You are on page 1of 11

SCIENTIFIC PAPERS

FACTORS AND MOTIVATION OF ENTREPRENEURS IN INDONESIA


“Evidance of the Success of Developing Countries”

Asked to fulfill the task of Course to Entrepreneurship

Aranged by :
MAHESANDI SUTISNA PUTRA
21115166
Email : mahesandi17@gmail.com

Lecturer:
Assoc. Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, MT. And Team Entrepreneurship

FACULTY OF ECONOMY AND BUSINESS


ACCOUNTING STUDY PROGRAM
INDONESIAN COMPUTER UNIVERSITY
BANDUNG
2018
ABSTRACT

This research is focused on motivation factor and success of entrepreneur in Indonesia in running
and developing its business. The purpose of this study aims to analyze the motivation of entrepreneurs
start their own business and to determine the factors that affect the success of running his business
especially in the development of SMEs in Indonesia. The research is conducted in accordance with
some motivational entrepreneurs' items to build their own businesses and items affecting the success
of entrepreneurs. The motivational factors obtained in this study greater business achievement,
independent, intrinsic factors and job security, As well as factors affecting the success of
entrepreneurs Based on these results It can be concluded that motivational factors entrepreneurs are
generic in the development of the country. The results show that there are few motives to consider
sustainable development of the company in the long run. On the other hand, there is also Different
success factors affect the entrepreneur, who depend mainly on the current situation in the local
environment,,
Keywords: entrepreneurship, SMEs, motivation, success factors, environment

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kewiraushaan merupakan hal penting dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara khususnya
di negara berkembang. Banyaknya para pengusaha di suatu negara menjadi suatu ciri bahwa negara
tersebut berkembang dengan baik dan memiliki perekonomian yang baik. Semakin bertumbunhya
wirausaha di suatu negara maka semakin bertumbuh pula perekonomiannya.
Di indonesia yang notabetnya merupakan negara berkembang jumlah entrepreneur yang ada
adalah 3,1 persen dari seluruh penduduk yang tinggal di indonesia. Walau menurut Mc Clelland suatu
negara bisa makmur apabila jumlah pengusaha sedikitnya 2% dari penduduk yang ada. Walau di
indonesia banyak pengusaha yang suskses, Tetapi di indonesia sendiri para pengusaha belum bisa di
katakan hebat di karenakan belum mampu menopang perkonomian. Berdasarkan Data dr BPS Tahun
2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,50% dalam setahun terakhir pengangguran
bertambah 10.000 orang tetapi TPT turun 0,11. Persentasi itu mengalami peningkkatan di sektor
industri, perdagangan, dam jasa kemasyrakata.
Melihat data pengangguran maka adanya peluang untuk menjadi seorang wirausaha. Bagi seluruh
masyrakarat indonesia terutama generasi muda yang sedang mempuh pendidikan. Pemberi motivasi dan
faktor menajdi pengusaha yang suses di tingkat SMA dan perguruan tinggi sangat penting sehngga
generasi muda indonesia memiliki mental dan mampu berbisnis ketika terjun langsung ke masyarakat
sehingga perguruan tinggi tersebut selain menghasilkan lululsan yang baik tetapi juga menghasilkan
para pengusaha yang sukses.
Perkembangan kewirausahaan merupakan peranan penting dalam berkembangan ekonomi di suatu
negara dan selain itu kewiraushaan juga sangat terkait dengan usaha kecil, usaha mikro dan usaha
menengah(UKM) yang meruapakan kekuatan pengembangan utama ekonomi.
Di indonesia sendiri Usaha Mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan penting
dalam strategi pembangunan nasional. UMKM mendistribusi pembangunan selain itu juga penyerapan
tenaga kerja sehingga mengurangi tingkat pengangguran. Walau indonesia sempat di timpa krisis
ekonomi pada tahun 1997-1998 tetapi UMKM mampu bertahan dan berdiri dengan baik dan kokoh.
Kepentingan dari perkembangan kewirausahaan dan UMKM untuk petumbuhan jangka panjang sudah
jelas dan tentunya terarah sendiri.
Dengan melihat perkembangan UMKM di indonesia , masalah penelitian dalam analisis ini terkait
dengan mempertanyakan faktor motivasi dan keberhasilan pengusaha dalam negara berkembang.
Menimbang bahwa pengusaha sangat signifikan untuk pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di
negara tempat mereka mengoperasikannya bisnis khususnya di indonesia, memahami faktor motivasi
dan kesuksesan mereka adalah hal yang sangat penting sehingga memiliki dampak yang cukup besar
terhadap pembangunan kewirausahaan perkembangan ekonomi di indonesia.
Di penelitian ini juga akan mempaparkan beberapa orang yang sukses berwirausaha di indonesia.
Memetik hikmah dari kisah mereka merintis usaha mereka dan sebagai bukti bahwa di indonesia yang
notabennya merupakan negara berkembang mampu memiliki pengusaha yang sukses mampu
memotivasi generasi muda dalam berwirausaha.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di tulis, rumusan masalah yang akan di bahas dan di kaji dalam
penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana memotivasi generasi muda dalam memulai berwirausaha?


2. Bagaimana perkembangan kewirausahaan dalam peningkatan ekonomi suatu negara
berkembang khususnya negara indonesia?
3. Bagaimana peran UMKM dalam mengurangi pengangguran di indonesia?
4. Apa yang menjadi faktor motivasi dan keberhasilan pengusaha di indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di identifikasi diatas, penelitian ini bertujuan untuk
dilaksanakan:

1. Untuk melihat hasil motivasi kepada generasi muda dalam memulai kewirausahaan.
2. Untuk Melihat perkembangan kewirausahaan sebagai peningkat ekonomi di negara
berkembang khususnya di indonesia.
3. Untuk mengetahui peran UMKM sebagai strategi nasional dalam mengurangi pengangguran
dan berkembangan UMKM sehingga mampu bertahan.
4. Mengambil hikmah dan pelajaran dari orang yang sukses berwirausaha di indonesia sebagai
motivasi generasi muda memulai usaha.
5. Bukti bahwa negara berkembang khusunya Indonesia mampu memiliki pengusaha yang
sukses.
1.4 Rencana Pemecahan Masalah

Rencana pemecahan masalah ini akan di kaji memalui beberapa sumber diantanya:

1. Beberapa referensi Buku


2. Jurna Internasional tentang negara Berkembang
3. Hasil Statistik beberapa lembaga survey
4. Beberapa Pendapat para tokoh.

BAB II
METODE

2.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sehubungan dengan pengerjaan tugas kewirausahaan yang di tujukan
untuk mahasiwa akuntansi unikom semester 5. Waktu penelitian dan penullisan sejak tugas keluar
sampai tahap penyusunan metode penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 2 miggu waktu yang di
berikan.

2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Pustaka ( libery
research) yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara menelaah berbagai buku literatur dan bahan
pustaka lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

2.3 Tehnik Pengumpulan Data

Mendukung dalam penyelesaian penelitian ini Yaitu mengambil beberapa reverensi yang ada untuk
melengkapi data yang ada tanpa survey ke lapangan. Maka dari itu mudah untuk mengumpulkan
beberapa sumber yang terpercaya sehingga hasil penelitian ini akan lebih mudah dalam
penyelesainannya. Di lihat dari beberapa buku, jurnal internasional, dan menganilisa sendiri.

2.4 Analis Data

Disini ada beberapa langkah saya untuk menyimpulkan hasil penelitian Analisin di lakukan
melalui beberapa tahap diantaranya :

1. Tahap Penelitian
 Menganalisis beberapa sumber yang ada untuk di jadikan bahan penelitian.
 Mengumpulkan data yang di perlukan dalam penyelesaian penelitian
2. Pelaksanaan
 Mengambil kesimpulan dari beberapa sumber yang ada
 Menganaisis jurnal dan buku yang ada
3. Mengevaluasi
Melakukan analisis data yang ada dari metode yang telah di kumpulkan.
4. Penyusnan Laporan
Menyusun hasil penelitian laporan yang telah di lakukan.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Memotivasi Generasi Muda Memulai Berwirausaha

Dampak motivasi pengusaha terhadap keberhasilan mereka adalah topik yang banyak dikenal
negara maju. Khusus untuk generas muda, Sejumlah cara dilakukan untuk menentukan hal ini . Motivasi
pengusaha terbagi dalam empat kategori yang berbeda yang biasanya di sampaikan dan diajarkan di
perguruan tinggi atau bidang pendidikan yang ada diantaranya ekstrinsik penghargaan, kemandirian atau
otonomi,penghargaan intrinsik dan. keamanan keluarga. Keempat kelompok faktor ini menentukan
tingkat motivasi pengusaha yang mana pada gilirannya mempengaruhi kesuksesan bisnis mereka.
Selain itu menghasilkan temuan bahwa Alasan mengapa pengusaha baru ingin memulai
berwirausaha adalah Perlombaan. Namun ada perbedaan motivasi untuk menumbuhkan usaha baru.
Bahwa orang-orang yang bekerja mandiri dilaporkan lebih tinggi tingkat kepuasan kerja dan hidup
dibanding karyawan.
Pemilik usaha kecil menemukan tantangan dan prestasi adalah motivator yang lebih signifikan
daripada kebutuhan dan keamanan. Kebutuhan akan pendapatan dan keamanan kerja adalah motivator
yang lebih kuat dari pada kepuasan diri dan kebutuhan pribadi Di sisi lain, generasi muda sangat
termotivasi oleh keinginannya otonomi dan kemudian meningkatkan pendapatan mereka.
Generasi muda dimotivasi untuk memulai usaha sendiri sehingga bisa memberi keamanan untuk
diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Untuk meningkatkan pendapatan, mereka menyediakan
pekerjaan bagi diri mereka sendiri. pemilik usaha termotivasi oleh keinginan untuk memuaskan
kebutuhan dasar,kebutuhan psikologis - makanan dan tempat tinggal. Selain itu, generasi muda
termotivasi untuk hidup makmur dan menggapai cita cita yang mereka inginkan.
Selain itu pihak kampus dan lembaga pendidikan juga memberikan motivasi bisa berupa kisah
insiprasi, trik menjadi pengusaha ulum dan menjadi pembisnis yang handal. Dan menanamkan
pemikiran pada generasi muda bahwa bangsa yang maju memulai dengan berwirausaha.

3.2 Peran Wirausaha dalam Peningkatan Ekonomi di negara Berkembang


Menurut Bank Dunia, Indonesia adalah ekonomi berpenghasilan kecil ke menengah. Ini juga
berkembang negara yang berada di tengah proses transisi. Sektor UMKM dan berwirausaha di Indonesia
merupakan segmen ekonomi yang paling menguntungkan. Selama tahun 2014, UKM berpartisipasi 60%
dari PDB dari total jumlah lapangan kerja. Inilah alasannya mengapa UKM dan berwirausaha memiliki
kepentingan besar untuk keberhasilan pelaksanaan transisi proses, mengingat bahwa hasil ekonomi dari
transisi jauh dari yang diharapkan. Bila diamati melalui prisma ini, memang begitu jelas bahwa UMKM
dan beriwrausaha adalah sektor ekonomi Indoneia yang paling vital dan paling mudah di lakukan.
Ada beberapa faktor dan peran pengusaha dalam meningkatkan ekonomi di negara berkembang di
anataranya:
Pertama Peluang Usaha yang lebih besar. Para pengusaha percaya bahwa dengan sumber daya yang
ada dan motivasi yang mereka miliki mampu memberikan lapangan bagi orang lain dan kemerdekaan
merupakan faktor yang sangat penting bagi dalam negara yang tidak stabil dan dapat memprediksi dalam
hal pertumbuhan ekonomi, peluang dan pekerjaan untuk mengamankan pendapatan mereka.
Faktor kemandirin juga memotivasi para usaha untuk menjadi bos pada waktunya dan menajalan
organisasi sesuai dengan yang mereka inginkan terutama melihat peluang dan sumber daya yang ada di
negara tersebut terutama negara berkembang sehingga timbul juga rasa nasionasme untuk memajukan
negaranya.
Selain itu di lihat dari motif internal pengusaha yang juga ingin membuktikan diri untuk memulai
usaha sendiri. Pengusaha perlu membuktikan diri pada lingkungan mereka dan mencapau tingkat
personal yang sinifikan kepuasan dan pada akhirnya faktor kemaamanan kerja faktor seharusnya di
perhatikan dan memaksa pengusaha untuk mengurus diri dan keluarga mereka.
Faktor yang penting berkontribusi terhadap kesusksesan adalah “pelayanan pelanggan yang baik”.
Kekuatan orang yang tinggal di negara berkembang khsusnya indonesia meningkatkan persaingan dan
kurangnya mekanisme peraturan yang memadai di pasar yang harus melindungi pelanggan dan reputasi
kejujuran menjadi hal yang sangat mendasar dalam berwirausaha sehingga negara pun maju karena
memiliki pengusaha yang jujur.
Selain itu kita harus melihat berkaitan dengan politik, instansi pemerintah dan institusi. Sosial ini
dapat mengambil keputusan dalam variasi situasi bisnis dan perkembangan pengusaha di negara
berkembang. Selain itu harus memahami karakteristik masyarakat yang tinggal di negara tersebut
sehingga kita mampu memberikan yang terbaik dan memiliki reputasi yang jelas.

3.3 Peran UMKM dalam mengurangi pengangguran di Indonesia


Peran yang di miliki UMKM di perekonomian indonesia sangatlah penting. UMKM memiliki
reputasi proposri 99.9% dari seluruh pelaku usaha di indonesia. Tetapi di balik itu UMKM mampu
menunjukan konsistensinya di perekonomian indonesia di saat indonesia mengalami krisis moneter
karena usaha mikro, kecil dan menengah tidak bergantung pada modal besar dan pinjaman dari luar
negeri sehingga tidak berimbas terlalu besar.
UMKM menyumbang PDB(Produk Domestik Bruto) sekitar 60% dan membuka pekerjaan bagi
masyarakat di indonesia. Pergolongan utama sektor ekonomi yang bertujuan untuk memudahkan tingkat
aktivitas ekonomi berbagai kegiatan. Dengan indonesia yang memiliki Sumber Daya Alam yang
Melimpah dan Masyarakat yang banyak, tentunya sektor ini mampu menjadi solusi dalam mengurangi
pengangguran.
Diantaranya ada sembilan Golongan Utama Sektor Ekonomi :
 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
 Pertambangan dan Penggalian
 Industri Pengolahan
 Listrik, Gas dan Air Bersih
 Bangunan
 Perdagangan, Hotel dan Restoran
 Pengangkutan dan Komunikas
 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
 Jasa-jasa
Jika ditinjau dari sektor ekonomi UMKM yang memiliki proporsi unit usaha terbesar sampai
terkecil berdasarkan grafik adalah sector Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (48,85%)
karena indonesia memiliki daerah yang luas dengan sektor pertanian yang luas. Dengan memanfaatkan
sumber daya hayati untuk mengasilkan sumber pangan, bahan baku industri, dan sumber energi serta
mengelola lingkungan yang baik, di indonesia khususnya pulau jawa masih banyak lahan pertanian
sehinnga mampu mengolah dengan baik. Dan di lihat dri produk yang di hasilkan diantaranya produk
musiman, melalui proses biologis pertumbuhan dan lingkungan tentunya mampu mengurangi tingkat
penganggura yang ada karena potensi bisnis yang besar dengan menyumbang 10,26% dari PDB pada
tahun 2014 dengan berhasil menyerap 35,7 Juta tenaga kerja.
Selain itu di lihat dari bisnis sektor Perkebunan merupakan salah satu sub sektor perkebunan yang
secara ekonomis, ekologis dan sosial budaya memainkan peranan penting dalam pembangunan
nasional. Sedangkan secara ekologi berfungsi meningkatkan konservasi tanah dan air, penyerap karbon,
penyedia oksigen dan penyangga kawasan lindung serta secara sosial budaya berfungsi sebagai perekat
dan pemersatu bangsa. Adapun karakteristik perkebunan dapat ditinjau dari berbagai aspek antara lain
dari jenis komoditas, hasil produksi dan bentuk pengusahaannya.. Peran sub sektor perkebunan
sebenarnya lebih besar karena mempunyai keterkaitan yang erat dengan sektor industri yang menjadi
subsistem tengah dan hilir sehingga berpotensi meningkatkan nilai tambah.
Bisnis peternakan yaitu mengembang biakan hewan ternak untuk di ambil manfaanya dan hasilnya
dari kegiatan. Dengan kombinasi faktor produksi yang telah di kombinasikan secara optimal. Bisnis
peternakan di bagi 2 yaitu peternakan hewan besar diantanya sapi, kerbau, kuda. Dan hewan kecil yaitu
ayam, itik, kelinci dall. Dengan luas wilayah tersebut maka bisnis ini mampu untuk di kembangkan
sehingga mampu menjadi pengusaha yang sukses di bidang peternakan.
Dan untuk usaha penangkapan ikan dan pembudidayaan ikan indonesia sangat memiliki potensi
besar. Karena wilayah perairan indonesia yang luas dan kebutuhan pasar yang sangat meningkat di
karenakan kesadaran masyarakat akan gizi dan manfaat kesehatan. Dan mampu menciptakan peluang
besar bagi para pengusaha karena memiliki nilai ekspor yang tinggi. Bisa di kembangkan juga di bisnis
ikan budidaya contoh budidaya ikan air tawar dengan bibit yang unggul.
Dan di lihat dari sisi Perdagangan, Hotel dan Restoran (28,83%) yaitu perdagangan yaitu kegiatan
penjualan dan tentunya berwirausaha di lakukan di bidang ini sehingga sangat berpotensi dalam
mengurangi pengangguran. Selain itu hotel juga sangat mendukung karena di indonesia memiliki tempat
wisata dan pariwisata yang banyak dan indah selain itu indonesia juga memiliki keberagaman kuliner
yang melimpah ruah sehingga ini sangat berpotensi membuka usaha. Karena UMKM juga dari gerobak
kecil juga mampu mengurangi resiko tinggal orangnya mampu mengelola usaha walau hasil tak besar
tapi setidaknya mampu memiliki penghasilan yang tetap.
Di lihat dari bidang Pengangkutan dan Komunikasi (6.88%) tentunya dengan zaman tehnologi yang
berkembang seperti sekarang angkutan juga bisa di pesan secara online. Contoh PT GOJEK
INDONESIA yang menyediakan jasa layan online dengan ongkos murah dan bonus yang besar sehingga
mampu merekrut para driver dan bagi mahasiswa juga sehingga mampu mengurangi pengangguran.
Industri Pengolahan (6,41%) yaitu mengolah bahan mentah menjadi barang jadi dengan timbulnya
pabrik industri yang banyak dan upah sesuai UMR yang telah di tetapkan oleh pemerintah sehingga
setiap perusahaan mampu mengolah SDM yang ada dan mengurangi pengangguran denga perekrutan
tenaga kerja.
Jasa-jasa (4,52%) jasa banyak juga perekutan dalam pengurangan penganguuran diantaranya
pegawai pemerintah, rbadan usaha, lembaga keunagan dan lainnya walau terkadang si sini posisi
pendidikan juga sangat berpengaruh akan bekerja di bidang ini.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan (2,37%) yaitu sector keungan biasanya pihak BANK,
pesewaan kendaraan, perusahaan biro jasa bidang ini tidak terlalu signifikan karena harus memiliki
modal dan pengalaman yang baik.
Bangunan (1,57%) dengan penduduk yang banyak pembangunan di Indonesia sangat pesat dan
penembangan inprastruktur setiap tahunya terus berkembang sehingga dalam pembangunan sangat
memerlukan tenaga kerja yang banyak. Ini juga bisa menjadi alternatif bagi para yang mengaagru untuk
menjadi tenaga kerja. Sehingga mampu mengurangi pengangguran walau tidak secara besar.
Pertambangan dan Penggalian (0,53%) di bidang ini sangat minim dalam penerimaan karena harus
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan teori yang luas sehingga dalam pengelolaan ya sangat baik.
Walaupun indonesia memiliki potensi yang besar di bidang ini tetapi SDM dan ahli di bidang ini sangat
lah kurang sehingga pengurangan pengangguran kurang efektif.
Listrik, Gas dan Air Bersih (0,03%) ini di kelola oleh pemerintah dan sudah ada dinas tertentu yang
mengelolanya sehingga perekutan di bidang ini sangat kurang karena harus memiliki kemampuan yang
khusus dan lebih ahli karena tidak sembarangan dalam perekyuatannya tidak sesuai dengan apa yang
ada.

3.4 Faktor motivasi dan keberhasilan pengusaha di indonesia?


Di sini akan menceritakan beberapa contoh pengusaha yang sukses di Indonesia dan sekaligus
menjadi bukti bahwa negara berkembang khususnya Indonesia memiliki pengusaha yang suskes dan
sebagai contoh generasi muda bahwa berwirausaha akan membuat hidup makmur dan perekonomian
suatu negara akan sangat berkembang pesat.
1. Rahasia Berbisnis Bob Sadino
 Berani Memulai : harus berani memulai dan berusaha dengan penuh totalitas serta jangan
takut untuk gagal. Dan menanggapi kegagalan sebagai vitamin untuk meningkatkan
kualitas kerjanya. Dengan merasakan sakit kegagalan, mendorong manusia untuk
bangkit dan akhirnya mengetahui nikmat keberhasilan.
 Jangan terlalu banyak analisis : ketika seseorang memiliki ilmu yang melebihi orang lain
maka sebenarnya akan memikirkan hal yang negatif sehingga menghambat
kesuksesannya. Maka segera lakukanlah aksi bukan teori.
 Tidak ada kesuksesan yang instan : di butuhkan proses yang cukup panjang untuk bisa
meraih apa yang di impikan. Pengusaha harus berkomitmen pada kesusksesan yang telah
di impikan dan tidak cepat menyerah dalam menghadapi masalah.
 Memiliki mimpi yang besar karena pencapaikan bukan sekedar teori tetapi dilandasi niat
untuk mewujudkan cita-cita.
 Positif thingking yang memudahkan langkah menuju kesuksesan dan anda bisa lebih
optimis dalam menjalankan usaha dan bisa mengambil hikmah dari kegagalan yang di
temui.

2. Inspirasi Mentri Susi Pudjiastuti


 Jangan takut untuk bekerja, dan jangan bekerja untuk takut
 Bagi saya Ibu adalah segala-galanya, jalan rezeki dibuka dengan bakti kita pada
orangtua, hal yang membuat hati seorang ibu bahagia bukanlah harta, melainkan akhlak
seorang anak yang mulia.
 Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak,
sedangkan bekerja iklash bagian dari hati.
 Orang yang meraih kesuksesan tidak selalu orang yang pintar, tapi orang yang selalu
meraih kesuksesan adalah orang yang gigih dan pantang menyerah. Bagaimana caranya
mewujudkan impian agar sukses, kunci suksesnya adalah komitmen dengan apa yang
kita jalani
 Cita cita yang tinggi memang bukan kunci kesuksesan tapi rahasia orang sukses adalah
memiliki cita – cita tinggi.
 Bermimpilah setinggi tingginya
 Tidak peduli seberapa banyak uang di berikan. Saya bekerja demi nusa bangsa dan laut
indnonesia.
3. Rahasia kesusksesan Gojek
 Dampak yang di berikan kepada masyarakat yaitu memberikan lapangan pekerjaan baru
buat driver dan memberikan kemudahan bertransportasi bagi penumpang.
 Berfikir diluar linkaran normal memberdayakan semua pegawai gojek untuk berfikir di
luar kotak normal dan memutarbalikan filosofi umum.
 Berani mengambil keputusa dan membuat kesalahan menjelaskan tentang gagasan baru,
inovasi, dan ide ide cemerlang yang mendorong kemajuan perusahaan,
 Menghapus Ego dan pihak perusahaan mendorong pegawai untuk menghapus ego.
 Terobsesi kepada pelanggan dalam menggunakan jasa bisnisnya
 Evaluasi karyawan dilakukan sesusai dengan prinsip perusahaan bukan target.
 Dan bekerja dan memutuskan sesuatu harus berdasarkan data.

Itulah beberapa contoh pengusaha yang mampu memotivasi generasi muda dalam memulai
usahanya, sehingga menjadi acuan dan pelajaran yang sangat berharga bagi semuanya.

BAB IV
KESIMPULAN

Di satu sisi, mereka menunjukkan bahwa Hipotesis pertama didukung di bagian mengenai faktor-
faktor motivasi. Empat faktor motivasi dihasilkan dari penelitian ini: prestasi bisnis yang lebih besar,
kemerdekaan, faktor intrinsik dan keamanan kerja. Berdasarkan hasil ini dan mereka perbandingan
dengan temuan empiris di negara lain, dapat disimpulkan bahwa faktor motivasi dari pengusaha yang
generik di negara berkembang.
Sebaliknya, faktor keberhasilan hasil penelitian: posisi dalam masyarakat, keterampilan
interpersonal, persetujuan dan dukungan, kompetitif produk / jasa, kepemimpinan keterampilan, selalu
diinformasikan dan reputasi bisnis. Bagian tentang keberhasilan faktor menolak hipotesis, karena ada
berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengusaha. Struktur faktor-faktor ini ditentukan oleh
situasi di lingkungan setempat. Dengan demikian, hipotesis pertama didukung untuk motivasi faktor,
tetapi dalam waktu yang sama, itu ditolak karena faktor-faktor keberhasilan.
Dua hipotesis lain yang didukung oleh hasil yang diperoleh. Ditemukan bahwa alasan yang paling
penting untuk memutuskan untuk memiliki sebuah bisnis adalah “Untuk meningkatkan pendapatan
saya”, yang diharapkan, mengingat fakta bahwa pendapatan di negara-negara berkembang relatif
rendah. Hal itu juga menemukan bahwa variabel yang paling penting yang berkontribusi pada
kesuksesan bisnis pengusaha adalah “Layanan pelanggan yang baik” dan yang kedua peringkat variabel
adalah “produk yang baik dengan harga yang kompetitif”.
Temuan ini juga diharapkan karena fakta bahwa daya beli masyarakat yang tinggal di negara-
negara berkembang sangat mekanisme pasar yang rendah dan yang ada biasanya ada didirikan yang
akan mendukung terciptanya kompetisi yang kuat. Hasil ini memberikan wawasan baru ke dalam faktor-
faktor yang membentuk proses kewirausahaan di negara-negara berkembang. Dengan cara ini,
penelitian ini tentu merupakan kontribusi untuk sejumlah kecil penelitian empiris tentang topik ini dalam
mengembangkan negara.
Dengan demikian, penelitian empiris, seperti yang satu ini, lebih kemudian dipersilakan
untukmenjembatani kesenjangan yang ada antara teori kontemporer tentang kewirausahaan dan UKM,
di satu sisi, dan praktek miskin di negara-negara berkembang, di sisi lain. Memahami faktor motivasi
dan kesuksesan dapat membantu bagi para pengusaha dan UKM mereka, karena bisa mempengaruhi
peningkatan persentase usaha yang sukses.
BAB V
REFERENSI

-Ivan Stefanovic, Sloboda Prokic et al • Motivational and success factors of entrepreneurs...


Zb. rad. Ekon. fak. Rij. • 2010 • vol. 28 • sv. 2 • 251-269

http://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/Documents/Profil%20Bisnis%20U
MKM.pdf

https://life.idntimes.com/inspiration

You might also like