Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
3
formulasi teori seperti yang digunakan disini berdasar pada kesimpulan dan
mempunyai tiga kualifikasi utama. Pertama, teori harus menyatukan fakta-
fakta yang ada dan menghitung fakta-fakta empiris yang ada, yang mendukung
isi teori. Kedua, teori harus menyertakan dirinya pada perumusan hipotesis
yang teruji dalam bentuk: Jika ................ , kemudian ............ . Ketiga, teori
hipotesis yang teruji secara eksperimen menghasilkan hasil bahwa penyertaan
selanjutnya mendukung teori.
Kegunaan sebuah deduktif, dari pada sebuah induktif, misalnya
memudahkan kita untuk melihat bagaimana fakta-fakta terakumulasi dengan
baik kedalam sebuah keseluruhan kohesif yang dapat dimengerti. Fase-fase
perkembangan gerak digaris besarkan disini berdasar secara deduktif dan
berlaku sebagai sebuah modal untuk perumusan teori. Dalam sesi berikutnya
pada teks, setiap fase akan digali dengan lebih detil.
4
C. Proses Perkembangan Gerak Dapat Dilihat Seperti Fase Dan
Tingkatan
Pergerakan yang yang dapat diamati bisa dikelompokkan kedalam tiga
kategori; (1) penstabilan gerak, (2) lokomotor gerakan, dan (3) memanipulasi
gerakan atau kombinasi ketiganya. Dalam artian yang lebih luas, sebuah
stabilitas gerakan adalah adanya gerakan pada beberapa derajat keseimbangan
diperlukan (contoh: seluruh aktivitas gerak sebenarnya). Dalam arti yang lebih
sempit, sebuah stabilitas gerakan adalah non-lokomotor dan non-manipulatif.
Kategori meliputi gerakan seperti berputar , berbalik, menekan dan mendorong
yang tidak bisa dikelompokkan sebagai lokomotor atau manipulatif.
Stabilitas sebagai sebuah kategori gerakan dilihat lebih tepat dalam
bentuk catchall, tapi lebih sedikit dari pada sebuah bentuk global yang dapat
diterapkan pada semua gerakan. Stabilitas mengarah pada adanya gerakan yang
menempati sebuah premium pada peningkatan dan menjaga keseimbangan
seseorang dalam hubungannya melawan gravitasi. Kemudian, gerakan poros
(bentuk lain kadang digunakan untuk gerakan non lokomotor) sebaik
membalikkan tubuh dan rolling tubuh dipertimbangkan disini sebagai stabilitas
gerakan.
Gerakan lokomotor mengarah pada gerakan yang melibatkan perubahan
pada lokasi tubuh secara relative menuju titik yang tidak tepat pada permukaan.
Untuk jalan, lari, melompat, meloncat atau berjingkrak menunjukkan sebuah
tugas lokomotor. Dalam menggunakan bentuk itu, beberapa aktivitas seperti
roll depan dan roll belakang bisa dipertimbangkan sebagai lokomotor dan
stabilitas gerakan lokomotor karena tubuh bergerak dari titik ke titik, stabilitas
karena letak premium pada penjagaan keseimbangan dalam sebuah situasi
keseimbangan yang tidak biasa.
Gerakan menipulatif mengarah pada manipulasi gerak kasar dan baik.
Manipulasi gerak kasar melibatkan pembagian kekuatan atau menerima
kekuatan dari objek. Tugas-tugas melempar, menangkap, mendorong dan
pemberhentian sebuah objek seperti penjeratan dan lemparan adalah gerakan
manipulatif gerak kasar. Manipulasi gerak baik melibatkan pengunaan otot
tangan dan pergelangan tangan. Menjahit, memotong dengan gunting dan
5
mengetik adalah gerakan manipulatif gerak baik. Sejumlah besar gerakan
melibatkan kombinasi stabilitas, lokomotor dan gerakan manipulatif. Contoh,
lompat tali melibatkan lokomosi (lompatan), manipulasi (memutar tali) dan
stabilitas (menjaga keseimbangan).
Permainan sepakbola yang melibatkan kemampuan lokomotor (berlari
dan melompat), keamampuan manipulatif (mendribel, mengoper, menendang
dan menyundul) dan kemampuan stabilitas (menghindar, meraih, berbelok dan
berputar). Ringkasan, jika gerakan berlaku sebagai jendela menuju proses
perkembangan gerak, kemudian satu cara pembelajaran proses ini melalui
pengujian kemajuan urutan pada kemampuan gerak melampaui seluruh rentang
kehidupan. Fase-fase berikut ini pada pengembangan gerak dan tahap
pengembangan didalam setiap fase dirancang untuk berlaku sebagai sebuah
contoh untuk penelitian ini sebuah representasi visual dari keempat fase dan
tahap-tahap penghubungnya.
Bagan 4.1
Fase perkembangan gerak
6
1. Refleks-refleks sederhana
Refleksi sederhana sebagai akar dan reflek menghisap yang dianggap
menjadi mekanisme bertahan hidup sederhana.
2. Refleks tubuh adalah bentuk kedua gerakan tak disengaja
Rrefleks-refleks ini tampak berlaku sebagai alat-alat pengujian
neuromotor untuk stabilitas, lokomotor dan mekanisme manipulatif
yang akan digunakan setelah kontrol yang bersifat sadar. Langkah
refleks utama dan penyampaian refleks, contoh sifat berjalan yang tak
disadari. Refleks menggenggam yang sangat berhubungan pada gerak
tak sadar menggemgam dan melepaskan.
7
sebuah urutan jarak yang dapat diprediksikan. Tingkat diamana keahlian ini
tampak akan bervariasi dari satu anak ke anak lain, namun juga tergantung
pada biologis, lingkungan dan faktor-faktor tugas. Keahlian gerak yang
belum sempurna apada bayi menampilkan bentuk dasar gerakan tak sadar
yang diperukan untuk bertahan. Mereka menyertakan gerakan seperti
peningkatan control kepala, leher dan batang otot tugas manipulatif pada
penggapaian, penggenggaman dan pelepasan, serta gerak lokomotor pada
penjepitan, pencengkeraman dan berjalan.
8
kongruen diseluruh tempat. Selama tahap prekontrol, anak-anak belajar
untuk meraih dan menjaga keseimbangannya, untuk menggerakkan objek
dan untuk mengendalikan lingkungan.
9
- Tahap awal
Tahap awal dari sebuah fase gerak menampilkan tujuan pertama yang
berorientasi pada usaha penampilan keahlian dasar. Gerakan –gerakan itu
sendiri dicirikan dengan penghilangan bagian-bagian yang tidak sesuai
urutan, sangat terbatas atau melebih-lebihkan gerakan tubuh dan sedikit
aliran ritmis dan koordinasi.
- Tahap dasar
Tahap dasar melibatkan kontrol terbesar dan koordinasi ritmis yang lebih
baik pada gerakan dasar. Sinkronisasi temporal dan elemen ruang gerakan
ditingkatkan, tapi pola gerakan pada tahap ini masih dibatasi secara umum.
- Tahap kedewasaan
Tahap kedewasaan dalam fase gerakan dasar dicirikan secara mekanis,
efisien terkoordinasi dan penampilan terkontrol. Mayoritas data yang
tersedia pada tambahan keahlian gerakan dasar menyarankan bahwa anak-
anak dapat dan baru berada pada tahap dewasa dengan umur 5 atau 6 pada
keahlian dasar. Keahlian-keahlian manipulatif yang memerlukan pendakian
dan penerimaan objek bergerak (menangkap, menghentikan, mengoper)
mengembangkan sesuatu setelahnya karena kepuasan gerak visual
diperlukan pada tugas ini.
Fase perkembangan gerakan khusus adalah sebuah hasil fase gerakan dasar.
Selama fase khusus, gerakan menjadi sebuah alat yang diterapkan pada sebuah
varietas komples aktivitas gerakan untuk kehidupan sehari-hari, rekreasi dan
olahraga. Ini merupakan periode saat stabilitas dasar, lokomotor dan keahlian
manipulatif ditemukan, dikombinasikan dan digabungkan untuk penggunaan
dalam situasi yang sangat memerlukannya. Gerakan dasar pada jongkok dan
melompat, contoh sekarang bisa diterapkan pada aktivitas lompat tali, untuk
menunjukkan tarian rakyat dan untuk menunjukkan lompatan triple (jongkok,
berdiri, lompat) dijalan dan di lapangan.
10
G. Konsep Pada Perkembangan Keahlian Gerakan Dasar
- Tahap Transisional
Suatu saat sekitar tahun 7 atau 8, anak-anak umumnya memasuki sebuah
tahap keahlian gerakan transisional (Haubenstricker dan Seefeldt, 1986).
Selama periode transisional, seorang individu mulai untuk menggabungkan
dan menerapkan keahlian gerakan dasar pada penampilan keahlian khusus
olahraga dan pengaturan rekreasional. Berjalan pada jembatan tali, lompat
tali, dan bermain sepak bola adalah contoh-contoh keahlian transisional
umum. Keahlian gerak transisional mengandung elemen yang sama seperti
pergerakan dasar dengan bentuk yang lebih besar, akurasi dan kontrol.
- Tahap Penerapan
Dari sekitar umur 11-13 tahun (pertengahan tahun sekolah) menarik
perubahan bertempat dalam perkembangan keahlian pada individu. Selama
tahap sebelumnya, kemampuan kognitif anak yang terbatas, kemampuan
afektif dan pengalaman, dikombinasikan dengan sebuah keinginan untuk
menjadi aktif, menyebabkan fokus normal (tanpa campur tangan orang
dewasa) pada gerakan meluas dan disamaratakan pada “seluruh” aktivitas.
Pada tahap penerapan, kepuasan kognitif meningkatkan dan meluaskan
dasar pengalaman memudahkan seseorang untuk melakukan banyak
pembelajaran dan dan keputusan partisipasi berdasar pada sebuah variasi
tugas, secara individu dan faktor-faktor lingkungan. Contoh, seorang
dengan tinggi 5 kaki 10 inci (179 cm) 12 tahun yang aktivitas timnya dan
menerapkan strategi pada permainanan yang mempunyai koordinasi dan
ketangkasan yang baik, dan hidup di Indiana bisa memilih untuk
mengkhususkan perkembangnnya pada kemampuan permainan bola
basketnya.
- Tahap Penggunaan Dalam hidup
Tahap pengunaan dalam hidup pada fase khusus perkembangan gerak
mulai sekitar umur 14 dan berlanjut menuju masa dewasa. Tahap
penggunaan dalam hidup menampilkan puncak proses perkembangan gerak
dan dicirikan dengan pengunaan gerakan yang diperoleh seseorang dalam
kehidupannya. Faktor-faktor seperti waktu dan uang yang tersedia,
11
peralatan dan fasilitas dan batasan fisik dan mental mempengaruhi tahap
ini. Diantara hal-hal lain, tingkat aktivitas partisipasi seseorang akan
tergantung pada bakat dan kesempatan, kondisi fisik dan motivasi pribadi.
Intinya tahap penggunaan jangka panjang menampilkan sebuah puncak dari
tahap-tahap dan fase-fase sebelumnya. Namun, hal itu harus dilihat sebagai
sebuah kelanjutan dari proses hidup.
Jarak umur untuk setiap fase perkembangan gerak harus dilihat sebagai
ketepatan umur. Setiap individu sering berfungsi pada fase yang berbeda
Contohnya, hal ini sangat mungkin untuk seorang anak yang berumur 10
tahun pada fungsi dalam fase pergerakan khusus pada tahap penggunaan
tapi hanya pada tahap dasar dalam fase manipulatif dan keahlian lokomotor
12
I. Contoh Jam Pasir Adalah Sebuah Alat Heuristik Yang Membantu Untuk
Konseptualisasi Dan Menjelaskan Proses Pengembangan Gerak
Pada beberapa titik, jam pasir berbalik (gambar 4.3). Waktu pada
kejadian ini sangat bervariasi dan berdasar lebih pada faktor-fakor sosial dan
budaya dari pada faktor fisik dan mekanis. Untuk kebanyakan individu, jam
pasir dibalik dan “pasir” mulai mengalir selama akhir umur belasan dan awal
umur 20 an. Inilah waktu dimana banyak individu memasuki dunia dewasa,
pada kerja, mobil, pembayaran, jaminan, tangung jawab, keluarga, dan tugas-
tugas lain yang memakan waktu. Pembatasan waktu membatasi keahlian-
keahlian gerakan baru dan penjagaan penguasaan keahlian selama masa anak-
anak dan remaja.
13
Gambar 4.3
Pengosongan jam pasir kehidupan yang dibalik
Terdapat beberapa fitur menarik dalam pembalikan jam pasir yang perlu
kita pertimbangkan. Pasir jatuh melalui dua penyaring yang berbeda. Satu adalah
penyaring keturunan dengan apa yang kita sedikit bisa lakukan. Contohnya,
seorang individu telah mewarisi kecenderungan terhadap umur panjang atau
penyakit jantung koroner. Penyaring keturunan berlangsung sedikit lebih deras,
menyebabkan pasir untuk disaring secara lambat atau mudah untuk menekan yang
memungkinkan pasir mengalir lebih cepat. Pasir yang telah jatuh melalui
penyaring keturunan tidak bisa diperoleh kembali, tapi pasir itu harus melewati
penyaring kedua atau penyaring akhir yang disebut saringan gaya hidup.
14
J. Proses perkembangan gerak yang berlanjut didalam sebuah sistem
pengendalian diri
Penggambaran jam pasir pergerakan gerak bukan satu dimensi yang tidak
terpengaruh oleh kognitif dan afektif dari sifat manusia. Tidak seperti
penggambaran dua dimensi pada jam pasir di gambar 4.2 dan 4.3 jam pasir
“nyata” banyak menampilkan ruang tiga dimensi. Sebagai sebuah hasil, jam
pasir sesungguhnya mempunyai tinggi, berat dan kedalaman dan harus
didukung, jika beban berada diatas. Penggambaran jam pasir seseorang seperti
yang didukung dengan pilar kognitif, pilar afektif dan pilar gerak. Jam pasir itu
multi dimensional, kemudian, terdapat tiga interaksi diantara daerah kognitif,
afektif dan daerah gerak. Dalam kata lain, contoh jam pasir lebih dari satu
model gerak. Ini adalah sebuah contoh perkembangan gerak yang
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sejumlah luas variasi kognitif dan
pelaksanaan faktor afektif didalam individu dan lingkungan. Anak bisa
menemukan bahwa hal itu sangat membantu untuk memvisualkan alat heuristic
jam passir seperti yang anda harapkan melalui sesi-sesi berikut ini yang
berhubungan dengan perkembangan gerak selama masa kecil, masa anak-anak,
masa remaja dan masa dewasa.
RINGKASAN
15
itu terlihat dan tak terlihat dalam sebuah urutan yang kaku. Berseloroh
hanya pada jarak penempakannya. Namun, mereka merupakan bentuk
penting berdasar pada keahlian gerak dasar yang dikembangkan.
Keahlian gerak dasar merupakan pola-pola gerakan dasar yang mulai
berkembang disekitar bidang yang sama, seorang anak bisa berjalan
sendiri dan bergerak dengan bebas melalui lingkungannya. Lokomotor
dasar ini, memanipulatif dan keahlian ini melewati sebuah proses
penemuan, pengamatan dari belum dewasa menuju dewasa. Tahap-tahap
didalam fase ini menyertakan awal, dasar dan tahap dewasa. Perolehan
pada tahap dewasa sangat dipengaruhi oleh kesempatan-kesempatan
praktek, penekanan dan perintah dalam sebuah lingkungan yang
membentuk pembelajaran. Dalam keadaan ini, anak-anak mampu
menunjukkan tahap dewasa dalam mayoritas pola gerakan dasar pada
umur 6 tahun. Keahlian gerakan dasar pada anak-anak. Yang memasuki
sekolah terlalu sering berkembang secara kurang lengkap. Oleh karena itu,
tahap utama menawarkan sebuah kesempatan emas untuk
mengembangkan kemampuan gerakan dasar pada tingkat dasarnya.
Keahlian dasar yang sama ini akan meniningkatkan dan ditemukan
untuk membentuk keahlian gerakan khusus yang sangat bernilai secara
rekreasional, kompetitif dan dalam kehidupan sehari-jari. Fase keahlian
gerakan khusus pada pengembangan merupakan inti sebuah penggabungan
fase dasar. Keahlian khusus lebih berharga dari pada sebuah keahlian
dasar. Keahlian-keahlian itu sering melibatkan sebuah kombinasi keahlian
gerakan dasar dan memerlukan tingkat ketepatan yang lebih besar.
Keahlian-keahlian khusus melibatkan 3 tahap yang berhubungan. Tahap
transisional adalah tingkat khusus anak-anak dikelas 3 sampai 5. Pada
tingkat ini, anak-anak melibatkan penerapan pertama gerakan-gerakan
dasar untuk olahraga. Jika keahlian dasar digunakan dalam aktivitas
olahraga tertentu yang bukan tingkat alaminya, anak-anak akan sedikit
merespon atau sedikit bergerak pada pola-pola dasar. Itu sangat jelas,
bahwa menyertakan anak-anak di keahlian olahraga sebelum mereka
meraih tingkat kedewasaan pada keahlian dalam dasar tidak diharapkan.
16
Saat ini terjadi, kedewasaan gerak ditemukan dalam dasar yang dibawa
kedalam olahraga yang berhubungan. Anak-anak akan maju dalam fakta
pola karakteristiknya. Hal ini penting pada pengajaran dan pelatihan yang
satukan dalam poin ini. Saat kita melihat pada proses pengembangan
gerak, kita perlu pertama melihat dari sebuah pandangan teoritis. Masing-
masing dari kita perlu untuk mempunyai sebuah kerangka kerja teoritis
sebagai dasar untuk tindakan kita. Ini tidak penting bahwa anda setuju
dengan kerangka kerja yang ditunjukkan disini. Contoh jam pasir adalah
cara kami yang paling sederhana dalam melihat proses perkembangan
gerak dan implikasinya untuk hidup.
17