You are on page 1of 29

MAKALAH ENERGI DAN LINGKUNGAN

Disusun oleh :

Ria Budiman (061640411935)


Sintiya Nur Aliza (061640411936)

Kelas : 4 EGD

Dosen pembimbing :
Ida Febriana, S.Si, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


2017/2018
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat – Nya,
kekuatan, kesehatan, dan kemudahan yang diberikan – Nya. Atas rahmat dan hidayah – Nya,
makalah yang berjudul : “Penjelasan Energi Terbarukan” dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua
penulis, Ida Febriana, S.Si, M.T. selaku Dosen mata kuliah Transportasi Fluida, dan teman-
teman 4 EGD yang telah banyak membantu terutama dalam segi moril sekaligus menjadi
motivasi lebih bagi penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam kesempatan ini, penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis sebagai penyusun
makalah ini semoga segala usaha dalam pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua yang membacanya.

Palembang, Mei 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………….............……….i
DAFTAR ISI…………………………………........................……..ii
BAB I PENDAHULUAN……………….........................……….….3
1.1 Latar Belakang………………………………....................3
1.2 Rumusan Masalah..........................……………………....4
1.3 Tujuan ...............................…………….....….………….4
BAB II PEMBAHASAN..........................………………….…….....5
2.1 Energi Terbarukan.............................………….………..5
2.2 Sumber Energi Terbarukan ……………..........…............6
2.3 Energi Panas Bumi.......…….…......…............................6
2.4 Energi Air.................................................................................13
2.5 Energi Biomassa.......................................................……........19

BAB III PENUTUP............................……………….……….......…27


3.1 KESIMPULAN..................…………………………….....27
DAFTAR PUSTAKA……….............................…………………....28

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi memiliki peran penting dan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan manusia.
Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung pada energi. Berbagai
alat pendukung, seperti alat penerangan, motor penggerak, peralatan rumah tangga, dan
mesin-mesin industri dapat difungsikan jika ada energi. Namun, seperti yang telah diketahui,
terdapat dua kelompok besar energi yang didasarkan pada pembaharuan. Dua kelompok
tersebut adalah energi terbarukan dan energi yang tersedia terbatas di alam.

Energi terbarukan ini meliputi energi matahari, energi air, energi listrik, energi nuklir,
energi minyak bumi dan gas sedangkan energi yang tersedia terbatas dialam meliputi energi
yang berasal dari fosil/energi mineral dan batubara. Pada dasarnya, pemanfaatan energi –
energi tersebut sudah dilakukan sejak dahulu.

Kelangkaan energi tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara lain.
Pasalnya, populasi manusia yang terus bertambah setiap tahun mengakibatkan permintaan
terhadap energi juga meningkat. Di indonesia terdapat potensi sumber energi terbarukan yang
masih belum di manfaatkan secara optimal. Apalagi di negara kita ini masih bergantung
kepada sumber energi fosil yang ketersediaannya terbatas di alam. Sumber energi terbarukan
yang ada di indonesia contohnya yaitu energi angin, energi air, energi matahari, energi
gelombang pasang surut, energi panas bumi dll.

Melihat kondisi tersebut maka saat ini sangat diperlukan pengetahuan tentang apa
itu energi terbarukan, sumber-sumber energi terbarukan, sekaligus masalah yant timbul dari
pemanfaatan energi terbarukan agar didapatkan solusi atau kebijakan tentang pemanfaatan
energi tersebut.

3
1.1 Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas selanjutnya pada makalah ini,
diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan energi terbarukan?
2. Apa saja yang dapat menjadi sumber utama energi terbarukan?
3. Apa saja contoh teknologi dari pemanfaatan energi terbarukan?
4. Apa saja dampak yang timbul dari pemanfaatan energi terbarukan?

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui informasi tentang
pengertian energi terbarukan, sumber-simber utama energi terbarukan, contoh teknologi dari
sumber tersebut, masalah dan cara mengatasi masalah yang dapat ditimbulkan dari
pemanfaatan enrgi terbarukan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Energi Terbarukan

2.2.1 Definisi Energi


Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian karena setiap
kerja yang dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun tetap membutuhkan energi.
Menurut KBBI energi didefiniskan sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan untuk
melakukan berbagai proses kegiatan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi
tidak terikat pada benda tersebut. Energi bersifat fleksibel artinya dapat berpindah dan
berubah. Berikut beberapa pendapat ahli tentang pengertian energi;
1. Energi adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi (Robert L. Wolke)
2. Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha (Mikrajuddin)
3. Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh
suatu benda (Pardiyono)
4. Energi adalah sebuah konsep dasar termodinamika dan merupakan salah
satu aspek penting dalam analisis teknik (Michael J. Moran), dll
Dari berbagai pengertian dan definisi energi diatas dapat disimpulkan bahwa
secara umum energi dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang dimilki oleh suatu
benda sehingga mampu untuk melakukan kerja.

2.2.2 Definisi Energi Terbarukan

Energi terbarukan merupakan energi yang berasal dari proses alam yang
berkelanjutan, seperti energi yang berasal tenaga angin, tenaga matahari, tenaga air,
biomasa dan panas bumi. Energi terbarukan mulai menarik perhatian masyarakat dan
pemangku kebijakan sebagai sumber energi alternatif setelah peristiwa krisis minyak
dunia pada tahun 1973. Penggunaan energi dengan sumber terbarukan kemudian
berkembang pesat pada saat United Nation Framework Convention on Climate
Change (UNFCCC) dibentuk oleh PBB sebagai gerakan untuk mengurangi gas rumah
kaca. Lembaga ini terus konsisten menyuarakan pengalihan menuju energi yang ramah
lingkungan melalui Millenium Development Goals (MDGs) dan Sustainable
Development Goals (SDGs) yang dikeluarkan oleh PBB.
5
2.2.3 Jenis Energi
1. Energi yang berasal dari fosil
Energi yang berasal dari fosil adalah energi yang kesediaan sumbernya di alam
terbatas, sumber energi yang berasal dari fosil adalah batu bara, minyak bumi, dan gas
alam.
2. Energi terbarukan
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya
untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi
paling umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali
secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Dengan defines ini, maka bahan bakar
nuklir dan fosil tidak termasuk di dalamnya. (wikipedia)

2.2 Sumber Energi terbarukan

2.3 Energi Panas Bumi


Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air,
dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfataannya diperlukan proses
penambangan . Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar
serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas Bumi
merupakan sumber energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi.
Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang
dikandung Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.

Gb 1. Proses Pembentukan Energi Panas Bumi Air Panas

6
Energi primer ini di Indonesia tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas) dibandingkan
dengan cadangan energi primer dunia. Semakin ke bawah, temperatur bawah permukaan bumi
semakin meningkat atau semakin panas. Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari
reaksi peluruhan unsur-unsur radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang
sama saat ini masih terjadi di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya.
Reaksi ini menghasilkan panas hingga jutaan derajat celcius. Permukaan bumi pada awal
terbentuknya juga memiliki panas yang dahsyat. Namun setelah melewati masa milyaran
tahun, temperatur bumi terus menurun dan saat ini sisa-sisa reaksi nuklir tersebut hanya
terdapat dibagian inti bumi saja. Pada kedalaman 10.000 meter atau 33.000 feet, energi panas
yang dihasilkan bisa mencapai 50.000 kali dari jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi
dan gas alam.
Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air (erat
hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak di atas kompor,
setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga terjadi pada pembentukan
energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam batuan yang kedap dan terletak di atas
dapur magma atau batuan yang panas karena kontak langsung dengan magma, otomatis akan
memanaskan air tanah yang terletak diatasnya sampai suhu yang cukup tinggi ( 100 – 250 C).
Sehingga air tanah yang terpanaskan akan mengalami proses penguapan.Apabila terdapat
rekahan atau sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang dipanaskan tadi
dengan permukaan maka pada permukaan kita akan melihat manifestasi thermal. Salah satu
contoh yang sering kita jumpai adalah mata air panas, selain solfatara, fumarola, geyser yang
merupakan contoh manifestasi thermal yang lain. Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat
di dalam tanah akan tetap tanah jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat
keberadaan uap dengan permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang
tinggi dan apabila pada daerah tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke
permukaan, maka uap tersebut akan mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan cepat dan
mempunyai entalpi inilah yang kita mamfaatkan dan kita salurkan untuk memutar turbin
sehingga dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada proses-proses lain sebelum uap memutar
turbin).
Dipermukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber uap
panas. Panas itu datangnya dari batu-batu yang meleleh atau magma yang menerima panas
dari inti bumi. Magma yang terletak di dalam lapisan mantel memanasi suatu lapisan batu
padat. Di atas lapisan batu padat terletak suatu lapisan batu berpori yaitu batu yang

7
mempunyai lubang-lubang kecil. Bila lapisan batu berpori ini berisi air yang berasal dari air
tanah atau air resapan hujan atau resapan air danau maka air itu turut dipanaskan oleh lapisan
batu padat yang panas. Bila panasnya besar maka terbentuk air panas bahkan dapat terbentuk
uap dalam lapisan batu berpori. Bila di atas lapisan batu berpori terdapat satu lapisan batu
padat maka lapisan batu berpori berfungsi sebagai boiler. Uap dan juga air panas bertekanan
akan berusaha keluar. Dalam hal ini ke atas yaitu permukaan bumi. Gejala panas bumi pada
umumnya tampak pada permukaan bumi berupa mata air panas, geyser, fumarola dan
sulfatora.

2.3.1 Macam-macam teknologi pada PLTPB

1. Dry Steam Power Plants


Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam) langsung
diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa
panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui injection
well. Pembangkit tipe tertua ini pertama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904
dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih
digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.

8
2. Flash Steam Power Plants
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750 C
dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas
tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap
panas secara cepat. Uap panas yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin
untuk mengaktifkan generator yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak
terpakai masuk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari Flash Steam Power
Plants adalah CalEnergy Navy I flash geothermal power plants di Coso Geothermal field,
California, USA.

3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)


BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi sebelumnya yaitu dry
steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap panas yang berasal dari sumur produksi
(production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk
memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid
kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat
exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator
untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah
yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya
merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.
Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu antara 90 -
1750C. Contoh penerapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific Binary

9
Geothermal Power Plants di Casa Diablo geothermal field, USA. Diperkirakan pembangkit
listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa yang akan datang.

2.3.2 Komponen Utama PLTPB dan fungsinya

Peralatan utama PLTP


Peralatan utama PLTP terdiri dari kepala sumur dan valve, separator, silincer, kondensor,
gas extraction dijelaskan pada penjelasan dibawah ini.

 Kepala Sumur dan Valve


Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga dipasang beberapa
Valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve-valve tsb ada yang dipasang di atas atau di
dalam sebuah lubang yang dibeton (Concrete cellar).
Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu valve untuk
menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding), saat sumur tidak
diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil agar sumur tetap panas
dan gas tidak terjebak di dalam sumur, dan juga untuk menghindari terjadinya thermal
shock atau perubahan panas secara tiba-tiba yang disebabkan karena pemanasan atau
pendinginan mendadak dapat dihindarkan.
Disamping itu ada juga yang dilengkapi dengan Ball Floatt Valve yang merupakan Valve
pengaman dari kemungkinan terbawanya air ke dalam aliran pipa uap. Bila ada air yang

10
terbawa, bola akan naik dan menghentikanaliran. Kenaikkan tekanan akan menyebabkan
Bursting Disc pecah dan mengalihkan aliran ke Silincer.

 Separator
Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang bercampur dalam aliran dua fasa.
Separator yang mempunyai effisiensi yang tinggi adalah jenis Cyclone, dimana aliran uap
yang masuk dari arah samping dan berputar menimbulkan gaya sentrifugal. Air akan
terlempar ke dinding, sedangkan uap akan mengisi bagian tengah pipa, dan mengalir
keatas. Uap yang keluar dari separator jenis ini mempuyai tingkat kekeringan (dryness) yang
sangat tinggi, lebih dari 99%. Effisiensi dari jenis ini akan berkurang bila kecepatan masuk
lebih dari 50 m/detik.

 Silincer
Silincer merupakan silinder yang didalamnya diberi suatu pelapis untuk mengendapkan
suara dan bagian atasnya terbuka. Fluida dari sumur yang akan disemburkan untuk dibuang,
akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa hingga dapat memekakkan telinga dan bahkan
bila tanpa perlindungan telinga, dapat menyebabkan rusaknya pendengaran. Maka diperlukan
Silencer untuk mengurangi kebisingan dan biasanya juga mengontrol aliran fluida yang akan
dibuang.

Apabila fluida dari sumur berupa uap kering, silincer yang digunakan biasanya berupa lubang
yang diisi dengan batuan yang mempunyai ukuran dan bentuk beragam.

 Turbin Uap
Turbin uap adalah suatu mesin penggerak, yang menggunakan energi dari fluida kerja (uap)
untuk menggerakkan / memutar sudu-sudu turbin. Sudu – sudu turbin ini memutar poros,
poros karena dikopling dengan generator, maka akan menggerakkan generator yang akan
menghasilkan listrik.
Pada dasarnya dikenal 2 jenis turbin :

11
  Turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara luar (Atmospheric Exhaust /
Back Pressure Turbine) atau disebut juga turbin tanpa condenser. Pada jenis ini uap keluar
dari turbin langsung dibuang ke udara.
  Turbin dengan condenser (Condensing unit Turbine). Pada jenis ini uap keluar dari turbin
dikondensasikan lagi menjadi air di condenser.
 Kondensor
Fungsi kondensor adalah untuk mengkondensasikan uap menjadi air dengan cara membuat
kondisi vakum di dalam bejana (kondensor). Proses terjadinya vakum dengan cara
thermodinamika bukan cara mekanik.

Fluida yang keluar dari turbin masuk ke condenser sebagian besar adalah uap bercampur
dengan air dingin, di kondensor akan mencapai kesetimbangan massa dan energi.

Pada volume yang sama, air akan mempunyai massa ratusan kali lipat dibandingkan dengan
uap. Sehingga jika uap dalam massa tertentu mengisi seluruh ruangan dalam kondensor,
kemudian disemprotkan air maka uap akan menyusut volumenya, karena sebagian atau
seluruhnya berubah menjadi air (tergantung jumlah air yang disemprotkan) yang memiliki
volume jauh lebih kecil. Akibat penyusutan volume uap dalam kondensor inilah akan
mengakibatkan kondisi ruangan dalam kondensro menjadi vakum.

 Gas Extraction
Untuk menjaga agar kondisi di dalam kondensor tetap vacuum, maka Non Condensable Gas
(NCG) harus dikeluarkan dari kondensor, dengan cara dihisap oleh Ejector .

2.3.3 Dampak Negatif Terhadap Lingkungan


1. Potensi panas bumi terdapat di kawasan pegunungan yang biasanya dijadikan kawasan
konservasi sebagai hutan lindung.
2. Dengan adanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber-sumber panas bumi di
kawasan tersebut dapat mengganggu daerah konservasi tersebut.

3. Serta kemungkinan terjadi pencemaran air tanah oleh kontaminan yang terbawa naik
fluida panas bumi.

12
2.3.4 Keunggulan Energi Panas Bumi dari Sumber energi
Lain
Beberapa keunggulan sumber energi panas bumi adalah:
• Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan
tempat
• Terbarui dan berkesinambungan
• Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
• Dapat meng”conserve” bahan bakar fosil
• Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
• Dapat dikontrol secara jarak jauh
• Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

2.4 Energi Tenaga Air

Tenaga air yang digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah
tenaga kinetik serta energi potensial yang dimiliki oleh air. Meskipun tergolong tenang, air
ternyata memiliki tenagayang cukup besar. Air bahkan bisa digunakan untuk
membangkitkan energi listrik. Energy listrik yang berhasil dibangkitkan oleh tenaga air
tersebut dikenal dengan istilah hidroelektrik.
Untuk mengakomodasi tenaga air yang besar tersebut, beberapa peralatan dan sistem
pun diterapkan. Peralatan yang umum digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Air tersebut adalah turbin. Turbin lah yang nantinya akan dikenai tenaga besar dari air
sehingga mampu membangkitkan listrik.
Turbin yang berguna dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini merupakan
sebuah mesin. Mesin ini mendapatkan energidari aliran fluida. Aliran fluida tersebut bisa
untuk menggerakkan baling-baling yang ada di dalam mesin turbin. Baling-baling itulah
yang berperan untuk menggerakkan rotor. Jadi, singkatnya Pembangkit Listrik Tenaga Air
adalah memanfaatkan kekuatan air untuk membangkitkan sumber energi listrik.
Meskipun pada umumnya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan
turbin sebagai sarananya, tetapi ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Air yang hanya
memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh ombak. Hal itu menyebabkan pembangunan
bendunganatau waduk sama sekali tidak diperlukan.
Di Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah salah satu upaya yang dilakukan
untuk memenuhi seluruh kebutuhan pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia. Upaya ini

13
cukup cerdas untuk menyiasati keberadaan bahan bakar batu bara sebagai salah satu bahan
utama dalam membangkitkan tenaga listrik.
Banyaknya persediaan air yang dimiliki oleh Negara Indonesia menjadi salah satu
alasan yang paling mendasar mengapa sistem pembangkitan listrik melalui tenaga air ini
didirikan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Indonesia pada akhirnya memiliki
beberapa waduk serta bendungan. Hal itu karena waduk serta bendungan adalah rangkaian
sistem dari Pembangkit Listrik Tenaga Air. Dengan upaya menciptakan Pembangkit
Listrik Tenaga Air ini, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap listrik diharapkan mampu
terpenuhi.
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini bukan satu-satunya sistem pembangkit
listrik yang dikenali dan digunakan oleh seluruh masyarakat. Ada sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Uap, sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.

PENGERTIAN TENAGA AIR

Pengertian tenaga air dalam bahasa inggris yaitu "hydropower" adalah energi yang
diperoleh dari air yang mengalir. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan Bumi ini bergerak
(mengalir). Di alam sekitar kita, kita mengetahui bahwa air memiliki siklus. Dimana air
menguap, kemudian terkondensasi menjadi awan. Air akan jatuh sebagai hujan setelah ia
memiliki massa yang cukup. Air yang jatuh di dataran tinggi akan terakumulasi menjadi
aliran sungai. Aliran sungai ini menuju ke laut.

Di laut juga terdapat gerakan air, yaitu gelombang pasang,ombak, dan arus laut.
gelombang pasang dipengaruhi oleh gravitasi bulan, sedangkan ombak disebabkan oleh angin
yang berhembus di permukaan laut dan arus laut di sebabkan oleh perbedan kerapatan (massa
jenis air), suhu dan tekanan, serta rotasi bumi.

Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang
dibendung. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang-
lubang tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air
menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Energi listrik yang berasal
dari energi kinetik air disebut "hydroelectric". Hydroelectric ini menyumbang sekitar 715.000
MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. bahkan di Kanada, 61% dari kebutuhan listrik
negara berasal dari Hydroelectric.
14
Saat ini para peneliti juga mencari kemungkinan hydroelectric yang berasal dari arus
laut dan gelombang pasang. Semoga hal tersebut berhasil dan kita dapat memelihara Bumi
yang kita cintai ini.

POTENSI AIR SEBAGAI SUMBER ENERGI

Energi Hidroelectrik adalah energi air. Air bergerak menyimpan energi alami yang
sangat besar, apakah air bagian dari sungai yang mengalir atau ombak di lautan.
Bayangkan kekuatan merusak dari sungai yang merusak tempat penyimpanannya dan
menyebabkan banjir atau ombak tinggi yang merusak garis pantai pendek dan kamu dapat
memvisualisasikan jumah kekuatan yang terlibat.

Energi ini dapat dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi listrik, dan pembangkit
listrik tenaga air tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ini juga merupakan sumber
energi terbarukan karena air secara terus menerus mengisi ulang melalui siklus hidrologi
bumi. Semua sistem hidroelectrik membutuhkan sumber air mengalir tetap, seperti sungai
atau anak sungai, tidak seperti tenaga matahari dan angin, tenaga ini dapat menghasilkan
tenaga terus menerus selama 24 jam setiap harinya.

Manfaat energi tenaga air :


 Untuk saluran irigasi
 Penerangan listrik di rumah penduduk
 Dan yang terpenting adalah memerdekakan penduduk dengan mengembalikan
keberdayaan secara ekonomi maupun pengelolaan,serta pemeliharaan sumber daya hutan
dan air secara berkelanjutan.

PEMANFAATAN AIR SEBAGAI ENERGI LISTRIK

Ribuan tahun yang lalu, manusia telah menemukan manfaat dari air yang mengalir. Dari
pemanfaatan air yang sangat sederhana seperti penggunaan arus sungai untuk trasportasi,
manusia terus mengembangkan cara- cara untuk menagkap energi air yang mengalir.
Energi tersebut dapat dikonversikan menjadi energi mekanik. Hal ini dapat dilakukan

15
dengan kincir atau turbin air dengan generator listrik. Dalam skala besar prinsip ini
diterapkan pada sungai besar dengan membuat bendungan untuk pembangkit listrik tenaga
air.

Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air


Sudah dijelaskan di atas bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga
yang dimiliki oleh air untuk dapat beroperasi. Jadi, konsep kerja dari sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Air ini kurang lebih adalah seperti itu. Bagaimana caranya mengubah
energi besar yang dimiliki oleh air agar berfungsi untuk “memancing” hadirnya energi
listrik atau arus listrik.
Baling-baling pada turbin, seperti yang telah dijelaskan di atas adalah elemen yang
nantinya akan berputar dan menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan oleh pergerakan
baling-baling turbin berupa energi panas. Energi panas itulah yang kemudian diproses
sehingga menjadi energi listrik yang manfaatnya dapat kita rasakan sehari-hari.
Itu artinya, pergerakan baling-baling turbin dipengaruhi oleh jumlah air yang ada di
waduk atau bendungan. Semakin banyak jumlah air yang terdapat di waduk atau
bendungan tersebut, maka energi panas yang dihasilkannya pun otomatis akan semakin
besar. Sebaliknya, semakin kecil debit air, maka kekuatan baling-baling berputar pun akan
semakin kecil.

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air / PLTA

PLTA merupakan salah satu tipe pembangkit yang ramah lingkungan, karena
menggunakan air sebagai energi primernya. Energi primer air dengan ketinggian tertentu
digunakan untuk menggerakkan turbin yang dikopel dengan generator.

PLTA memiliki komponen sebagai berikut:

1. Waduk = tempat menampung air sungai


2. Main Gate = pintu air utama
3. Bendungan = penahan laju sungai

16
4. Penstock = pipa yang nyalurin air dari waduk ke pembangkit
5. Katup Utama = katup buka/tutup
6. Turbin = yang digerakan sama air
7. Generator = pengubah energi mekanik jadi energi listrik
8. Draftube = penampung air sebelum dibuang
9. Tailrace = pembuangan air
10. Transformator = pengubah listrik
11. Switchyard = pengatur listrik
12. Kabel Transmisi = distributor listrik
13. Spillways = air waduk yang lebih keluar lewat sinis

Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang
mengubah energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik. Mesin
penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi
kerja mekanis poros yang akan memutar rotor pada generator untuk menghasilkan energi
listrik.
Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dapat diperoleh dengan berbagai cara
misalnya, dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara
ditampung dahulu ( bersama – sama air hujan ) dengan menggunakan kolam tando atau
waduk sebelum disalurkan untuk memutar turbin.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial
(dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi
mekanik menjadi energi listrik(dengan bantuan generator).
Air dari sungai atau lebih ditampung disuatu tempat untuk mendapat ketinggian
tertentu dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui saluran terbuka
melalui pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat menggerakan turbin
untuk membangkitkan tenaga listrik.
Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari
dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan
pumped-storage plant .
Pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:
1. Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan
langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.

17
2. Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower
reservoir sebelum dibuang disungai.

Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir
sehingga cadangan air pada Waduk utama tetap stabil.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar
barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1
milyar orang.
PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik.
Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator
mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.
Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk “mikro-hidro” dengan
kemampuan mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti
Bendungan Karangkates yang menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang. Photo
dibawah ini menunjukkan PLTA di Sungai Wisconsin, merupakan jenis PLTA menengah
yang mampu mensuplai listrik untuk 8.000 orang.

Komponen PLTA dan Cara kerjanya :


1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh
air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan
energi.
2. Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin
untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin
merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-
baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah
energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti
halnya generator pembangkit listrik lainnya.
4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah
dan pusat industri.

18
5. Pipa pesat (penstock) , berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong
turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas
lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin.
Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent)
setinggi 1 m diatas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat
tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara
ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal
PLTMH mulai dioperasikan. Diameter pipa udara ± ½ inch.

2.5 Energi Biomassa

Sejumlah pakar berpendapat, penggunaan biomassa sebagai sumber energi terbarukan


merupakan jalan keluar dari ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil.

Apa yang sebenarnya dimaksud dengan biomassa? Dalam sektor energi, biomassa
merujuk pada bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber
bahan bakar atau untuk produksi industrial. Umumnya biomassa merujuk pada materi
tumbuhan yang dipelihara untuk digunakan sebagai biofuel, tapi dapat juga mencakup materi
tumbuhan atau hewan yang digunakan untuk produksi serat, bahan kimia, atau panas.
Biomassa dapat pula meliputi limbah terbiodegradasi yang dapat dibakar sebagai bahan bakar.
Biomassa tidak mencakup materi organik yang telah tertransformasi oleh proses geologis
menjadi zat seperti batu bara atau minyak bumi. Biomassa biasanya diukur dengan berat
kering. (id.wikipedia.org)

Sumber lain menyebutkan biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui
proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah
tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, limbah perkotaan, tinja
dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak,
miyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber
energi (bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai
ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya.

Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan


sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber

19
energi secara berkesinambungan (suistainable). Di Indonesia, biomassa merupakan sumber
daya alam yang sangat penting dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak,
bahan pangan dan lain-lain yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga
diekspor dan menjadi tulang punggung penghasil devisa negara.

(web.ipb.ac.id)

A.Potensi Biomassa di Indonesia

Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya
sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya potensial
untuk dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah yang cukup
besar, yang dapat dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan bakar nabati. Pemanfaatan
limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung. Pertama, peningkatan
efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup
besar dan akan terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan. Kedua, penghematan biaya, karena
seringkali membuang limbah bisa lebih mahal dari pada memanfaatkannya. Ketiga,
mengurangi keperluan akan tempat penimbunan sampah karena penyediaan tempat
penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal, khususnya di daerah perkotaan.

Selain pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk utama untuk sumber energi juga
akhir-akhir ini dikembangkan secara pesat. Kelapa sawit, jarak, kedelai merupakan beberapa
jenis tanaman yang produk utamanya sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Sedangkan
ubi kayu, jagung, sorghum, sago merupakan tanaman-tanaman yang produknya sering
ditujukan sebagai bahan pembuatan bioethanol.

Potensi biomassa yang besar di negara, hingga mencapai 49.81 GW tidak sebanding
dengan kapasitas terpasang sebesar 302.4 MW. Bila kita maksimalkan potensi yang ada
dengan menambah jumlah kapasitas terpasang, maka akan membantu bahan bakar fosil yang
selama ini menjadi tumpuan dari penggunaan energi. Hal ini akan membantu perekonomian
yang selama ini menjadi boros akibat dari anggaran subsidi bahan bakar minyak yang
jumlahnya melebihi anggaran sektor lainnya.

Energi biomassa menjadi penting bila dibandingkan dengan energi terbaharukan


karena proses konversi menjadi energi listrik memiliki investasi yang lebih murah bila di
bandingkan dengan jenis sumber energi terbaharukan lainnya. Hal inilah yang menjadi
kelebihan biomassa dibandingkan dengan energi lainnya. Proses energi biomassa sendiri
20
memanfaatkan energi matahari untuk merubah energi panas menjadi karbohidrat melalui
proses fotosintesis yang selanjutnya diubah kembali menjadi energi panas.
(moechah.wordpress.com)

B. Political Will

Semua potensi tersebut tidak bernilai tanpa adanya dukungan dan political will dari
pemerintah serta masyarakat luas. Pembentukan tim nasional pengembangan bahan bakar
nabati (BBN) dengan menerbitkan blue print dan road map bidang energi untuk mewujudkan
pengembangan BBN merupakan langkah yang strategis sehingga dapat dicapai kemandirian
energi melalui pengembangan biomassa. Peran serta masyarakat akan sangat membantu
dalam pengimplemetasian pengembangan tanaman penghasil bioenergi, sehingga pada
akhirnya bangsa ini mampu keluar dari krisis energi dengan pasokan energi bahan bakar
nabati yang berkelanjutan (moechah.wordpress.com)

C. Konversi Biomassa

Penggunaan biomassa untuk menghasilkan panas secara sederhana sebenarnya telah


dilakukan oleh nenek moyang kita beberapa abad yang lalu. Penerapannya masih sangat
sederhana, biomassa langsung dibakar dan menghasilkan panas. Di zaman modern sekarang
ini panas hasil pembakaran akan dikonversi menjadi energi listrik melali turbin dan generator.
Panas hasil pembakaran biomassa akan menghasilkan uap dalam boiler. Uap akan ditransfer
kedalam turbin sehingga akan menghasilkan putaran dan menggerakan generator. Putaran dari
turbin dikonversi menjadi energi listrik melalui magnet-magnet dalam generator.

Pembakaran langsung terhadap biomassa memiliki kelemahan, sehingga pada


penerapan saat ini mulai menerapkan beberapa teknologi untuk meningkatkan manfaat
biomassa sebagai bahan bakar, dijelaskan pada Gambar 4. Teknologi konversi biomassa tentu
saja membutuhkan perbedaan pada alat yang digunakan untuk mengkonversi biomassa dan
Konversi Biomassa secara umum teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu pembakaran langsung, konversi termokimiawi dan konversi
biokimiawi. Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling sederhana karena pada
umumnya biomassa telah dapat langsung dibakar. Beberapa biomassa perlu dikeringkan
terlebih dahulu dan didensifikasi untuk kepraktisan dalam penggunaan. Konversi
termokimiawi merupakan teknologi yang memerlukan perlakuan termal untuk memicu
terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar. Sedangkan konversi biokimiawi

21
merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan mikroba dalam menghasilkan
bahan bakar

Beberapa penerapan teknologi konversi biomassa yaitu :

a. Biobriket

Briket adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengkonversi sumber energi
biomassa ke bentuk biomassa lain dengan cara dimampatkan sehingga bentuknya menjadi
lebih teratur. Briket yang terkenal adalah briket batubara namun tidak hanya batubara saja
yang bisa di bikin briket. Biomassa lain seperti sekam, arang sekam, serbuk gergaji, serbuk
kayu, dan limbah-limbah biomassa yang lainnya. Pembuatan briket tidak terlalu sulit, alat
yang digunakan juga tidak terlalu rumit. Di IPB terdapat banyak jenis-jenis mesin pengempa
briket mulai dari yang manual, semi mekanis, dan yang memakai mesin.

b. Pirolisis

Pirolisis adalah penguraian biomassa (lysis) karena panas (pyro) pada suhu yang lebih
dari 150oC. Pada proses pirolisa terdapat beberapa tingkatan proses, yaitu pirolisa primer dan
pirolisa sekunder.

Pirolisa primer adalah pirolisa yang terjadi pada bahan baku (umpan), sedangkan
pirolisa sekunder adalah pirolisa yang terjadi atas partikel dan gas/uap hasil pirolisa primer.
Penting diingat bahwa pirolisa adalah penguraian karena panas, sehingga keberadaan O2
dihindari pada proses tersebut karena akan memicu reaksi pembakaran Proses ini sebenarnya
bagian dari proses karbonisasi yaitu proses untuk memperoleh karbon atau arang, tetapi
sebagian menyebut pada proses pirolisis merupakan high temperature carbonization (HTC),
lebih dari 500 oC. Proses pirolisis menghasilkan produk berupa bahan bakar padat yaitu
karbon, cairan berupa campuran tar dan beberapa zat lainnya. Produk lainn adalah gas berupa
karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan beberapa gas yang memiliki kandungan kecil

c. Liquification

Liquification merupakan proses perubahan wujud dari gas ke cairan dengan proses
kondensasi, biasanya melalui pendinginan, atau perubahan dari padat ke cairan dengan
peleburan, bisa juga dengan pemanasan atau penggilingan dan pencampuran dengan cairan
lain untuk memutuskan ikatan. Pada bidang energi liquification tejadi pada batubara dan gas
menjadi bentuk cairan untuk menghemat transportasi dan memudahkan dalam pemanfaatan.

22
d. Transesterifikasi

Transesterifikasi adalah proses kimiawi yang mempertukarkan grup alkoksi pada


senyawa ester dengan alkohol

e. Densifikasi

Praktek yang mudah untuk meningkatkan manfaat biomassa adalah membentuk


menjadi briket atau pellet. Briket atau pellet akan memudahkan dalam penanganan biomassa.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan densitas dan memudahkan penyimpanan dan
pengangkutan. Secara umum densifikasi (pembentukan briket atau pellet) mempunyai
beberapa keuntungan (bhattacharya dkk, 1996) yaitu : menaikan nilai kalor per unit volume,
mudah disimpan dan diangkut, mempunyai ukuran dan kualitas yang seragam.

f. Karbonisasi

Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi bahan orgranik menjadi


arang . pada proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah terbakar seperti CO, CH4,
H2, formaldehid, methana, formik dan acetil acid serta zat yang tidak terbakar seperti seperti
CO2, H2O dan tar cair. Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai nilai kalor yang
tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor pada proses karbonisasi.

g. Anaerobic digestion

Proses anaerobic digestion yaitu proses dengan melibatkan mikroorganisme tanpa


kehadiran oksigen dalam suatu digester. Proses ini menghasilkan gas produk berupa metana
(CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta beberapa gas yang jumlahnya kecil, seperti H2, N2,
dan H2S. Proses ini bisa diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu anaerobic digestion kering
dan basah. Perbedaan dari kedua proses anaerobik ini adalah kandungan biomassa dalam
campuran air. pada anaerobik kering memiliki kandungan biomassa 25 – 30 % sedangkan
untuk jenis basah memiliki kandungan biomassa kurang dari 15 % (Sing dan Misra, 2005).

h. Gasifikasi

Secara sederhana, gasifikasi biomassa dapat didefinisikan sebagai proses konversi


bahan selulosa dalam suatu reaktor gasifikasi (gasifier) menjadi bahan bakar. Gas tersebut
dipergunakan sebagai bahan bakar motor untuk menggerakan generator pembangkit listrik.
Gasifikasi merupakan salah satu alternatif dalam rangka program penghematan dan
diversifikasi energi. Selain itu gasifikasi akan membantu mengatasi masalah penanganan dan
pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan. Ada tiga bagian utama perangkat

23
gasifikasi, yaitu : (a) unit pengkonversi bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut reaktor
gasifikasi atau gasifier, (b) unit pemurnian gas, (c) unit pemanfaatan gas.

i. Biokimia

Pemanfaatan energi biomassa yang lain adalah dengan cara proses biokimia. Contoh
proses yang termasuk ke dalam proses biokimia adalah hidrolisis, fermentasi dan an-aerobic
digestion. An-aerobic digestion adalah penguraian bahan organik atau selulosa menjadi CH4
dan gas lain melalui proses biokimia. Adapun tahapan proses anaerobik digestion adalah
diperlihatkan pada Gambar .

Selain anaerobic digestion, proses pembuatan etanol dari biomassa tergolong dalam
konversi biokimiawi. Biomassa yang kaya dengan karbohidrat atau glukosa dapat
difermentasi sehingga terurai menjadi etanol dan CO2. Akan tetapi, karbohidrat harus
mengalami penguraian (hidrolisa) terlebih dahulu menjadi glukosa. Etanol hasil fermentasi
pada umumnya mempunyai kadar air yang tinggi dan tidak sesuai untuk pemanfaatannya
sebagai bahan bakar pengganti bensin. Etanol ini harus didistilasi sedemikian rupa mencapai
kadar etanol di atas 99.5%. (moechah.wordpress.com)

E. Dampak Pemanfaatan Energi Biomassa

Semua jenis energi di alam baik itu yang tak terbarukan maupun terbarukan pastinya
tak lepas dari dampak yang ditimbulkan. Begitu juga dengan energi biomassa tentu
mempunyai dampak baik itu dampak positif maupun negatif.

a) Dampak Positif

Ada banyak sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan. Biomassa pun bisa
dijadikan salah satu alternatif yang menjanjikan. Pemanfaatan energi biomassa sebagai
sumber energi khususnya sebagai bahan baku produksi energi listrik mempunyai kelebihan
atau dampak positif, antara lain:

1. Merupakan sumber energi paling murah karena jumlahnya melimpah tersedia di alam
bisa dikatakan gratis

2. Dapat diperoleh dengan mudah misalnya sampah atau limbah disekitar kita

3. Biaya operasional sangat rendah, hal ini karena bahan baku tersedia melimpah dan gratis

24
4. Tidak mengenal problem limbah karena dari limbah justru akan diperoleh energy
biomassa

5. Proses produksinya lebih ramah lingkungan karena proses pembakarannya lebih


sempurna, tidak meninggalkan residu atau sisa pembakaran semisal co2.

6. Tidak menyebabkan efek rumah kaca atau global warming

7. Tidak terpengaruh kenaikkan harga bahan bakar (Jarass,1980).

8. Mengurangi polusi udara; pembakaran biomassa dari limbah pertanian dilakukan di


dalam ruang bakar menggunakan boiler untuk mengurangi efek polusi asap karena
pembakaran dalam industri menggunakan peralatan kendali polusi untuk mengendalikan
asap, sehingga lebih efisien dan bersih daripada pembakaran langsung.

9. Mengurangi hujan asam dan kabut asap; Melalui pembakaran biomassa efek hujan asam
ini akan direduksi, karena pembakaran biomassa akan menghasilkan partikel emisi asam
sulfur (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) yang lebih sedikit dibandingkan dengan
pembakaran bahan bakar fosil. Pembakaran biomasa lebih efisien dan sempurna bila
diproses melalui karbonisasi karena akan menghasilkan bahan bakar yang terbebas dari
volatile matter atau gas mudah terbakar.(www.kamase.org)

b) Dampak Negatif

1. Ekonomi

Dari segi ekonomi terutama biomassa yang diperoleh dari bahan baku pangan semisal
gandum, tebu dan jagung akan memberikan dampak samping salah satunya naiknya harga
bahan baku pangan. Penyebabnya macam-macam. Di Jerman misalnya, produksi listrik
biomassa mendapat subsidi pemerintah kata ahli biologi Dr. Andre Baumann: “Ini memicu
persaingan antar petani yang menanam gandum untuk pangan dan petani biomassa. Selama
ini, produsen gandum untuk biomassa mendapat keuntungan lebih besar daripada petani
biasa. Baru belakangan ini, dengan naiknya harga untuk susu dan gandum, petani biasa
dapat bersaing dengan petani biomassa. Produsen biogas tak lagi dapat membeli bahan
dasar gandum dengan harga murah seperti dalam lima tahun terakhir.“

Di Jerman, 100 kilogram gandum menghasilkan energi biomassa seharga 25 Euro.


Tapi bila gandum tersebut dijual sebagai bahan baku pangan, harganya hanya 18 Euro.
Kini di sejumlah negara muncul kekuatiran bahwa para petani bahan pangan beralih ke

25
produksi tanaman untuk biomassa. Padahal, produksi bahan pangan saat ini saja belum
mencukupi untuk menutup kebutuhan pangan dunia. (www.dw-world.de)

2. Lingkungan

Dampak lain penanaman produk pertanian untuk biomassa adalah kerusakan pada
alam. Andre Baumann yang menjabat ketua Organisasi Lingkungan Hidup Jerman NABU
menegaskan produksi tanaman untuk biomassa harus memenuhi standar amdal: “Biomassa
sudah digunakan selama ratusan tahun. Tapi dulu produk biomassa tidak diangkut dengan
truk atau pesawat sampai tempat tujuan. Sekam gandum atau sisa tanaman lainnya
digunakan di pertanian yang sama sehingga membentuk lingkaran yang tertutup. Tapi
sekarang, manusia memakai truk dan kapal laut untuk mengangkut kelapa sawit dari
kawasan tropis ke Eropa, ini menyebabkan siklus penggunaan biomassa tidak lagi
tertutup.“ Contohnya di Benua Hitam Afrika. Pakar lingkungan dari Institut Pertanian
untuk Kawasan Tropis dan Subtropis Universitas Hohenheim Joachim Sauberborn
menjelaskan „Di Afrika sumber daya alam yang dapat diperbarui luas digunakan. Banyak
warga masih memakai kayu untuk memasak. Namun, dampak negatifnya adalah kerusakan
kawasan hutan karena penebangan yang tidak terkontrol. Hilangnya vegetasi hutan
menyebabkan pengikisan lapisan tanah yang subur. Akibatnya, lahan pertanian pun makin
berkurang.“

Untuk mendapatkan lahan pertanian baru, penduduk Afrika membuka hutan.


Akibatnya siklus kerusakan alam terus berlanjut. Penebangan pohon-pohon untuk lahan
pertanian menyebabkan karbondioksida dilepaskan ke udara. Padahal karbondioksida atau
CO2 adalah salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global. (www.dw-world.de).

26
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh suatu benda.
Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia karena hampir
semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung pada ketersediaan energi yang
cukup. Untuk menghindari krisis energi yang dikarenakan keterbatasan energi di alam di
perlukanlan energi terbarukan. Energi terbarukan adalah adalah energi yang berasal dari
"proses alam yang berkelanjutan", seperti energi air, energi panas bumi dan biomassa. Dengan
adanya energi terbarukan diharapkan kebutuhan manusia akan sumber energi tidak akan
berkurang.

27
DAFTAR PUSTAKA

 Irshamukti Robi, “Fasilitas Lapangan Gheotermal” www.irsamukhti.com, diakses


dari http://www.irsamukhti.com/2012/10/fasilitas-lapangan-geothermal.html (27
Desember 2014)

 Maryadi Rudi,"Pemanfaatan Energi Panas Bumi” rudimayardi.wordpress.com diakses


dari http://rudimayardi.wordpress.com/2012/10/05/pemanfaatan-energi-panas-bumi
(27 Desember 2014)

 Tris Bagus, “Skema dan Cara Kerja Pembangkit Listrik”


www.bagustris.blogspot.com diakses dari
http://bagustris.blogspot.com/2012/12/skema-dan-cara-kerja-pembangkit-listrik.html
(27 Desember 2014)

28

You might also like