You are on page 1of 8

PENGARUH PERILAKU KARYAWAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIAT DPRD

Muhamad Ghufron
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sukoharjo

Lamidi
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

ABSTRACT
This research is conducted to know the significancy between : (1) the
 officer behavior to the officer productvity, (2) the work satisfy to the officer
productvity. The population is the officer at secretariat DPRD districk of
Sukoharjo 2008 as many as 33 persons and the sample are 33 person. the
technique of gathering the data is using inquiry sheet through validity test and
reliability test. The analysis technique uses simple regression with classical
assumption uses SPSS program version 12.
The analysis results are : (1) the inquiry of the officer behavior variable is
valid, the inquiry of work satisfy variable is valid. the variability’s result is
reliable, (2) the multicolinierity test shows there is multicolinierity so one of
variable must be deleted on test; heteroskedasticity test shows the free
variable does not of affect to the residue; the autocorrelation test shows that
there is no autocorrelation and normality test shows that the residue
distribution is normal.
The conclusion of the research: (1) hypothesis which says: “assumpted
there is a significant influence between the work satisfy to the officer
productivity at Sekretariat DPRD District of Sukoharjo” is true, (2) hypothesis
which says "assumpted that thework satisfy is more influencing to the officer
productivity at Sekretariat DPRD District of Sukoharjo" is true.

Keywords: officer behavior, work satisfy,officer productivity

PENDAHULUAN Pemerintah dan penyelenggaraan Negara


Sistem demokrasi Pancasila yang dapat dilaksanakan, akuntabilitas
saat ini dipergunakan dalam konstitusi merupakan perhitiungan dari suatu
Negara Republik Indonesia, pada organisasi , pemerintah atau swasta yang
dasarnya diciptakan untuk menumbuhkan berkewajiban melaksanakan tugas untuk
iklim yang sehat, demokrasi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah
menampung aspirasi masyakat serta ditetapkan tanggung jawab melalui
menjalankan konstitusi bagi rencana strategi (renstra) sebagai tolak
penyelenggaraan berbangsa dan ukur keberhasilan keberhasilan kinerja
bernegara, Melalui system demokrasi dalam suatu organisasi menurut
Pancasila dapat diperoleh kejelasan Mardiasmo (2002: 21) Organisasi
kebijakan (policy) akan terwujutnya azas merupakan tempat dimana individu
kedaulatan rakyat yang berarti sangat erat mendapatkan suatu rasa aman, status,
hubungannya dengan azas penghargaan diri (self-esteem),
permusyawaratan perwakilan, untuk keterikatan (affiliation) dan kekuasaan,
melaksanakan azas kedaulatan rakyat sehingga keberadaan organisasi
sehingga melalui lembaga, aspirasi rakyat merupakan suatu wadah atas berbagai
dapat berhubungan penyelenggaraan tujuan, harapan dan kepentingan. Orang

Pengaruh Perilaku Karyawan dan Kepuasan Kerja terhadap … (Muh. Ghufron & Lamidi) 9
mendirikan organisasi dengan suatu tersebut segera dapat disosialisasikan
alasan, bahwa organisasi akan dapat kepada Masyarakat dan dapat diterapkan
mencapai sesuatu yang tidak dapat dalam upaya pelaksanaan Pemerintahan
dicapai secara perseorangan. Tujuan dan di daerah. Dengan keadaan inilah maka
sasaran organisasi akan dapat dicapai sumber daya manusia pada Sekretariat
lebih efisien dan efektif melalui tindakan- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selalu
tindakan yang dilakukan secara kolektif dituntut untuk bekerja secara produktiv.
dan diselenggarakan dengan persetujuan Produktivitas kerja yang bagus
bersama. memang sangatlah diharapkan, karena
Terciptanya perilaku dan kepuasan produktivitas kerja yang tinggi sangat
kerja karyawan merupakan hal yang diharapkan oleh setiap organisasi,
penting bisa meningkatkan loyalitas dan Menurut Ghiselli dalam Munandar (1998:
peningkatkan produktivitas, agar 96), mengatakan yang dimaksud
Pemerintah berjalan bersama sama untuk produktivitas kerja adalah hasil
menghasilkan suatu produk yang oktimal pelaksanaan kerja, yaitu sejauh mana
tenaga terdidik dan terlatih untuk kemajuan yang telah dicapai dalam
menambah wawasan. Tersedianya bekerja. Produktivitas kerja sering
sumber daya manusia yang profesional ditunjukkan oleh produktivitas kerja
telah menjadi kebutuhan strategis individu dalam perilakunya, yang
organisasi pemerintahan kususnya merupakan tingkah laku sebagai keluaran
legislatif merupakan kebutuhan yang (output) dari suatu proses berbagai
didasari pemahaman adalah manusia macam komponen kejiwaan yang melatar
penentu atas semua kinerja organisasi belakanginya. Tingkat tinggi rendahnya
pemerintahan untuk mewujudkan sumber hasil kerja yang dicapai dalam
daya manusia yang proferional ,Hampir pekerjaannya sering dinamakan
semua organisasi menghendaki agar produktivitas kerja. Dengan demikian yang
semua orang yang masuk dalam dimaksud produktivitas kerja sumberdaya
organisasi, secara garis besar menganut manusia adalah hasil kerja yang dicapai
nilai, sikap atau perilaku dan tujuan yang oleh sumberdaya tersebut dalam
sama, hal tesebut semata-mata untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
memelihara kesatuan dan kelangsungan dibebankan kepadanya. Hal ini berarti
organisasi. Sementara individu dengan produktivitas kerja sumber daya manusia
berbagai macam tujuan dan kepentingan merupakan hasil kerja dari suatu
masuk dalam organisasi, dengan pelaksanaan tugas yang dibebankan
mengharapkan adanya suatu kepuasan, kepada sumber daya tersebut.Pada
baik secara ekonomis maupun psikologis. dasarnya produktivitas sumber daya
Kemampuan berproduktivitas manusia dipengaruhi oleh dua hal yaitu
seorang karyawan tergantung sumber perilaku dan kepuasan, menurut
daya manusia dengan sendirinya, oleh Sudarwan Danim (2004 : 49) perilaku
karena itu usaha peningkatan sumber daya manusia adalah proses
produktivitas mendorong kinerja lebih giat pengambilan keputusan dari suatu
dan efektif. Institusi Sekretariat Dewan individu yang bersifat positif atau juga
Perwakilan Rakyat Daerah merupakan bersifat negatif.
tangan panjang dari Anggota Dewan Sifat-sifat positif antara lain : senang,
Perwakilan Rakyat Daerah yang ada, bersemangat, menyelesaikan, bekerja
dimana produk hukum atau peraturan menyamping, mendorong, terpanggil,
yang dihasilkan dalam sidang harus partisipasi, percaya diri, kerja sama,
segera ditindak lanjuti oleh Sekretariat inovatif, sedangkan yang bersifat negatif
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah agar dapat berupa: tidak senang, loyo,
supaya produk hukum atau peraturan menunda, bekerja vertikal, menghambat,

10 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 3 No. 1 Juni 2009 : 9 – 16


ambil muka, seadanya, menunggu Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
perintah, tidak kerja sama, meniru. Sukoharjo sebanyak 33 orang karyawan.
Adanya kemajuan teknologi, tidak Metode pengambilan sampel yang
dipungkiri lagi memberikan positi yaitu digunakan adalah metode sensus yaitu
meningkatkan kesejateraan manusia, dengan melibatkan semua karyawan
namun demikian kemajuan teknologi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
dapat juga mengakibatkan dapak positif Daerah Kabupaten Sukoharjo sebanyak
apalagi lingkungan kerja kurang 33 orang karyawan yang akan dijadikan
diperhatikan tidak diimbangi dengan etika responden.
lingkungan (environmental ethics), agar
perkembangan pengetahuan dan Definisi Operasional Variabel
teknologi bisa meningkatkan produktivitas Perilaku Karyawan (X1) adalah
kerja juga bias meningkat. Selain masalah moral atau perilaku adalah kesepakatan
diatas dapat menghambat kinerja batiniah yang muncul dari dalam diri
karyawan maka hendaknya dibahas seseorang atau sekelompok orang untuk
dalam kontek negative dan provisional, mencapai tujuan tertentu sesuai dengan
bisa menghambat kinerja karyawan satu – baku mutu yang ditetapkan., indikator
satunya yang dilakukan peneliti penilaiannya adalah : kepercayaan diri,
menemukan perilaku dan kepuasan kerja suasana kerja, kerja sama, motivasi dan
sumber daya manusia juga akan target kerja, sedangkan pengukuran
dipengaruhi oleh sikap organisasi berdasarkan skor tanggapan dengan
terhadap sumber daya manusia yang ada, mengunakan skala interval, sebagai
jika organisasi memperlakukan sumber berikut: 1. “sangat tidak setuju” sampai
daya yang ada dengan baik maka sumber dengan 5 “sangat setuju” untuk
daya akan memperlihatkan perilaku dan pertanyaan yang bersifat positif dan
kepuasan yang baik pula terhadap sebaliknya bila pertanyaan yang bersifat
organisasi atau sebaliknya. negatif.
Demikian pula dengan kepuasan, Kepuasan Kerja (X2), Pengertian
menurut Wexley dan Yukl (Shobarudin, kepuasan kerja karyawan adalah salah
2001: 129) Kepuasan kerja sebagai cara satu hasil yang mungkin diperoleh dari
seorang pekerja merasakan perilaku kerja, merupakan hal yang
pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan berharga untuk pengembangan, untuk
generalisasi sikap-sikap terhadap kepuasan kerja sendiri, dan pengaruhnya
pekerjaannya yang didasarkan atas terhadap rasa percaya diri dan memupuk
berbagai aspek pekerjaannya. Dijelaskan kebiasaan-kebiasaan seperti motivasi dan
pula bahwa kepuasan kerja adalah perilaku, indikator penilaiannya adalah :
seperangkat perasaan pegawai tentang bakat dan ketrampilan, hubungan kerja,
menyenangkan atau tidaknya pekerjaan jenis pekerjaan, ruang dan perlengkapan
mereka. Kepuasan kerja menunjukkan kerja, waktu kerja dan jaminan,
kesesuaian antara harapan dari sedangkan pengukurannya berdasarkan
seseorang yang timbul dan imbalan yang skor tanggapan dengan menggunakan
disediakan oleh pemerintah. skala interval, sebagai berikut: 1. “sangat
tidak puas” sampai dengan 5 “sangat
METODE PENELITIAN puas”, untuk pertanyaan yang bersifat
Populasi adalah kumpulan dari positif dan sebaliknya bila pertanyaan
seluruh elemen atau individu-individu yang bersifat negatif.
yang merupakan sumber informasi dalam Produktivitas Sumberdaya
suatu riset (Sonny Sumarsono, 2004 : 49). Manusia (Y), yang dimaksud di sini
Populasi dalam penelitian ini adalah adalah sumbangan karyawan itu sebagai
seluruh karyawan Sekretariat Dewan produktivitas kerja, dalam arti seberapa

Pengaruh Perilaku Karyawan dan Kepuasan Kerja terhadap … (Muh. Ghufron & Lamidi) 11
efektif karyawan bertanggung jawab Uji ini bertujuan untuk menguji
terhadap pekerjaannya, sebagai indikator apakah dalam model regresi linier ada
penilaiannya adalah pelaksanaan tugas, korelasi antara kesalahan pengganggu
penyelesaian tugas, waktu penyelesaian pada periode t dan kesalahan
tugas, target kerja, sedangkan pengganggu pada periode t-1
pengukurannya berdasarkan skor (sebelumnya). Jika ada korelasi maka
tanggapan dengan mengunakan skala dinamakan ada problem autokorelasi.
interval, sebagai berikut: 1. “ tidak pernah” Hal ini sering ditemukan pada data
sampai dengan 5. “selalu”. untuk runtut waktu (time series). Uji
pertanyaan yang bersifat positif dan Autokorelasi dapat dilakukan dengan
sebaliknya bila pertanyaan yang bersifat Uji Run (Run Test) bertujuan untuk
negatif. melihat apakah data residual terjadi
secara random atau tidak. Kriteria
Uji Instrumen Penelitian pengujiannya, jika probabilitas yang
Valid berarti instrumen tersebut dihasilkan dari uji Run tidak signifikan
dapat digunakan untuk mengukur apa atau ρ > 0,05 maka tidak terjadi
yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2005 : Autokorelasi.
37). Instrumen yang valid adalah jika - Uji Heteroskedastisitas
pertanyaan pada kuesioner mampu Uji ini bertujuan untuk menguji
mengungkapkan sesuatu yang akan apakah dalam model regresi, terjadi
diukur oleh kuesioner tersebut. Dengan ketidaksamaan variance dari residual
demikian maka alat ukur yang digunakan satu pengamatan ke pengamatan yang
untuk mendapatkan data tersebut adalah lain dengan uji Glejser dengan cara
valid. < 0,05 maka butir pertanyaan meregresikan nilai absolut residual
dikatakan valid atau sebaliknya. terhadap variabel independen. Jika
Reliabilitas adalah sejauh mana variabel independen signifikan secara
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, statistik mempengaruhi variabel
dan hasil pengukuran dapat dipercaya dependen, maka ada indikasi terjadi
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan heteroskedastisitas.
pengukuran terhadap obyek yang sama - Uji Normalitas
diperoleh hasil yang sama selama obyak Uji ini bertujuan untuk menguji
yang diukur tidak berubah. Untuk apakah dalam model regresi, variabel
pengujian Jika Cronbach Alpha > 0,60, pengganggu atau residual memiliki
maka variabel tersebut dikatakan reliable distribusi normal, dengan uji statistik
atau sebaliknya. Kolmogorov-Smirnov di mana bila dari
perhitungan menghasilkan ρ > 0,05
Uji Asumsi Klasik maka data berdistribusi normal.
- Uji Multikoliniertas
Uji ini bertujuan untuk menguji Uji Hipotesis
apakah dalam model regresi, Uji t
ditemukan adanya korelasi antar Uji t merupakan pengujian variabel
variabel bebas ( Independen).salah penjelas secara individu yang dilakukan
satu cara untuk mendeteksi adanya untuk mengetahui apakah masing-masing
multikolinieritas adalah dengan melihat variabel independen berpengaruh secara
(1) nilai tolerance dan lawannya (2) signifikan terhadap variabel dependen
Variance Inflation Factor ( VIF ). dengan menganggap variabel independen
Apabila nilai tolerance lebih kecil dari lainnya konstan. . Jika hasil uji koefisien
0,10 atau nilai VIF di atas 10, maka regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa
terjadi multikolinieritas. secara individual variabel Perilaku dan
- Uji Autokorelasi Kepuasan Kerja nilai tingkat probabilitas-

12 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 3 No. 1 Juni 2009 : 9 – 16


nya lebih kecil dari 0,05, berarti terdapat soal semuanya valid karena p value <
pengaruh yang signifikan, dan sebaliknya 0,05, sehingga data tersebut dapat
jika nilai tingkat probabilitasnya lebih digunakan semua untuk keperluan
besar dari 0,05, berarti tidak terdapat analisis penelitian. Hasil uji validitas
pengaruh yang signifikan. instrumen variabel X1 (Variabel Perilaku
Karyawan) sebanyak 10 butir soal
Uji F semuanya valid karena p value < 0,05,
Uji F digunakan untuk menguji sehingga data tersebut dapat digunakan
pengaruh variabel bebas secara simultan semua untuk keperluan analisis penelitian.
atau bersama-sama terhadap variabel Hasil uji validitas instrumen variabel X2
terikat. Dalam penelitian ini untuk menge- (Variabel Kepuasan Kerja Karyawan
tahui pengaruh Perilaku dan Kepuasan Karyawan) sebanyak 10 butir soal
Kerja secara simultan atau bersama-sama semuanya valid karena p value < 0,05,
terhadap Produktivitas Kerja Sumberdaya sehingga data tersebut dapat digunakan
Manusia pada Sekretariat Dewan semua untuk keperluan analisis penelitian.
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Setelah uji validitas dilakukan, kemu-
Sukoharjo. Jika hasil uji F menunjukkan dian dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Uji
bahwa secara simultan atau bersama- reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui
sama variabel Perilaku dan Kepuasan sifat dari alat ukur yang digunakan, dalam
Kerja nilai tingkat probabilitasnya lebih arti apakah alat ukur tersebut akurat,
kecil dari 0,05, berarti terdapat pengaruh stabil dan konsisten. Uji reliabilitas pada
yang signifikan, dan sebaliknya jika nilai penelitian ini dilakukan dengan
tingkat probabilitasnya lebih besar dari menggunakan rumus alpha cronbach dan
0,05, berarti tidak terdapat pengaruh yang dan dikatakan reliabel apabila memiliki
signifikan. koefisien lebih dari 0,60. Dari hasil uji
tersebut dapat diketahui bahwa semua
Uji R2 item pertanyaan mengenai variabel
Uji R2 atau Koefisien Determinasi Perilaku Karyawan (X1), Kepuasan Kerja
pada intinya adalah untuk mengukur Karyawan (X2) dan Produktivitas Kerja
seberapa kuat kemampuan model Sumber Daya Manusia (Y) menunjukkan
penelitian menerangkan variasi variabel nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka semua
dependen pada nilai koefisien determinasi item dinyatakan reliabel.
antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi
yang kecil berarti menunjukkan Uji Asumsi Klasik
kemampuan veriabel-variabel independen 1. Uji Multikolinieritas
dalam menjelaskan variabel dependen Uji multikolineritas adalah untuk
sangat terbatas. mengetahui ada tidaknya korelasi yang
berarti antara masing-masing variabel
HASIL ANALISIS DATA independen dalam model regresi dan
Validitas dan Reliabilitas Instrumen hal tersebut dapat dilihat pada
Validitas yang dimaksudkan adalah tolerance value dan variance inflation
untuk mengetahui apakah alat pengumpul factor (VIF), jika nilai tolerance value >
data tersebut benar-benar mampu untuk 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak
mengukur variabel-variabel dalam peneli- terjadi multikolinieritas atau sebaliknya,
tian. Uji validitas dilakukan dengan meng- dan hasil analisis dapat diketahui
korelasikan skor tiap butir angket dengan bahwa variabel perilaku karyawan (X1),
skor totalnya, dengan menggunakan ana- kepuasan kerja karyawan (X2)
lisis korelasi. Hasil uji validitas instrumen menunjukkan terjadi multikolinieritas
variabel Y (Variabel Produktivitas kerja karena nilai dari tolerance value < 0,10
sumber daya manusia) sebanyak 10 butir dan nilai VIF lebih dari 10.

Pengaruh Perilaku Karyawan dan Kepuasan Kerja terhadap … (Muh. Ghufron & Lamidi) 13
2. Uji Heteroskedastisitas dikarenakan dalam uji multikolinieritas di
Hasil output uji heteroskedastisitas antara variabel independen terjadi korelasi
menggunakan uji glejser dengan yang sempurna sehingga untuk
bantuan program SPSS versi 12.0. for menentukan persamaan garis regresi
windows menunjukkan nilai signifikan maka salah satu variabel harus
konstanta sebesar 0,502, perilaku dihilangkan, dan dalam penelitian ini
karyawan (X1) sebesar 0,149, variabel yang dihilangkan adalah variabel
Kepuasan Kerja Karyawan (X2) perilaku.
sebesar 0,188, ini berarti p > 0,05 dan Adapun rumus analisis regresi linier
model regresi yang digunakan tidak sederhana yaitu :
terjadi heteroskedastisitas. Dengan menggunakan bantuan program
3. Uji Autokorelasi SPSS versi 12.0 for windows diperoleh
Hasil uji autokorelasi menggunakan persamaan garis regresi sebagai berikut :
run test dengan bantuan program Y= 1,403 + 0,971X2
SPSS versi 12.0. for windows Sedangkan interpretasi dari
menunjukkan hasil signifikansi sebesar persamaan garis regresi tersebut adalah :
0,719 dan lebih besar dari 0,005, ini a : 1,403 artinya jika kepuasan kerja
berarti antara residual tidak terdapat karyawan (X2) sama dengan nol,
hubungan korelasi. maka Produktivitas Kerja Sumber
4. Uji Normalitas Daya Manusia positif.
Pengujian normalitas dengan b2 : 0,971 artinya variabel kepuasan kerja
menggunakan uji kolmogorov smirnov, karyawan (X2) pengaruhnya positif
data hasil penelitian dari ketiga dan signifikan terhadap produktivitas
instrumen variabel perilaku karyawan kerja sumber daya manusia (Y) atau
(X1), kepuasan kerja karyawan (X2) jika kepuasan kerja naik sebesar
dan kroduktivitas kerja sumber daya satu satuan maka produktivitas kerja
manusia (Y) yang diperoleh dari 33 sumber daya manusia naik sebesar
orang responden melalui kuesioner, 0,971 satuan atau sebaliknya.
setelah dianalisis ternyata Y : Variabel peningkatan produktivitas
menunjukkan nilai residual distribusi sumber daya manusia secara parsial.
normal. Hal ini ditunjukkan oleh output Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa
perhitungan dengan menggunakan kepuasan kerja karyawan akan
kolmogorov smirnov test (K-S. Hasil uji meningkatkan produktivitas kerja
kolmogorov smirnov test (K-S) sumber daya manusia dimana hal
menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut akan menumbuhkan
tersebut normal karena semangat kerja karyawan sehingga
unstandardized residual asymp. sig (2 karyawan akan bekerja dengan baik,
tailed) menunjukkan nilai 0,658 dan tidak mengenal lelah walau harus
lebih besar dari 0,05, dan normal melakukan kerja lembur dikarenakan
parametersa.b Mean 0,0000000. kepuasan dalam bekerja menjadikan
karyawan beranggapan bahwa
Analisis Regresi tugasnya harus diselesaikan tepat
Untuk membuktikan hipotesis yang pada waktunya.
telah dikemukakan, dilakukan analisis dari
data yang telah diperoleh, yaitu data Pengujian Hipotesis
tentang Perilaku Karyawan, Kepuasan Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)
Kerja dan Produktivitas Kerja Sumber Analisis ini bertujuan untuk menguji
Daya Manusia. Alat analisis yang signifikansi pengaruh masing-masing
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yang mempengaruhi
analisis regresi linier sederhana Produktivitas Kerja Sumber Daya Manusia

14 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 3 No. 1 Juni 2009 : 9 – 16


(Y) sehingga dapat diketahui bahwa Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
pengaruh variabel bebas yaitu Kepuasan Dalam penelitian ini untuk
Kerja Karyawan (X2), tidak hanya secara mengetahui seberapa kuat pengaruh
kebetulan mempengaruhi variabel terikat. variabel independen yaitu Perilaku
Dari hasil pengujian signifikansi variabel Karyawan dan Kepuasan Kerja Karyawan
independen terhadap variabel dependen, dalam mempengaruhi Produktivitas Kerja
maka hasil tersebut dijadikan dasar untuk Sumber Daya Manusia, yaitu dengan
pengambilan keputusan dalam menjawab menggunkakan koefisiensi determinasi
hipotesis yang diajukan. Adapun hipotesis (R2). Dari Tabel 17 diatas diperoleh nilai
dalam penelitian ini adalah sebagai Adjusted R Square atau koefisiensi
berikut : determinasi menunjukan nilai sebesar
a. Perilaku Karyawan (X1) berpengaruh 0,971, artinya bahwa faktor variabel
terhadap Produktivitas Kerja Sumber independen (Kepuasan Kerja Karyawan)
Daya Manusia (Y) mempengaruhi variabel dependen
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik (Produktivitas Kerja Sumber Daya
diketahui bahwa kedua varibel Manusia) sebesar 97,1% dan sisanya
independent/bebas terjadi sebesar 2,9% dipengaruhi oleh faktor
multikolinieritas sehingga salah satu yang lain diluar model penelitian.
variabel harus dihilangkan dalam
pengujian dan dalam hal ini peneliti KESIMPULAN
memilih menghilangkan variabel Dari pengujian regresi linier
perilaku (X1) dikrenakan nilai sederhana diketahui bahwa variabel
Asdjusted R Square nya lebih kecil kepuasan mempengaruhi produktivitas
dibandingkan dengan variabel kerja SDM.
kepuasan (X2), sehingga hipotesis Hasil uji koefisien X2 disimpulkan
pertama dianggap tidak ada. bahwa dari hipotesis yang menyatakan
b. Kepuasan Kerja Karyawan (X2) “ada pengaruh kepuasan kerja karyawan
berpengaruh terhadap Produktivitas terhadap produktivitas kerja sumber daya
Kerja Sumber Daya Manusia (Y) manusia” terbukti kebenarannya dan
Dari Tabel 15 diketahui p value 0,000 dapat diterima.
< 0,005000, ada pengaruh yang Hasil analisis Uji F dapat disimpulkan
signifikan antara Kepuasan Kerja bahwa dari hipotesis yang menyatakan
Karyawan terhadap Produktivitas Kerja “kepuasan kerja karyawan terhadap
Sumber Daya Manusia, sehingga produktivitas kerja sumber daya manusia”
hipotesis terbukti. terbukti kebenarannya dan dapat diterima.
Hasil perhitungan didapatkan nilai
Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) adjusted R square diketahui bahwa
Pengujian ini digunakan untuk sumbangan pengaruh variabel kepuasan
membuktikan bahwa variabel Kepuasan kerja (X2) sangat besar.
Kerja Karyawan (X2) mempengaruhi
Produktivitas Kerja Sumber Daya Manusia DAFTAR PUSTAKA
(Y). Dari hasil pengujian dalam Tabel 16 Anwar Prabu Mangkunegara. A.A, 2001
diatas dapat dijelaskan bahwa nilai Fhitung Manajemen Sumber Daya Manusia
sebesar sebesar 1069,063 dengan nilai Perusahaan, Remaja Rosdakarya,
signifikansi sebesar 0,000. Dengan Bandung.
demikian berarti bahwa variabel Imam Ghozali, 2004 Aplikasi Analisis
independen (Kepuasan Kerja Karyawan) Multivariabel dengan Program SPSS
mempengaruhi variabel dependen UNDIP, Semarang.
(Produktivitas Kerja Sumber Daya
Manusia).

Pengaruh Perilaku Karyawan dan Kepuasan Kerja terhadap … (Muh. Ghufron & Lamidi) 15
Marius P. Angipora, 2002 Darar
Pemasaran, Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Ranupandoyo dan Husnan, Suad 1998
Manajemen Personalia, UGM Press,
Yogyakarta.
Sonny Sumarsono, 2004 Metode Riset
Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu,
Jakarta.
Sudarwan Danim, 2004 Motivasi
Kepemimpinan dan Efektivitas
kelompok, Rineka Cipta, Jakarta.
Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur
penelitian Pendekatan Praktek,
Rineka Cipta, Jakarta.
T. Hani Handoko, 2004, Manajemen ,
BPFE, Yogyakarta.
Sarwono Kusuma Atmodjo, 1998,
Birokrasi dan Administrasi
Pembangunan, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Sondang P. Siagian, 1998, Organisasi,
Kepemimpinan dan Perilaku
Administrasi, Haji Masagung,
Jakarta.
Wexley, K.N. Yukl, G.A., 2001,
Organization Behavior and
Personnel Psycology, Alih Bahasa :
Shobaruddin, Bina Aksara, Bandung.
Ghiselli and Brown dalam As’ad, 2001,
Organizational Behavior, Bussiness
Publication Inc.: Texas.

16 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 3 No. 1 Juni 2009 : 9 – 16

You might also like