih. 3) Bidai dibungkus agar empuk. 4) Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran. Alat-alat bidai: 1. Papan, bamboo, dahan, 2. Anggota badan sendiri, 3. Karton, majalah, kain, 4. Bantal, guling, selimut. Pernafasan buatan: Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan: 1) Tersedak, 2) Tenggelam, 3) Sengatan Listrik, 4) Penderita tak sadar, 5) Menghirup gas dan atau kurang oksigen, 6) Serangan jantung usia muda, henti jantung primer terjadi. Fase RJP: e A= Airway control (pengeuasaan jalan napas), ¢ B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat) * C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi) Untuk teknik RJP dapat dilihat pada lampiran gambar. Tindakan_ dan Teknik Evakuasi dan _Transportasi korban: Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana dilakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan. Cara pengangkutan korban: 1) Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera_ ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang. 2) Pengangkutan dengan alat (tandu) Rangkaian pemindahan korban: 1) Persiapan, 2) Pengangkatan korban ke atas tandu, 3) Pemberian selimut pada korban, 4) Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera. Prinsip pengangkatan korban dengan tandu: 1. Pengangkatan korban, Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban. 2. Sikap mengangkat. Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera. 3. Posisi siap angkat dan jalan. Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali; - Menaik, bila tungkai tidak cedera, - Menurun, bila tungkai luka atau hipotermia, - Mengangkut ke samping, - Memasukan ke ambulan_ kecuali dalam keadaan tertentu, - Kaki lebih tinggi dalam keadaan shock. Transportasi: Merupakan kegiatan pemindahan’ korban dari tempat darurat ke tempat yang fasilitas perawatannya lebih baik, seperti rumah_ sakit. Biasanya dilakukan bagi pasien/ korban cedera cukup parah sehingga harus dirujuk ke dokter. Tata cara pemindahan korban: Dasar melakukan pemindahan korban; aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara udara agar tetap segar. Syarat pemindahan korban: 1. korban tentang keadaan umumnya cukup baik 2. tidak ada gangguan pernapasan 3. pendarahan sudah diatasi 4. luka sudah dibalut 5. patah tulang sudah dibidai Sepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang: - Keadaan umum korban, - Sistem persyarafan (kesadaran), - Sistem peredaran darah (denyut nadi dan tekanan darah), 10 image not available - Faring Kalau kita membuka mulut lebar-lebar, maka akan terlihat suatu ruangan pada dinding belakang, yang dikenal sebagai faring. Udara dari hidung dan mulut, serta makanan dari mulut harus melalui faring ini. Udara dari mulut masuk melalui lubang mulutke faring yang dikenalsebagaiorofaring. Udara yang masuk melalui hidung akan ke bagian faring yang dinamakan nasofaring. Pada bagian bawah, faring terbagi menjadi dua saluran. Saluran pertama disebut sebagai esofagus (kerongkongan) yang merupakan jalur masuk makanan ke lambung. Saluran kedua disebut sebagai laring (tenggorokan), yang merupakan jalur pernapasan dan akan bersambungan dengan paru. - Epiglotis Trakea dilindungi oleh sebuah flap berbentuk daun yang berukuran kecil yang dinamakan epiglotis. Normalnya, epiglotis menutup laring pada saat makanan atau minuman masuk melalui mulut, sehingga akan diteruskan ke esofagus. Tetapi, pada keadaan tertentu) seperti trauma atau penyakit, refleks ini tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, sehingga dapat terjadi masuknya benda padat atau cair ke laring yang dapat mengakibatkan tersedak. 12 - Laring dan trakea Laring adalah bagian paling pertama dari saluran pernapasan. Pada bagian ini terletak pita suara. Setelah melalui laring, udara kana melalui trakea. Pada bayi, trakea berukuran lebih kecil, sehingga tindakan mendongakan kepala secara berlebihan (hiperekstensi) akan menyebabkan sumbatan pada airway. - Bronkus dan paru Ujung bawah trakea akan bercabang menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Setiap bronkus akan terbagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang disebut bronkiolus. Dapat dibayangkan seperti ranting-ranting dan cabang-cabangnya pada sebuah pohon. Pada ujung terakhir, ada yang disebut alveolus. Pada alveolus akan terjadi pertukaran oksigen dengan karbondioksida. Penilaian jalan napas pada korban - Membuka jalan napas Lidah merupakan penyebab utama tertutupnya jalan napas pada korban tidak sadar. Pada korban yang tidak sadar, lidah akan kehilangan kekuatan ototnya sehingga akan terjatuh kebelakang rongga mulut. Hal ini mengakibatkan tertutupnya trakea sebagai jalan napas. Pada kasus-kasus_ tertentu, korban membutuhkan bantuan pernapasan. Sebelum diberikan bantuan pernapasan, jalan napas korban harus terbuka. Ada 13 dua manuver yang lazim digunakan untuk membuka jalan napas, yaitu head tilt / Chin lift dan jaw trust. - Head tilt / Chin lift Teknik ini hanya dapat digunakan pada korban tanpa cedera kepala, leher, dan tulang belakang. Tahap-tahap untuk melakukan tehnik ini adalah : 1) Letakkan tangan pada dahi korban (gunakan tangan yang paling dekat dengan dahi korban). 2) Pelan-pelan tengadahkan kepala pasien dengan mendorong dahi kearah belakang. 3) Letakkan ujung-ujung jari tangan yang satunya pada bagian tulang dari dagu korban. Jika korban anak-anak, gunakan hanya jari telunjuk dan diletakkan dibawah dagu. 4) Angkat dagu bersamaan dengan menengadahkan kepala. Jangan samapi mulut korban tertutup. Jika korban anak- anak, jangan terlalu menengadahkan kepala. 5) Pertahankan posisi ini. - Jaw trust Teknik ini dapat digunakan selain tehnik diatas. Walaupun tehnik ini menguras tenaga, 14 namun merupakan yang paling sesuai untuk korban dengan cedera tulang belakang. Tahap-tahap untuk melakukan tehnik ini adalah : 1) Berlutut diatas kepala korban. Letakkan siku pada lantai di kedua sisi kepala korban. Letakkan tangan di kedua sisi kepala korban. 2) Cengkeram rahang bawah korban pada kedua_ sisinya.jika korban anak-anak, gunakan dua atau tiga jari dan letakkan pada sudut rahang. 3 Gunakan gerakan mengangkat untuk mendorong rahang bawah_ korban keatas. Hal ini menarik lidah menjauhi tenggorokan. 4 Tetap pertahankan mulut korban sedikit terbuka. Jika perlu, tarik bibir bagian bawah dengan kedua ibu jari. 15 - Penilaian jalan napas Patensi (tetap mepertahankan) jalan napas sangat diperlukan untuk pernapasan yang adekuat. Jika korban sadar dan dapat berbicara dengan baik, maka dapat disimpulkan bahwa jalan napasnya paten (tidak ada sumbatan). Jika korban mengalami penurunan kesadaran, maka perlu. diperhatikan lebih lanjut mengenai patensi jalan napasnya. Biasanya korban dengan penurunan kesadaran terdapat darah, muntahan, atau air liur yang berlebihan pada jalan napasnya. Apabila jalan nafas sudah baik dan yakin tidak ada sumbatan maka diteruskan ke prosedur selanjutnya yaitu breathing (pernapasan). b. Pernapasan (Breathing) Bernapas adalah usaha_ seseorang secara tidak sadar/otomatis untuk melakukan pernafasan. Tindakan ini merupakan salah satu dari prosedur resusitasi jantung paru (RIP). Untuk menilai seseorang bernafas secara normal dapat dilihat dari berapa kali seseorang bernapas dalam satu menit, secara umum; - Frekuensi/jumlah pernapasan 12-20x/ menit (dewasa), anak (20-30x/menit), bayi (30-40x/menit). 16 Dada sampai mengembang. Pernapasan dikatakan tidak baik/tidak normal jika terdapat keadaan berikut ini: Ada tanda-tanda sesak napas : peningkatan frekuensi napas dalam satu menit Ada napas cuping hidung (cuping hidung ikut bergerak saat bernafas). Ada penggunaan otot-otot bantu pernapasan (otot sela iga, otot leher, otot perut). Warna kebiruan pada sekitar bibir dan ujung-ujung jari tangan. Tidak ada gerakan dada. Tidak ada suara napas. Tidak dirasakan hembusan napas. Pasien tidak sadar dan tidak bernapas. Tindakan-tindakan ini dapat dilakukan bila pernapasan seseorang terganggu: Cek pernapasan dengan melihat dada pasien dan mendekatkan pipi dan telinga ke hidung dan mulut korban dengan mata memandang ke arah dada korban (max 10 detik). Bila korban masih bernapas namun tidak sadar maka posisikan korban ke posisi mantap (posisikan tubuh korban miring iz ke arah kiri) dan pastikan jalan napas tetap terbuka; segera minta bantuan dan pastikan secara berkala (tiap 2 menit) di cek pernapasannya apakah korban masih bernapas atau tidak. Gambar : Posisi mantap Jika korban bernapas tidak efektif (bernapas satu-satu, ngap-ngap, atau tidak bernapas) : - Aktifkan sistem gawat darurat (bila ada orang lain minta orang lain untuk mencari/ menghubungi gawat darurat). - Buka jalan napas dengan menengadahkan kepala korban dan menopang dagu korban (head tilt dan chin lift). image not available - Berikan nafas buatan 2x lalu periksa denyut nadi korban (menggunakan jari telunjuk dan jari tengah raba bagian tengah jakun, lalu geser ke arah samping hingga teraba lekukan di pinggir jakun tersebut) didaerah leher seperti pada gambar; bila tidak ada denyut maka masuk ke langkah CPR. Gambar : Periksa denyut pembuluh darah arteri karotis - Bila ada denyut nadi maka berikan napas buatan dengan frekuensi 12x/menit/1 tiap 5 detik sampai korban sadar dan bernapas kembali atau tenaga paramedis datang; dan selalu periksa denyut nadi korban apakah masih ada atau tidak setiap 2 menit. 20 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.

You might also like