Professional Documents
Culture Documents
Sitrat-Sukrosa
(Physical and Mechanical Properties of Sengon Particleboard Using
Citric Acid-Sucrose Adhesive)
Ragil Widyorini1*, Pradana A Nugraha2
1
Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No. 1, Bulaksumur,
Yogyakarta 55281 Indonesia
2
Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
*Penulis korespondensi: rwidyorini@ugm.ac.id
Abstract
The development of natural adhesive for particleboad has still limited. In this study, only citric
acid and sucrose were used as natural adhesive for particleboard. Sengon (Falcataria mollucana)
particle was used as the raw material. Citric acid and sucrose were dissolved in water under a
certain ratio and the concentration of the solution was adjusted to 59 ~ 60%. The mixture ratio of
citric acid/sucrose were 100/0, 75/25, 50/50, 25/75, and 0/100. The solution was sprayed onto
particles at 7.5 and 15% resin content based on the weight of the air-dried particles. The
manufature of the particleboard with a target density of 0.9 g cm-3 was attempted under a press
condition of 200 oC for 10 min. The results showed that addition of resin content increased the
physical and mechanical properties of the boards. Highest properties of particleboard was
achieved at 15% of resin content and the mixture ratio of citric acid and sucrose was 50/50. The
modulus of rupture, modulus of elasticity, and internal bond strength were 10.7 MPa, 3.3 GPa,
and 0.5 MPa, respectively. The thickness swelling and water absorption after water immersion
for 24 h were 4.3% and 26%, respectively, indicating that the adhesion had good water
resistance.
Key words: adhesive composition, citric acid, particleboard, sucrose, sengon
Abstrak
Pengembangan perekat alam untuk papan partikel masih sangat terbatas. Pada penelitian ini,
asam sitrat dan sukrosa digunakan sebagai perekat alami papan partikel. Partikel sengon
(Falcataria mollucana) digunakan sebagai bahan baku penelitian. Asam sitrat dan sukrosa
dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 59 ~ 60% pada komposisi tertentu. Rasio asam
sitrat/sukrosa adalah 100/0, 75/25, 50/50, 25/75, dan 0/100. Larutan kemudian dicampur dengan
partikel dengan kadar perekat 7,5% dan 15% berdasarkan berat kering udara partikel. Pembuatan
papan partikel diset dengan target kerapatan 0,9 g cm-3 dan dikempa pada suhu 200 oC selama 10
menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jumlah kadar perekat meningkatkan
sifat fisika dan mekanika papan partikel. Kualitas papan partikel tertinggi diperoleh pada papan
partikel yang dibuat dengan kadar perekat 15% dan rasio asam sitrat/sukrosa adalah 50/50. Nilai
tertinggi modulus patah, modulus elastisitas, dan kekuatan rekat internal papan partikel adalah
10,7 MPa, 3,3 GPa, dan 0,5 MPa. Nilai pengembangan tebal dan penyerapan air setelah
direndam selama 24 jam adalah 4,3% dan 26%, mengindikasikan bahwa papan partikel
mempunyai ketahanan terhadap air yang baik.
Kata kunci: asam sitrat, komposisi perekat, papan partikel, sengon, sukrosa
Sifat Fisika dan Mekanika Papan Partikel Sengon dengan Perekat Asam Sitrat-Sukrosa 175
Ragil Widyorini, Pradana A Nugraha
Pendahuluan Umemura et al. (2012) dan Widyorini et
al. (2015) menunjukkan bahwa ikatan
Isu mengenai produk ramah lingkungan
ester yang terbentuk antara gugus
menjadi salah satu poin penting yang
hiroksil dari bahan berlignoselulosa dan
harus diperhatikan pada pembuatan
gugus karboksil dari asam sitrat
komposit. Produk komposit berbasis
memegang peran penting dalam
kayu, seperti papan partikel dan papan
menghasilkan papan partikel dengan
serat, pada umumnya masih
kualitas baik.
menggunakan bahan perekat berbasis
formaldehida. Kendala serius yang sering Penggunaan bahan lain oleh Lamaming
dihadapi oleh industri adalah emisi et al. (2013) memperlihatkan bahwa
formaldehida yang dihasilkan masih penambahan sukrosa sebanyak 20%
cukup tinggi atau melebihi standar yang meningkatkan modulus patah dan
sudah ditetapkan. Emisi ini dikeluarkan kekuatan rekat internal papan partikel
dari sisa formaldehida bebas yang masih dari pelepah kelapa sawit. Pencampuran
ada dalam perekat maupun formaldehida asam sitrat dan sukrosa telah berhasil
yang dilepaskan selama proses diaplikasikan oleh Umemura et al.
penggunaan. Data International Agency (2013) pada papan partikel dari
for Research on Cancer/IARC campuran kayu daun jarum. Hasil
monographs volume 88 dan 100F (IARC penelitian tersebut menunjukkan bahwa
2006, 2012) menyebutkan bahwa rasio asam sitrat/sukrosa sebanyak 25/75
formaldehida diklasifikasikan ke dalam memberikan sifat papan partikel yang
grup 1, yang merupakan bahan-bahan terbaik. Penambahan sukrosa pada
yang mengandung bahan karsinogen penelitian tersebut, ditujukan untuk
yang dapat menyebabkan kanker menambah jumlah gugus hidroksil yang
terhadap manusia. Hal ini harus menjadi dapat berikatan dengan gugus karboksil
perhatian serius, karena produk papan dari asam sitrat membentuk ikatan ester
komposit sudah menjadi kebutuhan (Umemura et al. 2013). Pencampuran
sehari-hari manusia, seperti komponen sukrosa dengan tanin dilakukan oleh
mebel, mainan anak-anak, lantai, Zhao dan Umemura (2014) dan
dinding, maupun komponen struktural. menghasilkan hasil yang optimal pada
rasio tanin/sukrosa sebesar 25/75. Hasil
Salah satu solusi dari permasalahan-
analisis menggunakan fourier transform
permasalahan tersebut diatas antara lain
infrared spectroscopy (FTIR) menduga
dengan mengembangkan perekat alami
adanya reaksi antara tanin dengan 5-
berbasis biomasa seperti lignin, tanin,
hidroksi metil furfural (turunan dari
kedelai, kitosan, dan sebagainya. Salah
sukrosa selama proses pemanasan)
satu bahan perekat alami yang potensial
melalui ikatan dimetil eter.
untuk dikembangkan, seperti asam sitrat
(Umemura et al. 2011, Umemura et al. Penelitian menggunakan asam sitrat
2012, Widyorini et al. 2012a, 2012b, maupun sukrosa ini masih relatif baru
2014, 2015), dengan menggunakan dan belum banyak dilakukan. Sifat bahan
bahan kayu (akasia) maupun non kayu baku partikel, asam sitrat dan sukrosa
(bambu, pelepah nipah, dan pelepah yang berbeda diduga saling berinteraksi
kelapa sawit). Papan partikel yang menghasilkan kualitas papan partikel
dihasilkan dapat memenuhi standard yang variasi. Pada penelitian Widyorini
Japanese Industrial Standard (JIS) A dan Satiti (2011), papan partikel dari
5908 untuk papan partikel. Penelitian sengon dapat dibuat tanpa menggunakan
Sifat Fisika dan Mekanika Papan Partikel Sengon dengan Perekat Asam Sitrat-Sukrosa 177
Ragil Widyorini, Pradana A Nugraha
Gambar 1 menunjukkan nilai 100% asam sitrat. Penambahan 20%
pengembangan tebal setelah sampel sukrosa menyebabkan pengembangan
direndam dalam air selama 24 jam. tebal pada papan partikel batang kelapa
Semua nilai pengembangan tebal papan sawit dapat berkurang dua kali dibanding
partikel sengon pada penelitian ini sudah papan tanpa menggunakan perekat
memenuhi standar JIS A 5908 (maksimal (Lamaming et al. 2013). Kontribusi
12%), yaitu berkisar antara 2,9-9,65%. sukrosa dalam perekatan papan partikel
Secara rata-rata, papan partikel dengan dari limbah kayu daun jarum
perekat 7,5% menunjukkan nilai menunjukkan penurunan nilai
pengembangan tebal lebih tinggi atau pengembangan tebal seiring dengan
kestabilan dimensi yang lebih jelek bertambahnya rasio sukrosa (Umemura
dibandingkan dengan papan dengan et al. 2013). Penggunaan 100% sukrosa
perekat 15%. Penambahan jumlah pada papan partikel sengon
perekat asam sitrat dan sukrosa menghasilkan nilai pengembangan tebal
meningkatkan ketahanan papan partikel yang tertinggi, hal ini kemungkinan
terhadap air. Penelitian Umemura et al. disebabkan karena pada suhu 200oC,
(2013) menunjukkan bahwa sistem sukrosa terkonversi menjadi karamel
perekatan antara asam sitrat dan sukrosa yang mengandung cukup banyak zat
dapat menghasilkan ikatan yang tahan terlarut air. Pada penelitian ini, semua
terhadap air atau kestabilan dimensi yang nilai pengembangan tebal yang diperoleh
semakin meningkat. memenuhi standar JIS A 5908 (2003),
yaitu dibawah 12%. Hal tersebut
Nilai pengembangan tebal papan partikel
menunjukkan bahwa papan partikel
sengon tertinggi terjadi pada papan
sengon dengan perekat asam sitrat dan
dengan jumlah perekat 7,5% dan
sengon mempunyai kestabilan dimensi
komposisi 100% sukrosa, sedangkan
yang baik.
nilai terendah adalah papan dengan
jumlah perekat 15% dan komposisi
12
7.5%
10
Pengembangan tebal (%)
15%
8
0
0/100 25/75 50/50 75/25 100/0
Rasio asam sitrat/sukrosa (%)
Gambar 1 Nilai pengembangan tebal papan partikel pada berbagai jumlah perekat dan
rasio perekat asam sitrat/sukrosa.
Gambar 2 Nilai penyerapan air papan partikel pada berbagai variasi jumlah perekat dan
rasio perekat asam sitrat/sukrosa.
Sifat Fisika dan Mekanika Papan Partikel Sengon dengan Perekat Asam Sitrat-Sukrosa 179
Ragil Widyorini, Pradana A Nugraha
35
7.5
30 %
20
15
10
0
0/100 25/75 50/50 75/25 100/0
5
7.5%
15%
Modulus elastisitas (GPa)
0
0/100 25/75 50/50 75/25 100/0
Rasio asam sitrat/sukrosa (%)
Gambar 5 Nilai modulus elastisitas spesifik papan partikel pada berbagai variasi jumlah
perekat dan rasio perekat asam sitrat/sukrosa.
Papan partikel sengon yang dihasilkan yang sama, yaitu 0,34-0,4 MPa
penelitian ini mempunyai nilai kekuatan (Widyorini et al. 2015). Kekuatan rekat
rekat internal yang cukup tinggi (Gambar internal papan partikel sengon meningkat
6). Hasil pengujian kekuatan rekat akibat penambahan sukrosa. Nilai
internal pada penelitian ini berkisar kekuatan rekat internal terbaik pada
antara 0,19-0,50 MPa, melebihi penelitian ini adalah papan partikel
persyaratan JIS A 5908-2003 tipe 8 dengan jumlah perekat 15% dan
(minimal 0,15 MPa) dan tipe 18 komposisi perekat asam sitrat/sukrosa
(minimal 0,3 MPa). Penggunaan perekat (50/50), yaitu 0,5 MPa yang jauh
asam sitrat 100% asam sitrat sebanyak melebihi JIS A 5908-2003 tipe 18 (0,3
15% memberikan nilai kekuatan rekat MPa). Nilai kekuatan internal yang
internal sebesar 0,28 MPa, lebih rendah tinggi ini menunjukkan adanya ikatan
dibandingkan dengan papan partikel dari yang baik antara asam sitrat dan sukrosa
bambu dengan jenis dan jumlah perekat serta gugus hidroksil pada kayu sengon.
Sifat Fisika dan Mekanika Papan Partikel Sengon dengan Perekat Asam Sitrat-Sukrosa 181
Ragil Widyorini, Pradana A Nugraha
0.6
7.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0/100 25/75 50/50 75/25 100/0
Asam sitrat/Sukrosa (%)
Gambar 6 Nilai kekuatan rekat internal spesifik papan partikel pada berbagai variasi
jumlah perekat dan rasio perekat asam sitrat/sukrosa.
Sifat mekanika dari papan partikel berperan sebagai perekat alami pada
dengan perekat asam sitrat dan sukrosa partikel sengon. Nilai kekuatan rekat
sangat dipengaruhi oleh rasio asam sitrat internal papan partikel sengon dengan
dan sukrosa (Umemura et al. 2013). perekat 100% sukrosa adalah 0,29 MPa
Umemura et al. (2013) menunjukkan untuk jumlah perekat 7,5% dan 0,38
bahwa papan partikel dari kayu daun MPa untuk jumlah perekat 15%. Hal
jarum memiliki nilai keteguhan rekat tersebut mengindikasikan bahwa sukrosa
internal tertinggi pada komposisi asam juga dapat berperan secara mandiri
sitrat/sukrosa (25/75), sedangkan nilai sebagai agen pengikat pada papan
kekuatan rekat internal papan partikel partikel.
sengon tertinggi pada penelitian ini pada
komposisi asam sitrat/sukrosa (50/50). Kesimpulan
Penambahan sukrosa diduga dapat Hasil penelitian menunjukkan asam sitrat
menambah gugus hidroksil yang dan sukrosa dapat digunakan sebagai
berikatan dengan gugus karboksil dari perekat alami papan partikel, baik secara
asam sitrat untuk membentuk ikatan ester mandiri maupun dalam campuran.
yang bersifat hidrofobik. Ikatan ester Kualitas papan partikel yang dihasilkan
yang terjadi dapat meningkatkan dapat memenuhi standar JIS A 5908
kekuatan baik fisik maupun mekanik untuk papan partikel. Penambahan
papan partikel. Penambahan sukrosa jumlah perekat asam sitrat dan sukrosa
dalam campuran juga berakibat pada berpengaruh terhadap penurunan nilai
penurunan gugus karboksil yang dapat kadar air, penyerapan air, pengembangan
berikatan dengan gugus hidroksil. tebal, serta peningkatan nilai kerapatan,
Lamaming et al. (2013) menyatakan modulus patah, modulus elastisitas dan
bahwa penambahan sukrosa dapat keteguhan rekat internal. Komposisi
meningkatkan keteguhan rekat internal perekat berpengaruh terhadap nilai
dari papan partikel dari batang kelapa keteguhan rekat internal. Penambahan
sawit. Hasil penelitian ini juga jumlah perekat 7,5% dengan rasio asam
menunjukkan bahwa sukrosa dapat sitrat/sukrosa (50/50) memberikan
Sifat Fisika dan Mekanika Papan Partikel Sengon dengan Perekat Asam Sitrat-Sukrosa 183
Ragil Widyorini, Pradana A Nugraha
Widyorini R, Yudha AP, Ngadianto A, Widyorini R, Umemura K, Isnan R,
Prayitno TA, Umemura K, Kawai S. Putra DR, Awaludin A, Prayitno TA.
2012b. Development of Bio-based 2015. Manufacture and Properties of
Composite Made From Bamboo And Citric Acid-Bonded Particle Board
Oil Palm Frond. Proc BIOCOMP Made from Bamboo Materials. Europ
2012 (11th Pacific Rim Bio-Based J Wood & Wood Prod. (first online
Composite Symposium); Shizuoka, publication).
Japan. 27-30 November 2012. Pp. Zhao Z, Umemura K. 2014. Investigation
219-225. of a new natural particleboard
Widyorini R, Yudha AP, Isnan R, adhesive composed of tannin and
Awaludin A, Prayitno TA, Ngadianto sucrose. J Wood Sci. 60:269-277.
A, Umemura K. 2014. Improving the
physico-mechanical properties of eco- Riwayat naskah:
friendly composite made from
bamboo. Advanced Mater. Res. 896: Naskah masuk (received): 30 Maret 2015
562-565. Diterima (accepted): 2 Juni 2015