Professional Documents
Culture Documents
Analisis Kualitas Air pada Jalur Distribusi Air Bersih di Gedung Baru
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
(Analysis of Water Quality of Water Distribution Channels in New Building of
Faculty of Economics and Management Bogor Agricultural University (IPB))
Millah Hudiyah DB1 dan Satyanto Krido Saptomo1*
1
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Jl. Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga, PO BOX 220, Bogor, Jawa Barat Indonesia
*
Penulis korespondensi: saptomo@ipb.ac.id
ABSTRACT
One of the causes of the decreasing of water quality was the increasing of inappropriate human activities
that caused water pollution. Cihideung River was being made as water resource in the campus area which
the water have been used for a lot of activities in IPB Dramaga Campus. The purpose of this research were
to analyze the clean water quality from the ground water tank (GWT) in Cihideung to the new buildings of
the FEM, to compare the result with a national quality standard, to determine the criteria of clean water
quality based on STORET method, and to analyze the influence of time and weather to the water quality.
The parameters which had concentration below the standard were TDS, turbidity, temperature, iron,
fluoride, chloride, manganese, and sulfate, and biological parameters like the total coliform/E.coli. The
parameters which exceeded the standard were the value of color of 60 TCU in Cihideung GWT at rainy
afternoon and pH of 6.38 in wing 1 sanitary at rainy morning. According to the US-EPA system, the water
quality of distribution channels of FEM new building were classified into grade B, that meant light
contaminated.
Key words: distribution channels, quality standard, water pollution, water quality
PENDAHULUAN Salah satu sumber air yang
digunakan oleh manusia adalah sungai. Air
Salah satu penyebab menurunnya sungai yang keluar dari mata air biasanya
kualitas air adalah meningkatnya kegiatan mempunyai kualitas yang sangat baik.
manusia yang tidak bijak sehingga Namun dalam proses pengalirannya air
menimbulkan pencemaran air pada tersebut akan menerima berbagai macam
sumber-sumber air. Kondisi tersebut dapat bahan pencemar (Sofia et al. 2010).
terjadi karena air menerima beban Pencemaran air sungai sangat erat
pencemaran yang melampaui daya kaitannya terhadap kontinuitas aliran air
dukungnya. Pencemaran air merupakan sungai. Hal ini merupakan faktor
salah satu masalah yang sangat penting klimatologis yang juga dipengaruhi
untuk diperhatikan, karena air sangat musim, yaitu musim kemarau dan musim
dibutuhkan dalam kehidupan. Keberadaan hujan. Variasi debit air dikarenakan musim
air yang tercemar akan sangat mengganggu dan berbagai kondisi lainnya yang
sistem kehidupan, karena makhluk hidup menimbulkan perilaku serta variasi dari
membutuhkan air dengan kualitas yang parameter kualitas air.
baik dan kuantitas yang cukup serta Sungai Cihideung merupakan salah
ketersediaannya harus cukup kontinu satu sungai yang banyak dimanfaatkan
(Sariwati 2010). untuk berbagai kegiatan manusia. Salah
13
JSIL Millah Hudiyah DB,dkk. : Analisis Kualitas Air pada Jalur Distribusi Air Bersih
14
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 04 No. 01, April 2019
2012 tentang Kualitas Air-Pengambilan Status Mutu Air dengan Metode storage
Contoh-Bagian 5; Pengambilan contoh air and retrieval (STORET). Diagram alir
minum dari instalasi pengolahan air dan penelitian ditunjukkan pada Gambar 1.
sistem jaringan distribusi perpipaan. Parameter penentuan kualitas air
Standar yang digunakan dalam analisis bersih antara lain nilai TDS, kekeruhan,
data, yaitu pada Peraturan Menteri suhu, warna, kadar besi (Fe2+), kadar
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 fluorida (F), kadar klorida, kadar mangan
Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu (Mn), kadar nitrit (NO2-), keasaman (pH),
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan sulfat (SO4 2-), dan kadar total coliform/
Kesehatab Air Untuk Keperluan Higiene E.coli. Metode pengujian parameter
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, kualitas air bersih yang digunakan
dan Pemandian Umum, dan Keputusan ditunjukkan pada Tabel 1.
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 155
Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan
15
JSIL Millah Hudiyah DB,dkk. : Analisis Kualitas Air pada Jalur Distribusi Air Bersih
16
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 04 No. 01, April 2019
17
JSIL Millah Hudiyah DB,dkk. : Analisis Kualitas Air pada Jalur Distribusi Air Bersih
dipompa pada masing-masing toren yaitu al. (2004), menyatakan bahwa aktivitas
48 m3 sedangkan kapasitas tiap toren yaitu domestik dapat menjadi penyebab utama
1.05 m3. tingginya tingkat pencemaran di suatu
Berdasarkan proses wawancara perairan, khususnya total coliform. Jumlah
dengan petugas WTP yang telah dilakukan, coliform mengindikasikan tingkat
kapasitas produksi WTP Cihideung pencemaran air di suatu lingkungan.
sebesar 216 m3/jam dan proses produksi Pengelolaan yang tepat sangat dibutuhkan
dari WTP Cihideung terdiri dari tipe untuk menjaga kelestarian lingkungan
tekanan dengan kapasitas produksi sebesar perairan.
180 m3/jam. Sedangkan tipe selanjutnya Pengujian kualitas air bersih dibagi atas 3
adalah tipe ultra filtration dengan kapasitas
parameter, yaitu fisika, kimia, dan biologi.
produksi sebesar 36 m3/jam. Rata-rata air
bersih yang dipompa dari GWT Cihideung Pengujian parameter fisika pada penelitian
ke menara Fahutan yaitu sebesar 180 ini mencakup TDS, kekeruhan, suhu, dan
m3/hari. GWT di menara Fahutan pada warna. Parameter kimia yang diuji,
sistem distribusi air bersih hanya dijadikan meliputi besi, fluorida, klorida, mangan,
sebagai penampung air cadangan apabila nitrit pH, dan sulfat, serta parameter
terjadi peningkatan air yang signifikan. biologi yaitu total coliform/E.Coli.
Jalur distribusi wilayah pertama dari Pengujian kualitas air bersih mengacu pada
WTP Cihideung memiliki panjang 1.075 Peraturan Menteri Kesehatan Republik
km. Pipa yang digunakan berjenis pipa besi Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 tentang
galvanis dengan diameter pipa sebesar 6 Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
inci. Instalasi ini kemudian dilakukan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk
proses penggantian jenis pipa menjadi pipa
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam
berjenis HDPE (high density poly ethylene)
Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian
yang sudah terpasang dari WTP Cihideung
hingga menara air belakang gedung CCR. Umum. Berdasarkan hasil penelitian yang
Pemaparan nilai data dan keterangan telah dilakukan, parameter yang melebihi
didapat dari laporan hasil wawancara baku mutu adalah nilai warna dan nilai pH.
dengan petugas WTP dan pengawas bagian Nilai parameter warna dari setiap lokasi
instalasi air Biro Umum IPB (Yudhantoro titik sampling ditunjukkan pada Gambar 2.
2017).
18
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 04 No. 01, April 2019
sebesar 60 TCU yang terdapat pada GWT keasaman air buangan produksi pada
Cihideung. Kondisi tersebut kemungkinan industri makanan umumnya disebabkan
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, oleh kandungan asam-asam organik. Nilai
pengaruh cuaca hujan, adanya pH sangat mempengaruhi proses
pembersihan WTP, dan kondisi reservoir biokimiawi perairan, misalnya proses
yang kotor. Reservoir kotor disebabkan nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah.
karena pada saat sore hari tingkat
Nilai pH yang kurang dari 4 dan lebih dari
pemakaian air meningkat sehingga volume
11 akan menyebabkan kematian ikan
air pada reservoir tersebut hanya terisi ¾
dari volume total. Kondisi tersebut (Boyd 1982).
menyebabkan adanya endapan-endapan Power of hydrogen (pH) merupakan
yang terbawa saat pengambilan sampel. unit pengukuran yang menggambarkan
Cuaca hujan mengakibatkan warna derajat asiditas, alkalinitas suatu larutan,
cenderung tinggi, karena pada saat hujan terutama sebagai indikator kualitas air.
terjadi proses pengikisan tanah pada badan Nilai pH suatu perairan mencirikan
sungai dan terjadi proses penghamburan keseimbangan antara asam dan basa dalam
sedimentasi dalam sungai sehingga air. Nilai pH didefinisikan sebagai
peningkatan warna pun terjadi. logaritma negatif dari ion hidrogen bebas
Proses pemantauan kondisi (Wetzel 2001). Nilai pH menggambarkan
perpipaan dan bak penampung konsentrasi ion hidrogen yang terkandung
air/reservoir perlu dilakukan untuk
dalam perairan (Tebbut 1992). Nilai pH
mengurangi kadar warna yang tinggi. Nilai
warna terendah pada kondisi sore cerah sangat mempengaruhi reaksi biokimia
sebesar 20 TCU terdapat pada toren wing dalam air. Nilai parameter pH dari setiap
3. Tingkat akurasi pada pengukuran warna lokasi titik sampling ditunjukkan pada
dengan alat photometer yaitu ± 0.8 % T. Gambar 3.
Hasil yang didapat sesuai dengan hasil
penelitian sebelumnya oleh Lazuardi
(2016) dan Yudhantoro (2017) yang
menunjukkan nilai warna pada saat hujan
cenderung lebih tinggi dibandingkan
dengan saat kondisi cerah.
Nilai pH dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain aktivitas biologis
(fotosintesis dan respirasi organisme),
suhu, dan keberadaan ion-ion dalam
perairan (Pescod 1973). Fardiaz (1992),
Gambar 3 Nilai pH sepanjang jalur
nilai pH air yang terpolusi, misalnya air distribusi air bersih
buangan berbeda-beda bergantung dari
jenis buangannya. Sebagai contoh air Nilai baku mutu kualitas air bersih
buangan pabrik pengalengan mempunyai untuk kadar pH yang diperbolehkan adalah
pH 6.2–7.6, air buangan pabrik susu dan 6.5-8.5. Berdasarkan hasil penelitian, nilai
produk-produk susu biasanya mempunyai pH air sampel terendah didapat pada saat
pH 5.3–7.8, air buangan pabrik bir kondisi pagi hujan sebesar 6.38 yang
mempunyai pH 5.3– 7.8 sedangkan air terdapat pada saniter wing 1 (gedung
buangan pabrik pulp dan kertas biasanya manajemen) sedangkan nilai pH tertinggi
mempunyai pH 7.6–9.5. Peningkatan pada saat kondisi sore hujan sebesar 7.36
19
JSIL Millah Hudiyah DB,dkk. : Analisis Kualitas Air pada Jalur Distribusi Air Bersih
yang terdapat pada toren wing 2 (gedung untuk air industri sebab air dengan pH yang
dekanat). Nilai pH terendah memiliki nilai rendah cenderung mengakibatkan korosi,
yang tidak sesuai dengan standar baku sehingga diperlukan penanganan
mutu yaitu kurang dari 6.5. Tingkat akurasi pendahuluan untuk menaikan pH (Cerny et
pada alat ukur pH meter yaitu 0.01. Nilai al. 1971).
pH yang tidak sesuai dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu pengaruh hujan yang Kriteria Mutu Air Bersih Berdasarkan
bersifat asam dan adanya aktifitas dari Metode STORET
pencemaran limbah organik. Tingginya
limbah organik dalam air dapat Metode IP dan STORET mempunyai
meningkatkan aktivitas mikroorganisme di kesamaan yaitu memberikan fleksibilitas
dalam air. Salah satu aktivitas penentuan jumlah dan jenis parameter
mikroorganisme yang dimaksud antara lain signifikan yang digunakan untuk
proses fermentasi organik dari daun, menghitung indeks, namun flesibilitas ini
tumbuhan air, hingga bangkai hewan yang dapat berdampak pada penyimpulan status
menyebabkan penurunan nilai pH dalam mutu air (Saraswati et al. 2014). Metode
air (Kurniawan 2014). STORET memiliki sensivitas lebih tinggi
dibandingkan dengan metode indeks
Derajat keasaman (pH) air yang lebih pencemaran. Hal tersebut dibuktikan
kecil dari 6.5 atau pH asam meningkatkan dengan penggunaan bilangan ordinal untuk
korosifitas pada benda-benda logam, penilainya dengan membedakan niai setiap
menimbulkan rasa tidak enak dan dapat parameter berdasarkan tingkat
menyebabkan beberapa bahan kimia pengaruhnya terhadap kualitas air.
menjadi racun yang mengganggu Penilaian metode indeks pencemaran
kesehatan (Sutrisno 2006). Air dengan pH berdasarkan rasio antara pengukuran
yang tinggi mengakibatkan daya bunuh dengan baku mutu.
klorin terhadap mikroba berkurang selain
itu pH juga merupakan parameter penting
Tabel 4 Penentuan nilai mutu air di tiap lokasi berdasarkan metode STORET
Lokasi Pengambilan
Skor Status Keterangan
Sampel
GWT Cihideng -2 B Cemar ringan
Menara Fahutan 0 A Memenuhi baku mutu
Toren Wing 1 0 A Memenuhi baku mutu
Toren Wing 2 0 A Memenuhi baku mutu
Toren Wing 3 0 A Memenuhi baku mutu
Saniter Wing 1 -4 B Cemar ringan
Saniter Wing 2 0 A Memenuhi baku mutu
Saniter Wing 3 0 A Memenuhi baku mutu
20
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 04 No. 01, April 2019
US-EPA (Tabel 2) maka air bersih pada selalu dalam kondisi yang optimal dan
jalur distribusi gedung baru FEM termasuk dapat meminimalisir terjadinya
Kelas B yang artinya cemar ringan. pencemaran dengan nilai kadar dalam
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa jangka panjang serta kualitas air dapat
kualitas air pada gedung baru FEM tidak memenuhi baku mutu sesuai dengan
dapat digunakan untuk air minum, tetapi permenkes no 32 Tahun 2017.
dapat digunkan untuk kegiatan seperti Berdasarkan pada Tabel 5, apabila
mandi, cuci tangan, wudhu, masak, dan kondisi pagi cerah dibandingkan dengan
penyiraman tanaman. Penentuan sistem pagi hujan, dan sore cerah dibandingkan
nilai metode STORET pada tiap titik dengan sore hujan, maka dapat terlihat
ditunjukkan pada Lampiran 3. bahwa kualitas air saat cuaca cerah
Rekomendasi yang dapat dilakukan cenderung lebih baik dibandingkan dengan
untuk menangani parameter yang tidak saat hujan. Hal tersebut disebabkan oleh
memenuhi baku mutu antara lain dengan terjadinya pengikisan pada badan sungai
adanya proses pemantauan/pengawasan dan terjadinya dan terjadinya proses
serta pemeliharaan dari kondisi perpipaan hamburan sedimentasi saat cuaca hujan.
yang ada, proses kontrol pada wtp dan Fenomena tersebut berakibat pada
reservoir, hingga kondisi kran air yang peningkatan nilai warna, nilai kekeruhan,
digunakan pada setiap lokasi. Hal ini dan konsentrasi TDS.
bertujuan agar kondisi air yang digunakan
Pemakaian air pada sore hari kualitas air yang diolah dan akan
meningkat sehingga volume air dalam didistribusikan sehingga kepekatan
reservoir menjadi rendah dan terjadi warnanya berubah. Hal ini terlihat pada
pencampuran dengan sedimen yang saat pagi hujan yaitu saat pengambilan
terendap di reservoir dan kualitas airnya sampel di pagi hari setelah malamnya
akan menurun. Aliran air baku menjadi hujan yang bertepatan dengan waktu
turbulen pada kondisi hujan sehingga pengisian reservoir yaitu malam hari.
sedimen terbawa menjadi lebih banyak. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas
Hal tersebut juga berpengaruh pada
21
JSIL Millah Hudiyah DB,dkk. : Analisis Kualitas Air pada Jalur Distribusi Air Bersih
22
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 04 No. 01, April 2019
23
JSIL Millah Hudiyah DB,dkk. : Analisis Kualitas Air pada Jalur Distribusi Air Bersih
24