Professional Documents
Culture Documents
Abstract: Self concept can be influenced by any changes of physical health, the maturation, the growth, and the
sociocultural process. The dental and mouth health is one of the most common health problem of adolescent.
The dental and mouthcleanliness, one of the self cleanliness, is influenced the component of self concept. This
studywas designed to describe the correlation between mouth health and self concept of adolescent in junior
high school number 7 Pariaman using the correlation with cross sectionaldesign. The sampling technique used
wastheproportionate stratified random sampling that consists of 80 participants. The data were analyzed by
using the spearman correlation test. For the results of study, 66,3% adolescentwas with unhealthy tooth and
mouth, 72,5% had the positive self concept. The result of computer analysis shown the mouth health is
associated to self concept of adolescent in junior high school number 7 Pariaman toward positive, moderate
correlation strength, and significant (r= 0,408; p= 0,000). From the result, it can be suggested that healthy
service institution must make a policy about the checking of tooth and mouth healthy periodically, providing
information and the impact of tooth and mouth healthy by visiting school directly.
Abstrak: Konsep diri dapat dipengaruhi oleh setiap perubahan yang terjadi dalam kesehatan fisik, proses
matang dari kematangan, perkembangan, dan sosiokultural. Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan
salah satu masalah kesehatan terbanyak yang dialami remaja. Kebersihan diri salah satunya kebersihan gigi
dan mulut dapat mempengaruhi konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kesehatan gigi dan mulut dengan konsep diri pada remaja di SMPN 7 Pariaman. Jenis penelitian ini adalah
korelasi dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate
stratified random sampling dengan jumlah responden 80 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi
spearman. Hasil penelitian didapatkan 66,3% remaja yang memiliki gigi dan mulut yang tidak sehat, 72,5%
memiliki konsep diri positif. Hasil analisis mengunakan komputer menunjukan adanya hubungan kesehatan
gigi dan mulut dengan konsep diri pada remaja di SMPN 7 Pariaman dengan arah positif, kekuatan korelasi
sedang, dan signifikan (r= 0,408; p= 0,000). Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan kepada institusi
pelayanan yang terkait agar membuat suatu kebijakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut secara berkala serta memberikan informasi dalam ruang lingkup kesehatan gigi dan mulut serta
dampaknya dengan cara mengunjungi sekolah secara langsung.
152
Deswita dkk, Hubungan kesehatan gigi dan mulut
153
NERS JURNAL KEPERAWATAN VOLUME 9, No 2, Oktober 2013 : 154-159
154
Deswita dkk, Hubungan kesehatan gigi dan mulut
Hasil penelitian pada tabel 3. dapat gigi dan mulut dengan konsep diri adalah
dilihat bahwa lebih dari separuh responden sedang dan tanda (+) menunjukkan arah
memiliki konsep diri positif (72,5%). korelasi yang positif, artinya semakin sehat
gigi dan mulut remaja semakin positif
Tabel 4. konsep dirinya dan sebaliknya semakin
Hubungan Kesehatan Gigi dan Mulut tidak sehat gigi dan mulut remaja semakin
dengan Konsep Diri pada Remaja di SMPN negatif konsep dirinya.
7 Pariaman Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Kes Konsep Diri f p r Badran (2010) tentang The effect of
Gigi & Positif Negatif malocclusion and self-perceived aesthetics
Mulut on the self-esteem of a sample of Jordanian
f f
adolescents, terhadap 410 siswa (195 laki-
Sehat 27 0 27
0,0 0,4 laki dan 215 perempuan) berusia 14-16
Tidak 53 00 08 tahun. Data yang didapatkan yaitu siswa
31 22
Sehat yang membutuhkan pengobatan pada gigi
f 58 22 80 memiliki rasa tidak puas dengan
penampilan gigi mereka dan menghindari
tersenyum untuk menyembunyikan gigi
Hasil penelitian pada tabel 4 dapat mereka. Siswa yang yang membutuhkan
dijelaskan bahwa dari 53 responden yang perawatan ortodontik, merasa estetika gigi
memiliki gigi dan mulut yang tidak sehat, mereka buruk dan dirasakan dampak
terdapat 31 responden (58.5%) yang maloklusi pada penerimaan sosial,
memiliki konsep diri positif dan 22 sedangkan siswa yang telah mendapatkan
responden (41.5%) yang memiliki konsep perawatan ortodontik menunjukkan harga
diri negatif. Dua puluh tujuh responden diri yang lebih tinggi daripada mereka yang
yang memiliki gigi dan mulut yang sehat, tidak. Hal ini menggambarkan ketidak
terdapat 27 orang responden (100%) puasan dengan penampilan gigi memiliki
memiliki konsep diri positif. efek pada konsep diri. Pemaparan diatas
Hasil analisis pada penelitian ini menggambarkan bahwa ada hubungan
didapatkan nilai p= 0,000 (p<0,05) yang antara kesehatan gigi dan mulut dengan
berarti terdapat hubungan yang bermakna konsep diri.
antara kesehatan gigi dan mulut dengan Mendukung penelitian di atas Potter
konsep diri pada remaja. Nilai r (kekuatan & Perry (2005) mengatakan konsep diri
korelasi) sebesar 0,408 menunjukan dapat dipengaruhi oleh setiap perubahan
kekuatan korelasi antara variabel kesehatan yang terjadi dalam kesehatan fisik, proses
gigi dan mulut dengan konsep diri adalah matang dari kematangan, perkembangan,
sedang dan tanda (+) menunjukkan arah dan sosiokultural. Kebersihan diri salah
korelasi yang positif, artinya semakin sehat satunya kebersihan gigi dan mulut
gigi dan mulut remaja semakin positif dipengaruhi oleh citra diri yang nantinya
konsep dirinya dan sebaliknya semakin secara langsung dapat mempengaruhi
tidak sehat gigi dan mulut remaja semakin komponen konsep diri lainnya (Potter &
negatif konsep dirinya. Perry, 2005). Morton (2003) mengatakan
Hasil analisis korelasi spearmen ketidak mampuan mengatur aktivitas
didapatkan nilai p= 0,000 (p<0,05) yang higiene personal dapat menurunkan harga
berarti terdapat hubungan yang bermakna diri dan mengganggu konsep diri. Sejalan
antara kesehatan gigi dan mulut dengan dengan hal tersebut Carpenito (2009)
konsep diri pada remaja. Nilai r (kekuatan mengatakan kesehatan gigi dan mulut
korelasi) sebesar 0,408 menunjukan secara langsung mempengaruhi hubungan
kekuatan korelasi antara variabel kesehatan
155
NERS JURNAL KEPERAWATAN VOLUME 9, No 2, Oktober 2013 : 154-159
interpersonal yaitu penampilan, konsep diri SMPN 7 Pariaman adalah jenis kelamin,
dan komunikasi. reaksi orang lain terhadap dirinya,
Berbeda dengan hal diatas pada dukungan dari orang tua, dan keberhasilan
penelitian ini ditemukan juga remaja menjalankan peran.
dengan gigi dan mulut yang tidak sehat
tetapi memiliki konsep diri yang positif KESIMPULAN DAN SARAN
(58,5%). Sesuai dengan Gunarsa (2008) Dari hasil penelitian yang telah
yang mengatakan bahwa konsep diri hanya dilakukan pada remaja di SMPN 7
terdapat dalam pikiran seseorang dan bukan Pariaman, dapat disimpulkan bahwa, lebih
dalam realitas yang konkrit. Jadi konsep dari separuh responden (66,3%) memiliki
diri tergantung dengan pribadi masing- gigi dan mulut yang tidak sehat dan lebih
masing, Bagaimana nilai-nilai ataupun dari separuh responden memiliki konsep
kebiasaan yang ada dalam dirinya banyak diri positif (72,5%). Selain itu juga terdapat
ditentukan oleh bagaimana konsep yang hubungan yang bermakna dengan arah
dipunyainya mengenai dirinya sendiri dan positif dan kekuatan korelasi sedang antara
pendapat mereka tentang dirinya sendiri kesehatan gigi dan mulut dengan konsep
(Gunarsa, 2008). diri pada remaja di SMP N 7 Pariaman.
Penelitian ini sejalan dengan Disarankan agar institusi pelayanan
penelitian Claudino & Traebert (2013) kesehatan yang terkait membuat suatu
dengan judul Malocclusion, dental aesthetic kebijakan untuk melakukan pemeriksaan
self-perception and quality of life in a 18 to kesehatan gigi dan mulut secara berkala
21 year-old population pada 150 tentara serta memberikan informasi dalam ruang
Brasil berusia antara 18 dan 21 tahun di lingkup kesehatan gigi dan mulut serta
kota Tubarao, Brasil selatan didapatkan dampaknya dengan cara mengunjungi
hasil bahwa bahwa individu dengan kondisi sekolah secara langsung.
oklusi gigi buruk, memiliki persepsi diri
yang buruk. Maloklusi kecil tidak DAFTAR PUSTAKA
menyebabkan persepsi negatif pada citra
gigi, maloklusi parah akan menimbulkan Badran, Serene Adnan. (2010). The effect
penilaian negatif terhadap gigi. Hal ini of malocclusion and self-perceived
dapat menggambarkan konsep diri aesthetics on the self-esteem of a
dipengaruhi oleh seberapa besar kesehatan sample of Jordanian adolescents. Eur
gigi dan mulut itu terganggu. J Orthod, 32 (6): 638-644.
Hasil penelitian yang peneliti lakukan
Carpenito, Lynda Juall. (2009). Diagnosis
menunjukan kekuatan korelasi anatara
Keperawatan: Aplikasi pada Praktik
kesehatan gigi dan mulut dengan konsep
Klinis. Jakarta: EGC.
diri pada remaja di SMPN 7 Pariaman
adalah 0,408 dan nilai r determinannya 16,6 Claudino, Dikson & Traebert, Jefferson.
%. Hal ini menunjukan bahwa kekuatan (2013). Malocclusion, dental
korelasi antara kesehatan gigi dengan aesthetic self-perception and quality
konsep diri pada remaja di SMPN 7 of life in a 18 to 21 year-old
Pariaman sedang dan sumbangan efektif population: a cross section study.
kesehatan gigi dan mulut terhadap konsep BMC Oral Health, 13 (3).
diri pada remaja di SMPN 7 Pariaman
sebesar 16,6%. Hal ini menunjukan bahwa Dahlan. (2012). Statistika untuk
konsep diri remaja di SMPN 7 Pariaman Kedokteran dan Kesehatan :
dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 83,4 deskriptif bivariat dan multivariat
%. Peneliti berasumsi bahwa faktorlain dilengkapi dengan APSS dengan
yang mempengaruhi konsep diri remaja di menggunakan SPSS. Jakarta :
Salemba Medika.
156
Deswita dkk, Hubungan kesehatan gigi dan mulut
157