Professional Documents
Culture Documents
Oleh/By
Muhammad Faisal Mahdie
Program Studi Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan
Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A.Yani Km 36 Banjarbaru
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Sifat fisik kayu merupakan Bongin yang meliputi kadar air, berat
salah satu sifat dasar kayu yang jenis dan penyusutan, mengetahui
berguna sebagai pertimbangan sifat mekanika dari kayu Bongin
dalam penggunaan suatu jenis kayu. yang meliputi keteguhan tekan
Penggunaan kayu secara tepat sejajar serat dan keteguhan lentur
selalu memerlukan persyaratan statik (MoE dan MoR), serta untuk
tertentu, dimana persyaratan itu baik mengetahui hubungan antara sifat
secara langsung maupun tidak fisika kayu (kadar air, berat jenis dan
langsung akan selalu berhubungan penyusutan) terhadap sifat mekanika
dengan sifat fisik dan mekaniknya. dari kayu Bongin.
Diantara sifat fisik yang cukup Hasil dari penelitian ini
penting untuk diketahui adalah berat diharapkan dapat memberikan
jenis dan kembang susut kayu. manfaat berupa informasi kepada
Tujuan dari pelaksanaan masyarakat sehingga dapat
penelitian ini adalah untuk memanfaatkan kayu Bongin secara
mengetahui sifat fisika dari kayu tepat serta memberikan gambaran
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 122
SIFAT FISIKA (30):122-137
METODELOGI PENELITIAN
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 123
SIFAT FISIKA (30):122-137
19,50
19,00 19,02
Kadar Air (%)
18,93
18,50
18,00
17,50
17,00 17,12
16,50
16,00
1 2 3
Ulangan
Gambar 2. Grafik nilai kadar air kayu batu pada masing-masing ulangan
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 124
SIFAT FISIKA (30):122-137
2. Kerapatan
Hasil penelitian mengenai gr/cm3 dengan nilai kadar air kayu
pengukuran kerapatan kayu bongin bongin masing-masing pengulangan
dapat dilihat pada Lampiran 2. secara berurutan adalah 0,97
Rekapitulasi data pengukuran gr/cm3; 0,97 gr/cm3 dan 1,00 gr/cm3.
kerapatan kayu bongin dapat dilihat Nilai kerapatan kayu batu masing-
pada Tabel 5. masing pengulangan ini secara
Tabel 5 memperlihatkan grafis dapat dilihat pula pada
bahwa rata-rata nilai kerapatan kayu Gambar 3.
bongin yang diteliti sebesar 0,98
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 125
SIFAT FISIKA (30):122-137
1,01
1,00 1,00
Kerapatan (gr/cm3)
0,99
0,98
0,97 0,97
0,97
3
0,96
0,95
0,94
1 2 3
Ulangan
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 126
SIFAT FISIKA (30):122-137
7,00
5,98
6,00 5,62 5,71
Penyusutan (%)
5,00
Tangensial
4,00
2,78 2,88 2,78 Radial
3,00
Longitodinal
2,00
1,00 0,57 0,52 0,54
0,00
1 2 3
Ulangan
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 127
SIFAT FISIKA (30):122-137
terbesar adalah pada bidang arah lingkaran tumbuh (radial) dan sedikit
tangensial dengan nilai penyusutan sekali dalam arah sepanjang serat
lebih kurang dua kali angka (longitudinal/transversal).
penyusutan radial, hal ini Mulyono (1988) juga
disebabkan saluran jari-jari yang mengemukakan bahwa penyusutan
berada pada arah yang sama dapat pula dipengaruhi oleh ukuran
dengan potongan bidang radial dan bentuk sel (formasi kayu),
sehingga jari-jari mengurangi kerapatan kayu dan kecepatan
perubahan bentuk kayu. Dijelaskan pengeringan. Selanjutnya dikatakan
pula dalam Haygreen dan Bowyer bahwa kerapatan kayu merupakan
(1993) bahwa jari-jari dapat pentunjuk banyaknya zat kayu atau
menghambat perubahan dimensi zat dinding sel. Makin banyak zat
pada arah radial dan kehadirannya dinding sel atau makin besar
berpengaruh atas kenyataan bahwa kerapatan kayu maka makin besar
pada pengeringan kayu penyusutan pula perubahan dimensi yang
pada arah radial lebih kecil daripada mungkin terjadi pada perubahan
penyusutan pada arah tangensial. kadar air yang sama. Hal ini
Dumanau (1993) menambahkan disebabkan karena perubahan
kayu menyusut lebih banyak dalam dimensi kurang lebih sebanding
arah lingkaran tumbuh (tangensial), dengan perubahan volume air yang
agak kurang ke arah melintang ada dalam dinding sel.
Tabel 7. Data hasil pengujian keteguhan statis (MoE) dan keteguhan patah
(MoR) kayu bongin (kg/cm2)
Pengujian
Sampel
MOR MOE
A1 1.226,40 163.333,33
A2 1.121,40 173.786,66
A3 1.188,60 174.618,18
Jumlah 3.536,40 511.738,17
Rata-rata 1.178,80 170.579,39
Sumber : Pengolahan data primer 2008
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 128
SIFAT FISIKA (30):122-137
1.240,00
MOE (Kg/cm )
2
1.188,60
1.180,00
1.160,00
2
1.140,00
1.120,00 1.121,40
1.100,00
1.080,00
1.060,00
1 2 3
Ulangan
Gambar 5. Grafik nilai keteguhan lengkung statis (MoE) kayu bongin pada
masing-masing ulangan
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 129
SIFAT FISIKA (30):122-137
176.000,00
174.000,00 174.618,18
173.786,66
Keteguhan Patah
172.000,00
MOR (Kg/cm2)
170.000,00
168.000,00
166.000,00
164.000,00 163.333,33
162.000,00
160.000,00
158.000,00
156.000,00
1 2 3
Ulangan
Gambar 6. Grafik nilai keteguhan patah (MoR) kayu bongin pada masing-
masing ulangan
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 130
SIFAT FISIKA (30):122-137
16,00
Pertambahan Beban
14,00
Tabel 8. Data hasil pengujian keteguhan tekan sejajar serat kayu bongin (kg/cm2)
Ulangan Keteguhana Tekan Sejajar Serat
1 578,00
2 600,00
3 512,00
Jumlah 1.690,00
rata-rata 563,33
Sumber : Pengolahan data primer 2008
620,00
Keteguhan Tekan Sejajar Serat
600,00 600,00
580,00
578,00
560,00
(Kg/cm )
540,00
2
520,00
512,00
500,00
480,00
460,00
Serat
1 2 3
Ulangan
Gambar 7. Grafik nilai kekuatan tekan sejajar serat pada masing-masing ulangan
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 131
SIFAT FISIKA (30):122-137
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 132
SIFAT FISIKA (30):122-137
Tabel 9. Rekapitulasi data hasil rekapitulasi analisis regresi sifat fisika dan
mekanika kayu
Kesimpulan
Parameter Yang Dihubungkan Nilai R2 Nilai r
Hubungan
Kadar air dengan MoE 0,2326 -0,4823 Sedang
Kadar air dengan MoR 0,9026 0,9500 Sangat Kuat
Kadar air dengan keteguhan tekan sejajar serat 0,4351 -0,6596 Kuat
Kerapatan dengan MoE 0,2227 0,4719 Sedang
Kerapatan dengan MoR 0,0654 0,2557 Rendah
Kerapatan dengan keteguhan tekan sejajar
0,9793 -0,9896 Sangat Kuat
serat
Penyusutan radial dengan MoE 0,1630 0,4038 Sedang
Penyusutan radial dengan MoR 0,8447 -0,9190 Sangat Kuat
Penyusutan radial dengan keteguhan tekan
0,5226 0,7229 Kuat
sejajar serat
Penyusutan tangensial dengan MoE 0,9118 -0,9549 Sangat Kuat
Penyusutan tangensial dengan MoR 0,8119 0,9011 Sangat Kuat
Penyusutan tangensial dengan keteguhan Sangat
0,0021 0,0457
tekan sejajar serat Rendah
Penyusutan longitodinal dengan MoE 0,7055 -0,8399 Sangat Kuat
Penyusutan longitodinal dengan MoR 0,9692 0,9845 Sangat Kuat
Penyusutan longitodinal dengan keteguhan
0,0504 -0,2245 Rendah
tekan sejajar serat
176000,00
174000,00
172000,00
170000,00
164000,00
162000,00
17,00 17,50 18,00 18,50 19,00 19,50
1240,00
1180,00
1160,00
1140,00
1120,00
1100,00
17,00 17,50 18,00 18,50 19,00 19,50
Gambar 9. Diagram pencar untuk hubungan kadar air dengan keteguhan patah
(MoR)
610,00
600,00
590,00
580,00
570,00
560,00
550,00 y = -28,095x + 1079
540,00 R2 = 0,4351
530,00
520,00
510,00
500,00
17,00 17,50 18,00 18,50 19,00 19,50
Gambar 10. Diagram pencar untuk hubungan kadar air dengan keteguhan tekan
sejajar serat
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 133
SIFAT FISIKA (30):122-137
176000,00
y = 166009x + 8236,3
174000,00
R2 = 0,2227
172000,00
170000,00
168000,00
166000,00
164000,00
162000,00
0,96 0,97 0,97 0,98 0,98 0,99 0,99 1,00 1,00 1,01
1240,00
1220,00
1160,00
1140,00
1120,00
1100,00
0,96 0,97 0,97 0,98 0,98 0,99 0,99 1,00 1,00 1,01
610,00
600,00
590,00
580,00
570,00
560,00
550,00
540,00
530,00
520,00
y = -2534,9x + 3042,3
510,00 R2 = 0,9793
500,00
0,96 0,97 0,97 0,98 0,98 0,99 0,99 1,00 1,00 1,01
176000,00
170000,00
168000,00
166000,00
164000,00
162000,00
2,76 2,78 2,80 2,82 2,84 2,86 2,88 2,90
Gambar 14. Diagram pencar untuk hubungan penyusutan pada arah radial
dengan keteguhan lengkung statis (MoE)
1240,00
1220,00
1200,00
1180,00
1160,00
1140,00
y = -851,75x + 3575,1
1120,00 R2 = 0,8447
1100,00
2,76 2,78 2,80 2,82 2,84 2,86 2,88 2,90
Gambar 15. Diagram pencar untuk hubungan penyusutan pada arah radial
dengan keteguhan patah (MoR)
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 134
SIFAT FISIKA (30):122-137
Gambar 16. Diagram pencar untuk hubungan penyusutan pada arah radial
dengan keteguhan tekan sejajar serat
176000,00
174000,00
172000,00
170000,00
168000,00
166000,00
y = -32183x + 356355
164000,00
R2 = 0,9118
162000,00
5,60 5,65 5,70 5,75 5,80 5,85 5,90 5,95 6,00
Gambar 17. Diagram pencar untuk hubungan penyusutan pada arah tangensial
dengan keteguhan lengkung statis (MoE)
1200,00
1180,00
1160,00
1140,00
1120,00
1100,00
5,60 5,65 5,70 5,75 5,80 5,85 5,90 5,95 6,00
Gambar 18. Diagram pencar untuk hubungan penyusutan pada arah tangensial
dengan keteguhan patah (MoR)
610,00
600,00
590,00
580,00
570,00 y = 11,213x + 498,61
560,00 R2 = 0,0021
550,00
540,00
530,00
520,00
510,00
500,00
5,60 5,65 5,70 5,75 5,80 5,85 5,90 5,95 6,00
Gambar 19. Diagram pencar untuk hubungan penyusutan pada arah tangensial
dengan keteguhan tekan sejajar serat
178000,00
176000,00
174000,00
172000,00
170000,00
168000,00
166000,00 y = -202833x + 280978
R2 = 0,7055
164000,00
162000,00
0,51 0,52 0,53 0,54 0,55 0,56 0,57 0,58
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 135
SIFAT FISIKA (30):122-137
1200,00
1180,00
1160,00
1140,00
1120,00
1100,00
0,51 0,52 0,53 0,54 0,55 0,56 0,57 0,58
610,00
600,00
590,00
580,00
570,00
560,00 y = -394,81x + 778,22
550,00 R2 = 0,0504
540,00
530,00
520,00
510,00
500,00
0,51 0,52 0,53 0,54 0,55 0,56 0,57 0,58
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 136
SIFAT FISIKA (30):122-137
Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 30, Edisi September 2010 137