Professional Documents
Culture Documents
A. PRASARANA
4. Sistem Kelistrikan
Sistem instalasi listrik dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati, dipelihara,
tidak membahayakan, tidak mengganggu dan tidak merugikan lingkungan, bagian bangunan dan
instalasi lain, serta perancangan dan pelaksanaannya harus berdasarkan
1) Sumber Daya Listrik
Sumber daya listrik dibagi 3 :
Sumber Daya Listrik Normal
Sumber daya listrik utama gedung harus diusahakan untuk menggunakan tenaga listrik
dari Perusahaan Listrik Negara.
Sumber Daya Listrik Siaga
Sumber listrik cadangan berupa diesel generator (Genset). Genset harus disediakan 2
(dua) unit dengan kapasitas minimal 40% dari jumlah daya terpasang pada masing-
masing unit.
Sumber Daya Listrik Darurat
Daya Listrik Darurat berasal dari Peralatan UPS (;Uninterruptable Power Supply) untuk
melayani Kamar Operasi, ESWL, Cath-lab terletak di Ruang Operasi Rumah Sakit,
Ruang Perawatan Intensif dan diberi pendingin ruangan.
2) Panel-panel listrik Instalasi Listrik
Sistem instalasi listrik terdiri dari sumber daya listrik, jaringan distribusi, papan
hubung bagi dan beban listrik.
Sistem instalasi listrik dan penempatannya harus mudah diamati, dilakukan
peliharaan dan perbaikan, tidak membahayakan, mengganggu atau merugikan bagi
manusia, lingkungan, bagian bangunan dan instalasi lainnya.
Sistem Pembumian (;grounding system) harus terpisah antara grounding panel
gedung dan panel alat. Nilai grounding peralatan tidak boleh kurang dari 0,2 Ohm.
8. Lift (Elevator)
Lift merupakan fasilitas lalu lintas vertikal baik bagi petugas RS maupun untuk
pasien. Oleh karena itu harus direncanakan dapat menampung tempat tidur pasien.
9. Sarana Evakuasi
Setiap bangunan RS harus menyediakan sarana evakuasi bagi orang yang
berkebutuhan khusus termasuk penyandang cacat yang meliputi :
(a) sistem peringatan bahaya bagi pengguna,
(b) pintu keluar darurat, dan
(c) jalur evakuasi yang dapat menjamin pengguna bangunan RS untuk melakukan
evakuasi dari dalam bangunan RS secara aman apabila terjadi bencana atau keadaan
darurat.
5 Pengolahan Limbah Padat 1. Kenakan APD(alat pelindung diri) sarung tangan dan
masker
2. Siapkan troli barang atau septi box kuning yang bersih
dan kantong plastic warna kuning
3. Buang sampah medis rumah sakit 1x1 hari mulai pukul
10.00 wib s/d selesai setiap harinya ke TPS
4. Kutip sampah padat medis dari tiap nurse station atau
tiap unit terkait, bila septi box atau limbah B3 kering
atau botol infuse yang sudah penuh
5. Ganti septi Box yang dikutip, cuci tong sampah di bak
pencucian tong sampah lalu kenakan plastic kuning ke
tong sampah tersebut
6. Dorong limbah B3 tersebut melalui lift barang ke
belakang RS di TPS yang ditetapkan
7. Pengutipan sampah dimulai dari lt VI(enam) terakhir di
lantai 1
8. Buka pintu TPS lalu masukkan limbah B3 ke TPS
tersebut
9. Bersihkan peralatan kerja dan kunci TPS kembali
10. Timbang dan catat limbah B3 di papan setiap harinya
11. Kemudian limbah B3 akan dibakar di incinerator yang
ditunjuk
6 Gas Medis 1. Setiap pagi petugas teknisi umum melakukan
monitoring/ pemeriksaan gas medis ke setiap ruangan
2. Setiap overshift dilakukan pengecekkan kondisi gas
medis yang ada di gudang penyimpanan
3. Pembersihan gudang gas medis dilakukan setiap pagi
hari
4. Pengecekkan stock gas medic dilakukan agar tidak
terjadi kekurangan pada saat tindakan dilakukan
5. Pemakaina gas medis dilakukan secara
berkesinambungan( pakai stock lama dahulu)
6. Pada saat penerimaan gas medis petugas benar-benar
mengecek kondisi segel tabung, regulator dari tabung
apa terjadi kebocoran
BAB IV
SARANA DAN PEMELIHARAANNYA
Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh panca indra
dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan (umumnya) merupakan bagian dari suatu
gedung ataupun bangunan gedung itu sendiri
2 X-ray mobile 1. Siapkan peralatan (contak cleaner, grease, kuas kecil, kain
lap)
2. Periksa sistem mekanik alat (naik – turun tube, putar
sesuai sudut derajatnya)
3. Pelumasan gear mekanik untuk moring alat
4. Periksa pembumian dan steker / cok listrik
5. Kencangkan baut – baut, mur dan periksa roda – roda X –
Ray Mobile
6. Bersihkan alat
7. Uji fungsi alat (voltase, KV, mA, dan waktu)
8. Uji fungsi alat keseluruhan
9. Catat dalam form pemeliharaan
BAB V
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN TERHADAP FASILITAS XXX
1. Mengadakan evaluasi tentang tata ruangan dan bangunan serta membuat standart
pemeliharaan
2. Melakukan evaluasi pengadaan barang, bahan makanan dan minuman seta pengelolahan
dan pendistribusiannya secara berkala dan menetapkan standar – standar kerja
3. Menetapkan teknik – teknik pengolahan sampah dan limbah sesuai dengan fasilitas yang
tersedia dan membuat standar – standar kerja
4. Melakukan pengendalian serangga dan tikus secara berkala sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
5. Melakukan penyuluhan kesehatan lingkungan di wilayah kerja Rumah sakit secara berkala
6. Melakukan penilaian mutu, makanan, minuman, air bersih, udara, pengolahan sampah,
limbah dan fasilitas sanitasi lainnya secara berkala dengan melibatkan ke Instansi / Unit
terkait
BAB VI
PENUTUP
1. Pedoman teknis ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan oleh pengelola fasilitas
pelayanan kesehatan, penyedia jasa konstruksi, Pemerintah Daerah, dan instansi yang
terkait dengan kegiatan pengaturan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan
bangunan fasilitas pelayanan kesehatan, guna menjamin kesehatan penghuni bangunan
dan lingkungan terhadap bahaya penyakit.
2. Persyaratan-persyaratan yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatip, serta
penyesuaian Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas B oleh masing-
masing daerah disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan kelembagaan daerah.