You are on page 1of 10

Review : Profil Hybrid Membrane dalam Proses Reduksi Air Limbah

(Ian Kurniawan, Pra Dian Mariadi)

REVIEW : PROFIL HYBRID MEMBRANE DALAM PROSES REDUKSI AIR LIMBAH

Ian Kurniawan 1) , Pra Dian Mariadi 1)


1)
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik, Unika Musi Charitas Palembang
iankurniawan019@gmail.com

ABSTRACT. Water use very high frequency along with the development of technology and
population growth. Improvement of human living standards higher environmental problems
related to water quality due to chemicals, nutrition, leachate, oil spills, hazardous waste
disposal, as well as the use of materials dispossable and non-biodegradable. The
development of technology resources produced a revolution resulting in more material and
chemical compounds. identified a number of compounds that have the potential threats to
environmental organisms. The purpose of this study is to identify the waste water treatment
techniques by combining two properties in reducing wastewater membrane. The method
used is a review of some of the sources of literature by studying the literature prior to the few
studies that have been done. Conclusions from the study suggest that the membrane
technology as one of the installation of a waste processing unit developments and progress
has been very promising and a lot to do in the process with the principle of the separation
and purification of water. Membrane technology could be a solution in wastewater treatment,
along with the development of membrane can be combined (Hybrid Process) using various
types of membrane, namely Ultrafiltration, Microfiltration, Nanofiltration and Reverse
Osmosis, but be aware of the operational conditions of the process.

Keywords: wastewater, hybrid membrane, reduction

ABSTRAK. Frekuensi penggunaan air sangat tinggi seiring dengan perkembangan teknologi
dan pertumbuhan jumlah penduduk. Peningkatan standar hidup manusia yang semakin
tinggi menimbulkan permasalahan lingkungan terkait dengan kualitas air akibat bahan kimia,
nutrisi, lindi, tumpahan minyak, pembuangan limbah bahan berbahaya, serta penggunaan
bahan dispossable dan non-biodegradable. Perkembangan sumber daya teknologi
menghasilkan suatu revolusi sehingga menghasilkan lebih banyak bahan dan senyawa
kimia. sejumlah senyawa yang diidentifikasi memiliki ancaman potensial terhadap organisme
lingkungan hidup. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi teknik pengolahan air limbah
dengan menggabungkan dua sifat membran dalam mereduksi air limbah. Metode yang
digunakan adalah review dari beberapa sumber pustaka dengan melakukan studi literatur
terdahulu terhadap beberapa penelitian yang pernah dilakukan. Kesimpulan dari penelitian
menghasilkan bahwa teknologi membran sebagai salah satu instalasi unit pengolahan
limbah perkembangan dan kemajuannya sangat menjanjikan dan banyak dilakukan dalam
proses dengan prinsip pemisahan dan pemurnian air. Teknologi membran bisa menjadi
solusi dalam pengolahan air limbah, seiring dengan perkembangannya membran dapat
dikombinasikan (Hybrid Process) dengan menggunakan berbagai jenis membrane yaitu
Ultrafiltrasi, Mikrofiltrasi, Nanofiltrasi dan Reverse Osmosis, akan tetapi harus diperhatikan
kondisi operasional dari proses tersebut.

Kata kunci: air limbah, hybrid membrane, reduksi

1
KONVERSI Vol. 5 No. 1 April 2016 ISSN 2252-7311

PENDAHULUAN meningkat.

World Health Statistic yang dilaporkan oleh Kegiatan dari beberapa aktivitas manusia
WHO tahun 2015 menunjukkan bahwa yang tidak terkontrol misalnya industri,
sekitar 85 % populasi yang ada di transportasi, pertanian dan urbanisasi
Indonesia membutuhkan akses air bersih merupakan faktor penyebab terjadinya
untuk dikonsumsi. Sesuai dengan hal penurunan kualitas lingkungan. Industri,
tersebut, dalam beberapa dasawarsa pertanian dan kegiatan masyarakat umum
terakhir masyarakat semakin menyadari memainkan peranan penting dalam
pentingnya upaya mengatasi masalah- masalah polutan air karena penggunaan air
masalah lingkungan hidup khususnya dan menghasilkan banyak senyawa dalam
ketersediaan sumber air bersih, apabila air limbah. Proses yang menghasilkan
masalah tersebut tidak segera diatasi dapat berbagai jenis polutan menyebabkan
mengancam kelangsungan dan kelestarian perubahan pada siklus air dan menjadikan
sumber daya alam. permasalahan global akibat dampak yang
diterima pada kehidupan dan kesehatan
International Water Institute memprediksi organisme (Deblonde et al. 2011).
pada Tahun 2025 Jawa dan beberapa pulau
lainnya termasuk dalam wilayah krisis air Data yang dikeluarkan oleh organisasi
bersih. Kelangkaan air secara global dunia WWF dalam laporannya Toxic
mengalami peningkatan dan diperlukan Chemical mengungkapkan data antara
sumber yang lain untuk menyeimbangkan tahun 1930 sampai 2000, produksi bahan
kebutuhan dikarenakan sumber air yang kimia yang diakibatkan oleh kegiatan
sudah ada sudah mulai ditinggalkan, akibat manusia meningkat dari 1 juta menjadi 400
dari polusi dan air limbah. Masalah dari juta/tahun. Data statistik yang diterbitkan
sumber air adalah mengandung komponen oleh Euro Stat pada 2013 mengungkapkan
pencemar dalam konsentrasi yang tinggi bahwa antara tahun 2002 dan 2011 lebih
seperti logam berat, senyawa beracun dan dari 50 % total produksi bahan kimia
mikroba patogen. menghasilkan senyawa berbahaya dan 70
% diantaranya memiliki dampak terhadap
Pusat Teknologi Lingkungan melalui Badan lingkungan yang signifikan. Selain itu,
Penerapan dan Pengembangan Teknologi aktivitas manusia telah mengakibatkan
(BPPT) pada tahun 2010 melaporkan kontaminasi sumber daya air dengan
bahwa potensi dan ketersediaan air di micropollutants biologis, seperti virus dan
Indonesia saat ini diperkirakan sebesar bakteri yang bersifat toksik (Sui et al. 2015).
15.000 meter kubik perkapita pertahun. Upaya pengolahan effluent serta
Pada tahun 2020 total potensinya peningkatan kualitas buangan yang
diperkirakan tinggal 1200 m3/kapita/tahun. dibuang ke badan air perlu dilakukan.
Dari potensi alami ini, yang layak dikelola Upaya ini dapat dilakukan dengan
secara ekonomi hanya 35%, sehingga meningkatkan kualitas effluent sehingga
potensi nyata hanya tinggal 400 dapat dimanfaatkan sebagai air bersih dan
m3/kapita/tahun, jauh dari angka minimum tidak membebani lingkungan. IPAL
PBB, yaitu sebesar 1.000 m3/kapita/tahun. merupakan instrumen yang umumnya
Laporan berikutnya oleh Badan Penerapan merupakan gabungan dari ketiga proses
dan Pengembangan Teknologi (BPPT) pengolahan air limbah baik secara fisik-
pada tahun 2015 menyatakan bahwa mekanik, biologis maupun kimia.
permasalahan penurunan kualitas Pengolahan secara fisik-mekanik dan kimia
lingkungan perairan di Indonesia semakin pada dasarnya sama dengan pengolahan

2
Review : Profil Hybrid Membrane dalam Proses Reduksi Air Limbah
(Ian Kurniawan, Pra Dian Mariadi)

air limbah untuk mendapatkan air bersih. dari pori yang bisa melewati filter membran.
Pengolahan air limbah secara biologis yang Membran memiliki beberapa keunggulan
banyak dijumpai adalah proses lumpur dibandingkan dengan metode
aktif. konvensional, antara lain proses dapat
berjalan kontinyu, tidak memerlukan bahan
Realitas keadaan di lingkungan, IPAL masih kimia tambahan, konsumsi energi rendah,
menyisakan banyak persoalan dan proses dapat berjalan pada temperatur
hambatan. Besarnya lokasi tempat rendah, mudah untuk ditingkatkan
instrumen pengolahan dan biaya yang kapasitasnya, tidak membutuhkan kondisi
diperlukan baik untuk instalasi ataupun yang ekstrim, material membran bervariasi
perawatan dapat menyebabkan beban sehingga mudah beradaptasi dan
ekonomi dan biaya akan semakin dikombinasi oleh proses pemisahan
meningkat. Effluent yang dihasilkan dari lainnya. Madaeni et al. (2015) menjelaskan
IPAL masih membutuhkan pengolahan bahwa proses membran menawarkan
lebih lanjut, sehingga akan memakan keuntungan yang signifikan dikarenakan
energi dan biaya yang cukup tinggi. Polutan kesederhanaan operasional, fleksibilitas,
yang memerlukan pengolahan lanjut efektivitas biaya, kehandalan, konsumsi
mencakup berbagai bahan kimia buatan energi yang rendah, stabilitas yang baik,
manusia (pestisida, kosmetik, produk kompatibilitas lingkungan, kontrol yang
perawatan rumah tangga dan obat-obatan) mudah, penanganan dan peningkatan skala
yang penggunaannya di seluruh dunia dengan kondisi operasi seperti suhu,
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tekanan, dan pH.
modern (Aamand et al. 2014).
Nanofiltrasi merupakan teknologi yang
Teknologi membran sebagai salah satu relatif baru yang diperkenalkan dalam
instalasi unit pengolahan limbah, sistem pengolahan air limbah (Shon et al.
perkembangan dan kemajuannya sangat 2013), begitu juga pada proses dengan
menjanjikan dan banyak dilakukan dalam menggunakan prinsip tekanan pada
proses dengan prinsip pemisahan dan membran yang disebut dengan reverse
pemurnian air (Bodzek et al. 2012). osmosis, merupakan penyesuaian dari
Membran dapat diartikan sebagai proses industri pengolahan air minum dan
pemisahan beberapa komponen dari aliran penyedia bahan baku air proses industri
fluida, membran berfungsi sebagai barrier (utilitas). Walaupun proses tersebut
yang sangat selektif diantara dua fasa dan menggunakan biaya operasional dan
dapat menahan komponen tertentu. konsumsi yang relatif tinggi, namun proses
(Mulder, 1996). Membran berdasarkan tersebut merupakan teknologi terkini dari
ukuran partikel yang difiltrasi terbagi proses filtrasi dalam mengurangi
menjadi mikrofiltrasi, ultrafiltrasi, nanofiltrasi kontaminan pencemar dengan konsentrasi
dan reverse osmosis (Fane et al. 2011). yang tinggi dan merupakan tantangan untuk
dapat dilakukan pada kontaminan dengan
Bennedsen (2014) menyatakan bahwa karakteristik yang khas (Oller et al. 2014).
teknologi membran memiliki kemampuan
yang baik sebagai filter penghalang bagi Membran berada dalam suatu proses
kontaminan atau senyawa pencemar, menjadi sebuah filter pemisah selektif
sehingga dapat dipisahkan dari limbah. dengan beberapa zat yang bisa melewati
Model kerja membran memiliki konsep membrane, sedangkan zat yang lainnya
yang baik dikarenakan hanya senyawa dipertahankan. Membran filtrasi dapat
yang memilki ukuran diameter lebih kecil digunakan sebagai teknologi alternatif

3
KONVERSI Vol. 5 No. 1 April 2016 ISSN 2252-7311

pemurnian air limbah selain flokulasi, teknik Membran mikrofiltrasi berfungsi untuk
pemurnian sedimen, adsorpsi, filter pasir menyaring makromolekuler lebih dari
dan filter karbon aktif, penukar ion, 500.000 g/mol atau partikel yang memiliki
ekstraksi, dan distilasi. Kemampuan ukuran 0,1 – 10 μm dengan kadar padatan
membran dalam selektivitas dan terlarut tidak lebih dari 100 ppm. Aplikasi di
produktivitas ditentukan oleh efisiensi industri banyak dilakukan pada proses
proses filtrasi membran. Walaupun sterilisasi air dengan tujuan untuk
teknologi filtrasi yang sudah ada dapat memisahkan mikroorganisme (bakteri,
digunakan untuk mengurangi komponen jamur) dan filtrasi emulsi minyak dan air
pencemar air limbah, namum dengan tekanan operasi 0,5 – 2 atm.
ketidakmampuan mereduksi 100% dari
polutan tersebut melatarbelakangi 2. Ultrafiltrasi (UF)
dikembangkannya metode membran. Membran ultrafiltrasi berfungsi untuk
Teknologi ini sudah dikembangkan dan menyaring makromolekul lebih dari 5.000
digunakan untuk pengolahan air selama g/mol atau partikel yang memiliki ukuran
beberapa dekade terakhir, akan tetapi 0,001 – 0,1 μm. Tekanan operasi yang
pengembangan lanjutan terus digunakan adalah 1,0 – 3,0 atm, ukuran
dikembangkan selama 10 tahun terakhir pori membran yang dipakai lebih kecil dan
dalam meningkatkan kinerja membran rapat dari MF maka proses UF sudah
(Gupta et al. 2009). diaplikasikan dalam industri pemekatan
susu, pemekatan protein dan pengolahan
Proses pengolahan air dibedakan menjadi limbah tekstil.
beberapa jenis membran yaitu mikrofiltrasi
(MF), ultrafiltrasi (UF), reverse osmosis 3. Reverse Osmosis (RO)
(RO), dan nanofiltrasi (NF) membran. Membran reverse osmosis berfungsi untuk
Frenkel (2015) menjelaskan bahwa menyaring partikel yang memiliki ukuran
membran MF yang memiliki ukuran pori 0,0001 – 0,001 μm. Tekanan yang
terbesar dan biasanya mereduksi partikel digunakan 8,0 – 120 atm.
besar dan berbagai mikroorganisme.
Membran UF memiliki pori-pori lebih kecil 4. Nanofiltrasi (NF)
dari membran MF, oleh karena itu selain Proses nanofiltrasi mengurangi kesadahan,
partikel besar dan mikroorganisme, mereka reduksi bakteri dan virus serta zat organik.
bisa menahan bakteri dan makromolekul Nanofiltrasi cocok untuk pengolahan air
larut seperti protein. Membran RO dengan padatan total terlarut yang rendah.
merupakan jenis filter non-berpori dan Membran juga memiliki berbagai bentuk
sangat selektif dalam filtrasi partikel sebagai konfigurasi dari proses
termasuk unsur dengan massa molar pemisahannya, Charcosset (2012)
rendah seperti ion garam, organik. membagi klasifikasi dari modul (bentuk)
Membran NF relatif baru sebagai membran membran menjadi 4 jenis bentuk modul,
berpori, tapi karena pori-pori berada pada yaitu :
urutan sepuluh angstrom atau kurang,
mereka menunjukkan kinerja antara bahwa 1. Hollow fibre
RO dan UF membran. Modul jenis membran ini memiliki serat
Nasir et al. (2010) juga mengklasifikasi berongga dengan diameter yang sempit
membran menjadi 4 jenis berdasarkan dan memiliki lapisan yang padat sehingga
ukuran diameter pori membran, yaitu : dapat mendukung selektifitas dari
membran. Dapat digunakan untuk
1. Mikrofiltrasi (MF) kapasitas yang besar untuk menyaring

4
Review : Profil Hybrid Membrane dalam Proses Reduksi Air Limbah
(Ian Kurniawan, Pra Dian Mariadi)

kotoran dengan konsumsi daya yang permeabilitasnya juga akan rendah.


rendah, akan tetapi sangat mudah
mengalami fouling oleh partikulat. Permeabilitas suatu membran merupakan
ukuran kecepatan dari suatu spesi
2. Tubular devices menembus membran. Paremater yang
Modul didesain seperti hollow fiber akan mempengaruhi kinerja membran
tetapi menggunakan tabung diameter yang diantaranya jumlah dan ukuran pori,
lebih besar, biasanya Antara 0,3 – 2,3 cm. interaksi membran dan spesi, viskositas
Bagian tabung terlihat berbentuk bundar larutan serta tekanan di luar sistem. Secara
dan sedikit lebih rumit dengan bahan kuantitas, permeabilitas membran
terbuat dari fiberglass, keramik, plastik, dinyatakan sebagai fluks atau koefisien
stainless steel. permeabilitas adalah jumlah volume
permeat yang melewati satuan luas
3. Flat Plate Modul membran dalam waktu tertentu dengan
Modul membran yang komersil dalam adanya gaya dorong dalam hal ini berupa
jumlah yang besar dan merupakan tekanan. Noble dan Stern (2006)
konfigurasi pertama yang dikembangkan. menyatakan Fluks (Jv) dalam bentuk
Membran menggunakan beberapa persamaan berikut ini :
lembaran yang disusun secara datar
dilengkapi jalur aliran sebagai pemisah. Jv= v/ (1)

4. Spiral Wound Keterangan : Jv = fluks (ml/cm2 . kgf/ cm2 .


Membran jenis Spiral Wound digunakan det), V = volume permeat (ml), A = luas
secara intensif dalam pengolahan air permukaan membran (cm2), t = waktu
limbah dan air proses seperti reduksi logam (jam).
berat, pengolahan air payau dan desalinasi.
Dewasa ini dikembangkan dalam Sedangkan selektivitas suatu membran
pengolahan limbah yang berbasis farmasi merupakan ukuran kemampuan suatu
dan bioteknologi. membran untuk menahan suatu spesi
tertentu. Faktor yang harus diperhatikan
Menurut Mulder (1996) bahwa kondisi adalah ukuran partikel, interaksi membran
optimal kinerja membran pada umumnya dan spesi, ukuran pori membran.
dinyatakan oleh besamya permeabilitas Parameter yang digunakan untuk
dan selektivitas membran terhadap suatu menggambarkan selektivitas membran
spesi kimia tertentu yang dinyatakan dalam adalah koefisien rejeksi (R). Noble dan
fluks permeat dan rejeksi kandungan dalam Stern (2006) menytakan bahwa koefisien
umpan. Semakin besar nilai permeabilitas rejeksi adalah fraksi konsentrasi zat terlarut
dan selektivitas membran, maka suatu yang tidak menembus membran dan
membran memiliki kinerja yang semakin dinyatakan dalam persamaan berikut :
baik. Fenomena yang terjadi dalam suatu R = (1 – Cp/Cf) x 100% (2)
proses pemisahan dengan membran
ditemukan bahwa permeabilitas membran Keterangan : R = koefisien rejeksi, Cp =
berbanding terbalik dengan selektivitasnya. konsentrasi permeat dan Cf = konsentrasi
umpan.
Apabila permeabilitas membran besar,
maka selektivitasnya akan rendah dan HYBRID MEMBRANE PROCESS
demikian pula sebaliknya jika
selektivitasnya besar maka Pada umumnya proses hybrid membran

5
KONVERSI Vol. 5 No. 1 April 2016 ISSN 2252-7311

merupakan gabungan antara dua atau lebih permeat yang lebih tinggi adalah diperoleh
proses filtrasi membran dalam mereduksi dengan membran RO.
air limbah. (Stoquart et al. 2012). Tujuan
utama dari proses ini adalah untuk Bodzek et al. (2015) mengembangkan
mencapai kinerja membran proses yang teknologi pengolahan membran bertekanan
lebih baik, kelemahan dari proses ini dapat tinggi (RO dan NF) untuk menghilangkan
dihindari dengan mengintegrasikan proses senyawa Soluble organic compounds
lain seperti koagulasi. Fouling merupakan (DOC), Polycyclic Aromatic Hydrocarbon
masalah dalam proses filtrasi membran. (PAH), Trihalomethanes volatile (THM),
Fouling dihasilkan dari distribusi ukuran dan Haloacetic Acid (HAA), Pharmaceutical
komponen ukuran partikel inlet. Active Compounds (PhACs) dan Endocrine
Penyumbatan pada pori membran Disrupting Compounds (EDCs). ECDs
menghasilkan penyempitan pori dan pore mencakup berbagai micropollutants, yaitu
blocking (Fane dan Chang, 2009). xenoestrogens, phthalates, alkilfenol,
polychlorinated biphenyls, hormon, obat-
Teknologi tingkat lanjut yang obatan sintetis dan bahan kimia lainnya
menggabungkan dua proses membran yang dihasilkan oleh manusia kemudian
dilakukan oleh Zakrzewska-Trznadel masuk ke dalam lingkungan. Wang et al.
(2013) menggunakan membran UF dan RO (2009) menghasilkan teknologi NF dan RO
dalam penerapannya untuk mengolah air yang mampu mereduksi Cyclophosphamide
limbah radioaktif dari partisi aktinida. Plakas > 90 %.
et al. (2012) mampu melakukan reduksi
menggunakan NF dan RO terhadap air Perbandingan antara kombinasi proses
limbah pestisida. Abid et al. (2012) Hybrid membran yang dapat digunakan
melakukan pengolahan air limbah industri dalam reduksi kontaminan air limbah
tekstil di Irak dengan menggunakan NF dan terlihat pada tabel 1.
RO menunjukkan hasil pada kondisi
operasi konsentrasi zat warna = 65 mg / L, Tabel 1. Perbandingan Hybrid Process
suhu umpan = 39 ° C dan tekanan = 8 bar Proses MF/UF NF/RO
Penggunaan Partikel, air laut,
menunjukkan reduksi kontaminan yang mikroorganisme mikropolutan,
terjadi pada akhir proses dengan RO Natural organic
masing – masing sebesar 97,2%, 99,58% matter (NOM)
Reduksi Partikel Dissolved solutes
dan 99,9% untuk warna, hitam dan biru. Modul Hollow fibre Spiral wound
Dengan NF membran, reduksi kontaminan Alliran Dead end Cross-flow
yang terjadi pada akhir proses masing – Materi Polimer, Polimer
Keramik
masing sebesar 93,77%, 95,67%, dan 97%
untuk merah, hitam dan biru. Hasil KESIMPULAN
penelitian menunjukkan bahwa metode
membran memiliki kemampuan mereduksi Air limbah memiliki potensi pencemar yang
yang lebih tinggi dengan biaya yang efektif sangat berbahaya bagi lingkungan,
yang lebih rendah. Penelitian ini sehingga harus direduksi kontaminan
menunjukkan bahwa penggunaan NF tersebut oleh suatu teknologi terbaru yang
membran dalam pengurangan kualitas efektif, efisien dan mampu mereduksi
limbah warna dari limbah pabrik tekstil di kontaminan tersebut secara maksimal.
Irak sangat baik. Kyrycuk et al. (2014) Perlu dikembangkan penggunaan teknologi
melakukan pengolahan limbah rumah terbaru instalasi pengolahan air limbah
tangga menggunakan NF dan RO yang untuk mengganti teknologi yang ada saat
bertekanan rendah mendapatkan kualitas

6
Review : Profil Hybrid Membrane dalam Proses Reduksi Air Limbah
(Ian Kurniawan, Pra Dian Mariadi)

ini dikarenakan masih ditemukannya BPPT. 2012. Pengelolaan Limbah Rumah


beberapa senyawa micropollutans setelah Sakit Menuju Green Hospital (diakses
melewati proses pengolahan limbah. tanggal 20 Januari 2013).
Sistem pengolahan air limbah dengan
menggunakan teknologi Hybrid membrane Charcosset, C. 2012. Principles on
sangat baik untuk dikembangkan dan membrane and membrane processes.
dilakukan dalam mereduksi kadar Membrane Processes in
pencemar yang persisten di lingkungan. Biotechnologies and Pharmaceutics.
http://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/
DAFTAR PUSTAKA B978-0-444-56334-7.00001-0.

Aamand, J., Gavrilescu, M., Agathos, S., & Deblonde, T., Cossu-leguille, C., &
Fava, F. 2014. Emerging Pollutants in Hartemann, P. 2015. Hygiene and
the Environment : Present and Future Emerging pollutants in wastewater : A
Challenges in Biomonitoring, review of the literature. International
Ecological Risks and Bioremediation. Journal of Hygiene and
New Biotechnology, 1–10. Environmental Health, 214(6), 442–
http://doi.org/10.1016/j.nbt.2014.01.00 448.http://doi.org/10.1016/j.ijheh.2011
1. .08.002.

Abid, M. F., Zablouk, M. A., & Abid-Alameer, Fane, A.G., Chang, S., 2009. Techniques to
A. M. 2012. Experimental study of dye enhance performance of membrane
removal from industrial wastewater by process. In Handbook of Membrane
membrane technologies of reverse Separations, Chemical,
osmosis and nanofiltration, Pharmaceutical, Food, and
Environmental Health 9(1), 1. Biotechnological Applications. CRC
http://doi.org/10.1186/1735-2746-9-17 Press, Taylor & Francis Group, Boca
Raton, USA, pp. 193–232.
Bennedsen, L. R. 2014. Chemistry of
Advanced Environmental Purification Fane, a G., Tang, C. Y., & Wang, R. 2011.
Processes of Water. Membrane Technology for Water :
http://doi.org/10.1016/B978-0-444- Microfiltration, Ultrafiltration,
53178-0.00002-X. Nanofiltration, and Reverse Osmosis.
Treatise on Water Science, 301–335.
Bodzek, M., Konieczny, K., & Kwieci, A. http://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/
2012. Application of membrane B978-0-444-53199-5.00091-9.
processes in drinking water treatment
– state of art. Desalination and Water Frenkel, V. S. 2015. Planning and design of
Treatment. Taylor and Francis, membrane systems for water
(December), 37–41. treatment. Advances in Membrane
Technologies for Water Treatment.
Bodzek, M. 2015. 15 - Membrane Elsevier Ltd.
technologies for the removal of http://doi.org/10.1016/B978-1-78242-
micropollutants in water treatment. 121-4.00010-1.
Woodhead Publishing Series in
Energy. Elsevier Ltd. Gupta, P., Mathur, N., Bhatnagar, P., Nagar,
http://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/ P., & Srivastava, S. 2009.
B978-1-78242-121-4.00015-0. Genotoxicity evaluation of hospital

7
KONVERSI Vol. 5 No. 1 April 2016 ISSN 2252-7311

wastewaters. Ecotoxicology and 2014. Advanced Technologies for


Environmental Safety, 72(7), 1925– Emerging Contaminants Removal in
32. Urban Wastewater. Springer
http://doi.org/10.1016/j.ecoenv.2009.0 International Publishing Switzerland.
5.012. http://doi.org/10.1007/698.

Plakas, K. V, & Karabelas, A. J. 2012. Sui, Q., Cao, X., Lu, S., Zhao, W., Qiu, Z., &
Removal of pesticides from water by Yu, G. 2015. Occurrence , sources
NF and RO membranes — A review. and fate of pharmaceuticals and
Desalination, 287, 255–265. personal care products (PPCPs) in
http://doi.org/10.1016/j.desal.2011.08. the groundwater : A review. Emerging
003. Contaminants, 1(1), 14–24.
http://doi.org/10.1016/j.emcon.2015.0
Kyrychuk, I., Zmievskii, Y., & Myronchuk, V. 7.001.
2014. Treatment of dairy effluent
model nanofiltration and reverse Shon, H. K., Phuntsho, S., Chaudhary, D.
osmosis solutions by Processes and S., Vigneswaran, S., & Cho, J. 2013.
Equipment of Food Productions, 3(2), Nanofiltration for water and
280–287. wastewater treatment – a mini review.
Drinking Water Engineering and
Madaeni, S. S., Ghaemi, N., & Rajabi, H. Science, 6(1), 47–53.
2015. Advances in polymeric http://doi.org/10.5194/dwes-6-47-
membranes for water treatment. 2013.
Advances in Membrane Technologies
for Water Treatment. Elsevier Ltd. Stoquart, C. P. Servais, P.R. Bérubé, B.
http://doi.org/10.1016/B978-1-78242- Barbeau, Hybrid membrane
121-4.00001-0 processes using activated carbon
treatment for drinking water: a review,
Mulder, M., 1996, Basic Principles of J. Membr. Sci. 411–412 (2012) 1–12
Membrane Technology, Edisi 2,
Kluwer Academic Publishers, Wang, L., Albasi, C., Faucet-marquis, V.,
Dordrecht. Pfohl-leszkowicz, A., Dorandeu, C.,
Marion, B., Sabatier, P. 2009.
Nasir, S. Dahlan, H. Bahrin, D. 2010. Cyclophosphamide removal from
Perancangan Sistem Limbah dengan water by nanofiltration and reverse
Metode Filtrasi menggunakan osmosis membrane. Water Research,
membrane keramik berbahan tanah 43(17), 4115–4122.
liat dan abu terbang batu bara. http://doi.org/10.1016/j.watres.2009.0
Penelitian Hibah Strategis Nasional 6.007.
Unsri Nomor ; 0460.a/H9/PL/2010.
World Health Organization. 2015. Indonesia
Noble, R., Stern, A. 2006. Membrane : WHO Statistical Profile.
Separations. Materials and
Manufacturing Processes, 4(4), 483– WWF, 2013. Toxic Chemical.
503.http://doi.org/10.1080/104269189
08956311. Zakrzewska-trznadel, G. 2013. Advances in
membrane technologies for the
Oller, I., Polo-l, I., & Miralles-cuevas, S. treatment of liquid radioactive waste

8
Review : Profil Hybrid Membrane dalam Proses Reduksi Air Limbah
(Ian Kurniawan, Pra Dian Mariadi)

nuclear activities decommissioning of


nuclear, Desalination, 321, 119–130.
http://doi.org/10.1016/j.desal.2013.02.
022.

9
KONVERSI Vol. 5 No. 1 April 2016 ISSN 2252-7311

10

You might also like