You are on page 1of 6

BAB.

II - I
Bag.A.
UMUM
Peraturan.1.
Penerapan
Mengacu pada interpretasi Unified penerapan peraturan diatur oleh tanggal kontrak bangunan, yang peletakan lunas tanggal
& tanggal pengiriman untuk kebutuhan di SOLAS & MARPOL Konvensi (MSC-MEPC.5/Circ.8)

1.1.1. Kecuali dinyatakan sebaliknya, bab ini berlaku bagi kapal yang lunasnya
diletakan atau dalam tahap pembangunan yang sama pada atau setelah
1.1`2009
1.1.2. Untuk memenuhi tujuan bab ini istilah tahap pembangunan yang sama
berarti tahap dimana.:
1.1.2.1. Pembangunan yang didentifikasi dengan kapal tertentu dimulai.
1.1.2.2. Pembangunan kapal tersebut telah mencapai minimal 50 ton/1% dari masa
keseluruhan matrial struktur yang diperkirakan, tergantung mana yang
lebih sedikit.
1.1.3. Untuk memenuhi tujuan bab ini.:
1.1.3.1. lstilah "kapal yang dibangun" berarti kapal yang lunasnya dipasang atau
dalam tahap pembangunan yang serupa.
1.1.3.2. lstilah "semua kàpal" berarti kapal² yang dibangun sebelum pada atau
setelah 1.1`2009.
1.1.3.3. Kapal barang kapanpun dibangun, yang diubah menjadi kapal penumpang
dikatagorikan sebagai kapal penumpang yang dibangun pada tanggal
perubahan diberlakukan.
1.1.3.4. Perubahan ekspresi & modifikasi karakter utama berarti, dalam kontek
Kapalbarang subdivisi & stabilitas, modifikasi, untuk pembangunan yang
mempengaruhi tingkat sudivisi kapal itu. Dimana sebuah kapal barang
dikenakan modifikasi seperti itu, akan menunjukkan bahwa rasio A/R
dihitung untuk kapal setelah perubahan tersebut tidak kurang dari rasio
A/R dihitung untuk kapal sebelum modifikasi. Namun dalam kasus dimana
kapal rasio A/R sebelum modifikasi. Namun, dalam kasus2 dimana rasio A/R
kapalbelum modifikasi adalah sama dengan atau lebih besar dari kesatuan,
itu hanya perlu bahwa kapal setelah modifikasi memiliki nilai A yang tidak
kurang dari R, dihitung untuk kapal dimodifikasi.
1.2. Kecuali dinyatakan sebaliknya, untuk kapal² yang dibangunan sebelum
1.1`2009Penyelenggara Pelabuhan harus memastikan yang berlaku sesuai bab
II-1 Konvensi lnternational Keselamatan Jiwa Dilaut 1974 sebagaimana
diamandemen oleh resolusi MSC.1(XLV), MSC.6(48), MSC.11(55), MSC.12(56),
MSC.13(57), MSC.19(58), MSC.26(60), MSC.27(61), Resolusi 1 dari 1995 SOLAS
Konferensi, MSC.47(66), MSC.57(67) MSC.65(68), MSC.69(69), MSC.99(73),
MSC.134(76), MSC.151(78), MSC.170(79)
1.3. Semua kapal yang menjalani perbaikan, perubahan, modifikasi & pemasangan
perlengkapan yang terkait dengan itu akan terus tunduk setidaknya pada
peraturan² yang sebelumnya berlaku bagi kapal² itu. Kapal² tersebut, jika
dibangun sebelum tanggal dimana perubahan yang relevan berlaku, wajib,
mematuhi persyaratan untuk kapal dibangun pada/setelah tanggal pada tingkat
yang sama seperti yang mereka lakukan sebelumnya menjalani perbaikan,
perubahan, modifikasi/pemasangan perlengkapan. Perbaikan perubahan &
modifikasi bagian yang penting & pemasangan perlengkapan yang terkait
dengan itu akan memenuhi persaratan & Penyelenggara Pelabuhan
mengangapnya layak.
1.4. Penyelenggara Pelabuhan dapat, jika mengangap kondisi pelayaran adalah
sedemikian sehingga menyebabkan penerapan persaratan tertentu apapun
dari bab ini tidak perlu, membebaskan dari persaratan² tersebut bagi kapal
individu atau kelompok kapal yang berhak mengibarkan bendera negara itu,
pelayarannya tidak melaju lebih dari 20 mil dari daratan.(kapal kondisi pelayaran demikian
berarti kapal berlayar tidak lebih jauh 20 mil dari daratan)

1.5. Dalam hal kasus kapal penumpang yang dikerahkan dalam perdagangan
khusus untuk mengangkut sejumlah besar penumpang perdagangan khusus,
seperti muhibah dagang. Penyelenggara Pelabuhandari negara yang
benderanya berhak dikibarkan jika merasa yakin bahwa pemberlakukan
pemenuhan persaratan bab ini tidak dapat dilaksanakan, dapat membebaskan
kapal seperti itu dari persaratan² tersebut, dengan ketentuan bahwa mereka
sepenuhnya memenuhi ketentuan dari.:(ikut dengan aturan kapal penumpang dagang khusus)
1.5.1. Peraturan yang menjadi lampiran dari Perjanjian Kapal Penumpang Dagang
Khusus 1971
1.5.2. Peraturan yang menjadi lampiran dari Protokol tentàng persaratan Ruang
pada Kapal Penumpang Dagang Khusus 1973
Peraturan.2.
Definisi
Untuk memenuhi maksud Bab ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain.:
2.1. Panjang subdevisi (L) dari kapal yang terbesar diproyeksikan panjang dibentuk
dari bagian kapal pada atau dibawah deck atau geladak membatasi luas
vertikal banjir dengan kapal draft terdalam.
2.2. Pertengahan panjang adalah titik tengah & panjang subbagian.
2.3. Terminal belakang adalah batas belakang dari panjang subbagian.
2.4. Terminal kedepan adalah batas depan dari panjang subbagian.
2.5. Panjang (Ls) adalah panjang yang seperti dedifinisikan dalam konvensi
international tentang garis muat yang berlaku.
2.6. Freeboard deck dideck sebagaimana didefinisikan dalam garis muat konvensi
international berlaku.
2.7. Freeboard perpendicular didepan perpendicullar didefinisikan dalam garis
muat konvensi international berlaku.
2.8. Lebar kapal ialah lebar tebesar dari gading terluar kegàding terluar pada atau
dibawah garis muat subdevisi terdalam.(garis muat subdevisi yang terdalam dari lebar terbesar)
2.9. Sarat adalah jarak vertikal dari garis dasar bagian tengah kapal sampai garis
muàt subbagian yang dimaksud. (draft yang dimaksud)
2.10. Subbagian draft (ds) terdalam adalah garis air yang sesuai dengan musim
panas draft kapal.
2.11. Layanan draft (ds) dangkal adalah pelayanan perairan dangkal diantisipasi,
termasuk pemuatan, namun seperti ballast mungkin diperlukan untuk
stabilitas &/antisipasi. Kapal penumpang harus memperhatikan keadaan
penumpang & crew dikapal.
2.12. Partial subbagian draft (ds) adalah pelayanan perairan dangkal + 60% dari
perbedaan antara pelayanan perairan dangkal disubbagian draft terdalam.
2.13. Trim adalah perbedaan antara draft haluan & buritan, dimana draft diukur
pada draft haluan & draft buritan dari tengah2 kapal.
2.14. Permeabilitas dari suatu ruangan adalah prosentase dari ruangan tersebut
yang dapat terisi air.
2.15. Ruang permesinan adalah perpanjangan dari garis dasar dalam kegaris sisi &
diantara sekat kedap air melintang terluar, membuat ruang² yang berisi
mesin² penggerak utama & bantu, ketel², yang memenuhi kebutuhan
pengerak, semua bungker batu bara yang permanen. Dalam hal pengaturan
yang tak biasa. Penyelenggara Pelabuhan dapat menentukan batasan dari
ruang permesinan.
2.16. Kedap cuaca berarti dalam berbagai kondisi laut, air tidak akan menembus
kedalam kapal.
2.17. Kedap air berarti pengaturan yang mampu mencegah masuknya air kesegala
arah dari dalam kondisi utuh & kondisi rusak. Dalam kondisi rusak, kebocoran
air yang harus dipertimbangkan dalam situasi terburuk pada kesetimbangan,
termasuk tahap2 peralihan dari banjir.
2.18. Design tekanan hidrostatik berarti yang masing2 struktur atau peralatan
diasumsikan kedap air dalam perhitungan stabilitas utuh & dirancang untuk
menahan kerusakan.
2.19. Sekat dikapal penumpang berarti deck paling atas pada setiap titik dalam
panjang subbagian (LS) dimana sekat utama & kapal akan kedap & dek paling
bawah untuk penumpang & crew pada saat evakuasi tidak akan terhambat
oleh air dalam keadaan banjir untuk kasus2 kerusakan didefinisikan dalam
peraturan 8 & dibagian B-2 dari bab ini. Dalam sebuah kapal kargo dek
freeboard dapat diartikan sebagai sekat dek.
2.20. Bobot mati adalah perbedaan ton antara perpindahan kapal diair tawar keair
laut (dengan BD 0,125) didraft persesuaian ke freeboard musim panas &
dikarenakan bobot dari kapal.
2.21. Kapal kosong adalah sebuah kapal dalam ton tanpa kargo, bahan bakar,
minyak pelumas, air tawar, air ballast & gudang kosong, penumpang, crew &
kebutuhan harian.
2.22. Kapal tangki minyak adalah kapal tangki yang dedifinisikan dalam peraturan 1
dari lampiran I protokol 1978 yang berkaitan dengan Konvensi lnternational
Pencegahan Pencemaran dari Kapal, tahun 1973.
2.23. Kapal penumpang ro-ro ialah kapal penumpang dengan ruang muatan ro-ro
atau ruang katagori khusus sebagaimana didevinisikan pada peraturan II-2/3.
2.24. Kapal muatan curah berarti kapal muatan curah sebagaimana didefinisikan
dalam peraturan Xll/1.1.
2.25. Lunas (keel line) adalah sebuah kemiringan lunas melalui bagian tengah
kapal.
2.25.1. Bagian atas lunas ditengah atau garis perpotongan dari dalam atau plating
dengan lunas jika lunas memperpanjang bawah garis itu, dikapal dengan
kulit logam.
2.25.2. Kapal kayu & kapal campuran, jarak diukur dari tepi bawah lunas.
Ketika bentuk dibawah bagian tengah kapal adalah sifat atau dimana
bangunan kapal dilengkapi dengan jarak diukur dari titik dimana garis datar
dari bagian bawah terus kedalam memotong garis tengah merupakan
bagian tengah kapal.
2.26. Tengah kapal adalah tengah dari panjang (LS) kapal.
2.27. Kode 2008 berarti Kode Internasional Utuh Stabilitas 2008, yang terdiri dari
pengenalan, bagian A (ketentuan yang harus diperlakukan sebagai
kewajiban), bagian B (ketentuan yang diperlakukan sebagai yang diuji),
seperti yang diadopsi oleh resolusi MSC.267 (85), asalkan.
2.27.1. Perubahan pengenalan & bagian A dari Kode diadopsi & berlaku sesuai
dengan ketentuan pasal VIII Konvensi ini mengenai prosedur amandemen
yang berlaku untuk lampiran selain bab I daripadanya
2.27.2. Perubahan bagian B dari Kode diadopsi oleh Maritime Safety Commitee
yang sesuai dengan prosedur aturan.
2.28. Konstruksi Kapal Standarad untuk Bulk Carriers & Tangkers Minyak
berdasarkan Goal-Based berarti internasional tujuan Berbasis Konstruksi
Kapal Standarad untuk Bulk Carriers & Minyak Tangkers, diadopsi oleh
Komite Keselamatan Maritim oleh resolusi MSC.287 (87), sebagaimanatelah
diubah oleh Organisasi, asalkan perubahan tersebut diadopsi, & berlaku
sesuai dengan ketentuan pasal VIII Konvensi ini, mengenai prosedures
amandemenberlaku untuk lampiran selain bab I dari padanya.
Peraturan.3.
Definisi Terkait Dengan Bagian C - D & E
Untuk memenuhi tujuan C, D & E kecuali dinyatakan sebaliknya.:
3.1. Sistem pengendalian alat kemudi adalàh perlengkapan yang melalui perintah
dikirim dari anjungan navigasi ke-unit² tenaga alat kemudi. Sistem pengendalian
alat kemudi terdiri dari. Pemancar, penerima, pompa pengendali hidrolik &
motor, pengendali motor, pemipaan & kabel yang menyertainya. (pengendalian alat
kemudi yang dikirim dari anjungan)

3.2. Alat kemudi utama adalah mesin penggerak kemudi, unit² tenaga alat kemudi,
jika ada & perlengkapan pendukung serta alat menerapkàn tenaga putaran
kebatang kemudi (contoh; pasak kemudi atau kwadran) yang dibutuhkan untuk
menggerakan daun kemudi untuk mengemudikan kapal dalam kondisi normal.
3.3. Unit alat kemudi adalah.:
3.3.1. Dalam alat kemudi listrik, sebuah motor listrik & peralatan listriknya
3.3.2. Dalam hal alat kemudi elektronik, sebuah motor listrik & peralatan listriknya
yang menyertainya serta pompa yang tersambung.
3.3.3. Dalam hal alat kemudi hidrolik, mesin pengendali & pompa yangtersambung
3.4. Alat kemudi bantu adalah perlengkapan selain alat kemudi utama yang
dibutuhkan untuk mengemudikan kapal jika terjadi kerusakan alat kemudi
utama tapi tidak termasuk pasak kemudi, kwadran atau komponen² yang
memiliki fungsi sejenis.
3.5. Kondisi beroperasi & bisa ditinggali secara normal adalah kendisi dimana kapal
secara keseluruhan, permesinan, layanan, sarana & alat bantu yang
memastikan penggerakan, kemampuan mengemudi, navigasi yang aman,
keselamatan kebakaran & genangan, komunikasi & isyarat internal & eksternal,
alatmeloloskan diri & mesin derek sekoci darurat serta kondisi yang dirancang
agar dapat ditinggali dengan nyaman berada dalam keadaan bekerja &
berfungsi secara normal.
3.6. Kondisi darurat adalah kondisi dimana semua layanan yang dibutuhkan untuk
kondisi beroperasi & bisa ditinggali secara normal tidak dalam keadaan bekerja
karena ada kerusakan sumber tenaga listrik utama.
3.7. Sumber tenaga listrik utama adalah sumber yang dimaksudkan untuk
memasok tenaga listrik kepapan hubung utama yang akan mendistribusikan
kesemua layanan yang diperlukan agar kapal tetap berada dalam kondisi
beroperasi & bisa ditingali secara normal.
3.8. Kondisi kapal mati adalah kondisi dimana mesin penggerak utama, ketel &
mesin pembantu tidak beroperasi karena ketiadaan tenaga.
3.9. Sistem pembangkit tenaga utama adalah ruang dimana sumber tenaga listrik
utama berada.
3.10. Papan hubung utama adalah papan hubung yang mendapat tenaga listrik
langsung dari sumber tenaga listrik utama & dimaksudkan untuk
medistribusikan energi listrik untuk layanan² kapal.
3.11. Papan hubung darurat adalah papan hubung yang jika terjadi kerusakan
sistem pemasok tenaga listrik utama akan mendapat pasokan dari sumber
tenaga listrik darurat transisi & dimaksudkan untuk medistribusikan energi
listrik untuk layanan² darurat.
3.12. Sumber tenaga listrik darurat adalah sumber tenaga listrik yang dimaksudkan
untuk memasok papan hubungan darurat jika tidak ada pasokan tenaga listrik
dari sumber tenaga listrik utama.
3.13. Sistem penggerak tenaga adalah perlengkapan hidrolik yang memasok tenaga
untuk memutar batang kemudi, yang terdiri dari sebuah atau beberapa unit
tenaga alat kemudi, beserta pipa & sambungan yang menyertainya & sebuah
pengerak kemudi. Sistem² pengerak tenaga dapat berbagi komponen
mekanisumum, yaitu pasak kemudi, kwadran & batang kemudi atau
komponen² yang melayani tujuàn yang sama.
3.14. Kecepatan maju maksimum adalah kecepatan terbesar dimana kapal didesign
agar terus beroperasi dilaut pada sarat laut terdalam.
3.15. Kecepatan mundur maksimum adalah kecepatan dimana diperkirakan kapal
dapat mencapai pada tenaga mundur maksimum pada sarat laut terdalam.
3.16. Ruang permesinan adalah semuà ruang permesinan katagori A & semua
ruang yang berisi mesin pendorong, ketel, unit bahan bakar minyak, mesin
pembakar uap & internal, generator & mesin listrik besar, stasiun pengisian
bahan bakar, mesin pendingin, penyeimbang, ventilaasi & pengatur suhu &
ruang² sejenisnya serta pintu² ke-ruang² tersebut.
3.17. Ruang permesinan katagori A adalah ruangan² & pintu² ke-ruangan² tersebut
yang berisi.:
3.17.1. Mesin pembakaran internal yang digunakan untuk pengerak utama
3.17.2. Mesin pembakaran internal yang digunakan untuk tujuan² selain pengerak
utama dimana mesin seperti itu memiliki total daya >dari 375 kw.
3.17.3. Ketel berbahan bakar minyak/unit bahan bakar minyak apapun
3.18. Stasion pengendali adalah ruang² radio kapal atau perlengkapan navigasi
utama sumber tenaga listrik darurat berada atau ruang dimana perlengkapan
pencatatan kebakaran atau pengendali kebakaran dipusatkan.
3.19. Kapal tangki kimia adalah kapal barang yang dibangun atau diadaptasi &
digunakan untuk pengangkutan secara curah produk cairan apapun yang
terdaftar dalam (yang mana yang berlaku).:
3.19.1. Bab 17 dari Code International Konstruksi & Perlengkapan Kapal yang
Mengangkut Bahan Kimia Berbahaya secara curah yang diadopsi oleh
Komite Keselamatan Kelautan melalui resolusi MSC.4(48) yang selanjutnya
dikenal sebagai "Kode International Bahan Kimia Curah" sebagaimana telah
& mungkin diamandemen oleh Organisasi.
3.19.2. Bab VI dari Code International Konstruksi & Perlengkapan Kapal yang
Mengangkut Bahan Kimia Berbahaya secara curah yang diadopsi oleh
Sidang dari Organisasi melalui resolusi A.212 (VIII) yang selanjutnya dikenal
sebagai "Kode Internationàl Bahan Kimia Curah" sebagaimana telah &
mungkin diamandemen oleh Organisasi.
3.20. Kapal tangki gas adalah kapal barang yang dibangun atau diadaptasi &
digunakan untuk pengangkutan secara curah gas yang dicairkan atau produk
lain yang terdaftar dalam (yang mana yang berlaku).:
3.20.1. Bab 19 dari Code International Konstruksi & Perlengkapan Kapal yang
Membawa Gas yang Dicairkan secara Curah yang diadopsi oleh Komite
Keselamatan Kelautan melalui resolusi MSC.5(48) yang selanjutnya dikenal
sebagai "Kode Pengangkut Gas International" sebagaimana telah & mungkin
diamandemen oleh Organisasi.
3.20.2. Bab XIX dari Code International Konstruksi & Perlengkapan Kapal yang
Membawa Gas yang Dicairkan secara Curah disetujui oleh Organisasi dengan
resolusi A.328 (IX) yang selanjutnya dikenal sebagai "Kode Pengangkut Gas
Internationàl" sebagaimana telah & mungkin diamandemen oleh Organisasi.
3.21. Bobot mati adalah selisih berat dalam ton antara berat benaman suatu kapal
dalam air dengan gravitasi tertentu 1,025 pada garis muat yang sesuai
dengan lambung timbul musim panas & bobot kosong kapal.
3.22. Bobot kosong adalah berat benaman suatu kapal dalam ton tanpa muatan ,
bahan bakar, air tawar & air ketel dalam tanki2, perbrkalan makanan &
penumpang serta awak kapal beserta bawaan mereka.

You might also like