You are on page 1of 10

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/303735685

Isolasi Bakteri dari Tanah Gambut Penghasil


Enzim Protease

Research · June 2016


DOI: 10.13140/RG.2.1.1353.4326

CITATIONS READS

0 305

1 author:

Dede Mahdiyah
academy of midwifery sari mulia banjarmasin
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

isolation and identification of actinomyctes associated sponge from Kotabaru Island for producing
protease inhibitor View project

All content following this page was uploaded by Dede Mahdiyah on 02 June 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file. All in-text references underlined in blue are added to the original document
and are linked to publications on ResearchGate, letting you access and read them immediately.
71
Jurnal Pharmascience, Vol 2, No. 2, Oktober 2015, hal: 71 - 79
ISSN-Print. 2355 – 5386
ISSN-Online. 2460-9560
http://jps.ppjpu.unlam.ac.id/
Research Article

Isolasi Bakteri Dari Tanah Gambut Penghasil


Enzim Protease

Dede Mahdiyah
Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin
Email: mahdiyahdede@yahoo.co.id

ABSTRAK
Tanah gambut terbentuk dari hasil dekomposisi bahan-bahan organik dalam
keadaan anaerob. Tanah gambut memiliki karakteristik fisika dan kimia yang dapat
mempengaruhi tingkat kesuburan gambut. Mikroorganisme pada tanah gambut
beranekaragam dan memiliki peranan penting sebagai dekomposer, penyedia unsur
hara bagi tanaman, penghasil enzim. Peranan enzim sangat penting bagi industri
makanan, obat, pertanian, dan peternakan. Salah satu enzim yang tersebar luas dan
peranananya cukup baik dalam industri adalah protease. Protease merupakan
biokatalisator untuk reaksi pemecahan protein. Enzim ini akan mengkatalisis reaksi
hidrolisis, yaitu reaksi yang melibatkan unsur air pada ikatan spesifik substrat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri dari tanah gambut penghasil
protease. Metode penelitian yang dilakukan adalah pengambilan sampel tanah gambut,
isolasi bakteri dari tanah gambut menggunakan media Nutrient Agar (NA) dengan
melalui teknik pengenceran dari 10-1 sampai 10-7 pada media NaCl 0,9%, setelah itu uji
protease menggunakan media NA dan susu skim 1%, untuk identifikasi bakteri
menggunakan teknik pewarnaan Gram. Diperoleh hasil dari teknik isolasi bakteri dari
tanah gambut sebanyak 180 isolat yang tumbuh baik dengan suhu inkubasi 37oC
selama 24 jam. Isolat yang potensial sebagai penghasil protease sebanyak lima isolat
yaitu isolat 3TG, 4TG, 5TG, 6TG, dan 7TG yang ditunjukkan dengan adanya zona
bening disekitar koloni selama 48 jam. Kelima isolat tersebut berdasarkan morfologi
koloni yaitu memiliki bentuk bulat, bulat tidak beraturan, elevasi cembung, cekung dan
datar, warna koloni putih, krem, kuning, kuning transparan dan orange. Berdasarkan
uji pewarnaan Gram kelima isolat tersebut empat isolat merupakan bakteri Gram
positif dan satu isolat yaitu 7TG termasuk Gram negatif.

Kata Kunci: Isolasi, Bakteri, Tanah Gambut.

ABSTRACT
Peat soil is formed from the decomposition of organic materials in anaerobic state.
Peat soil has physical and chemical characteristics that can affect the level of fertility of
peat. Microorganisms in diverse peat soil and has an important role as decomposers,
provider of nutrients for plants, producing enzymes. The role of the enzyme is very
important for the food industry, medicine, agriculture, and livestock. One enzyme is
widespread and the have role quite well in the industry is a protease. Protease is catalisator

Volume 2, Nomor 2 (2015) Jurnal Pharmascience


72

biologyst to the reaction of protein breakdown. This enzyme catalyzes the hydrolysis
reaction, the reaction involving water element on a substrate specific binding. This study
aimed to isolated the bacteria from producing peat soil protease. Research methodology
were peat soil sampling, isolation of bacteria from peat using media Nutrient Agar (NA) by
the technique of dilution from 10-1 to 10-7 in 0.9% NaCl media, after the test protease
using NA and media skim milk 1%, for the identification of bacteria using Gram staining
technique. The results obtained from the isolation of bacteria from the peat soil of 180
isolates that grow well with incubation temperature of 37oC for 24 hours. Isolates potential
as a producer of protease five isolates that isolates 3TG, 4TG, 5TG, 6TG, and 7TG
indicated by a clear zone around the colony for 48 hours. Fifth isolates were based on
morphology of the colonies which have a spherical shape, irregular round, elevation
convex, concave and flat, colony color white, beige, yellow, transparent yellow and orange.
Gram staining test is based on the five isolates, four isolates are Gram-positive bacteria
and one isolate that 7TG including Gram negative.

Keywords: bacteria, isolate, peat soil.

I. LATAR BELAKANG bahan organik pada kondisi jenuh air,


Indonesia memiliki lahan gambut kondisi anaerob yang menyebabkan proses
terluas di antara negara tropis, yaitu sekitar perombakan bahan organik berjalan sangat
21 juta ha, yang tersebar terutama di lambat, sehingga terjadi akumulasi bahan
Sumatera, Kalimantan dan Papua (BB organik yang membentuk tanah gambut
Litbang SDLP 2008). Setiap tahunnya luas (Muslihat 2003). Gambut memiliki sifat
gambut ini mengalami penurunan karena khas yang jarang diketahui oleh
pembukaan lahan untuk kebutuhan masyarakat awam, yaitu tidak dapat
manusia. Kondisi lahan gambut di kembali ke bentuk semula dan seperti
Indonesia telah banyak yang rusak. spons yang dapat menyerap air sebanyak
Kerusakan tersebut umumnya karena mungkin namun jika sudah kering
kebakaran pada lahan gambut itu sendiri. kemampuan itu akan hilang. Tanah
Kebakaran lahan hutan gambut 99,9% gambut terbentuk dari akumulasi sisa-sisa
disebabkan oleh manusia, baik disengaja tanaman purba yang mati dan sebagian
maupun akibat kelalaiannya. Penyebab mengalami perombakan, mengandung
kebakaran karena manusia antara lain minimal 12-18% C-Organik dengan
konversi lahan seperti pembukaan lahan ketebalan minimal 50 cm, tanah gambut
untuk areal perkebunan, pertanian, dan juga terbentuk dari hasil dekomposisi
pembangunan jembatan. bahan-bahan organik dalam keadaan
Gambut merupakan tanah yang anaerob (Hakim et al., 1986).
terbentuk dari bahan organik pada Tanah mengandung bermacam-
fisiografi cekungan atau rawa, akumulasi macam mikroba meliputi berbagai spesies

Volume 2, Nomor 2 (2015) Jurnal Pharmascience


73

bakteri, gangang, cendawan dan lain-lain. satu alternatif untuk menggantikan


Bakteri dan fungi sangat berperan aktif berbagai proses kimiawi dalam bidang
dalam memecah bahan-bahan organik industri (Falch 1991). Enzim merupakan
sehingga banyak ditemukan di tanah katalisator pilihan yang diharapkan dapat
gambut, karena tanah gambut terbentuk mengurangi dampak pencemaran dan
dari hasil dekomposisi bahan-bahan pemborosan energi karena reaksinya tidak
organik dalam keadaan anaerob. Aktivitas membutuhkan energi tinggi, bersifat
mikroba diperlukan untuk menjaga spesifik, dan tidak beracun (Aunstrup et al.
ketersediaan unsur hara penting bagi 1979).
tanaman yaitu nitrogen. Nitrogen akan Enzim protease merupakan
diubah kedalam bentuk amoniak menjadi biokatalisator untuk reaksi pemecahan
nitrit dan nitrit menjadi nitrat oleh bakteri protein. Enzim ini akan mengkatalisis
nitrifikasi (Darjamuni, 2003). reaksi hidrolisis, yaitu reaksi yang
Tanah gambut juga bersifat masam, melibatkan unsur air pada ikatan spesifik
kemasaman gambut ini dipengaruhi oleh substrat. Karena itu, enzim ini termasuk
kandungan asam asam organik yang dalam enzim utama golongan hidrolase.
terdapat pada koloid gambut. Dekomposisi Protease ialah enzim yang sangat
bahan organik pada kondisi anaerob kompleks, mempunyai sifat fisiko kimia
menyebabkan terbentuknya senyawa dan sifat katalitik yang sangat bervariasi.
fenolat dan karboksilat yang menyebabkan Protease dapat dihasilkan secara
tingginya kemasaman gambut. Selain itu ekstraseluler dan intraseluler dan
kandungan unsur hara yang terdapat pada mempunyai peranan penting dalam
gambut juga menyebabkan banyaknya metabolisme sel dan keteraturan proses
mikroorganisme yang hidup disana dan dalam sel (Ward et al., 2009).
memiliki peranan seperti kemampuan Dalam dasa warsa terakhir ini
proteolitik, selulolitik, dan juga penambat terjadi peningkatan lebih pesat dalam
nitrogen. pemakaian enzim karena sifatnya yang
Dewasa ini industri enzim telah efisien, selektif, mengkatalisis reaksi tanpa
berkembang pesat dan menempati posisi produk samping dan ramah lingkungan.
penting dalam bidang industri. Kesadaran Salah satu sumber protease adalah
masyarakat terhadap masalah lingkungan mikroba. Protease mikroba dapat
yang semakin tinggi serta adanya tekanan diklasifikasikan sebagai protease serin
dari para ahli dan pecinta lingkungan (E.C. 3.4.21), protease sulfhydril
menjadikan teknologi enzim sebagai salah (E.C.3.4.22), protease asam (E.C.3.4.23)

Volume 2, Nomor 2 (2015) Jurnal Pharmascience


74

dan metaloprotease (E.C.3.4.24). Beberapa B. Isolasi Bakteri Dari Tanah


mikroorganisme yang telah diketahui Gambut
sebagai penghasil protease untuk aplikasi Isolasi bakteri dari tanah gambut
komersial adalah Bacillus, Lactobacillus, dilakukan dengan cara tanah di
Pyrococcus, Termonospora Rhizopus, timbang sebanyak 2 Gr kemudian
Mucor, Endothia and Aspergillus (Rao, et dimasukkan ke dalam Erlenmeyer yang
al., 1998; Ward et al., 2009). Begitu berisi NaCl 0,9% lalu dilakukan
pentingnya enzim ini sehingga perlu pengenceran dari 10-1 sampai dengan
mencari enzim dari mikroba dengan
10 -7. Pada tiga pengenceran terakhir
habitat yang berbeda sehingga diharapkan
disebar pada media agar Nutrient Agar
enzim yang dihasilkan memiliki karakter
yang unik untuk memenuhi kebutuhan (NA) dan diinkubasi pada suhu 37oC

industri baik industri produk pertanian, selama 24 jam. Setelah itu, dilakukan

kimia dan medis. Salah satu sumber enzim pengamatan dan di hitung jumlah koloni

ini adalah mikroba dari tanah gambut yang tumbuh.

Banjarmasin. Mikroorganisme yang


beraneka ragam ditemukan di tanah C. Uji Protease

gambut dapat diaplikasikan untuk Aktivitas proteolitik isolat diuji dengan

kepentingan penelitian yaitu mencari menggunakan medium agar + susu skim

potensi mikroba tersebut dalam berbagai 1%. Isolat ditumbuhkan pada media

aspek seperti kesehatan, obat, pertanian kultur cair di inkubator bergoyang selama

dan lain sebagainya. Oleh karena itu semalam. Sebanyak 15 µL isolat dari

penting dilakukan isolasi mikroba dari kultur cair diteteskan ke paper disk.

tanah gambut yaitu bakteri untuk Kemudian paper disk tersebut di letakkan

didientifikasi dari segi morfologi yang di atas media agar + susu skim lalu

kemudian akan dilanjutkan pada tahap diinkubasi selama 24 jam. Nisbah antara

proteolitik, dan potensi senyawa diameter zona jernih terhadap diameter

antimikroba. koloni (indeks proteolitik = IP). Isolat


dengan IP ≥ 3,0 dipilih dan disimpan

II. BAHAN DAN METODE pada suhu 40C untuk digunakan pada uji

A. Pengambilan Sampel selanjutnya (Cappucino & Sherman

Sampel tanah gambut diambil di lokasi 2001).

daerah gambut yaitu daerah di


Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Volume 2, Nomor 2 (2015) Jurnal Pharmascience


75

D. Identifikasi bakteri penghasil adanya zona bening disekitar isolat


protease (Gambar 2).
Isolat bakteri yang telah berhasil diisolasi
dan memiliki kemampuan proteolitik
diidentifikasi berdasarkan morfologi
koloni dan morfologi sel.
Gambar 2. isolat bakteri hasil isolasi dari
tanah gambut yang mampu menghasilkan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN enzim protease.
A. Hasil Identifikasi bakteri penghasil protease.
Isolasi Mikroorganisme dari Tanah Lima bakteri yang potensial penghasil
Gambut. Berdasarkan hasil isolasi bakteri protease diidentifikasi secara morfologi
dari tanah gambut diperoleh isolat bakteri koloni dan morfologi sel dengan teknik
yang ditumbuhkan pada media Nutrient pewarnaan Gram (Tabel 1).
Agar (NA) sejumlah 180 isolat dengan Tabel 1. Karakter morfologi
lama pertumbuhan bakteri selama 24 jam koloni dan morfologi sel bakteri hasil
ditumbuhkan dalam inkubator pada suhu isolasi dari tanah gambut penghasil
O
37 C (Gambar 1). protease.
Karakter Isolat Bakteri
Morfologi Koloni
Bentuk Bulat
Tepian Licin, bergerigi,
berombak
Elevasi Cembung, cekung,
(a) (b) (c) datar
Warna Putih, krem,
Gambar 1. (a) isolat bakteri hasil isolasi kuning, orange,
dengan teknik pengenceran dari 10-1 kuning transparan
sampai dengan 10-7, (b) isolat bakteri hasil dan ungu
teknik gores empat, (c) isolat bakteri yang
Morfologi Sel
sudah dimurnikan. Bentuk Sel Batang
Warna Sel Merah dan ungu
Aktivitas Proteolitik. Isolat bakteri yang
telah berhasil diisolasi diuji kemampuan
B. Pembahasan
proteolitiknya pada media agar+susu skim
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
1%. Dari hasil uji diperoleh lima bakteri
teknik isolasi dengan media NA sebanyak
yang potensial sebagai penghasil protease,
180 isolat bakteri tumbuh dengan baik
isolat tersebut yaitu isolat 3TG, 4TG, 5TG,
pada suhu 37 oC selama 24 jam. hasil
6TG dan 7TG hal ini terlihat dengan
yang diperoleh sesuai dengan pendapat

Volume 2, Nomor 2 (2015) Jurnal Pharmascience


76

Tate (2000) bahwa pada tanah masam (pH 1977). Selain nitrogen, keberadaan fosfat
<7,0), populasi mikroba dalam tanah di tanah hanya sedikit yang dapat
berkisar 104 per gram tanah artinya digunakan oleh tanaman secara langsung.
banyak mikroorganisme tumbuh baik pada Jumlah P yang sangat rendah karena
tanah gambut yang memiliki potensi terikat menjadi Fe-fosfat dan Al-fosfat
untuk bidang pertanian, farmakologi pada tanah masam atau Ca3(PO4)2 pada
maupun industri lainnya. Isolat yang tanah basa (Cunningham dan Kuiack,
diperoleh dari hasil isolasi tanah gambut 1992). Bakteri selulolitik juga berperanan
diberikan nama dengan isolat nomor isolat penting, karena mampu merombak
dan sampel yaitu isolat 1TG (Tanah senyawa organik yang mengandung
Gambut). selulosa menjadi senyawa yang lebih
Mikroorganisme adalah sumber sederhana sehingga dapat dimanfaatkan
enzim yang paling banyak digunakan oleh tanaman.
dibandingkan dengan tanaman dan hewan. Kemampuan proteolitik bakteri yang
Sebagai sumber enzim, mikroorganisme diisolasi dari tanah gambut ditunjukkan
lebih menguntungkan karena dengan zona bening yang terbentuk
pertumbuhannya cepat, dapat tumbuh disekitar koloni yang menggunakn media
pada substrat yang murah, lebih mudah NA dan susu skim 1%. Sebanyak lima
ditingkatkan hasilnya melalui pengaturan isolat yang memiliki kemampuan
kondisi pertumbuhan dan rekayasa proteolitik dengan kemampuan indek
genetik, serta mampu menghasilkan enzim proteolitik (IP) 3 atau lebih dari 3. Adanya
yang ekstrim (Akhdiya, 2003). Pada tanah protease ekstraseluler bakteri
yang memiliki karakteristik asam seperti menyebabkan kandungan protein pada
lahan gambut, maka mikroba yang ada media NA terhidrolisis menjadi peptida
adalah mikroba kelompok asidofilik yang dan asam amino. Zona bening merupakan
memegang peranan penting dalam proses indikator bahwa isolat bakteri mampu
dekomposisi berbagai bahan organik. memanfaatkan protein pada media sebagai
Bakteri penambat N mempunyai sumber nutrisinya (Badriyah dan Ardyati,
kemampuan menambat nitrogen bebas 2013).
(N2) yang berasal dari udara dan Bakteri memiliki aktivitas proteolitik
merubahnya menjadi amonia (NH3) yang yang tinggi pada fase logaritmik karena
kemudian diubah menjadi asam amino sel berada dalam kondisi optimum untuk
yang akan digunakan oleh tanaman untuk metabolisme dan perkembangbiakan
tumbuh dan berkembang (Alexander, (Yunita, 2012). Hasil riset yang lain

Volume 2, Nomor 2 (2015) Jurnal Pharmascience


77

menunjukan bahwa aktivitas protease gambut yang kaya akan bahan organik.
yang dihasilkan oleh bakteri yang Sebanyak lima isolat bakteri diperoleh
tertinggi terlihat pada fase stasioner yaitu dari tanah gambut. Isolasi dilakukan
seiring dengan pertumbuhan sel (Baehaki dengan menggunakan medium yang
dan Budiman, 2011). Penelitian lain pada mengandung kasein, yang merupakan
produksi protease bakteri didapatkan substrat yang baik untuk mengisolasi
bakteri dengan waktu produksi protease bakteri penghasil enzim protease dan
optimum (48 jam) adalah Bacillus subtilis menginduksi sintesis enzim protease
PE-11 (Adinarayana et al, 2003) dan alkalin (Ward 1983; Fujiwara dan
Bacillus licheniformis Lbbl-11 Yamamoto 1987). Selain itu, protease jua
(Olajuyigbe and Ajele 2008), hal ini merupakan enzim kontitutif atau indusibel
sesuai dengan hasil penelitin yang parsial. Enzim kontitutif selalu tersedia di
dilakukan bahwa ke lima isolat yang dalam sel mikroba dalam jumlah yang
menghasilkan zona bening disekitar relatif konstan, sedangkan enzim induktif
koloni tumbuh optimum pada waktu 48 disintesis bila ada induksi substrat dalam
jam isolat tersbut adalah isolat 3TG, 4TG, medium. Sintesis enzim induktif
5TG, 6TG dan 7TG. meningkat seiring peningkatan
Berdasarkan uji karakteristik konsentrasi substrat terutama bila
morfologi koloni dan sel, ke lima isolat susbtratnya merupakan satu-satunya
tersebut memiliki bentuk bulat, bulat tidak sumber karbon (Lidya dan Djenar, 2000).
beraturan, berombak, memiliki warna Aktivitas enzim protease dipengaruhi
koloni putih, krem, kuning, orange, dan oleh banyak faktor yairu suhu, pH,
kuning transparan. Hasil dari uji Gram ke konsentrasi media, waktu inkubasi.
lima isolat tersebut yaitu isolat 3TG, 4TG, aktivitas protease semakin meningkat
5TG, dan 6TG termasuk Gram positif dengan bertambahnya suhu sampai suhu
berbentuk batang dan isolat 7TG termasuk optimum tercapai, setelah itu kenaikan
Gram negatif berbentuk batang. lebih lanjut akan menyebabkan aktivitas
Protease merupakan enzim perombak protease menurun. Pada suhu yang lebih
protein. Oleh karena itu, contoh tanah rendah dari suhu optimum, aktivitas enzim
untuk keperluan isolasi bakteri proteolitik juga rendah, hal ini disebabkan rendahnya
diambil dari tempat-tempat yang banyak energi aktivasi yang tersedia. Energi
mengandung protein seperti rumah tersebut dibutuhkan untuk menciptakan
pemotongan hewan, tambak, dan tempat kondisi tingkat kompleks aktif, baik dari
pembuangan susu rusak serta tanah molekul enzim maupun dari molekul

Volume 2, Nomor 2 (2015) Jurnal Pharmascience


78

substrat. Perubahan pH yang ekstrim, newly isolated Bacillus subtilis PE-


11. AAPS PharmSciTech. 4:E56-64.
enzim dapat mengalami denaturasi akibat
Adinogroho WC, Suharjo BH, Labueni S,
gangguan terhadap berbagai interaksi non Surydiputra. 2005. Panduan
Pengendalian Kebakaran Hutan dan
kovalen yang menjaga kestabilan struktur
Lahan Gambut. Bogor. WIIP.
3 dimensi enzim (Hames dan Hooper, Akhdiya A. 2003. Isolasi Bakteri
Penghasil Enzim Protease Alkalin
2000). Vazquez et al. (2008) melaporkan
Termostabil. Buletin Plasma Nutfah.
protease Psudoalteromonas sp strain P96- Vol.9 (2):38-44.
Aunstrup, K.O., O. Andressen, E.A. Falch,
47 yang berasal dari laut Antartik
and T.K. Nielsen. 1979. Production
memiliki pH optimum 7 - 9. Protease dari of microbial enzymes. In. Pepples,
H.J and D. Perlman (Eds.).
bakteri laut Alteromonas sp strain O-7
Microbial Technology. Vol. 1.
memiliki pH optimum 10 (Miyamoto et Academic Press Inc., New York.
Badriyah IB dan Ardyati T. 2013. Deteksi
al., 2002). Hasil dari penlitian yang
Aktivitas Proteolitik Isolat Bakteri
diperoleh menunjukkan bahwa ke lima Asal Ampas Tahu Pada Substrat
Bekatul. Jurnal Biotropika Vol. 1
isolat tersebut mampu menghasilkan
(3): 109-113.
protease karena pengaruh media yang Baehaki A, Rinto, Budiman A.
2011.Isolasi dan Karakterisasi
digunakan, pH media, dan suhu
Protease dari Bakteri Tanah Rawa
pertumbuhan optimum. Indralaya Sumatera Selatan. J.
Teknol. dan Industri Pangan, Vol.
XXII (1):37-42.
IV. KESIMPULAN Cappuccino JG and Sherman. 2001.
Microbiology: A Laboratory
Lima isolat yang berhasil diisolasi dari
Manual. Addison-Wesley: USA.
tanah gambut menggunakan media NA Cunningham JE. and C Kuiack. 1992.
Production Of Citric and Oxalic
memiliki kemampuan proteolitik yang
Acid and Solubilization of Calsium
dibuktikan dengan terbentuknya zona Phosphateby Penicillium bilail.
Appl. Environ. Microbial.58:1451-
bening disekitar koloni pada media NA
1458
dan susu skim 1%. Isolat tersebut adalah Darjamuni, 2003. Siklus Nitrogen di Laut,
Program Study Pengelolaan
3TG, 4TG, 5TG, 6TG, dan 7TG yang
Sumberdaya Pesisir dan Lautan
termasuk Gram positif bentuk sel batang Program Pasca Sarjana Institut
Pertanian Bogor.
(3TG, 4TG, 5TG, 6TG) dan Gram negatif
Falch, E.A. 1991. Industrial enzyrres
bentuk sel batang untuk isolat 7TG. developments in production and
application. Biotech. Adv. 9:643-658.
Fujiwara, N. and K. Yamamoto. 1987.
DAFTAR PUSTAKA Production of alkaline protease in
low cost medium by alkalophilic
Adinarayana K, Sllaiah P, Prasad DS.
Bacillus sp. and properties of the
2003. Production and partial
enzyme. J. Fenrment. Technol.
characterization of thermostable
65(3):345-348.
serine alkaline protease from a

Volume 2, Nomor 2 (2015) Jurnal Pharmascience


79

Hakim, N, Nyakpa, MY, Lubis, AM, Ward OP, Rao MB, Kulkarni A. 2009.
Nugroho, SG, Saul, R, Diha, A, Proteases production.
Hong, & GB,Bailey, 1986, Dasar- Appli.Microbiol. Industrial 495-511.
Dasar Ilmu Tanah, Penerbit Yunita, S. P. 2012. Skrining dan Uji
Universitas Lampung Aktivitas Enzim Protease Bakteri
Hames BD, Hooper NM. 2000, dari Limbah Rumah Pemotongan
Biochemistry: The Instant Notes. Hewan. Biologi. Jurnal Skripsi
Ed.ke-2. Hongkong:Springer-Verlag. Fakultas Sains dan Teknologi.
Lidya & Djenar. 2000. Dasar Bioproses Universitas Airlangga..
Direktorat Pembinaan dan Fenolinin
dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi. Departemen Pendidikan
Nasional: Jakarta.
Miyamoto K, Tsujibo H, Nukui E, Itoh H,
Kaidzu Y, Inamori Y. 2002.
Isolation and characterization of the
genes encoding two metalloproteases
(MprI and MprII) from a marine
bacterium, Alteromonas sp. strain O-
7. Biosci Biotecnol Biochem
66(2):416-21.
Muslihat L. 2003. Teknik pengukuran
tanah gambut di lapangan dan di
laboratorium.Bogor. Buletin Teknik
Pertanian. 8:69.
Olajuyigbe FM, Ajele JO. 2008. Some
properties of extracelullar protease
from Bacillus licheniformis Lbbl-1
isolated from ’iru’, a traditionally
fermented African locust bean
condiment. Glob. J. Biotechnol.
Biochem. 3 (1): 42-46.
Rao MM, Tanksale AM, Gatge MS,
Desphande VV. 1998. Molecular and
biotechnological aspects of
microbial proteases. Microbiol. And
Mol. Biol. Rev. 62(3):597-635.
Vázquez SC, Hernández E, Cormack
WPM. 2008. Extracellular proteases
from the Antarctic marine
Pseudoalteromonas sp. P96-47
strain. Revista Argentina de
Microbiologia 40:63-71.
Ward, O.P. 1983. Proteinases. In Fogarty,
W.M. (Ed.). Microbial Enzymes and
Biotechnolgy. Applied Science
Publishers. London. p. 251-290.

Volume 2, Nomor 2 (2015) Jurnal Pharmascience

View publication stats

You might also like