Professional Documents
Culture Documents
Bab 1-3 Adsorpsi Isotermis
Bab 1-3 Adsorpsi Isotermis
KIMIA FISIKA
ADSORPSI ISOTERMIS
DISUSUN OLEH :
2018
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Adsorbsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat
pada permukaan zat lain, sebagai akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya
pada permukaaan zat tersebut. Dalam adsorpsi digunakan istilah adsorbat
dan adsorben, dimana adsorbat adalah substansi yang terjerap atau
substansi yang akan dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorben
adalah suatu media penyerap yang berupa senyawa karbon aktif.
Peristiwa adsorpsi terjadi pada permukaan zat padat karena
adanya gaya tarik atom atau molekul pada permukaan zat padat. Molekul-
molekul pada permukaan zat padat atau zat cair, mempunyai gaya tarik ke
arah dalam, karena tidak ada gaya-gaya lain yang mengimbangi. Adanya
gaya-gaya ini menyebabkan zat padat dan zat cair, mempunyai gaya
adsorpsi. Komponen yang terserap disebut adsorbat (adsorbate),
sedangkan daerah tempat terjadinya penyerapan disebut adsorben
(adsorbent / substrate). Berdasarkan sifatnya, adsorpsi dapat digolongkan
menjadi adsorpsi fisik dan kimia. Adsorbsi fisik, yaitu berhubungan dengan
gaya Van der Waals dan merupakan suatu proses bolak – balik apabila
daya tarik menarik antara zat terlarut dan adsorben lebih besar daya tarik
menarik antara zat terlarut dengan pelarutnya maka zat yang terlarut akan
diadsorbsi pada permukaan adsorben sedangkan adsorpsi kimia adalah
dimana antara adsorben dan adsorbat terjadi suatu ikatan kimia.
Dewasa ini proses penjernihan air menggunakan kabrbon aktif
sebagai pengadsorpsi atau adsorben pada kotoran yang terdapat dalam
air penyebab keruh dan warna pada air sumur atau air sungai yang
disebut juga dengan proses koagulasi-flokulasi. Selain itu untuk
mengurangi keringat pada ketiak digunakan deodoran. Prinsip kerjanya
yaitu dengan mengadsorpsi keringat yang keluar dari dalam tubuh pada
bagian ketiak secara berlebihan. Berbagai adsorben anorganik maupun
organik dapat dijadikan sebagai adsorpsi seperti aluminium, bauksit,
magnesia, magnesium silikat, kalsium hidroksida, silikat gel, dan timah
diatome. Diantara adsorben organik yang paling sering digunakan adalah
arang, gula dan karbon aktif. Berdasarkan peranan dan fungsi dari aplikasi
adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari maka perlu dilakukan percobaan
“adsorpsi isoterm” untuk mengetahui prinsip dan cara kerja dari adsorpsi.