You are on page 1of 14

BAB III

PRASARANA DAN PEMELIHARAANNYA

A. PRASARANA

1. Sistem Proteksi Kebakaran


Sistem proteksi kebakaran di XXX bersifat aktif dimana peralatan deteksi dan pemadam
yang dipasang tetap atau tidak tetap, berbasis air, bahan kimia atau gas, yang digunakan untuk
mendeteksi dan memadamkan kebakaran pada bangunan rumah sakit.
 Hidran
Hidran halaman diperlukan untuk pemadaman api dari luar bangunan gedung.
Sambungan slang ke hidran halaman harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh
instansi kebakaran setempat.
 Pemadam Api Ringan (PAR)
Alat pemadam api ringan kimia (APAR) harus ditujukan untuk menyediakan sarana bagi
pemadaman api pada tahap awal. Konstruksi APAR dapat dari jenis portabel (jinjing)
atau beroda
 Sistem Deteksi & Alarm Kebakaran
Sistem deteksi dan alarm kebakaran berfungsi untuk mendeteksi secara dini terjadinya
kebakaran, baik secara otomatis maupun manual Sistem Pemadam Kebakaran Khusus.
 Sistem Pencahayaan Darurat
Pencahayaan darurat di dalam rumah sakit diperlukan khususmya pada keadaan darurat,
misalnya tidak berfungsinya pencahayaan normal dari PLN atau tidak dapat
beroperasinya dengan segera daya siaga dari diesel generator.
 Tanda Arah.
Bila suatu eksit tidak dapat terlihat secara langsung dengan jelas oleh pengunjung atau
pengguna bangunan, maka harus dipasang tanda penunjuk dengan tanda panah
menunjukkan arah, dan dipasang di koridor, jalan menuju ruang besar (hal), lobi dan
semacamnya yang memberikan indikasi penunjukkan arah ke eksit yang disyaratkan.
 Sistem Peringatan Bahaya
Sistem peringatan bahaya dapat juga difungsikan sebagai sistem penguat suara (public
address), diperlukan guna memberikan panduan kepada penghuni dan tamu sebagai
tindakan evakuasi atau penyelamatan dalam keadaan darurat. Ini dimaksudkan agar
penghuni bangunan memperoleh informasi panduan yang tepat dan jelas.

2. Sistem Panggil Perawat (Nurse Call)


Peralatan sistem panggil perawat dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada
pasien yang memerlukan bantuan perawat, baik dalam kondisi rutin atau darurat. Sistem panggil
perawat bertujuan menjadi alat komunikasi antara perawat dan pasien dalam bentuk visual dan
audible (suara), dan memberikan sinyal pada kejadian darurat pasien.
3. Sistem Proteksi Petir.
Suatu instalasi proteksi petir dapat melindungi semua bagian dari bangunan rumah sakit,
termasuk manusia yang ada di dalamnya, dan instalasi serta peralatan lainnya terhadap bahaya
sambaran petir.
Instalasi proteksi petir disesuaikan dengan adanya perluasan atau penambahan bangunan rumah
sakit

4. Sistem Kelistrikan
Sistem instalasi listrik dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati, dipelihara,
tidak membahayakan, tidak mengganggu dan tidak merugikan lingkungan, bagian bangunan dan
instalasi lain, serta perancangan dan pelaksanaannya harus berdasarkan
1) Sumber Daya Listrik
Sumber daya listrik dibagi 3 :
 Sumber Daya Listrik Normal
Sumber daya listrik utama gedung harus diusahakan untuk menggunakan tenaga listrik
dari Perusahaan Listrik Negara.
 Sumber Daya Listrik Siaga
Sumber listrik cadangan berupa diesel generator (Genset). Genset harus disediakan 2
(dua) unit dengan kapasitas minimal 40% dari jumlah daya terpasang pada masing-
masing unit.
 Sumber Daya Listrik Darurat
Daya Listrik Darurat berasal dari Peralatan UPS (;Uninterruptable Power Supply) untuk
melayani Kamar Operasi, ESWL, Cath-lab terletak di Ruang Operasi Rumah Sakit,
Ruang Perawatan Intensif dan diberi pendingin ruangan.
2) Panel-panel listrik Instalasi Listrik
 Sistem instalasi listrik terdiri dari sumber daya listrik, jaringan distribusi, papan
hubung bagi dan beban listrik.
 Sistem instalasi listrik dan penempatannya harus mudah diamati, dilakukan
peliharaan dan perbaikan, tidak membahayakan, mengganggu atau merugikan bagi
manusia, lingkungan, bagian bangunan dan instalasi lainnya.
 Sistem Pembumian (;grounding system) harus terpisah antara grounding panel
gedung dan panel alat. Nilai grounding peralatan tidak boleh kurang dari 0,2 Ohm.

Pemeliharaan panel listrik :


 Pada ruang panel hubung bagi, harus terdapat ruang yang cukup untuk
memudahkan pemeriksaan, perbaikan dan pelayanan, serta diberi ventilasi
cukup.
 Pemeliharaan instalasi listrik harus dilaksanakan dan diperiksa setiap lima tahun
serta dilaporkan secara tertulis kepada instansi yang berwenang.
 Pembangkit/sumber daya listrik darurat secara periodik harus dihidupkan untuk
menjamin agar pembangkit tersebut dapat dioperasikan bila diperlukan

5. Sistem Pengolahan dan Pembuangan Limbah


Persyaratan Pengolahan dan Pembuangan Limbah Rumah Sakit dalam bentuk padat,
cair dan, baik limbah medis maupun non-medis dapat dilihat pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004, tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit

6. Sistem Instalasi Gas Medik


Dibangun dengan akses ke luar dan masuk lokasi untuk memindahkan silinder,
peralatan, dan sebagainya. Dijaga keamanannya dengan pintu atau gerbang yang dapat
dikunci, atau diamankan dengan cara lain.
7. Tangga.
Tangga merupakan fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang dengan
mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan lebar yang
memadai

8. Lift (Elevator)
Lift merupakan fasilitas lalu lintas vertikal baik bagi petugas RS maupun untuk
pasien. Oleh karena itu harus direncanakan dapat menampung tempat tidur pasien.

9. Sarana Evakuasi
Setiap bangunan RS harus menyediakan sarana evakuasi bagi orang yang
berkebutuhan khusus termasuk penyandang cacat yang meliputi :
(a) sistem peringatan bahaya bagi pengguna,
(b) pintu keluar darurat, dan
(c) jalur evakuasi yang dapat menjamin pengguna bangunan RS untuk melakukan
evakuasi dari dalam bangunan RS secara aman apabila terjadi bencana atau keadaan
darurat.

10. Prasarana/Sarana Umum.


Guna memberikan kemudahan bagi pengguna bangunan RS untuk beraktivitas di
dalamnya, setiap bangunan RS untuk kepentingan umum harus menyediakan
kelengkapan prasarana dan sarana pemanfaatan bangunan RS, meliputi: ruang ibadah,
toilet, tempat parkir, tempat sampah, serta fasilitas komunikasi dan informasi. Penyediaan
prasarana dan sarana disesuaikan dengan fungsi dan luas bangunan RS, serta jumlah
pengguna bangunan RS.
B. Pemeliharaan Prasaran
No Prasarana Pemeliharaan
1 Mesin diesel (Genset) 1. Petugas piket setiap pagi mengontrol air radiator, air batre
dan solar apakah mencukupi
2. Dilakukan pemeliharaan? Service setiap dua minggu sekali
untuk : oli genset, memanaskan oli genset agar oli dan batre
bekerja
3. Setiap pemakain 250 jam wajib mengganti filter solar dan
filter oli mesin
4. Setiap setahun sekali wajib mengganti air dan obat radiator
2 Proteksi petir (Anti petir) 1. Melakukan pemeriksaan kabel yang berhubungan ke bumi
(tanah) sekali tiga bulan
2. Melakukan pengukuran tegangan dimana tegangan tidak
boleh kurang dari 0.2 ohm (Ω)dilakukan dalan sekali 6
bulan, jika tegangan melewati dari 0.2 ohm maka kabel dan
perangka yang lainnya akan mudah rusak
3 Lift (Elevator) 1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
2. Setiap dua kali sebulan dilakukan service : door lock, door
motor, switch door, tali sling, control panel dan cleaning
3. Setiap tiga bulan wajib menggantti oli gerbok
4 Pengelolahan limbah Cair 1. Pastikan aerator sudah beroperasi normal dan enzyme cukup
2. Pastikan bahan – bahan kimia conditioner dan settler di
dalam tangki sudah cukup
3. Pastikan system tabung F-1 dan F-2 sudah siap dan pastikan
kran V-1 dan V-3 terbuka dan V-2 tertutup dengan baik
4. Arahkan swtch untuk untuk pompa P1, P2, P3 dan P4 di
panel listrik ke posisi otomatis untuk memulai
pengoperasian system
5. Bila air bak limbah di D-1 dan D-3 cukup banyak maka
pompa P1 dan P2 akan segera hidup dan mengirim air
limbah ke kolam aerasi. Dan bila air kolam D-3 masih
kurang maka pompa P1 dan P2 tidak akan hidup
6. Bila air limbah di kolamD-5 cukup banyak maka pompa P3
akan segera hidup lalu diikuti dengan hidupnya kedua
pompa bahan kimia(pump dosing) secara otomatis. Tapi bila
air limbah di kolam D-5 masih kurang banyak maka pompa
P3 dosing bahan kimia yidak akan hidup
7. Bila kolam D-6 sudah terisi cukup banyak maka pompa P4
akan segera hidup dan air akan dipompakan ke dalam filter
F-1 dan F-2 dan tak lama kemudian air limbah yang telah
diolah akan segera keluar menuju kolam D-8. Perhatikanlah
air kolam D-8 air ini harus jernih dan tidak berbau sama
sekali

5 Pengolahan Limbah Padat 1. Kenakan APD(alat pelindung diri) sarung tangan dan
masker
2. Siapkan troli barang atau septi box kuning yang bersih
dan kantong plastic warna kuning
3. Buang sampah medis rumah sakit 1x1 hari mulai pukul
10.00 wib s/d selesai setiap harinya ke TPS
4. Kutip sampah padat medis dari tiap nurse station atau
tiap unit terkait, bila septi box atau limbah B3 kering
atau botol infuse yang sudah penuh
5. Ganti septi Box yang dikutip, cuci tong sampah di bak
pencucian tong sampah lalu kenakan plastic kuning ke
tong sampah tersebut
6. Dorong limbah B3 tersebut melalui lift barang ke
belakang RS di TPS yang ditetapkan
7. Pengutipan sampah dimulai dari lt VI(enam) terakhir di
lantai 1
8. Buka pintu TPS lalu masukkan limbah B3 ke TPS
tersebut
9. Bersihkan peralatan kerja dan kunci TPS kembali
10. Timbang dan catat limbah B3 di papan setiap harinya
11. Kemudian limbah B3 akan dibakar di incinerator yang
ditunjuk
6 Gas Medis 1. Setiap pagi petugas teknisi umum melakukan
monitoring/ pemeriksaan gas medis ke setiap ruangan
2. Setiap overshift dilakukan pengecekkan kondisi gas
medis yang ada di gudang penyimpanan
3. Pembersihan gudang gas medis dilakukan setiap pagi
hari
4. Pengecekkan stock gas medic dilakukan agar tidak
terjadi kekurangan pada saat tindakan dilakukan
5. Pemakaina gas medis dilakukan secara
berkesinambungan( pakai stock lama dahulu)
6. Pada saat penerimaan gas medis petugas benar-benar
mengecek kondisi segel tabung, regulator dari tabung
apa terjadi kebocoran

BAB IV
SARANA DAN PEMELIHARAANNYA

Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh panca indra
dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan (umumnya) merupakan bagian dari suatu
gedung ataupun bangunan gedung itu sendiri

A. Sarana Non Medis


NO SARANA PEMELIHARAANNYA

1 Pesawat Telepon 1. Mempersiapkan peralatan seperti obeng, kain lap atau


majun dan bahan pembersih
2. Kencangkan terminal kabel telephone
3. Periksa kabel roset telephone
4. Dirapikan kabel spiral telephone pada gagang hand set
5. Bersihkan tutup pesawat telephone dan badan telephone
dengan kain lap bersih
6. Meletakkan gagang dan menekan tuts nomor telephone agar
dilakukan secara benar.
2 Pesawat Televisi 1. Persiapkan peralatan (obeng kecil, soket antena televisi,
kabel antena televisi dan remote control)
2. Posisi antena agar didudukan dan kokoh
3. Kabel televisi yang disoket di perhatikan agar tidak bersatu
4. Dudukkan televisi agar diperhatikan jangan sampai goyang
5. Program disetting melalui remote control dan disesuaikan
urutannya
6. Jauhkan dari jangkauan anak
3 Exhausfan 1. Persiapkan peralatan seperti ember, kain lap, brush dan
cairan pembersih
2. Aliran listriknya terlebih dahulu dimatikan
3. Buka penutupnya
4. Lepaskan kipasnya (baling - baling)
5. Bersihkan seluruh bagian dengan kain pembersih / brush
6. Dipasang kembali bagian yang dibuka
7. Hidupkan kembali aliran listriknya
4 AC (Air Conditioner) 1. Persiapkan peralatan seperti: obeng, tang ampere, tang
kombinasi, talang atau kelambu penampung air cucian,
ember, tangga, selang air, kain pembersih
2. Putuskan hubungan listrik langsung dari MCB
3. Buka penutup AC
4. Pasang talang penampung air cucuian AC dan ember
penampung
5. Tutup PCB AC dengan plastik
6. Bersihkan penutup AC dan filter AC
7. Bersihkan AC dengan pompa air penyemprotan sampai
bersih
8. Dikeringkan dengan kain pembersih
9. Bersihkan mesin (out door) dengan pompa air
10. Ditutup kembali penutup AC / dipasang kembali
11. AC dihidupkan kembali
5. Tempat Tidur (Bed) 1. Persiapkan peralatan seperti: obeng, tang, multitester, kunci
– kunci yang diperlukan dan kain pembersih
2. Periksa tombol / remote naik turun
3. Periksa kabel remote dan stop kontaknya
4. Periksa spare bed yang rusak
5. Pelumasan roda gigi bed
6. Bersihkan seluruh bagian dengan kain pembersih
6 Lemari Pendingin(kulkas) 1. Persiapkan peralatan seperti: tang ampere, obeng, tang
kunci - kunci yang dibutuhkan dan kain pembersih
2. Periksa pipa compressor
3. Isi obat (Freon R134) apabila kurang
4. Bersihkan body dalam lemari pendingin setelah di-Offkan
7 Kipas Angin 1. Persiapkan peralatan seperti obeng, tang, kuas, sabun dan
kain pembersih
2. Putuskan hubungan listriknya dari stop kontak
3. Buka penutup kipas
4. Bersihkan kipas dan penutupnya dengan kuas agar
debunya bersih
5. Bersihkan semuanya dengan sabun
6. Bersihkan dengan kain pembersih
7. Pasang kembali penutupnya dan sambungkan kembali
steker ke stop kontak

B. Sarana Medis (Kesehatan)


No Sarana Pemeliharaannya

1 X-ray unit 1. Siapkan peralatan seperti: multimeter, obeng plus atau


minus, kunci L dan kain lap
2. Periksa line input voltage dan pembumian
3. Pemeriksaan oil level generator serta pengencangan kabel
high voltage kabel untuk generator
4. Pelumasan dan pembersihan bucky stand tube / sistem
mekanik
5. Pembersihan meja serta pelumasan gear – gear pada meja
/ sistem mekanik
6. Pemeriksaan fungsi mikrophone
7. Pemeriksaan lampu kolimator
8. Kencangkan kembali kabel high voltage pada tube
9. Pengetesan pergerakan meja fluroscopy
10. Pembersihan alat keseluruhan
11. Pengujian / pengetesan alat
12. Catat dalam form pemeliharaan

2 X-ray mobile 1. Siapkan peralatan (contak cleaner, grease, kuas kecil, kain
lap)
2. Periksa sistem mekanik alat (naik – turun tube, putar
sesuai sudut derajatnya)
3. Pelumasan gear mekanik untuk moring alat
4. Periksa pembumian dan steker / cok listrik
5. Kencangkan baut – baut, mur dan periksa roda – roda X –
Ray Mobile
6. Bersihkan alat
7. Uji fungsi alat (voltase, KV, mA, dan waktu)
8. Uji fungsi alat keseluruhan
9. Catat dalam form pemeliharaan

3 EEG (Electro 1. Siapkan peralatan seperti: multimeter, obeng plus atau


Encepalograph) minus, kunci L, baskom tempat air hangat, kain lap dan
spit kecil
2. Siapkan air hangat (warm water)
3. Siapkan spit kecil
4. Periksa line input voltage dan pembumian
5. Buka seluruh pena perekam, lalu direndam di air hangat
6. Bersihkan tabung tinta dengan air hangat
7. Bersihkan seluruh pena dengan menggunakan spit kecil
agar tidak tumpat
8. Test / periksa lampu pasien
9. Bersihkan filter fan mesin
10. Pasang kembali pena – pena yang dibersihkan dan isi tinta
kembali
11. Pengetesan perekam hasil
12. Pengetesan / pengujian fungsi alat
13. Catat dalam form pemeliharaan

4 Mesin Anastesi 1. Siapkan peralatan seperti: kunci L, multimeter, kunci


inggris, seal tape, obeng plus atau minus.
2. Periksa line input voltage dan pembumian
3. Periksa line input gas (O2, N2O, UDT) (conectornya dan
selang dari kebocoran)
4. Periksa regulator gas dan bersihkan dari debu, air
5. Bersihkan filter fan
6. Bersihkan tabung absorben
7. Bersihkan katup expirasi dan inspirasi
8. Periksa kebocoran pada selang – selang yang ada
9. Periksa fungsi battery
10. Pengetesan fungsi alarm
11. Pengujian fungsi
12. Catat dalam form pemeliharaan

5 Mesin Hemodialisa 1. Siapkan peralatan seperti: kunci inggris, kunci bunga,


multimeter, obeng plus atau minus
2. Periksa line input voltage dan pembumian
3. Bersihkan filter air inlet (air RO )
4. Bersihkan selang – selang di dalam mesin
5. Periksa pompa mesin
6. Bersihkan alat / mesin
7. Periksa dan pengetesan alarm system
8. Uji fungsi alat
9. Catat dalam form pemeliharaan

6 USG (Ultrasonograph) 1. Siapkan peralatan seperti kunci L, multimeter, obeng plus


atau minus, obeng bunga dan vakum cleaner
2. Periksa line input voltage dan pembumian
3. Bersihkan filter fan dari debu
4. Pembersihan probe sensor
5. Pembersihan corer-corer USG unit
6. Pembersihan perekam hasil (printer warna dan B/w)
7. Pemeriksaan dan penggantian vibbon film
8. Pengetesan module system pada alat
9. Pengujian fungsi alat
10. Catat dalam form pemeliharaan

7 Endoscopy 1. Siapkan kain lap, kuas kecil


2. Lepaskan selang – selang penghubung dan selang ke pasien
3. Buang air yang ada ditabung, lalu dibersihkan
4. Buang air yang ditabung penampungan, lalu bersihkan
5. Buka tutup mesin
6. Pengecekan selang – selang yang ada didalam mesin (bila
berlipat atau tertekuk dibenari)
7. Pembersihan pompa dari debu dengan memakai kuas kecil
8. Pengecekan karet membran pompa
9. Pengecekan sambungan kabel – kabel listrik
10. Tutup kembali dan pasang tabung –tabung dan selang –
selang
11. Pengetesan mesin
12. Catat dalam form pemeliharaan

8 Alat Ventilator 1. Persiapkan peralatan seperti: kunci L, obeng plus dan


minus, multimeter digital dan kunci inggris
2. Siapkan kain lap, contak cleaner, Filer bacteria dan
aksesoris lainnya
3. Periksa hubungan pembumian atau grounded
4. Periksa steker / cok listrik
5. Periksa sambungan / conektor oksigen dan udara tekan
6. Bersihkan filter fan
7. Periksa fungsi battery (jika ada)
8. Penggantian filter bacteria dan lainya bila diperlukan
9. Lakukan kalibrasi alat sesuai panduan bila dibutuhkan
10. Pengecekan fungsi alarm pada seluruh fungsi yang ada
11. Pengetesan / uji fungsi sesuai protap pelayanan medis
12. Catat pada form pemeliharaan

9 Angiograpy Katerisasi 1. Persiapkan peralatan seperti: kunci L, obeng plus dan


jantung minus, multimeter digital dan kunci inggris
2. Siapkan kain lap, contac cleaner, minyak geases (gemuk)
3. Buka pintu panel
4. Periksa oil pada panel cooling system (jika kurang oil
ditambah)
5. Dikencangkan / diketatkan seluruh terminal kabel power
6. Tutup kembali pintu panel
7. Periksa kondisi meja pasien naik, turun, maju dan mundur
bila perlu diberi pelumasan
8. Periksa C – arm, dengan menyemprotkan contak cleaner
ke couping break
9. Gerakan C – arm ke arah depan, belakang samping kanan
dan samping kiri sampai mudah dan ringan
pergerakannya
10. Pengecekan Hemodynamik dan perekam kertas
11. Bersihkan seluruh unit catth lab (Angiograpy)
12. Pengecekan fungsi UPS dan di uji coba
13. Pengetesan fungsi unit
14. Catat pada form pemeliharaan

BAB V
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN TERHADAP FASILITAS XXX

1. Mengadakan evaluasi tentang tata ruangan dan bangunan serta membuat standart
pemeliharaan
2. Melakukan evaluasi pengadaan barang, bahan makanan dan minuman seta pengelolahan
dan pendistribusiannya secara berkala dan menetapkan standar – standar kerja
3. Menetapkan teknik – teknik pengolahan sampah dan limbah sesuai dengan fasilitas yang
tersedia dan membuat standar – standar kerja
4. Melakukan pengendalian serangga dan tikus secara berkala sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
5. Melakukan penyuluhan kesehatan lingkungan di wilayah kerja Rumah sakit secara berkala
6. Melakukan penilaian mutu, makanan, minuman, air bersih, udara, pengolahan sampah,
limbah dan fasilitas sanitasi lainnya secara berkala dengan melibatkan ke Instansi / Unit
terkait
BAB VI
PENUTUP

1. Pedoman teknis ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan oleh pengelola fasilitas
pelayanan kesehatan, penyedia jasa konstruksi, Pemerintah Daerah, dan instansi yang
terkait dengan kegiatan pengaturan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan
bangunan fasilitas pelayanan kesehatan, guna menjamin kesehatan penghuni bangunan
dan lingkungan terhadap bahaya penyakit.
2. Persyaratan-persyaratan yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatip, serta
penyesuaian Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas B oleh masing-
masing daerah disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan kelembagaan daerah.

You might also like