You are on page 1of 12
Il. BIOLOGI JATI Liliana Baskorowati M. Aniz Fauzi i re 2.1 Sebaran Jati Jati (Tectona grandis) adalah tambuhan yang tumbuh alami di Asia Selatan dan Tenggara, Tectona grandis memiliki sebaran alam yang luas tetapi terputus mulai dari India, Myanmar, Laos, Kamboja, ‘Thailand dan Burma (Gambar 1). Secara geografis, jati tumbuh di daetah dengan koordinat garis lintang mulai 25° LU di Myanmar hingga 9° LS di India, dan garis bujur 73-103° BT . Jenis ini termasuk dalam famili Lamiaceae (dulu termasuk dalam Verbenaceae). Di Indonesia, jati awalnya tumbuh sebagian besar di Jawa, Madura, Kangean, Sulawesi Tenggara, Muna dan Buton. Daerah yang menjadi tempat pertumbuhan jati tersebut memiliki citi musim kering 3-6 bulan setiap tahun, curah hujan 1.250-2.500 mm per tahun, tekstur tanah sedang dan pH netral hingga asam. Saat ini, tanaman jati juga dikembangkan di berbagai wilayah di Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua. Gambar 1. Distribusi alami jenis Jati (dimodifikasi dari Hedegart 1973) 2.2 Citi Umum Citi umum dari pohon jati adalah sebagai berikut: * Tinggi pohon bisa mencapai 30-35 m pada tanah yang bersolum tebal dan subur. + Tajuk membulat, batang silindris, tinggi batang bebas cabang antata 10-20 m, pada bagian batang sering beralur. Kulit batang memiliki tebal 3 mm pada tanaman muda dan dapat mencapai 0,5-0,7 cm pada tanaman tua, berwarna coklat muda-keabuan. * Kayu tetas berwarna coklat muda hingga coklat tua atau coklat kemerahan, sedangkan kayu gubal berwarna coklat muda keputihan atau putih kekuningan. Daun tunggal, bertangkai pendek, memiliki duduk daun berseling berhadapan, bentuk duduk daun clips-bulat telur, panjang daun antara 23-40 cm sedangkan lebar daun 11-21 cm. Daun yang masih muda (tunas) berwarna coklat kemetahan, dan tanaman menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. 2.3 Musim Pembungaan Bunga jati ada sepanjang waktu, tetapi pembungaan terjadi sporadis antara satu pohon dengan pohon yang lainnya. Bahkan, keserempakan pembungaan tidak ada dalam satu malai pun. Selain itu, sifat_ penyerbukannya bersilang, sehingga bila _tetjadi penyerbukan sendiri maka akan mengalami aborsi buah sebelum buah masak. Penyerbukannya terutama dilakukan oleh banyak serangga, khususnya oleh jenis-jenis lebah, tetapi ada juga yang melalui angin. Jati umumnya mulai berbunga pada umur 6-8 tahun setelah ditanam, tetapi pembungaan pertama bisa lebih awal (umur 3-4 tahun) atau bisa juga lebih lambat (umur 20-25 tahun). Awal pembungaan terjadi kira-kira satu bulan setelah hujan_pertama turun. Jati selalu berbunga setiap tahun, tetapi terjadi variasi besar dalam intensitas pembungaan setiap tahunnya. Keragaman waktu berbunga di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Musim berbunga dan berbuah jati di berbagai negara No Negara Musim Berbunga — Pengumpulan Buah 1 Bangladesh Juni - Agustus Februari - Januari 2 China (Hainan) Juli - Desember Desember - Februari 3 India Juni - September Desember - Maret 4 — Indonesia Desember - Februari Juli - September 5 Laos PDR Juli - September Februari - April 6 Malaysia Desember- Februari Juli - September 7 Myanmar Juli - September Februari - April 8 Phillipina Juni- September Januari - April 9 StiLanka Desember - Februari Juli - September _10 Thailand Juli - September__Februari - April _ (cumber: Kaosa-ard, 1998) 2.4 Organ Reproduksi dan Sistem Perkawinan Beberapa informasi tentang organ reproduksi dan sistem perkawinan pada pohon jati adalah sebagai berikut: © Pohon jati menghasilkan bunga kecil yang melimpah (Gambat 2) dan bersifat majemuk. * Bunganya berukuran kecil hingga sedang dengan diameter bunga 6-8 mm, berwarna keputih-putihan, memiliki enam tangka sari yang menempel pada kelopak bunga dan benang sari dengan putik (Gambar 3). © Perbungaan pada jati tersusun dalam banyak malai, malai bunganya terdiri dari ratusan bunga kecil, berwarna putih dan berbulu halus. © Bunga jati tergolong hermaprodit atau berkelamin ganda; organ kelamin jantan (penghasil serbuk sari) dan organ kelamin betina (putik) berada dalam satu bunga. Gambar 2. Struktur perbungaan pada Jati (Tectona grandii) Struktur buah terdiri dari kulit luar tipis yang terbentuk dari kelopak, lapisan tengah tebal seperti gabus, dan bagian dalam terbagi menjadi 4 ruang. Gambar 3. Morfologi bunga jati Gambar 4. Buah jati Siklus teproduksi pada jati dibagi menjadi 3 fase, yaitu fase pre- anthesis, fase anthesis dan fase post-anthesis. Penjelasan ketiga fase tetsebut adalah sebagai berikut: 1) Fase pre-anthesis adalah fase ketika kuncup bunga sudah terbentuk dan mengalami perkembangan ukuran dan watna kuncup bunga. 2) Fase anthesis adalah fase ketika mahkota bunga mulai merekah/membuka. 3) Fase post anthesis adalah fase pembuahan atau ferlitisasi. 2.5 Serangga Penyerbuk Serangga sebagai agen penyerbuk merupakan faktor penting yang membantu terjadinya pernyerbukan pada jati. Beberapa serangga yang menjadi agen penyerbuk jati adalah sebagaimana Tabel 2. Tabel 2. Serangga yang menjadi agen penyerbuk:jati “No Family —__ Species Sumber pustaka 1 Apidae Trigona collina Tangmitcharoen, et al, 2006 Trigona terminate sda Trigona laeviceps sda Anthophoridae —Braumsapis sp sda Ceratina spp sda Ceratina bierolyphica Hedegart, 1976 Heriades Binghamii sd poll rine ) mm ® Gambar 5. Gambar memperlihatkan cara serangga menyentuh bunga dan menempelkan tepung sari pada putik (umber: Tangnitcbaroen, dk, 2006) 2.6 Varietas Jati Terdapat empat jenis jati yang dikembangkan di dunia saat ini, yaitu Tectona grandis Linn f. (Jati), Tectona hamiltoniana Wallich (Jati Dahat), Tectona philippinensis Benth and Hook. £. (jati Philipina) dan Tectona abludens Santi dan Rudjiman (Jati Kluwih). Beberapa karakteristik penting keempat jenis jati tersebut adalah sebagai berikut: ‘Tabel 3. Karakteristik penting empat jenis jati No Tectona Tectona Tectona Tectona grandis hamiltoniana __phillipinensis_abludens 1, Sebaran: Sebaran: Sebaran: Sebaran: Sebaran alam Jenis endemik di Jenis endemik di ‘Tersebar dan yang luas Myanmar bagian —Philippina, ditemukan tetapi terputus tengah (daerah —_tersebar di Pulau secara acak di dari India, -Yezin) Luzon dan Pulau hutan jati Pulau Myanmar, ling. Di Pulau Jawa, terutama di Laos, Luzon terdapat_ Desa Jati Mulyo Kamboja, didacrah Lobo Kecamatan ‘Thailand dan dan San Juan, —-Dilingo, Bantul Indonesia. Propinsi dan Selang, Batangas, Gunungkidul sedangkan di Yogyakarta Pulau Hing ditemukan di daerah Katayungan dan Baclayon Barangays, Mindoro, 2. Morfologi: — Morfologi: Morfologi: Morfologi: Tinggi Ukuran pohon —-Pohon relatif _—_Jati ini disebut pohon sedang dengan _kecil dapat Jati Kluwih mencapai tinggi antara 10- mencapai tinggi__‘karena daunnya 30-35 m. 15m. 15m. mirip dengan Tajuk Mempunyai tiga Bunga memiliki dun Kluwih membulat, daun pada setiap —panjang8 mm _—(Ardocarpus incise) batang pasangduduk dan diameter 10 atau Sukun. silindtis, daunnya, mm, cabs (Artocarpus alts. tinggi batang berbatanglurus, _berbentuk Pohon jati bebas tinggi bebas corong. Kluwih dapat cabang cabang tinggi Buah dibungkus — mencapai tinggi antara 10-20 dan dapat cas yang tidak 10-20 m, tajuk m. tumbuh di menggelembung, _cenderung Teras daerah kering. drupe berukuran_bercabang berwarna Bunga berukuran__ sekitar 8 mm. banyak dan tajuk coklat muda kecil berwarna berbentuk coklat tua iru pucat atau payung- ataucoklat —_putih, Ujung membulat. kemerahan. _ malai bunganya Daun jati Buah bertipe _berbulu halus Kluwih pada batu, (15-30 cm). bagian pinggir memiliki Memiliki biji daun bulu halus, yang kecil bergelombang, inti tebal, berdiameter 1- memiliki4 1,5 mm dengan ruang biji panjang biji antara 0,2-0,5 cm. Status Status Status Status pengemba- pengembangan: —_pengembangan: —_pengembangan: ngan: Pengembangan —_Belum Belum Luas hutan hanya terbatas di dikembangkan —_ikembangkan tanaman jati daerah kering. dalam hutan dalam skala di dunia Konservasi in tanaman, T. penanaman yang sekitar 5,7 sitwdibeberapa _philippinensis luas, juta ha. daerah di tercatat dalam Penanaman Indonesia Myanmar IUCN sebagai ilakukan di memiliki terutama jenis yang sekitar Desa hutan ‘Myanmar bagian —_terancam Selang, Diingo, tanaman jati tengah,bagian —_-kepunahan di Bantul dengan £ 1.767.304 utara (perbatasan habitat alaminya, _ mengambil biji ha yang dengan China) dan anakan yang sebagian dan bagian timur tumbuh di besarada di (berbatasan sekitar pohon Pulau Jawa dengan induk, Thailand). Gambar beberapa variasi jati Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Jati Belimbing Jati Gembol Jati Ri Gambar 9. Gambar 10. Gambar 11. Tectona abludens Tectona grandis Tectona hamilton Tabel 4. Variasi jati berdasarkan bentuk batang dan morfologinya Nama /Sebutan iri Spesifik Keterangan Jati Sungu Mempunyai serat kayu yang Berdasarkan sifat keuat dan lebih padat bila kayunya dibandingkan dengan kayu jati biasa, berwarna coklat kehitaman Jati Ri Pada bagian batangnya Berdasarkan bentuk terdapat duri/tonjolan yang batangnya berasal dari percabangan Jati Lengo Jati Doreng Jati Werut Jati Kapur Memiliki kayu yang keras dan berat. Bila diraba seperti mengandung minyak dan terasa halus. Kayunya terlihat bersclang seling coklat-coklat kehitaman, Biasanya sangat diminati untuk dibuat mebel karena bercorak dan menimbulkan kesan mewah. Disebut demikian karena serat kayunya berombak/melintir. Sehingga menyulitkan untuk digergaji meriliki kayu berwarna coklat pucat atau keputihan. Hal ini disebabkan karena kayunya banyak mengandung kapur (Calsium) yang diserap dati tempat tumbuhnya, Kayunya kurang kuat, bila di gergaji sering pecah atau dapat terjadi pecah bontos (pecah kayu dari pangkal ke atas) Berdasarkan sifat kayunya Berdasarkan sifat kayunya Berdasarkan sifat kayunya Berdasarkan sifat kayunya Jati Gembol Jati Pring Jati ini memiliki batang yang ‘membesar , biasanya terjadi dibatang bawah. Diduga membesarnya jaringan kaya karena serangan penyakit, Pada batang kayunya memiliki bekas gelang-gelang seperti buku bambu Betdasarkan bentuk batangnya Berdasarkan bentuk batangnya Jati Keong Jati Belimbing Jati Boleng Batangnya terdapat benjolan kecil-kecil yang mengelupas dan meninggalkan bekas lubang seperti keong. Penampakan bentuk batangnya seperti buah belimbing, berkerut. Penampakan batangnya terdapat bekas lubang percabangan sehingga meninggalkan cacat kayu Berdasarkan bentuk batangnya Berdasarkan bentuk batangnya Berdasarkan bentuk batangnya Jati Mulus Penampakan batangnya tanpa cacat (bekas mata kayu), alur kayu Turus dan permukaan rata, Berdasarkan bentuk batangnya Jati Godavari Jati Central Province Sebutan provenan jati yang berasal dari Godavari, India Sebutan provenan jati yang berasal dari Central Prov India ce, Berdasarkan provenan (asal-usulnya) Berdasarkan provenan (asal — usulnya) Jati Malabar Jati Hinh Sebutan provenan jati yang berasal dari Malabar, India Sebutan provenan jati yang berasal dati Hinh, India Berdasarkan provenan (asal-usulnya) Berdasarkan provenan (asal-usulnya) Jati Kesamben Jati daun kecil Jati daun lebar Jati yang berasal dari Kesamben, Blitar Jati dengan citi khusus memiliki ukuran daun yang lebih kecil dibandingkan dengan daun jati biasa. Jati dengan ciri khusus, dimana ‘memeiliki ukuran daun yang lebih besar dari dun jati biasa. Berdasarkan provenan (asal-usulnya) Berdasarkan morfologi daun Berdasarkan morfologi daun

You might also like