You are on page 1of 4

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki jenis lebah asli paling

banyak di dunia. Dari berbagai macam jenis lebah tersebut ada yang dapat

dibudidayakan dan ada juga yang belum dapat di budidayakan. Salah satu yang

dibudidayakan adalah Trigona Sp. (Pusat perlebahan Apiari Pramuka, 2010)

Madu merupakan salah satu produk unggulan yang sejak zaman dahulu

produk ini sangat di butuhkan oleh masyarakat untuk dunia kesehatan atau pun

kecantikan seperti royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Pada

awalnya madu dan produk lebah lainnya diambil dari hasil alam, namun demikian

ketersediaannya sangat terbatas, sedangkan kebutuhan akan madu dan produk

lainnya semakin meningkat. (Free, 1982).

Degradasi hutan karena penebangan dan kebakaran hutan berdampak negatif

terhadap populasi lebah hutan(Trigona Sp), akibat produk yang di hasilkan oleh lebah

berupa madu, lilin,dan royal jelli juga menurun. Selanjutnya manusia mulai

melakukan budidaya ternak lebah, dengan memakai gelodog kayu dan pada saat

ini dengan sistem stup. kebutuhan pasar akan produk-produk tersebut belum

seluruhnya terpenuhi. Oleh karena itu, budidaya ternak lebah mempunyai prospek

yang baik sebagai sebuah peluang usaha. Peternakan lebah merupakan alternatif

untuk memanfaatkan potensi hutan tersebut. Peternakan lebah juga akan mendukung

upaya penanaman sehingga hutan akan terbangun kembali (Suharisno, 2009).

Keunggulan dari lebah Trigona Sp ini yaitu mudah di budidayakan, lebahnya

tidak mempunyai sengat, koloni lebahnya banyak di jumpai di alam, kotak sarangnya

mudah di buat dan harganya relatif murah, harga madu lebih mahal di bandingkan
dengan Apis dan menghasilkan propolis yang banyak mempunyai banyak manfaat

sertaa khasiat.

Konawe selatan khususnya di Desa Wata Benua, Kecamatan Landono

merupakan salah satu penghasil lebah madu Trigona Sp. Yang cukup potensial,

dengan adanya sebagian wilayah yang memiliki karakteristik wilayah dengan kondisi

hutan yang masih terjaga kelestarian serta fungsinya, potensi tanaman perkebunan

dan persawahan yang cukup besar seperti ( merica, kelapa, rambutan, padi dan lain

sebagainya). Dan jenis bunga-bungaan yang masih terjaga kelestariannya

menjadikannya sangat cocok untuk budidaya lebah madu Trigona Sp. Dalam aktifitas

mencari pakan. Lebah jenis ini sangat mudah untuk beradaptasi,oleh karena itu sangat

mudah untuk membudidayakannya. karena sangat mudah untuk memelihara, dan

tidak memerlukan keahlian khusus untuk memanen. Tidak takut di sengat dan

harganya pun cukup mahal, sedangkan untuk propolis di manfaatkan sebagai obat

ampuh untuk melawan berbagai penyakit. Hanya dalam memperoleh koloni baru

peternak masih harus mencari koloni baru di hutan (Hasrawan, 2015).

Karakteristik sarang lebah Trigona Sp. Yang hidup di alam memiliki

sarang dan ketinggian yang berbeda-beda. Ada yang bersarang pada berbagai

tempat dengan menggunakan berbagai sarang seperti bambu, lubang kayu,

tempurung kelapa dan lubang-lubang yang terdapat di bebatuan, dengaan

ketinggian yang berbeda beda ada yang 0-4M, dan 6-12M. Sedangkan yang di

budidayakan memiliki karakteristik sarang lebah dengan menggunakan stup (peti

lebah).stup memberikan keuntungan yang lebih baik karena pemeliharaan lebah

madu di dalam stup akan mempermudah dalam pemanenan tanpa merusak koloni

madu. Stup terbuat dari bahan kayu dan tidak mudah terpengruh oleh suhu udara

terutama perubahan dari pana kedingin dan sebaliknya, ukuran posisi stup juga
sangat penting untuk di ketahui, karena ukuran dan posisi sangat mempengaruhi

produktifitas lebah Trigona Sp. dalam memproduksi produknya.

Penelitian ini penting di lakukan karna dari karakteristik sarang, dapat

diperkiraan hasil produksi madu, dan selanakan Trigona.Sp serta ketersediaan

pakan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uaraian di atas maka dapat di Bagaimana karumaskan

masalah yaitu bagaimana karakteristik sarang lebah Trigona sp. Di budidayakn

dan di lam serta pakan yang teredia.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui karakteristik

sarang lebah Trigona Sp. Di budidayakn dan di alam serta pakan yang teredia.

1.4. Manfaat

Manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini yaitu :

1. Memberikan informasi mengenai karakteristik sarang lebah Trigona Sp di

budidayakan dan di alam serta pakan yang tersedia.

2. Menjadi bahan masukan terhadap berbagai pihak dalam pengambilan

kebijakan untuk tujuan pelestarian hutan.

3. Sebagai bahan pembanding bagi penelitian selanjutnya yang relevan dengan

penelitian ini.

1.5. Kerangka Pikir

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Lebah Trigona sp.
Lebah trigona Sp. Termaksud lebah yang tidak menyengat (stingless bee),
namun beberapa jenis di antaranya menggunakan gigitan dan kerumunan sebagai
alat pertahanan apabila ada bahaya atau musuh yang datang

2.2.Teknik Budidaya

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2. Bahan dan alat

3.3. Populasi dan Sampel

3.4. Jenis dan Sumber Data

3.5. Teknik Pengumpulan Data

3.6. Prosedur Penelitian

3.7. Variabel Penelitian

3.8. Analisis Data

3.9. Defenisi Operasional

You might also like