You are on page 1of 7

PENCEMARAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd DAN KELUHAN KESEHATAN

PADA MASYARAKAT DI KAWASAN PESISIR BELAWAN

Sri Malem Indirawati

STIKes SUMUT
Jln. Let. Jend Jamin Ginting Km 12.5 Kel. Laucih.
e-mail : srimalem_indirawati@yahoo.co.id

ABSTRACT

Sea water pollution especially heavy metals has occurred in the Belawan waters. Previous
research has found evidence of Pb and Cd metal pollution in sediments and marine biota. Heavy
metal pollution is accumulative so that if it is not managed then it is feared will have an impact
on public health, especially people living around the coastal area. This study aims to measure
the burden of heavy metal pollution on coastal areas and identify public complaints related to
the impact of heavy metal pollution. The research was conducted in 3 (three) sub-districts,
namely Medan Belawan, Medan Marelan and Medan Labuhan sub-districts and represented by
each village in the belawan area. The sample is sea water and community of 300 households.
The average yield of Pb contamination in Medan Labuhan Subdistrict and Medan Belawan is
0.052 mg / l, Medan Marelan 0.057 mg / l. Average Cd in Medan Labuhan Sub-district 0.0029
mg / ml, Medan Belawan 0.0042 and Medan Marelan 0.0023 mg / ml. The concentrations of Pb
and Cd have exceeded the environmental quality standard. Community complaints found were
diarrhea (35%) and skin diseases (30%) and other disease complaints. Environmental
management needs to be done as an effort to minimize heavy metal pollution in Belawan coastal
area.

Keywords: Pollution seawater, Pb and Cd, public health.

Pendahuluan perkotaan (urban stormwater), pelayaran


Perairan Belawan adalah tempat (shipping), pertanian, dan perikanan
bermuaranya air yang berasal dari sejumlah budidaya. Bahan pencemar utama yang
sungai yang mengalir di kawasan kota terkandung dalam buangan limbah tersebut
Medan dan sekitarnya. Kawasan perairan berupa: sedimen, unsur hara (nutriens),
Belawan berdekatan dengan kawasan logam beracun (toxic metals), pestisida,
Industri, pelabuhan dan pemukiman organisme pathogen, sampah dan oxygen
penduduk. depleting substances (bahan-bahan yang
Sumber pencemaran perairan pesisir menyebabkan oksigen yang terlarut dalam
berasal dari limbah industri, limbah cair air laut berkurang).
pemukiman (sewage), limbah cair

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 54


Pencemaran logam berat telah dalam tubuh sehingga akan menimbulkan
terjadi di kawasan perairan Belawan , hal ini efek dalam jangka panjang.
dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian Kadmium adalah logam berwarna
sebelumnya seperti hasil penelitian Siagian putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut
(2008) menemukan biota laut telah dalam basa, mudah beraksi serta
tercemar logam Pb, Cd dan Cr. Hasil menghasilkan oksida bila dipanaskan
penelitian Nurhayati (2009) menemukan (Widowati dkk, 2008). Kadmium (Cd)
kerang di perairan Belawan telah tercemar merupakan logam yang bila masuk kedalam
Pb dan Cd. Analisa beberapa parameter tubuh akan mengendap dan berakumulasi
lingkungan yang dilakukan oleh Sitorus dalam waktu tertentu. Akibatnya akan
(2011) di perairan pesisir Timur Sumatera menyebabkan kerusakan, tidak hanya pada
Utara juga menemukan kadar Pb pada tulang dan ginjal tetapi juga testis, jantung,
kerang telah melebihi baku mutu. Penelitian hati, otak dan system darah. Kadmiun juga
Salbiah (2009) di perairan Belawan dapat mengakibatkan gangguan psikologi
menemukan kerang batu dengan kandungan dikarenakan kemiripan sifat kimianya
Pb di atas baku mutu yaitu 1,434 ppm dan dengan seng (Achmad, 2004).
Cd pada lokan 0.5 ppm. Ada 5 logam yang Kadmium dalam air laut dan sungai
berbahaya pada manusia yaitu Pb dan Cd berasal dari pencemaran oleh limbah
(As). Cadmium (Cd), timbale (Pb), mercuri domestik dan industri. Industri yang dapat
(Hg) dan besi (Fe). Logam berat merupakan menghasilkan limbah kadmium (Cd) adalah
elemen yang tidak dapat terurai (persisten) industri tekstil, baterai, cat, industri plastik
dan dapat terakumulasi melalui rantai dan lain-lain. Menurut WHO (1992) dalam
makanan (bioakumulasi), dengan efek air Cd dapat tersebar sejauh 50 km dari
jangka panjang yang merugikan pada sumbernya . Penelitian yang dilakukan di
makhluk hidup. perairan bagian barat Teluk Jakarta
Dampak pencemaran logam berat ditemukan kandungan Cd yang melebihi
Pb bagi kesehatan adalah menimbulkan baku mutu air laut (0.002 mg/l, KepMen LH
kerusakan pada pembentukan sel darah no 51 tahun 2004 yaitu 0,47 mg/l (Rohyatun
merah, logam berat bersifat akumulatif & Rizak, 2007).

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 55


Kadmium (Cd) juga didapatkan di lokasi penelitian sejumlah 300 KK.
pada biota air. Penelitian yang dilakukan Populasi obyek adalah air laut di pesisir
oleh Arifin (2011) di Teluk Kelabut lokasi pemukiman penduduk.
kandungan kadmium pada ikan sebesar 0,47 Sampel air laut diwakili dari
mg/gr. Nilai ini melebihi nilai ambang baku. masing-masing kecamatan dengan 3 titik
Pencemaran menyebabkan terjadinya sampel dari setiap desa. Sampel selanjutya
pergeseran ekosistem khususnya dalam di analisa di laboratorium BTKL Propinsi
rantai makanan, hal ini akan menganggu SUMUT. Hasil analisa logam Pb dan Cd
kesimbangan ekosistem yang berdampak selanjutnya dibandingkan dengan baku
pada kesehatan masyarakat. mutu air laut Kepmen LH no 51 Tahun
Penelitian ini bertujuan untuk 2004. Sampel di ukur pada saat pasang.
mengukur pencemaran logam Pb dan Cd di Berikut ini gambar titik sampel:
kawasan pesisir belawan yang diwakili
dengan 3(tiga) desa dari 3 kecamatan dan
mengidentifikasi keluhan kesehatan pada
masyarakat yang bermukim di lokasi
penelitian.

Metode
Jenis penelitian ini adalah penelitian
survey dengan desain cross sectional yaitu
melakukan pengukuran kadar logam berat
Pb dan Cd pada satu waktu.
Penelitian ini di lakukan di wilayah
pesisir Pantai Timur Sumatera yaitu Medan
Labuhan, Medan Marelan dan Medan
Belawan diwakili dengan masing-masing
satu desa..
Populasi subyek dalam penelitian ini
adalah seluruh masyarakat yang bermukim Gambar 1. Lokasi Penelitian dan Titik
Sampel

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 56


Hasil dan Pembahasan Berdasarkan tabel di atas kadar Pb
Hasil analisa laboratorium jauh di atas NAB hal ini disebabkan selain
menunjukkan rerata kadar Pb dan Cd di ke Pb dihasilkan oleh limbah industry yang
tiga lokasi penelitian berada di atas baku berada di sekitar lokasi penelitian, Pb juga
mutu air laut PermenLH no 51 Tahun 2004. berasal dari transportasi laut yaitu kapal
Hasil pemeriksaan dalam tabel di bawah ini. nelayan yang menggunakan bahan bakar

Tabel 1 .1 Hasil Laboratorium Pb dan Cd bensin. Pb banyak digunakan pada industri


Air Laut di Pesisir Pantai baterai, kabel, penyepuhan, pestisida,
Belawan (Kondisi Pasang)
sebagai zat anti letup pada bensin, zat
Lokasi Sampel Cd(mg/l) Pb (mg/l)
NAB NAB penyusun patri atau solder, sebagai
=0.002 mg/l =0.005 formulasi penyambung pipa.
mg/l
Efek toksik Pb pada manusia
Medan Belawan
1.N 03.79010 0.0062 0.064 bersumber dari kontaminasi pada makanan
E 098.69701
dan minuman , melalui inhalasi dari udara,
2. N 03.78963 0.0054 0.032
E 098.68475 debu tercemar Pb, dan kontak lewat kulit .
3. N 03.78898 0.0032 0.060
Logam Pb tidak dibutuhkan oleh tubuh. Pb
E 098.67907
Mean: 0.0042 0.052 dalam tubuh manusia dapat menghambat
Medan Marelan aktivitas enzim yang terlibat dalam
4.N 03.76769 0.0009 0.067
E 098.70485 pembententukan Hb.
5. N 03.75885 0.0017 0.054 Toksisitas Pb bersifat kronis dan
E 098.68368
6. N 03.75417 0.0043 0.051 akut. Pb dapat menimbulkan gangguan
E 098.67628 gastrointestinal, infertilitas pada laki-laki,
Mean 0.0023 0.057
Medan Labuhan aborsi spontan pada wanita, daya ingat
7.N 03.75448 0.0041 0.051 menurun, gangguan fungsi syaraf dan
E 098.70233
8. N 03.75526 0.0021 0.054 gangguan fungsi ginjal (widowati dkk,
E 098.70271 2008).
9. N 03.75093 0.0025 0.053
E Cd pada air laut dapat bersumber
098.70203 dari industry yakni industri baja yang
Mean 0.0029 0.052
berlokasi di sekitar pesisir Belawan.
Kadmium adalah logam yang sangat toksik

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 57


dan dapat terakumulasi cukup besar pada di air dimana Cd dapat masuk melalui oral,
organisme hidup karena mudah diadsorpsi inhalasi atau dermal.
dan mengganggu sistem pernapasan serta Hasil pengumpulan data melalui
pencernaan. Kadmium adalah logam toksik kuesioner diperoleh keluhan kesehatan yang
yang umumnya ditemukan dalam dialami masyarakat yang bermukim di
pekerjaan-pekerjaan industri, logam sekitar lokasi penelitian pada tabel di bawah
Kadmium digunakan secara intensif dalam ini.
proses electroplating. Kadmium juga Tabel 2. Keluhan Kesehatan Masyarakat di
Kawasan Pemukiman Pesisir
ditemukan dalam industri cat. Umumnya
Belawan Dalam Tiga (3) Bulan
Kadmium terdapat dalam kombinasi dengan Terakhir.
elemen lain seperti Oxigen (Kadmium Keluhan Penyakit Frek Persentase
Tidak ada Keluhan 102 34%
Oxide), Clorine (Kadmium Chloride) atau
Diare 47 15.7%
belerang (Kadmium Sulfide). Kebanyakan Penyakit kulit 90 30%
Kadmium (Cd) merupakan produk samping Gabungan 2 Penyakit
(ISPA dan Diare). 61 20.3%
dari pengecoran seng, timah atau tembaga (Diare dan P. Kulit)
Kadmium yang banyak digunakan berbagai Total 300 100.0

industri, terutama plating logam, pigmen, Berdasarkan tabel 2 di atas Keluhan


baterai dan plastik. penyakit kulit berada dalam prosentase terbesar
Kadmium yang ada di air berasal hal ini disebabkan masyarakat pada umumnya
dari berbagai proses yaitu cadmium masuk masih menggunakan air laut untuk keperluan
kedalam perairan karena adanya proses MCK. Diare juga diderita oleh masyarakat
erosi tanah, pelapukan batuan induk. namun belum dapat dipastikan apakah diare
Cadmium lebih banyak masuk kedalam air merupakan gangguan intestinal akibat paparan
karena kegiatan manusia seperti logam berat kemungkinan pada makanan
perindustrian dimana limbah hasil dari maupun sumber air baku air minum yang
pabrik tersebut dibuang langsung kedalam sebagian penduduk masih menggunakan sumur
perairan yang akan terakumulasi di dasar bor. Kombinasi keluhan diare dan kulit
perairan yang membentuk sedimen. Cd juga sejumlah 20.% penderita.
dapat masuk kedalam organisme yang hidup Upaya untuk mengatasi pencemaran
logam Pb dan Cd adalah dengan melakukan

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 58


pengelolaan lingkungan yang melibatkan lintas Saran
sector. Pemberdayaan masyarakat sangat 1. Pengelolaan lingkungan perlu
mendukung dlam pengelolaan lingkungan. dilakukan sebagai upaya
Keluhan kesehatan dapat di atasi jika meminimalisir pencemaran logam
masyarakat berperan serta menerapkan PHBS berat di kawasan pesisir Belawan.
(Prilaku hidup bersih dan Sehat) di tingkat 2. Penelitian lebih lanjut untuk
keluarga. mengetahui kepastian penyebab
diare yang dikeluhkan oleh
Kesimpulan
masyarakat apakah disebabkan oleh
1. Hasil Rerata pencemaran Pb di
kontaminasi Pb/ Cd atau bakteri
Kecamatan Medan Labuhan dan
3. Studi kasus dapat dilakukan untuk
Medan Belawan adalah 0.052 mg/l,
mendapatkan dampak pencemaran
dan Medan Marelan 0.057 mg/l.
Pb/Cd
Kondisi ini menunjukkan bahwa
Pencemaran Pb sangat DAFTAR PUSTAKA
mengkhawatirkan karena jauh
Achmadi, UF, 2004. Peranan Air Dalam
berada di atas Baku mutu air laut Peningkatan Kesehatan
Masyarakat,
berdasarkan Kepmenlh No.51
http://www.bpkpenabur.or.id/kps-
Tahun 2004 yakni 0.005 mg/l jkt/berita/200104/lap-
perananair.pdf., dikunjungi
2. Rerata Cd di Kecamatan Medan
5/3/2015.
Labuhan 0.0029 mg/l, Medan Azhar, C, 2004. Kandungan Logam Berat
Cd (Kadmium), Pb (Timah Hitam),
Belawan 0.0042 mg/l dan Medan
dan Zn (Seng) dalam Daging Ikan
Marelan 0.0023 mg/l dan baku mutu Bandeng, Ikan Baronang dan Ikan
Kakap Putih yang Diperoleh dari
lingkungan 0.002 mg/l.
perairan Belawan. Jurnal
3. Keluhan masyarakat yang Komunikasi Penelitian. Vol. 16, No.
5. Prosiding Semirata FMIPA
ditemukan adalah diare, penyakit
Universitas Lampung, 2013
kulit belum spesifik mengeluhkan Dir Jen POM, 1989. Keputusan Dir Jen
POM
dampak dari Pb dan Cd.
No. 0375/B/SK/VII/1989 tentang
Batas Maksimum Cemaran Logam
Berat Pada Makanan, Jakarta
Effendi, Hefni, 2003, Telaah Kualitas Air

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 59


Bagi Pengelolaan Sumber Daya 12 (3) : 382 – 386.Diakses 20
dan Lingkungan Perairan, September 2013
Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Selamet, Juli S, 2003. Toksikologi
Kementerian Lingkungan Hidup, 2004, Lingkungan, Gadjah Mada
Pengendalian Pencemaran Air, University Press, Jogjakarta
Jakarta. Siagian, Lestina, 2008. Pengaruh
Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Pencemaran Logam Berat, Pb,
2004. Prosiding Teknis Ke IV Cd, Cr Terhadap Biota Laut Dan
Program Pantai dan Laut Lestari. Konsumennya di Kelurahan
Jakarta : Penerbit Deputi Urusan Bagan Deli Belawan,
Ekosistem Pesisir dan Laut http://www.usu.Library:Perpustaka
Lina Warlina, 2004, Pencemaran Air, an Universitas Sumatera
Dampak dan Utara.ac.id, diakses tanggal 4 Maret
Penanggulangannya, Pasca 2012
Sarjana IPB, Bogor. Siregar, P. Raja,2006. Singkap Buyat
Louvar, F.L.Louvar, B.D;1998, Health and (online) http:///www. Isi Buyat Out
Enviromental Risk Analysis: Put.pmd Diakses 12 Maret
Fundamental with Application, 2013Surat Keputusan MENLH No.
Volume 2, New Jersey, Prentice Kep. 51/MEN-LH/I/2004,
Hall PTR. Tentang Baku Mutu Air Laut,
Mukono, 2009. Dampak Pb dan Cd Sekretariat Menteri Negara dan
Terhadap Kesehatan Serta Kependudukan dan Lingkungan
Penanggulangannya, Hidup, Jakarta.
http://mukono.blog.unair.ac.id/2009 Wardhana, Wisnu Aria, 2004, Dampak
/09/09 diakses 18 April 2016 Pencemaran Lingkungan,
Notoatmodjo, S, 2002, Metodologi Penerbit Andi Offset Jogyakarta,
Penelitian Kesehatan, Rineka Jogyakarta
Cipta, Jakarta dari laut Belawan, Winkel Lenny et al, 2008. Predicting
FKM USU, 2009 Groundwater Pb dan Cd
Palar, H. 2004. Pencemaran dan Contamination in Southeast Asia
toksikologi logam berat. Rineka from Surface parameters, Nature
Cipta. Jakarta. Geoscience Vol. 1 August 2008.
Pencemaran Lingkungan Online, www.nature.com/naturegeoscience.
PencemaranAir, Diakses 12 Mei 2013
http://www.tlitb.org/plo/air.html,
dikunjungi 10/3/2012.
Salbiah , E.D. L. Putra , & C. Aman. 2009,
Sediment Quality Guidelines
developed for the National Status
and Trends Program.
Szymezyk, K. and Zalewski. 2003. Copper,
zinc, and cadmium content in liver
and muscles of Mallards and other
hunting Fowl spesies in Warnia and
Mazury in 1999 – 2000. J. Environ.

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 60

You might also like