Professional Documents
Culture Documents
1
terhadap beberapa obat yang terjadi seiring dengan bertambahnya umur pada sejumlah
besar individu (Katzung, 2004).
Riset Kesehatan Dasar (2013), menunjukkan prevalensi Diabetes Melitus di
Indonesia meningkat (1,1%) pada tahun 2007 menjadi (2,1%) pada tahun 2013. Angka
kejadian Diabetes Melitus pada tahun 2007 di 19 Kabupaten di Sumatera Barat
didapatkan Bukittinggi menepati urutan ke- 5 yaitu 1,8% setelah Sawahlunto (2,1%)
Pesisir Selatan (1,9%) Pariaman (1,8%) dan Lima Puluh Koto (1,9%). Prevalensi
Diabetes Melitus di Sumatera Barat tahun 2013 yaitu 1,3% dan Sumatera Barat
menepati urutan ke 3 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Melitus.
Berdasarkan penjelasan diatas dan data yang didapat dari PSTW Kasih Sayang
Ibu Batusangkar dari 8 Wisma ada sekitar 5 orang yang menderita Diabetes
Melitus.Oleh karena itu kami penyuluhan tentang Diabetes Melitus.
A. Data atau Informasih Yang Di Kaji Lebih Lanjut
Dari hasil Obserfasi di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkas terdiri dari 8 wisma
yaitu : wisma stroberi, wisma aggur, wisma apel, wisma jeruk, wisma nenas, wisma
pepaya, wisma jambu, wisma delima terdapat 70 orang lasia sedangkan yang menderita
Diabetes Melitus ada sekitar 5 orang lansia yang menderita penyakit Diabetes Melitus
1. Rencana Kegiatan
A. Masalah Keperawatan
a) Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
defisiensi insulin/penurunan intake oral
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan lansia dapat memahami tentang DM dan
mempraktekkan Senam Kaki DM .
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia dapat :
a. Menyebutkan pengertian DM
b. Menyebutkan tanda dan gejala DM
c. Menyebutkan komplikasi DM
d. Menyebutkan penatalaksanaan DM
e. mempraktekkan senam kaki DM
2
D. Strategi Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Tanggung Jawab
1. 5 menit Pembukaan Moderator
Perkenakan mahasiswa Mendengarkan
Perkenalan dosen/CI Mendengarkan
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
Menjelaskan kontrak waktu Mendengarkan
2. 20 Pelaksanaan Penyaji
menit Menggali pengetahuan peserta Menjawab
tentang pengertian DM
Memberi reinforcement positif Memperhatikan
Menjelaskan pengertian DM Mendengarkan
Menjelaskan tentang tanda dan Mendengarkan
gejala DM
Menjelaskan komplikasi DM Mendengarkan
Memberi kesempatan pada
peserta untuk bertanya
Memberi reinforcement positif
Menjawab pertanyaan yang Memberikan
diajukan pertanyaan
Menyebutkan penatalaksanaan Mendengarkan
DM Mendengarkan
mempraktekkan cara senam kaki
DM Mendengarkan
Memperhatikan
Moderator
moderator
Meminta peserta untuk bertanya. Memberikan
Observer pertanyaan
Mengamati jalannya acara dari Mendengarkan observer
awal sampai akhir dan
10
Fasilitator memperhatikan
3
menit Memfasilitasi audien selama Mendengarkan
kegiatan. Fasilitator
Memotifasi peserta agar
berperan aktif dalam
penyuluhan.
Penyaji
Memberikan jawaban Mendengarkan Penyaji
Memperhatikan
C. Sasaran :
Lansia yang ada di Wisma PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar
D. Metoda : :
Ceramah
Diskusi
4
Demonstrasi
E. Media dan Alat :
Lap Top
Infocus ( LCD) atau Flipchar
Leaflet
3. Kriteria Evaluasi
A. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir 100%
b. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
B. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Beserta berperan aktif dalam penyuluhan
c. peserta aktif dan tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
C. Evaluasi Hasil
a. Lansia mampu menyebutkan pengertian DM
b. Lansia mampu menyebutkan tanda dan gejala DM
c. Lansia mampu menyebutkan komplikasi DM
d. Lansia mampu menyebutkan penatalaksanaan DM
e. Lansia mampu menyebutkan senam kaki DM
5
Lampiran
A. Materi pelaksanaan dan evaluasi
1) Pengertian
Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Padila, 2012). Diabetes
Mellitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan
peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi
insulin, kerja insulin, atau keduanya (Brunner dan Suddarth, 2013).Diabetes
Melitus adalah suatu penyakit ketika kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah
tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup
(Shanty, 2011).
2) Tanda dan Gejala
Menurut (Shanty, 2011) ada tiga gejala umum yang menandai penyakit diabetes.
Tiga gejala ini disebut dengan tiga gejala klasik. Gejala- gejala tersebut adalah :
a. Poliuri (urinasi yang sering)
b. Polidipsi (banyak minum akibat mengingkatnya tingkat kehausan)
c. Polifagi (meningkatnya keinginan untuk makan)
Gejala diabetes berbeda menurut tipenya. Pada diabetes melitus tipe I,
penderita hampir selalu mengalami penurunan berat badan. Namun, pada
penderita diabetes tipe II, penderit tidak selalu mengalami penurunan berat badan.
Tipe diabetes yang termasuk silent killer adalah diabetes melitus tipe II karena
6
d. Kelelahan berkepanjangan yang tidak ada penyebabnya.
e. Mudah sakit berkepanjangan
f. Biasanya terjadi pada mereka yang berusia di atas 40 tahun, tetapi
prevalensinya kini semakin tinggi pada golongan anak-anak dan remaja.
Gejala – gejala tersebut sering diabaikan karena dianggap sebagai kelelahan
akibat kerja. Gejala lain yang sering muncul adalah sebagai berikut (Shanty, 2011)
:
Penglihatan kabur
a. Luka yang lama sembuh
b. Kaki yang terasa kebas, geli, atau terasa terbakar
c. Infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita
d. Impotensi pada pria.
B. Komplikasi Diabetes Melitus
Menurut (Brunner dan Suddarth, 2013) komplikasi diabetes melitus yaitu : Komplikasi
yang berkaitan dengan diabetes diklasifikasikan sebagai komplikasi akut dan kronik.
Komplikasi akut terjadi intoleransi glukosa yang berlangsung dalam jangka waktu
pendek dan mencakup berikut :
a. Hipoglikemia
Hipoglikemia, yaitu keadaan seseorang dengan kadar glukosa darah di bawah
nilai normal. Gejala hipoglikemia ditandai dengan munculnya rasa lapar, gemetar,
mengeluarkan keringat, berdebar—debar, pusing, gelisah, dan penderita bisa menjadi
koma.
b. DKA (Ketoasidosis diabertik-koma)
Ketoasidosis diabetik-koma, yaitu diabetik yang diartikan sebagai keadaan tubuh
yang sangat kekurangan insulin dan bersifat mendadak akibat infeksi, lupa
menyuntik insulin, pola makan yang tidak diatur (tidak menjakankan diet), atau
stress.
c. HHNK (Koma hiperosmoler non-ketotik)
Koma hiperosmoler non-ketotik yang diakibatkan adanya dehidrasi berat,
hipotensi dan shock. Oleh karena itu, koma hiperosmoler non- ketotik diartikan
7
sebagai keadaan tubuh tanpa penimbunan lemak yang menyebabkan penderita
menunjukkan pernapasan yang cepat dan dalam.
Komplikasi kronik biasanya terjadi 10-15 tahun setelah awitan diabetes melitus .
komplikasinya mencakup berikut :
a. Penatalaksanaan medis
Tujuan utama terapi adalah menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa
darah guna untuk mengurangi munculnya komplikasi vaskular dan neropatik. Tujuan
terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah untuk mencapai kadar glukosa darah
normal (euglikemia) tanpa disertai hipoglikemia dan tanpa mengganggu aktivitas
pasien sehari-hari.
b. Penatalaksanaan nutrisi
8
Untuk mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah dan tekanan darah
dalam kisaran normal (atau seaman mungkin mendekati normal). Bagi pasien yang
membutuhkan insulin untuk membantu insulin untuk membantu mengontrol kadar
gula darah, diperlukan konsistensi dalam mempertahankan jumlah kalori dan
karbohidrat yang dikonsumsi pada setiapsesi makan.
c. Penatalaksanaan keperawatan
Penatalaksanaan keperawatan untuk pasien penyandang diabetes dapat mencakup
banyak macam gangguan fisiologis, bergantung pada kondisi kesehatan pasien atau
apakah pasien baru terdiagnosis diabetes atau tengah mencari perawatan untuk
masalah kesehatan lain yang tidak terkait. Karena semua pasien penyandang diabetes
harus menguasai konsep dan keterampilan yang diperlukan untuk penatalaksanaan
jangka panjang serta untuk menghindari kemungkinan komplikasi diabetes, landasan
pendidikan yang solid mutlak diperlukan dan menjadi fokus asuhan keperawatan
yang berkelanjutan.
E. Materi senam DM
9
Salah satu aktifitas fisik yang juga dianjurkan secara rutin adalah Gerakan Senam
Kaki Diabetes / DM. Manfaat yang diharapkan dari gerakan kaki yang teratur dari
senam kaki diabetes, adalah tidak terjadinya komplikasi yang sering terjadi pada kaki-
kaki pasien DM seperti luka infeksi yang tidak sembuh dan menyebar.
Cara melakukan gerakan senam kaki diabetes ini sangatlah mudah untuk
dilakukan. Senam kaki diabetes bisa dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Tidak
memerlukan waktu yang lama, karena hanya berlangsung sekitar 15-30 menit. Dan yang
penting tidak memerlukan peralatan yang rumit, karena cukup dengan kursi dan sehelai
koran bekas. Agar manfaat senam kaki diabetes lebih maksimal, penderita minimal
melakukan gerakan senam kaki diabetes 3 kali sepekan, namun alangkah baiknya dapat
dilakukan setiap hari.
Berikut ini beberapa cara atau Gerakan Senam Kaki Diabetes yang dapat
dilakukan oleh penderita DM secara teratur dengan sendiri atau bersama-sama :
1. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan penderita duduk tegak diatas
bangku dengan kaki menyentuh lantai
2. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.
3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada
kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas.
10
Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi
sebanyak 10 kali.
4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan
pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan
kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
7. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan
ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
8. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki
secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
10. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki , tuliskan pada
udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.
11
11. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua
belah kaki.
12. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah
kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja :
12
DAFTAR PUSTAKA
http://banyumasnews.com/87627/manfaat-dan-cara-senam-kaki-untuk-penderita-diabetes-
mellitus/diambil tgl 14 Januari 2018
13