You are on page 1of 39

SAFETY DISTANCE REFINERY

2.9 SAFETY DISTANCE REFINERY

2.9.1 RUANG LINGKUP

Dalam tulisan ini mencakup persyaratan dasar tata letak dan jarak peralatan

dan unit proses pada kilang migas, petrokimia dan pabrik kimia sejenis untuk

menjamin keselamatan dan pencegahan kebakaran dengan kemudahan

pengoperasian dan perawatan.

2.9.2 REFERENSI

API (American Petroleum Institute)

 RP-500A : “Recommended Practice for Classification

of Location for Electrical Installation in Petroleum

Refineries”, Edition Fourth, Jan. 1982

 API std. 620 : “On Large, Welded, Low Pressure Dtorage Tanks”

 API Std. 650 : “On Welded Steel Tanks for Oil Storage”

ASME (American Society of Mechanical Engineering)

 Boiler and Pressure Vessel : Section I : Power Boiler

Section VIII : Pressure Vessel

ASCE (American Society of Civil Engineering)

 Minimum Design Loads for Structure

ANSI (American National Standard Institute)

1
 ANSI-MSS Standards : “Piping Hanger and Supports”, 1969 Edition

NFPA (National Fire Protection Association)

 NFPA : “Recommendation Codes and Standards”

(Tabel A-1)

 NFPA, 59 : “Standards for Storage and Handling of Liquefied

Petroleum Gases”, Ed. 1989

 NFPA, 251 : “Standards Methods of Fire Tests of Building,

Construction and Materials”, Ed.1985

IRI (Industrial Risk Insurance)

 Requirement on Spacing of Flare

TEMA (Tubular Exchanger Manufacturers Association)

 Uniform Building : “From International Conference of Building

Office”, Ed. 1991

2.9.3 PENGERTIAN DAN TERMINOLOGI

A. Batas Peralatan

Batas peralatan adalah istilah yang digunakan di fasilitas pengolahan,

dengan garis imajiner yang benar-benar mencakup lokasi yang ditentukan. Istilah

ini membedakan bidang tanggung jawab dan mendefinisikan fasilitas pemrosesan

untuk lingkup pekerjaan yang dipersyaratkan.

B. Tanggul

2
Merupakan dinding atau beton yang menyediakan kapasitas penyimpanan

cairan tertentu.

C. Dinding Pengalihan

Dinding atau beton yang mengarahkan tumpahan ke tempat pembuangan

yang aman.

D. Ketahanan Api

Nilai tahan api, seperti waktu dalam hitungan menit atau jam, bahan atau

rakitan tersebut menahan eksposur api sesuai dengan hasil uji NFPA 251.

E. High Flash Stocks

Cairan yang memiliki titik nyala pada kondisi tertutup sebesar 55 ° C atau

lebih (seperti bahan bakar minyak berat, minyak pelumas, minyak trafo dll.).

Kategori ini tidak termasuk cairan yang dapat disimpan pada suhu di atas atau pada

8 ° C dari titik nyala.

F. Low Flash Stocks

Cairan yang memiliki titik nyala tertutup di bawah 55 ° C seperti bensin,

minyak tanah, bahan bakar jet, beberapa minyak pemanas, bahan bakar diesel dan

cairan lainnya yang dapat disimpan pada suhu di atas atau di dalam 8 ° C dari titik

nyala.

G. Non Combustible

Bahan tidak mampu menginisiasi atau mendukung pembakaran.

3
H. Pipe Rack

Pipe Rack adalah struktur pendukung yang digunakan untuk

menghubungkan perpipaan antara peralatan. Struktur ini juga digunakan untuk

penopang kabel yang dihubungkan dengan distribusi tenaga listrik dan untuk

penopang instrumen.

I. Plot Plan

Plot plan adalah gambar perencanaan dari fasilitas pengolahan.

J. Sleepers

Sleepers terdiri dari struktur pendukung tingkat-kelas untuk perpipaan

antara peralatan untuk fasilitas, misalnya, daerah tangki atau daerah terbatas

lainnya.

K. Diameter Tangki

Dimana jarak tangki dinyatakan dalam bentuk diameter tangki, kriteria

berikut mengatur :

a) Jika tangki berada dalam service fluida yang berbeda, atau jenis tangka

digunakan berbeda, maka diameter tangki yang digunakan adalah jarak

terbesar antar tangka

b) Jika tangki berada dalam service fluida yang sama, diameter tangki

terbesar digunakan.

4
L. Jarak Tangki

Jarak yang tidak terhalang antara dinding tangki, atau di dinding tangki dan

tepi terdekat peralatan, garis properti, atau bangunan yang berdekatan.

M. Diameter Vessel

Dimana jarak vessel dinyatakan dalam bentuk diameter vessel, diameter

bejana terbesar digunakan. Untuk spherooid, diameter pada titik equator maksimum

digunakan.

N. Jarak Vessel

Dimana jarak yang tidak terhalang antara dinding vessel atau antara dinding

vessel dan tepi terdekat peralatan, garis properti, atau bangunan yang berdekatan

2.9.4 SIMBOL

ANSI = American National Standard Institute

API = American Petroleum Institute

ASME = American Society of Mechanical Engineers

BP = Boiling Point

HVAC = Heating, Ventilation and Air Conditioning

IC = Incombustibles

IRI = Industrial Risk Insurance

LPG = Liquefied Petroleum Gas

5
NFPA = National Fire Protection Association

OD = Outside Diameter

OGP = Oil, Gas and Petrochemical

OIA = Oil Insurance Association

SIC = Sheathed Incombustible

Thermal Exchargers Manufacturers

TEMA = Association

UOP = Universal Oil Products.

2.9.5 TATA LETAK KILANG

A. Pengaturan Area

Area yang diblokir, seperti area proses, area penyimpanan, area utilitas, area

administrasi dan servis, dan area lainnya harus diatur sebagai berikut:

1. Area proses harus ditempatkan di tempat yang paling nyaman untuk

mengoperasikan Unit proses.

2. Tempat penyimpanan harus ditempatkan sejauh mungkin dari

bangunan yang ditempati oleh personil di lokasi, namun harus

ditempatkan di dekat area proses untuk siap operasi dari persediaan

umpan dan produk yang rusak.

3. Area utilitas harus berada di samping area proses penyediaan utilitas

siap pakai.

6
4. Area bongkar muat harus ditempatkan di sudut lokasi dengan koneksi

yang mudah ke jalan umum secara langsung, untuk lalu lintas di

pedalaman. Untuk transportasi laut, daerah tersebut harus berada di tepi

pantai atau tepi sungai di lokasi pabrik.

5. Wilayah administrasi dan layanan harus berada di tempat yang aman di

lokasi untuk melindungi personil dari bahaya. Sebaiknya ditempatkan

di dekat gerbang utama di sepanjang jalan utama pabrik.

6. Flare dan tempat pembakaran terletak di ujung lokasi dengan jarak yang

cukup untuk mencegah bahaya personil.

7. Unit pengolahan air limbah berada di dekat titik terendah situs ini

sehingga mengumpulkan semua aliran limbah dari Unit pengolahan.

8. Unit Proses dimana stok umpan diisi terlebih dahulu, harus diletakkan

di sisi dekat tangki persediaan umpan, untuk meminimalkan panjang

jalur umpan.

9. Unit proses dimana produk akhir ditarik, harus diletakkan di samping

tangki produk untuk meminimalkan panjang pipa produk.

10. Unit Proses dimana sejumlah besar utilitas dikonsumsi, sebaiknya

diletakkan di sisi dekat pusat utilitas.

B. Jalan Raya

Jalan dan cara akses harus memberikan akses yang mudah untuk peralatan

bergerak selama konstruksi dan pemeliharaan, pemadam kebakaran dan pelarian

darurat dalam situasi kebakaran.Kecuali ditentukan lain oleh Perusahaan, jalan

yang ditentukan harus dibuat seperti yang dinyatakan dalam IPS-E-CE-160, "

7
Jalan akses minimal 3 m dari peralatan pengolahan di antara tepi jalan untuk

mencegah tabrakan kendaraan

C. Susunan Pipa

1. Secara umum, susunan untuk unit proses dan pipa untuk fasilitas di luar

lokasi dianggap sebagai prinsipal yang mendukung jalur pipa. Susanan jalur

pipa di atas harus dikelompokkan dalam susunan secara sistematis.

2. Susunan pipa yang berorientasi pada arah yang sama harus berada pada

ketinggian yang konsisten. susunan pipa yang berorientasi pada jalan raya

ini harus berada pada ketinggian lain untuk mengakomodasi

penyeberangan garis pada sambungan pipa dan untuk mengakomodasi

persimpangan jalur cabang.

3. Susunan pipa tingkat satu lebih diutamakan, jika diperlukan lebih dari satu

tingkat, jarak antara tingkat yang berorientasi pada arah yang sama harus

memadai untuk perawatan namun tidak kurang dari 1,25 meter.

4. Jarak minimum antara garis tengah pipa harus sesuai dengan gambar

nomor IPS-D-PI-102, "Pengaturan Unit Khas dan Tata Letak Pipeway",

dan IPS-D-PI-103, "Pipeline Spacing".

5. Lebar piperack maksimum harus 10 m. Jika lebar lebih besar dari 10 m

diperlukan, piperack harus didesain dua tahap. Lebar aktual harus 110%

dari lebar yang dibutuhkan atau lebar yang dibutuhkan ditambah 1m.

Dalam kasus dimana pendingin sirip udara ditempatkan pada pipa piper,

lebar piperack harus disesuaikan berdasarkan panjang pendingin udara.

6. Hindari putaran datar. Saat mengubah arah, ubah elevasi.

8
7. Biarkan ruang yang luas untuk jalur instrumen routing dan saluran listrik.

Sediakan 25% ruang tambahan untuk jalur instrumen masa depan dan

saluran listrik yang berdekatan dengan yang dibutuhkan.

8. Sediakan 20% ruang tambahan pada susunan pipa untuk perpipaan di masa

depan. Ruang ini harus dilanjutkan dan bersihkan pada setiap tingkat untuk

susunan pipa panjang. Alokasi lebar bisa dibagi dalam dua bagian tetapi

tidak lebih dari dua bagian.

9. Biarkan area yang jernih setinggi 4 meter dengan lebar 4 meter di bawah

susunan utama dalam unit Proses untuk cara akses perawatan.

10. Jalur-jalur pipa di luar area proses harus memiliki kelonggaran overhead

minimum berikut di bawah ini: jalan utama -5 meter, jalan masuk -4,5

meter, rel kereta api -6,7 meter di atas rel.

11. Tata letak piperack tipikal, untuk pabrik proses tergantung pada jumlah

proses Unit yang digabungkan dan kompleksitas proses diberikan pada

Gambar. 1 sampai 4 dengan deskripsi referensi sebagai berikut:

a. Tata letak "Single Rack Type", cocok untuk komplek proses skala

kecil yang terdiri dari dua-tiga unit proses. Hal ini ekonomis tanpa

memerlukan area yang luas.

Gambar 2.24 Tata Letak Pipa Single Rack Type

9
b. "Tipe Comb" yang ditunjukkan pada Gambar 2, direkomendasikan

untuk digunakan dalam proses, kompleks yang terdiri dari tiga atau

lebih unit proses. "Single Rack Type" dalam hal ini tidak akan sesuai

karena pemeliharaan terpisah dan administrasi utilitas dalam operasi

normal akan sulit karena utilitas dan suar yang ditempatkan pada

susunan umum.

Gambar 2.25 Tata Letak Pipa Comb Type

c. Tata letak "Double Comb Type" adalah perluasan dari "Comb Type"

yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam kompleks proses

berskala besar dimana lima sampai sepuluh unit proses harus diatur.

Tata letak seperti yang ditunjukkan di bawah pada Gambar 3, dapat

dengan mudah digunakan.

Gambar 2.26 Tata Letak Pipa Double Comb Type

10
d. Tata letak "Tipe U" yang ditunjukkan pada Gambar 4,

direkomendasikan untuk digunakan jika terjadi proses Unit yang

pemeliharaannya tidak dapat dilakukan secara terpisah, di dalam

kompleks. Jenis ini bisa dianggap sebagai perluasan dari "Single Rack

Type". Bahkan kompleks proses alam ini, dapat dianggap sebagai

salah satu proses Unit dalam perencanaan tata letak mereka.

Gambar 2.27 Tata Letak Pipa Double U Type

D. Tata Letak Ruang Kontrol dan Sub-station Listrik

Rekomendasi umum untuk jarak ruang kontrol dan gardu induk di kilang,

petrokimia, utilitas dan stasiun pompa, dan lain-lain harus sesuai dengan

rekomendasi "Asosiasi Perasuransian Minyak" seperti yang diberikan

pada Lampiran A.

Selain butir 8.4.1 di atas, persyaratan dasar berikut juga harus dipenuhi

saat merancang tata letak ruang kontrol :

11
1. Ruang kontrol dan gardu induk sedekat mungkin dengan peralatan

pabrik, menjaga jarak minimum dari sudut pandang persyaratan

kebisingan dan keselamatan.

2. Ruang kontrol, dan gardu induk harus berjarak minimal 15 m, jika tidak

berlawanan dengan 8.4.1 di atas, dari permukaan peralatan proses

terdekat.

3. Ruang kontrol dan gardu induk berada pada pertimbangan untuk

kenyamanan dalam operasi sehari-hari.

4. Ruang kontrol dan gardu induk diletakkan dari sudut pandang

ekonomis sehingga meminimalkan panjang kabel listrik dan instrumen

yang masuk dan keluar darinya.

5. Ruang kontrol harus diposisikan sedemikian rupa sehingga operator

dapat memerintahkan pandangan keseluruhan sistem yang terkendali.

Bangunan besar, atau peralatan tidak boleh ditempatkan di depan ruang

kontrol

E. Persyaratan Pemadam Kebakaran

Setiap proses individual Unit disediakan ruang terbuka yang cukup luas

sehingga truk pemadam kebakaran dapat dioperasikan dan dioperasikan di

sana. Lebar akses jalannya minimal 6 meter. 8.5.2 Unit Proses yang terdiri

dari tangki penyimpanan bahan berbahaya yang besar harus berlokasi di

daerah terluar di lokasi yang kompleks, 8.6 Persyaratan Bangunan 8.6.1

Bangunan layanan meliputi kantor, ruang kontrol, laboratorium, rumah,

toko, gudang, garasi, kafetaria dan rumah sakit. Struktur dan area ini

12
memerlukan perlindungan personil dari kemungkinan kebakaran dan

ledakan peralatan pabrik utama dan mungkin memerlukan jarak tambahan

dari fasilitas berisiko tinggi. 8.6.2 Bangunan layanan harus berada di dekat

pintu masuk pabrik dan mudah dijangkau ke jalan raya atau jalan raya.

8.6.3 Jarak di kilang, petrokimia, bahan kimia, dan pabrik bensin untuk

bangunan harus sesuai dengan rekomendasi Asosiasi Asuransi Minyak

(OIA) yang tercantum dalam Lampiran A, Tabel A-3, A-4, A-5 dan A-6.

2.9.6 TATA LETAK PADA UNIT PROSES

2.9.6.1 Pengertian Umum

A. Dalam kasus dimana cairan proses dijalankan oleh gaya gravitasi, tata letak

yang tinggi harus dipertimbangkan. Kecuali ada batasan seperti pengaturan

dalam ruangan dan lokasi yang terbatas, peralatan harus ditempatkan

padatingkat aturan yang telah ditetapkan kecuali dalam kasus dimana aliran

gravitasi secara khusus diperlukan dikarenakan alasan tertentu.

B. Peralatan harus diatur untuk meminimalkan penggunaan perpipaan

(terutama untuk perpipaan berukuran besar dan perpipaan alloy).Untuk

akses yang mudah harus memiliki lebar minimum 600 mm antara tiap

perpiaan dan peralatan untuk akses operator di sekitar peralatan.

C. Tangki penyimpanan berkapasitas besar yang mengandung cairan mudah

terbakar dan mudah meledak harus ditempatkan di daerah luar sejauh

mungkin

D. Lahan bebas harus dimiliki untuk penambahan peralatan di masa depan.

Pertimbangan juga harus diberikan pada perluasan pabrik di masa depan.

13
E. Karena petunjuk dari persediaan feed yang masuk, produk keluar dan

pasokan utilitas maka dapat ditentukan rencana plot plant keseluruhan,

oleh sebab itu sistem perpipaan haru segera ditentukan.

2.9.6.2 Persyaratan Proses

A. Peralatan harus diletakkan pada diagram alir proses disertai dengan sistem

perpipaannya

B. Pada khususnya, fraksionator dan penyusunnya, kondensor dan overhead

receiver harus ditempatkan secara kolektif.

C. Aliran gravitasi harus diletakkan dengan pertimbangan yang diberikan

pada elevasi terkait, sehingga panjangnya akan menjadi minimum.

Terutama dalam hal perpipaan di mana cairan akan mengalir mendekati

titik didihnya, peralatan terkait harus diletakkan berdekatan satu sama lain

sehingga sistem perpipaan tidak perlu ditinggikan.

D. Bagian bagian peralatan yang dihubungkan dengan perpipaan berdiameter

besar atau perpipaan alloy, harus ditempatkan berdekatan satu sama lain.

E. Pendingin udara harus ditata agar tidak ada udara panas yang dapat

kembali digunakan.

2.9.6.3 Persyaratan Keselamatan

A. Semua peralatan proses harus dijaga minimal 15 meter dari fired heater.

Pengecualian diijinkan untuk beberapa peralatan tertentu dimana fired

heater yang dimaksud digunakan untuk memanaskan aliran proses dari

suatu peralatan dan di mana kebocoran fluida dari peralatan tidak menyala

seketika, sehingga tidak ada bahaya kebakaran. Pengecualian seperti ini

14
diperbolehkan pada reaktor unit platforming. Setiap pengecualian harus

diselidiki untuk masing masing peralatan mengenai potensi bahaya dan

tidak boleh melanggar keselamatan proses apapun dalam pabrik dan

peraturan pemerintah daerah.

B. Letakkan fired heater pada unit proses dengan pertimbangan arah angin

yang sering bertiup. Hal ini dilakukan untuk pelepasan gas dari fired heater

tidak menuju ke arah proses. Peralatan pemadam kebakaran tidak boleh

berada di "Klasifikasi Kawasan Berbahaya".Pada umumnya, peralatan

yang pemanas harus ditempatkan pada jarak lebih dari 15 meter dari

sumber bahaya (pompa minyak panas, pompa minyak ringan, kompresor,

dan lain-lain).

C. Emergency shower jika diperlukan dalam proses tertentu, harus

ditempatkan sedekat mungkin dengan bahaya dan dituliskan pada plot

plan.

D. Akses jalan keluar yang memadai dan mudah harus dipertimbangkan

bukan hanya untuk keselamatan, namun persyaratan operasi dan

pemeliharaan.

E. Ruang kontrol dan jalan pada ruang control tidak boleh berada di daerah

berbahaya, yang tergolong dalam spesifikasi proyek; Umumnya, jaraknya

harus berjarak lebih dari 15 meter dari peralatan terdekat.

F. Kompresor gas bertekanan tinggi harus ditempatkan di lokasi dengan

kecepatan angin yang rendah.

15
G. Tangki penyimpanan dengan kapasitas besar harus berada di luar daerah

proses sejauh mungkin.

H. Pompa untuk menangani bahan yang mudah terbakar (flammable) (yang

berada pada klasifikasi area berbahaya), harus diatur sebagai berikut:

UNDER UNDER AIR COOLED


USE OF PUMP
PIPERACK EXCHANGERS

Cold oil pumps Acceptable Acceptable

Hot oil pumps* Unacceptable** Unacceptable

Light end pumps**** Acceptable Unacceptable ***

Notes:

* Hot oil means the oil whose operating temperature is higher than auto-

ignition point.

** A space of minimum 3 m shall be provided from piperack, hot oil

pumps can be located under piperack, when the proper devices for fire

protection such as fire detector, water spray etc., are provided.

*** Light ends pumps shall not be located under air cooled exchangers except

where concrete decks are provided under the air cooled exchangers as

shown in Fig. 5. Light ends pumps can be located under air coolers

without concrete decks, when the proper devices for fire protection are

provided

16
*** Light ends means the fractional distillates with BP range 110-120°C,

consisting mixtures of benzenes, toluenes, xylenes, pyridine, phenole,

cresol, etc.

I. Stack Fired heater harus berada pada titik-titik seperti itu sehingga kinerja

fin fan cooler dan operator di puncak menara agar tidak terpengaruh oleh

gas buang panas yang dipancarkan oleh fired heater: petunjuk angin harus

dipertimbangkan dalam penentuan lokasi stack. Jika masalah ini tidak

dapat diselesaikan dalam tata letak peralatan, ketinggian stack heater harus

ditingkatkan atau stack yang lain harus dibangun.

Gambar 2.28 Tata Letak Flammable Material Pumps

J. Dalam perancangan tata letak untuk persyaratan perlindungan keselamatan

dan kebakaran, digunakan standar kode NFPA, standar dan rekomendasi

sebagaimana ditentukan dalam Lampiran A, Tabel A-1

17
K. Semua unit di mana fired heaterditempatkan secara kolektif diletakkan di

bagian dimana arah angin bertiup pada unit proses. Jika pengaturan ini

tidak dapat dijalankan, maka fired heater harus ditempatkan pada jarak

lebih dari 15 m dari peralatan yang menggunakan udara lingkungan (fin

fan cooler).

L. Unit Proses yang mengolah gas beracun harus ditempatkan dengan

ketinggian yang rendah.

M. Unit proses di mana menggunakan gas bertekanan tinggi harus

ditempatkan pada elevasi yang rendah.

2.9.7 Dasar Pertimbangan Desain

Jarak antar peralatan yang ditabulasikan dalam Tabel A-4, A-5 dari

Lampiran A dari spesifikasi standar ini dapat digunakan sebagai

rekomendasi untuk persyaratan minimum yang didasarkan pada hal

berikut:

a) Mengijinkan akses pemadam kebakaran.

b) Mengijinkan akses untuk operasi dan perawatan rutin.

c) Mengijinkan akses operasi untuk melakukan tindakan emergency

shutdown dalam situasi kebakaran.

d) Untuk memastikan bahwa fasilitas keadaan darurat tidak terkena

dampak kerusakan akibat kebakaran.

e) Untuk memisahkan sumber apiyang terus menyala dari

kemungkinan ikut terbakarnya bahan yang mudah terbakar lainnya.

18
f) Untuk memberikan ruang peralatan tambahan yang mungkin

ditambahkan pada suatu waktu selama masa operasi.

g) Untuk memeatuhi rekomendasi standar kode NFPA, standar dan

peraturan untuk perlindungan keselamatan dan kebakaran.

Jika jarak antar peralatan dikurangi secara signifikan di bawah jarak yang

disarankan, oleh karena itu untuk mengurangi tingkat risiko maka dapat

ditambahkan fasilitas keselamatan tambahan seperti fasilitas emergency

shutdown, bahan tahan api, hydrant, dll. Pengurangan di bawah jarak yang

dianjurkan memerlukan persetujuan perusahaan

Lokasi peralatan seperti, fired heater, heat exchanger, column, vessel,

drum, pompa dan kompresor harus sesuai dengan plot plan.

Ruang di sekitar peralatan harus disediakan untuk peralatan seperti

penyangga pipa, control valve manifold, hose station dll.

Pertimbangan faktor berikut yang mempengaruhi jarak dan tata letak antar

peralatan mengalami penyimpangan dari persyaratan dasar:

2.9.7.1 Persyaratan Pemasangan dan Perawatan

A. Persyaratan perawatan khusus untuk setiap item peralatan dalam proses

tertentu harus menjadi pertimbangan. Sebagai contoh, sebagian besar

peralatan yang terdiri dari pengadukan mekanik memerlukan ruang untuk

pengangkatan poros impeller, kompresor kapasitas besar dan crane

membutuhkan lantai atau area dasar untuk meletakkan komponen selama

perawatan.

19
B. Unit proses yang terdiri dari peralatan dengan ukuran yang besar harus

ditempatkan di daerah luar lokasi yang kompleks, sehingga terdapat ruang

yang cukup untuk pengangkutan dan pemaangan.

C. Akses area yang memadai harus disediakan di sekitar masing-masing unit

untuk digunakan dalam pengoperasian mobile crane.

D. Unit proses yang memerlukan perawatan khusus daripadaunit lain harus

dilengkapi jarak minimal 6 meter antara keduanya dan unit terdekat

E. Persyaratan ruang dan akses pemeliharaan harus sesuai dengan standar

kode, peraturan yang tercantum dalam Lampiran A, Tabel A.2.

F. Akses yang memadai harus disediakan di sekitar peralatan berukuran besar

(misalnya kolom utama, reaktor, coke chamber, dll.) yang digunakan

untuk pengangkutan dan pemasangan. Dalam kasus di mana tiang

tumpuan harus digunakan, maka diperlukan ruang bebas untuk

mengangkut peralatan serta membongkar pasang tiang tumpuan. Ruang

akses ini harus dikonsultasikan dengan insinyur konstruksi.

G. Ruang terbuka harus disediakan di satu sisi peralatan untuk akses derek.

Kasus ini biasanya dikarenakan fin fan cooler diletakkan pada piperacks,

jika terdapat peralatan yang dipasang di kedua sisi fin fan cooler, jalan

akses (dengan lebar minimum 5 m) harus disediakan dengan jarak yang

tepat di salah satu sisi fin fan cooler. Jika tidak terdapat akses tersebut,

tiang troli harus dipasang di atas pendingin udara untuk digunakan dalam

perawatan bundle fin fan cooler.

20
H. Ruang terbuka harus disediakan di bawah dan atas menara menara yang

digunakan sebagai area pemeliharaan internal menara.

I. Area kerja yang diperlukan untuk pembongkaran dan pengisian katalis

harus disediakan.

J. Shell and tube heat exchanger ditempatkan secara kolektif pada satu titik

sejauh mungkin dan area tube bundle (panjang tube bundle min 2 m) harus

disediakan di sana.

K. Pada umumnya pompa harus ditempatkan secara kolektif di bawah

piperacks. Namun, persyaratan ini tidak perlu diterapkan pada pompa

dengan panjang pipa isap harus diminimalkan sehubungan dengan kinerja

proses.

L. Kompresor dengan kapasitas besar harus dilindungi kecuali jika diminta

oleh perusahaan. Tiang crane permanen dapat disediakan untuk kompresor

jika perlu dan ruang terbuka harus disediakan di salah satu sisi pada

shelter.

2.9.7.2 Persyaratan Operasi

A. Harus tersedia akses yang baik untuk operator (dengan lebar minimum 600

mm) disediakan sebagai akses operator di sekitar masing-masing peralatan.

Tidak ada aksesoris dan penunjang peralatan, seperti perpipaan dan

instrumen harus ada dalam akses jalan.

B. Pintu masuk yang berupa tangga harus terletak di dekat ruang control

21
C. Jalan dan tempat yang sering digunakan oleh petugas patroli, harus

dilengkapi dengan tangga seerta rute patroli harus dipertimbangkan saat

penyusunan plot plan.

2.9.7.3 Persyaratan Ekonomi

Berikut ini pertimbangan untuk tujuan pengurangan biaya :

a) meminimalkan panjang pipa

b) meminimalkan jarak antar jalur pipa

c) meminimalkan panjang saluran pembuangan

d) meminimalkan panjang kabel

2.9.7.4 Persyaratan Jarak Aman Pada Area Proses

Tidak bertentangan dengan persyaratan jarak yang ditunjukkan pada

Lampiran A, Tabel A-4, A-5, A-6 dan Tabel A-7, A-8, A-9 dan A-10 dari

Lampiran A, data yang diberikan di bawah ini adalah tipe jarak antara

permukaan peralatan ke permukaan peralatan yang lain, dan ruang bebas

yang harus disesuaikan berdasarkan hasil tata letak pipa pada tahap

perencanaan harus diperinci sebagai berikut :

a) Jarak antara satu peralatan dengan peralatan yang lain

 Column to column : 3 meter

 Drum to drum : 2 meter

 Exchanger shell to exchanger shell : 1 meter

 Pump to pump

- Small pump (3,7 kW) : -

- Medium pump (<22,5 kW) : 1 meter

22
- Large pump (>22,5 kW) : 1,5 meter

b) Jarak antaara peralatan dengan batas fasilitas yang lain

 Heat exchanger to other equipment : minimu 1 meter

 Piperack to equipment : 6 meter

 Piperack to structure : 5 meter

 Driver end of pimps to truck access : 3 meter

2.9.8 Tata Letak dan Jarak Peralatan

2.9.8.1 Tower

A. Tower yang dilengkapi dengan peralatan pengolahan seperti kondensor,

overhead receiver, atau reboiler, dan lain-lain harus diatur berdekatan satu

sama lain.

B. Lokasi tower harus dipelajari dengan mempertimbangkan rute transportasi

dan prosedur pemasangan.

C. Ruang kosong harus disediakan untuk perakitan dan pembongkaran

internal menara seperti trays, dll.

D. Bila dua (2) atau lebih menara dipasang, jalur tengahnya harus sejajar

dengan piperack, kecuali yang berdiameter kecil yang dapat

dikelompokkan dan diselaraskan secara tegak lurus dengan piperack.

E. Menara dan drum harus sejajar berdasarkan garis tengah

F. Menara self-standing dengan L/D rasio melebihi 30, mungkin memerlukan

struktur pendukung. Oleh karena itu, dalam kasus menara tersebut,

insinyur merancang peralatan terlebih dahulu berkomunikasi dengan

perusahaan untuk konfirmasi.

23
2.9.8.2 Reaktor

A. Harus disediakan ruang yang memadai untuk penanganan dan penyimpanan

katalis (fresh dan katalis bekas), bahan kimia, hidrogen, nitrogen, dan lain-

lain, termasuk akses untuk truk jika diperlukan.

B. Secara umum, penggunaan peralatan mekanik (angkat beban) harus

tersedia untuk mengangkut dan menangani peralatan ini.

2.9.8.3 Fired Equipment

A. Fired heater dan boiler harus ditempatkan di tempat dimana angina tidak

mengarah ke area proses untuk menghindari kontak dengan gas

(hidrokarbon ringan) yang mungkin bocor.

B. Ruang untuk mengoperasikan dan menjaga nyala api harus disediakan.

Peralatan pemadam kebakaran tidak boleh berada di area Kelas IDivisi 2

dari "Klasifikasi Kawasan Berbahaya" (Lihat Klasifikasi Area dan

Klasifikasi IPS-E-EL-110).

C. Dengan pertimbangan proses dan keekonomian, peralatan fired heater

dengan isolasi sebaiknya dikelompokkan secara bersama. Jika yang

digunakan adalah jenis common stack maka isolasi, damper dan batu tahan

api disediakan pada masing masing fired heater

D. Fired heater harus ditempatkan di bagian tepi area proses daripada di

tengah area proses. Hal ini dilakukan untuk menyediakan lebih banyak

area untuk perawatan dan menambah jarak antara fired heater dengan

peralatan lain. Pada area proses sekarang diperlukan stack yang tinggi.

24
Dikarenakan biaya yang tinggi dan tinggi stack yang minimum dapat

digunakan pada semua jenis fired heater dan harus ditempatkan pada satu

area atau cluster. Ini bisa menjadi faktor utama dalam pengaturan tata letak

dan harus diselesaikan lebih awal.

E. Tube pulling area harus tidak mengganggu aktvitas jalan raya atau area

proses lainnya.

F. Drainase yang baik harus disediakan di sekitar dan di bawah fired heater

untuk menampung dan mengarahkan tumpahan cairan ke lokasi aman.

G. Pada umumnya, peralatan fired heater harus ditempatkan pada jarak

minimum yang ditentukan dalam Lampiran A Tabel A-4, A-5, A-6.

Namun, peralatan fired heater dapat ditempatkan dalam jarak 15 meter dari

sumber bahaya tergantung pada persyaratan desain proses.

2.9.8.4 Heat Exchanger

A. Heat Exchanger harus ditempatkan dekat dengan vessel atau peralatan

terkait. Peralatan seperti pendingin dapat ditempatkan jauh dari vessel.

B. Jarak aman horizontal antara shell heat exchanger dan antara heat

exchanger dan peralatan utama, untuk keperluan kemudahan akses harus

memiliki jarak minimal 1,0 meter ke segala arah.

C. Bila ada berbagai jenis heat exchanger, garis tengah saluran nosel harus

disesuaikan peraturan yang berlaku.

D. Pipa di sekitar heat exchanger dan peralatan yang berkaitan dengan proses

bertekanan atau suhu tinggi, harus dilengkapi dengan fleksibilitas yang

cukup terhadap thermal stress.

25
E. Ruang terbuka di sekitar heat exchanger harus memadai yang digunakan

untuk pemasangan secara aman dan pengangkatan shell HE, dan juga

menarik keluar bundle tube.

F. Jika digunakan fins secara menyeluruh, maka harus diperhitungkan

panjang HE yang sesungguhnya. Penempatan fins tidak boleh dekat

dengan fired heater.

G. Bila fin fan air heat exchnager dipasang pada piperacks atau struktur, maka

ruang yang memadai harus disediakan di sekitar peralatan untuk

melakukan pekerjaan pemeliharaan.

H. Perhatian khusus harus diberikan untuk mencegah agar udara panas tidak

terbawa ke alat fin fan heat exchanger dari peralatan yang memiliki suhu

tinggi karena suhu atmosfir pada sisi hisap adalah dasar desain untuk fin

fan heat exchanger.

I. Fin fan heat exchanger semuanya harus berada pada tingkat keamanan

yang sama dalam satu unit kecuali jika fin fan heat exchanger terpisah

sehingga tidak dapat menyedot udara pada kondisi udara yang sama.

J. Termosyphon reboiler harus ditempatkan di sebelah vessel yang

menggunakan reboiler tersebut.

2.9.8.5 Vessel dan drum

A. Vessel dan drum pada dasarnya harus diletakkan sedekat mungkin dengan

peralatan yang terkait.

B. Jika drum horisontal disusun di dekat jalur pipa, garis tengah horizontal

drum harus ditempatkan pada sudut kanan ke jalur pipa.

26
C. Garis tengah drum vertikal yang terletak berdekatan dengan peralatan tipe

vertikal harus disesuaikan dengan garis tengah peralatan vertikal tersebut.

D. Untuk jarak drum lihat Gambar 6 dan Tabel A-8

2.9.8.6 Pompa

A. Pompa ditempatkan sebagai kelompok peralatan yang memungkinkan

untuk memudahkan operasi dan pemeliharaannya.

B. Pompa harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga saluran hisapnya

pendek

C. Pompa umumnya ditempatkan dalam barisan atau di bawah baris pada

piperack. Driver pompa harus ditempatkan di tengah piperack

D. Beberapa pompa, seperti pompa bottom kolom vakum mungkin berada

dekat dengan peralatan yang dihisap dan tidak sesuai dengan point 9.5.6.3.

E. Jarak antara deretan pompa minimal 3 meter.

F. Jarak yang disarankan untuk pompa yang membutuhkan pondasi lebar 0,5

meter sampai 1,0 meter adalah 2 meter ke tengah. (Jarak 1,5 sampai 3,0

meter dapat diterima).

G. Lokasi pompa kimia kapasitas kecil, dan pompa injeksi diatur oleh jarak

minimum diatas.

H. Jarak rumah pompa jika memungkinkan harus sesuai dengan jarak yang

diberikan dalam Tabel A-3, A-4, A-5 Lampiran A masing-masing dengan

OGP plant.

2.9.8.7 Kompresor

27
A. Bila ada beberapa kompresor besar di suatu unit, sangat ekonomis untuk

operasi dan pemeliharaan untuk menemukannya di satu area.

B. Orientasi kompresor harus mempertimbangkan kemungkinan kegagalan

mekanis dalam kaitannya dengan peralatan di sekitarnya.

C. Akses untuk pemadam kebakaran harus tersedia setidaknya dari dua sisi

bangunan.

D. Peralatan pendingin, KO drum, dsbdapat ditemukan di area kompresor

asalkan tidak membatasi akses untuk pemadam kebakaran dan perawatan.

E. Investasi modal besar seperti peralatan utama dan kompresor harus

dilindungi dari kebakaran yang melibatkan peralatan lainnya.

F. Kompresor harus terletak berdekatan dengan jalan akses untuk kemudahan

perawatan.

G. Ruang harus disediakan di samping kompresor untuk perpipaan manifold

dan peralatan tambahan kompresor, seperti KO drum dan intercooler.

H. Kompresor harus ditempatkan untuk meminimalkan penurunan tekanan

pada sisi isap.

I. Kompresor harus ditempatkan sedekat mungkin ke ruang kontrol dan sub-

stasiun, karena sejumlah besar pemasangan kabel listrik dan instrumen

diperlukan untuk kompresor.

J. Rumah kompresor gas ditempatkan di tempat yang jauh dengan bangunan

dan lokasi lainnya sesuai dengan Lampiran A, Tabel A-3, A-4 dan A-5

masing-masing dengan pabrik proses OGP.

2.9.8.8 Storage vessel atau tangki

28
Lokasi, tata letak dan jarak vessel penyimpan atau tangki harus memenuhi

persyaratan wajib berikut ini :

 Vessel harus ditempatkan untuk menangani laju uap maksimum

dengan sirkulasi udara bebas. Kontur tanah dan penghalang lainnya

harus dipertimbangkan efeknya pada sirkulasi udara.

 Vessel harus diatur dalam baris. Setiap vessel harus bersebelahan

dengan jalan atau akses.

 Sistem pembuangan limbah harus disediakan, jika tidak, persyaratan

yang lebih ketat berlaku.

 Jarak minimum dari vessel ke batas atau antara vessel dan fasilitas

lainnya harus seperti yang diberikan pada Tabel A-7 dan atau sesuai

dengan edisi terbaru NFPA 30 "Flammable and Combustible Code".

 Pengendalian tumpahan harus dilakukan dengan tanggul. Volume

tanggul harus dibagi sesuai dengan NFPA 30. Pengaturan dan desain

tanggul harus sesuai dengan NFPA 30 dan Standar IPS berikut ini :

- IPS-C-ME-100 "Atmospheric Above Ground Welded Steel Storage Tanks"

- IPS-C-ME-110 "Large Welded Low Pressure Storage Tanks"

- IPS-C-ME-120 "Aviation Turbine Fuel Storage Tanks"

- IPS-C-ME-130 “Pressure Storage & Spheres (for LPG)"

- IPS-E-PR-360 "Process design of liquid & gas transfer & storage"

29
a) Doom roof tanks : one vessel diameter

b) Sphere or spheroid : ¾ vessel diameter

c) Doom roof tanks and sphere or spheroid : one vessel diameter

Untuk tangki penyimpanan atmosfir yang dirancang untuk 20 kPa atau

kurang dan mengandung cairan yang mudah terbakar :

 Tangki yang mengandung stok minyak mentah atau flash point

rendah ditempatkan di daerah yang jauh dari unit proses, garis

properti dan area hunian lainnya.

 Jarak minimum dari tangki atmosfir ke batas batas atau fasilitas

lainnya harus seperti yang ditentukan pada Lampiran A, Tabel A-

8 atau Tabel A-4, A-5, A-6 yang berlaku.

 Tangki untuk crude oil dengan flash point rendah harus disusun

dalam barisan tidak lebih dari dua bagian.Setiap tangki harus

bersebelahan dengan jalan atau akses.

 Tangki untuk penyimpanan fluida dengan flash point tinggi harus

diatur dalam baris tidak lebih dari tiga bagian. Tidak satupun dari

tangki memiliki jarak lebih dari satu baris jauhnya dari jalan atau

akses.

 Jarak minimum antara tangki penyimpanan atmosfir harus seperti

yang ditentukan dalam Lampiran A, Tabel A.9 dan / atau Tabel

A.4, A.5, A.6 jika ada.

 Tanggul harus dibangun untuk pengendalian tumpahan. Desain

dan pengaturan tanggul harus dibuat sesuai dengan persyaratan

30
NFPA 30 dan sesuai dengan IPS-C-ME-100. Jika ada kontradiksi

antara persyaratan NFPA 30 dan spesifikasi IPS ini, persyaratan

NFPA 30 yang digunakan.

Untuk bejana penyimpan yang tidak dilakukan proses pendinginan fluida,

yang dirancang untuk tekanan 20 kPa atau yang lebih besar yang

mengandung cairan yang mudah terbakar atau gas cair yang ditekan :

 Vessel harus ditempatkan untuk memungkinkan menangani uap

maksimum dengan sirkulasi udara bebas. Kontur tanah dan lainnya

harus dipertimbangkan efeknya pada sirkulasi udara.

 Spheres dan spherooid disusun dalam barisan tidak lebih dari dua

bagian. Setidaknya satu sisi dari setiap vessel harus bersebelahan

dengan jalan atau akses.

 Jarak minimum antara vessel dan batas, atau antara vessel dan

fasilitas lainnya,harus seperti yang ditentukan dalam Lampiran A

Tabel A-10 asalkan tidak bertentangan dengan yang ditentukan

dalam Lampiran A, Tabel A- 4, A-5 dan A-6.

 Penyimpanan pressure storage LP gas mungkin tidak dilengkapi

dengan tanggul tumpahan. Namun,tanggul pemisah 600 mm harus

disediakan di antara masing-masing vessel.

 Lokasi tangki penyimpan LP gas harus sesuai dengan edisi terbaru

NFPA 59 "Liquefied Petroleum Gases at Utility Gas Plant".

 Jarak antara Pressure vessel storage adalah sebagai berikut:

31
a) Antara dua vessel berbentuk bola dan speroid tidak boleh

kurang dari ¾ diameter vessel.

b) Antara shell dari dua drum, jarak tidak boleh kurang dari satu

diameter shell.

c) Jarak antara head horizontal vessel atau drum tidak boleh

kurang dari yang ditunjukkan pada Gambar 6

d) Kontrol tumpahan minyak harus dilakukan oleh tanggul dan

dinding. Pengaturan dan desain tanggul harus diputuskan

berdasarkan persyaratan NFPA 30 dan IPS-C-ME-100.

Gambar 2.29 Jarak Antara Vessel Horizontal dan Drums

a = Sufficient distance to permit access by fire fighting equipment

b = One shell diameter of larger vessel

2.9.9 TATA LETAK PIPA

2.9.9.1 Umum

A. Dalam jarak dan pengaturan perpipaan, Kode dan Standar, yang

ditunjukkan di bawah ini berlaku:Pembangkit Listrik dan Pabrik Kimia -

32
Kode ASME B 31.1 dan 31.3Sistem alat penyiram dan pelayanan

Pemadam Kebakaran mandiri - NFPA pamflet 13 dan 14

2.9.9.2 Persyaratan dan Kriteria Desain

A. Semua peralatan dan perpipaan harus ditunjukkan atau tercatat pada tata

letak. Tata letak harus dibuat sesuai skala.

B. Perpipaan harus diarahkan sesuai dengan diagram perpipaan dan

instrumentasi dan spesifikasi proyek.

C. Perpipaan harus diarahkan untuk memberikan kemudahan pemasangan dan

perawatan, dan untuk memberikan konsistensi dalam penampilan.

Persyaratan ini harus dipenuhi dengan pertimbangan ekonomi.

D. Perpipaan harus ditempatkan diatas sedapat mungkin. Sistem pemadam

kebakaran dan sistem pembuangan harus terkubur. Semua pipa harus diatur

untuk menghindari atau meminimalkan perangkap gas dan cairan, kecuali

bila dinyatakan lain pada diagram perpipaan dan instrumentasi.

E. Perpipaan akan dibengkokkan dengan tujuan untuk mengatasi ekspansi

termal. Bila ini tidak memadai, berikan ekspansi atau sarana lain untuk

mengakomodasi ekspansi termal.

F. Jangan menggunakan parit kecuali ditentukan hal lainnya.

G. Semua garis cabang dari instrumen udara, uap dan pendingin air diambil

dari bagian atas.

H. Pembersihan di bagian atas harus disediakan area akses minimum 2.2 meter.

I. Jarak yang jelas antara pipa di bawah tanah minimal 300 mm. jarak di atas

tanah adalah flange ke pipa (atau insulasi) ditambah 25 mm.

33
J. Saluran penguras harus diatur sedemikian rupa agar debit terlihat dari katup

pembuangan.

K. Garis tak terisolasi terletak tepat pada bagian pendukung pipa. Garis insulasi

panas dipasang pada 100 mm (4 inci). Sesuaikan ketinggian jika insulasi

lebih besar dari 100 mm tebal.

2.9.10 JARAK DAN TATA LETAK UTILITAS

2.9.10.1 Persyaratan dan Kriteria Desain

A. Area utilitas harus berada di dekat area proses.

B. Area utilitas harus diatur untuk akses yang mudah dan area kerja yang

memadai yang disediakan di sekitar semua peralatan, dan untuk perawatan.

C. Menara pendingin harus ditempatkan untuk memberikan batasan sekecil

mungkin terhadap aliran udara bebas, dan jauh dari area di mana angin atau

asapdapat menimbulkan masalah. Kode NFPA, Standar dan Rekomendasi

214, Bab 2 dan 5 harus dipertimbangkan untuk lokasi dan jarak menara

pendingin.

D. Sirkulasi sistem bahan bakar untuk pemanas proses dan boiler biasanya

terletak di salah satu sudut area utilitas termasuk tangki dan pompa sirkulasi.

Tangki harus dibuat tanggul.

E. Semua boiler dikelompokkan diruang yang disediakan, sedikitnya satu

boiler. Semua alat pembantu boiler termasuk deaerator, pompa umpan, flash

drum dan sistem umpan kimia berada di dekat ketel. Pertimbangan harus

diberikan pada tumpukan tunggal untuk setiap ketel atau satu tumpukan

umum.

34
F. Kompresor udara pabrik termasuk pengering harus ditempatkan di area

utilitas.

G. Gardu untuk sistem kelistrikan ditempatkan di bangunan tertutup dan berada

di dalam area utilitas. Unit proses pelayanan gardu dan fasilitas penunjang

biasanya berada di wilayah proses OGP yang bergantung pada area yang

dilayani.

H. Ruang kontrol utilitas harus disediakan untuk menampung semua peralatan

yang terpasang dan digunakan untuk pengendalian operasi dan peralatan

utilitas.

I. Penyimpanan air baku dan pompa kebakaran harus terletak berdekatan

dengan boiler atau menara pendingin mana saja yang menyediakan

pengaturan lebih ekonomis.

J. Fasilitas powerplant dan steam adalah bagian paling utama yg harus

dilindungi dari kemungkinan kebakaran atau ledakan pada peralatan.

2.9.11 FASILITAS PENUNJANG

2.9.11.1 Umum

A. Sejumlah besar fasilitas termasuk fasilitas penyimpanan, fasilitas

bongkar muat dan lain-lain, harus berada di luar area.

2.9.11.2 Area Tangki

A. Areal tangki akan berdekatan dengan area proses dan utilitas.

B. Tangki penyimpanan produk harus ditempatkan di satu sisi, dan sebaiknya

langsung dari pabrik.

35
C. Tangki penyimpanan produk harus ditempatkan horisontal sehingga sumbu

longitudinalnya tidak lurus dengan bangunan dan peralatan pabrik.

D. Pemaparan tangki penyimpanan terhadap sumber kebakaran yg potensial

harus diminimalkan.

E. Jarak minimum antara kapal penyimpan / tangki penyimpanan yang

mengandung cairan yang sangat berbahaya, mudah terbakar dan mudah

terbakar hingga batas dan fasilitas lainnya harus sesuai dengan persyaratan

yang ditentukan dalam 9.5.8 dari Standar ini.

F. Tanggul biasanya tidak diperlukan untuk penyimpanan LPG. Area

penyimpanan harus diklasifikasi agar dialihkan ke area yang aman.

G. Area yang memadai harus disediakan untuk pemadam kebakaran,

perawatan dan pemasangan saluran pipa. Jumlah tangki di dalam tanggul,

jarak di dalam tanggul dan volume tanggul harus sesuai dengan Oil

Insurance Association (diberikan dalam Lampiran A, Tabel, A-4, A-5 dan

A-6), Kode NFPA (Tabel A-1, dan Tabel A-7, A-8, A-9 dan A-10) mana

yang lebih sesuai untuk persyaratan keselamatan jika terjadi ketidaksesuaian

antara satu dengan yang lainnya.

H. Pompa transfer harus dikelompokkan dalam satu atau lebih lokasi, terletak

di luar tanggul tangki dan dilengkapi dengan tempat penampungan

minimum. Jumlah lokasi pompa harus minimum.

I. Secara umum, perpipaan di area tangki ditempatkan di antara jalan raya dan

tanggul tangki.

J. Jarak tangki ke tangki harus ditentukan sesuai dengan NFPA 30.

36
2.9.11.3 Fasilitas Bongkar Muat

A. Pemuatan dan pembongkaran utama untuk truk tangki dan mobil tangki

harus dikonsolidasikan di satu lokasi sedekat mungkin dengan lokasi pabrik

dan dekat dengan gerbang, sehingga lalu lintas pabrik diminimalkan dan

area berisiko tinggi dihindari

B. Fasilitas bongkar muat harus dilengkapi dengan ruang dan jalan yang

memadai untuk manuver truk yang aman serta tempat parkir.

C. Dalam kasus pemuatan kereta api harus dipertimbangkan parkir untuk mobil

tangki.

D. Mengizinkan penyebaran uap dan tumpahan cairan sehingga meminimalkan

kerusakan pada peralatan lain jika terjadi kebakaran.

E. Tempat pemuatan kereta api dan truk untuk cairan yang mudah terbakar dan

mudah terbakar harus berada pada jarak minimal 30 meter dari unit proses

dan fasilitas lainnya untuk menghindari lalu lintas truk di dekat area proses.

F. Tempat pemuatan kereta api atau truk, harus ditempatkan paling sedikit 75

meter dari Unit proses, 30 meter dari jenis tempat pemuatan truk lainnya,

dan 60 meter dari tangki penyimpanan atmosfer atau bertekanan.

G. dermaga yang menangani cairan mudah terbakar harus berjarak minimal 60

m dari Unit proses dan harus berjarak minimal 75 m dari pemanas yang atau

sumber penyalaan.

H. Tempat parkir yang memadai untuk antrian truk serta harus disediakan dari

jalur truk pengangkut.

37
I. Jika timbangan dibutuhkan, untuk pemuatan truk mereka harus ditempatkan

di dekat pintu masuk untuk memudahkan dalam menimbang truk saat

mereka masuk dan juga kepergiannya.

2.9.11.4 FLARE

A. Pembakaran unit Proses yang mudah terbakar (gas atau uap), jika diperlukan,

ruang yang cukup harus antara suar dan peralatan terdekat yang berdekatan

untuk menjaga agar fluks panas berada di bawah batas yang diijinkan.

B. area suar harus ditempatkan jauh dari tempat luar dan fasilitas proses dan

sebaiknya terlihat dari area dimana personil bertugas.

C. Sehubungan dengan persyaratan 13,2 di atas, area suar harus berada minimum

90 meter dari fasilitas lainnya.

D. Harus ada area yang benar-benar bersih di sekitar tumpukan suar. Ukuran

daerah ini tergantung pada persyaratan intensitas panas yang bergantung pada

tinggi suar dan jumlah pelepasan panasnya.

E. KO drum, pompa, dan sistem pengapian suar harus ditempatkan di pinggiran

area yang steril.

F. Seiring dengan persyaratan di atas, pada pengaturan jarak pada OGP plant,

rekomendasi yang dibuat oleh Industrial Risk Insurance, (IRI) dan

persyaratan IPS-C-SF-550, "Batas Batas Keselamatan", dalam hal ini harus

dipertimbangkan.

2.9.11.5 FASILITAS PENGAWASAN LIMBAH

38
A. Lokasi yang lebih disukai dari area pengolahan limbah harus berada pada titik

rendah kilang / pabrik untuk memastikan aliran gravitasi dari semua area. Bila

ini tidak mungkin, stasiun angkat harus disediakan sesuai kebutuhan.

B. Area pengolahan limbah harus jauh dari proses dan area utilitas dan diatur

untuk memungkinkan perluasan sistem kedepannya.

C. Tata letak kawasan harus mencakup aksesibilitas kendaraan untuk keperluan

pemeliharaan.

39

You might also like