Professional Documents
Culture Documents
Artikel Jurnal Formulasi Kebijakan
Artikel Jurnal Formulasi Kebijakan
Abstract
The study entitled: Alternative Policy Formulation on Determination of Public
Transport Trajectory in Serang City. The problem in this research is based on that
experienced directly by the writer about the unregulated route of public transportation
in Serang city that lasted for many years and has not been improved. This study aims
to determine the policy formula on the determination of public transport routes in
Serang City. The research method used in this research is descriptive qualitative
method. In general, the results of this study indicate that the orderliness of public
transport routes in Serang City for some reason is angkot drivers who feel unfair over
the distribution of routes where there are fat trajectories and routes, thus making them
violate the route and because of it, almost all numbers route to enter the centers of the
maids in Serang City. Angkot route in Serang City can be repaired by rearranging
route or route (rerouting). By redirecting the route or changing the whole route and
creating a new route. It is deemed to be able to overcome the problem of public
transport routes in Serang city coupled with good supervision from the parties
concerned.
Keywords: policy formulation, public transport route
Abstrak
Penelitian berjudul: Alternatif Formulasi Kebijakan pada Penetapan Trayek Angkutan
Umum di Kota Serang. Masalah dalam penelitian ini berdasarkan yang dialami
langsung oleh penulis tentang tidak tertibnya trayek angkutan umum di Kota Serang
yang berlangsung bertahun-tahun dan belum juga diperbaiki. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui formula kebijakan pada penetapan trayek angkutan umum di Kota
Serang. Metode penelitian yg digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Secara umum hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak tertibnya trayek
angkutan umu di Kota Serang karena beberapa sebab yaitu sopir angkot yang merasa
tidak adil atas pembagian trayek yang mana terdapat trayek gendut dan trayek kurus,
sehingga membuat mereka melanggar trayek dan karna hal tersebut, hampir seluruh
nomor trayek memasuki pusat-pusat keramayan di Kota Serang. Trayek angkot di
Kota Serang dapat diperbaiki dengan cara melakukan penataan ulang trayek atau rute
(rerouting). Dengan melakukan pengalihan ulang trayek atau merubah trayek
keseluruhan dan membuat trayek yang baru. Hal tersebut dirasa akan dapat mengatasi
masalah trayek angkutan umu di Kota Serang ditambah dengan pengawasan yang baik
dari pihak yang bersangkutan.
Kata Kunci: formulasi kebijakan, trayek angkutan umum
JUMLAH 1260 - -
(Sumber: Kota Serang Dalam Angka 2014 dan Surat Keputusan Walikota Serang No.
551.23/Kep.74-Huk/2009)
C. METODE PENELITIAN atau lebih, hubungan antar
Metode penelitian yang tepat variable yang timbul, perbedaan
sangat diperlukan dalam antar fakta yang ada serta
pelaksanaan suatu penelitian. pengaruhnya terhadap suatu
Metode penelitian dapat kondisi, dan sebagainya.
digunakan sebagai pedoman
dalam kegiatan penelitian
sehingga dengan penggunaan D. HASIL DAN PEMBAHASAN
metode yang tepat, tujuan 1. Identifikasi Alternatif
penelitian dapat tercapai. Metode Didalam mengidentifikasi sebuah
penelitian atau sering juga disebut alternatif kebijakan terdapat 3 poin
sebagai metodelogi penelitian penting yaitu :
adalah sebuah desain atau Sumber alternatif kebijakan
rancangan penelitian. Metode Mencari alternatif kebijakan
penelitian yang digunakan dalam Menciptakan alternatif
penelitian ini adalah metode kebijakan
deskriptif kualitatif. Deskriptif
kualitatif merupakan salah satu Patton dan sawicki
dari jenis penelitian yang termasuk mengidentifikasi beberapa metode
dalam jenis penelitian kualitatif. yg dapat digunakan pembuat
Adapun tujuan dari penelitian ini kebijakan untuk mengembangkan
adalah untuk mengungkapkan alternatif kebijakan yaitu :
kejadian atau fakta, keadaan, a) Metode status quo (no-
fenomena, variabel dan keadaan action)
yang terjadi saat penelitian Altenatif ini dipilih dengan
berlangsung dengan alasan tidak cukup dana
menyuguhkan apa yang untuk membuat alternatif
sebenarnya terjadi. Penelitian ini kebijakan baru, dengan
menafsirkan dan menguraikan kebijakan status quo sudah
data yang bersangkutan dengan dapat mencapai sasaran /
situasi yang sedang terjadi, sikap program kebijakan,
serta pandangan yang terjadi di kebijakan status quo dapat
dalam suatu masyarakat, mengurangi tindakan dan
pertentangan antara dua keadaan resiko, status quo
merupakan solusi yg terbaik kebijakan dalam
dikarenakan masalahnya menyelesaikan masalah.
sangat pelik sehingga tidak d) Perbandingan dengan
ada solusi yg optimal. pengalaman nyata
b) Metode survai cepat Memperoleh informasi
Analisis kebijakan dapat tentang alternatif kebijakan
menanyakan kepada teman yg nyata yg telah digunakan
atau kelompok tertentu oleh pihak lain adalah
mengenai suatu masalah dan penting terutama apabila
minta saran bagimana masalah yg dihadapi
memecahkan masalah memiliki kesamaan setting
tersebut. Ini dimaksudkan sosial.
untuk mendapatkan e) Metode analogy, metaphora
berbagai ide yg baik dalam dan synetic
memecahkan masalah. Analogy dan metaphora
Metode ini dapat digunakan untuk
menghasilkan serangkaian memecahkan masalah, baik
daftar saran alternatif dalam hal mendefinisikan
kebijakan untuk kemudian masalah maupun untuk
diolah oleh analisis membantu analis dalam
kebijakan. mengidentifikasi
c) Tinjauan pustaka kemungkinan alternatif.
Berbagai sumber literature Para pendukung metode ini
seperti buku dan jurnal berisi berpendapat bahwa para
pengetahuan teoritik dan analis kebijakan sering gagal
kasus dari berbagai bidang, menemukan solusi terhadap
seperti bidang perumahan, suatu masalah sebab mereka
pendidikan, perpajakan, tidak mengenali bahwa
polusi dan sebagainya. masalah yg dihadapi
Semuanya itu dapat sebenarnya adalah masalah
digunakan sebagai sumber yg lama. Sedangkan synetics
informasi untuk adalah metode pemecahan
menawarkan alternatif masalah dalam kelompok
melalui diskusi sehingga
kesempatan untuk Melakukan penataan ulang
menemukan alternatifnya rute atau trayek (rerouting)
meningkat. angkutan umum angkot
f) Curah pendapat Pengadaan BRT (Bus
Metode ini dapat dilakukan Rapid Transit) di Kota
melalui konferensi yg kreatif Serang
guna menghasilkan
serangkaian daftar guna 2. Mendefinisikan dan
memecahkan masalah. Merumuskan Alternatif
Metode ini menunjuk pada Ada 3 alternatif yang penulis
diskusi kelompok tentang usulakan dalam membuat
masalah dan berbagai formulasi kebijakan pada trayek
kemungkinan alternatif angkutan umum di Kota Serang,
kebijakan. yaitu:
1) Mengfungsikan terminal
Pada hal ini, penulis akan kelas B (sub terminal)
mengidentifikasikan alternatif Cipocok dan Kepandean
kebijakan pada trayek angkutan Angkutan kota yang
umum di Kota Serang yang trayeknya telah ditentukan
bertujuan untuk menertibkan beroperasi di luar trayek
trakyek angkutan umum dengan mereka. Tak hanya itu,
menggunakan penggabungan angkutan dalam kota
metode antara metode survai provinsi (AKDP) kini
cepat, tinjauan pustaka dan curah masuk ke dalam kota
pendapat. Sehingga hasilnya nanti sehingga semakin
dapat sesuai dengan kebutuhan menambah ketidaktertiban.
masyarakat pengguna transportasi Hal itu karena kedua sub
angkutan umum. Terdapat 3 terminal belum berfungsi
alternatif kebijakan yg penulis sebagaimana seharusnya,
identifikasi yakni : maka angkutan kota dalam
Mengfungsikan terminal provinsi banyak yang
kelas B (sub terminal) masuk seenaknya ke dalam
Cipocok dan Kepandean Kota Serang. AKDP dari
selatan seharusnya hanya
sampai ke Terminal satu alasan mengapa
Cipocok Jaya. Sedangkan angkutan umum tidak
AKDP yang dari barat beroperasi dan tidak tertib
harusnya hanya sampai pada trayeknya. Merujuk
Terminal Kepandean. pada hal tersebut maka
Sehingga, angkot di Kota sekiranya perlu diadakan
serang tidak direcoki rerouting pada angkutan
AKDP. Untuk dapat umum di Kota Serang agar
mengfungsikan kembali para supir angkutan umum
terminal-terminal kelas B bisa lebih tertib trayek.
tersebut perlu juda Penataan ulang rute atau
diadakannya perbaikan trayek ini bisa dengan cara
pada terminal tersebut, mengurangi jumlah
agar layak untuk rute/trayek, dan
difungsikan. mengalihkannya dengan
2) Melakukan penataan ulang trayek baru, yang mulanya
rute atau trayek (rerouting) jarak dekat dalam kota
angkutan umum angkot menjadi di pinggiran
Sekarang ini, hampir dengan jarak yang lebih
seluruh angkot di Kota jauh yaitu menuju ke pusat
Serang beroperasi diluar kota atau pusat
trayeknya. Dan hampir perbelanjaan, agar
semuanya melewati pusat angkutan umum yang
kota sekitaran alun-alun mendapat trayek di
dan pusat perbelanjaan pinggiran tidak hanya
seperti Pasar Rau. Hal ini beroperasi di pinggiran
pun bukannya tanpa kota saja yang sepi
alasan, para supir angkot penumpang. Dengan
merasa pembagian trayek begitu dapat mengurangi
itu tidak adil, karena bagi kepadatan angkutan umum
mereka yang ditempatkan di tengan kota dan
pada trayek di pinggiran mengurangi kemacetan.
kota yang sepi penumpang
merasa dirugikan. Ini salah
3) Pengadaan BRT (Bus BRT ini tentunya bertujuan
Rapid Transit) di Kota untuk meningkatkan
Serang kenyamanan para
Bus Rapid Transit atau pengguna transportasi
disingkat BRT adalah umum sehingga dapat
sebuah sistem bus yang menarik masyarakat lain
cepat, nyaman, aman dan untuk menggunakan
tepat waktu dari transportasi umum.
infrastruktur, kendaraan Dengan begitu penggunaan
dan jadwal. Menggunakan kendaraan pribadi akan
bus untuk melayani servis berkurang yang akan
yang kualitasnya lebih baik berdampak juga pada
dibandingkan servis bus berkurangnya kemacetan
yang lain. Setiap sistem di Kota Serang ini. Adanya
BRT pasti menggunakan BRT juga akan dibarengi
sistem improvantasi yang dengan pengadaan halte-
berbeda, walaupun halte di beberapa titik pusat
improventasinya berbagi aktivitas masyarakat yang
dengan sistem BRT yang bertujuan sebagai tempat
lain. Penggunaan BRT transit. Hal-hal demikian
misalnya seperti itu tentu saja akan
TransJakarta atau biasa menbutuhkan dana yang
disebut busway. besar untuk
Pengadaan BRT ini bisa mewujudkannya. Namun
dengan cara mengganti Kota Serang ini cukup
angkutan umum kecil lambat dalam kemajuan
seperti angkot, karena satu kotanya. Dan bila
buah bis BRT bisa pemerintah bisa
mewakili 2-3 buah angkot mengadakan BRT ini,
dan tentunya akan dirasa akan memberikan
mengurangi jumlah kemajuan yang baik bagi
kendaraan di jalanan, juga Kota Serang yang tidak
dapat mengurangi lain sebaga ibukota
kemacetan. Diadakannya Provinsi Banten yang akan
memberikan contoh bagi berdasarkan jumlah
daerah di sekitarnya. kriteria yg telah ditetapkan
untuk mengetahui sejauh
3. Menilai Alternatif mana memenuhi kriteria
Rekomendasi kebijakan adalah tersebut. Alternatif yg
proses untuk melakukan pilihan rendah skornya
terhadap berbagai alternatif disingkirkan dari tahap
kebijakan berdasarkan kriteria evaluasi berikutnya.
kriteria yg telah ditetapkan : Alternatif yg paling unggul
a) Metode perbandingan pada semua kriteria atau
Semua alternatif kebijakan pada beberapa kriteria
yg akan dievaluasi dianalisis lebih lanjut
dibandingkan berdasarkan dengan kriteria yg lain.
kriteria kriteria yg telah
ditentukan, kemudian Dari ketiga metode di atas, penulis
dipilih salah satu alternatif memilih metode non dominated
kebijakan yg memperoleh alternatives method, karna pada
nilai yg tertinggi kali ini menurut penulis metode yg
b) Metode memuaskan cocok dalam memilih kebijakan
Yakni pemilihan alternatif publik pada pembangunan jalur
dilakukan atas dasar khusus sepeda dikota serang.
kemampuan setiap dengan skor 1 (rendah) 2 (sedang)
alternatif memenuhi semua 3 (tinggi). Dengan menggunakan
kriteria atau persyaratan yg cara ini yaitu seperti tabel dibawah
telah ditetapkan. Apabila ini :
tidak ada alternatif yg
memenuhi semua kriteria,
maka perlu mengurangi
jumlah kriteria yg telah
ditetapkan
c) Non dominated
alternatives method
Yakni melakukan evaluasi
terhadap semua alternatif
Langkah Pertama penilaian masing (rerouting) angkutan umum
masing alternatif angkot adalah yg paling baik dari
Kriteri Alternatif Kebijakan pada alternatif kebijakan
a Mengfung Melaku Pengad Pengadaan BRT (Bus Rapid
sikan kan aan Transit) di Kota Serang. Analisis
terminal penataa BRT kebijakan kemudian
kelas B n ulang (Bus menggunakan kriteria baru, yakni
(sub rute Rapid kemudahan pelaksanaan yg
terminal) atau Transit digunakan untuk melakukan
Cipocok trayek ) di penilaian, sehingga dapat
dan (rerouti Kota menetapkan alternatif kebijakan
Kepandea ng) Serang yg paling baik.
n angkut
an Langkah kedua penilaian alternatif
umum kebijakan
angkot Kriteria Alternatif Kebijakan
Kelaya 2 3 1 Mengfungsikan Melakukan
kan terminal kelas penataan
Teknis B (sub ulang rute
Kelaya 2 2 3 terminal) atau trayek
kan Cipocok dan (rerouting)
Finansi Kepandean angkutan
al umum
Partispa 3 3 2 angkot
si Kelayakan 2 3
Masyar Teknis
akat Kelayakan 2 2
Finansial
Alternatif kebijakan Partispasi 3 3
Mengfungsikan terminal kelas B Masyarakat
(sub terminal) Cipocok dan Kemudahan 2 2
Kepandean, dan Melakukan Pelaksanaan
penataan ulang rute atau trayek
4. Memilih Alternatif yakni jenis program, penerima
Dalam memilih alternaitf program, dan organisasi pelaksana
kebijakan publik ada beberapa program.
variabel yg perlu dipertimbangkan Setelah menilai alternatif
yakni : kebijakan, dan mengikuti kriteria
Kesesuaian dengan visi dan kebijakan diatas, maka alternatif
misi kebijakan pada trayek angkutan
Dapat diimpelementasikan kota di Kota Serang yakni,
Mampu mempromosikan Melakukan penataan ulang rute
pemerataan dan keadilan atau trayek (rerouting) angkutan
pada masyarakat umum angkot.