You are on page 1of 8

SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN PARTIKEL JERAMI PADI

Mechanical and physical properties of particleboard rice straw

Lastri Anita Gultom, Dirhamsyah, Dina Setyawati


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124
Email : lastrianita8689@gmail.com

ABSTRACT
This research is aimed to know the effect of material composition and concentration of
adhesives to physical and mechanical properties particle board. The factors were used includes
material composition and content of adhesives urea formaldehyde (UF) on particleboard.
Factors material composition consist of three treatment those were 450 g, 540 g, 630 g and
content of adhesives factor consist of three treatments is 12%, 14%, and 16%. Particleboard
made measuring 30 cm x 30 cm x 1 cm, with compression heat at a temperature 140 C with a
the pressure 27 kgf/cm2 for 10 minutes. The mean results of testing the physical and mechanical
properties obtained moisture content (9.33% - 12.77%), density (0.44 g/cm3 - 0.54 g/cm3),
development of a thick (27.83% - 47 , 95%), water absorption (118.20% - 211.89%), MOE
(68.54 kg/cm2 - 539.19 kg/cm2), MOR (13.33 kg/cm2 - 28.35 kg / cm2), internal bonding strength
(0.19 kg/cm2 - 0.35 kg/cm2) and a strong hold screws (6.40 kg - 12.02 kg). Results of the study
stated particleboard the produced was affected by the amount of material composition and
content of the adhesive used.The results of all test physical and mechanical properties that do
not comply JIS A 5908 - 2003 except for water content and density of board the produced .

Key words :rice straw, particleboard, composition, adhesives, physical mechanical properties

PENDAHULUAN pertanian dan perkebunan sebagai bahan


Indonesia mempunyai kekayaan baku pengganti kayu untuk industri-
sumber daya alam serat non kayu yang industri tersebut sangat besar. Salah satu
melimpah dan yang belum limbah organik yang sangat potensial
dimanfaatkan secara optimal. Bahan untuk digunakan sebagai bahan baku
baku ini mempunyai sifat-sifat yang pembuatan papan partikel adalah jerami
berbeda dibandingkan kayu, sehingga padi (Yasin et.al., 2010). Sebagai
memerlukan penelitian dan negara agraris (pertanian), jerami
pengembangan mulai dari penyiapan merupakan limbah pertanian yang
bahan, teknologi proses sampai melimpah di Indonesia. Potensi jerami
permesinannya. Pengembangan padi di Indonesia sangat besar dari segi
teknologi biokomposit atau komposit kuantitas yaitu 77 juta ton dari hasil
hijau dengan memanfaatkan serat alam panen padi (BPS, 2008). Negara- negara
dan limbah pertanian, perkebunan akan sudah memanfaatkan jerami dan jerami
membantu mengatasi kelangkaan bahan memberi nilai tambah karena mampu
baku industri perkayuan sekaligus turut menjadi insulator (penghangat) pada
mencegah kerusakan lingkungan. musim dingin yaitu digunakan sebagai
Produk-produk biokomposit ini pelapis atap dan dinding (Mediastika,
digunakan untuk bahan bangunan, 2007).
mebel, lantai, panel dinding. Tujuan dari penelitian ini adalah
Dengan semakin langkanya kayu, untuk mengetahui kerapatan yang
peluang serat alam, bambu, limbah diperoleh dari komposisi bahan dan

458
kadar perekat yang digunakan, dengan ukuran 0,5 cm. Kemudian
mengetahui pengaruh komposisi bahan dilakukan pengeringan kembali dalam
dan kadar perekat UF terhadap sifat oven pada suhu 1032C sehingga
fisik dan mekanik papan partikel jerami mencapai kadar air 5%. Lembaran
padi, mengetahui interaksi antara partikel dibuat dengan variasi berat
komposisi bahan dan kadar perekat UF komposisi 450 g, 540 g, 630 g dan
terhadap sifat fisik dan mekanik papan kadar perekat bervariasi 12%,
partikel jerami padi yang dihasilkan. 14%,16%. Papan partikel dibuat dengan
ukuran 30 cm x 30 cm x 1 cm. Bahan
METODOLOGI PENELITIAN bahan telah ditimbang kemudian
Penelitian dilaksanakan selama dicampur hingga merata secara manual,
tiga bulan di laboratorium Pengolahan kemudian dimasukkan ke dalam
Kayu di Fakultas Kehutanan Universitas cetakan. Selanjutnya diberikan tekanan
Tanjungpura untuk persiapan bahan pendahuluan, setelah itu dilakukan
baku, dan Laboratorium Duta Pertiwi pengempaan panas pada suhu 140 C
Nusantara. Bahan yang dipergunakan dengan tekanan sebesar 27 kg/cm3
adalah limbah jerami padi, perekat Urea selama 10 menit. Setelah dikempa,
Formaldehida (UF), katalis, parafin. papan partikel kemudian dikondisikan
Alat yang dipergunakan antara lain selama 1 minggu agar pada proses
gunting, baskom, timbangan analitik, perekatan sempurna. Papan yang telah
gelas ukur, oven listrik, kantong plastik jadi kemudian dipotong mengacu
besar, alat pencetak contoh uji, mesin berdasarkan pada standar JIS A 5908-
kempa, desikator, kaliper dan 2003. Pengujian meliputi kadar air,
mikrometer sekrup, alat uji fisik dan kerapatan, pengembangan tebal, daya
mekanik (universal testing machine), serap air, Modulus of Elasticity (MOE),
alat tulis, kalkulator dan kamera Modulus of Rupture (MOR), Internal
Bahan baku yang digunakan untuk Bond (IB) dan kuat pegang sekrup.
pembuatan papan partikel adalah jerami Penelitian menggunakan rancangan
padi. Jerami padi yang digunakan acak lengkap dengan tiga kali ulangan.
terlebih dahulu dibersihkan dengan cara
direndam dalam air dingin selama 24 HASIL DAN PEMBAHASAN
jam untuk menghilangkan kotoran yang Sifat fisik papan
terdapat pada jerami. Jerami padi a. Kadar Air
kemudian dikeringanginkan selama 1 Hasil pengujian nilai kadar air disajikan
minggu, setelah itu dipotong- potong pada Tabel 1.

459
Tabel 1. Nilai Rerata Kadar Air(%) Papan Partikel Jerami Padi (The average moisture
content(%) of particle board rice straw)
15
10 Perekat 12% (b1)
5 Perekat 14% (b2)
0 Perekat 16% (b3)
450 g (a1) 540 g (a2) 630 g (a3)

Hasil penelitian menunjukkan perekat tidak dapat tercampur secara


bahwa semakin besar komposisi bahan merata. Menurut Erwinsyah dan
maka semakin tinggi kadar air dari Darnoko (2000), kadar air juga
papan partikel, tetapi semakin tinggi ditentukan oleh kadar air awal partikel,
kadar perekat maka semakin rendah jumlah air dalam perekat dan jumlah air
nilai kadar air dari papan partikel. yang menguap selama proses
Menurut Wulandari (2012) semakin pengempaan. Japanese Industrial
tinggi kadar perekat maka semakin Standard (JIS) A 5908 2003
tinggi pula kekompakan suatu papan mensyaratkan nilai kadar air papan
partikel melakukan pengikatan antar partikel sebesar 5% 13% untuk setiap
partikelnya. Semakin besar komposisi tipe papan, maka papan partikel yang
bahan maka semakin tinggi kadar air hal dihasilkan telah memenuhi syarat yang
ini diduga dipengaruhi oleh banyaknya ditetapkan yaitu memiliki kadar air
jumlah partikel yang tidak sesuai / 9,33% - 12,77%.
sebanding dengan perekat yang b. Kerapatan
digunakan dan proses pencampuran Rerata nilai kerapatan disajikan pada
secara manual sehingga partikel dan Tabel 2.

Tabel 2. Nilai Rerata Kerapatan (g/cm3) Papan Partikel Jerami Padi (The average
density (gr/cm3)of particle board rice straw)
0.6
0.4 Perekat 12% (b1)
0.2 Perekat 14% (b2)
0 Perekat 16% (b3)
450 g (a1) 540 g (a2) 630 g (a3)

Hasil dari penelitian menunjukkan menyebabkan hasil antara komposi


bahwa komposisi bahan 540 g dan 640 bahan 540 g dan 640 g hampir sama
g tidak memiliki perbedaan kerapatan adalah karena adanya
yang dihasilkan. Faktor yang diduga ketidaksempurnaan dalam proses

460
pengerjaan yaitu dalam proses Hasil dari penelitian menunjukkan
pengempaan, partikel melebar ke bagian bahwa papan partikel yang dihasilkan
tepi karena plat besi yang digunakan memiliki kerapatan sedang (0,4 g/cm3-
sebagai penyangga hanya digunakan 0,8 g/cm3). Kadar zat ekstraktif dalam
pada dua sisi. Selain itu diduga yang jerami sebesar 10-15% dan kadar silika
menyebabkan hasil kerapatan yang 12-18% (Skinner et al.,1999 dalam
diperoleh dari komposisi bahan 540 g Fardianto 2009). Nilai rerata setiap
dan 640 g tidak jauh berbeda karena perlakuan kerapatan papan partikel yang
perekat tidak tercampur secara merata dihasilkan secara keseluruhan berkisar
pada saat proses pencampuran karena 0,44 g/cm3 -0,54 g/cm3. Nilai kerapatan
banyaknya jumlah partikel tidak tersebut telah memenuhi JIS A 5908-
sebanding dengan kadar perekat. 2003 yaitu antara 0,4 g/cm3- 0,9 g/cm3.
Adanya kandungan zat lilin dan silika c. Pengembangan Tebal dan Daya
yang terdapat pada jerami padi juga Serap Air
dapat mempengaruhi papan partikel Nilai rerata pengembangan tebal dan
yang dihasilkan, sehingga waktu daya serap air dapat dilihat pada Tabel
pengempaan yang singkat menyebabkan 3.
perekat belum masuk ke dalam partikel
dengan merata.

Tabel 3. Nilai rerata pengembangan tebal(%) dan daya serap air papan partikel jerami
padi (The average thickness swelling (%) and water absorption (%) of particle
board rice straw)
250 PT perekat 12 %
200
DSA perekat 12%
150
100 PT perekat 14%
50 DSA perekat 14%
0 PT perekat 16 %
450 g (a1) 540 g (a2) 630 g (a3) DSA perekat 16%

Hasil penelitian menunjukkan serat yang mengecil saat pengempaan


bahwa semakin besar komposisi bahan mudah kembali ke ukuran semula
maka akan semakin meningkat nilai karena perekat tidak masuk kedalam
pengembangan tebal papan partikel rongga serat yang mengikatnya dengan
sedangkan bila semakin tinggi kadar baik, karena semakin banyak air yang
perekat maka nilai pengembangan tebal diserap dan memasuki struktur partikel
akan semakin menurun. Penyerapan air maka semakin besar perubahan dimensi
akan menyebabkan mengembangnya yang dihasilkan. Hal ini juga terdapat
dinding sel serat, sedangkan rongga pada penelitian papan partikel dari

461
serbuk sabut kelapa sebagai penyerap papan partikel maksimal 12%. Nilai
air dan oli oleh Subiyanto et al. (2003) pengembangan tebal papan partikel
dan penelitian Hadjib dan Abdurahman yang diperoleh berkisar antara 27,83% -
(2011) dimana semakin tinggi kerapatan 47,95%. Jadi keseluruhan papan partikel
maka sifat pengembangan tebal papan yang dihasilkan belum memenuhi
partikel cenderung semakin meningkat. standar dari JIS A 5908-2003.
Hal ini karena perendaman Sifat mekanik papan
menyebabkan pemulihan kembali a. Modulus of Elasticity (MOE) dan
partikel ke dimensi semula setelah Modulus of Rupture (MOR)
dimampatkan selama proses Hasil pengujian MOE disajikan pada
pengempaan panas. JIS A 5908-2003 Tabel 4.
mensyaratkan nilai pengembangan

Tabel 4. Nilai rerata Modulus of Elasticity / MOE (kg/cm2) dan Modulus of Rupture /
MOR (kg/cm2) papan partikel jerami padi (The average MOE(kg/cm2) and
MOR kg/cm2) of particle board rice straw)
600
500 MOE Perekat 12%
400 MOR Perekat 12%
300 MOE Perekat 14%
200 MOR Perekat 14%
100
MOE Perekat 16%
0
MOR Perekat 16%
450 g (a1) 540 g (a2) 630 g (a3)

Semakin tinggi kadar perekat pengerjaan karena pencampuran yang


maka semakin tinggi MOE dan MOR dilakukan secara manual sehingga tidak
dari papan partikel. Hasil penelitian merata yang mempengaruhi nilai MOE
menunjukkan bahwa dari nilai MOE dan MOR yang dihasilkan.
dan MOR yang dihasilkan cenderung Selain itu, menurut Pan et al.
meningkat bila terjadi penambahan (1999) jerami memiliki kandungan zat
kadar perekat maupun komposisi bahan. ekstraktif (zat lilin) dan silika yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih besar dibandingkan dengan kayu,
pada komposisi bahan 450 g dan 540 g dua zat tersebut dapat menghambat
semakin bertambahnya komposisi bahan ikatan rekat antar partikel pada saat
maka akan semakin tinggi nilai MOE proses perekatan. Menurut Viswanathan
dan MOR yang diperoleh, dengan et al. (2000) papan partikel dengan
komposisi 630 g yang memiliki nilai ukuran partikel jerami yang lebih
MOE dan MOR lebih kecil. Rendahnya panjang dan lebar menunjukkan sifat
MOE dan MOR karena mekanik yang lebih baik terutama pada
ketidaksempurnaan pada proses MOR. Nilai dari MOE yang dihasilkan

462
yaitu 205,61 kg/cm2 -1575,35 kg/cm2 dilaksanakan dapat diketahui bahwa
dan MOR 13,33 kg/cm2 28,35 kg/cm2 papan partikel jerami padi tidak
masih berada dibawah JIS A 5908-2003 memiliki kekuatan yang tinggi.
yang mensyaratkan nilai MOE minimal b. Keteguhan rekat internal (IB)
20400 kg/cm2 dan MOR 82 kg/cm2. Rerata nilai IB disajikan pada Tabel 5.
Dari hasil penelitian yang telah

Tabel 5. Nilai rerata IB (kg/cm2) papan partikel jerami padi (The average IB (kg/cm2) of
particle board rice straw)
0.4
0.3
Perekat 12% (b1)
0.2
0.1 Perekat 14% (b2)
0 Perekat 16% (b3)
450 g (a1) 540 g (a2) 630 g (a3)

Hasil penelitian menunjukkan mengakibatkan lemahnya ikatan antar


bahwa semakin besar komposisi bahan partikel dan rendahnya keteguhan rekat
maka semakin rendah keteguhan rekat pada papan. Selain itu, jerami padi
makin tinggi kadar perekat maka akan memiliki lubang dan berbentuk silinder
semakin tinggi keteguhan rekat dari pada batangnya sehingga ketika jerami
papan partikel. Nilai keteguhan rekat dipotong partikel tidak memisah dan
yang rendah diduga akibat dari perekat masih berbentuk tabung sehingga
yang dicampurkan dengan partikel menghalangi perekat mencapai
jerami tidak tercampur secara merata permukaan dalam jerami. Japanese
karena bentuk partikel jerami padi yang Industrial Standard ( JIS) A 5908-2003
berongga pada bagian tengahnya mensyaratkan nilai keteguhan rekat
(silinder) sehingga perekat tidak dapat papan partikel minimal 1,5 kg/cm2 dan
masuk sampai pada bagian dalam dengan demikian maka nilai keteguhan
partikel. Hal ini seperti yang rekat papan partikel yang dihasilkan
dikemukakan Hammer et al. (2001) belum memenuhi standar tersebut.
bahwa berbeda dengan kayu, jerami c. Kuat pegang sekrup
mengandung abu dan silika dengan Rerata nilai kuat pegang sekrup dapat
jumlah yang cukup tinggi yang dilihat pada Tabel 6.

463
Tabel 6. Nilai rerata kuat pegang sekrup (kg) papan partikel jerami padi (The average
screw holding strength (kg) of particle board rice straw)
15
10 Perekat 12% (b1)
5 Perekat 14% (b2)
0 Perekat 16% (b3)
450 g (a1) 540 g (a2) 630 g (a3)

Hasil dari penelitian menunjukkan komposisi bahan dan kadar perekat


bahwa nilai kuat pegang sekrup yang tidak berpengaruh pada pengembangan
paling tinggi pada komposisi bahan 540 tebal. Hasil dari semua pegujian sifat
g dan semakin tinggi kadar perekat fisik dan mekanik yang dilakukan tidak
maka semakin tinggi nilai kuat pegang memenuhi JIS A 5908 2003 kecuali
sekrup papan partikel. Menurut pada kadar air dan kerapatan papan
Subiyakto et al. (2005) semakin tinggi yang dihasilkan oleh karena itu perlu
kadar perekat semakin tinggi kuat adanya penelitian lebih lanjut untuk
pegang sekrup papan partikel, hal meningkatkan sifat fisik dan mekanik
tersebut dikarenakan semakin papan partikel.
kompaknya partikel dalam papan
sehingga lebih kuat menahan sekrup. DAFTAR PUSTAKA
Semakin besar komposisi bahan secara
Anonim, Tipikal Komposisi Biomas,
umum nilai kuat pegang sekrup semakin
Online 1995, Akses 15 April
meningkat dan semakin besar kadar 2012,http://punennvis.in/PDF
perekat maka nilai kuat pegang sekrup /Newsletter/bio-uti.pdf.
juga secara umum makin meningkat.
Nilai kuat pegang sekrup papan partikel Badan Pusat Statistik (BPS). 2008.
dalam penelitian ini keseluruhan belum Statistical Yearbook of
Indonesia. Pusat Biro Statistik
dapat memenuhi JIS A 5908-2003
Indonesia.
dengan nilai minimal 31 kg.
Erwinsyah dan Darnoko. 2000. Papan
KESIMPULAN Partikel dari Tandan Kosong
Hasil penelitian menunjukkan Sawit. Prosiding Seminar
bahwa papan partikel yang dihasilkan Nasional III MAPEKI,
Bandung 22-23 Agustus
memiliki kerapatan yang rendah dan
2000.
sedang yaitu antara 0,44 g/cm3 0,53
g/cm3. Faktor komposisi bahan Fardianto, R. 2009. Pengaruh Suhu
berpengaruh pada semua sifat fisik dan Rebusan Partikel Jerami
mekanik yang diujikan kecuali pada (Straw) Terhadap Sifat-sifat
kadar air dan keteguhan rekat internal Papan Partikel. Departemen
Kehutanan. IPB-Bogor.
sedangkan kadar perekat hanya tidak
berpengaruh pada kadar air dan Hadjib, N. Muslich, M. dan
kerapatan, dan hubungan antara Abdurahman. 2006. Sifat

464
Fisis Dan Mekanis Kayu Jati bleaching. Holzforschung 53
Super Dan Jati Lokal Dari (1), 49-55.
Beberapa Daerah Penanaman.
Jurnal penelitian hasil hutan Subiyanto, B, Raskita. S dan Effendy,
24 (4) :13-18. H. 2003. Pemanfaatan Serbuk
Sabut Kelapa Sebagai Bahan
Hammerr, A.L., Youngs, R.L., Sun, Penyerap Air Dan Oli Berupa
X.F., Chandra, M. 2001. Panel Papan Partikel. Jurnal
Non-Wood Fiber As An Ilmu & Teknologi Kayu
Alternative To Wood Fiber Tropis 1 (1) :26-34.
In China's Pulp And Paper
Industry. Holzforschung 55 Wulandari. 2012. Deskripsi Sifat
(2), 219-224. Fisika Dan Mekanika Papan
Partikel Tangkai Daun Nipah
Japanese Standards Association. 2003. (Nypa fruticans.Wurmb) Dan
JIS A 5908-2003 Papan Partikel Batang Bengle
Particleboards, Japan. (Zingiber cassumunar.Roxb).
Media bina ilmiah 6 (6) :7-11.
Mediastika, CE. 2007. Potensi Jerami
Padi Sebagai Bahan Baku Yasin , M, Bhutto ,A W, Bazmi, A A,
Panel Akustik, Dimensi Karim S. 2010. Efficient
Teknik Arsitektur, Utilization of Rice-Wheat
Universitas Kristen Petra Straw to Produce Value-
Surabaya. added Composite Products.
Vol .1, pp 13.
Pan, X.J., Sano, Y., Ito, T., 1999.
Atmospheric acetic acid Viswanathan, R., Gothandapani, L.,
pulping of rice straw II: Kailappan, R., 2000. Water
behaviour of ash and silica in Absorption And Swelling
rice straw during atmospheric Characteristics Of Coir Pith
acetic acid pulping and Particle Board. BioreSOurce
Technology 71, 93-94.

465

You might also like