You are on page 1of 2

LOG BOOK 3

PRAKTIK KEPERAWATAN DASAR PROFESI

RUMAH SAKIT KARTIKA HUSADA TINGKAT II

Hal yang dipelajari adalah : mengajarkan tekhnik relaksasi

Data Pasien :

Nama Pasien : Ny. K

Tanggal : 13 September 2017

Diagnosa Medis : HNP Lumbal

Diagnosa Keperawatan : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses penyakit


(penyempitan saraf)

Tujuan Tindakan : mencapai keadaan relaksasi menyeluruh, mencakup keadaan


relaksasi secara fisiologis, secara kognitif, dan secara behavior.

Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :

Prosedur tekhnik relaksasi nafas dalam dan guided imagery yaitu ciptakan lingkungan yang
tenang, juga privasi pasien, usahakan tangan dan kaki pasien dalam keadaan relaks, minta pasien
untuk memejamkan mata dan usahakan agar pasien berkonsentrasi, minta pasien menarik nafas
melalui hidung secara perlahan-lahan sambil menghitung dalam hati “hirup, dua, tiga”, selama
pasien memejamkan mata kemudian minta pasien utnuk menghembuskan udara melalui mulut
dan membuka mata secara perlahan-lahan sambil menghitung dalam hati “hembuskan, dua,
tiga”, minta pasien mengulangi lagi sama seperti prosedur sebelumnya sebanyak tiga kali selama
5 menit. Dengan begitu pasien bisa mengalihkan rasa nyerinya bahkan menghilangkan persepsi
nyerinya tersebut.

Analisa :

Penanganan nyeri dengan melakukan tekhnik relaksasi merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan untuk mengurangi nyeri. Penanganan nyeri dengan tindakan relaksasi mencakup
tekhnik relaksasi nafas dalam dan guided imagery. Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa
relaksasi nafas dalam sangat efektif dalam menurunkan nyeri pasca operasi . Relaksasi adalah
sebuah keadaan dimana seseorang terbebeas dari tekanan dan kecemasan atau kembalinya
keseimbangan setelah terjadinya gangguan.
Hasil yang diharapkan :

1. Klien tidak menunjukan rasa nyeri seperti menghindari daerah rasa nyeri tersebut
2. Klien mengatakan rasa nyeri berkurang

Identifikasi tindakan lain :

Tekhnik relaksasi nafas dalam akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan beberapa tekhnik
lainnya, seperti guided imgery. Guided imagery merupakan tekhnik yang menggunakan
imajinasi sesorang untuk mencapai efek positif tertentu. Teknik ini dimulai dengan proses
relaksasi pada umumnya yaitu meminta kepada klien untuk perlahan-lahan menutup matanya
dan fokus pada nafas mereka, klien didorong untuk relaksasi mengosongkan pikiran dan
memenuhi pikiran dengan bayangan untuk membuat damai dan tenang.

Evaluasi Diri :

Rasa nyaman klien saat berjalan maupun bergerak kembali lagi setelah diberikan terapi relaksasi
dan kolaborasi dengan dokter saraf atau melakukan fisioterapi secara rutin untuk
mengembelakikan saraf pasien yang terjepit.

Referensi

Sehono, Endrayani. 2010. Pengaruh Teknik Relaksasi Guided Imagery Terhadap Penurunan
Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Di RSUD DR. Moewardi.
http://etd.eprints.ums.ac.id/10412/ di download pada tanggal 14 September 2017 pada pukul 9.25
WIB

Smeltzer. Suzanne C. Bare Brenda G. Hunkle Janice L & Cheever Kerry H. 2010. Brunner &
Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing Edisi 12. Philadelphia: Wolters Kluwer Health

Patasik, C. K, Tangka, John, Rottie, Julia. 2013. Efektifitas Tekhnik Relaksasi Nafas Dalam Dan
Imagery Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesare Di Irina D Blu
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2169/1727 di unduh pada
tanggal 14 september 2017 pukul 9.25 WIB

You might also like