You are on page 1of 8

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

Education and Science Physics Journal


E- ISSN : 2503-3425 JRFES Vol 1, No 2 (2015) 99-106
P- ISSN : 2407-3563 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/JRFES

PRAKTIKALITAS HANDOUT FISIKA SMA BERBASIS


PENDEKATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIAL
PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

Megasyani Anaperta
Staf Pengajar Prodi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat;
Email: mega.syani@yahoo.com
http://dx.doi.org/10.22202/jrfes.2015.v1i2.1405
Abstract
The purpose of physics in high school according to the National Standards Indonesia is not
yet achieved is the goal on two points, namely, developing an understanding of a wide variety of
natural phenomena, concepts and principles of science that are useful and can be applied in everyday
life. One medium used is a handout with the chosen approach is the approach the goal line with the
demands of the curriculum, 2013. That approach is Science Environment Technology Society (SETS)
in Dynamic Electrical material. This type of research is the development of research (research and
development) using the model proposed by Plomp (2010) which consists of the initial investigation
phase (preliminary research), phases of design, realization (prototyping phase) and phase assessment
(assessment phase). The research results are to be obtained that the handout material electricity
Dynamic approach Science Environment Technology Society (SETS) Value practicality based on the
observation sheets and questionnaires practicality of the draft by the teacher in high school Adabiah 2
Padang categorized practically can be seen from the test results practicalities obtained average
percentage keterlaksanaan RPP is 92%, the average teacher questionnaire responses 94%, and the
average student questionnaire responses 92%. Research shows that using a handout High School
Physics Science Environment Technology Society (SETS) are in the category of very valid and very
practical so worth applied to the learning process.

Keywords: Dynamic Electricity, Environment Science Technology Society (SETS), the practicalities

ABSTRAK
Tujuan pelajaran Fisika di SMA menurut Standar Nasional Pendidikan Indonesia yang belum
tercapai adalah tujuan pada poin 2 yaitu, mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala
alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu media yang digunakan adalah handout dengan pendekatan yang dipilih ini adalah
pendekatan yang tujuannya sejalan dengan tuntutan kurikulum 2013. Pendekatan itu adalah Science
Environment Technology Society (SETS) dalam materi Listrik Dinamis
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (research and development)
menggunakan model yang dikemukakan oleh Plomp (2010) yang terdiri atas fase investigasi awal
(preliminary research), fase perancangan, realisasi (prototyping phase) dan fase penilaian (assessment
phase). Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa handout materi listrik Dinamis
menggunakan pendekatan Science Environment Technology Society (SETS) Nilai kepraktisan
berdasarkan lembar observasi dan angket kepraktisan rancangan oleh guru di SMA Adabiah 2 Padang
dikategori praktis dapat dilihat dari hasil uji praktikalitas diperoleh persentase rata-rata keterlaksanaan
RPP adalah 92%, rata-rata angket respon guru 94%, dan rata-rata angket respon siswa 92%. Penelitian
menunjukkan bahwa handout Fisika SMA menggunakan Science Environment Technology Society
(SETS) berada dalam kategori sangat valid dan sangat praktis sehingga layak diterapkan pada proses
pembelajaran.

Kata kunci : Listrik Dinamis, Science Environment Technology Society (SETS), Praktikalitas

99
1. PENDAHULUAN memahami materi sebatas penyelesaian
hitungan matematis, rumus-rumus yang
Fisika merupakan ilmu yang harus dihapalkan, sementara itu aplikasi
mempelajari jawaban atas pertanyaan materi pelajaran ke dalam kehidupan
kenapa, mengapa, dan bagaimana gejala- sehari-hari masih sangat kurang. Jadi
gejala alam dapat terjadi. Disamping itu tujuan pembelajaran fisika di kelas X
fisika juga merupakan bidang ilmu yang SMA Adabiah 2 Padang belum tercapai
memegang peranan penting dalam dengan baik, hal ini di tunjukkan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan belum tercapainya KKM yang ditetapkan
teknologi. oleh sekolah untuk mata pelajaran fisika
Pembelajaran yang menantang yaitu 75.
akan memacu kreativitas siswa. Ini Menurut guru yang mengajar di
penting untuk menyiapkan sumber daya SMA Adabiah 2 Padang, hasil belajar
manusia Indonesia yang bermutu dan siap juga dipengaruhi Dampak dari
bersaing di dunia global. pengembangan pembelajaran yang hanya
usaha telah dilakukan oleh menitikberatkan pada konsep-konsep
pemerintah dalam upaya meningkatkan yang terdapat dalam buku, tidak
mutu pendidikan seperti melalui mengkondisikan siswa untuk
penyempurnaan kurikulum, pengadaan mengkonstruksi konsep sendiri sehingga
buku ajar, peningkatan mutu guru, siswa tidak terlibat dalam penemuan
sertifikasi guru, peningkatan manajemen informasi.
pendidikan dan peningkatan Ketersediaan perangkat
kesejahteraan guru. Namun demikian pembelajaran di sekolah adalah salah satu
berbagai indikator menunjukkan bahwa faktor yang sangat mempengaruhi
mutu pendidikan belum meningkat secara kualitas pembelajaran. Cara guru
signifikan. mengajar berkaitan erat dengan perangkat
Berdasarkan pengamatan di yang digunakan, perangkat pembelajaran
lapangan, pelaksanaan pembelajaran yang baik seharusnya memfasilitasi
fisika di SMA Adabiah 2 Padang kelas X peserta didik untuk mengkonstruksikan
juga menunjukkan belum sesuai dengan pengetahuannya dan menemukan sendiri
tujuan pembelajaran yang diharapkan, konsep melalui masalah-masalah yang
peneliti memperoleh fakta bahwa dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
pemahaman peserta didik terhadap sehingga mengembangkan pola pikir
berbagai gejala alam belum begitu peserta didik.
berkembang, rasa ingin tahu peserta didik Guru di SMA Adabiah Padang
terhadap fisika dan hubungannya dengan belum menggunakan perangkat
lingkungan dan teknologi masih sulit pembelajaran yang mampu membuat
dimunculkan. Peserta didik kesulitan peserta didik dapat menerapkan ilmu
dalam mengintegrasikan kemampuan Fisika terhadap lingkungan, teknologi
yang sudah dimiliki dengan kemampuan dan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
baru yang akan diterima. Peserta didik RPP yang digunakan oleh guru. Pada
belum mampu mengaplikasikan prinsip RPP yang digunakan oleh guru belum
Fisika yang sudah dipelajari terhadap tergambar kegiatan yang dapat
fenomena alam dan teknologi yang mengaktifkan peserta didik dalam proses
tengah berkembang di masyarakat. pembelajaran. Langkah-langkah dalam
Permasalahan-permasalahan tersebut kegiatan pembelajaran merupakan
pada intinya dikarenakan dasar-dasar langkah-langkah kegiatan pembelajaran
pemahaman fisika peserta didik yang konvensional, yaitu peserta didik
belum mantap, peserta didik hanya diberikan konsep, rumus dan contoh soal,

100
kemudian di akhir pembelajaran peserta relevansi dan konsistensi perangkat
didik diberikan latihan.. pembelajaran terutama pada validitas dan
Upaya yang dapat dilakukan guru sebagian kecil praktikalitasnya. Pada
untuk mengatasi masalah ini di antaranya tahapprototyping stagedilakukan
adalah memilih dan menggunakan perancangan prototype terhadap
pendekatan pembelajaran yang relevan. perangkat pembelajaran tahap
Sejumlah peneliti juga telah melakukan pengembangan dimulai dengan
penelitian untuk menemukan pendekatan konsistensi dan praktikalitas, sedangkan
pembelajaran yang cocok dalam tahap assesment stage mencakup
mengatasi permasalahan yang praktikalitas
berhubungan dengan aplikasi fisika. Sebagai awal dari pengembangan
Pendekatan yang dipilih ini adalah dilakukanlah tahap preliminary, dengan
pendekatan yang tujuannya sejalan menganalisis struktur isi, konsep dan
dengan tuntutan kurikulum 2013. peserta didik. Tahap prototyping
Pendekatan yang dipilih ini adalah stagesalah satunya dengan menguji
pendekatan yang tujuannya sejalan validitas produk. Validitas perangkat
dengan tuntutan kurikulum 2013. yang diuji adalah validitas isi (content
Pendekatan pembelajaran yang dimaksud validity) dan validitas konstruk (construct
adalah pendekatan pembelajaran Science validity). Validitas isi mengandung arti
Environment Technology Society (SETS). bahwa isi dari perangkat pembelajaran
Menurut Widyatiningtyas (2009), yang dikembangkan sesuai dengan isi
pendekatan SETS dapat menghubungkan kurikulum yang berlaku. Dikatakan baik,
kehidupan dunia nyata anak sebagai jika isinya dapat mengukur dan
anggota masyarakat dengan kelas sebagai mencakup semua domain dan tujuan
ruang belajar sains. Proses pendekatan ini khusus yang ingin dicapai dalam
dapat memberikan pengalaman belajar kurikulum. Sementara itu, validitas
bagi anak dalam mengidentifikasi potensi konstruk berarti perangkat pembelajaran
masalah, mengumpulkan data yang yang telah dikembangkan sesuai dengan
berkaitan dengan masalah, konstruksi teori-teori yang mendukung
mempertimbangkan solusi alternatif, dan pembelajaran.
mempertimbangkan konsekuensi
berdasarkan keputusan tertentu. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis pada tahap Preliminary
II. METODE PENELITIAN dapat diuraikan sebagai berikut:
Jenis penelitian adalah penelitian 1. Analisis Strutur isi (kurikulum)
pengembangan (Research and Muatan kurikulum 2013 kelas X
development) untuk membuat suatu SMA Adabiah 2 Padang kelompok
produk yaitu perangkat pembelajaran peminatan matematika dan ilmu-ilmu
berorientasi Pendekatan SETS. Penelitian alam materi Listrik Dinamis dan
diawali dengan perencanaan perangkat penerapannya dengan kompetensi inti
yang akan dibuat pada pembelajaran (KI):
Fisika SMA materi Listrik KI Menghayati dan
Dinamisberbasis Pendekatan SETS 1: mengamalkan ajaran agama
,dikembangkan dengan model McKenny. yang dianutnya.
Proses pengembangan perangkat KI Menghayati dan
dengan model McKenny terdiri dari tiga 2: mengamalkan perilaku jujur,
tahap yaitu, preliminary, prototyping disiplin, tanggung jawab,
stage, dan assesment stage. peduli (gotong royong,
tahappreliminarylebih menekankan kerjasama, toleran, damai),

101
santun, responsif dan pro- bertanggung jawab; terbuka;
aktif dan menunjukkan sikap kritis; kreatif; inovatif dan
sebagai bagian dari solusi peduli lingkungan) dalam
atas berbagai permasalahan aktivitas sehari-hari sebagai
dalam berinteraksi secara wujud implementasi sikap
efektif dengan lingkungan dalam melakukan
sosial dan alam serta dalam percobaan, melaporkan, dan
menempatkan diri sebagai berdiskusi.
cerminan bangsa dalam KD Menghargai kerja individu
pergaulan dunia. 2.2: dan kelompok dalam
KI Memahami, menerapkan, aktivitas sehari-hari sebagai
3: menganalisis pengetahuan wujud implementasi
faktual, konseptual, melaksanakan percobaan
prosedural berdasarkan rasa dan melaporkan hasil
ingintahunya tentang ilmu percobaan.
pengetahuan, teknologi, KD Mengevaluasi prinsip kerja
seni, budaya, dan humaniora 3.2: peralatan listrik searah (DC)
dengan wawasan dalam kehidupan sehari-hari
kemanusiaan, kebangsaan, KD Menganalisis rangkaian arus
kenegaraan, dan peradaban 3.8: bolak-balik (AC) serta
terkait penyebab fenomena penerapannya
dan kejadian, serta KD Melakukan percobaan untuk
menerapkan pengetahuan 4.2: menyelidiki rangkaian listrik
prosedural pada bidang KD Memecahkan masalah
kajian yang spesifik sesuai 4.8: terkait rangkaian arus
dengan bakat dan minatnya bolak-balik (AC) dalam
untuk memecahkan masalah. kehidupan sehari-hari.
KI Mengolah, menalar, dan Pelaksanaan KI dan KD tersebut
4: menyaji dalam ranah dialokasikan sebanyak 4 x 2 JP ( 8 x 45
konkret dan ranah abstrak menit)
terkait dengan 2. Analisis Konsep
pengembangan dari yang Hasil analisis materi merupakan dasar
dipelajarinya di sekolah untuk menentukan konsep utama pada
secara mandiri, dan mampu materi listrik dinamis. Konsep utama dari
menggunakan metoda sesuai materi listrik dinamis dikorelasikan
kaidah keilmuan. dengan langkah-langkah pendekatan
Adapun Kompetensi Dasar (KD) SETS dimana pendekatan ini dapat
materi hukum Newton dan digunakan untuk membantu
penerapannya adalah: keterlaksanaan proses pembelajaran
KD Menyadari kebesaran Tuhan secara optimal dengan tujuan akhir
1.1: yang menciptakan dan meningkatnya hasil belajar peserta didik
mengatur alam jagad raya pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan
melalui pengamatan keterampilan peserta didik.
fenomena alam fisis dan Materi pembelajaran diidentifikasi
pengukurannya. dengan mengajukan pertanyaan tentang
KD Menunjukkan perilaku kompetensi dasar yang harus dikuasai
2.1: ilmiah (memiliki rasa ingin peserta didik. Dengan mengacu pada
tahu; objektif; jujur; teliti; kompetensi dasar, dapat diperoleh apakah
cermat; tekun; hati-hati;

102
materi berupa fakta, konsep, prinsip, atau Microsoft Word 2007 dengan jenis font
prosedur. Misalnya pada KD 3.8 Fisika Californian FB ukuran 12 spasi 1,5.
kelas X kata kerja operasional yang 3. Handout disesuaikan dengan KI dan
digunakan adalah Menganalisis. Menurut KD yang telah ditentukan dalam
KBBI, kata "menganalisis" mengandung kurikulum. Uraian materi dibuat
makna penguraian suatu pokok atas mengikuti tahap-tahap pada pendekatan
berbagai bagiannya dan penelaahan SETS yang meliputi tahap 1
bagian itu sendiri serta hubungan antar pendahuluan (invitasi, apersepsi,
bagian untuk memperoleh pengertian ekplorasi), tahap 2 (pembentukan
yang tepat dan pemahaman arti prinsip), tahap 3 (aplikasi prinsip),
keseluruhan. tahap 4 (pemantapan prinsip) dan tahap
3. Analisis Peserta Didik 5 (penilaian). Handout dikembangkan
Uji coba perangkat pembelajaran menggunakan program Microsoft Word
dilakukan pada siswa kelas X1 di SMA 2007 dengan jenis font Century
Adabiah 2 Padang dimana peserta didik Schoolbook ukuran antara 10 – 12 dan
berada pada tahap operasional formal. spasi antara 1 – 1,5.
Menurut Sanjaya (2006:43), pada tahap 5. Penilaian dikembangkan dengan
formal peserta didik sudah sistematik dan berpedoman Permendikbud No. 66 Tahun
meliputi proses-proses yang komplek. 2013 tentang Standar Penilaian
Operasionalnya tidak saja terbatas pada Pendidikan. Penilaian dikembangkan
hal konkret, akan tetapi pada operasional untuk mengukur kompetensi sikap,
lainnya. Siswa sudah mulai mampu pengetahuan, dan keterampilan.
memecahkan berbagai masalah yang Kompetensi sikap dinilai dalam bentuk
dihadapkan. Diharapkan peserta didik skala penilaian yang terdiri dari skala
sudah mempunyai pengetahuan penilaian sikap spiritual dan sosial.
prosedural dan metakognitif dalam ilmu Penilaian pengetahuan dikembangkan
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam bentuk soal-soal tes. Penilaian
dengan wawasan kemanusiaan, kompetensi keterampilan dikembangkan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban dalam bentuk skala penilaian (rating
terkait penyebab fenomena dan kejadian. scale) yang dilengkapi rubrik. Pembuatan
Silabus yang dikembangkan berbasis lembar penilaian menggunakan Microsoft
pendekatan SETS. Pengembangan silabus Word 2007 dengan menggunakan jenis
sebagai acuan pengembangan RPP tulisan Times New Roman ukuran 10
memuat identitas mata pelajaran, KI, KD, spasi 1,15.
materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, IV. KESIMPULAN
dan sumber belajar yang mengacu pada Berdasarkan pengembangan dan
pencapaian kompetensi dasar sesuai uji coba yang telah dilakukan terhadap
dengan karakteristik mata pelajaran. perangkat pembelajaran berbasis
Silabus ini dikembangkan dengan pendekatan SETS pada materi listrik
menggunakan Microsoft Word 2007 dinamis, didapat kesimpulan sebagai
dengan jenis font Cambria ukuran 12 berikut.
spasi 1,15. 1. Validitas perangkat pembelajaran
2. Rencana Perangkat Pembelajaran materi listrik dinamis berbasis
(RPP) yang dikembangkan sesuai pendekatan SETS yang dinilai oleh 5
dengan pembelajaran yang tertera pada orang validator menunjukkan bahwa
silabus, berbasis pendekatan SETS. RPP perangkat pembelajaran berbasis
ini akan dikembangkan menggunakan pendekatan SETS pada materi listrik
dinamis sangat valid.

103
2. Praktikalitas yang dinilai dari Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan
pengamatan terhadap keterlaksanaan Terintegrasi Ilmu Pengetahuan
RPP oleh observer dan hasil analisis Alam. Jakarta: Dikdasmen
angket respon guru serta angket Hindarto, N. 2010. Pendidikan Karakter
respon siswa menunjukkan perangkat Dalam Pembelajaran Fisika
pembelajaran berbasis pendekatan Modern. Semarang. Unnes
SETS pada materi listrik dinamis Fauzan, Ahmad. 2002. Laporan
sangat praktis di dalam Penelitian Hibah Bersaing XII/I
penggunaannya. Perguruan Tinggi. Padang: UNP
DAFTAR KEPUSTAKAAN Jeremy N. Bailenson and Nick Yee.dkk.
Akker, McKenny. 2006. Educational 2008. The Use Of Immersive
Design Research. New York: Virtual Reality In The Learning
Routleddge Sciences: Digital Transformations
Binadja, Achmad. 1999a. Hakekat dan Of Teachers, Students, And Social
Tujuan Pendidikan SETS (Science, Context. The Journal Of The
Environment, Technology, and Learning Sciences, 17: 102–141,
Society) dalam Konteks Kehidupan 2008 Copyright © Taylor &
dan Pendidikan yang Ada. Makalah Francis Group, LLC ISSN: 1050-
ini disajikan dalam Seminar 8406 print / 1532-7809 online
Lokakarya pendidikan SETS, DOI:
kerjasama antara SEAMEO 10.1080/10508400701793141
RECSAM dan Unnes, Semarang, Juniati. 2009. Peningkatan Aktivitas,
14-15 Desember 1999. Motivasi Dan Hasil Belajar
Binadja, Achmad. 1999b. Pendidikan Peserta Didik Dengan Metode
SETS (Science, Environment, SETS Di Kelas IXe Smp Negeri 3
Technology, Purworejo, Jawa Tengah Pada
and Society) Penerapannya Konsep Energi Dan Daya Listrik.
pada Pengajaran. Makalah ini Jawa Tengah. Jurnal Berkala
disajikan dalam Seminar Lokakarya Fisika Indonesia Volume 2
pendidikan SETS, kerjasama antara Nomor 1 Juli 2009
SEAMEO RECSAM dan Unnes, Kaifa Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-
Semarang, 14-15 Desember 1999. faktor yang Mempengaruhinya.
Binadja, Achmad. 2002. Program Studi Jakarta : PT. Rineka Cipta
Pendidikan IPA (bervisi SETS) Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Pemikiran dalam SETS (Sains Bahasa. Cet. I.
Environment Technology Society). Kemdiknas. 2010. Desain Induk
Semarang: PPS Unnes Press. Pendidikan Karakter. Jakarta:
Daryanto. 2010. Belajar Mengajar. Kementerian Pendidikan
Bandung: Yrama Widya. Nasional.
Del Rosario, Bernadete. 2009. Science, Koes, H. 2003. Strategi Pembelajaran
Technology, Society and Fisika. Bandung : JICA.
Environment (STSE) Approach in Lickona, Thomas. 1991. Educating for
Environmental Science for Character: How Our School Can
Nonscience Student in a Local Teach Respect and Responsibility.
Culture. Liceo Journal of Higher New York, Toronto, London,
Education Research Science and Sydney, Aucland: Bantam books.
Technology Section vol.6, No 1, Nurwahyunani, Atip. 2011. Penerapan
December 2009 ISSN: 2094-1064 Pendekatan SETS (Science,

104
Environment, Technology, Poedjiadi, A. 2005. Sains Teknologi
Society) Untuk Meningkatkan Masyarakat Model Pembelajaran
Hasil Belajar Dan Keterampilan Kontekstual Bermuatan Nilai.
Mengelola Lingkungan. IKIP Bandung: Remaja rosdakarya.
PGRI Semarang Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nurmasyiah. 2008. Peningkatan Aktivitas Nasional. 2008.
dan Hasil Belajar Kimia Siswa Pusat Kurikulum Kemdiknas. 2009.
Kelas X SMA N Plus Prov. Riau Pengembangan dan Pendidikan
melalui Penerapan Model STM. Budaya dan Karakter Bangsa:
UNP Pedoman Sekolah. Jakarta: Pusat
Pedretti, Erminia G. Dkk. 2006. Kurikulum Balitbang Kemdiknas.
Promoting Issues-based STSE Raja, Kenneth P. 2009. Examintion of the
Perspectives in Science Teacher science-technology-society with
Education: Problems of Identity CurriculumApproach.http://www.
and Ideology. University of cedu.niu.edu/scied/courses/ciee34
Toronto. Journal of Science & 4/coursefiles_king/sts_reading.ht
Education (2006) _ Springer 2006 m. Diakses tanggal 6 Januari
DOI 10.1007/s11191-006-9060-8 2014.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Purwiro Harjati Panduan.Matakuliah
Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Micro Teaching
Standar Proses Pendidikan Dasar Ryan, Kevin & Bohlin, K. E. 1999.
Dan Menengah Building Character in Schools:
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Practical Ways to Bring Moral
Kebudayaan Nomor 69 Tahun Instruction to Life. San Francisco:
2013 Tentang Kerangka Dasar Jossey Bass.
Dan Struktur Kurikulum Sekolah Slameto (2010). Belajar dan Faktor-
Menengah Atas/Madrasah Aliyah Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta : PT. Rineke Cipta.
Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil
Kebijakan Nasional Proses Belajar Mengajar.
Pembangunan Karakter Bangsa Bandung : Remaja Rosdakarya
Tahun 2010-2025. Jakarta: Pusat Sugiyono.2009. Metode Penelitian
Kurikulum Balitbang Kemdiknas. Kuantitatif dan R&D. Bandung :
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Alfabet
Republik Indonesia Nomor 23 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
Tahun 2006 tentang Standar danDosen
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Undang-undang Republik Indonesia
Pendidikan Dasar dan Menengah. Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Sistem Pendidikan Nasional.
Republik Indonesia Nomor 20 Yager, Robert E. 1994. Assessment Result
Tahun 2007 tentang Standar with the Science/Technology/Society
Penilaian Pendidikan. Approach. Science and Children
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Journal). Pdf. File.
Republik Indonesia Nomor 41 Yeung Chung Lee. 2006.Kidney failure
Tahun 2006 tentang Standar and dialysis:a problem-solving
Proses untuk Satuan Pendidikan approach in teaching
Dasar dan Menengah. Science,Technology and Society.
Hong Kong : Institute of

105
Education, Hong Kong SAR,
China.
Wenda.K.bauchspiec,dkk. 2006. Science,
Technology, and Social a
Socialogical Approach. UK :
Blackwell Publishing Ltd
Widyatiningtyas, Reviandari. 2009.
Pembentukan Pengetahuan Sains,
Teknologi dan
Masyarakat dalam Pandangan
Pendidikan IPA. EDUCARE:
JurnalPendidikan dan Budaya.
http://educare.e-fkipunla.net.
Diakses 25 Januari 2014.

106

You might also like