You are on page 1of 15

BAB II

PEMBAHASAN

A. Contoh Teoritis Pada Perkembangan Gerak


Teori berfungsi untuk menyatukan fakta yang, sehingga mempunyai
makna dan arti. Oleh karena itu, formulasi teori berlaku sebagai sebuah dasar
untuk pengujian fakta dan sebaliknya. Fakta-fakta itu penting, tapi fakta-fakta
itu sendiri bukan merupakan sebuah ilmu pengetahuan. Pengembangan dari
sebuah ilmu pengetahuan tergantung pada kemajuan teori khususnya dalam
bidang-bidang perkembangan kognitif dan afektif, teori perumusan telah
mencapai peningkatan kepentingan selama beberapa tahun ini. Teori telah
memainkan sebuah peran kritis pada kedua bidang ini yaitu; teori telah
bertindak dan melanjutkan untuk berlaku sebagai sebuah penyatu fakta-fakta
yang ada dan sebagai sebuah dasar dari fakta-fakta baru (Bigge dan Sharmis,
1992: Learner, 1986).
Teori harus berdasarkan seluruh penelitian dan ilmu pengetahuan dan
penelitian perkembangan gerak tanpa pengecualian. Teori perkembangan harus
bersifat deskriptif dan menjelaskan. Dengan kata lain, para pengembang
tertarik pada apa yang orang-orang suka pada periode waktu tertentu
(deskripsi) dan apa yang membuat ciri-ciri ini terjadi. Tanpa sebuah dasar
pelaksanaan teoritis, penelitian dalam perkembangan gerak atau didaerah lain
menekankan pada hasil yang sedikit lebih dari fakta-fakta yang terpisah.

B. Contoh teori yang berusaha untuk mendeskripsikan dan menjelaskan


sifat dan bisa menjadi sifat induktif atau deduktif.
Teori merupakan sebuah kelompok pernyataan, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip yang menyatukan fakta-fakta yang ada dan mengarah pada
lahirnya fakta-fakta baru. Contoh fase-fase perkembangan gerak ditampilkan
dalam bab ini yang semata-mata bukan berdasar pada akumulasi fakta-fakta.
Dalam metode induktif, penyelidikan pertama mulai dengan sebuah rangkaian
fakta-fakta dan kemudian mencoba untuk menemukan sebuah kerangka kerja
konseptual disekitarnya untuk mengatur dan menjelaskannya. Metode deduktif

3
formulasi teori seperti yang digunakan disini berdasar pada kesimpulan dan
mempunyai tiga kualifikasi utama. Pertama, teori harus menyatukan fakta-
fakta yang ada dan menghitung fakta-fakta empiris yang ada, yang mendukung
isi teori. Kedua, teori harus menyertakan dirinya pada perumusan hipotesis
yang teruji dalam bentuk: Jika ................ , kemudian ............ . Ketiga, teori
hipotesis yang teruji secara eksperimen menghasilkan hasil bahwa penyertaan
selanjutnya mendukung teori.
Kegunaan sebuah deduktif, dari pada sebuah induktif, misalnya
memudahkan kita untuk melihat bagaimana fakta-fakta terakumulasi dengan
baik kedalam sebuah keseluruhan kohesif yang dapat dimengerti. Fase-fase
perkembangan gerak digaris besarkan disini berdasar secara deduktif dan
berlaku sebagai sebuah modal untuk perumusan teori. Dalam sesi berikutnya
pada teks, setiap fase akan digali dengan lebih detil.

Fase Perkembangan Gerak

Proses perkembangan gerak terungkap sendiri terutama melalui


perubahan dalam perilaku pergerakan. Kita semua, bayi, anak-anak, remaja,
dan orang dewasa, terlibat dalam proses pembelajaran yang lama pada
bagaimana untuk bergerak dengan pengendalian dan kompetensi dalam
menjawab tantangan yang kita hadapi sehari-hari dalam sebuah perubahan
dunia yang konstan. Kami bisa mengamati perbedaan-perbedaan
pengembangan dalam sifat gerak, membawa faktor-faktor didalam diri
seseorang (biologi), lingkungan (pengalaman) dan tugas itu sendiri
(fisik/mekanis). Kita bisa melakukan hal ini melalui pengamatan perubahan
proses (bentuk) dan produk (penampilan). Oleh karena itu, sebuah arti utama
dengan proses pengembangan gerak bisa diamati melalui penelitian yang
sedang dilakukan tentang perubahan dalam sifat gerak, selama siklus
kehidupan.

4
C. Proses Perkembangan Gerak Dapat Dilihat Seperti Fase Dan
Tingkatan
Pergerakan yang yang dapat diamati bisa dikelompokkan kedalam tiga
kategori; (1) penstabilan gerak, (2) lokomotor gerakan, dan (3) memanipulasi
gerakan atau kombinasi ketiganya. Dalam artian yang lebih luas, sebuah
stabilitas gerakan adalah adanya gerakan pada beberapa derajat keseimbangan
diperlukan (contoh: seluruh aktivitas gerak sebenarnya). Dalam arti yang lebih
sempit, sebuah stabilitas gerakan adalah non-lokomotor dan non-manipulatif.
Kategori meliputi gerakan seperti berputar , berbalik, menekan dan mendorong
yang tidak bisa dikelompokkan sebagai lokomotor atau manipulatif.
Stabilitas sebagai sebuah kategori gerakan dilihat lebih tepat dalam
bentuk catchall, tapi lebih sedikit dari pada sebuah bentuk global yang dapat
diterapkan pada semua gerakan. Stabilitas mengarah pada adanya gerakan yang
menempati sebuah premium pada peningkatan dan menjaga keseimbangan
seseorang dalam hubungannya melawan gravitasi. Kemudian, gerakan poros
(bentuk lain kadang digunakan untuk gerakan non lokomotor) sebaik
membalikkan tubuh dan rolling tubuh dipertimbangkan disini sebagai stabilitas
gerakan.
Gerakan lokomotor mengarah pada gerakan yang melibatkan perubahan
pada lokasi tubuh secara relative menuju titik yang tidak tepat pada permukaan.
Untuk jalan, lari, melompat, meloncat atau berjingkrak menunjukkan sebuah
tugas lokomotor. Dalam menggunakan bentuk itu, beberapa aktivitas seperti
roll depan dan roll belakang bisa dipertimbangkan sebagai lokomotor dan
stabilitas gerakan lokomotor karena tubuh bergerak dari titik ke titik, stabilitas
karena letak premium pada penjagaan keseimbangan dalam sebuah situasi
keseimbangan yang tidak biasa.
Gerakan menipulatif mengarah pada manipulasi gerak kasar dan baik.
Manipulasi gerak kasar melibatkan pembagian kekuatan atau menerima
kekuatan dari objek. Tugas-tugas melempar, menangkap, mendorong dan
pemberhentian sebuah objek seperti penjeratan dan lemparan adalah gerakan
manipulatif gerak kasar. Manipulasi gerak baik melibatkan pengunaan otot
tangan dan pergelangan tangan. Menjahit, memotong dengan gunting dan

5
mengetik adalah gerakan manipulatif gerak baik. Sejumlah besar gerakan
melibatkan kombinasi stabilitas, lokomotor dan gerakan manipulatif. Contoh,
lompat tali melibatkan lokomosi (lompatan), manipulasi (memutar tali) dan
stabilitas (menjaga keseimbangan).
Permainan sepakbola yang melibatkan kemampuan lokomotor (berlari
dan melompat), keamampuan manipulatif (mendribel, mengoper, menendang
dan menyundul) dan kemampuan stabilitas (menghindar, meraih, berbelok dan
berputar). Ringkasan, jika gerakan berlaku sebagai jendela menuju proses
perkembangan gerak, kemudian satu cara pembelajaran proses ini melalui
pengujian kemajuan urutan pada kemampuan gerak melampaui seluruh rentang
kehidupan. Fase-fase berikut ini pada pengembangan gerak dan tahap
pengembangan didalam setiap fase dirancang untuk berlaku sebagai sebuah
contoh untuk penelitian ini sebuah representasi visual dari keempat fase dan
tahap-tahap penghubungnya.

Bagan 4.1
Fase perkembangan gerak

Gerakan pertama yang dibuat bayi adalah bersifat refleks. Seperti


Reaksi bayi untuk menyentuh, cahaya, suara dan perubahan tekanan memicu
aktivitas gerakan yang tak disengaja. Gerak-gerak yang tak disengaja ini
berpasangan dengan peningkatan kepuasan diawal bulan kehidupan setelah lahir,
memainkan sebuah peran penting dalam membantu anak belajar tentang tubuhnya
dan dunia luar.

6
1. Refleks-refleks sederhana
Refleksi sederhana sebagai akar dan reflek menghisap yang dianggap
menjadi mekanisme bertahan hidup sederhana.
2. Refleks tubuh adalah bentuk kedua gerakan tak disengaja
Rrefleks-refleks ini tampak berlaku sebagai alat-alat pengujian
neuromotor untuk stabilitas, lokomotor dan mekanisme manipulatif
yang akan digunakan setelah kontrol yang bersifat sadar. Langkah
refleks utama dan penyampaian refleks, contoh sifat berjalan yang tak
disadari. Refleks menggenggam yang sangat berhubungan pada gerak
tak sadar menggemgam dan melepaskan.

D. Refleks Bentuk Pertama Gerakan Manusia


1. Tahap Penerimaan informasi
Tahap Penerimaan informasi (pengumpulan) pada fase gerakan refleks sifat
dicirikan dengan aktivitas gerakan yang tak sadar yang dapat diamati
selama periode janin sampai sekitar bulan keempat pada kehamilan. Selama
tahap ini pusat otak bawah lebih cepat berkembang dari pada korteks gerak.
2. Tahap Penterjemahan Informasi
Tahap penterjemahan informasi pada fase refleks mulai sekitar
bulan ke empat. Selama waktu ini, terdapat sebuah hambatan secara
bertahap dari banyak refleks seperti pusat kepala atas yang terus
berkembang. Pusat otak bawah mengendalikan gerakan rangka dan
digantikan dengan aktivitas gerakan tak sadar yang dihubungkan dengan
daerah gerak korteks otak. Tahap penyandian menggantikan aktivitas
sensori motor dengan kemampuan gerak perceptual. Inilah perkembangan
control sadar pada gerak rangka bayi yang menyertakan proses rangsang
sensori dan informasi yang tersimpan bukan hanya reaksi pada rangsang
saja.

Bentuk pertama gerakan dasar adalah gerakan-gerakan belum


sempurna. Gerak-gerak itu terlihat pada bayi yang baru lahir sampai umur 2
tahun. Gerakan-gerakan itu tak sempurna ditentukan dan dicirikan dengan

7
sebuah urutan jarak yang dapat diprediksikan. Tingkat diamana keahlian ini
tampak akan bervariasi dari satu anak ke anak lain, namun juga tergantung
pada biologis, lingkungan dan faktor-faktor tugas. Keahlian gerak yang
belum sempurna apada bayi menampilkan bentuk dasar gerakan tak sadar
yang diperukan untuk bertahan. Mereka menyertakan gerakan seperti
peningkatan control kepala, leher dan batang otot tugas manipulatif pada
penggapaian, penggenggaman dan pelepasan, serta gerak lokomotor pada
penjepitan, pencengkeraman dan berjalan.

FASE PERGERAKAN AWAL

Bentuk pertama gerakan sadar adalah gerakan-gerakan belum


sempurna. Gerak-gerak itu terlihat pada bayi yang baru lahir sampai umur 2
tahun. Gerakan-gerakan itu tak sempurna ditentukan dan dicirikan dengan
sebuah urutan jarak yang dapat diprediksikan. Contohnya; gerakan seperti
peningkatan control kepala, leher dan batang otot tugas manipulatif pada
penggapaian, penggenggaman dan pelepasan, serta gerak lokomotor pada
penjepitan, pencengkeraman dan berjalan.

E. Urutan Tambahan Keahlian Gerakan Selama Fase Gerakan Yang Belum


Sempurna Ditetapkan Tapi Jaraknya Adalah Variable.
- Tahap hambatan refleks
Tahap hambatan refleks pada fase gerakan yang tak sempurna dapat
dianggap sebagai kelahiran. Pada kelahiran, refleks mendominasi gerakan
bayi. Namun, kemudian dari gerakan bayi yang sangat dipengaruhi oleh
perkembangan korteks. Perkembangan korteks dan berkurangnya tahapan
lingkungan tertentu, menyebabkan beberapa refleks untuk dicegah dan
dihilangkan secara bertahap.
- Tahap kontrol awal
Sekitar umur 1 tahun, anak-anak mulai membawa ketelitian dan control
pada gerakannya. Proses pembedaan antara system sensor dan gerak, serta
penyatuan perseptual dan informasi gerak menjadi lebih berarti dan

8
kongruen diseluruh tempat. Selama tahap prekontrol, anak-anak belajar
untuk meraih dan menjaga keseimbangannya, untuk menggerakkan objek
dan untuk mengendalikan lingkungan.

FASE GERAK DASAR

Kemampuan gerak-gerak dasar pada awal masa anak-anak adalah sebuah


perkembangan fase gerak yang belum sempurna pada masa pertumbuhan. Fase
perkembangan gerak ini menampilkan sebuah saat dimasa kecil terlibat secara
aktif dalam penggalian dan penelitian dengan kemampuan gerak dari tubuhnya.
Ini adalah waktu untuk menentukan bagaimana untuk menunjukkan sebuah
variasi penstabilan, lokomotor dan gerakan menipulatif, pertama dalam
pemisahan dan kemudian dalam kombinasi dengan orang lain. Anak-anak yang
mengembangkan pola-pola gerakan dasar sedang mempelajari bagaimana
untuk merespon dengan kontrol gerak dan kompetensi pada sebuah variasi
rangsangan. Mereka sedang meraih peningkatan kontrol dalam penampilan
terpisah dan gerakan berlanjut sebagai bukti dengan kemampuannya untuk
menerima perubahan dalam tugas yang diperlukan. Pola-pola gerakan dasar
merupakan dasar pola sifat yang dapat diamati. Aktivitas lokomotor seperti
berlari dan melompat, aktivitas manipulatif seperti melempar dan menangkap,
dan aktivitas-akttivitas stabilitas seperti berjalan di balok titian dan
keseimbangan satu kaki adalah contoh-contoh gerakan dasar yang harus
dikembangkan selama awal masa kanak-kanak.

F. Kemampuan dan jarak pembatas yang terkandung dalam tugas, individu


dan lingkungan mempunyai sebuah pengaruh besar pada kedewasaan
keahlian gerakan dasar
Beberapa peneliti dan pengembang alat penilaian telah berusaha untuk
membedakan gerakan dasar ke dalam sebuah seri tahap urutan yang dapat
dikenali. Untuk tujuan, contoh akan kami perlihatkan seluruh fase dasar
sebagai 3 pemisahan tapi tahap-tahap sering melengkapi; awal, dasar dan
dewasa.

9
- Tahap awal
Tahap awal dari sebuah fase gerak menampilkan tujuan pertama yang
berorientasi pada usaha penampilan keahlian dasar. Gerakan –gerakan itu
sendiri dicirikan dengan penghilangan bagian-bagian yang tidak sesuai
urutan, sangat terbatas atau melebih-lebihkan gerakan tubuh dan sedikit
aliran ritmis dan koordinasi.
- Tahap dasar
Tahap dasar melibatkan kontrol terbesar dan koordinasi ritmis yang lebih
baik pada gerakan dasar. Sinkronisasi temporal dan elemen ruang gerakan
ditingkatkan, tapi pola gerakan pada tahap ini masih dibatasi secara umum.
- Tahap kedewasaan
Tahap kedewasaan dalam fase gerakan dasar dicirikan secara mekanis,
efisien terkoordinasi dan penampilan terkontrol. Mayoritas data yang
tersedia pada tambahan keahlian gerakan dasar menyarankan bahwa anak-
anak dapat dan baru berada pada tahap dewasa dengan umur 5 atau 6 pada
keahlian dasar. Keahlian-keahlian manipulatif yang memerlukan pendakian
dan penerimaan objek bergerak (menangkap, menghentikan, mengoper)
mengembangkan sesuatu setelahnya karena kepuasan gerak visual
diperlukan pada tugas ini.

FASE GERAKAN KHUSUS

Fase perkembangan gerakan khusus adalah sebuah hasil fase gerakan dasar.
Selama fase khusus, gerakan menjadi sebuah alat yang diterapkan pada sebuah
varietas komples aktivitas gerakan untuk kehidupan sehari-hari, rekreasi dan
olahraga. Ini merupakan periode saat stabilitas dasar, lokomotor dan keahlian
manipulatif ditemukan, dikombinasikan dan digabungkan untuk penggunaan
dalam situasi yang sangat memerlukannya. Gerakan dasar pada jongkok dan
melompat, contoh sekarang bisa diterapkan pada aktivitas lompat tali, untuk
menunjukkan tarian rakyat dan untuk menunjukkan lompatan triple (jongkok,
berdiri, lompat) dijalan dan di lapangan.

10
G. Konsep Pada Perkembangan Keahlian Gerakan Dasar
- Tahap Transisional
Suatu saat sekitar tahun 7 atau 8, anak-anak umumnya memasuki sebuah
tahap keahlian gerakan transisional (Haubenstricker dan Seefeldt, 1986).
Selama periode transisional, seorang individu mulai untuk menggabungkan
dan menerapkan keahlian gerakan dasar pada penampilan keahlian khusus
olahraga dan pengaturan rekreasional. Berjalan pada jembatan tali, lompat
tali, dan bermain sepak bola adalah contoh-contoh keahlian transisional
umum. Keahlian gerak transisional mengandung elemen yang sama seperti
pergerakan dasar dengan bentuk yang lebih besar, akurasi dan kontrol.
- Tahap Penerapan
Dari sekitar umur 11-13 tahun (pertengahan tahun sekolah) menarik
perubahan bertempat dalam perkembangan keahlian pada individu. Selama
tahap sebelumnya, kemampuan kognitif anak yang terbatas, kemampuan
afektif dan pengalaman, dikombinasikan dengan sebuah keinginan untuk
menjadi aktif, menyebabkan fokus normal (tanpa campur tangan orang
dewasa) pada gerakan meluas dan disamaratakan pada “seluruh” aktivitas.
Pada tahap penerapan, kepuasan kognitif meningkatkan dan meluaskan
dasar pengalaman memudahkan seseorang untuk melakukan banyak
pembelajaran dan dan keputusan partisipasi berdasar pada sebuah variasi
tugas, secara individu dan faktor-faktor lingkungan. Contoh, seorang
dengan tinggi 5 kaki 10 inci (179 cm) 12 tahun yang aktivitas timnya dan
menerapkan strategi pada permainanan yang mempunyai koordinasi dan
ketangkasan yang baik, dan hidup di Indiana bisa memilih untuk
mengkhususkan perkembangnnya pada kemampuan permainan bola
basketnya.
- Tahap Penggunaan Dalam hidup
Tahap pengunaan dalam hidup pada fase khusus perkembangan gerak
mulai sekitar umur 14 dan berlanjut menuju masa dewasa. Tahap
penggunaan dalam hidup menampilkan puncak proses perkembangan gerak
dan dicirikan dengan pengunaan gerakan yang diperoleh seseorang dalam
kehidupannya. Faktor-faktor seperti waktu dan uang yang tersedia,

11
peralatan dan fasilitas dan batasan fisik dan mental mempengaruhi tahap
ini. Diantara hal-hal lain, tingkat aktivitas partisipasi seseorang akan
tergantung pada bakat dan kesempatan, kondisi fisik dan motivasi pribadi.
Intinya tahap penggunaan jangka panjang menampilkan sebuah puncak dari
tahap-tahap dan fase-fase sebelumnya. Namun, hal itu harus dilihat sebagai
sebuah kelanjutan dari proses hidup.

H. Tujuan Utama Pada Pengembangan Gerak Sesorang Dan Pendidikan


Gerak Adalah Untuk Menerima Tantangan Perubahan Proses Yang
Berlanjut Pada Peningkatan Dan Penjagaan Kontrol Gerak Dan
Kompetensi Gerakan Dalam Kehidupan

Jarak umur untuk setiap fase perkembangan gerak harus dilihat sebagai

petunjuk umum, yang hanya menggambarkan konsep yang luas pada

ketepatan umur. Setiap individu sering berfungsi pada fase yang berbeda

berdasar pada latar belakang pengalamannya dan perbaikan genetis.

Contohnya, hal ini sangat mungkin untuk seorang anak yang berumur 10

tahun pada fungsi dalam fase pergerakan khusus pada tahap penggunaan

jangka panjang dalam stabilitas aktivitas-aktivitas meliputi gerakan senam,

tapi hanya pada tahap dasar dalam fase manipulatif dan keahlian lokomotor

seperti melempar, menangkap atau berlari.

12
I. Contoh Jam Pasir Adalah Sebuah Alat Heuristik Yang Membantu Untuk
Konseptualisasi Dan Menjelaskan Proses Pengembangan Gerak

Dua ember pasir menandakan bahwa lingkungan dan hal keturunan


mempengaruhi proses perkembangan. Kontribusi relatif dari masing-masing
telah menjadi sebuah topik debat selama bertahun-tahun. Pendapat pentingnya
setiap hal merupakan sebuah latihan yang berarti karena pasir disalurkan dari
kedua wadah kedalam jam pasir anda. Pada analisis akhir, ini tidak benar-benar
menjadi masalah jika jam pasir anda diisi dengan pasir keturunan dan pasir
lingkungan. Apa yang penting adalah pasir yang mengalir ke gelas pasir anda
dan bahwa barang kehidupan ini merupakan produk dari keturunan dan
lingkungan.

Pada beberapa titik, jam pasir berbalik (gambar 4.3). Waktu pada
kejadian ini sangat bervariasi dan berdasar lebih pada faktor-fakor sosial dan
budaya dari pada faktor fisik dan mekanis. Untuk kebanyakan individu, jam
pasir dibalik dan “pasir” mulai mengalir selama akhir umur belasan dan awal
umur 20 an. Inilah waktu dimana banyak individu memasuki dunia dewasa,
pada kerja, mobil, pembayaran, jaminan, tangung jawab, keluarga, dan tugas-
tugas lain yang memakan waktu. Pembatasan waktu membatasi keahlian-
keahlian gerakan baru dan penjagaan penguasaan keahlian selama masa anak-
anak dan remaja.

13
Gambar 4.3
Pengosongan jam pasir kehidupan yang dibalik

Terdapat beberapa fitur menarik dalam pembalikan jam pasir yang perlu
kita pertimbangkan. Pasir jatuh melalui dua penyaring yang berbeda. Satu adalah
penyaring keturunan dengan apa yang kita sedikit bisa lakukan. Contohnya,
seorang individu telah mewarisi kecenderungan terhadap umur panjang atau
penyakit jantung koroner. Penyaring keturunan berlangsung sedikit lebih deras,
menyebabkan pasir untuk disaring secara lambat atau mudah untuk menekan yang
memungkinkan pasir mengalir lebih cepat. Pasir yang telah jatuh melalui
penyaring keturunan tidak bisa diperoleh kembali, tapi pasir itu harus melewati
penyaring kedua atau penyaring akhir yang disebut saringan gaya hidup.

Kepadatan penyaring gaya hidup ditentukan dengan beberapa hal


seperti fitnes fisik, status gizi, pola makan, olahraga, kemampuan untuk
menangani stres dan sosial dan spiritual dengan baik. Penyaring gaya hidup
berdasar pada lingkungan dan kami mempunyai perjanjian yang baik pada
kontrol jarak dimana pasir jatuh melalui penyaring ini. Walaupun kami tidak
bisa menghentikan pasir mengalir kebawah jam pasir, kami bisa melambatkan
jarak jatuhnya. Seorang pendiri ahli bedah umum di Amerika Serikat, Dr, C.
Everett Koop, berpendapat, walaupun kami tidak bisa menghentikan proses
penuaan.

14
J. Proses perkembangan gerak yang berlanjut didalam sebuah sistem
pengendalian diri

Penggambaran jam pasir pergerakan gerak bukan satu dimensi yang tidak
terpengaruh oleh kognitif dan afektif dari sifat manusia. Tidak seperti
penggambaran dua dimensi pada jam pasir di gambar 4.2 dan 4.3 jam pasir
“nyata” banyak menampilkan ruang tiga dimensi. Sebagai sebuah hasil, jam
pasir sesungguhnya mempunyai tinggi, berat dan kedalaman dan harus
didukung, jika beban berada diatas. Penggambaran jam pasir seseorang seperti
yang didukung dengan pilar kognitif, pilar afektif dan pilar gerak. Jam pasir itu
multi dimensional, kemudian, terdapat tiga interaksi diantara daerah kognitif,
afektif dan daerah gerak. Dalam kata lain, contoh jam pasir lebih dari satu
model gerak. Ini adalah sebuah contoh perkembangan gerak yang
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sejumlah luas variasi kognitif dan
pelaksanaan faktor afektif didalam individu dan lingkungan. Anak bisa
menemukan bahwa hal itu sangat membantu untuk memvisualkan alat heuristic
jam passir seperti yang anda harapkan melalui sesi-sesi berikut ini yang
berhubungan dengan perkembangan gerak selama masa kecil, masa anak-anak,
masa remaja dan masa dewasa.

K. Pemahaman proses gerak membantu menjelaskan bagaimana


pembelajaran keahlian terjadi yang sangat rumit pada ketepatan intruksi
pengembangannya

RINGKASAN

Tambahan kompetensi dalam gerakan adalah sebuah proses ekstensif


yang dimulai dengan gerakan refleksif dari baru lahir dan melanjutkan
hidup. Proses kemajuan seseorang dari fase gerakan refleksif melalui
gerakan turun-temurun dan fase gerakan dasar dan akhirnya menuju pada
fase gerakan khusus pada pengembangan yang dipengaruhi oleh faktor-
faktor didalamnya, perintah, individu dan lingkungan. Keahlian gerakan
refleks dan gerakan turun temurun berdasar pada pendewasaan. Gerakan

15
itu terlihat dan tak terlihat dalam sebuah urutan yang kaku. Berseloroh
hanya pada jarak penempakannya. Namun, mereka merupakan bentuk
penting berdasar pada keahlian gerak dasar yang dikembangkan.
Keahlian gerak dasar merupakan pola-pola gerakan dasar yang mulai
berkembang disekitar bidang yang sama, seorang anak bisa berjalan
sendiri dan bergerak dengan bebas melalui lingkungannya. Lokomotor
dasar ini, memanipulatif dan keahlian ini melewati sebuah proses
penemuan, pengamatan dari belum dewasa menuju dewasa. Tahap-tahap
didalam fase ini menyertakan awal, dasar dan tahap dewasa. Perolehan
pada tahap dewasa sangat dipengaruhi oleh kesempatan-kesempatan
praktek, penekanan dan perintah dalam sebuah lingkungan yang
membentuk pembelajaran. Dalam keadaan ini, anak-anak mampu
menunjukkan tahap dewasa dalam mayoritas pola gerakan dasar pada
umur 6 tahun. Keahlian gerakan dasar pada anak-anak. Yang memasuki
sekolah terlalu sering berkembang secara kurang lengkap. Oleh karena itu,
tahap utama menawarkan sebuah kesempatan emas untuk
mengembangkan kemampuan gerakan dasar pada tingkat dasarnya.
Keahlian dasar yang sama ini akan meniningkatkan dan ditemukan
untuk membentuk keahlian gerakan khusus yang sangat bernilai secara
rekreasional, kompetitif dan dalam kehidupan sehari-jari. Fase keahlian
gerakan khusus pada pengembangan merupakan inti sebuah penggabungan
fase dasar. Keahlian khusus lebih berharga dari pada sebuah keahlian
dasar. Keahlian-keahlian itu sering melibatkan sebuah kombinasi keahlian
gerakan dasar dan memerlukan tingkat ketepatan yang lebih besar.
Keahlian-keahlian khusus melibatkan 3 tahap yang berhubungan. Tahap
transisional adalah tingkat khusus anak-anak dikelas 3 sampai 5. Pada
tingkat ini, anak-anak melibatkan penerapan pertama gerakan-gerakan
dasar untuk olahraga. Jika keahlian dasar digunakan dalam aktivitas
olahraga tertentu yang bukan tingkat alaminya, anak-anak akan sedikit
merespon atau sedikit bergerak pada pola-pola dasar. Itu sangat jelas,
bahwa menyertakan anak-anak di keahlian olahraga sebelum mereka
meraih tingkat kedewasaan pada keahlian dalam dasar tidak diharapkan.

16
Saat ini terjadi, kedewasaan gerak ditemukan dalam dasar yang dibawa
kedalam olahraga yang berhubungan. Anak-anak akan maju dalam fakta
pola karakteristiknya. Hal ini penting pada pengajaran dan pelatihan yang
satukan dalam poin ini. Saat kita melihat pada proses pengembangan
gerak, kita perlu pertama melihat dari sebuah pandangan teoritis. Masing-
masing dari kita perlu untuk mempunyai sebuah kerangka kerja teoritis
sebagai dasar untuk tindakan kita. Ini tidak penting bahwa anda setuju
dengan kerangka kerja yang ditunjukkan disini. Contoh jam pasir adalah
cara kami yang paling sederhana dalam melihat proses perkembangan
gerak dan implikasinya untuk hidup.

17

You might also like