Professional Documents
Culture Documents
Performance PT Pos Indonesia ( Persero ) Jember By Using Balanced Scorecard Community egency)
Abstract
This research aimed to describe the performance of PT Pos Indonesia (Persero) using
Balanced Scorecard by descriptive, quantitative method. Primary data were analyzed
through the average of the total indicators contained in each question, and secondary
data were analyzed based on ratio analysis. The research method is an activity aimed at
obtaining the truth of scientific knowledge, through the established procedure. Research
should be conducted carefully and thoroughly, so that the results obtained are right and
the activities should be undertaken carefully to determine the type of data, data sources,
methods of data collection, the research purpose and techniques of data analysis. The
results showed that the financial perspective had a score of 60%, customer perspective
had a score of 8.8%, internal business process perspective had a score of 10%, and
learning and growth perspective had a score of 15.5%. To further improve the
performance of PT. Pos Indonesia (Persero) Jember in the future, it is necessary to pay
attention on the aspects of capability of information system, employee capability and
customer satisfaction.
meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang
individu secara sendiri-sendiri. Sedangkan menurut
dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu
Robbins (1996:4) memberikan definisi rganisasi sebagai
berikut:” organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang
perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur
relatif dapat diidentifikasikan yang bekerja atas dasar relatif
terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari
sekelompok tujuan”. Lebih lanjut menurut Koontz dan
berbagai ukuran yang disepakati. Untuk mengetahui kinerja
O’Donnel (dalam Hasibuan, 2001:25) mengartikan
organisasi sebagai berikut. yang dicapai maka dilakukan penilaian kinerja. Kata
Organisasi adalah pembinaan hubungan penilaian sering diartikan dengan kata assessment.
wewenang dan dimaksimalkan untuk
Sedangkan kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang
mencapai koordinasi struktural baik
secara vertikal maupun horizontal dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu
diantara posisi yang sudah diserahi
dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Dengan
tugas-tugas khusus yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi demikian penilaian kinerja perusahaan (Companies
organisasi adalah hubungan struktural
performance assessment) mengandung makna suatu proses
yang mengikat atau menyatukan
perusahaan dalam kerangka dasar tempat atau sistem penilaian mengenai pelaksanaan kemampuan
individu berusaha dikoordinasikan.
kerja suatu perusahaan (organisasi) berdasarkan standar
tertentu (Kaplan dan Norton, 1996; Lingle dan Schiemann,
Menurut Gibson, Javanovich dan donelly (1994:7)
menjelaskan sebagai berikut. 1996; Brandon & Drtina, 1997).
Kesatuan yang memungkinkan
Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memotivasi
masyarakat untuk mencapai suatu tujuan
yang tidak dapat dicapai individu secara personil mencapai sasaran organisasi dan mematuhi
perorangan. Organisasi diberikan oleh
standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar
perilakunya yang terarah pada tujuan
dan sasaran organisasi dapat tercapai membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh
lebih efisien serta efektif melalui
organisasi. Standar perilaku dapat berupa kebijakan
tidakan-tindakan individu atau kelompok
yang diselenggarakan dengan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam
persetujuan bersama.
rencana strategik, program dan anggaran organisasi.
Penilaian kinerja juga digunakan untuk menekan perilaku
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan
agar tercapai tujuan bersama yang efektif dan efisien
menegakan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui
dilakukan melalui tindakan-tindakan individu atau
umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta
kelompok yang diselenggarakan dengan persetujuan
penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun
bersama dan dikoordinasikan dalam satu wadah yaitu
ekstrinsik.
organisasi.
Ada berbagai metode penilaian kinerja yang
2.1 Konsep Kinerja Organisasi Pegawai
digunakan selama ini, sesuai dengan tujuan perusahaan
Kinerja adalah kemampuan kerja yang
yaitu mencari laba, maka hampir semua perusahaan
ditunjukkan dengan hasil kerja. Hawkins (The Oxford
mengukur kinerjanya dengan ukuran keuangan. Disini
Paperback Dictionary, 1979) mengemukakan pengertian
pihak manajemen perusahaan cenderung hanya ingin
kinerja sebagai berikut “Performance is: (1) the process or
memuaskan shareholders, dan kurang memperhatikan
manner of performing, (2) a notable action or achievement,
ukuran kinerja yang lebih luas yaitu kepentingan
(3) the performing of a playor other entertainment”.
stakeholders Atkinson, et. Al. (1995) menyatakan
pengukuran kinerja sebagai berikut.
akan dilakukan. Penilaian kinerja aktivitas pusat dibagi digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan
kedalam tiga dimensi utama, yaitu: (1) effisiensi, (2) perhatian organisasi bisnis ke kinerja keuangan dan
kualitas, (3) waktu. Hal senada juga dijelaskan oleh Kaplan
non keuangan, serta kinerja jangka pendek dan
dan Norton, (1996); pengukuran kinerja non keuangan
kinerja jangka panjang. Hasil studi tersebut
didesain untuk menilai seberapa baik aktivitas yang
berhasil dicapai dan dipusatkan pada tiga dimensi utama menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja
yaitu efisiensi, kualitas dan waktu. organisasi bisnis masa depan, diperlukan ukuran
Pada awalnya, balanced scorecard ditujukan yang dilakukan dengan seksama dalam menentukan jenis
data, sumber data, cara mengumpulkan data, tujuan
untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja
penelitian dan teknik analisa data.
organisasi bisnis. Sebelum tahun 1990-an
Ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan
organisasi bisnis hanya diukur kinerjanya dari
penelitian menurut Arikunto (1993) sebagai berikut.
aspek keuangan, akibatnya fokus perhatian dan
1. Sistematis
usaha organisasi bisnis lebih dicurahkan untuk
Artinya dilaksanakan menurut pola
mewujudkan kinerja keuangan dan kecenderungan tertentu, dari yang paling sederhana
sampai kompleks hingga mencapai
mengabaikan kinerja non keuangan. Pada tahun tujuan secara efektif dan efisien.
2. Berencana
1990, Nolan Norton Institute, bagian riset kantor
Artinya direncanakan dengan
akuntan publik, mensponsori studi tentang adanya unsur kesengajaan dan
sebelumnya sudah dipikirkan
“Mengukur Kinerja Organisasi Masa Depan” langkah-langkah yang akan
(Kaplan and Norton ,1996: vii). Studi ini didorong dilaksanakan.
3. Mengikuti konsep ilmiah
oleh kesadaran bahwa pada waktu itu ukuran Artinya mulai awal sampai akhir
kegiatan penelitian mengikuti cara-
kinerja keuangan yang digunakan oleh semua
cara yang sudah ditentukan, yaitu
perusahaan untuk mengukur kinerja organisasi prinsip memperoleh ilmu
pengetahuan.
bisnis tidak lagi memadai. Balanced scorecard
Waktu penelitian merupakan jangka waktu yang maka perusahaan memerlukan suatu visi dan misi
diperlukan dalam melakukan penelitian, artinya kapan yang jauh ke depan PT. Pos Indonesia (Persero)
penelitian dilakukan untuk menghasilkan data guna memiliki visi untuk kemajuan perusahaan, yaitu :
menjawab permasalahan yang ada. Penelitian ini akan ”Pos Indonesia berupaya untuk menjadi penyedia
dilakukan selama 2 bulan, yaitu bulan Mei sampai juni sarana komunikasi kelas dunia yang peduli terhadap
2015. lingkungan, dikelola oleh sumber daya manusia yang
profesional sehingga mampu memberikan pelayanan 4.2 Penyajian dan Analisis Data
terbaik bagi masyarakat, serta tumbuh dan
Penyajian data dan analisa data merupakan
berkembang sesuai dengan konsep bisnis yang sehat”.
bagian terpenting yang harus dilakukan di dalam
b) Misi PT. Pos Indonesia
sebuah penyusunan laporan. Bab ini merupakan
Sementara misi yang diemban oleh PT. Pos Indonesia
tugas akhir dari sebuah proses penulisan hasil
adalah
penlitian. Tanpa ada bagian ini suatu penelitian
1. Menyediakan sarana yang handal dan
tidak akan ada manfaatnya sehingga dapat
terpercaya bagi masyarakat dan pemerintah
guna menunjang pembangunan nasional serta
dikatakan tidak berhasil. Dalam penelitian ini,
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa penulis berusaha untuk mengukur kinerja PT. Pos
Indonesia. Indonesia (Persero) Jember sebagai salah satu
2. Mengembangkan usaha yang bertumpu bentuk organisasi formal dan juga perusahaan
pada peningkatan mutu pelayanan melalui BUMN dengan menggunakan pendekatan analisis
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
Balanced Scorecard. Data dan informasi yang
tepat guna untuk mencapai kepuasan serta
ditampilkan sangat erat kaitannya dengan empat
memberikan nilai tambah yang optimal bagi
perspektif pengukuran kinerja yang meliputi
karyawan, pemegang saham dan masyarakat.
perspektif finansial, perspektif pelanggan,
b) Senantiasa melihat ke depan dan belajar dari di mulai dari upaya belajar dan tumbuh atau
pengalaman. kemauan organisasi untuk belajar dan akhirnya
c) Bertanggung jawab kepada pihak-pihak yang mengalami pertumbuhan yang dapat dilakukan
berkepentingan. terutama dari aspek sumber daya manusianya
d) Menjunjung tinggi semangat kerja sama dalam (karyawan). Hal tersebut terjadi karena organisasi
kelompok. hanya akan dapat menghasilkan produk dan jasa
e) Menghargai kepentingan pribadi. yang bermutu tinggi atau bernilai bagi
û Pos Indonesia berupaya untuk menjadi Tujuan –tujuan tersebut merupakan tujuan
penyedia sarana komunikasi kelas dunia yang yang ditinjau dari sudut Balanced Scorecard,
peduli terhadap lingkungan, dikelola oleh tujuan dari perspektif finansial adalah peningkatan
sumber daya manusia yang profesional penerimaan negara karena salah satu tugas utama
sehingga mampu memberikan pelayanan dari PT. Pos Indonesia (Persero) Jember adalah
terbaik bagi masyarakat, serta tumbuh dan mengoptimalkan penerimaan negara sesuai dengan
Misi PT. Pos Indonesia (Persero) Jember. meningkatnya pelayanan yang merupakan harapan
dari customer. Meningkatnya pelayanan tentunya
Hal ini ditunjukkan dengan tercukupinya semua produk maupun pelayanan sehingga kepuasan
kelengkapan yang diperlukan dalam memberikan pelanggan meningkat, efisiensi akan
pelayanan kepada para pengguna jasa serta tetap memungkinkan pelayanan yang lebih cepat dan
mempertahankan pangsa pasar yang telah ada guna return rendah sebagai akibat kesalahan yang
memaksimalkan pendapatan organisasi. dilakukan, diharapkan akan mampu menciptakan
customer value.
Sasaran strategik Firm Equity adalah sebagai
berikut :
sebagai kantor pelayanan yang mampu value, diperlukan adanya sumber daya manusia
pemasukan terbesar kepada organisasi karena pada kemampuan dan daya kompetensi daya saing
semua produk baik berupa barang maupun jasa yang dimiliki agar lebih produktif. Sedangkan
Ketiga hal di atas merupakan hal yang ingin PT. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Pos Indonesia (Persero) Jember capai agar bisa merupakan perspektif yang menjadi dasar bagi
mengarah pada customer value yang tinggi. perspektif lainnya. Aspek belajar dan bertumbuh
Inovasi memungkinkan perbaikan baik berupa dalam bertumbuh dalam organisasi adalah hal yang
sangat penting, ini menentukan pertumbuhan dengan baik sehingga perusahaan berusaha
kapabilitas sumber daya manusia yang dimiliki mempertahankan agar karyawan tersebut tetap
organisasi. Aspek sumber daya manusia berkaitan bertahan dan memberikan kontribusi pada
erat dengan proses pencapaian tujuan organisasi perusahaan. Disini terdapat dua indikator yaitu
karena sumber daya manusialah yang menjadi retensi dan produktivitas pegawai. Melihat bobot
pelaksana dalam pencapaian tujuan tersebut. dari perspektif ini adalah 7% maka untuk masing-
Perspektif belajar dan bertumbuh diukur dengan masing indikator mendapatkan porsi sebesar 3,5%.
sasaran strategik pembangunan human capital Pada komitmen pegawai, penulis kategorikan
yang terdiri dari 3 sasaran strategik yaitu: dalam kepuasan pegawai yaitu penulis ingin
kapabilitas pegawai, komitmen pegawai dan mengetahui sejauh mana lingkungan perusahaan
kemampuan sistem informasi. mempengaruhi pegawai dalam bersikap,
berperilaku dan bertindak.Dan untuk kemampuan
Atas dasar pendapat Kaplan & Norton,
sistem informasi akan diketahui melalui
skor yang diberikan terhadap perspektif ini sebesar
kemudahan dalam mendapatkan dan mengakses
20% dari keseluruhan perspektif yang ada dalam
informasi yang dibutuhkan bagi karyawan dengan
pendekatan Balanced Scorecard. Untuk perincian
menyebar kuesioner.
skor, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.2
1. Sasaran Strategik Kapabilitas Pegawai
Pengukuran dan Skor Perspektif Pembelajaran
a. Retensi pegawai
dan Pertumbuhan
Retensi pegawai merupakan tingkat
No Pengukuran Skor
kebetahan pegawai untuk tetap bekerja pada suatu
organisasi. Tingkat retensi menunjukkan
1. Kapabilitas Pegawai 7%
prosentase jumlah pegawai dalam satu periode.
2. Komitmen Pegawai 10% Pengukuran pada aspek ini perlu karena sumber
daya merupakan aset kantor dalam investasi jangka
Kemampuan Sistem
3. 3% panjang. Apabila tingkat perpindahan (turn over)
Informasi
pegawai tinggi dan dalam jarak waktu yang relatif
Tabel 4.3 Jumlah pegawai tahun 2012-2014 sebesar 8,06% dan terendaha pada tahun 2014
sebesar 3,3%. Untuk mengetahui pembobotan
Tahun Jumlah Per Keluar Masuk Jumlah Per 31
1 Jan Des kinerja berdasarkan Balanced Scorecard, maka
ukuran retensi pegawai memiliki bobot sebesar
2012 59 5 5 62
3,5%. Disini penulis akan membandingkan tingkat
2013 61 3 4 62 turn over tahun terakhir (2014) dengan rata-rata
turn over selama 3 tahun dikalikan 100. jika
2014 62 2 4 61
hasilnya lebih dari 100, maka perusahaan tidak
Sumber : Data internal PT. Pos Indonesia (Persero) Jember
atau kurang mampu mempertahankan pegawai.
(diolah)
Berdasarkan perhitungan tersebut maka hasil
Tabel diatas memperlihatkan jumlah retensi pegawai adalah sebagai berikut:
pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Jember, arus
Dari hasil di atas dapat diketahui bobot
keluar masuknya pegawai PT. Pos Indonesia
ukuran retensi pegawai (lihat lampiran tabel 1)
(Persero) Jember karena dipindahtugaskan di
sebesar 2,1%. Hal ini dapat dikatakan bahwa
kantor pos lain maupun ke kantor pos besar kota
perusahaan mampu mempertahankan karyawannya
lain. Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat
dengan lebih baik dibandingkan tahun-tahun
diukur tingkat turn over PT. Pos Indonesia
sebelumnya.
(Persero) Jember.
b. Produktivitas pegawai
Tabel 4.4
Pegawai dapat dikatakan produktif bila
Turn over pegawai tahun 2012-2014
tugas-tugas yang diberikan kepadanya dapat
Tahun Peg. Jumlah rata-rata Turn Over
dilaksanakan dengan balik sesuai dengan beban
Keluar peg
kerja yang telahditentukan. Guna mengetahui
2012 5 62 8,06% tingkat produktivitas pegawai mencakup dua
2013 3 62 4,83% konsep dasar yaitu daya guna (efisiensi) dan hasil
guna (efektivitas). Tolok ukur yang digunakan
2014 2 61 3,3%
penulis menyebarkan 32 set kuesioner pada para
Tahap akhir dari penelitian ini adalah menarik Jember menerapkan Balanced Scorecard dalam sistemnya
kesimpulan yang merupakan suatu langkah yang mencakup karena metode ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya
pokok-pokok analisis data dan interpretasi data secara mengukur kinerja dari empat perspektif (keuangan,
keseluruhan. Dari uraian yang telah dipaparkan dalam bab- pelanggan, internal bisnis, pertumbuhan dan pembelajaran)
bab sebelumnya dapat kita tarik kesimpulan sebagai yang menjadi dasar bagi berdirinya suatu organisasi
Hasil pengukuran kinerja PT. Pos Indonesia yang lebih baik. Mampu mengkomunikasikan visi, misi dan
(Persero) dengan menggunakan metode Balanced strategi pada tingkat operasional sehingga setiap pegawai
Scorecard menunjukkan bahwa kinerja dari : mampu memahami bahwa ia merupakan bagian yang
saling melengkapi untuk mencapai visi, misi, dan tujuan
1. Perspektif keuangan dengan sasaran strategik
organisasi. Proses pengkomunikasian harus secara kontinu
bauran pertumbuhan dan pendapatan, penghematan
dilakukan untuk mencapai hal tersebut dan tidak
biaya dan peningkatan produktivitas, serta
menganggap sebagai suatu program yang bersifat jangka
pemanfaatan aktiva atau strategi investasi dari
pendek. Balanced scorecard bukan hanya sebagai alat
tahun ke tahun mengalami kenaikan dan memiliki
pengukur kinerja tetapi juga merupakan suatu sistem
skor 60%.
manajemen strategik yang mengarahkan organisasi untuk
2. Kinerja perspektif pelanggan dengan sasaran mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan.
strategik pertumbuhan market share, meningkatnya
kepercayaan, quality relationship with customer,
serta tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi
menunjukkan peningkatan atau puas dengan apa
yang telah diberikan oleh PT. Pos Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
(Persero) Jember dan memperoleh skor 8,8%.
Buku
3. Perspektif internal bisnis dengan sasaran strategik
Gibson, James L, John M Ivancevich, dan James
produk yang inovatif dan proses operasi yang
H. Donnely Jr. 1994 Organisasi Perilaku
efisien, mengalami kenaikan ataupun terjadi
kesesuaian dengan target yang telah ditetapkan,
Organisasi Struktur dan Proses. Jakarta,
sedangkan tingkat return nyaris nol yang membuat Erlangga.
kinerja PT. Pos Indonesia (Persero) Jember dari Hadari, Nawawi, dan H. M Martini, 1990, Ilmu
perspektif ini dinilai sangat baik dan memperoleh Administrasi. Jakarta
skor 10%.
Hadi, Sutrisno, 1981. Metode Penelitian Riset.
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan Yogyakarta, Gajah Mada University Press.
sasaran strategik kapabilitas dan komitmen pegawai
Kaplan and Norton, 2000. Menerapkan Strategi Menjadi
serta kemampuan sistem informasi memperoleh
Aksi. Erlangga, Jakarta.
skor 15,5%.
Kotler, Philip. 1995. Manajemen Pemasaran Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian.
5.2 Saran Jakarta , Salemba Empat.