You are on page 1of 7

TUGAS

OSCILATOR COLPITTS, WIEN dan RC


Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Instrumentasi Industri
Dibimbing oleh Ilham Ari Elbaith Zaeni. S.T.,M.T.,DR.ENG

Oleh:
Nafalia Kurniawati (160534611621)
S1 PTE’116 OFF C

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
April 2018
OSCILATOR COLPITTS, WIEN dan RC
1. Oscilator Colpitts
Oscilator adalah suatu rangkaian yang menghasikan keluaran yang
amplitudonya berubah-ubah secara perioadeik terhadap waktu, keluarannya dapat
berupa gelombang sinusoidal, gelombang persegi gelombang pulsa, gelombang segitiga
atau gelombang gergaji.
Oscilator colpitts menggunakan rangkaian tertala LC dan umpanbalik positif
melalui suatu pembagi tegangan dengan kapasitif dari rangkaian tertala. Umpan balik
ini bisa diserikan maupun diparalel. Oscilator Colpitts pada dasarnya mirip
dengan oscilator Hartley. Perbedaan yang mendasar terletak pada bagian rangkaian
tangki (tank circuit). Pada oscilator Colpitts, digunakan dua kapasitor sebagai pengganti
induktor yang terbagi. Rangkaian umpan balik dibuat dengan menggunakan “medan
elektrostatik” melalui jaringan pembagi kapasitor. Frekuensi resonansi rangkaian
oscilator colpitts ditentukan oleh dua kapasitor terhubung seri dan induktor. Rangkaian
oscilator colpitts secara detil dapat dilihat pada gambar berikut :
Rangkaian Oscilator Colpitts

Gambar. Rangkaian Oscilator Colpitts


Prisip Kerja Rangkaian
Dari gambar rangkaian oscilator colpitts diatas tegangan panjar atau bias untuk
basis diberikan oleh R 1 dan R 2 sedangkan untuk emiitor diberikan oleh R4. Kolektor
diberi bias mungudr dengan menghununhkan ke bagian positif dari VCC melalui
R3Resistor ini juga berfungsi sebagai beban kolektor. Transistor dihubungkan dengan
konfigurasi common emitor.
Pada saat sumber tegangan DC diberikan pada rangkaian oscilator colpitts, arus
mengalir dari bagian negatif VCC melalui R4, Q1 dan R3. Arus IC yang mengalir melalui
R3menyebabkan penurunan tegangan VC dengan harga positif. Tegangan yang berubah
ke arah negatif ini juga diberikan ke bagian atas C1 melalui C3. Bagian bawah
C2 bermuatan positif dan tertambahkan ke tegangan basis sehingga menaikkan harga IB.
Transistor Q1akan semakin berkonduksi sampai pada titik jenuh. Saat Q1 sampai pada
titik jenuh maka tidak ada lagi kenaikan IC dan perubahan VC juga akan terhenti.
Sehingga tidak terdapat umpan balik ke bagian atas C2. Muatan pada C1 dan C2 akan
dikosongkan melalui L1 dan selanjutnya medan magnet di sekitar L1 akan menghilang.
Arus pengosongan tetap berlangsung untuk sesaat. Keping C2 bagian bawah menjadi
bermuatan negatif dan keping C1 bagian atas bermuatan positif. Ini akan mengurangi
tegangan bias maju Q1 dan IC akan menurun. Harga VC akan mulai naik ke arah VCC,
kenaikan ini akan diupankan kembali ke bagian atas keping kapasitor C 1 melalui C3.
C1 akan bermuatan lebih positif dan bagian bawah C2 menjadi lebih negatif. Proses ini
terus berlanjut sampai Q1 pada rangkaian ocilator colpitts sampai pada titik cutoff.
Pada saat Q1 rangkaian oscilator colpitts sampai pada titik cutoff, maka tidak ada arus
IC. Tidak ada tegangan umpan balik ke C1. Gabungan muatan yang terkumpul pada
C1 dan C2 dikosongkan melalui L1. Arus pengosongan mengalir dari bagian bawah
C2 ke bagian atas C1. Muatan negatif pada C2 akan habis dengan cepat dan medan
magnet di sekitar L1 akan menghilang. Arus yang mengalir masih terus berlanjut.
Keping C2 bagian bawah menjadi bermuatan positif dan keping C1 bagian atas
bermuatan negatif. Tegangan positif pada C2 menarik Q1 dari daerah cutoff .
Selanjutnya IC akan mulai mengalir lagi dan proses dimulai lagi dari titik ini. Energi
dari rangkaian umpan balik ditambahkan ke rangkaian tangki oscilator colpitts sesaat
pada setiap adanya perubahan.
Besarnya umpan balik pada rangkaian osilator colpitts ditentukan oleh “nilai
kapasitansi” C1 dan C2. Harga C1 pada rangkaian ini jauh lebih kecil dibandingkan
dengan C2 atau XC1 > XC2. Tegangan pada C1 lebih besar dibandingkan pada C2.
Dengan membuat C2 lebih kecil akan diperoleh tegangan balikan yang lebih besar.
Namun dengan menaikkan balikan terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya
distorsi. Biasanya sekitar 10-50% tegangan kolektor dikembalikan ke rangkaian
tangki sebagai sinyal umpan balik rangkaian oscilator colpitts.
Menghitung frekuensi osilasi osilator colpitts
Frekuensi osilasi
dengan

2. Oscilator Wien
Oscilator Wien adalah sebuah osilator yang bisa membangkitakan sinyal
sinusioidal berfrekuensi 1kHz sampai dengan 1MHz. Sehingga dalam rentan frekuensi
tersebut, osilator Wien Bridge ini bisa digunakan untuk membangkitkan gelombang
ultrasonik. Pemilihan osilator Wien Bridge sendiri dilakukan karena osilator Wien
Bridge mempunyai stabilitas yang baik dan tingkat distorsi yang rendah. Dengan
demikian maka osilator Wien Bridge bisa digunakan untuk membangkitkan gelombang
ultrasonik.
Dalam menentukan frekuensi output dari osilator Wien Bridge terdapat sebuah
persamaan frekuensi resonansi, yaitu frekuensi yang akan dihasilkan oleh osilator Wien
Bridge.
1
𝑓 = 2𝜋𝑅𝐶 (1)
f = Frekuensi Resonansi (Hz)
R = Resistor (Ω)
C = Kapasitor (F)

Pada persamaan 1 berlaku hubungan R=R1=R2 dan C=C1=C2. Persamaan 1


tersebut akan menjadi acuan utama penentuan komponen yang akan digunakan. Dalam
kasus ini, frekuensi yang ingin dibangkitkan dari osilator Wien Bridge tersebut adalah
40kHz yaitu sinyal yang termasuk dalam spektrum ultrasonik.
Pada osilator Wien Bridge, penguatan yang terjadi antara sinyal input dan juga
output yaitu sebesar 3 kali lipat. Dan untuk memenuhi syarat tersebut maka digunakan
persamaan 2 untuk menentukan nilai resistor RG dan juga RF.
𝑅𝐹
1 + 𝑅𝐺 = 3 (2)
Persamaan 2 mempengaruhi penguatan yang terjadi pada rangkaian. Dimana
untuk mendapatkan stabilitas pada output yang dihasilkan, maka persamaan 2 tersebut
harus terpenuhi.
Setiap komponen yang digunakan pada rangkaian ini berdasarkan perhitungan
yang dilakukan dengan persamaan 1 dan persamaan 2. Persamaan 1 menentukan
komponen R1 dan juga R2 pada skema pada gambar 2, berikut adalah perhitungan
mencari nilai R1 dan R2 untuk mendapatkan sinyal dengan frekuensi sebesar 40kHz
dengan asumsi menggunakan nilai C = 2.2nF.
1
𝑓 = 2𝜋𝑅𝐶
1
40000 =
2𝜋 × 𝑅 × 2.2 × 10−9
1
𝑅 =
2𝜋 × 40000 × 2.2 × 10−9
𝑅 = 1808.578Ω

Berdasarkan persamaan 1, dan dengan asumsi nilai C=C1=C2 dan R=R1=R2 ,


untuk mendapatkan sinyal dengan frekuensi 40kHz dibutuhkan nilai R = 1808.578Ω
dengan asumsi awal ditetapkan nilai C = 2.2nF. Namun terdapat permasalahan dengan
nilai R yang akan digunakan, dimana tidak ada resistor yang dijual di pasaran dengan
nilai resistansi tepat sebesar 1808.578Ω. Sehingga dalam kasus ini, resistor yang
digunakan bernilai 1800Ω.
Dengan nilai R yang dirubah, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap
Frekuensi gelombang yang akan didapat.
1
𝑓=
2𝜋 × 1800 × 2.2 × 10−9
𝑓 = 40190.642 𝐻𝑧

Persamaan 2 akan menentukan nilai RF dan juga RG pada rangkaian dengan


asumsi nilai RG = 10KΩ, persamaan ini akan berpengaruh kepada gain dari rangkaian.
𝑅𝐹
1+ =3
𝑅𝐺
𝑅𝐹
1+ =3
1000

𝑅𝐹 = 2 × 10000
𝑅𝐹 = 20000 Ω

Nilai RF dan RG sesuai persamaan 2 diperoleh dimana nilai RF disyaratkan


harus 2 kali lebih besar dari RG. Dalam kasus ini resistor RF yang digunakan adalah
sebuah resistor variabel dengan nilai resistansi 50KΩ karena tidak terdapat resistor
dengan nilai resistansi sebesar 20KΩ dipasaran. pemilihan nilai RF pun berdasarkan
nilai RG yang digunakan yaitu 10KΩ. Maka dengan menggunakan resistor variabel
50KΩ, diharapkan RF bisa memiliki nilai yang tepat sesuai persamaan 2 yaitu 20KΩ.
Nilai setiap komponen yang akan digunakan sudah didapat,sehingga skema
rangkaian Osilator Wien Bridge dapat dilihat pada gambar .

Gambar . Skema Rangkaian Osilator Wien Bridge

3. Oscilator RC
Osilator ini menggunakan tahanan dan kapasitor sebagai penentu frekuensinya.
Osilator ini sangat mudah untuk dibangun namun memiliki ketelitian frekuensi yang
rendah. Rangkaian osilator RC yang paling sederhana dapat dibangun dengan
menggunakan satu gerbang seperti yang diperlihatkan pada Gambar

Gambar. Rangkaian osilator RC dengan inverter

Inverter yang digunakan adalah inverter yang dilengkapi dengan Schmitt


Trigger. Fungsi Schmitt Trigger disini adalah untuk mempercepat transisi tegangan
keluaran dan memberi efek hysteresis pada tegangan masukan. Efek hysteresis ini
dapat dilihat pada Gambar

Gambar. Efek hysteresis pada inverter


Dari Gambar terlihat bahwa keluaran baru akan turun jika masukan melampaui
V2, yaitu ambang tegangan atas (upper threshold). Selanjutnya jika tegangan masukan
diturunkan maka keluaran baru akan naik jika masukan lebih rendah dari V1, yaitu
ambang tegangan bawah (lower threshold). Pada awalnya kapasitor belum bermuatan
sehingga tegangan jepitnya adalah nol. Pada saat catu daya dinyalakan maka tegangan
masukan inverter adalah rendah sehingga keluarannya tinggi. Oleh karena itu arus akan
mengalir dari keluaran menuju ke kapasitor C melalui tahanan R. Arus ini akan mengisi
kapasitor sehingga tegangan jepitnya akan naik perlahan-lahan secara eksponensial.
Pada saat tegangan masukan melampaui V2 maka keluaran akan turun dengan cepat.
Karena saat ini tegangan keluaran < tegangan kapasitor maka arus akan mengalir dari
kapasitor menuju ke keluaran inverter sehingga kapasitor akan mengalami proses
pengosongan. Karena mengalami pengosongan maka tegangan kapasitor akan turun
secara perlahan sampai melampui V1, saat mana keluaran inverter akan kembali naik
dan kapasitor akan mengalami proses pengisian. Hal ini akan terus berulang sehingga
keluaran akan turun dan naik secara beraturan. Hubungan antara tegangan masukan dan
keluaran inverter diperlihatkan pada Gambar berikut.

Gambar. Bentuk gelombang tegangan masukan dan keluaran inverter

Frekuensi dari osilator ini ditentukan oleh tahanan R, kapasitor C dan impedansi
masukan dari inverter yang digunakan. Secara umum dapat dikatakan bahwa frekuensi
keluaran adalah :
f=kxRxC
dimana k adalah konstanta yang harus dicari dengan eksperimen. Gerbang TTL yang
dapat digunakan pada osilator ini antara lain ialah SN7414 (Hex Schmitt Trigger
Inverter) dan SN7413 (Dual 4-input Schmitt Trigger NAND Gate). MC40106 dari
keluarga CMOS juga dapat digunakan untuk osilator ini.

You might also like