You are on page 1of 7

Jurnal Biologi, Volume 2 No 2, April 2013

Hal. 37-44

UJI TOTAL GLUKOSA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEBERAPA PRODUK


PANGAN FUNGSIONAL BERBAHAN DASAR UBI JALAR UNGU (Ipomoea
batatas L.) var AYAMURASAKI

Edysri Hermayudha P, Munifatul Izzati, Endang Saptiningsih

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang
50275Telepon (024) 7474754; Fax. (024) 76480690
email: edysrihermayudha@yahoo.co.id

Abstract

Functional food is food with high nutrition and important to illness terapy. Functional food product based
of purple sweet potato are an alternative to replace primary food. This research purpose to know the
quantity of total glucose, antioxydant activity, and antosianin decreaseful colour in a few of functional
food product based of purple sweet potato. This research take place in food technology laboratoryum
Unika Semarang on Desember until January 2013. This research use RAL single factor of food making
process include milk, ice cream, wet noodle, dry noodle, and flour look for quantity of total glucose,
antioxidant activity, and antosianin decreaseful colour. Method of research include analyse quantity of
total glucose assay fenol method, antioxidant activity assay Diphenyl Pycril Hydriazil (DPPH), and
observation in antosianin decreaseful colour product. The result of research show that the best food
product is purple sweet potato flour. That product has quantity of total glucose 2,805 g/100 g, IC 50 -
49951 %, and antosianin colour product take no damage because it still look purple.

Keyword: the functionality food product, total glucose quantity, antioxydant activity IC 50, antosianin
decreaseful colour

Abstrak

Pangan fungsional adalah makanan yang bergizi tinggi dan berguna untuk terapi penyakit. Produk
pangan fungsional berbahan dasar ubi jalar ungu merupakan alternatif untuk makanan pengganti pangan
pokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total glukosa, aktivitas antioksidan, dan
penurunan warna antosianin dalam beberapa produk pangan fungsional berbahan dasar ubi jalar ungu.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Teknologi Pangan Unika Semarang pada bulan Desember –
Januari 2013. Penelitian ini menggunakan RAL faktor tunggal yaitu ditinjau dari pembuatan produk
meliputi susu, es krim, mie basah, mie kering, dan tepung ditinjau dari segi kadar total glukosa, aktivitas
antioksidan, dan penurunan warna antosianin. Metode penelitian meliputi uji analisis kadar total glukosa
metode fenol, uji aktivitas antioksidan Diphenyl Pycril Hydriazil (DPPH), dan pengamatan terhadap
penurunan warna antosianin produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk pangan terbaik adalah
tepung ubi. Produk tersebut punya kadar total glukosa 2,805 g/100 g, IC 50 – 49951 %, dan warna
antosianin produk yang tidak mengalami kerusakan drastis karena berwarna ungu pekat kehitaman.

Kata kunci: produk pangan fungsional, kadar total glukosa, aktivitas antioksidan IC 50, penurunan warna
antosianin

Pendahuluan memiliki komponen bioaktif tertinggi.


Ubi jenis ini dapat digunakan sebagai
Ubi jalar ungu merupakan bahan produk pangan fungsional,
tanaman yang dimanfaatkan pada (Julianti, 2008). Jusuf (2008),
bagian akar tanamannya yang menyatakan bahwa salah satu bahan
berbentuk umbi. Akar berbentuk umbi pangan yang potensial untuk diolah
itu memiliki kadar gizi yang tinggi menjadi pangan fungsional adalah ubi
(Jusuf, 2008). Winarno (1993), jalar ungu. Ubi jenis ini memiliki
menambahkan bahwa ubi jenis ini banyak keunggulan seperti vitamin A,
memiliki banyak varietas. asam askorbat, tianin, riboflavin,
Ayamurasaki tergolong varietas yang niasin, fosfor, besi, dan kalsium, selain
Jurnal Biologi, Volume 2 No 2, April 2013
Hal. 37-44

itu juga terdapat vitamin dan mineral serta dengan pengamatan terhadap
(Silalahi, 2006). penurunan warna antosianin pada
Menurut Almatsier(2002) produk pangan fungsional.
mengemukakan bahwa Pengukuran total glukosa dilakukan
pengembangan pangan fungsional dengan menggunakan alat
dalam rangka memenuhi kebutuhan spektrofotometer. Pengukuran
gizi harus memperhatikan kandungan aktivitas antioksidan dengan
glukosa dan aktivitas antioksidan. penambahan DPPH (Diphenyl Pycril
Menurut Sudaryono (2008) Hydriazil) sebagai pereaksi dan diukur
berpendapat mengenai potensi ubi absorbansi tiap produk sehingga
jalar ungu dalam pengembangannya ditemukan aktivitas antioksidannya
menjadi produk pangan fungsional (IC50). Penentuan nilai konsentrasi
yang meliputi susu, es krim, mie, dan Inhibiton Concentration 50 % (IC50)
tepung. Erliana et al. (2008) dengan menggunakan persamaan
mengatakan tentang tahapan regresi linier y = ax + b Percobaan
pengolahan ubi ini menjadi berbagai disusun dalam rancangan acak
macam produk pangan fungsional lengkap (RAL), dengan lima perlakuan
meliputi: pemanasan, penjemuran, produk pangan yaitu susu, es krim,
dan pendinginan. Hal ini berkaitan mie basah, mie kering, dan tepung.
dengan temperatur yang berpengaruh Masing-masing perlakuan dengan 2
terhadap aktivitas antioksidan. Tahap ulangan. Parameter yang diamati
pengolahan dengan penambahan adalah total glukosa, aktivitas
bahan – bahan aditif yang memiliki antioksidan IC50 dengan substitusi
komposisi glukosa dapat persaaman regresi linier y = ax +b,
mempengaruhi kandungan glukosa. dan penurunan warna antosianin
Penelitian ini bertujuan untuk produk yang dianalisis secara
mengetahui kadar glukosa dan deskriptif.
aktivitas antioksidan dari berbagai
produk pangan fungsional berbasis ubi HASIL DAN PEMBAHASAN
jalar ungu. Penelitian ini diharapkan
menghasilkan produk pangan Total Glukosa
fungsional berbahan dasar ubi jalar Hasil pengolahan terhadap total
ungu yang berkualitas sehingga dapat glukosa produk pangan fungsional
digunakan sebagai acuan dalam dapat dilihat pada gambar dibawah
mengolah produk pangan
berbahan dasar ubi jalar ungu. 6 5,51
kadar glukosa (g// 100 g)

5
a
Metodologi 4
Penelitian ini dilakukan 3,21
2,805
3 2,535
pada bulan a 2,265
Desember – Januari 2013. Lokasi 2 b
a
a
b
b
penelitian dilaksanakan di 1
b
Laboratorium Teknologi Pangan
Unika Semarang. Cara kerja 0
susu ubi es krim ubi mie basah mie kering tepung ubi
penelitian ini meliputi pembuatan
produk pangan fungsional Produk pangan fungsional

berbahan ubi jalar ungu meliputi


tepung, susu, mie basah, mie kering, ini:
dan es krim. Produk pangan
fungsional tersebut diuji dengan Gambar 1. Histogram pengaruh hasil
analisis total glukosa Fenol Fosfat dan pengolahan beberapa produk
aktivitas antioksidan metode DPPH terhadap Total Glukosa
Jurnal Biologi, Volume 2 No 2, April 2013
Hal. 37-44

produk tersebut melibatkan bahan


Pengolahan ubi jalar ungu adiktif lain seperti creamer, susu skim
menjadi beberapa produk pangan diabetasol, dan susu low fat yang
fungsional berpengaruh secara memiliki komposisi glukosa yang
signifikan terhadap kadar glukosa dapat mempengaruhi dan
produk (Gambar 1.). Kadar glukosa meningkatkan kadar glukosa.
tertinggi terdapat pada produk es krim Produk lain seperti susu, tepung
ubi jalar ungu, sedang kadar glukosa dan mie basah memiliki kadar glukosa
terendah dimiliki oleh mie kering ubi lebih rendah daripada es krim karena
jalar ungu. Kadar glukosa pada produk dalam pengolahan produk – produk
dianggap baik bila mempunyai kadar tersebut tidak banyak menggunakan
glukosa yang tergolong rendah. bahan – bahan tambahan gula yang
Soegondo (2008), menyatakan bahwa dapat mempengaruhi kadar glukosa.
ubi jalar ungu dapat digunakan Produk mie kering ubi jalar
sebagai bahan produk pangan ungu memiliki kadar glukosa terendah
fungsional, hal ini erat kaitannya karena pada pengolahan produk
dengan kadar karbohidrat sekitar 0,04 tersebut melibatkan bahan adiktif
– 4,80 mg/ml dan konsentrasi glukosa seperti tepung tapioka, maizena, dan
antara 0,1 – 7,90 mg/ml. tepung terigu yang memiliki komposisi
Hasil penelitian membuktikan polimer glukosa berupa senyawa
bahwa pengolahan ubi jalar ungu karbohidrat. Karbohidrat merupakan
menjadi beberapa produk pangan polimer kompleks dari glukosa yang
fungsional mempengaruhi kadar proses pemecahannya membutuhkan
glukosa yang berbeda. Penelitian yang reaksi katabolisme, sehingga susunan
dilakukan menunjukkan hasil bahwa bahan adiktif yang berupa pati/
urutan produk dengan kadar glukosa karbohidrat menyebabkan kadar
tertinggi hingga terendah adalah es glukosa pada mie kering rendah.
krim, susu, tepung, mie basah dan
mie kering. Aktivitas Antioksidan
Produk pangan fungsional es Hasil pengolahan terhadap
krim ubi jalar ungu memiliki kadar aktivitas antioksidan produk pangan
glukosa tertinggi karena pengolahan fungsional dapat dilihat pada tabel 1.
Jurnal Biologi, Volume 2 No 2, April 2013
Hal. 37-44

Tabel 1. IC50 produk

Sampel Produk Variabel penelitian


IC50 (%)
Susu Ubi - 49844
Es krim Ubi - 24707
- 9,877 x 109
Mie basah
- 9,878 x 108
Mie kering - 49951
Tepung Ubi

Pengolahan ubi jalar ungu seperti penjemuran dapat


menjadi produk pangan fungsional menghilangkan sekitar 40 % kadar
berpengaruh secara signifikan antioksidan dan mengurangi tingkat
terhadap aktivitas antioksidan produk kereaktifannya sebesar 50 %.
(Tabel 3., Gambar 3.2.). Aktivitas Produk pangan fungsional susu
antioksidan tertinggi terdapat pada memiliki aktivitas antioksidan
produk tepung ubi jalar ungu, sedang tertinggi karena pengolahan produk
aktivitas antioksidan terendah dimiliki pangan fungsional tersebut tidak
oleh mie kering. Tingginya aktivitas melewati proses – proses pengolahan
antioksidan deipengaruhi oleh besar seperti penggorengan dan
kecilnya nilai IC50. Mekanisme penjemuran yang bersifat merusak
aktivitas antosianin terhadap radikal antioksidan, sehingga aktivitas
bebas terjadi dengan cara transfer antioksidan susu ubi jalar ungu
atom hidrogen pada gugus hidroksil menjadi tinggi. Hal ini karena struktur
(OH) dari struktur cincin aromatik antioksidan produk tersebut tidak
antosianin menuju ke struktur molekul rusak karena proses pengolahan yang
radikal bebas. Peristiwa ini tidak melewati tahap pemanasan
menyebabkan radikal bebas tidak ekstrim. Peringkat produk pangan
reaktif karena terikat dengan atom fungsional yang memiliki aktivitas
hidrogen antosianin. Kekurangan antioksidan dari tertinggi ke terendah
atom hidrogen karena mekanisme yaitu susu, tepung, es krim, mie
pengikatan radikal bebas basah, dan mie kering. Pengolahan
menyebabkan struktur antosianin produk pangan fungsional tepung, es
menjadi struktur yang berkurang krim, mie basah, dan mie kering
kestabilannya (Silalahi, 2002). melewati berbagai proses pengolahan
Harnowo (2008), menyatakan yang bersifat merusak antioksidan
proses pembuatan produk pangan seperti perebusan, penjemuran,
fungsional mempengaruhi aktivitas pemanasan dan pengolahan lain yang
antioksidan. Proses pengolahan berpengaruh dalam merusak
seperti penggorengan/ antioksidan.
pemanggangan dalam oven/ Hasil pengolahan terhadap
perebusan merusak antioksidan dan penurunan warna antosianin produk
mengurangi aktivitasnya sebesar 20 pangan fungsional dapat dilihat pada
%, namun pada proses pengolahan gambar dibawah ini:
Jurnal Biologi, Volume 2 No 2, April 2013
Hal. 37-44

Tabel 2. Perubahan warna antosianin


Sampel Indikator Perubahan Warna
Produk Warna Awal Warna Akhir
Susu Ubi Ungu Ungu Kecoklatan penggorengan dan penjemuran yang
Es krim Ungu Ungu Tua bersifat merusak antosianin, sehingga
Ubi perubahan warnanya juga tidak
Mie basah Ungu Ungu Keputihan
memiliki perubahan yang signifikan.
Mie Ungu Merah Kecoklatan Hal ini pada proses pengolahan yang
kering
tidak melewati tahap pemanasan
Tepung Ungu Ungu Kehitaman
Ubi ekstrim menyebabkan antosianin
Struktur inti dasar dari antosianin tidak mengalami kerusakan yang
adalah fenil-2-benzo pirilium atau tinggi. Produk pangan fungsional es
flavan. Inti dasar tersebut terdiri dari krim ubi warna awal dari ungu
dua cincin benzene yang dihubungkan menjadi ungu tua, disebabkan produk
oleh tiga atom karbon yang mana es krim tidak mengalami tahap
ketiga atom karbon dirapatkan oleh pemanasan ekstrim sehingga
sebuah atom oksigen sehingga menurunnya warna antosianin tidak
terbentuk cincin diantara dua cincin drastis. Faktor perebusan,
benzena (Winarno,1993). Antosianin pemanasan, dan penambahan air
dan beberapa flavonoid bermanfaat dapat mempengaruhi konsentrasi
didunia kesehatan seperti sebagai antosianin dalam produk es krim
antikarsinogen, antiinflamasi, tersebut. Antosianin merupakan
antihepatoksik, antibakterial, pigmen yang mudah terlarut dalam air
antiviral, antialergenik, antitrombotik, sehingga ketika diberi air konsentrat
dan sebagai perlindungan akibat senyawa antosianin terurai dan terikat
kerusakan yang disebabkan oleh dengan molekul air. Perubahan warna
radiasi sinar UV dan sebagai produk pangan fungsional tepung, mie
antioksidan. basah, dan mie kering yaitu ungu
Antosianin merupakan zat yang kehitaman, ungu keputihan, dan
memberi warna biru/ ungu pada merah kecoklatan. Produk tepung
tanaman, tergolong kedalam gugus memiliki perubahan warna yang tidak
glukosida. Zat ini tidak stabil dalam mencolok karena proses pengolahan
temperatur tinggi yang berakibat pada produk meskipun melewati
hilangnya warna ungu dan memudar. proses – proses seperti penjemuran,
Faktor yang mempengaruhi penyimpanan, penggilingan, dan
perubahan warna antosianin karena pelumatan tetapi masih memiliki
enzim adalah polypenol oxidase, derajat ungu yang masih tinggi. Hal ini
antosianise, dan peroksidase. dikarenakan pada pigmen antosianin
Antosianin merupakan derivat turunan tidak terjadi peristiwa enzimatis
dari pigmen sianidin, sedangkan karena proses pemanasan yang dapat
prekursor awal antosianin yang mengaktifkan enzim – enzim yang
berperan dalam biosintesis antosianin dapat mengurangi warna ungu pada
disebut phenylalanine. (Markakis, produk, sehingga warna produk tidak
1982). mengalami penurunan warna ungu
Produk pangan fungsional susu yang menurun secara drastis.
memiliki perubahan warna antosianin melewati berbagai proses pengolahan
dari warna ungu menjadi ungu yang bersifat merusak antioksidan
kecoklatan, dikarenakan pada seperti perebusan, penjemuran,
pengolahan produk pangan fungsional pemanasan dan pengolahan lain yang
tersebut tidak melewati proses – berpengaruh dalam merusak
proses pengolahan seperti antioksidan.
Jurnal Biologi, Volume 2 No 2, April 2013
Hal. 37-44

Produk mie basah dan mie ungu pada produk mie basah masih
kering berurutan warnanya antara terlihat meskipun agak sedikit
ungu keputihan dan merah memudar. Produk mie kering berubah
kecoklatan, derajat warna ungu yang warnanya dari ungu menjadi merah
menunjukkan pigmen antosianin kecoklatan karena ion flavilium yang
masih memiliki kadar senyawa yang merupakan ion pembentuk warna
tinggi meskipun pada pengolahan mie ungu pada antosianin mengalami
basah terdapat proses pengolahan kerusakan yang ekstrim karena
yang bersifat merusak antosianin pengolahan produk ini melewati
seperti pelumatan, pemanasan, dan proses pelumatan, perebusan, dan
perebusan tetapi faktor waktu penjemuran merupakan faktor yang
pemanasan dalam pengolahan produk berpengaruh besar pada rusaknya ion
yang dapat berpengaruh dengan – ion penyusun antosianin dan
antosianin produk, akibatnya derajat struktur gugus fungsi antosianin.

Kesimpulan Sugiono. 2008. Resep Produk


Olahan Kacang – kacangan dan
Beberapa produk pangan Umbi – umbian. BALITKABI
fungsional berbahan dasar ubi jalar Repository. Malang
ungu berpengaruh terhadap total Hamilton. 1983. The Mechanism of
glukosa dan aktivitas antioksidan. Antioxidants Dalam Term Paper
Produk pangan fungsional dengan Trilaksani W. 2003. Antioksidan.
kandungan total glukosa terendah Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja
adalah mie kering dan kadar glukosa dan Peran Terhadap Kesehatan.
tertinggi yaitu es krim, aktivitas http://fa.lib.itb.ac.id/go.php?id
antioksidan tertinggi adalah tepung =jbptitbfa-gdl-s2-1992-marlina-
sedangkan aktivitas antioksidan 63. Institut Pertanian Bogor.
terendah pada mie basah, pembuatan Bogor. Tanggal akses 20 April
produk pangan fungsional 2012
menyebabkan perubahan warna Harnowo, W. 2008. Standar Gizi
antosianin pada produk. Produk pangan Pokok. Swadaya Utama.
terbaik adalah tepung karena memiliki Jakarta
kadar glukosa yang rendah dan Harper, R. 1997. Method for Chemical
aktivitas antioksidan tinggi dilihat dari Reaction and Laboratory
nilai konsentrasi IC50 Analysis. Dalam Buku Chemical
Process and Catalysis Reaction.
Daftar pustaka LIPI Repository, Tangerang.
Jacobs, M.B. 1951. The Chemical
Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Analysis of Foods and food
Gizi. PT Gramedia Pustaka Products Second Ed. D. Van
Utama. Jakarta Nostrand Company, Inc. New
Damayanthi, E., Kustiyah, L., Khalid, York
M., Farizal, H. 2010. Aktivitas Julianti, R. 2008. Jurnal Ilmiah
Antioksidan Bekatul Lebih Tinggi Kandungan ekstrak Ubi Jalar
daripada Jus Tomat dan Ungu. Universitas Brawijaya
Penurunan Aktivitas Antioksidan Press. Malang
Serum Setelah Intervensi Jusuf, M. 2008. Karakteristik Ubi Jalar
Minuman Kaya Antioksidan. 5(3). Ungu dan Kelebihannya Sebagai
205 – 210 Produk Pangan. BALITKABI
Erliana, G., Antarlina, S.S., Press. Malang
Sudaryono, I., Winarto, A., dan
Jurnal Biologi, Volume 2 No 2, April 2013
Hal. 37-44

Markakis, O. 1982. Anthocyanins as Puspa, D.L. 2008. Uji Senyawa


Food Additive. Dalam Stabilitas Antioksidan Bahan Alam.
Antosianin Garcina Mangostana PUSPITEK LIPI Repository.
dalam Minuman Berkarbonat. Tangerang
Skripsi. Budiarto, H. 1991. FTP. Silalahi, J. 2002. Industri Pangan
IPB. Bogor Fungsional. Perpusda jateng,
Molyneux, P. 2004. The use of the Kanisius. Yogyakarta
stable free radical . 2006. Makanan
diphenylpicrylhidrazyl (DPPH) for Fungsional. Kanisius. Yogyakarta
estimating antioxidant activity. Soegondo, Sidartawan. 2008. Hidup
Songklanarin Journal of Science secara mandiri dengan diabetes
Technology. 26(2): 211 – 219 mellitus, kencing manis, sakit
Murray, R.K. 2003. Biokimia Reaksi gula. FK UI press: Jakarta
dan Struktur Polimer, Sudaryono, S. 2008. Ubi Jalar Ungu
diterjemahkan oleh Arif Hikayat, varietas Ayamurasaki sebagai
editor oleh Wisnu P. Dan Karina Pangan Fungsional. Balitkabi
S. Penerbit Buku Kedokteran dan Press. Malang
Farmasi. Jakarta Sugiyono. 1997. Statistika untuk
Pratt, D.E. dan B.J.F. Hudson. 1990. Penelitian. Alfabeta. Bandung
Natural Antioxidants not Sumampouw, Albert. 2010.
Exploited Comercially. Di dalam: Mekanisme Kerja Antioksidan.
B.J.F. Hudson, editor, Food www.mediaholistik.com.
Antioxidants.Elsevier Applied Widyastuti, N. 2010. Pengukuran
Science. London. Dalam Term Aktivitas Antioksidan dengan
Paper Trilaksani W. 2003. Metode CUPRAC, DPPH, dan
Antioksidan: Jenis, Sumber, FRAP serta Korelasinya dengan
Mekanisme Kerja dan Peran Fenol dan Flavonoid pada Enam
Terhadap Kesehatan. Tanaman
http://fa.lib.itb.ac.id/go.php?id Winarno, F.G. 1993. Teknologi Pangan
=jbptitbfa-gdl-s2-1992-marlina- Ubi – ubian. Gramedia. Jakarta.
63, Institut Pertanian Bogor,
Tanggal akses 20 April 2012

You might also like