You are on page 1of 7

EFEKTIVITAS ORGANISASI PEMERINTAH KECAMATAN WANEA KOTA

MANADO

VICKY SWITLY TOAD


JOYCE J. RARES
JERICHO D. POMBENGI

Abstract: Aim Research is for knowing effectiveness organization government districts wanea city manado.
Research this use method approach descriptive quantitative. Effectiveness organization government districts
wanea seen from five dimensions effectiveness organization ie production, efficiency, clerk of employee
adaptation or flexibility, and development. Informant research as many as six people that is camat wanea,
secretary districts, head sexy system government, head sexy service general, a lurah. Collection data use
guidelines interview, while technique analysis that used is analysis model interactive from Miles and
Hubernann.
Based on results analysis data withdrawn conclusion that effectiveness organization government districts
wanea seen from dimensions production, efficiency, satisfaction employees, adaptation or flexibility, and
development, all not yet maximum however already enough good.
Based on results research could recommended suggestion : (1) Improve quantity and quality program/activities
and implementation; (2) Utilize on right and optimal potency human resources employees, budget/fund, and
means work; (3) Improve appreciation to employees and his welfare; (4) Improve power responsive to every
development external and internal; and (5) continue attempted fix performance.

Keywords : Effectiveness organization, government districts.

PENDAHULUAN peraturan perundang-undangan tersebut


Semangat reformasi telah mewarnai diharapkan dapat mewujudkan efektivitas
pendayagunaan aparatur negara selama ini organisasi pemerintahan kecamatan dalam
dengan tuntutan untuk mewujudkan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
administrasi negara yang mampu mendukung Namun dari prasurvei yang dilakukan di Kantor
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas Camat Wanea Kota Manado masih terlihat atau
dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan dapat ditemukan adanya indikasi belum
pembangunan, dengan mempraktekkan prinsip- terwujudnya secara optimal efektivitas
prinsip good governance. Selain itu, organisasi. Hal itu dapat dilihat dari kenyataan
masyarakat menuntut agar pemerintah masih adanya program dan kegiatan yang
memberikan perhatian yang sungguh-sungguh ditetapkan dalam rencana strategis (renstra) dan
dalam menanggulangi korupsi, kolusi dan rencana kinerja (renja) Pemerintah Kecamatan
nepotosme (KKN), sehingga tercipta Wanea yang tidak dapat mencapai target hasil
pemerintahan yang bersih dan mampu maksimal, seperti program dibidang uruan
menyediakan public goods (barang public) dan pemerintahan umum, program pelayanan
public services (pelayanan publik) sebagaimana umum/masyarakat, program pembangunan dan
yang diharapkan oleh masyarakat. Proses pemberdayaan masyarakat. Dari data/informasi
penyelenggaraan kekuasaan Negara dalam awal yang diperoleh menunjukkan realisasi
melaksanakan penyediaan public goods dan program-program pemerintah kecamatan
public service disebut Wanea tersebut tidak dapat dicapai secara
governance(pemerintahan atau optimal. Beberapa permasalahan tersebut dapat
kepemerintahan), sedangkan praktek terbaiknya mengindikasikan belum terwujudkan secara
disebut good governance (kepemerintahan yang optimal efektivitas organisasi pemerintah
baik). Penataan organisasi serta tugas Kecamatan Wanea. Indikasi masalah tersebut
pemerintah kecamatan sebagaimana amanat menarik untuk dilakukan penelitian sehingga
diilih judul penelitian ini yaitu “Efektivitas bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) social
Organisasi Pemerintah Kecamatan Wanea Kota yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
Manado” sebuah batasan yang relative diidentifikasi,
LANDASAN TEORI yang bekerja atas dasar yang relatif terus
Konsep Efektivitas Organisasi menerus untuk mencapai tujuan bersama atau
Istilah efektivitas berasal dari istilah bahasa sekelompok tujuan. David Charrington (dalam
Inggris “effectiivity” atau “effectiveness”. Sembiring, 2012) mendefinisikan organisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem social yang mempunyai pola
(Poerwadarminta dkk, 1996), efektivitas kerja yang teratur yang didirikan oleh manusia
diartikan sebagai sesuatu yang ada efeknya dan beranggotakan sekelompok manusia dalam
(akibatnya, pengaruhnya), dan dapat membawa rangka mencapai tujuan bersama. Menurut
hasil, berhasil guna (tindakan) serta dapat pula Manullang (2014), organisasi adalah suatu
berarti mulai berlaku (tentang Undang- kelompok orang yang beranggotakan lebih dari
Undang/peraturan). Istilah efektivitas berasal satu orang bekerja bersama-sama sebagai tim
dari kata dasar efektif (effective) yang artinya : untuk mencapai suatu tujuan tertentu dimana
(1) ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, tidak mungkin bagi seseorang untuk
kesannya) seperti : manjur; mujarab; mempan; mencapainya.
dan (2) Penggunaan metode / cara, sarana / alat Leavitt (dalam Stoner dan Wankel, 2000)
dalam melaksanakan aktivitas sehingga berhasil mengatakan penataan organisasi adalah upaya
guna (mencapai hasil yang optimal). struktural untuk melakukan perubahan
Berelson dalam Hasibuan (2006) mengartikan organisasi dengan tiga cara, yaitu :
istilah effectivity atau effectiveness ini sebagai (1) Desain Organisasi atau pendesainan
“pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang kembali organisasi, yaitu menguraikan
telah ditentukan sebelumnya”. Ensiklopedi secara cermat tanggung jawab para
Administrasi (The Liang Gie, dkk, 1990) anggota organisasi dan mengadakan
menyebutkan bahwa efektivitas mengandung pembagian kerja dan garis wewenang yang
pengertian sebagai terjadinya sesuatu efek atau tepat. Disini penataan kembali organisasi
akibat yang dikehendaki. Chester Barnard dilakukan dengan mengubah rentang
(dalam Gibson dkk, 2000) mendefinisikan manajemen, uraian tugas, bidang tanggung
efektivitas sebagai tingkat pencapaian tujuan jawab, hubungan kerja, dan sebagainya;
dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya; (2) Desentralisasi, yaitu menciptakan unit
dengan kata lain tingkat pencapaian organisasi yang lebih kecil sehingga
tujuan/sasaran itulah menunjukkan tingkat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja
efektivitas. anggota organisasi. Desentralisasi ini juga
Istilah organisasi (organization) mempunyai memungkinkan setiap unut untuk
dua pengertian umum, yaitu : pertama, menyesuaikan struktur dan teknloginya
organisasi berarti sebuah lembaga atau sendiri dengan tugas yang
kelompok fungsional; dan kedua, pengertian dilaksanakannya dan dengan lingkungan
yang merujuk pada proses pengorganisasian luarnya;
(organizing) atau penyusunan organisasi yaitu (3) Mengubah Arus Kerja dan
cara bagaimana pekerjaan diatur dan mengelompokkan secara cermat bidang
dialokasikan diantara para anggota organisasi khusus. Hal ini secara langsung dapat
sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai menyebabkan peningkatan produktivitas
secara efisien (Stoner dan Wankel, 2000). dan semangat kerja serta kepuasan kerja
Sembiring (2012) menjelaskan bahwa istilah yang lebih tinggi.
organisasi (organization) berasal dari kata Menurut Gibson dkk (2000) ada dua
Yunani “organon” yang berarti alat atau pendekatan untuk mengevaluasi atau
instrumen. Robbins (2006) mengemukakan
mengukur efektivitas organisasi, yaitu pemerintah itu untuk memanafaatkan
pendekatan tujuan (the goal approach) dan sumberdaya organisasi secara efisien;
pendekatan teori sistem (the system theory kemampuan organisasi itu pemerintah
approach). Menurut pendekatan tujuan, menanggapi atau menyesuaikan diri dengan
efektivitas organisasi (organizational perubahan internal dan eksternal; kemampuan
effectiveness) diartikan atau dimaknai sebagai organisasi pemerintah itu memenuhi kebutuhan
tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang para pegawai; dan kemampuan organisasi
telah ditentukan sebelumnya. Dengan kata lain pemerintah memperbesar atau meningkatkan
menurut pendekatan ini bahwa tingkat kapasitas dan potensinya untuk berkembang
pencapaian tujuan itulah menunjukkan tingkat terus menghadapi tuntutan lingkungan.
efektivitas organisasi (Chester Barnard dalam
METODE PENELITIAN
Gibson dkk, 1998). Menurut Gibson dkk (2000)
Pendekatan Penelitian
bahwa pendekatan tujuan untuk mengevaluasi
Metode pendekatan yang digunakan dalam
atau mengukur efektiivitas organisasi tersebut
penelitian ini adalah metode kualitatif.
didasarkan pada gagasan bahwa organisasi
Penelitian kualitatif menurut Flick (dalam
diciptakan sebagai alat untuk mencapai tujuan;
Gunawan, 2013) ditujukan untuk memahami
dengan kata lain, organisasi dibentuk dengan
fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang
maksud untuk mencapai tujuan.
partisipan. Penelitian kualitatif digunakan
Pendekatan teori sistem tentang efektivitas untuk meneliti pada kondisi alamiah dimana
organisasi menekankan pada pentingnya peneliti merupakan instrumen kunci (key
adaptasi organisasi terhadap tuntutan sistem instrument). Dengan kata lain menurut
sebagai kriteria efektivitas. Dalam pandangan Moleong (2006), metode penelitian kualitatif
teori sistem ini, organisasi dilihat sebagai satu adalah penelitian yang bermaksud untuk
unsur dari sejumlah unsur yang saling memahami fenomena tentang apa yang dialami
berhubungan dan saling bergantung satu sama oleh subyek penelitian (misalnya perilaku,
lain. Organisasi mengambil input dari sistem persepsi, tindakan, dan lainnya), secara holistik,
yang lebih luas (yakni lingkungan), kemudian dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
memproses input-input itu, dan selanjutnya kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
mengembalikannya dalam bentuk yang sudah yang alamiah dan dengan memanfaatkan
diubah (output). Menurut Gibson dkk (2000), berbagai metode alamiah.
ada dua kesimpulan pokok dari teori sistem Menurut Gunawan (2013), dalam penelitian
tentang kriteria efektivitas organisasi, yaitu : (1) kualitatif data dituangkan secara deskriptif
kriteria efektivitas harus menggambarkan dalam bentuk laporan dan uraian. Penelitian
seluruh siklus input – proses – output, tidak kualitatif dimulai dari lapangan berdasarkan
hanya output saja; dan (2) kriteria efektivitas lingkungan alami; data dan informasi lapangan
harus menggambarkan hubungan timbal-balik ditarik maknanya dan konsepnya, melalui
antara organisasi dengan lingkungan yang lebih pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus
luas yaitu tempat hidupnya organisasi. Kriteria menggunakan angka-angka, sebab lebih
umum tentang efektivitas organisasi tersebut mengutamakan proses terjadinya suatu
dapat juga digunakan untuk mengukur tingkat peristiwa dalam situasi alami.
efektivitas organisasi pemerintah atau birokrasi
Fokus/Obyek Penelitian
pemerintah dalam menyelenggarakan tugas dan
Sesuai dengan rumusan masalah bahwa focus
fungsinya. Berdasarkan konsep ini maka
atau obyek penelitian ini adalah efektivitas
efektivitas organisasi atau birokrasi pemerintah
organisasi pemerintah kecamatan. Fokus/obyek
akan tergambar dari aspek-aspek : kemampuan
penelitian tersebut didefinisikan sebagai tingkat
organisasi pemerintah itu untuk memproduksi
keberhasilan pemerintah kcamatan
atau menghasilkan jumlah dan mutu hasil yang
melaksanakan dan mencapai tujuan/sasaran
telah ditetapkan; kemampuan organisasi
program dan kegiatan yang ditetapkan dalam
pelaksanaan tugas. Dalam hal ini efektivitas c. Kepala SeksI : 2 orang;
organisasi diamati dari beberapa kriteria d. Staf Kantor Camat : 1 orang.
menurut pendekatan teori sistem (Gibson dkk, e. Lurah : 1 orang;
2000), yaitu :
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
a. Produksi, yaitu keberhasilan
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif
melaksanakan dan menghasilkan jumlah
ialah kata-kata, dan tindakan; selebihnya ialah
dan mutu kerja (program/kegiatan) yang
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
direncanakan/ditetapkan sebelumnya.
Penelitian kualitatif menggunakan metode
b. Efisiensi, yaitu rasio hasil kerja dengan
kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau
sumber-sumber yang digunakan (biaya,
penelaahan dokumen. Dalam penelitian
tenaga, waktu);
kualitatif, peneliti merupakan instrument
c. Kepuasan, yaitu kemampuan organisasi
utama/kunci atau key instrument (Moleong,
memenuhi kebutuhan pegawainya, yang
2006).
nampak pada sikap pegawai,
Berdasarkan pendapat tersebut maka instrumen
kehadiran/absensi, dan keluhan.
utama dalam penelitian ini ialah peneliti sendiri;
d. Adaptasi/fleksibilitas, yaitu kemampuan
sedangkan teknik pengumpulan data yang
organisasi menanggapi perubahan dan
digunakan ialah wawancara (interview), yaitu
perkembangan tugas;
melakukan tanya jawab atau dialog dengan para
e. Perkembangan, yaitu perkembangan atau
informan. Untuk terarahnya wawancara maka
kemajuan kemampuan organisasi
digunakan pedoman wawancara sebagai
mencapai target hasil yang ditetapkan
panduan.
(perkembangan kinerja).
Selain teknik wawancara, juga digunakan
Subyek dan Informan Penelitian teknik observasi dan teknik dokumentasi.
Penelitian kualitatif tidak terlalu Teknik observasi yaitu melakukan pengamatan
mementingkan jumlah atau banyaknya terhadap peristiwa yang berhubungan dengan
informan, tetapi lebih mementingkan content, fokus penelitian. Data hasil observasi ini akan
relevansi, sumber yang benar-benar dapat melengkapi data hasil wawancara. Selanjutnya,
memberikan informasi, baik mengenai orang, teknik dokumentasi yaitu melakukan
peristiwa, atau hal. Oleh karena itu teknik penelaahan terhadap dokumen-dokumen
pengambilan informan yang digunakan dalam tertulis yang berhubungan dengan fokus
penelitian ini adalah teknik purposive atau penelitian. Data hasil telaah dokumentasi ini
pengambilan informan secara sengaja/bertujuan juga berfungsi sebagai pelengkap data hasil
atau atas pertimbangan tertentu (Sugiono, wawancara.
2000).
Teknik Analisis Data
Adapun subyek penelitian ini adalah seluruh
Teknik analisis data kualitatif yang digunakan
aparatur/PNS di lingkungan Pemerintah
adalah analisis model interaktif dari Miles dan
Kecamatan Wanea Kota Manado. Berdasarkan
Huberman (dalam Rohidi dan Moeljarto, 2000),
data terakhir jumlah PNS pemerintah
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Kecamatan Wanea adalah sebanyak 99 orang
1. Pengumpulan data, yaitu proses memasuki
yang tersebar di kantor Camat dan di 9 kantor
lingkungan penelitian dan melakukan
Kelurahan. Informan diambil dari unsur
pengumpulan data penelitian.
pimpinan/pejabat struktural dan unsur pegawai
2. Reduksi data, yaitu proses pemilihan,
staf/pelaksana di kantor Camat dan Kantor
pemusatan perhatian pada
Kelurahan. Jumlah informan yang sempat
penyederhanaan, pengabstraksian, dan
diwawancarai sebanyak 6 orang, yaitu sebagai
transformasi data kasar yang muncul dari
berikut :
catatan-catatan tertulis dari lapangan.
a. Camat : 1 orang;
Reduksi data dilakukan secara terus
b. Sekretaris Kecamatan : 1 orang;
menerus selama proses penelitian sampai
pada proses penulisan laporan selesai memproses input-input itu, dan selanjutnya
dilakukan. mengembalikannya dalam bentuk yang sudah
3. Penyajian data, yaitu penyajian informasi diubah (output).
untuk memberikan kemungkinan adanya Penelitian menunjukkan Program dan kegiatan
penarikan kesimpulan dan pengambilan yang ditetapkan dalam rencana kerja baik untuk
tindakan. bidang urusan pemerintahan umum, urusan
4. Penarikan kesimpulan/verifikasi, yaitu pelayanan umum, urusan pembangunan dan
penarikan kesimpulan dari data yang telah urusan pemberdayaan masyarakat dapat
dianalisis. dilaksanakan, namun realisasi atau tingkat
HASIL DAN PEMBAHASAN capaian hasil ada yang kurang maksimal.
Sesuai dengan rumusan masalah bahwa focus Realisasi atau capaian hasil dari target yang
atau obyek penelitian ini adalah efektivitas ditetapkan untuk setiap program/kegiatan
organisasi pemerintah kecamatan. Fokus/obyek sebagian maksimal, sebagian lainnya ada yang
penelitian tersebut didefinisikan sebagai tingkat tidak maksimal namun tingkat capaianya cukup
keberhasilan pemerintah kecamatan baik.
melaksanakan dan mencapai tujuan/sasaran
Hasil penelitian tersebut dapat menunjukkan
program dan kegiatan yang ditetapkan dalam
efektivitas organisasi pemerintah Kecamatan
pelaksanaan tugas. Dalam hal ini efektivitas
Wanea dilihat dari kriteria/dimensi produksi
organisasi diamati dari beberapa kriteria
nampaknya belum maksimal namun sudah
menurut pendekatan teori sistem (Gibson dkk,
cukup baik. Hasil penelitian ni dapat
2000), yaitu : (a) Produksi, yaitu keberhasilan
memberikan implikasi bahwa pemerintah
melaksanakan dan menghasilkan jumlah dan
kecamatan perlu meningkatkan kemampuan
mutu kerja (program/kegiatan) yang
organisasi pemerintah Kecamatan Wanea
direncanakan/ditetapkan sebelumnya; (b)
dalam menetapkan jumlah dan mutu
Efisiensi, yaitu rasio hasil kerja dengan sumber-
program/kegiatan untuk melaksanakan tugas
sumber yang digunakan (biaya, tenaga, waktu);
pokok dan fungsi atau tupoksi.
(c) Kepuasan, yaitu kemampuan organisasi
memenuhi kebutuhan pegawainya, yang Hasil penelitian menunjukkan potensi SDM
nampak pada sikap pegawai, kehadiran/absensi, pegawai dimanfaatkan dan didayagunakan
dan keluhan; (d) Adaptasi/fleksibilitas, yaitu dengan cukup baik dimana para pegawai
kemampuan organisasi menanggapi perubahan ditempatkan pada satuan kerja sesuai dengan
dan perkembangan tugas; dan (e) kompetensi. Dana/anggaran yang dialokaskan
Perkembangan, yaitu perkembangan atau untuk setiap program/kegiatan dapat
kemajuan kemampuan organisasi mencapai diralisasikan atau digunakan dengan cukup
target hasil yang ditetapkan. tepat, namun capaian atau realisasinya untuk
program/kegiatan tertentu ada yang tidak
Sebagaimana telah diuraikan pada bagian
maksimal. Sarana kerja yang ada atau dimiliki
tinjauan pustaka bahwa konsep efektivitas
pemerintah kecamatan digunakan secara tepat
organisasi pemerintah kecamatan dilihat dari
untuk pelaksanaan atau pencapaian realisasi
pendekatan teori sistem. Pendekatan teori
program/kegiatan yang sudah ditetapkan,
sistem dalam menilai atau mengukur efektivitas
namun karena sarana kerja yang ada masih
organisasi menekankan pada pentingnya
kurang memadai sehingga penggunaannya
adaptasi organisasi terhadap tuntutan sistem
sering melebihi kapasitasnya. Implikasi
sebagai kriteria efektivitas. Dalam pandangan
pentingdari hasil penelitian ini adalah
teori sistem, organisasi dilihat sebagai satu
kemampuan organisasi pemerintah Kecamtan
unsur dari sejumlah unsur yang saling
Wanea dalam menggunakan dan memanfaatkan
berhubungan dan saling bergantung satu sama
secara tepat potensi SDM pegawai, sumberdaya
lain. Organisasi mengambil input dari sistem
finansial, dan sarana kerja perlu ditingkatkan.
yang lebih luas (yakni lingkungan), kemudian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dan program/kegiatan atau tingkat capaian hasil
tindakan pegawai dalam menghadapi tugas- (kinerja) terus mengalami peningkatan pada
tugas rutin sehari-hari cukup baik dimana setiap tahun anggaran. Ini artinya bahwa
semua tugas rutin dilaksanakan dengan efektivitas atau keberhasilan organisasi
sungguh-sungguh dan hasil capaiannya pemerintah kecamatan Wanea dalam
umumnya cukup efektif. Sikap dan tindakan melaksanakan dan mencapai sasaran dari
pegawai dalam menaggapi adanya peningkatan program-program dan kegiatan-kegiatannya
banyaknya tugas pekerjaan atau adanya terus meningkat.
penugasan tertetu di luar tugas rutin juga cukup
Kesimpulan
baik dimana para pegawai tetap melaksanakan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
dan menyelesaikannya tanpa mengabaikan
kesimpulan sebagai berikut :
tugas rutin mereka. Ketaatan pegawai terhadap
1. Efektivitas organisasi pemerintah
waktu kerja (absensi/kehadiran) dan waktu
Kecamatan Wanea dilihat dari dimensi
kerja efektif juga cukup baik. Implikasi penting
“produksi” sudah cukup baik. Meskipun
dari hasil penelitian ini ialah perlunya
realisasi atau capaian hasil dari
meningkatkan kepuasan pegawai untuk
program/kegiatan yang ditetapkan ada yang
meningatkan efektivitas organisasi pemerintah
tidak maksimal, namun sudah cukup baik.
Kecamatan Wanea dengan memenuhi
2. Efektivitas organisasi pemerintah
kebutuhan-kebutuhan mereka.
Kecamatan Wanea dilihat dari dimensi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa “efisiensi” sudah cukup baik.
kemampuan organisasi pemerintah Kecamatan Pendayagunaan sumberdaya organisasi
Wanea dalam menghadapi atau menanggapi (SDM pegawai, dana/keuangan, dan sarana
perkembangan atau peningkatan banyaknya kerja) dilakukan dengan cukup baik untuk
tugas cukup baik dimana setiap ada peningkatan mengoptimalkan realisasi pelaksanaan dan
tugas umumnya dapat dilaksanakan dan pencapaian hasil program/kegiatan.
diselesaikan. Kemampuan organisasi 3. Efektivitas organisasi pemerintah
menghadapi atau menaggapi adanya penugasan Kecamatan Wanea dilihat dari dimensi
tertentu dari pemerintah atas “kepuasan pegawai” sudah cukup baik.
(pusat/provinsi/kota) juga cukup baik dimana Sikap dan tindakan pegawai dalam
setiap tugas yang diberikan dapat dilaksanakan menghadapi tugas rutin maupun tugas
dengan cukup efektif. Permasalahan yang tambahan atau penugasan tertentu cukup
muncul dalam masyarakat yang menjadi ruang baik. Ketaatan pegawai terhadap ketentuan
lingkup tugas atau bidang kewenangan waktu kerja juga cukup baik.
pemerintah kecamatan dapat ditangani dengan 4. Efektivitas organisasi pemerintah
cukup efektif. Ini memberi makna bahwa Kecamatan Wanea dilihat dari dimensi
kemampuan organisasi pemerintah Kecamatan “adaptasi/fleksibilitas” sudah cukup baik.
Wanea dalam menanggapi perubahan internal Perubahan atau peningkatan banyaknya
dan eksternal perlu ditingkatkan untuk tugas serta permasalahan yang muncul di
mewujudkan atau meningkatkan efektivitas masyarakat yang menjadi ruang lingkup
organisasi. tugas pemerintah kecamatan dapat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditangani dan diselesaikan dengan cukup
perkembangan kemampuan organisasi efektif.
pemerintah Kecamatan Wanea dalam 5. Efektivitas organisasi pemerintah
melaksanakan dan menyelesaikan tugas cukup Kecamatan Wanea dilihat dari dimensi
baik. Program dan kegiatan yang ditetapkan “perkembangan” cukup baik yang
untuk melaksanakan tupoksi terus mengalami ditunjukkan dengan adanya peningkatan
peningkatan. Demikian pula kinerja atau kinerja dalam beberapa tahun terakhir.
keberhasilan dalam melaksanakan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat Moleong, L, J., 2006, Metodologi Penelitian
direkomendasikan beberapa hal yang perlu Kualitatif, Bandung : PT. Remaja
diperbaiki atau ditingkatkan sehubungan Rosdakarya.
dengan efektivitas organisasi pemerintah Manullang A. Laurence, 2014, Teori dan
Kecamatan Wanea, yaitu : Aplikasi Manajemen: Komprehensif
1. Perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas Integralistik, Jakarta, Mitra Wacana
program/kegiatan dibiang urusan Media.
pemerintahan umum, pelayanan Poerwadarminta, W.J. 1996, Kamus Umum
umum/masyarakat, serta pelaksanaan Bahasa Indonesia, Gramedia, Jakarta.
pembangunan dan pemberdayaan Rohidi,R dan Mulyarto,T., 1992, Analisis Data
masyarakat. Kualitatif, Jakarta : UI-Press.
2. Perlu mendayagunakan secara tepat dan Sugiono, 2009, Metode Penelitian
optimal potensi SDM pegawai, Administrasi, Bandung, Alfabeta.
anggaran/dana, dan sarana kerja. Sembiring,M., 2012, Budaya dan Kinerja
3. Perlu meningkatkan pemenuhan terhadap Organisasi : Perspektif Organisasi
kebutuhan pegawai. Pemerintah, Bandung, Fokus Media.
4. Perlu meningkatkan daya tanggap terhadap Stoner,L.J. dan C. Wankel, 2000, Manajemen,
setiap perkembangan eksternal dan internal. (terjemahan), Jakarta, Intermdia.
5. Perlu terus berusaha memperbaiki kinerja.
Sumber Lain :
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang RI. Nomor 23 Tahun 2014
Gibson,L.J. dkk, 2000, Organisasi,
tentang Pemerintahan Daerah.
Terjemahan, Jakarta, Erlangga.
Peraturan Pemerintah RI. Nomor 18 Tahun
Hasibuan, M. 2006, Pengantar Studi Ilmu
2016 tentang Perangkat Daerah
Manajemen, Jakarta, Gunung Agung.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
2008, tentang Kecamatan.

You might also like