You are on page 1of 4

Membuat Dynamic Routing pada Router Cisco 

kali ini kita akan membuat jaringan dengan menggunakan tiga buah router dengan
menggunakan dynamic routing. Routing yang akan kita gunakan di sini adalah RIP.
Topologi yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

Jaringan Router 0 (Router Tengah)


 Interface FE 0/0 : 202.46.129.2/24
 Interface FE 0/1 : 10.10.10.1/24
 Network ID Client : 10.10.10.0/24
Jaringan Router 1 (Router Kiri)
 Interface FE 0/0 : 202.46.129.1/24
 Interface FE 0/1 : 172.15.1.1/24
 Network ID Client : 172.15.1.0/24
Jaringan Router 2
 Interface FE 0/0 : 10.10.10.2/24
 Interface FE 0/1 : 192.168.100.1/24
 Network ID Client : 192.168.100.0/24
Sekarang kita setting Router 0 terlebih dahulu. Pertama, kita hubungkan PC dengan
router. Caranya ada di postingan sebelumnya. Jika telah terhubung, ketikkan
command berikut pada hyperterminal.
--- System Configuration Dialog Router 0---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 202.46.129.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.15.1.0
Router(config-router)#network 192.168.100.0
Router(config-router)#network 202.46.129.0
Router(config-router)#network 10.10.10.0
Router(config-router)#

Untuk router 2, command yang harus diketikkan adalah sebagai berikut.

--- System Configuration Dialog Router 1 ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 202.46.129.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 172.15.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.10.10.0
Router(config-router)#network 192.168.100.0
Router(config-router)#network 202.46.129.0
Router(config-router)#network 172.15.1.0
Router(config-router)#exit
   
 

Sedangkan pada router 3, masukkan command berikut ini.


--- System Configuration Dialog Router 2 ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

</code>Press RETURN to get started!

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.100.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.10.10.0
Router(config-router)#network 172.15.1.0
Router(config-router)#network 202.46.129.0
Router(config-router)#network 192.168.100.0
Router(config-router)#exit
 

Kalo semua router sudah disetting dan dikonfigurasi, sekarang saatnya menguji
apakah jaringan yang kita buat sudah terhubung. Koneksikan semua router dengan
PC melalui switch. Setting network address masing-masing komputer sesuai dengan
gatewaynya. Berikut ini contohnya. GW adalah default gateway.

 PC0 : 172.15.1.10/24 GW 172.15.1.1


 PC1 : 172.15.1.20/24 GW 172.15.1.1
 PC2 : 10.10.10.10/24 GW 10.10.10.1
 PC3 : 10.10.10.20/24 GW 10.10.10.1
 PC4 : 192.168.100.10/24 GW 192.168.100.1
 PC5 : 192.168.100.20/24 GW 192.168.100.1
Kalau pada postingan sebelumnya kita sudah membuat jaringan dengan topologi
yang hampir sama dengan menggunakan static routing, sekarang kita pakai dynamic
routing. Lalu apa bedanya??
Pada static routing, administrator memasukkan tabel routing ke dalam router satu
per satu. Metode ini cocok digunakan untuk jaringan yang kecil. Jika ada perubahan
terhadap topologi jaringan, administrator tidak terlalu repot untuk mengupdate
tabel routingnya karena jumlah routernya tidak terlalu banyak.

Berbeda ketika kita kita mempunyai jaringan yang besar. Kita tidak mungkin
memasukkan tabel routing satu per satu, oleh karena itu kita memakai dynamic
routing. Routing protokol akan membuat dan mengupdate sendiri routingnya.
Administrator hanya perlu memasukkan network tujuan ke dalam router dan router
akan membuat tabel routing sendiri. Jika ada perubahan topologi jaringan, router
akan mengupdate sendiri tabel routingnya.

Ada banyak routing protokol yang bisa kita gunakan, seperti BGP, IGRP, EIGRP,
OSPF, dll. Namun yang sering dipakai di dunia adalah protokol RIP. Jika pada
tutorial di atas kita menggunakan routing protokol RIP, kita bisa menggunakan
protokol lain dengan mengganti command router rip menjadi router xyz di mana
xyz bisa diganti dengan protokol yang akan digunakan, misalnya bgp. Mudah bukan
untuk mensetting router??
 

You might also like