Professional Documents
Culture Documents
net/publication/313414160
CITATIONS READS
2 208
4 authors, including:
Kustantinah Adiwimarta
Gadjah Mada University
34 PUBLICATIONS 20 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Produktivitas dan Analisis Genetik Kambing Peranakan Etawah (PE) Ditinjau dari Perbedaan Warna Rambut View project
All content following this page was uploaded by I Gede Suparta (I.G.S.) Budisatria on 16 February 2017.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh flushing berbasis pakan lokal
terhadap pertumbuhan, tanggap birahi, awal birahi, dan lama birahi kambing Kejobong betina
dewasa. Dua puluh ekor kambing Kejobong betina dewasa dengan rataan bobot hidup awal
26,6 ±1,7 kg digunakan di dalam penelitian ini. Seluruh ternak ditempatkan secara acak
kedalam dua perlakuan pakan, yaitu: perlakuan pakan non-flushing (p0) dan flushing (p1)
dengan ulangan sebanyak 10 kali. Peubah yang diamati adalah PBBH, tanggap birahi, awal
birahi dan lama birahi. Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa PBBH pada kelompok flushing lebih tinggi (P≤0,05) daripada kelompok
non-flushing. Tanggap birahi kambing betina dewasa pada kelompok flushing dan non-
flushing menghasilkan masing-masing sebanyak 100%. Awal birahi kambing betina dewasa
pada kelompok flushing lebih cepat daripada ternak pada kelompok non-flushing (P≤0,05).
Birahi pada kelompok flushing (P≤0,05) lebih lama daripada kelompok non-flushing
(P≤0,05). Dapat disimpulkan bahwa flushing pada kambing Kejobong betina dewasa dapat
meningkatkan PBBH, mempercepat timbulnya awal birahi dan memperpanjang lama birahi.
The Effect of Flushing Based Local Feed on Growth and Estrous of Kejobong Doe
ABSTRACT
The purposes of this study were to: 1. Study whether flushing based local feed affect
growth of Kejobong doe. 2. Study whether flushing based local feed affect the response of
estrous, the initial of estrous, and the length of estrous. Twenty Kejobong does with average
initial live weight 26.6 ± 1.7 kg were used in this study. The animals were placed randomly
into two feed treatments, namely: non-flushing (p0) and flushing feed (p1) with 10 replicates
each. The observed variables were ADG, estrous response, the initial of estrous and the
length of estrous. The difference value observed for the treatment of non-flushing and flushing
analyzed by t test. The results showed that the growth of Kejobong doe at flushing group was
higher (P≤0.05) than non-flushing group. Response of estrous both in the group of non-
flushing and flushing were 100%. The initial of estrous of Kejobong doe from flushing group
was more quickly than non-flushing (P≤0.05). The length of estrous of flushing group was
longer (P≤0.05) than non-flushing group. It can br concluded that flushing on Kejobong doe
can improve growth, accelerate the initial of estrous and prolong the length of estrous.
53
PENDAHULUAN konsentrat. Di daerah ini, kambing diberi
pakan yang utama adalah hijauan hasil
Kabupaten Purbalingga termasuk menyabit di lahan bukan pertanian, seperti
kedalam wilayah Eks Karesidenan rumput lapangan, daun gliriside, dan daun
Banyumas, dengan populasi kambing singkong yang pada musim kemarau
menempati urutan nomor dua setelah ketersediaannya terbatas. Kambing tidak
Kabupaten Banyumas, masing-masing pernah diberi pakan konsentrat baik sebelum
sebanyak 165.089 ekor dan 284.347 ekor maupun sesudah dikawinkan (flushing) dan
(Dinas Peternakan Propinsi Jawa Tengah, atau sebagai pakan tambahan.
2006). Pada umumnya, peternakan Muzani et al., (2000) menyatakan,
Kambing Kejobong di Kecamatan Kejobong flushing adalah upaya perbaikan kondisi
Kabupaten Purbalingga adalah se-bagai tubuh ternak melalui pemberian pakan
usaha sampingan dan bertani tanaman berkualitas tinggi pada waktu tertentu.
singkong sebagai usaha pokok. Tujuan Manfaat dari flushing ialah dapat
beternak kambing adalah untuk memperoleh meningkatkan hormon reproduksi,
penghasilan tambahan atau sebagai melancarkan birahi, dan meningkatkan
tabungan. Apabila peternak sedang butuh jumlah ovum yang dilepaskan dari ovarium.
uang untuk keperluan keluarga, peternak Karikari dan Blasu (2009) mengemukakan
tidak segan-segan menjual kambing betina bahwa, zat gizi pakan mempunyai peranan
di pasar lokal. Walaupun harga kambing yang sangat penting bagi pengaturan
betina pada saat itu sedang murah, misalnya reproduksi ternak. Menurut Johnson et al.,
pada saat men-jelang Hari Raya Idhul Adha, (1990); Molle et al., (1995); Christian dan
Konsumen utama dari kambing betina pada Jauhianen (2002), pada peternakan domba
saat itu adalah penjual sate kambing, sudah biasa memberikan energi yang
mengingat harga kambing jantan sangat berlebihan (flushing) pada 2-3 minggu
mahal. sebelum dan selama perkawinan.
Menurut Ginting (2005), pakan lokal Menurut Sabra dan Hassan (2008),
adalah setiap bahan baku yang merupakan flushing pada domba Barki betina selama
sumberdaya lokal Indonesia yang dapat satu bulan sebelum dikawinkan secara nyata
dimanfaatkan sebagai pakan berdaya guna dapat meningkatkan timbul-nya birahi dan
bagi kambing, baik sebagai pakan tambahan, memperpendek siklus birahi. Wildeus et al.,
bagian dari pakan konsentrat, atau pakan (1989) melaporkan bahwa flushing pada
dasar. Pakan lokal bagi kambing adalah domba bulu betina empat minggu sebelum
bahan-bahan yang belum umum kawin dapat memperlihatkan gejala birahi
dimanfaatkan (inkonvesional), seperti (1) lebih awal pada musim kawin daripada
hasil sisa tanaman (crop residues), (2) hasil domba betina non-flushing. Pemberian
ikutan/samping/limbah tanaman (crop-by flushing + injeksi PG-600 pada Domba
products), dan (3) hasil ikutan/ Barki betina, meningkatkan persentase
samping/limbah industri agro (agroindustry birahi pada domba betina (Abu El-Ella,
by products). 2006). Smith (1962) menunjukkan bahwa,
Kecamatan Kejobong sebagai salah domba yang diberi pakan dengan
satu wilayah kecamatan di Kabupaten konsentrasi energi yang lebih tinggi
Purbalingga merupakan penghasil singkong, menunjukkan gejala berahi yang lebih
di samping itu di daerah ini banyak dijumpai tinggi. Younis et al., (1978) menemukan
pabrik tepung tapioka yang banyak bahwa, domba Awassi yang diberi perlakuan
menghasilkan limbah industri berupa zat gizi tinggi siklus birahinya lebih cepat
onggok. Walaupun produksi onggok daripada domba dengan zat gizi sedang.
berlimpah namun demikian, tidak pernah Ibrahim (1993), Muna et al., (1998) dan El-
dimanfaatkan oleh peternak kambing Shamaa et al., (2003) melaporkan bahwa,
sebagai bahan pakan lokal penyusun perbedaan lama birahi pada antar perlakuan
awal 26,6 ±1,7 kg dengan siklus birahi yang padi. Dedak padi dan onggok mudah
normal. Di samping itu, digunakan pula dua diperoleh petani dalam jumlah yang cukup
ekor kambing pejantan yang bertindak dan dengan harga yang terjangkau.
sebagai pengusik dan pemacek. Kambing
tersebut ditempatkan pada kandang Prosedur Penelitian
panggung dengan ukuran 75 x 75 x 75 cm.
Pengelompokan ternak
Pakan Dua puluh ekor kambing betina
dewasa ditempatkan secara acak keda-lam
Pakan yang diberikan kepada ternak dua macam perlakuan pakan, yaitu:
terdiri dari hijauan dan konsentrat. Hijauan perlakuan pakan non-flushing (p0) dan
bertindak sebagai pakan basal dan diberikan flushing (p1). Kedua perlakuan pakan
kepada seluruh kambing betina dewasa tersebut masing-masing diulang sebanyak 10
dalam bentuk campuran yang meliputi kali. Komposisi dan kandungan nutrien dari
rumput lapangan, daun singkong, serta daun kedua perlakuan pakan tersaji pada Tabel 1.
gliriside. Hijauan tersebut diperoleh dari
ladang yang terletak di sekitar rumah tempat
tinggal petani. Tatalaksana pemberian pakan
Hijauan dipanen pukul 07.00 sampai Pakan basal masing-masing
dengan pukul 11.00, selanjutnya disimpan di diberikan baik kepada ternak kelompok p0
dalam karung dan diberikan kepada ternak maupun kelompok p1. Pakan basal yang
keesokan harinya pada pukul 15.00. diberikan kepada ternak kelompok p0 dan
Konsentrat yang diberikan kepada ternak kelompok p1 dalam bentuk segar masing-
merupakan campuran dari onggok dan dedak masing sebanyak 2,5 kg.
masing sebesar 0,23 kg dan 0,67 kg TDN. sehingga akan mendorong ternak untuk
Hal ini berarti kambing pada kelompok non- mengkonsumsi pakan. Lebih banyak pakan
flushing mengkonsumsi energi TDN lebih yang dikonsumsi maka lebih banyak
rendah daripada kebutuhan, sedangkan pergerakkan pakan dalam saluran
ternak pada kelompok flushing pencernaan, sehingga saluran pencernaan
mengkonsumsi energi TDN lebih tinggi baik dengan cepat menjadi kosong. Oleh karena
terhadap ternak pada kelompok non-flushing itu, ternak akan terus makan yang
maupun dengan kebutuhan (Philsan, 1996). menyebabkan jumlah bahan kering serta gizi
Diperoleh petunjuk bahwa, perlakuan p1 atau yang dimakan akan meningkat. Di samping
flushing pada 17 hari sebelum dan 17 hari itu, penambahan konsentrat yang disajikan
sesudah ternak dikawinkan, telah memenuhi secara flushing pada kambing betina dewasa
kaidah flushing. Hal ini sesuai dengan dapat meningkatkan bahan kering yang
pernyataan Johnson et al., (1990); Molle et dimakan. Hal ini sesuai dengan laporan
al., (1995); Luginbuhl dan Poore (1998); Salim et al., (2002) bahwa, penambahan
Luginbuhl dan Kem (2000); Christian dan konsentrat meningkatkan bahan kering yang
Jauhianen (2002), penyediaan energi tinggi dimakan. Tingginya bahan kering dan
kepada ternak sebelum dan sesudah protein yang dimakan pada pakan berenergi
perkawinan disebut flushing. yang lebih tinggi (kelompok flushing) diikuti
Berdasarkan pada Tabel 2 dapat oleh PBBH yang lebih tinggi (P≤0,05)
diperhatikan bahwa, banyaknya bahan daripada ternak pada kelompok non-
kering yang dimakan oleh ternak pada flushing. Diperoleh petunjuk bahwa, bahan
kelompok flushing lebih tinggi daripada kering yang dimakan oleh kambing betina
kelompok non-flushing. Hal tersebut diikuti dewasa pada kelompok flushing dapat
oleh meningkatnya pemakaian energi dan meningkatkan PBBH yang lebih tinggi
pemakaian protein pakan pada ternak daripada ternak pada kelompok non-
kelompok flushing (Tabel 2). Hal ini sesuai flushing. Keadaan ini sesuai dengan laporan
dengan pernyataan Owen dan Goetsch Salim et al., (2002) dan Marsetyo (2006),
(1988) serta Aritonang (2009), pakan dengan pemakaian bahan kering yang tinggi dapat
tingkatan energi tinggi menaikkan rasa enak, meningkatkan PBBH. Menurut Crouse et al.
28.0
Mean Bobotbadan
27.5
27.0
26.5
26.0
25.5
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Waktu Waktu
(1978); Owen dan Goetsch, (1988); dan kemampuan untuk mengubah satu satuan
Belanger, (2001), energi yang cukup dalam kilogram pakan bahan kering menjadi satu
pakan akan menaikkan penggunaan nitrogen satuan kilogram PBBH kambing betina pada
makanan untuk sintesis dan penempatan kelompok flushing memiliki FCR yang lebih
protein tubuh. Sintesis protein dalam tubuh baik daripada kelompok ternak yang hanya
akan mendorong pertumbuhan pada tubuh diberi pakan basal.
ternak, yang ditunjukkan oleh pertambahan
bobot badan. Penyerentakan Birahi
Kambing Kejobong betina dewasa
pada saat birahi (D0) setelah dikawinkan Penyerentakan birahi dilakukan
dengan pejantan pada hari yang ke-18 terhadap kambing betina dewasa baik pada
menunjukkan penurunan bobot badan, untuk kelompok flushing maupun non-flushing.
kelompok ternak yang hanya diberi pakan Penyerentakan birahi menggunakan preparat
basal dan kelompok flushing masing-masing hormon prostaglandin yang disuntikan
sebesar 25,56 kg dan 27,19 kg (Gambar 1). secara intramuskular (5 mg/dosis Dinoprost
Hal tersebut disebabkan karena pada saat thromethamine, Lutalyse) sebanyak dua kali
birahi, ternak menjadi kurang nafsu makan dengan selang waktu 11 hari. Tindakan
yang menyebabkan bobot badan turun. tersebut sesuai dengan penda-pat Herdis et
Ternak yang birahi menunjukkan perubahan al., (2007) dan Juma et al., (2009) bahwa,
perilaku di antaranya adalah nafsu makan jika penyerentakan birahi dilakukan dengan
menurun (Partodiharjo, 1987; Murtidjo, tanpa memperhatikan ada tidaknya corpus
1993; dan Priyono, 2009). luteum, penyuntikan PGF2α dilakukan dua
Berdasarkan Tabel 2 dapat kali dengan selang waktu 11-12 hari.
diperhatikan bahwa, FCR kambing betina Hasil penelitian menunjukkan
pada kelompok flushing dan yang hanya bahwa, penyerentakan birahi terhadap
diberi pakan basal masing-masing adalah kambing betina dewasa pada kelompok
10,8 dan 26,9. Diperoleh petunjuk bahwa flushing dan non-flushing menghasilkan