Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Umumnya, karsinoma tiroid primer merupakan tumor epitelial yang berasal dari
cel folikular tiroid. Karsinoma jenis ini terdiri atas 3 jenis karsinoma berdasarkan
patologinya: Karsinoma Tiroid Papiler (PTC), Karsinoma tiroid Folikuler(FTC), dan
Karsinoma tiroid Anaplastik (ATC). Sedangkan, karsinoma tiroid medular berasal dari
sel parafolikuler tiroid. Karsinoma tiroid papiler dan folikuler dikategorikan sebagai
karsinoma tiroid diferensiasi (DTC) dikarenakan diferensiasinya baik dan pertumbuhan
sel kankernya lambat. PTC merupakan karsinoma tiroid paling banyak (85%-90%),
kemudian diikuti dengan FTC (5-10%) dan MTC (2%). Sedangkan, prevalensi ATC <2%
karsinoma tiroid, dan umumnya lebih serimg terjadi pada pasien yang yang tua,
insidensinya meningkat seiring meningkatnya usia. Mekanisme terjadinya MTC adalah
karena pengaktifan signal RET yang disebabkan oleh mutasi RET, yang tidak ditemukan
pada karsinoma tiroid folikular. Terapi yang sering digunakan untuk karsinoma tiroid
adalah tiroidektomi konvensional, pada beberapa kasus dengan ablasi radioiodine
adjuvam, dan sebagian besar pasien sembuh dengan terapi ini. Selain itu, kekambuhan
pasca pembedahan, kegagalan terapi radioiodine pada DTC, diferensiasi buruk dari
karsinoma tiroid dan ATC, masih sulit disembuhkan dan dapat menyebabkan kematian.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Batas-batas isthmus
c. Pendarahan
d. Aliran limfe
B. TUMOR TIROID
a. EPIDEMIOLOGI
Menurut American Cancer Society’s, pada tahun 2016 di Amerika Serikat
insidens karsinoma tiroid adalah sebesar 62.450 kasus (49.350 perempuan, dan
19.950 kasus pada laki-laki). Sekitar 1.980 kematian akibat karsinoma tiroid
(1070 diantaranya adalah perempuan, dan 910 adalah laki-laki). Faktor genetk,
lingkungan, akses pelayanan kesehatan dapat menjadi alasan meningkatnya
insidens tumor tiroid yang meningkat secara geographis.
b. FAKTOR RISIKO
Faktor risiko terjadinya karsinoma tiroid dibagi menjadi 2, yakni faktor risiko
yang dapat dicegah dan faktor risiko yang tidak dapat dicegah.
Faktor risiko yang tidak dapat dicegah:
1. Jenis kelamin dan usia
Seperti penyakit tiroid lainnya, pada karsinoma tiroid perempuan 3 kali lebih
berisiko menderita karsinoma tiroid dibanding laki-laki. Karsinoma tiroid
dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering pada perempuan (usia 40-
50 tahun saat didiagnosis) dibanding laki-laki (usia 60-70 tahun)
2. Herediter
3. Riwayat keluarga
Jika memiliki keluarga (orang tua, kakak atau adik) dengan kanker tiroid, akan
meningkatkan risiko karsinoma tiroid.
c. KLASIFIKASI
Tumor tiroid diklasifikasikan menjadi dua, yakni tumor jinak tiroid dan tumor
ganas tiroid, seperti pada tabel:
Tabel 1. Klasifikasi tumor tiroid
Benign / Tumor
Folikular adenoma
Jinak
Epitel folikular Folikular
diferensiasi Papilar
Epitel folikular tidak
Primer Anaplastik
Malignant / Tumor berdiferensiasi
Ganas Sel parafolikular Medular
Sel limfoid Lymphoma
Metastasis
Sekunder
Infiltrasi lokal
a. Tumor jinak
Adenoma tiroid merupakan neoplasma jinak yang berasal dari epitel
folikel. Seperti pada semua kasus neoplasma tiroid, adenoma folikuler
biasanya soliter. Secara klinis dan morfologis, tumor ini mungkin sulit
dibedakan dengan adenokarsinoma folikular, perbedaan antara keduanya
hanya bisa dipastikan melalui pemeriksaan histopatologis. Pada adenoma
folikular, tidak ada kerusakan kapsul dan atau invasi pembuluh darah, hal
inilah yang membedakan antara adenoma folikular. Sebagian besar adenoma
tiroid bermanifestasi sebagai nodul namun tanpa gejala nyeri yang biasanya
ditemukan saat pemeiksaan fisik rutin. Massa yang lebih besar mungkin
menimbulkan gejala lokal, seperti sulit menelan.
Adenoma tiroid yang tipikal adalah lesi sferis soliter yang menekan tiroid
non neoplastik di dekatnya. Tumor dibatasi dari parenkim tiroid di
sekelilingnya oleh kapsul sempurna, suatu gambaran yang biasanya tidak
ditemukan pada nodul hiperplastik. Secara mikroskopis, sel pembentuk
tersusun dalam folikel seragam yang mengandung koloid. Berdasarkan derajat
pembentukan folikel dan kandungan koloid folikel dapat dikenali berbagai
subtipe histologik, namun pembagian ini tidak memiliki makna biologis.
Pembentukan papila bukan merupakan gambaran khas pada adenoma, dan jika
terdapat pembentukan papila maka hal tersebut akan mengarahkan kecurigaan
pada adanya karsinoma papilaris berkapsul. Sel neoplastik tampak seragam,
dengan batas sel yang jelas. Kadang-kadang sel neoplastik memperlihatkan
sitoplasma granular eosinofilik (perubahan sel hurtle atau oksifil). Tatalaksana
untuk adenoma folikular tiroid adalah lobektomi.
b. Tumor ganas
1. Adenokarsinoma folikuler
Adenokarsinoma folikuler pada umumnya muncul pada usia lebih
tua, paling sering pada kelompok usia 50-59 tahun dan jarang terjadi pada
usia kurang dari 30 tahun. Prevalensi adenokarsinoma folikuler lebih
jarang daripada prevalensi adenokarsinoma papil er, yaitu 5-20% dari
semua keganasan tiroid di daerah non endemik. Insidensi karsinoma
folikular meningkat pada daerah dengan defisiensi yodium, yang
mengisyaratkan bahwa, pada sebagian kasus, gondok nodular mungkin
merupakan predisposisi timbulnya neoplasma. Belum ada bukti
meyakinkan bahwa karsinoma folikular berasal dari adenoma yang sudah
ada.
Karsinoma folikular mungkin jelas tampak infiltratif atau berbatas
tegas. Pada pemeriksaan makroskopik, lesi yang berbatas tegas dengan
invasi minimal mungkin sulit dibedakan dengan adenoma folikular. Lesi
yang lebih besar mungkin menginfiltrasi jauh melebihi kapsul tiroid ke
dalam jaringan lunak leher. Secara mikroskopis, sebagian besar karsinoma
folikular terdiri atas sel yang relatif seragam dan membentuk folikel kecil,
mirip dengan tiroid normal. Pada kasus lain, diferensiasi folikular
mungkin tidak terlalu jelas. Serupa dengan adenoma folikular, mungkin
ditemukan varian sel hurtle pada karsinoma folikular. Invasi luas ke
parenkim tiroid menyebabkan diagnosis karsinoma mudah pada beberapa
kasus. Namun pada beberapa kasus lain, invasi mungkin terbatas ke fokus
mikroskopik invasi kapsul dan atau pembuluh darah.
Karsinoma folikular umumnya bermanifestasi sebagai “cold”
nodul tiroid soliter. Pada kasus yang jarang, tumor ini mungkin
hiperfungsional. Adenokarsinoma folikular cenderung bermetastasis
melalui aliran darah ke paru, tulang dan hati. Metastasis ke kelenjar
regional jarang terjadi, berbeda dengan karsinoma papilar. Tatalaksana
adenokarsinoma folikular adalah dengan eksisi bedah. Metastasis yang
berdiferensiasi baik dapat menyerap yodium radioaktif, yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi dan menghancurkan lesi. Karena lesi
yang berdiferensiasi lebih baik dapat terangsang oleh TSH, pasien
biasanya diterapi dengan hormon tiroid setelah pembedahan untuk
menekan TSH endogen.
Gambar 2.1 Adenokarsinoma folikular tiroid
2. Adenokarsinoma papilar
Adenokarsinoma papiler merupakan adenokarsinoma tiroid yang
paling sering terjadi (80-85%). Adenokarsinoma papilar dapat terjadi pada
usia berapa saja, dan merupakan bentuk utama karsinoma tiroid yang
berkaitan dengan riwayat terpajan radiasi pengion. Karsinoma ipe ini
terjadi pada semua umur, dengan puncak kejadian pada usia 40-49 tahun.
Karsinoma ini merupakan karsinoma tiroid yang bersifat kronik, tumbuh
lambat, dan mempunyai prognosis yang paling baik di antara jenis
karsinoma tiroid lainnya. Walaupun telah ada metastasis limfogen di leher,
dengan pengobatan yang baik, dapat dicapai ketahanan hidup sampai 20
tahun atau lebih. Karena tumbuh lambat dan penyebarannya diluar tiroid
juga lambat, sukar untuk menilai keberhasilan berbagai teknik
pembedahan atau penanganan lain.
Faktor yang membuat prognosis baik, ialah usia <40 tahun, wanita
dan jenis histologik papiler. Penyebaran limfogen tidak selalu
mempengaruhi prognosis. Faktor yang membuat prognosis kurang baik
ialah usia >45 tahun serta grade tumor T3 dan T4. Tumor ini jarang
bermetastasis secara hematogen, tetapi pada 10% kasus terdapat
metastasis jauh.
Karsinoma papilar mungkin bermanifestasi sebagai lesi soliter atau
multifokus di dalam tiroid. Pada beberapa kasus, lesi berbatas tegas dan
bahkan berkapsul; pada kasus lainnya tumor menginfiltrasi parenkim di
sekitarnya dengan batas tak jelas. Lesi mungkin mengandung daerah
fibrosis dan kalsifikasi serta sering kistik. Pada permukaan potongan,
tumor mungkin tampak granular dan kadang-kadang mengandung fokus
papilar yang nyata.
3. Adenokarsinoma meduler
Merupakan 5-10% dari semua keganasan pada kelenjar tiroid,
sering sebagai bagian dari multiple endocrine neoplasia (MEN) dan
sebagian besar bilateral. Tumor ini berasal dari sel parafolikular yang
memproduksi kalsitonin. MEN tipe 2a (sindrom sipple) sering disertai
dengan hiperparatiroidisme dan feokromositoma, sedangkan MEN tipe 2b
disertai feokromositoma dan adanya neuromatosis mukosa pada bibir dan
lidah, ganglioneuromatosis usus dan gambaran deformitas marfanoid pada
tulang rangka. Bentuk penyakit familial non-MEN tidak disertai dengan
gangguan ekstratiroid. Bentuk ini sering dijumpai pada orang dewasa dan
memiliki prognosis yang jelek.
Adenokarsinoma medular berasal dari sel parafolikular, atau sel C
yang memproduksi tirokalsitonin. Kadang, dihasilkan pula CEA
(carcinoembryonic antigen). Adenokarsinoma medular berbatas tegas dan
keras pada perabaan. Tumor ini terutama dijumpai pada usia >40 tahun,
namun dapat juga ditemukan pada usia yang lebih muda bahkan pada
anak, dan biasanya disertai dengan gangguan endokrin lainnya.
Bila dicurigai adanya adenokarsinoma medular, maka dilakukan
pemeriksaan kadar kalsitonin darah sebelum dan sesudah perangsangan
dengan suntikan pentagastrin atau kalsium. Kalsitonin, juga merupakan
hormon, dapat digunakan sebagai alat skrining pada keluarga dengan
karsinoma medular.
Secara mikroskopis, karsinoma medular terdiri atas sel berbentuk
poligonal hingga gelendong, yang mungkin membentuk sarang-sarang,
trabekula dan bahkan folikel. Pada banyak kasus, endapan amiloid
aselular, yang berasal dari molekul kalsitonin yang mengalami perubahan,
terdapat pada struma disekitarnya.
4. Adenokarsinoma anaplastik
Adenokarsinoma anaplastik didapatkan pada 5-15% dari seluruh
keganasan tiroid dan lebih sering ditemukan pada dekade 6-8 kehidupan,
khususnya pada perempuan. Pada umumnya, berawal dari pembesaran
kelenjar tiroid yang sudah ada dalam waktu lama, tiba-tiba membesar
dengan cepat disertai dengan nyeri yang menjalar ke telinga dan suara
menjadi parau. Tumor jenis ini sangat ganas, tumbuh progresif dan
mengadakan invasi ke struktur di sekitarnya. Sebagian tumor terjadi pada
struma nodosa lama yang kemudian menyebar dengan cepat. Tumor ini
sering disertai nyeri dan nyeri alih ke daerah telinga dan suara serak karena
infiltrasi nervus rekurens.
Biasanya, pada saat penderita datang, sudah terjadi metastasis ke
jaringan sekitarnya seperti laring, faring dan esofagus, sehingga
prognosisnya buruk. Karsinoma anaplastik memiliki prognosis yang jelek
dan sebgaian besar meninggal dalam waktu satu tahun sejak pertama kali
didiagnosis. Insular carcinoma merupakan salah satu varian karsinoma
anaplastik yang memiliki prognosis lebih baik daripada bentuk klasik.
Karakteristik sel insular carcinoma yaitu sel yang membentuk pulau-
pulau, karena memiliki kemampuan mengambil yodium.
T-tumor primer
Tx : tumor primer tidak dapat dinilai
T0 : Tidak didapat tumor primer
T1 : Tumor dengan ukuran terbesar 2 cm atau kurang masih terbatas pada
tiroid
T2 : Tumor dengan ukuran terbesar >2 cm tapi tidak lebih dari 4 cm masih
terbatas pada tiroid
T3 : Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 4 cm masih terbatas pada tiroid
atau tumor ukuran berapa saja dengan ekstensi ekstra tiroid yang minimal
(misalnya ke otot sternotiroid atau jaringan lunak peritiroid)
T4a : tumor telah berekstensi keluar kapsul tiroid dan menginvasi ke tempat
berikut: jaringan lunak subkutan, laring, trakea, esofagus, N. Laringeus
rekuren
T4b : tumor menginvasi fasia prevertebra, pembuluh mediastinal atau arteri
karotis
T4a* : (karsinoma anaplastik) Tumor (ukuran berapa saja) masih terbatas pada
tiroid
T4b* : (karsinoma anaplastik) Tumor (ukuran berapa saja) berekstensi keluar
kapsul tiroid
Catatan:
Tumor multinodular dari semua tipe histologi harus diberi tanda (m) (ukuran
terbesar menentukan klasifikasi).
*semua karsinoma tiroid anaplastik/undifferentiated termasuk T4
T4a* karsinoma anaplastik intratiroid – resektabel secara bedah
T4b* karsinoma anaplastik ekstra tiroid – irresektabel secara bedah
e. DIAGNOSIS
Karsinoma tiroid biasanya bermanifestasi sebagai struma mononodular
dan multinodular. Sekitar 25% nodul tunggal yang muncul merupakan karsinoma
tiroid. Oleh karena itu, jika ditemukan nodul tiroid tunggal pada pasien, perlu
mempertimbangkan faktor risiko dan ciri keganasan lain. Diagnosis pasti
ditegakkan dengan FNAB, kecuali pada karsinoma folikular. Untuk menentukan
stadium karsinoma tiroid, biasanya digunakan klasifikasi TNM yang
menggambarkan tahap pertumbuhan dan penyebarannnya.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
- Human thyroglobulin, suatu “tumor marker” untuk kegansan tiroid; jenis
yang berdifferensiasi baik, terutama untuk follow up
- Pemeriksaan kadar FT4 dan TSHS untuk menilai fungsi tiroid
- Kadar kalsitonin hanya untuk pasien yang dicurigai karsinoma meduler
2. Pemeriksaan radiologis
- Dilakukan pemeriksaan foto paru posteroanterior, untuk menilai ada tidaknya
metastasis. Foto polos leher antero-posterior dan lateral dengan metode “soft
tissue technique” dengan posisi leher hiperekstensi bila tumornya besar.
Untuk menilai adanya mikrokalsifikasi.
- Esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda-tanda adanya
infiltrasi ke esofagus.
- Pembuatan foto tulang dilakukan bila ada tanda-tanda metastasis ke tulang
yang bersangkutan
3. Pemeriksaan USG
Diperlukan untuk mendeteksi nodul yang kecil atau nodul di posterior yang
secara klinis belum dapat dipakai untuk membedakan nodul yang padat dan kistik
serta dapat dimanfaatkan untuk penuntun dalam tindakan biopsi aspirasi jarum
halus.
4. Pemeriksaan sidik tiroid
Pemeriksaan sidik tiroid: bila nodul menangkap yodium lebih sedikit dari jaringan
tiroid yang normal disebut cold nodule, bila sama afinitasnya maka disebut warm
nodule, dan bila afinitasnya lebih maka disebut hot nodule.
Karsinoma tiroid sebagian besar adalah cold nodule. Sekitar 10-17% struma
dengan cold nodule adalah suatu keganasan.
Bila akan dilakukan pemeriksaan sidik tiroid maka obat-obatan yang mengganggu
penangkapan yodium oleh tiroid harus dihentikan selama 2-4 minggu
sebelumnya. Pemeriksaan sidik tiroid tidak mutlak diperlukan, jika tidak ada
fasilitasnya tidak usah dikerjakan
5. Pemeriksaan sitologi melalui biopsi aspirasi jarum halus (FNAB)
Keberhasilan dan ketepatan pemeriksaan ini tergantung dari 2 hal yaitu, faktor
kemampuan pengambilan sampel dan faktor ketepatan interpretasi oleh seorang
sitolog sehingga angka akurasinya sangat bervariasi.
Ketepatan pemeriksaan sitologi untuk kanker tiroid anaplastik, medulare dan
papilare hampir mendekati 100% tetapi untuk jenis folikulare hampir tidak dapat
dipakai karena gambaran sitologi untuk adenomatous goiter, adenoma folikuler
dan adenokarsinoma folikuler adalah sama, tergantung dari gambaran invasi ke
kapsul dan vaskular yang hanya dapat dilihat dari gambaran histopatologi.
6. Pemeriksaan histopatologi
- Merupakan pemeriksaan diagnostik utama jaringan diperiksa setelah
dilakukan tindakan lobektomi atau isthmolobektomi
- Untuk kasus inoperabel, jaringan yang diperiksa diambil dari tindakan biopsi
insisi
1. Lesi jinak
Maka tindakan operasi selesai dilanjutkan dengan observasi
2. Karsinoma papilare
Dibedakan atas risiko tinggi dan risiko rendah berdasarkan klasifikasi AMES
- Bila risiko rendah tindakan operasi selesai dilanjutkan dengan observasi
- Bila risiko tinggi dilakukan tindakan tiroidektomi total
3. Karsinoma folikulare
Dilakukan tindakan tiroidektomi total
4. Karsinoma medullare
Dilakukan tindakan tiroidektomi total
5. Karsinoma anaplastik
- Bila memungkinkan dilakukan tindakan tiroidektomi total
- radiasi eksterna atau khemoradioterapi.
g. FOLLOW UP
a. Karsinoma Tiroid berdiferensiasi baik
Empat minggu setelah tindakan TT dilakukan pemeriksaan sidik seluruh
tubuh. Bila masih ada sisa jaringan tiroid normal dilakukan ablasio dengan I131
kemudian dilanjutkan dengan terapi substitusi /supresi dengan Thyrax sampai
kadar TSHs ≤0,1 Bila tidak ada sisa jaringan tiroid normal dilakukan terapi
substitusi/supresi.
Setelah 6 bulan terapi substitusi / supresi dilakukan pemeriksaan sidik
seluruh tubuh dengan terlebih dahulu menghentikan terapi substitusi selama
4 minggu sebelum pemeriksaan. Bila terdapat metastasis jauh, dilakukan radiasi
interna I131 dilanjutkan terapi substitusi/supresi. Bila tidak ada metastasis terapi
substistusi /supresi dilanjutkan dan pemeriksaan sidik seluruh tubuh diulang
setiap tahun selama 2 -3 tahun dan bila 2 tahun berturut –turut hasilnya tetap
negatif maka evaluasi cukup dilakukan 3-5 tahun sekali.
Dalam follow up KT diferensiasi baik, pemeriksaan kadar human
tiroglobulin dapat dipakai sebagai petanda tumor untuk mendeteksi kemungkinan
adanya residif tumor.
Gambar 2.8 bagan follow up kanker tiroid berdiferensiasi baik