You are on page 1of 4

Hanna

dan Ricky | Multigravida Hamil 40 Minggu dengan HAP (Hemorrhage Ante Partum) e.c Plasenta
Previa Totalis

Multigravida Hamil 40 Minggu dengan HAP (Hemorrhage Antepartum) e.c


Plasenta Previa Totalis

Hanna Insani Vedy, M. Ricky Ramadhian
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internal. Dari seluruh kasus perdarahan antepartum plasenta
previa merupakan penyebab terbanyak. Oleh karena itu, pada kejadian perdarahan antepartum, kemungkinan
plasenta previa harus dipikirkan terlebih dahulu. Studi ini merupakan laporan kasus dari seorang ibu hamil, 37
tahun, G2P1A0 40 minggu, datang dengan keluhan keluar darah pervaginam tanpa disertai rasa nyeri. Pada
pemeriksaan fisik obstetri, didapatkan bahwa hasil inspeksi terdapat keluar darah pervaginam, hasil inspekulo
terdapat fluxus keluar dari orifisium uterus eksterna. Oleh karena itu, pasien ini didiagnosis dengan plasenta previa
totalis. Penatalaksanaan pasien ini yaitu dibutuhkan penanganan aktif.

Kata kunci: perdarahan antepartum, plasenta previa

Multigravida in 40 Weeks of Gestation with Antepartum Hemorrhage e.c
Placenta Previa Totalis

Abstract
Placenta previa means a condition where the placenta is implanted in the abnormal place, that is on the bottom of womb
covering partly or all the opening of ostium uterine internal. many cases of antepartum haemorrhage is caused by
plasenta previa From all cases of placenta previa, antepartum haemorrhage is the most common cause. This
study is a case report of a pregnant woman, 37 years old, G2P1A0 40 weeks, present with painless vaginal
bleeding. On physical examination obstetrics, it is found that the results of the inspection are vaginal bleeding,
from inspekulo results, there was fluxus came out from uterus externum orifisium. Therefore, these patients’
diagnosis was placenta previa totalis. Management of these patients is active treatment.

Keywords: haemorrhage antepartum, placenta previa

Korespondensi: Hanna insani Vedy, S.Ked, alamat Jl. Dewi Sartika II Teluk Betung Utara, Bandar Lampung, HP 082186672999,
email hannainsaniv@gmail.com


Pendahuluan Plasenta previa adalah keadaan plasenta
Berdasarkan laporan World Health berimplantasi rendah pada segmen bawah rahim,
Organization (2008) angka kematian ibu di menutupi atau tidak menutupi orifisium uteri
dunia pada tahun 2005 sebanyak 536.000. internum pada usia kehamilan lebih dari 20
Kematian ini dapat disebabkan oleh 25% minggu dan janin mampu hidup diluar rahim.3
perdarahan, 20% penyebab tidak langsung, 15% Jika tidak tertangani komplikasi dapat terjadi
infeksi, 13% aborsi yang tidak aman, 12% pada ibu dan bayi yaitu selama kehamilan pada
eklampsi, 8% penyulit persalinan, dan 7% ibu dapat menimbulkan perdarahan antepartum
penyebab lainnya. Perdarahan yang terjadi yang dapat menimbulkan syok, kelainan letak
pada kehamilan muda disebut abortus pada janin sehingga meningkatnya letak bokong
sedangkan pada kehamilan tua disebut dan letak lintang. Selain itu juga dapat
perdarahan antepartum. Yang termasuk mengakibatkan kelahiran prematur. Selama
perdarahan antepartum antara lain plasenta persalinan plasenta previa dapat menyebabkan
previa, solusio plasenta, ruptur uteri .1 ruptur atau robekan jalan lahir, prolaps tali pusat,
Dari seluruh kasus perdarahan perdarahan ppasientpartum, perdarahan
antepartum plasenta previa merupakan intrapartum, serta dapat menyebakan
penyebab terbanyak. Oleh karena itu, pada melekatnya plasenta sehingga harus dikeluarkan
kejadian perdarahan antepartum, secara manual atau bahkan dilakukan kuretase.4
kemungkinan plasenta previa harus
dipikirkan terlebih dahulu.
2

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 53


Hanna dan Ricky | Multigravida Hamil 40 Minggu dengan HAP (Hemorrhage Ante Partum) e.c Plasenta
Previa Totalis
Kasus inpartu dengan HAP et causa Plasenta Previa
Pasien Ibu hamil, G2P1A0, usia 37 tahun Totalis, janin tunggal hidup, presentasi kepala,
datang ke RSAM tanggal 24 November 2016 selanjutnya ditatalaksana dengan pemantauan
dengan keluhan keluar darah dari kemaluan tanda-tanda vital Ibu, denyut jantung janin, His;
sejak 4 jam SMRS. Darah yang keluar berwarna Amphicillin 1 gram/8 jam; dan dipersiapkan
merah segar banyaknya 2 kali ganti pembalut terminasi perabdominam.
dan perdarahan tidak disertai dengan rasa
nyeri. Riwayat perut mulas yang menjalar ke Pembahasan
pinggang makin lama makin sering dan kuat Berdasarkan anamnesis didapatkan keluar
disangkal. Riwayat keluar air-air disangkal. darah dari kemaluan, berwarna merah segar
Pasien mengaku hamil cukup bulan dan sebanyak 2 kali ganti pembalut dan tanpa
gerakan janin masih dirasakan. disertai rasa nyeri. Ciri yang menonjol dari
Pasien mengatakan telah memeriksakan plasenta previa adalah perdarahan uterus yang
kandungannya selama 3 kali kebidan dan sudah keluar melalui vagina tanpa disertai dengan
mendapatkan imunisasi TT 3 kali selama adanya nyeri.1 Darah berwarna merah terang
kehamilan. Pasien tidak memiliki riwayat pada umur kehamilan trimester kedua atau awal
penyakit terdahulu dan riwayat penyakit trimester ketiga merupakan tanda utama
dalam keluarga juga disangkal. Pasien sudah plasenta previa.5
menikah 1 kali selama 6 tahun pada usia 31 Etiologi plasenta previa sampai saat ini
tahun. Pasien memiliki riwayat kehamilan belum diketahui secara pasti, namun ada
spontan pada anak sebelumnya. Pasien beberapa teori dan faktor risiko yang
memiliki riwayat terakhir menggunakan KB berhubungan dengan plasenta previa hipoplasia
implan selama 3 tahun. Tidak ada riwayat endometrium, korpus luteum bereaksi lambat,
kencing manis, riwayat asma,riwayat operasi, tumor-tumor, seperti mioma uteri, polip
riwayat sakit jantung, riwayat keluarga darah endometrium, endometrium cacat, seksio
tinggi, riwayat keluarga kencing manis, dan cesarea, kuretase, kehamilan kembar, riwayat
tidak merokok. Pasien mengaku HPHT sekitar plasenta previa sebelumnya.6
20 Febuari 2016 yang berdasarkan perhitungan Kejadian plasenta previa tiga kali lebih
taksiran persalinan, usia kehamilan pasien saat sering pada wanita multipara daripada
ini sekitar 40 minggu dengan perkiraan berat primipara. Pada multipara, plasenta previa
janin 2.790 gram. disebabkan vaskularisasi yang berkurang dan
Pemeriksaan fisik keadaan umum perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan
didapatkan, kesadaran compos mentis, masa lampau. Aliran darah ke plasenta tidak
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88 x/menit, cukup dan memperluas permukaannnya
pernafasan 24 x/menit, suhu 36 oC konjungtiva sehingga menutupi pembukaan jalan lahir.3 Ibu
anemis (-). Pemeriksaan obstetrik, fundus dengan usia lebih tua. Risiko plasenta previa
setinggi 31 cm, teraba bagian bokong pada berkembang 3 kali lebih besar pada perempuan
fundus, letak memanjang dengan punggung di di atas usia 35 tahun dibandingkan pada wanita
sebelah kiri, presentasi kepala janin, dan belum di bawah usia 20 tahun.5 Usia wanita produktif
masuk pintu atas panggul. DJJ 150 x/menit, his yang aman untuk kehamilan dan persalinan
tidak ada. Pada pemeriksaan dalam tidak adalah 20-35 tahun. Prevalensi plasenta previa
dilakukan. Pada pemeriksaan inspekulo meningkat 3 kali pada umur ibu >35 tahun. Hasil
didapatkan vulva dan vagina tidak ada penelitian Wardana (2007) menyatakan
kelainan, portio livide, OUE tertutup, Fluor (-), peningkatan umur ibu merupakan faktor risiko
Fluksus: darah (+) aktif, Erosi/Polip/Laserasi (-). plasenta previa, karena sklerosis pembuluh
Pemeriksaan penunjang nilai hemoglobin darah arteli kecil dan arteriole miometrium
10,6 g/dL, hematokrit 30%, trombosit . menyebabkan aliran darah ke endometrium
Hasil pemeriksaan USG tampak janin tidak merata sehingga plasenta tumbuh lebih
tunggal hidup, presentasi kepala Biometri, BPD lebar dengan luas permukaan yang lebih besar,
dan HC~40 minggu, AC~40minggu, FL~40 untuk mendapatkan aliran darah yang adekuat.7
minggu, Plasenta di corpus belakang meluas ke Pasien merupakan multigravida dan berusia 37
bawah sampai menutupi seluruh OUI tahun yang menjadi faktor resiko pada Plasenta
(Orifisium Uteri Internum). Diagnosis pada previa.
kasus ini adalah G2P1A0 hamil 40 minggu belum

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 54



Hanna dan Ricky | Multigravida Hamil 40 Minggu dengan HAP (Hemorrhage Ante Partum) e.c Plasenta
Previa Totalis
Pada pemeriksaan fisik tekanan darah Derajat I: plasenta sudah melampaui segmen
dan nadi dalam batas normal, pernafasan terendah rahim.
meningkat, suhu turun namun konjungtiva Derajat II: plasenta sudah mencapai ostium uteri
tidak anemis dan hemoglobin 10,6 g/dL masih internum.
termasuk normal kadarnya pada Ibu hamil. Derajat III: plasenta telah terletak pada sebagian
Pada pemeriksaan obstetri letak bagian ostium uteri internum.
terbawah janin belum masuk pintu atas Derajat IV: plasenta telah berada tepat pada
panggul. Pada janin, turunnya bagian terbawah segmen bawah rahim.
janin ke dalam Pintu Atas Panggul (PAP) akan Hasil pemeriksaan USG pasien didapatkan
terhalang, tidak jarang terjadi kelainan letak hasil plasenta di corpus belakang meluas ke
janin dalam rahim, dan dapat menimbulkan bawah sampai menutupi seluruh OUI (Orifisium
aspiksia sampai kematian janin dalam rahim.8 Uteri Internum) sehingga diagnosis pasien adalah
Pada pemeriksaan dalam tidak dilakukan. Pada plasenta previa totalis.
pemeriksaan inspekulo didapatkan vulva dan Penatalaksanaan pada plasenta previa
vagina tidak ada kelainan, portio livide, OUE dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu:14
tertutup. Hal ini menandakan belum inpartu 1. Ekspektatif
karena belum ada pembukaan, fluor (-), fluksus Ekspektatif dilakukan apabila janin masih
darah (+) aktif, erosi/polip/laserasi (-). kecil sehingga kemungkinan hidup di dunia
Perdarahan berasal dari ostium uetri masih kecil baginya. Sikap ekspektasi tertentu
eksternum atau dari kelainan serviks dan hanya dapat dibenarkan jika keadaan ibu baik
vagina. Apabila perdarahan berasal dari ostium dan perdarahannya sudah berhenti atau sedikit
uteri eksternum, adanya plasenta previa harus sekali. Dahulu ada anggapan bahwa kehamilan
dicurigai.9 dengan plasenta previa harus segera diakhiri
Dewasa ini, pemeriksaan dalam di kamar untuk menghindari perdarahan yang fatal.
operasi sudah jarang dikerjakan karena sudah Menurut Scearce, (2007) syarat terapi
tersedia alat USG transabdominal yang ekspektatif yaitu:15
memberiksan ketepatan tinggi mencapai 96- a. Kehamilan preterm dengan perdarahan
98%.1,10,11 Menegakkan diagnosa plasenta sedikit yang kemudian berhenti.
previa dapat pula dilakukkan dengan b. Belum ada tanda-tanda in partu.
pemeriksaan ultrasonografi. Dengan USG dapat c. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar
ditentukan implantasi plasenta atau jarak tepi hemoglobin dalam batas normal).
plasenta terhadap ostium. Bila jarak tepi d. Janin masih hidup.
kurang dari 5 cm disebut plasenta letak
rendah.12 2. Terapi aktif
Plasenta previa dapat digolongkan Wanita hamil di atas 22 minggu dengan
menjadi empat bagian yaitu:1 perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak,
1. Plasenta previa totalis atau komplit, adalah harus segera ditatalaksana secara aktif tanpa
plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri memandang maturitas janin. Cara
internum. menyelesaikan persalinan dengan plasenta
2. Plasenta previa parsialis, adalah plasenta previa :15
yang menutupi sebagian ostiumuteri a. Seksio sesarea
internum. Prinsip utama dalam melakukan seksio
3. Plasenta previa margianalis adalah plasenta sesarea adalah untuk menyelamatkan ibu,
yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri sehingga walaupun janin meninggal atau tak
internum. punya harapan untuk hidup, tindakan ini tetap
4. Plasenta letak rendah, yang berarti bahwa dilakukan.
plasenta yang berimplantasi pada segmen b. Melahirkan pervaginam
bawah rahim yang sedemikian rupa sehingga Perdarahan akan berhenti jika ada
tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang penekanan pada plasenta. Seperti amniotomi,
2 cm dari ostium uteri internum.
Plasenta previa dapat dibagi menjadi
empat derajat berdasarkan scan pada
ultrasound yaitu:13

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 55


Hanna dan Ricky | Multigravida Hamil 40 Minggu dengan HAP (Hemorrhage Ante Partum) e.c Plasenta
Previa Totalis
akselerasi, traksi dengan Cunam Willet, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
versi braxton hicks. Prawirohardjo. Hlm. 365-85.
Plasenta previa dengan perdarahan 4. Dutta DC. Text book of obstetrics including
merupakan keadaan darurat kebidanan yang perinatology and contraception. Edisi ke-6.
memerlukan penanganan yang baik. Bentuk Calcuta; Central: 2004. Hlm. 243-9.
pertolongan pada plasenta previa adalah :8 5. Sheiner GI, Shoham-Vardi HM, Hershkowitz
1. Segera melakukan operasi persalinan untuk R, Katz M dan Major M. 2001. Placenta
dapat menyelamatkan ibu dan anak untuk previa: obstetric risk factors and pregnancy
mengurangi kesakitan dan kematian. outcome. J. Matern Fetal. Med 10: 414-9.
2. Memecahkan ketuban di atas meja operasi 6. Mochtar R. Sinopsis obstetri (obstetri
selanjutnya pengawasan untuk dapat fisiologi dan patologi). Penerbit Buku
melakukan pertolongan lebih lanjut. Kedokteran EGC; Jakarta: 2002.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada 7. Wardana GA dan Karkata MK. Faktor risiko
pasien yaitu penatalaksanaan aktif dipersiapkan plasenta previa . CDK. 2007; 34:229-32.
terminasi perabdominam. pemantauan tanda- 8. Manuaba IBG. Ilmu kebidanan, penyakit
tanda vital Ibu, denyut jantung janin, His; kandungan, dan keluarga berencana.
Amphicillin 1 gram/8 jam. Pemilihan Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
penatalaksanaan aktif dikarenakanberdasarkan 2005.
HPHT dan USG usia kehamilan sudah cukup 9. Johnson LG, Sergio F dan Lorenzo G. The
bulan >37 minggu, TBJ janin normal sesuai masa relationship of placenta previa and history of
kehamilan, lalu didapatkan perdarahan yang induced abortion. International Journal of
merupakan kegawat daruratan obstetri. Gynaecology and Obstetrics. 2003;
Dilakukan terminasi perabdominal kerena jenis 81(2):191-8.
plansenta previa totalis sehingga seluruh OUI 10. Jang DG, We JS, Shin JU, Choi YJ, Ko HS, Park
tertutupi oleh plasenta.1,16 IY. Maternal outcomes according to
placental position in placental previa. Int J
Simpulan Med Sci. 2011; 8(5):439-44.
Diagnosis pada pasien ini sudah tepat 11. Hasegawa J, Nakamura M, Hamada S,
yaitu Plasenta Previa. Faktor risiko terjadinya Matsuoka R, Ichizuka R, Sekizawa A, et al.
plasenta previa totalis adalah multiparitas dan Prediction of hemorrhage in placenta previa.
usia pasien yang diatas 35 tahun. Taiwanese Journal of Obstetrics and
Penatalaksanaan plasenta previa dibagi Gynecology. 2012; 51(1):3-6.
menjadi penanganan ekspektatif dan aktif. 12. Oyelese Y, Smulian JC. Placenta previa,
Pada kasus ini, dilakukan tindakan sectio placenta accreta, and vasa previa. Obstetrics
caesarea atas indikasi plasenta previa and Gynecology. 2006; 107(4):927-41.
13. Parisaei, Shailendra, Panay, dan Ryan. Edisi
totalis.
ke-2. Obstetrics and Gynaecology.

Philadelphia: Mosby Elsevier; 2008. Hlm.
Daftar Pustaka
186.
1. Chalik TMA. 2010. Perdarahan pada
14. Mose JC. Perdarahan Antepartum. Dalam:
kehamilan lanjut dan persalinan. Dalam:
Sastrawinata S. Ilmu Kesehatan Reproduksi:
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan.
Obstetri Patologi. Jakarta. EGC; 200: 483-91.
Edisi ke-4, Cetakan I. Jakarta: Bina Pustaka
15. Scearce J, Uzelac PS. Third-trimester vaginal
Sarwono Prawirohardjo. Hlm. 492-502.
bleeding. Dalam: AH DeCherney et al. (eds).
2. Sastrawinata S. 2005. Obstetri patologi
Current Diagnosis and Treatment Obstetrics
ilmu kesehatan reproduksi. Edisi ke-2.
and Gynecology. Edisi ke-10. New York:
Jakarta: EGC. Hlm. 83-91.
McGraw-Hill; 2007. Hlm. 337-8.
3. Sumapraja S dan Rachimhadi T. 2005. 16. Cunningham G, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth
Perdarahan antepartum. Dalam: JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams obstetrics.
Wiknjpasienastro H. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-23. United State: McGraw-Hill
Medical; 2010.


J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 56

You might also like