You are on page 1of 23

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena atas berkat-Nya booklet “Deteksi Dini Kanker Serviks
Dengan Pemeriksaan Iva Test dan Pap Smear” ini dapat
diselesaikan. Pembuatan booklet ini bertujuan untuk membantu
pemerintah dalam menurunkan angka kematian wanita usia
subur akibat kanker serviks yang masih tinggi di Indonesia.

Booklet ini berisi tentang pengertian kanker serviks,


penyebab, gejala yang dialami oleh penderita kanker serviks,
upaya deteksi dini kanker serviks yang dapat dilakukan oleh
wanita usia subur dalam mencegah kanker serviks tersebut.

Akhir kata, penyusun menyampaikan ucapan terima


kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam
pembuatan booklet ini. Semoga booklet ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Maret 2018

Maria Fulgensia Bengu Ndona


DAFTAR ISI

Kata pengantar

Pengertian kanker serviks

Penyebab

1. The Seed
2. The Soil
3. The Nutrient

Gejala Kanker Serviks

1. Gejala Awal
2. Gejala Lanjut
3. Metastase
4. Kambuh atau residif

Pencegahan kanker serviks

Deteksi dini kanker serviks

1. Iva Test
2. Pap Smear
Kanker Serviks
Pengertian
Kanker adalah pertumbuhan yang tidak normal
dari suatu sel atau jaringan dimana sel atau jaringan tersebut
tumbuh dan berkembang tidak terkendali, kecepatan
tumbuhnya berlebihan, dan
sering mengganggu organ lain.

Kanker serviks adalah


kanker yang berasal dan
tumbuh pada serviks atau
rahim, khususnya berasal dari
epitel atau lapisan luar
permukaan serviks dan
99,7% disebabkan oleh
infeksi virus HPV.

Kanker serviks dikenal


sebagai kanker pada usia reproduktif, dan umumnya terjadi
pada wanita usia tua yang tidak dilakukan skrining untuk
kanker serviks. Akibatnya, insiden pada populasi ini lebih
tinggi dari yang diperkirakan. Insiden kanker serviks di
Indonesia mencapai angka 20,928 dan kanker serviks
menduduki posisi kedua setelah kanker payudara
Penyebab
1. The Seed

Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma


Virus. Virus kanker serviks bersifat spesifik dan hanya
tumbuh di dalam sel manusia, terutama pada sel-sel lapisan
permukaan/epitel mulut rahim. Infeksi HPV merupakan
penyakit menular seksual yang
berkaitan dengan aktivitas
seksual seperti berganti-ganti
mitra seks. Resiko meningkat
lebih dari 10 x bila mitra seks
enam orang atau lebih. Partner
dari pria dengan kanker penis
atau partner dari pria yang istrinya meningggal terkena
kanker serviks juga akan meningkatkan resiko terkena
kanker serviks.
2. The Soil

Hubungan seksual pada usia muda atau kehamilan


pada usia muda beresiko terjadinya kanker serviks. Kanker
sel kolumnar serviks lebih peka terhadap metaplasia selama
usia dewasa, maka wanita yang berhubungan seksual
sebelum usia 18 tahun akan beresiko terkena kanker serviks
lima kali lipat. Karena sebelum berusia 18 tahun epitel atau
lapisan dinding vagina dan serviks belum terbentuk
sempurna. Hal ini bisa terjadi karena belum sempurnanya
keseimbangan hormonal sehingga lapisan terluar dari
lapisan epitel vagina belum terbentuk sempurna yang
menyebabkan gampangnya timbul lesi/luka mikro di vagina
atau serviks

3. The Nutrient.

Asupan gizi serta status imunitas


yang rendah, merokok, frekuensi
persalinan yang terlalu sering, hygiene
dan sirkumsisi, pemakaian AKDR, pil
kb, dan riwayat infeksi di daerah
kelamin dan radang panggul.
1. Gejala Awal

a. Perdarahan lewat vagina berupa perdarahan


pascasenggama, yang bisa terjadi bukan disebabkan
oleh adanya kanker serviks, melainkan karena iritasi
atau mikro lesi atau luka-luka kecil di vagina saat
bersenggama.
Serviks yang normal konsistensinya kenyal dan
permukaan licin.
Adapun serviks yang
sudah berubah menjadi
kanker bersifat rapuh,
mudah berdarah, dan
diameternya biasanya
membesar. Serviks yang
rapuh tersebut akan
mudah berdarah pada
saat aktivitas seksual
sehingga terjadi perdarahan pascasenggama.
Oleh karena itu, apapun bentuk perdarahan
pascasenggama sudah seharusnyaa diperiksakan
dengan seksama untuk melihat adakah tanda-tanda
kanker pada serviks.
b. Keputihan yang berulang, tidak sembuh-sembuh
walaupun telah diobati. Keputihan biasanya berbau,
gatal, dan panas karena sudah ditumpangi infeksi
sekunder. Artinya
cairan yang keluar
dari lesi prakanker
atau kanker tersebut
ditambah infeksi
oleh kuman, bakteri
ataupun jamur.
Tidak semua
keputihan terkait
dengan kanker
serviks. Keputihan
yang normal memiliki ciri-ciri seperti terjadi menjelang
haid, lendir jernih, tidak berbau, dan tidak gatal.
2. Gejala Lanjut

Cairan keluar dari liang vagina berbau tidak sedap,


nyeri (panggul, pinggang dan tungkai), gangguan
berkemih, nyeri di kandung kemih dan rectum atau
anus.
Keluhan ini muncul karena pertumbuhan kanker
tersebut menekan atau mendesak ataupun menginvasi
organ sekitarnya.
3. Metastase

Kanker telah
menyebar atau
metastasis. Timbul
gejala sesuai
dengan organ yang
terkena, misalnya
penyebaran ke
paru-paru, liver
atau tulang.
4. Kambuh atau Residif

Bengkak atau edema tungkai satu sisi, nyeri panggul


menjalar ke tungkai, dan gejala pembuntuan saluran
kencing atau obstruksi ureter.
PENCEGAHAN KANKER SERVIKS

1. Mengubah pola higiene yg buruk, menjaga pola hidup


yang sehat, tidak merokok, tidak terlalu dini beraktivitas
seksual, pertahankan satu orang mitra seksual,
menghindari promiskusitas atau hubungan seksual antar
sejumlah pria dan wanita tanpa ada aturan yang
mengikat, dan
kehidupan
seksual higienis
merupakan
upaya efektif
pencegahan
kanker serviks.
2. Membangun metode pencegahan dengan vaksinasi.
Vaksin yang bisa dilakukan untuk mencegah
terjadinya kanker serviks adalah vaksin Human
Papilloma Virus. Vaksin profilaksis akan bekerja
efisien bila
vaksin tersebut
diberikan sebelum
individu terpapar
infeksi HPV.
Vaksin mulai
dapat diberikan
pada wanita usia
10 tahun. vaksin
yang diberikan
pada usia tersebut
maka respon kekebalan tubuh yang dihasilkan
akan lebih besar dibandingkan bila diberikan
setelah pubertas, baik pada wanita maupun pada
pria.
////////
IVA test merupakan pemeriksaan leher rahim
(serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata
telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim
dengan larutan asam asetat 3-5% selama kurang lebih 5
menit.
Apabila setelah pulasan, terjadi perubahan warna
asam asetat yaitu tampak bercak putih yang disebut
aceto white epithelium, maka kemungkinan ada
kelainan tahap prakanker serviks. Jika tidak ada
perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi
pada serviks.
Orang Orang Yang
Dirujuk Untuk
Pemeriksaan IVA

 Setiap wanita yang sudah atau pernah menikah


 Wanita yang beresiko tinggi terkena kanker serviks,
seperti perokok, menikah muda, sering berganti
pasangan.
 Memiliki banyak anak
 Mengidap penyakit infeksi menular seksual.

Keunggulan IVA

Sederhana, murah, cepat, dan hasil segera diketahui.


ap smear (tes papanicolau) adalah suatu
pemerikasaan mikroskopik terhadap sel-sel yang
diperoleh dari apusan serviks. Pada prinsipnya, pap smear
adalah mengambil sel epitel yang ada di leher rahim
kemudian dilihat kenormalannya di laboratorium.

ap smear sangat efektif dalam mendeteksi


perubahan lesi prakanker pada serviks.. Jika hasil pap
smear menunjukan dysplasia atau serviks tampak tidak
normal, biasanya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
 Pap Smear dilakukan sekali setahun. Bila tiga kali
hasil pemeriksaan normal pemeriksaan dapat
dijarangkan, misalnya setiap dua tahun. Pada
perempuan risiko tinggi, pemeriksaan harus
dilakukan sekali setahun atau sesuai petunjuk dokter.
 Pap Smear dapat dilakukan setiap saat, kecuali pada
masa haid. Dua hari sebelum pemeriksaan Pap Smear
sebaiknya tidak menggunakan obat-obatan yang
dimasukan ke dalam vagina dan tidak boleh dilakukan
pembilasan vagina dengan bahan kimia.
 Tidak boleh melakukan hubungan seksual 1 hari
sebelum pengambilan bahan pemeriksaan..
 Waktu yang diperlukan untuk mengetahui hasil pap
smear berkisar antara 4 hari sampai 2 minggu.
1. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah
menikah atau belum namun aktivitas seksualnya sangat
tinggi.
2. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti ganti
pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV
atau kutil kelamin.
3. Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun.
4. Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB.
5. Setahun sekali untuk wanita yang berusia 40-60 tahun
dan juga bagi wanita dibawah 20 tahun yang seksualnya
aktif.
6. Sesudah dua kali tes (-) dengan interval 3 tahun dengan
catatan bahwa wanita resiko tinggi harus lebih sering
menjalankan pap test.
7. Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukan hasil
abnormal.
8. Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan pra
kanker maupun kanker serviks.
Tempat pelayanan
deteksi dini kanker
serviks

 IVA TEST
Pemeriksaan iva test dapat dilakukan di puskesmas sibela
dengan gratis untuk yang mempunyai kartu Indonesia sehat
dan bagi yang belum mempunyai kartu KIS membayar Rp.
20.000-Rp. 25.000.
 PAP SMEAR
Pemeriksaan pap smear dapat dilakukan di laboratorium-
laboratorium kesehatan, salah satunya adalah laboratorium
prodia. Dengan rincian pembayaran Rp. 125.000-250.000
dan gratis untuk semua kalangan bila merayakan hari-hari
tertentu sesuai dengan kebijakan laboratorium.

You might also like