You are on page 1of 7

Review ASTM E8 – Metode Uji Standar

untuk Uji Tarik Material Logam

Dias Ade Nugraha

1606825865

Teknik Metalurgi dan Material


Review ASTM E8 – Metode Uji Standar untuk Uji Tarik Material Logam

RUANG LINGKUP

Metode uji ini mencakup pengujian tegangan logam bahan dalam bentuk apapun pada suhu
kamar (50 – 1000 F), khususnya saat metode penentuan kekuatan luluh, pemanjangan titik
hasil, kekuatan tarik, elongasi, dan reduksi daerah.

KEGUNAAN DAN KEPENTINGAN


Uji Tarik memberikan informasi tentang kekuatan dan keuletan suatu material pada tegangan
tarik uniaksial. Hasil atau data ini berguna dalam perbandingan antar bahan, paduan
pengembangan, pengendalian mutu, dan desain material dalam suatu keadaan tertentu.
Hasil uji tarik specimen yang mengambil “ sampel “ tidak sepenuhnya mewakili kekuatan
dan keuletan sifat keseluruhan material dengan beban, perlakuan, dan pada lingkungan yang
berbeda. Tetapi metode ini dinilai cukup ekonomis, akurat, dan dapat diterima dalam
kebutuhan komersial.

PERALATAN

1. Mesin Pengujian : Mesin yang digunakan dalam Uji Tarik harus memenuhi ketentuan pada
ASTM E4
2. Alat Pencengkram :
a. Pencengkram standar
b. Wedge Grips
c. Pencengkeram untuk spesimen berbentuk ulir dan baut serta material getas
d. Pencengkeram untuk Material berbentuk lembaran
e. Pencengkeram untuk Kawat
3. Alat penghitung dimensi : Mikrometer atau alat lain yang digunakan harus akurat dan
presisi paling sedikit satu setengah dari unit terkecil
4. Ekstensometer : Ekstensometer harus digunakan dan diverifikasi untuk disertakan
regangannya yang sesuai dengan kekuatan luluh dan elongasi saat perpatahan.
Ekstensometer dengan panjang ukuran sama atau lebih pendek dari panjang ukuran
nominal dari spesimen akan digunakan untuk menentukan perilaku luluh.
SPESIMEN

I. Spesimen Umum
Spesimen umum meliputi ukuran dan lokasi specimen. Berdasarkan Ukuran, uji
specimen harus secara substansial, seperti yang ditentukan dalam produk
spesifikasi untuk bahan yang sedang diuji.

II. Spesimen Tipe Plat


Spesimen ini digunakan untuk pengujian Bahan logam berupa plat, bentuk, dan
material datar memiliki ketebalan 3/16 inci atau lebih.

III. Spesimen Tipe Lembaran


Spesimen ini digunakan untuk pengujian material logam di
bentuk lembaran, plat, kawat datar, garis, pita, lingkaran, persegi panjang, dan
bentuk mulai dari ketebalan dari 0,005 inci sampai 3/4 inci

IV. Spesimen Tipe Bundar


Pada ukuran Standar (0.500 in), diameter bulat uji specimen digunakan cukup
umum untuk pengujian bahan logam, baik cor maupun tempa. panjang gage harus
sesuai dengan material dan bentuknya sesuai dengan pemegang atau grip dari
mesin uji sehingga kekuatan dapat diterapkan secara aksial.

V. Spesimen Tipe Kawat dan Batang


Untuk kawat dan batang yang berbentuk bundar , gage length untuk pengukuran
elongasi pada kawat harus dibawah 1/8 in dan untuk diameternya disesuaikan
dengan spesimen berbentuk bundar. Untuk yang memiliki panjang 1/8 in atau
diameter yang lebih besar, kecuali ditentukan, gage length sama dengan empat
kali diameter yang digunakan.

VI. Spesimen untuk Pipa dan Tabung


Untuk ukuran tabung kecil ( 1 inci ), Praktik standar menggunakan spesimen uji
tegangan dengan ukuran penuh bagian tubular Bantalan logam yang pas harus
dimasukkan cukup ke ujung spesimen tubular tersebut untuk memungkinkan
Menguji cakar mesin untuk mencengkeram spesimen dengan benar.Untuk tabung
berdiameter besar yang tidak bisa diuji secara penuh bagian, spesimen uji tarik

longitudinal harus dipotong.


VII. Spesimen untuk material hasil tempa : digunakan spesimen berbentuk bundar
VIII. Spesimen untuk material hasil cor :

IX. Spesimen untuk besi tempa :


X. Spesimen untuk material Die Cast :

PROSEDUR PENGUJIAN
I. Persiapan Mesin Uji
Saat memulai, untuk menjalani periode aktivitas mesin yang panjang, persiapan
mesin harus dilakukan atau dipanaskan menuju pada suhu yang normal untuk
meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi.
II. Perhitungan Dimensi Spesimen Uji
Untuk menentukan luas penampang benda uji, ukur dimensi penampang di bagian
tengah dari bagian yang dikurangi untuk memisahkan pengujian spesimen di
bawah 3/16 inci. Dalam dimensi terkecil, ukur dimensi mana daerah penampang
paling sedikit ditemukan. Setelah itu, ukurlah berat spesimen paling dekat dengan
0.5% atau dibawahnya. Luas penampang spesimen adalah sama dengan massa
dari spesimen dibagi dengan panjang dan dibagi lagi dengan massa jenis dari
materialnya.
III. Menandai panjang ukur (Gage Length) dari spesimen uji
Panjang ukur untuk penentuan elongasi harus sesuai dengan spesifikasi produk
dari material yang diuji. Cara penandaan daerah ukur adalah dengan dicoret
dengan tinta. Untuk material dengan nilai elongasi sebesar 3% atau kurang, ukur
daerah ukur paling sedikit sebesar 0.002 inci
IV. Membuat mesin uji dalam titik Nol (Mesin Uji Terkalibrasi)
Mesin uji harus sesuai dengan keadaan yang semestinya.
V. Mencengkram Spesimen uji
Untuk spesimen dengan bagian yang dikurangi, mencengkeram spesimen harus
dibatasi pada bagian pegangan, karena Mencengkeram bagian fillet bisa secara
signifikan mempengaruhi hasil uji.
VI. Mengatur kecepatan untuk pengujian :
A. Laju Peregangan : Untuk penghitungan laju rata rata peregangan dapat
ditentukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk melihat
kenaikan regangan dengan satuan inch per menit.
B. Laju Penegangan : Untuk penghitungan laju rata rata penegangan dapat
ditentukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk melihat
kenaikan tegangan dengan satuan pon per inch kuadrat per menit
C. Laju pemisahan dari kepala spesimen saat pengujian
D. Laju Proses : Dihitung saat pengujian dimulai diberi beban atau dari
tekanan tertentu sampai terjadi perpatahan singkat, gaya maksimal, atau
sampai tekanan tertentu.
E. Laju Pengujian saat menentukan sifat luluh : kecepatan pengujian akan
disesuaikan dengan Gaya dan regangan yang diperoleh melalui pengujian.
Ketika melakukan pengujian untuk menentukan sifat luluhnya, Laju
tegangan harus berada dikisaran 10.000 – 100.000 psi/min .
F. Laju Pengujian saat menentukan kekuatan tarik : Untuk menentukan laju
kekuatan tarik, material yang digunakan harus memiliki elongasi diatas
5%. Ketika hanya menentukan kekuatan tarik, atau setelah sifat luluhnya
telah didapatkan, laju pengujian yang digunakan berada di kisaran 0,05 –
0,5 in./in. dari panjang atau pada bagian yang dikurangi (jarak antara
pencengkeram spesimen yang tidak memiliki bagian yang dikurangi). Cara
yang lain adalah memanfaatkan ekstensometer dan indikator laju
peregangan yang digunakan dengan laju peregangan sebesar 0,05 – 0,5
in./in./min
VII. Perhitungan
Terdapat 4 Metode, yaitu Metode Offset, Metode Extension-Under-Load, Metode
Autographic Diagram , dan Metode Halt-Of-The-Force.
 Metode Offset
Untuk menentukan yield strength dengan metode ini, diperlukan data dari
diagram stress-strain. Gambar Om senilai nilai offset, tarik garis mn sejajar
OA. Terbentuklah perpotongan garis mn dengan grafik, diberi nama titik r.
Tarik garis dari titik r menuju sumbu y, didapatkan nilai yield strength
 Metode Extension-Under-Load
 Metode Autographic Diagram
Metode ini menggunakan alat autographic untuk menentukan diagram stress-
strain lalu dihitung nilai yield strength-nya
 Metode Halt-Of-The-Force
Metode ini digunakan khusus untuk material yang mengalami discontinous yielding.
Metode ini menentukan stress-strain diagram dengan menentukan nilai upper yield
strength dan lower yield strength. Upper yield strength ditentukan pada saat gaya
berubah-ubah tidak beraturan. Tentukan stress saat itu sebagai upper yield strength.

VIII. Elongasi di Titik Luluh :


Menghitung elongasi di titik luluh dari diagram stress-strain dengan cara
menentukan perbedaan di regangan diantara titik luluh atas dan permulaan dari
pengerasan regangan yang sama
IX. Kekuatan Tarik :
Menghitung kekuatan tarik dengan membagi gaya maksimum yang dibawa
oleh spesimen saat pengujian tarik dengan luas penampang spesimen
X. Elongasi :
Lf −L0
Dihitung dengan cara × 100% untuk menghasilkan persen
L0
XI. Pengurangan Area Spesimen
 Untuk Spesimen Melingkar : hitung diameter yang mengecil dengan akurasi
perhitungan yang sama seperti penghitungan diameter awal.
 Untuk Spesimen Persegi Panjang : hitung ketebalan dan lebar pada luas
penampang terkecil dengan akurasi perhitungan yang sama seperti
penghitungan ketebalan awal.

Referensi : Standard Test Methods for Tension Testing of Metallic Materials; An


American National Standard American Association State Highway and
Transportation Officials Standard AASHTO No.: T68

You might also like