You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

NB: Commented [U1]: Jurnal yang di gunakan sesuai dengan


diagnosa utama dalam kasus yang di ambil.
Variabel Independent berbeda2 dari satu jurnal dengan
1.1 Latar Belakang jurnal lain. Sedangkan variabel dependentnya yaitu
diagnosa utama dari kasus

Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan medulla tulang baik karena infeksi Commented [U2]: LB Terdiri dari 4 paragraf:
1.Masalah yang diangkat sesuai dengan kasus yang akan
piogenik misalnya mikobakterium tuberkulosa. Infeksi ini dapat bersifat akut maupun di ambil
2.Skala data: Internasional, Nasional, Regional
kronis. Pada anak-anak infeksi tulang seringkali timbul sebagai komplikasi dari 3.Kronologi masalah menjadi ada
4.Solusi yang ditawarkan diambil dari jurnal yang di pilih.
infeksi pada tempat-tempat lain, seperti infeksi faring (faringitis), telinga (otitis
media), dan kulit (impertigo). (Price dan Sylvia, 2006).
Osteomielitis merupakan lesi inflamasi akibat dari infeksi bekteri pada tulang.
Bakteri masuk dalam tulang baik dari darah (septikemia) atau secara langsung melalui
kulit pada fraktur compound, tulang yang nekrotik membentuk sekuester dalam;
tulang baru yang reaktif membentuk involukrum luar. (Underwood, 1999).
Osteomielitis hematogen terjadi pada 85% pasien berusia di bawah 17 tahun.
pasien dewasa, diperkirakan bahwa 47-50% dari semua osteomielitis pasca-trauma.
Osteomielitis vertebral terjadi pada 2-7% pasien.4,9 Osteomielitis kronis merupakan
masalah kesehatan utama karena morbiditasnya yang signifikan dan tingkat
mortalitasnya yang rendah.3,5,8,10 Infeksi ini terjadi pada sekitar 5–50% fraktur
terbuka, di kurang dari 1% dari fraktur tertutup dengan osteosintesis, dan pada 5%
penyakit hematogen akut. (Lima, 2014).
Secara umum prevalensi osteomielitis lebih tinggi pada negara berkembang. Di
Amerika Serikat insidensi osteomielitis adalah 1 dari tiap 5000 orang. Prevalensi
osteomielitis setelah terjadinya trauma kaki bisa meningkat 16% terdapat pada 30-4-
% pasien diabetes, jika dibandingkan antara laki-laki dan perempuan kira kira 2:1.
(Sari,2017). Osteomielitis hematogen primer paling sering melibatkan metafisis
tulang panjang, yaitu femur (23% -29%), tibia (19% -26%), dan humerus (5% –13%).
Ekstremitas bawah lebih sering terkena. Bentuk multifokal jarang terjadi, dan
biasanya berhubungan dengan sepsis, dan terjadi pada sekitar 5% -7% kasus pediatrik,
sebagian besar pada bayi baru lahir (22%) (Chiappini, 2016).
Berbagai jenis mikroorganisme patogen dapat menginfeksi tulang. Pada orang
dewasa, Staphylococcus aureus adalah organisme yang paling umum ditemukan, di
Amerika 44% dari 760 kasus osteomielitis disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
Namun, gram–positive cocci lainnya (termasuk coagulase–negative staphylococci dan
Streptococcus spp.), gram–negative bacilli, dan organisme anaerobik (tercantum
dalam urutan kejadian) juga sering ditemukan, dan beberapa organisme biasanya
ditemukan pada osteomielitis contiguous focus. Pada bayi, mikroorganisme patogen
yang paling sering ditemukan dari darah atau tulang yaitu Staphylococcus aureus,
Streptococcus agalactiae, dan Escherichia coli. Namun, pada anak–anak lebih dari
usia 1 tahun, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, dan Haemophilus
influenzae yang paling sering ditemukan (Calhoun, 2009., Kremers, 2015).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dalam
makalah ini adalah Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Osteomielitis.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Asuhan


Keperawatan pada Pasien dengan Osteomielitis.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Untuk mengetahui definisi dari Osteomielitis.
b. Untuk mengetahui etiologi dari Osteomielitis.
c. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Osteomielitis.
d. Untuk mengetahui patofisiologi dari Osteomielitis.
e. Untuk mengetahui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada
Osteomielitis.
f. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis pada Osteomielitis.
g. Untuk mengetahui Web of Cause pada Osteomielitis.
h. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami
Osteomielitis.
i. Untuk menganalisis intervensi pada diagnosa utama Osteomielitis.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Makalah ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi penulis mengenai
asuhan keperawatan pada pasien Osteomielitis.
b. Bagi Rumah Sakit
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberi saran kepada tenaga kesehatan
dalam melakukan perawatan yang tepat.

1.4.2 Manfaat Teoritis


a. Bagi Intitusi Pelayan Kesehatan
Dapat memberikan informasi bagi tenaga kesehatan terutama perawat dalam
menentukan diagnosa utama dan pemberian intervensi yang tepat pada pasien
Osteomielitis.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai bahan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam
proses belajar mengajar.
Sumber:

Chiappini, E., Mastrangelo, G., Lazzeri S. (2016). ‘A Case of Acute Osteomyelitis: An


Update on Diagnosis Treatment’. International Journal of Environment Research and
Public Health, Vol. 13, 539. doi: 10.3390/ijerph13060539.

Lima, A.L., Oliveira, P.R., Carvalho, V.C., Cimerman, S., Savio, E. (2014).
‘Recommendations for The Treatment of Osteomyelitis’. The Brazilian Journal of
Infectioud Diseases, Vol. 18(5), 526-534. doi:
http://dx.doi.org/10.1016/j.bjid.2013.12.005.

Price., Sylvia, A. (2006). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6.


Jakarta : EGC.

Sari, D.K. 2017. Laporan Kasus Osteomielitis Tibia Dekstra. Bandar Lampung: UNILA.

You might also like