You are on page 1of 9

JURNAL HUTAN LESTARI (2019)

Vol. 7 (1) : 220 – 228

SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN PARTIKEL DARI AMPAS SAGU (Metroxylon sp)
BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL DAN PERBANDINGAN
ASAM SITRAT-SUKROSA

(Physical Properties of Mechanical Particleboard from Dregs Sago (Metroxylon sp) Based on
Particle Size and Ratio of Citric Acid-Sucrose)

Wiwit, Dina Setyawati, Ahmad Yani, Nurhaida


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Jalan Imam Bonjol Pontianak, 78124
Email: wiwitsbs@gmail.com

Abstract
The manufacture of particleboards from dregs of sago and natural adhesives of citric-sucrose
acid has not been widely reported. The aim of this research to examine the physical and
mechanical properties of particleboard from dregs of sago based on particle size and the ratio
of citric-sucrose. The dregs of sago used is 8-10 mesh and 20-40 mesh. Natural adhesive is used
20% of the dry weight dregs of sago. The ratio of citric acid-sucrose used varies 0/100, 25/75,
50/50, 75/25, 100/0. The particleboard is made manually consisting of 3 layers (face, core, back)
were manufactured in 30 cm x 30 cm x 1 cm, and the target of density was 0,7 g/cm3. The
pressing at a temperature of 180oC for 15 minutes, and pressure of 20 kg/cm2. The physical and
mechanical properties of particleboard were tested in accordance to standard JIS A 5908-
2003 Type 8. The results showed particleboard that physical properties meets the standards is
density, moisture content, and thickness development. The particleboard dregs of sago with
ratio citric acid-sucrose 25/75 was able to provide the best results to meet the standards of JIS
A 5908-2003 Type 8 for density values of 0,7532 g/cm3, moisture content of 8,6725%, thickness
of development 8,0756%.
Keywords: citric acid-sucrose , dregs of sago, particleboard, particle size

PENDAHULUAN bersifat lignoselulosik yang bersifat


Tanaman sagu (Metroxylon sp) kasar dan sukar membusuk
merupakan tanaman asli dari Asia (Latuconsina dan Husain 2014),
Tenggara, salah satunya Indonesia. sehingga jumlahnya makin banyak dan
Indonesia merupakan salah satu negara berpotensi mencemari lingkungan. Saat
penghasil sagu terbesar dan memiliki ini, kebutuhan kayu untuk berbagai
areal tanaman sagu sekitar 1.384 juta keperluan semakin meningkat tetapi
hektar. Sebaran lahan pohon sagu di bahan baku kayu semakin berkurang,
Indonesia terdapat di beberapa wilayah, sehingga perlu dihasilkan suatu
yaitu Papua, Maluku, Riau, Sulawesi, produk alternatif untuk mengurangi
dan Kalimantan (Syakir dan Karmawati penggunaan kayu. Pembuatan papan
2013). Hasil penelitian Idral et al. (2012) partikel dari ampas sagu diharapkan
menyatakan kulit batang sagu memiliki dapat mengatasi masalah limbah
komposisi kimia yaitu, selulosa 65,86%, industri sagu dan kekurangan kayu.
lignin 37,70%, zat ekstraktif 8,31 % dan Lestari et al. (2018) telah meneliti
kadar abu 4,73%. Limbah ampas sagu karakteristik papan partikel dari ampas

220
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 220 – 228

sagu dengan perekat asam sitrat, hasil face/back dan lolos 4 mesh tertahan 6
penelitian menujukkan bahwa papan mesh (kasar) untuk lapisan core, pada
yang dihasilkan beberapa sudah kualitas papan partikel dari kulit buah
memenuhi standar. durian menghasilkan kualitas yang lebih
Produk papan partikel pada baik. Penelitian tentang kualitas papan
umumnya masih menggunakan bahan partikel dari ampas sagu dan perekat
perekat sintetik berbasis formaldehida, asam sitrat masih belum banyak
sehingga dapat menimbulkan emisi dilaporkan. Saat ini belum diketahui
formaldehia yang berbahaya bagi berapa perbandingan asam sitrat dan
kesehatan. Emisi ini berasal dari sisa sukrosa yang paling tepat untuk
formaldehida bebas yang masih ada menghasilkan sifat-sifat papan yang
dalam perekat maupun formaldehida lebih baik. Sifat bahan baku partikel,
yang dilepaskan selama proses asam sitrat dan sukrosa diduga saling
penggunaan. Salah satu inovasi berinteraksi menghasilkan kualitas
meminimalisir penggunaan perekat papan partikel yang bervariasi.
sintetik adalah menggunakan perekat Penambahan asam sitrat dan sukrosa
alami. Hasil penelitian Umemura et al. diharapkan dapat meningkatkan sifat
(2011) menyatakan bahwa asam sitrat fisik mekanik papan partikel dari ampas
bertindak sebagai agen perekat melalui sagu (Metroxylon sp) berdasarkan
ikatan kimia, dan mempunyai potensi ukuran partikel dan perbandingan asam
sebagai perekat kayu alami yang ramah sitrat-sukrosa.
lingkungan. Hasil penelitian Santoso et METODE PENELITIAN
al. (2016) menunjukkan bahwa Penelitian ini dilaksanakan selama
penambahan sukrosa 20% pada perekat 4 bulan di Laboratorium Pengolahan
asam sitrat dapat menurunkan Kayu dan Laboratorium Wood
pengembangan tebal dan penyerapan air Workshop Fakultas Kehutanan
pada papan partikel dari pelepah nipah. Universitas Tanjungpura, Laboratorium
Hasil penelitian Lamaming et al. (2013) PT. Duta Pertiwi Nusantara (DPN).
menunjukkan bahwa penambahan Bahan yang digunakan adalah ampas
sukrosa sebanyak 20% meningkatkan sagu dan perekat alami asam sitrat-
modulus patah dan kekuatan rekat sukrosa. Perekat alami digunakan 20 %
internal papan partikel dari pelepah berdasarkan berat kering ampas sagu.
kelapa sawit. Ampas sagu digunakan dengan ukuran
Selain perekat, faktor yang yaitu lolos 8 mesh tertahan 10 mesh,
berpengaruh terhadap kualitas papan dan lolos 20 mesh tertahan 40 mesh.
yaitu ukuran partikel variasi. Hasil Perbandingan asam sitrat-sukrosa dalam
penelitian Siallagan et al. (2016) penelitian ini bervariasi 0/100, 25/75,
menunjukkan bahwa ukuran partikel 50/50, 75/25, 100/0. Papan partikel
bervariasi, yaitu lolos 8 mesh dan dibuat secara manual terdiri dari 3
tertahan 20 mesh (halus) untuk lapisan lapisan (face, core, back) dengan

221
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 220 – 228

ukuran 30 cm x 30 cm x 1 cm, dengan gr/cm3. Hal ini diduga karena bahan


target kerapatan 0,7 gr/cm3. Proses baku yang digunakan sama sehingga
pengempaan papan partikel pada suhu beratnya bertambah ketika dicampur
kempa 180˚C dengan waktu ± 15 menit, dengan perekat. Terjadinya peningkatan
dan tekanan 20 kg/cm². Setelah itu, kerapatan seiring dengan peningkatan
papan dikondisikan selama satu minggu jumlah perekat hal ini terjadi karena
pada suhu ruang. Pemotongan dan penambahan asam sitrat sebagai perekat
pengujian sifat fisik dan mekanik akan menambah berat dari papan
contoh uji mengacu pada standar JIS A partikel itu sendiri. Maloney (1977)
5908-2003 Type 8. Penelitian ini menyatakan bahwa penambahan perekat
menggunakan Rancangan Acak akan meningkatkan berat papan
Lengkap (RAL). sehingga berat papan sehingga
HASIL DAN PEMBAHASAN kerapatan papan juga akan meningkat.
1. Kerapatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Nilai rerata kerapatan papan nilai kerapatan yang dihasilkan telah
partikel dari ampas sagu sebesar memenuhi standar JIS A 5908-2003
0,7356-0,7843 gr/cm3. Nilai kerapatan Type 8, sesuai dengan target yang telah
yang dihasilkan pada penelitian ini ditetapkan yaitu 0,4-0,9 gr/cm3. Hasil
melebihi target kerapatan yaitu 0,7 pengujian disajikan pada Gambar 1.

JIS A 5908-2003
0,9 Type 8
0,7830 0,7532 0,7356 0,7843
Kerapatan (g/cm3)

0,8 0,7416 (0,4-0,9 gr/cm3)


0,7
0,6
0,5 Perbandingan
0,4 Asam Sitrat-
0,3 Sukrosa
0,2 0 /100
0,1 25/75
0,0 50/50
75/25
Ukuran Partikel Variasi
100/0

Gambar 1. Nilai rerata kerapatan (gr/cm3) papan partikel ampas sagu (The average density (gr/cm3)
of particleboard made from dregs sago)

2. Kadar Air lebih tinggi. Hal ini disebabkan sifat


Hasil penelitian menunjukkan dasar sukrosa yang mudah menyerap air
bahwa nilai rerata kadar air papan dan mempunyai gugus hidroksil yang
partikel dari ampas sagu yang cukup tinggi sehingga kemampuan
dihasilkan sebesar 8,6725-11,2855%. papan partikel dapat menyerap air lebih
Hasil penelitian diketahui bahwa papan tinggi. Secara umum penambahan asam
yang dibuat menggunakan perekat sitrat akan menurunkan nilai kadar air
sukrosa menghasilkan nilai kadar air sampai perbandingan tertentu. Hasil

222
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 220 – 228

penelitian Umemura et al. (2011) dimensi papan partikel dari pelepah


menyatakan bahwa semakin banyak nipah dengan rasio asam sitrat/sukrosa
jumlah asam sitrat yang ditambahkan (75/25). Standar JIS (Japanese
maka semakin kuat ketahanan terhadap Industrial Standard) A 5908-2003 Type
air. Hasil penelitian Widyorini et al. 8 yang mensyaratkan nilai kadar air
(2012) menunjukkan bahwa berkisar antara 5-13 %. Hasil pengujian
penambahan asam sitrat terhadap disajikan pada Gambar 2.
sukrosa mampu memperbaiki stabilitas

JIS A 5908-
14 2003 Type 8
13
12 11,2855 (5-13%)
Kadar Air (%)

11 9,4488
10 8,6725 8,62764 8,7642
9 Perbandingan
8
7 Asam Sitrat-
6 Sukrosa
5
4 0/100
3 25/75
2
1 50/50
0 75/25
Ukuran Partikel Variasi
100/0

Gambar 2. Nilai rerata kadar air (%) papan partikel ampas sagu (The average moisture content (%)
of particleboard made from dregs sago)
3. Daya Serap Air nilai daya serap airnya lebih tinggi
Nilai rerata daya serap air papan dibanding dengan adanya campuran
partikel dari ampas sagu berkisar antara asam sitrat, hal ini disebabkan oleh sifat
69,0563-105,6354%. Hasil analisis sidik dasar dari sukrosa sendiri yang
ragam bahwa perlakuan tidak merupakan bahan dengan nilai kelarutan
berpengaruh nyata. Namun papan yang dan gugus hidroksil yang cukup tinggi.
dibuat dengan perekat sukrosa Sedangkan adanya penambahan asam
menghasilkan nilai yang tinggi. Hal ini sitrat dapat menurunkan daya serap air
sejalan dengan penelitian Umemura et walaupun nilai yang dihasilkan
al. (2012) dimana perekat yang bervariasi pada setiap perbadingannya.
menggunakan sukrosa 100% tanpa Hasil pengujian disajikan pada Gambar
campuran asam sitrat menghasilkan 3.

223
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 220 – 228

120,00 105,6354 Perbandingan


Daya Serap Air (%)

100,00 87,0220 85,7769 Asam Sitrat-


Sukrosa
80,00 69,0563 72,0746
0/100
60,00
25/75
40,00
50/50
20,00 75/25
0,00 100/0
Ukuran Partikel Variasi

Gambar 3. Nilai rerata daya serap air (%) papan partikel ampas sagu (The average water
absorption (%) of particleboard made from dregs sago)

4. Pengembangan Tebal pengembangan tebal bervariasi.


Nilai rerata pengembangan tebal Haygreen dan Bowyer (1986)
papan partikel dari ampas sagu berkisar menyatakan bahwa semakin tinggi nilai
antara 7,7071-12,2592%. Hasil daya serap air maka semakin tinggi pula
penelitian menunjukkan bahwa nilai nilai pengembangan tebal papan partikel
pengembangan tebal dengan penggunan yang dihasilkan. Hal ini berbeda dengan
perekat asam sitrat-sukrosa (75/25) hasil penelitian yang dilakukan, dimana
menghasilkan nilai yang melebihi target, nilai daya serap air tinggi sedangkan
hal ini diduga karena penyebaran nilai pengembangan tebalnya rendah.
perekat dan ampas sagu yang tidak Standar JIS A 5908-2003 Type 8 yang
merata, maka pada bagian yang tidak mensyaratkan nilai pengembangan tebal
terkena perekat terjadi pengembangan maksimal 12%. Hasil pengujian
lebih banyak dibanding yang terkena disajikan pada Gambar 4.
perekat sehingga menghasilkan nilai

JIS A 5908-
Pengembangan Tebal

14 12,2592 2003 Type 8


12 9,7238 (Maks 12%)
10 7,7481 8,0756 7,7071
(%)

8 Perbandingan
6 Asam Sitrat-
4 Sukrosa
2 0 /100
0 25/75
Ukuran Partikel Variasi 50/50
75/25
100/0

Gambar 4. Nilai rerata pengembangan tebal (%) papan partikel ampas sagu (The average thickness
development (%) of particleboard made from dregs sago)

224
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 220 – 228

5. Modulus Elastisitas (Modulus Of dengan penelitian Santoso et al. (2016)


Elasticity/MOE) yang menyatakan bahwa rasio asam
Hasil penelitian menunjukkan sitrat/sukrosa (25/75) dapat
bahwa bahwa nilai rerata MOE papan meningkatkan nilai modulus elatisitas
partikel dari ampas sagu berkisar antara papan partikel pelepah nipah. Standar
8955,5254-13784,4464 kg/cm2. Hasil Japanese Industrial Standard (JIS) A
penelitian menunjukkan bahwa semakin 5908–2003 Type 8, mensyaratkan nilai
tinggi perbandingan asam sitrat-sukrosa modulus elastisitas papan komposit
maka nilai modulus elastisitas yang minimal 20400 kg/cm2. Hasil pengujian
dihasilkan lebih baik. Hal ini sejalan dapat dilihat pada Gambar 5.

24.000 JIS A 5908-


2003 Type 8
Modukus Elastisitas

20.000 (Min 20400


16.000 13784,4464 kg/cm2)
(kg/cm2)

12.000
8512,4622 Perbandingan
8955,5254 8531,1771 8929,7722 Asam Sitrat-
8.000 Sukrosa
0 /100
4.000
25/75
0 50/50
Ukuran Partikel Variasi 75/25
100/0

Gambar 5. Nilai rerata MOE (kg/cm2) papan partikel ampa sagu (The average MOE (kg/cm2) of
particleboard made from dregs sago)

6. Keteguhan Patah (Modulus Of Hal ini sejalan dengan penelitian


Repture/MOR) Widyorini et al. (2014) menunjukkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas ikatan ester semakin
bahwa nilai rerata MOR papan partikel meningkat seiring dengan penambahan
dari ampas sagu berkisar antara jumlah asam sitrat. Standar Japanese
37,9500-58,0715 kg/cm2. Hasil Industrial Standard (JIS) A 5908–2003
penelitian menunjukkan bahwa nilai Type 8, mensyaratkan nilai modulus
keteguhan patah lebih tinggi dengan MOR papan partikel minimal 82
adanya penambahan perekat asam sitrat kg/cm2. Hasil pengujian dapat dilihat
terhadap sukrosa dapat meningkatkan pada Gambar 6.
nilai keteguhan patah yang dihasilkan.

225
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 220 – 228

JIS A 5908-2003
80 Type 8 (Min 82
Keteguhan Patah

57,7764 58,0715 kg/cm2)


60 50,7005
(kg/cm2)

37,9500 36,8525 Perbandingan


40
Asam Sitrat-
20 Sukrosa
0/100
25/75
0 50/50
Ukuran Partikel Variasi 75/25
100/0

Gambar 6. Nilai Rerata MOR (kg/cm2) papan partikel ampas sagu (The average MOR (kg/cm2) of
particleboard made from dregs sago)

7. Keteguhan Rekat Internal rekat internal karena adanya ikatan yang


(Internal Bonding) baik antara asam sitrat dan sukrosa serta
Hasil penelitian menunjukkan gugus hidroksil pada ampas sagu.
bahwa nilai rerata keteguhan rekat Sejalan dengan hasil penelitian
internal papan partikel dari ampas sagu Lamaming et al. (2013) menyatakan
berkisar antara 0,7613-1,4894 kg/cm2. bahwa penambahan sukrosa 20% dapat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan keteguhan rekat internal
semakin tinggi rasio asam sitrat dan papan partikel batang kelapa sawit.
sukrosa maka nilai keteguhan rekat Standar Japanese Industrial Standard
internal meningkat. Hasil penelitian ini (JIS) A 5908–2003 Type 8,
menunjukkan bahwa nilai keteguhan mensyaratkan nilai keteguhan rekat
rekat internal meningkat pada rasio internal papan partikel minimal 1,5
asam sitrat-sukrosa (75/25). Hal ini kg/cm2. Hasil pengujian dapat dilihat
diduga dengan penambahan sukrosa pada Gambar 7.
dapat meningkatkan nilai keteguhan

1,4584 1,3959 1,4894


1,5 JIS A 5908-
2003 Type 8
Keteguhan Rekat

1,2 (Min 1,5


0,9510
(kg/cm2)

0,9 0,7613 kg/cm2)

0,6 Perbandingan
Asam Sitrat-
0,3 Sukrosa
0/100
0,0 25/75
Ukuran Partikel Variasi 50/50
75/25
100/0

Gambar 7. Nilai rerata keteguhan rekat internal (kg/cm2) papan partikel ampas sagu (The average
internal bonding (kg/cm2) of particleboard made from dregs sago)

226
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 220 – 228

8. Kuat Pegang Sekrup dengan lainnya. Penelitian Umemura et


Hasil penelitian menunjukkan nilai al. (2012) dan Widyorini et al. (2015)
rerata kuat pegang sekrup papan menunjukkan bahwa ikatan ester yang
partikel dari ampas sagu berkisar antara terbentuk antara gugus hidroksil dari
16,5654-29,0104 kg/cm2. Hasil bahan berlignoselulosa dan gugus
penelitian menunjukkan bahwa karboksil dari asam sitrat memegang
penambahan asam sitrat terhadap peran penting dalam menghasilkan
sukrosa dengan perbandingan (50/50) papan partikel dengan kualitas baik.
dapat meningkatkan nilai kuat pegang Japanese Industrial Standard (JIS) A
sekrup. Hal ini diduga penambahan 5908- 2003 Type 8, mensyaratkan nilai
perekat asam sitrat terhadap sukrosa kuat pegang sekrup papan partikel
yang seimbang dapat membentuk ikatan minimal 31 kg. Hasil pengujian dapat
ester yang saling menguatkan satu dilihat pada Gambar 8.

JIS A 5908-2003
Kuat Pegang Sekrup

30 29,0104 Type 8 (Min 31


28,2038
kg/cm2)
26,6604
(kg/cm2)

26,2365
25,2538
25 Perbandingan
Asam Sitrat-
Sukrosa
0/100
25/75
20 50/50
Ukuran Partikel Variasi 75/25
100/0

Gambar 8. Nilai rerata kuat pegang sekrup (kg/cm2) papan partikel ampas sagu (The average screw
holding strength (kg/cm2) of particleboard made from dregs sago)

KESIMPULAN papan partikel belum memenuhi


1. Perbandingan asam sitrat-sukrosa standar JIS A 5908-2003 Type 8.
berpengaruh nyata terhadap kadar 3. Papan partikel terbaik adalah papan
air, pengembangan tebal, serta partikel pada ukuran partikel variasi
keteguhan rekat internal dan tidak dengan perbandingan asam sitrat-
berpengaruh nyata terhadap sukrosa 25/75.
kerapatan papan, daya serap air, SARAN
MOE, MOR, keteguhan rekat 1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
internal serta kuat pegang sekrup. pada ukuran partikel variasi dan
2. Sifat fisik papan partikel yang perbandingan asam sitrat-sukrosa
memenuhi standar JIS A 5908-2003 25/75 untuk meningkatkan kualitas
Type 8 yaitu kerapatan, kadar air, papan partikel dari bahan baku lain
dan pengembangan tebal. dengan menggunakan perekat alami
Sedangkan untuk sifat mekanik asam sitrat-sukrosa.

227
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 220 – 228

2. Perlu adanya pengaturan suhu dan Perekat Asam Sitrat dan Sukrosa.
waktu saat proses pengempaan agar Jurnal Ilmu Kehutanan 10(2).
papan partikel yang dihasilkan Siallagan T, Oramahi HA, Nurhaida.
lebih baik lagi. 2016. Sifat fisik dan mekanik papan
DAFTAR PUSTAKA partikel tiga lapis dari kulit buah
Haygreen JG, Bowyer J.L. 1986. Hasil durian berdasarkan konsentrasi
Hutan dan Ilmu Kayu. Yogyakarta: perekat. Jurnal Hutan Lestari 4 (4):
Gadjah Mada University . 654-663.
Idral D, Salim M, Mardiah E. 2012. Syakir M, karmawati E. 2013. Potensi
Pembuatan bioetanol dari ampas Tanaman Sagu (Mextroxylon sagu
sagu dengan proses hidrolisis Rottb) Sebagai Bahan Baku
asam dan menggunakan Bioenergi. Prespektif 12 (2): 57-65.
Saccharomyces cerevisiae. Jurnal Umemura K, Ueda T, Munawar S. S,
Kimia UNAND 1(1). Kawai S. 2011. Application of
Japan Industrial Standard [JIS]. 2003. citric acid as natural adhesive for
Particleboard A 5908. Tokyo: wood. Journal of Applied Polymer
Japanese Standard Association. Science 123: 1991-1996.
Lamaming J, Sulaiman O, Sugimoto T, Umemura K, Ueda T, Kawai S. 2012.
Hashim R, Said N, Sato M. 2013. Characterization of wood-based
Influence of chemical components molding bonded with citric acid.
of oil palm on properties of Journal wood sci 58: 38-45.
binderless particle board. Bio Widyorini R, Prayitno T. A, Yudha A. P,
Resources 8(3): 3358-3371. Setiawan B. A, Wicaksono B. H.
Latuconsina, Husain M. 2014. Batako 2012. Pengaruh Konsentrasi Asam
ringan dengan campuran limbah Sitrat dan Suhu Pengempaan
ampas sagu. Tesis Fakultas Terhadap Kualitas Papan Partikel
Teknik. Universitas Gajah dari Pelepah Nipah. Jurnal Ilmu
Kehutanan 6(1): 61-70.
Lestari M, Setyawati D, Nurhaida. 2018.
Karakteristik Papan Partikel dari Widyorini R, Yudha A. P, Isnan R,
Ampas Sagu dan Perekat Asam Awaludin A, Prayitno T. A,
Sitrat Berdasarkan Kerapatan Umemura K. 2014. Improving the
Papan. Jurnal Hutan Lestari 6(3): physico-mechanical propertis of
428-437. ecofriendly composite made from
bamboo. Advanced Material
Maloney T.M. 1977. Modern Research 896: 562-565.
Particleboard and Dry-Process
Fiberboard Manufacturing. Widyorini R, Nugraha P. 2015. Sifat
United States of America (USA): fisik dan mekanik papan partikel
Miller Freeman Publications Inc. sengon dengan perekat asam
sitrat-sukrosa. Jurnal Ilmu
Santoso M, Widyorini R, Prayitno T. A, Teknologi Tropis 3(2).
Sulistyo J. 2016. Kualitas Papan
Partikel dari Pelepah Nipah dengan

228

You might also like