Professional Documents
Culture Documents
574 1130 1 SM PDF
574 1130 1 SM PDF
[ ARTIKEL REVIEW ]
Abstract
Atopic dermatitis is a chronic inflammatory skin disease that affects mostly people/families with a history of allergies
that characterized by itchy papules form, which then excoriated and lichenificated, and its distribution in the crease
(flexural) body. Factors that cause atopic dermatitis are a combination of genetic factors and the environment
factors such as damage to the skin function, infection, stress, and others. The main symptoms of atopic dermatitis is
itching/pruritus which appear throughout the day and night and become heavy in the night and acute eczematous
lesions (erythematous plaques, prurigo papules, papulovesikel), subacute lesions (thickening and plaque
excoriation), and chronic lesions (lichenification). The diagnosis of atopic dermatitis is based on clinical findings,
allergy testing and laboratory findings by Hanifin and Rajka diagnostic criteria, Svennson scores, William criteria,
and Score in Atopic Dermatitis (SCORAD).
Abstrak
Dermatitis atopik adalah suatu peradangan kulit kronik dan residif (atau sekelompok gangguan yang berkaitan),
yang sering ditemukan pada penderita rhinitis alergika dan asma serta diantara para anggota keluarga mereka, yang
ditandai dengan kelainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi,
distribusinya di lipatan (fleksural) tubuh. Faktor penyebab dermatitis atopik merupakan kombinasi faktor genetik
(turunan) dan lingkungan seperti kerusakan fungsi kulit, infeksi, stres, dan lain-lain. Gejala utama dermatitis atopik
adalah gatal/pruritus yang muncul sepanjang hari dan memberat ketika malam hari dan disertai lesi eksematous
akut (plak eritematosa, prurigo papules, papulovesikel), subakut (penebalan dan plak ekskoriasi), dan kronik
(likenifikasi). Penegakkan diagnosis dermatitis atopik didasarkan pada temuan klinis dan uji alergi serta uji
laboratorium dengan menggunakan beberapa kriteria diagnosis, diantaranya kriteria Hanifin dan Rajka, skor
Svennson, kriteria William, dan Score in Atopic Dermatitis (SCORAD).
...
Korespondensi : Belda Evina │ evina.belda@yahoo.com
Lesi kering, papul datar, plak untuk diagnosis dengan cepat. Kriteria
likenifikasi dengan sedikit William,dkk yaitu:2,12
skuama, dan sering terjadi 1. Harus ada : Rasa gatal ( pada anak-
ekskoriasi dan eksudasi karena anak dengan bekas garukan).
garukan. Terkadang dapat 2. Ditambah 3 atau lebih:
berkembang menjadi 1. Terkena pada daerah lipatan
eritroderma. Stres dapat siku, lutut, di depan mata kaki
menjadi faktor pencetus karena atau sekitar leher (termasuk pipi
saat stres nilai ambang rasa pada anak di bawah 10 tahun).
gatal menurun. 2. Anamnesis ada riwayat atopi
seperti asma atau hay fever
Dermatitis atopik dapat disertai (ada riwayat penyakit atopi
berbagai kelainan seperti hiperlinearis pada anak-anak).
palmaris, xerosis kutis, iktiosis, 3. Kulit kering secara menyeluruh
pomfoliks, ptiriasis alba, keratosis pada tahun terakhir.
pilaris, tanda Hertoghe, keilitis, liken 4. Ekzema pada lipatan (termasuk
spinulosus, dan keratokonus.2 pipi, kening, badan luar pada
anak <4 tahun).
Diagnosis Dermatitis Atopik 5. Mulai terkena pada usia
dibawah 2 tahun (tidak
Pada awalnya diagnosis digunakan pada anak <4 tahun).
dermatitis atopik didasarkan pada
temuan klinis yang tampak menonjol, Kriteria diagnostik dermatitis
terutama gejala gatal. Dalam atopik yang lain adalah kriteria
perkembangan selanjutnya untuk diagnostik menurut Svensson, 1985,
mendiagnosis dermatitis atopik yang membagi kriteria menjadi 3
digunakan uji alergi yaitu uji tusuk (skin kelompok. Dalam menegakkan
pricktest) dan pemeriksaan kadar IgE diagnosis dermatitis atopik berdasarkan
total sebagai kriteria diagnosis. Pada kriteria Svennson, pasien harus
tahun 1980 Hanifin dan Rajka memiliki dermatitis di daerah fleksural
mengusulkan suatu kriteria diagnosis kronik yang hilang timbul ditambah
dermatitis atopik yaitu terdiri dari 4 dengan memiliki 15 nilai dari sistem
kriteria mayor dan 23 kriteria minor.2,12 skor Svennson.12
Diagnosis dermatitis atopik The Europian Task Force on
harus mempunyai 3 kriteria mayor dan Atopic Dermatitis membuat suatu
3 kriteria minor jika menggunakan indeks untuk menilai derajat dermatitis
kriteria Hanifin and Rajka. Kriteria ini atopik, dikenal dengan istilah SCORAD
cocok digunakan untuk diagnosis (Score of atopic dermatitis). SCORAD
penelitian berbasis rumah sakit dan dapat menilai derajat keparahan
eksperimental, namun tidak cocok pada inflamasi dermatitis atopik dengan
penelitian berbasis populasi. Oleh menilai (A) luas luka, (B) tanda-tanda
karena itu William, dkk pada tahun inflamasi, dan (C) Keluhan gatal dan
1994 memodifikasi dan gangguan tidur. Tanda inflamasi yaitu
menyederhanakan kriteria Hanifin and eritema, indurasi, ekskoriasi, papul, dan
Rajka menjadi satu pedoman diagnosis likenifikasi. Eritema adalah kemerahan
dermatitis atopik yang dapat digunakan kulit karena pelebaran pembuluh-
Keterangan :
A : adalah jumlah luas permukaan kulit
yang terkena dermatitis atopik di luar
kulit kering dengan mengikuti rule of
nine dengan jumlah skor tertinggi
kategori A adalah 100.