Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir (Ostium uteri Internal) dan oleh
2012).
Plasenta previa ialah plasenta yang ada di depan jalan lahir. Artinya
segmen bawah rahim (SBR) sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari
6
7
Uteri yang secara dinamik mendatar dan meluas dalam persalinan kala I bisa
(Prawirohardjo, 2010).
2.1.2 Insiden
dengan paritas tinggi dan pada usia di atas 30 tahun, juga sering terjadi pada
2.1.3 Klasifikasi
c. Plasenta previa marginalis bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostium
pembukaan.
pembukaan (ostium).
2.1.4 Patofisiologi
yang bertumbuh menjadi bagian dari uri. Dengan melebarnya isthmus uteri
terlepas, pada tempat laserasi itu akan terjadi perdarahan yang berasal dari
ditempat itu relatif dipermudah dan diperbanyak oleh karena segmen bawah
9
rahim dan servik tidak mampu berkontraksi dengan kuat karena elemen otot
Keadaan ini disertai ruptur pembuluh darah yang terletak dibawahnya. Jika
pembuluh darah yang pecah berukuran besar, maka perdarahan yang terjadi
insidennya lebih tinggi dari pada kalau plasenta tertanam pada bagian atas
ini dapat berhenti dan kemudian mulai terjadi lagi. Kadang-kadang darah
plasenta previa adalah derajat anemia dan shock setara dengan jumlah darah
pemeriksaan yaitu :
a. Anamnesis
bangun tidur, pagi hari tanpa disadari tempat tidur sudah dipenuhi darah.
b. Inspeksi
beku, dan sebagainya. Kalau telah berdarah banyak maka ibu kelihatan
pucat/anemis.
11
c. Palpasi Abdomen
Pada palpasi abdomen siring ditemukan janin belum cukup bulan, jadi
fundus uteri masih rendah. Sering dijumpai kesalahan letak janin. Bagian
terbawah janin belum turun, apabila letak kepada, biasanya kepala masih
goyang atau terapung (floating)atau diatas pintu atas panggul. Bila cukup
d. Pemeriksaan Inspekulo
dari mana asal perdarahan, apakah dari dalam uterus, atau dari kelainan
e. Pemeriksaan radio-isotop
janin ditekan kearah pintu atas panggul, lalu dibuat foto. Bila jarak
kepala dari kandung kemih berselisih lebih dari 1 cm, maka terdapat
seri lateral dan anteroposterior yaitu ibu dalam posisi berdiri atau duduk
arteri femoralis. Karena plasenta sangat kaya akan pembuluh darah, maka
ia akan banyak menyerap zat kontras, ini akan jelas terlihat dalam foto
rongga amnion, lalu dibuat foto dan dilihat dimana terdapat daerah
f. Ultrasonografi
dipakai di Indonesia.
g. Pemeriksaan Dalam
Ada beberapa komplikasi yang bila terjadi pada ibu hamil dengan
2. Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah rahim yang
rapuh.
b. Prolaps plasenta
2.1.8 Penatalaksanaan
kemudian berhenti, belum ada tanda- tanda in partu, keadaan umum ibu
cukup baik (kadar hemoglobin dalam batas normal), dan janin masih
hidup.
b. Terapi Aktif
previa berupa:
meninggal atau tidak ada harapan untuk hidup tindakan ini masih
tetap dilakukan.
pada multipara dan kalau plasentanya lebar serta tipis. Diperkirakan kalau
maka plasenta akan meluas dalam upayanya untuk mendapat suplai darah
a. Umur Penderita
umur <20 tahun dan > 35 tahun. Wanita dengan umur < 20 tahun dapat
plasenta tidak pada corpus uteri. Sedangkan wanita usia> 35 tahun dapat
mengalami plasenta previa karena pada usia lebih dari 35 tahun terjadi
b. Paritas
Pada paritas yang tinggi kejadian plasenta previa semakain besar karena
bekas kuretase dan plasenta manual. Selain itu mioma uterin atau polip
tempat implantasi yang lebih subur. Disamping itu bekas persalinan yang
previa.
sebelumnya.
Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa mur aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-35 thn. Wanita umur kurang dari 20
previa juga sering terjadi pada ibu yang berumur di atas 35 tahun karena
Plasenta previa lebih sering pada paritas tinggi dari paritas rendah,
plasenta previa terjadi 1,3 kali lebih sering pada ibu yang sudah beberapa
dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi lahir mati, cedera dalam
uterus atau jalan lahir yang ditimbulkan oleh proses kehamilan dan
(Prawirohardjo, 2010).
2. Riwayat Abortus
janin dapat bertahan yaitu pada saat embrio atau janin seberat 500
gram atau kurang, yang biasanya sesuai dengan usia janin (usia
2008).
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500
2008).
Runiari (2013) tentang hubungan usia dan paritas dengan kejadian plasenta
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara usia dan paritas dengan
tentang hubungan umur dan paritas ibu bersalin dengan kejadian plasenta
diperoleh hasil penelitian bahwa terdapat hubungan bermakna antara unur dan
paritas ibu bersalin dengan kejadian plasenta previa dimana p value < 0,05
yaitu p value=0,000.
teori disusun berdasarkan tema masalah dalam penelitian yang terdiri dari
Gambar 2.2
Kerangka Teori
Faktor Predisposisi:
a. Umur pada ibu
b. Banyak jumlah kehamilan dan
persalinan (paritas)
c. Riwayat kehamilan sebelumnya Plasenta Previa
- Riwayat persalinan premature
- Riwayat abortus
- Riwayat persalinan berulang
dengan jarak pendek
- Riwayat sectio caesaria
- Riwayat retensio plasenta
Gambar 2.3
Kerangka Konsep
Variabel independen Variabel dependen
Riwayat Abortus
penelitian yang telah dilakukan oleh Eniola (2002), tentang faktor risiko
tersebut. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian maka hipotesis ini
23
dapat benar dan salah, dapat diterima atau ditolak (Notoatmodjo, 2012).
2. Ho= Tidak ada hubungan antara riwayat sectio caesaria dengan kejadian