Professional Documents
Culture Documents
Tugas Jurnal Reading - Malaria
Tugas Jurnal Reading - Malaria
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada bulan Februari sampai Juli
2012.
Odhisa terdiri 30 kabupaten masing-masing dibagi dalam blok administrasi
dengan populasi rata-rata 120.000 sampai 15.000. Sistem kesehatan
masyarakat memiliki 3 lapis struktur disetiap kabupaten, dimana terdapat
rumah sakit yang menyediakan perawatan sekunder di setiap kabupaten.
Pada tingkat blok Pusat Kesehatan Masyarakat (CHC) menyediakan
pelayanan kesehatan preventif dan kuratif. Dibawah setiap CHC terdapat 3-
5 PHC (puskesmas) menyediakan pelayanan kesehatan primer dengan
populasi masing-masing sekitar 25.000 sampai 30.000. Dibawah setiap
PHC terdapat 4 sampai 6 subcenters, masing-masing dikelola oleh bidan-
perawat pembantu (ANM) yang melayani penduduk sekitar 3.000 sampai
8.000. Setiap subcenter mencakup 5 sampai 6 desa yang masing-masing
terdapat petugas kesehatan masyaarakat yang dikenal sebagai aktivis social
kesehatan (ASHA) yang diawasi oleh ANM yang memberikan pelayanan
untuk sekitar 1.000 orang.
2. Variable Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut:
Variabel independen : Kesiapan sistem kesehatan
Variabel dependen : Pengendalian malaria
3. Populasi dan Sampel
Populasi target dari penelitian ini adalah semua fasilitas kesehatan di
Odisha. Populasi terjangkau adalah semua fasilitas kesehatan dasar di
Odisha. Sampel penelitian diperoleh dari populasi terjangkau dengan
kriteria sebagai berikut:
D. Hasil Penelitian
1. Dari 220 ANMs dilakukan wawancara sebanyak 51,4% telah dilatih dalam
manajemen kasus malaria, termasuk penggunaan ACT dan RDT. Sebagian
besar (80%) dari ANM dan (77%) dari ASHAs memiliki tingkat
pengetahuan yang diperlukan untuk dapat menggunakan RDT untuk
mendiagnosis malaria.
2. Proporsi ASHAs yang telah dilatih tentang manajemen kasus malaria
sebanyak 88,9% (209/235). Namun 71% dari ANMs dan 55% dari ASHAs
merujuk pasien falciparum positif ke fasilitas kesehatan untuk pengobatan
karena ketidaktersediaan obat di tingkat ANM dan ASHA.
A. Kesimpulan
1. Penanggulangan penyakit malaria merupakan program global, seluruh
negara-negara di dunia sepakat untuk menjalankan suatu program
pemberantasan malaria yang di sebut Global Malaria Action Plan
(GMAP). Organisasi Kesehatan dunia menetapkan pemberantasan
penyakit Malaria hingga prevalensi minimal sebagai salah satu target
Millenium Development Goals (MDGs)
2. Indonesia pada tahun 2009 telah memulai mencanangkan menghilangkan
malaria di negara pada tahun 2030. Tujuan pencapaiannya secara
bertahap, pada tahun 2015 untuk Jawa, Bali, Kepulauan Riau, dan Aceh.
Dan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat pada
tahun 2020, dan bagian timur Indonesia yaitu Nusa Tenggara, Maluku,
Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat pada tahun 2030 sebagai wujud
komitmen Negara dalam pemberantasan malaria dalam mewujudkan
komitmen global eliminasi malaria.
3. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 51,4% telah dilatih dalam
manajemen kasus malaria, termasuk penggunaan ACT dan RDT.
Sebagian besar (80%) dari ANM dan (77%) dari ASHAs memiliki tingkat
pengetahuan yang diperlukan untuk dapat menggunakan RDT untuk
mendiagnosis malaria dan ASHAs yang telah dilatih tentang manajemen
kasus malaria sebanyak 88,9% (209/235). Namun 71% dari ANMs dan
55% dari ASHAs merujuk pasien falciparum positif ke fasilitas kesehatan
untuk pengobatan karena ketidaktersediaan obat di tingkat ANM dan
ASHA.
4. Hasil penelitian ini sejalan dengan program pemberantasan malaria baik
ditingkat dunia maupun di Indonesia dan sejalan dengan hasil-hasil
penelitian yang dilakuakn di Indonesia sehingga hasil penelitian ini juga
disimpulkan dapat diterapkan di Indonesia
Basundari Sri Utami, Lesi Estiana, Sekar Tuti (Agustus 2008), “Penggunaan RDT
oleh Kader sebagai Alat Bantu dalam Penemuan Kasus Malaria di desa
Guntur Kecamatan Baner Kabupaten Purworejo”, Balitbangkes. Jurnal
Ekologi Kesehatan vol 7 no. 2 hal 740-746.
University of Huston Victoria. (2010). APA Quick Reference Guide, 6th edition.
Victoria : Academic Center staff