You are on page 1of 13

TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA

BAHAYA KEHAMILAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI

Fadilayana Damanik
Tuti Restuastuti
Noviardi
fadilayana.damanik@yahoo.com

ABSTRACT

Complication of pregnancy is caused of the high maternal mortality. One


of effort to decrease the maternal mortality is to know about thr danger signs of
pregnancy. First time of pregnancy is a new experience for primigravidae, so
that, primigravidae had not yet knowledge about the pregnancy include the
danger signs of pregnancy. This study purpose to assess the evectivity of
counseling toward the increaseof primigravidae knowledge about danger signs of
pregnancy in Puskesmas Rejosari Pekanbaru. Methods in this study using pre-
experimental technique with pre-post test one group study. This study have sample
50 people with the technique total sampling. The variables of this study were
analyzed with Mc.Nemar test with α=0,05. The results show that respondents
have good knowledge consist of 5 respondents (10%) before counseling and after
counseling there is an increasing number of respondents good knowledge consist
of 8 respondents (16%). Anilysis test shows there is no effectiveness of counseling
to improving the knowledge (p=0,532) >α=0,05 about the danger signs of
pregnancy for primigravidae. The conclusion of this study counseling is not
effective in increasing knowledge primigravidae statistically.

Keywords : Knowledge, before and after counseling, pregnancy danger signs

PENDAHULUAN
Seiring perkembangan zaman, adalah 20-30 tahun dan resiko makin
kehamilan pada usia muda meningkat pada usia kurang dari 20
menunjukkan peningkatan. Hal ini tahun dan setelah usia 35 tahun.3,4
terutama disebabkan adanya Kehamilan pertama
perubahan sosial sehingga (primigravida) merupakan sebuah
memberikan dampak terhadap pengalaman yang baru bagi ibu
perubahan perilaku seksual dengan hamil. Ibu hamil pertama kali belum
konsekuensinya terjadi kehamilan.1 banyak mengetahui tentang hal-hal
Kehamilan pada usia yang terlalu yang berhubungan dengan kehamilan
muda dan tua termasuk dalam termasuk tentang tanda bahaya
kriteria kehamilan risiko tinggi kehamilan.5 Menurut Mutihir JT pada
dimana keduanya berperan studinya di Nigeria disebutkan
meningkatkan morbiditas dan bahwa pada primigravida usia yang
mortalitas pada ibu maupun janin.2 berusia kurang dari 20 tahun
Usia optimal untuk reproduksi sehat memiliki risiko mengalami

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 1


komplikasi persalinan dan berpengetahuan tinggi (41,7%)
komplikasi perinatal yang lebih responden.10
tinggi dibandingkan dengan Penelitian juga dilakukan
primigravida usia 20–34 tahun.6 Mursidah S, Widya NE
Dalam menilai derajat menunjukkan bahwa pada saat pre
kesehatan masyarakat, terdapat test kelompok perlakuan
beberapa indikator yang dapat memperoleh tingkat pengetahuan
digunakan. Indikator-indikator baik sebesar (40%) responden, cukup
tersebut pada umumnya tercermin (30%) responden, kurang (30%)
dalam kondisi angka kematian, responden. Setelah diberi penyuluhan
angka kesakitan dan status gizi.7 pada kelompok perlakuan atau pada
Berdasarkan data WHO SEAR saat post test memperoleh tingkat
(South-East Asia Region) pada tahun pengetahuan baik sebesar (83,3%)
2010, Angka Kematian Ibu (AKI) di responden, cukup (10%) responden,
Negara Srilanka 58 per 100.000 kurang (6,67%) responden.11
kelahiran hidup, Thailand 110 per Kegiatan dokter keluarga yang
100.000 kelahiran hidup, Maldives lebih mengutamakan promosi
120 per 100.000 kelahiran hidup, kesehatan perlu memberikan
Timor Leste dan Myanmar 380 per pendidikan kesehatan sejak dini pada
100.000 kelahiran hidup, Republik ibu pertama kali hamil untuk
Masyarakat Demokratis Korea 370 meningkatkan pengetahuan. Salah
per 100.000 kelahiran hidup dan satu cara pemberian pendidikan
Indonesia 420 per 100.000 kelahiran kesehatan adalah dengan penyuluhan
hidup. Berdasarkan data tersebut tentang tanda bahaya kehamilan,
AKI di Indonesia relatif tinggi yang tujuan dari penyuluhan tersebut
dibandingkan Wilayah Asia dapat meningkatkan pengetahuan ibu
Tenggara lainnya.8 hamil terutama ibu primigravida
Berdasarkan Survei Demografi tentang tanda bahaya kehamilan
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) sehingga mereka dapat mengenali
tahun 2012, angka kematian ibu tanda bahaya tersebut sejak awal dan
(yang berkaitan dengan kehamilan, mereka bisa segera mencari
persalinan, dan nifas) sebesar 359 per pertolongan ke bidan, dokter, atau
100.000 kelahiran hidup.7 Laporan langsung ke rumah sakit untuk
tahunan Dinas Kesehatan Provinsi menyelamatkan jiwa ibu dan bayi. 11
Riau tahun 2012, AKI sebesar 112,7 Puskesmas Rejosari Pekanbaru
per 1.000 kelahiran hidup dan merupakan Puskesmas yang terletak
kematian ibu disebabkan karena di pinggiran Kota Pekanbaru.
perdarahan sebanyak 39%, diikuti Berdasarkan observasi, data yang
dengan hipertensi dalam kehamilan didapatkan peneliti dari Dinas
sebesar 20%, partus lama 9%, infeksi Kesehatan Kota Pekanbaru tahun
3% dan penyakit lain seperti 2012 menunjukkan tingginya
penyakit jantung, diabetes dan lain- kunjungan ibu primigravida
lain.9 sebanyak 216 orang.12 Hal ini
Berdasarkan penelitian yang mengundang keinginan peneliti
dilakukan oleh Sukesih S bahwa untuk melakukan penelitian
responden berpengetahuan rendah mengenai tingkat pengetahuan ibu
(58,3%) responden dan primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan sebelum dan sesudah

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 2


penyuluhan di wilayah kerja mengisi lembar persetujuan
Puskesmas Rejosari Pekanbaru. (informed consent) dan mengisi
kuisioner pre-post dengan lengkap
serta tidak termasuk dalam kriteria
METODE PENELITIAN ekslusi yaitu ibu yang buta huruf, ibu
Desain penelitian ini yang tidak lengkap mengisi kuisioner
merupakan metode penelitian pre penyuluhan, ibu yang tidak
eksperimental yaitu menggunakan mengikuti penyuluhan, ibu yang
desain pre-post test one group study tidak bisa menggunakan bahasa
untuk menilai tingkat pengetahuan indonesia.
ibu primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan sebelum dan Instrumen pengumpulan data
sesudah penyuluhan di wilayah kerja Instrumen pengumpulan data
Puskesmas Rejosari Pekanbaru. yang digunakan pada penelitian ini
O1 X O2 Ket; O1= pre-test adalah media cetak dalam bentuk
X= penyuluhan leaflet dan kuisioner yang di adaptasi
O2= post-test oleh penelitian Susilawati L pada
tahun 2012.13
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan Pengolahan Data
dilaksanakan di wilayah kerja Editing yaitu langkah ini
Puskesmas Rejosari Pekanbaru pada digunakan untuk memeriksa kembali
bulan Maret 2015-Mei 2015. data yang diperoleh. Setelah
dilakukan coding pada tahap ini data
Populasi dan Sampel yang diperoleh diberikan kode
Populasi pada penelitian ini tertentu yang bertujuan untuk
adalah seluruh ibu primigravida yang mempermudah pembacaan data dan
berada di wilayah kerja Puskesmas selanjutnya dilakukan tabulasi yaitu
Rejosari Pekanbaru. Berdasarkan tahap untuk menghitung data dari
data Puskesmas Rejosari rata-rata jawaban kuesioner responden yang
kunjungan ibu primigravida perbulan sudah diberi kode, kemudian
sebanyak 50 orang. Dalam penelitian dimasukkan kedalam tabel.
ini teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik total Etika penelitian
sampling. Jumlah sampel yang Penelitian ini telah lolos kaji
diambil sebagai responden sebanyak etik (Nomor:
50 orang. Pengambilan sampel 46/UN19.1.28/UEPKK/2015) pada
dilakukan di Puskesmas Rejosari tanggal 17 April 2015, dimana Unit
Pekanbaru pada tanggal 18 April Etik Penelitian Kedokteran dan
2015-16 Mei 2015. Sampel Kesehatan Fakultas Kedokteran
penelitian ini yang memenuhi kriteria Universitas Riau telah menyetujui
inklusi yaitu ibu hamil pertama kali, protokol penelitian yang diajukan.
bersedia mengikuti penelitian dengan

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 3


HASIL
Karakteristik responden penelitian
Responden pada penelitian ini karakteristik responden dipaparkan
sebanyak 50 orang primigravida (ibu dalam bentuk tabel distribusi
hamil pertama kali) yang dilakukan frekuensi. Sebaran responden pada
di dua lokasi di wilayah kerja penelitian ini disajikan dalam Tabel
Puskesmas Rejosari Pekanbaru pada 41.
bulan april 2015. Gambaran umum

Tabel 4.1 Sebaran karakteristik responden berdasarkan umur, pekerjaan, tingkat


pendidikan dan corakan reproduksi (usia kehamilan)

Karakteristik responden Frekuensi (n) Persentase (%)


Umur
a. <20 tahun 11 22
b. 20-35 tahun 37 74
c. >35 tahun 2 4
Tingkat pendidikan terakhir
a. Rendah 13 26
b. Tinggi 37 74
Pekerjaan
a. Ibu rumah tangga 28 56
b. Swasta 17 34
c. PNS 5 10
Usia kehamilan
a. Trimester 1 11 22
b. Trimester II 22 44
c. Trimester III 17 34

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat terbanyak yaitu berkategori tinggi


dilihat bahwa sebagian besar yaitu 37 (74%) responden dan
responden berumur 20 s/d 35 tahun mayoritas responden ibu hamil
sebanyak 37 (74%) responden, primigravida mempunyai corakan
pekerjaan terbanyak yaitu sebagai reproduksi usia kehamilan berada
ibu rumah tangga sebanyak 28 (56%) pada trimester II sebanyak 22 (44%)
responden, tingkat pendidikan responden.

Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan


sebelum dan sesudah penyuluhan
Gambaran pengetahuan pada tentang tanda bahaya kehamilan
50 orang ibu hamil primigravida dapat dilihat pada Tabel 4.2.
sebelum dan sesudah penyuluhan

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 4


Tabel 4.2 Pengetahuan ibu primigravida sebelum dan sesudah penyuluhan
tentang tanda bahaya kehamilan
Pengetahuan sebelum Pengetahuan sesudah
Variabel penyuluhan penyuluhan
Jumlah responden % Jumlah responden %
Baik 5 10 8 16
Cukup 35 70 34 68
Kurang 10 20 8 16
Total 50 100 50 100
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat Sesudah dilakukan penyuluhan
dilihat bahwa tingkat pengetahuan terjadi peningkatan persentase
sebelum penyuluhan berkategori baik responden berpengethauan baik
sebanyak 5 (10%) responden. sebanyak 8 (16%) responden.

Diagram pengetahuan
80

70

60

50
PENGETAHUAN
40 SEBELUM PENYULUHAN
30 PENGETAHUAN
SESUDAH PENYULUHAN
20

10

0
KURANG CUKUP BAIK

Perbedaan pengetahuan ibu primigravida tentang tanda bahaya kehamilan


sebelum dan sesudah penyuluhan
Pengukuran tingkat perbedaan pengetahuan ibu
pengetahuan pada 50 ibu primigravida sebelum dan sesudah
primigravida dilakukan sebelum dan penyuluhan dapat dilihat pada Tabel
sesudah penyuluhan. Secara lengkap 4.3.

Tabel 4.3 Perbedaan pengetahuan ibu primigravida tentang tanda bahaya


kehamilan sebelum dan sesudah penyuluhan
Pengetahuan sesudah
penyuluhan Total p
kurang cukup baik
Pengetahuan kurang 5 3 2 10 ,532
sebelum cukup 3 29 3 35
penyuluhan baik 0 2 3 5
Total 8 34 8 50

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 5


Berdasarkan Tabel 4.3 dengan p>0,05, maka terjadi perbedaan
menggunakan uji Mc.Nemar di kelompok pengetahuan sebelum dan
peroleh angka signifikan sesudah penyuluhan tentang tanda
menunjukkan angka 0,532, karena bahaya kehamilan tidak signifikan.

PEMBAHASAN
Karakteristik responden penelitian lingkungan di wilayah kerja
Hasil penelitian ini Puskesmas Rejosari Pekanbaru
menunjukkan bahwa sebagian besar mempunyai akses transportasi yang
ibu hamil berada pada rentang umur baik sehingga mempermudah akses
antara 20 - 35 tahun yaitu 37 (74%) belajar untuk masyarakat.
responden. Secara fisiologis Pendidikan yang baik dapat
merupakan rentang waktu masa memperluas pengetahuan seseorang.
subur wanita.14 Secara statistik pada Menurut Departemen Kesehatan
periode kehamilan tersebut 2003, lama pendidikan lebih dari 9
merupakan saat yang aman untuk tahun sudah termasuk dalam kategori
hamil. Penelitian ini masih ditemui baik.16,17 Hal ini sesuai dengan data
ibu primigravida yang berusia Badan Pusat Statistik (BPS) tahun
kurang dari 20 tahun yakni terdiri 2013 bahwa sebagian penduduk
dari 11 (22%) responden. Indonesia menamatkan pendidikan di
Responden yang hamil pada bangku sekolah menengah atas
usia <20 tahun ini berhubungan (54,12%).18
dengan kesiapan responden untuk Data mengenai pekerjaan
hamil. Responden belum siap untuk menunjukkan bahwa rata-rata
hamil kemungkinan dikarenakan responden tidak bekerja 28 (56%)
responden masih kurang memiliki responden. Ibu yang tidak bekerja ini
rasa percaya diri dan tanggung memungkinkan responden untuk
jawab. Responden yang belum siap mempunyai lebih banyak waktu
ini juga berhubungan dengan luang untuk mendapatkan informasi
banyaknya pengetahuan dan tentang tanda bahaya kehamilan dari
pengalaman yang telah didapatkan berbagai macam media. Namun,
oleh responden. Pernyataan diatas tidak semua responden yang tidak
sesuai dengan yang diterangkan oleh bekerja mempunyai waktu luang
Depkes RI (2000) bahwa pada ibu untuk mendapatkan informasi. Hal
hamil berumur <20 tahun, rahim dan ini mungkin dikarenakan responden
panggul ibu belum berkembang cenderung untuk mengurusi urusan
dengan baik selain itu juga psikis rumah tangga. Selain itu, hal ini
belum siap menanggung beban bergantung pada keinginan
emosional dan mental yang terjadi responden untuk mendapatkan
akbibat kehamilan.15 informasi tersebut. Hal ini sesuai
Hasil penelitian pendidikan dengan penelitian yang dilakukan
terakhir responden menunjukkan oleh Agustini S (2012) bahwa
bahwa tingkat pendidikan terbanyak sebagian besar responden tidak
yaitu pendidikan tinggi yaitu 37 bekerja 66 (82,5) responden.19
(74%) responden. Responden Berdasarkan corak reproduksi,
berkategori pendidikan tinggi mayoritas responden saat ini berada
terbanyak kemungkinan karena pada trimester II.Hal ini

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 6


kemungkinan berkaitan dengan berbagai media, maka hal itu tidak
informasi yang didapatkan dari akan meningkatkan pengetahuan
membaca buku KIA (kesehatan ibu seseorang.20,21 Hal ini sesuai dengan
dan anak) dan informasi dari petugas penelitian Lestari, Susetyo, Santoso
kesehatan dengan bertanya-tanya yakni sebesar 79,59% ibu hamil
tentang tanda bahaya kehamilan pada membaca buku KIA (kesehatan ibu
saat melakukan kunjungan Antenatal dan anak) untuk mendapatkan
care. Pernyataan tersebut sesuai informasi tentang tanda-tanda bahaya
dengan penelitian yang dilakukan kehamilan, namun hanya 31,97% ibu
Sukasih S (2012) menunjukkan hamil yang bisa menyebutkan tanda-
bahwa sumber informasi yang paling tanda bahaya kehamilan, sehingga
banyak digunakan adalah KIA (75%) sebagian besar ibu hamil di BPM
dan sumber informasi dari tenaga Ny.E mempunyai pengetahuan
kesehatan (38,1%).10 berkategori cukup (46,9%).22
Menurut hasil penelitian yang
Tingkat pengetahuan Ibu diperoleh dengan menggunakan uji
Primigravida tentang tanda bahaya Mc.Nemar di peroleh angka
kehamilan sebelum dan sesudah Significancy menunjukkan angka
penyuluhan 0,532. Nilai p> 0,05, maka terjadi
Berdasarkan hasil penelitian perbedaan pengetahuan tentang tanda
didapatkan bahwa sebagian besar bahaya kehamilan sebelum dan
responden memiliki pengetahuan sesudah penyuluhan tidak
cukup yaitu 35 (70%) responden signifikan.23 Hasil penelitian ini
tentang tanda bahaya kehamilan. dapat dilihat di Tabel 4.3 bahwa
Namun, masih terdapat 10 (20%) sesudah dilakukan penyuluhan
responden yang memiliki tentang tanda bahaya kehamilan,
pengetahuan kurang tentang tanda terjadi peningkatan jumlah
bahaya kehamilan. responden yang berpengetahuan
Pengetahuan responden baik, yaitu 8 (16%) responden dan
sebelum penyuluhan masih kurang penurunan jumlah responden
kemungkinan karena dipengaruhi berpengetahuan kurang, yaitu 8
oleh beberapa faktor salah satunya (16%) responden.
yaitu pekerjaan. Hal ini dapat dilihat Perubahan tingkat pengetahuan
dari jumlah responden melalui Ibu Primigravida tentang tanda
pengisian kuesioner yang tidak bahaya kehamilan ini kemungkinan
mempunyai pekerjaan. Faktor lain dapat disebabkan oleh penyuluhan
yang dapat mempengaruhi tingkat yang diberikan dan media yang
pengetahuan responden masih digunakan dalam penyuluhan
kurang yaitu disebabkan kurangnya sehingga terjadi peningkatan
rasa ingin tahu Ibu Primigravida pengetahuan. Metode penyuluhan
tentang tanda bahaya kehamilan baik pada penelitian ini menggunakan
melalui bertanya dilingkungan media cetak yaitu leaflet. Setelah
tempat tinggalnya maupun dari dilakukan penyuluhan, dilakukan
media cetak dan lain-lain.Informasi sesi tanya jawab antara responden
akan memberikan pengaruh pada dan pemberi penyuluhan, serta
pengetahuan seseorang, tetapi jika pemberian leaflet untuk
seseorang tidak mendapatkan meningkatkan pemahaman
informasi yang lebih baik dari responden terhadap materi yang

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 7


disampaikan.24 Hal ini sesuai dengan menerima informasi. Semakin
penelitian yang dilakukan oleh banyak pengalaman yang didapat
Saragih (2010) bahwa penyuluhan maka akan semakin luas pengetahuan
berupa ceramah dan pemberian yang dimilikinya.20,21
leaflet kepada ibu dapat Hal ini sesuai dengan
meningkatkan pengetahuan ibu.25 penelitian yang dilakukan Sukesih
Peningkatan pengetahuan tidak (2012) hasil penelitiannya
hanya didapatkan dari metode menunjukkan bahwa responden yang
penyuluhan, kemungkinan faktor berpendidikan tinggi berpeluang 8,1
yang dapat mempengaruhi tingkat kali mempunyai lebih baik
pengetahuan Ibu primigravida mengetahui tentang tanda bahaya
tentang tentang tanda bahaya kehamilan dibandingkan ibu hamil
kehamilan yaitu tingkat pendidikan. yang berpendidikan rendah.10
Tingkat pendidikan dapat
mempengaruhi pola pikir dan daya Perbedaan pengetahuan ibu hamil
cerna seseorang terhadap informasi tentang tanda bahaya kehamilan
yang diterima. Orang yang sebelum dan sesudah penyuluhan
berpendidikan tinggi lebih besar Berdasarkan penelitian yang
kepeduliannya terhadap masalah telah dilakukan diketahui bahwa nilai
kesehatan dan peningkatan antara sebelum dan sesudah
pendidikan akan meningkatkan penyuluhan secara statistik
partisipasi Ibu primigravida dalam (p=0,532), Sehingga dapat
menjaga kesehatan terutama untuk disimpulkan bahwa tidak terdapat
mengetahui tanda bahaya kehamilan pengaruh penyuluhan terhadap
sebagai pencegahan risiko dalam pengetahuan ibu hamil mengenai
kehamilan.26 tanda bahaya kehamilan. Walaupun
Faktor lain yang dapat secara statistik tidak terdapat
mempengaruhi terjadinya perbedaan, namun dapat dilihat pada
peningkatatan pengetahuan yaitu tabel 4.2 bahwa terdapat peningkatan
umur. Sebagian besar responden skor pengetahuan sesudah
berada dalam rentang umur produktif penyuluhan pada responden
dan tergolong dalam umur masa sebanyak 8 responden (16%) dan
dewasa sehingga dapat menerima terjadi penurunan skor pengetahuan
dan menyerap informasi dengan baik sebanyak 8 responden (16%).
yang akan menyebabkan semakin Penelitian ini menunjukkan
baiknya pengetahuan. bahwa tidak ada perbedaan
Menurut Notoadmojo (2012), pengetahuan yang bermakna sebelum
pengetahuan seseorang dipengaruhi dan sesudah penyuluhan pada
oleh beberapa faktor yaitu umur, penelitian ini bisa terjadi karena
pendidikan, pekerjaan dan adanya faktor dari penyuluhan yaitu
pengalaman. Umur mempengaruhi pemberian penyuluhan hanya
daya tangkap dan mengingat dilakukan sekali dan dalam waktu
informasi yang didapatkan. Tingkat singkat, penyuluhan disampaikan
pendidikan akan mempengaruhi pola saat responden sedang menunggu
pikir dan daya cerna seseorang dalam antrian pemeriksaan yang
menerima informasi. Semakin tinggi menyebabkan kurangnya konsentrasi
pengetahuan seseorang maka akan responden terhadap materi yang
semakin baik daya cernanya dalam disampaikan sehingga responden

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 8


belum terlalu memahami apa materi (14%), SD (12%) dan
yang disampaikan, dan kurang berdasarkan corakan reproduksi
antusiasnya responden terhadap usia kehamilan berada pada
materi yang di berikan, hal ini trimester II sebanyak 22 ibu
ditunjukkan beberapa responden (44%).
tidak bertanya kembali dengan 2. Gambaran pengetahuan ibu
materi yang disampaikan, serta hamil primigravida tentang
kuisioner diberikan 2 kali sehingga tanda bahaya kehamilan sebelum
ibu Primigravida merasa bosan. Hal dilakukan penyuluhan yang
ini sesuai dengan yang diterangkan terbanyak yaitu ibu yang
oleh Hidayat D bahwa terdapat berkategori berpengetahuan
beberapa hambatan dalam cukup sebanyak 35 ibu (70%).
menyampaikan pesan, salah satunya 3. Gambaran pengetahuan ibu
hambatan dari penerima pesan yaitu hamil primigravida tentang
kurangnya perhatian pada saat tanda bahaya kehamilan sesudah
menerima/mendengarkan pesan.27 dilakukan penyuluhan yang
Hal ini tidak sesuai dengan terbanyak yaitu ibu yang
penelitian Kusumawardani (2012) berkategori berpengetahuan
menyatakan bahwa penyuluhan cukup sebanyak 34 ibu (68%).
berpengaruh dalam meningkatkan 4. Perubahan tingkat pengetahuan
pengetahuan ibu.28 Namun hasil ibu hamil primigravida yang
penelitian yang didapatkan oleh berkategori baik tentang tanda
peneliti sesuai dengan penelitian bahaya kehamilan sebelum dan
yang dilakukan oleh Herlina (2009), sesudah penyuluhan tidak
bahwa pengetahuan responden tidak signifikan yaitu dari 5 (10%)
dipengaruhi oleh umur, pendidikan responden menjadi 8 (16%)
dan paritas responden berdasarkan responden.
gambaran distribusinya melainkan
kemungkinan dipengaruhi oleh Berdasarkan penelitian yang
intelegensi dan keyakinan.29 Hal ini telah dilakukan maka peneliti
juga sesuai dengan penelitian Devita menyarankan :
Y (2012) , bahwa penyuluhan yang 1. Responden
dilakukan tidak signifikan.30 Ibu-ibu hamil primigravida di
wilayah kerja Puskesmas Rejosari
SIMPULAN DAN SARAN untuk lebih giat lagi mencari
Berdasarkan penelitian yang informasi mengenai tanda bahaya
dilakukan dapat diambil simpulan kehamilan dengan cara mencari
sebagai berikut : informasi dari berbagai media,
1. Distribusi karakteristik ibu melakukan tanya jawab seputar
berdasarkan umur paling banyak kehamilan pada dokter atau bidan
ditemukan pada rentang usia 20- puskesmas pada saat melakukan
35 tahun yaitu 37 ibu (74%), pemeriksaan kehamilan.
berdasarkan pekerjaan terbanyak 2. Puskesmas Rejosari Pekanbaru
didapatkan banyak ibu yang Puskesmas lebih meningkatkan
tidak bekerja yaitu 28 ibu (56%), penyuluhan khususnya mengenai
berdasarkan tingkat pendidikan tanda bahaya pada kehamilan.
didapatkan yang terbanyak ke Penyuluhan dapat dilakukan secara
dua dan ke tiga yaitu SMP berkala khususnya pada ibu hamil

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 9


primigravida yang memiliki materal dan perinatal pada
pengetahuan kurang. Penyuluhan persalinan primigravida di RS
dapat menggunakan metode dr.Kariadi Semarang. [Karya
ceramah, tatap muka dan pemberian tulis ilmiah]. Semarang:
leaflet serta menggunakan video. Fakultas Kedokteran Universitas
Selain itu, petugas Puskesmas lebih Diponegoro; 2011.
mengarahkan semua kader posyandu http://eprints.undip.ac.id/32864/
memberikan informasi mengenai 1/Anna_Widi.pdf [diakses 10
tanda bahaya kehamilan pada ibu Maret 2015].
primigravida pada saat ibu
melakukan pemeriksaan kehamilan 2. Mail E, Saidah N, Ayati N,
di posyandu. Priyanti S, Wardini S,
3. Dinas Kesehatan Kota Sulistyowati W. Faktor-faktor
Pekanbaru yang berhubungan dengan lama
Dinas Kesehatan dapat kala II di BPS Sri Wahyuni,
membantu mengadakan program Amd.Keb Desa Melirang
edukasi tentang tanda bahaya Bungah Gresik. Hospital
kehamilan untuk meningkatkan Majapahit. 2011. November;
pengetahuan karena pengetahuan Volume3(2): 1-19
berada dalam kategori cukup.
4. Penelitian lain 3. Anitasari YI, Widiyastuti NE.
Disarankan bagi penelitian lain Hubungan cakupan k4 bidan
yang ingin melakukan penelitian dengan deteksi dini resiko tinggi
lanjutan agar meneliti hubungan kehamilan di Kecamatan
antara karakteristik dengan Rembang. Jurnal kebidanan.
pengetahuan dan sikap ibu 2012. Desember; Volume 4(2):
Primigravida tentang tanda bahaya 17
kehamilan.
4. Manuaba IBG, Manuaba IAC,
UCAPAN TERIMA KASIH Manuaba IBGF. Pengantar
kuliah obstetri. Jakarta: ECG;
Penulis mengucapkan terima
2007: 43, 159-75, 421
kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak Fakultas Universitas Riau,
drg. Tuti Restuastuti, M.Kes dan dr.
5. Haryanti RS. Perbedaan tingkat
Noviardi, Sp.OG (K) selaku pengetahuan antara primigravida
pembimbing, dr. Suyanto, MPH dan dan multigravida tentang tanda
dr. F. Hamido, Sp.OG. selaku dosen
bahaya kehamilan di Puskesmas
penguji dan Dr. dr. Dedi Afandi, Sibela Surakarta. [Karya Tulis
DFM, Sp.F selaku supervisi yang Ilmiah]. Semarang: Universitas
telah memberikan waktu, bimbingan, Sebelas Maret; 2010.
ilmu, nasehat, motivasi dan semangat eprints.uns.ac.id/5730/1/105862
kepada penulis selama penyusunan 010200908421.pdf [diakses 28
skripsi sehingga skripsi ini dapat November 2014].
diselesaikan.
6. Mutihir JT, Maduka WE.
Comparison of pregnancy
DAFTAR PUSTAKA
1. Prianita AW. Pengaruh faktor outcome between teenage and
usia ibu terhadap keluaran older primigravidae in jos

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 10


university teaching hospital, Jos, setelah dilakukan penyuluhan
North-Central Nigeria. Annals of tentang tanda bahaya kehamilan
African Medicine. 2006. di PKD Mekar Sari Desa
Volume5(2): 101-06 Available Ngargotirto Sumber Lawang
from: Sragen. Jurnal kebidanan. 2011.
http://www.ajol.info/index.php/a Juni; Volume 3(1): 15-20
am/article/viewFile/8384/13986
[diakses 10 Maret 2015]. 12. Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru. Data kunjungan ibu
7. Profil Kesehatan Indonesia hamil 2012-2013. Pekanbaru:
Tahun 2013. Kementrian Dinas Kesehatan Kota
kesehatan RI; 2012. Available Pekanbaru; 2012.
from:
http://www.depkes.go.id/profil- 13. Susilawati L. Tingkat
kesehatan-indonesia/profil- Pengetahuan Ibu Hamil
kesehatan-indonesia-2013.pdf Primigravida Tentang Tanda
[diakses 10 Februari 2015]. Bahaya Kehamilan Di RB
Marga Waluya Sukarta. [Karya
8. World Health Statistic 2010. Tulis Ilmiah]. Semarang:
Health-related Millennium Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Development Goals; 2005. Kusuma Huda; 2012.
Available from: www.stikeskusuma.ac.id/digilib/
http://www.who.int/gho/publicat files/disk1/1/01-gdl-lenisusila-
ions/world_health_statistics/EN 49-1-lenisus-0.pdf [diakses 28
_WHS10_Full.pdf [diakses 10 November 2014].
Februari 2015].
14. Budiman, Lestari R, Dewi GAT.
9. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Hubungan karakteristik ibu
Riau Tahun 2012. Situasi hamil dengan pengetahuan
Derajat Kesehatan. Available tentang tanda bahaya pada
from: kehamilan di Desa Kertajaya
http://www.dinkesriau.net/profil Kecamatan Tanggeung
-Kesehatan-Provinsi-Riau- Kabupaten Cianjur tahun 2014.
Tahun-2012.pdf [diakses 10 Jurnal Kesehatan Priangan.
Februari 2015]. 2014. September; Volume 1 (3):
107-182.
10. Sukesih S. Faktor–faktor yang
berhubungan dengan 15. Depkes RI. Kematian ibu tragedi
pengetahuan ibu hamil mengenai yang tak perlu terjadi. Jakarta:
tanda bahaya dalam kehamilan Dirjen Binkesmas dan Binkesga
di Puskesmas Tegal Selatan Depkes RI; 2000.
Kota Tegal. [Skripsi]. Jakarta: 16. Pratitis D, Kamidah. Hubungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat antara pengetahuan ibu hamil
Universitas Indonesia; 2012. tentang tanda bahaya kehamilan
dengan kepatuhan pemeriksaan
11. Mursidah S, Widya NE. kehamilan di BPS Ernawati
Perbedaan tingkat pengetahuan Boyolali. Gaster. 2013. Agustus;
ibu primigravida sebelum dan Volume 10 (2): 33-41.

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 11


17. Menteri Pendidikan Nasional Kebidanan Panti Wilasa. 2012.
(Mendiknas). 2004. Rencana Oktober; Volume 3 (1): 1-8
Strategis Depdiknas.
www.psp.kemdiknas.go.id/uploa 23. Dahlan MS. Statistik untuk
ds/Renstra. kedokteran dan kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika; 2001
18. Soepardi, J. Profil Data
Kesehatan Indonesia tahun 2013. 24. Sungkar S, Winita R, Kurniawan
Kementrian kesehatan RI; 2013. A. Pengaruh penyuluhan
Available from: terhadap pengetahuan
http://www.depkes.go.id/downlo masyarakat dan kepadatan
ads/PROFIL_DATA_KESEHA Aedes aegypti di Kecamatan
TAN_INDONESIA_TAHUN_2 Bayah provinsi Banten. Makara
011.pdf kesehatan. 2010;14(2):81-5.
Diunduh dari:
19. Agustini S. Pengetahuan ibu http://journal.ui.ac.id/health/artic
hamil tentang tanda-tanda le/download/688/655
bahaya di wilayah kerja UPT
Puskesmas Cimandala 25. Saragih FS. Pengaruh
Kecamatan Sukaraja Kabupaten penyuluhan terhadap
Bogor tahun 2012. [Skripsi]. pengetahuan dan sikap ibu hamil
Jakarta: Fakultas kesehatan tentang makanan sehat dan gizi
masyarakat program sarjana seimbang di desa Merek Raya
kesehatan masyarakat Kecamatan Raya Kabupaten
Universitas Indonesia; 2012.. Simalungun tahun 2010
[skripsi]. Medan: Fakultas
20. Hendra, AW. Faktor-faktor yang Kesehatan Masyarakat
mempengaruhi pengetahuan. Universitas Sumatera Utara;
2008. Diunduh dari: http: 2010. Diunduh dari: http://
//ajang-berkarya. Wordpress. repository.usu.ac.id.
Com/ 2008/ 06/ 07/ Konsep
Pengetahuan/ 17/ 05/ 2011 26. Benthem BHB, Khantikul N,
[Diakses tanggal 10 Mei 2015]. Panart K, Kessels PJ,Somboon
P, Oskam L. Knowledge and use
21. Efendi F, Makhfudl. of prevention measures related
Keperawatan kesehatan to dengue in northern Thailand:
komunitas. Jakarta: Penerbit Trop. Med. Int. Health;
Salemba Medika; 2009.h.102-3. 2002.h.993-9.

22. Lestari PB, Susetyo, Santoso 27. Hidayat D. Komunikasi


HYD. Hubungan antara antarpribadi dan medianya.
pemanfaatan buku KIA dengan Yogyakarta. Graha ilmu: 2012;
tingkat pengetahuan dan sikap 39
ibu hamil tentang tanda-tanda
bahaya kehamilan di BPM Ny. E 28. Kusumawardani E. Pengaruh
Kecamatan Ambarawa periode penyuluhan kesehatan terhadap
Januari-Maret 2012. Jurnal tingkat pengetahuan, sikap dan
praktik ibu dalam pencegahan

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 12


demam berdarah dengue pada Available from:
anak. [Karya Tulis ilmiah]. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/j
Semarang: Program pendidikan urnal/11309125130_1411-
sarjana kedokteran fakultas 9498.pdf [akses tanggal 10 Mei
kedokteran Universitas 2015]
Diponegoro; 2012
30. Devita Y. Pengetahuan dan
29. Herlina N, Arindah R. sikap ibu-ibu hamil di wilayah
Hubungan antara pengetahuan kerja Puskesmas Muara Fajar
ibu hamil tentang antenatal care tentang pentingnya Antenatal
dengan kunjungan pertama ibu care sebelum dan sesudah
hamil. 2009. Buletin penelitian penyuluhan[Skripsi].Pekanbaru:
RSUD dr. Soetomo. 2009. Fakultas kedokteran Universitas
September; Volume 11 (3) Riau; 2012

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 13

You might also like