You are on page 1of 10

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.

3 Tahun 2015

IMPLIKASI PERUBAHAN PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MENJADI BADAN


PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) TERHADAP JAMINAN
SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
Hj. Suzanalisa1
Abstract
This study aims to identify and analyze changes PT. Jamsostek (persero) into BPJS
Ketenagakerjaan in realizing social security in indonesia and the implications of changes
in PT. Jamsostek (persero) into BPJS Ketenagakerjaan for social security employment in
indonesia. This study uses normative juridical research method using the conceptual
approach and the approach of legislation later interpretation, judging and evaluation of
all policies in the framework of the legal implications of social security as a result of
changes in employment in indonesia PT. Jamsostek (persero) into BPJS
Ketenagakerjaan. The study results obtained changes in PT. Jamsostek (persero) into
BPJS Ketenagakerjaan in realizing social security in indonesia has a positive impact on
employment embodiment of social security in indonesia by virtue of law no. 24 of 2011 on
the social security agency, among others: changes in the organization of soes became a
legal entity of public law entities; changes in the financial treatment in organizing body
both in terms of the separation of assets, entities organizers and participants as well as
financial reporting system is directly responsible to the president; changes in the
coverage required in the protection provided by BPJS Ketenagakerjaan of the formal
labor protection for all labor and implications change PT. Jamsostek (persero) into BPJS
Ketenagakerjaan for social security employment in indonesia provide adequate protection
and is absolutely needed by all workers in indonesia in everyday life, including his family
and for the country with the social security embodied accumulation of funds, involving the
entire state and are thus becoming a national national savings and strengthen national
resilience derived from the pooled fund managed by BPJS.
Keywords: Implications, Change, Social Security Employment
PENDAHULUAN UUD 1945 beserta amandemennya
Pembahasan jaminan sosial dapat tercapai, dan , Dan melalui PP
menjadi isu dunia yaitu Sistem Jaminan No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek
Sosial yang layak dan tepat dilihat dari sebagai badan penyelenggara Jaminan
Deklarasi yang dihasilkan oleh Sosial Tenaga Kerja. Program
Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) tentang Jamsostek memberikan perlindungan
HAM Tahun 1948 dan Konvensi dasar untuk memenuhi kebutuhan
International Labour Organization (ILO) minimal bagi tenaga kerja dan
merupakan Badan PBB yang bertugas keluarganya, dengan memberikan
memajukan kesempatan bagi laki-laki kepastian berlangsungnya arus
dan perempuan untuk memperluas penerimaan penghasilan keluarga
kesempatan kerja yang layak, sebagai pengganti sebagian atau
meningkatkan perlindungan sosial dan seluruhnya penghasilan yang hilang,
memperkuat dialog dalam menangani Pelaksanaan kegiatan PT.
berbagai masalah terkait dunia kerja. Jamsostek (Persero) merupakan
Sebagai tindak lanjut penegakan penyelenggara jaminan sosial tenaga
HAM atas jaminan sosial, Pemerintah kerja formal dan dilain sisi PT
Indonesia membentuk sebuah hukum Jamsostek (Persero) memiliki badan
berupa UU Nomor 3 Tahun 1992 hukum mempunyai ciri-ciri yaitu adanya
Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, harta kekayaan terpisah, mempunyai
yang selanjutnya disebut UU Jamsostek, tujuan tertentu, mempunyai kepentingan
sebagai cikal bakal dari pelaksanaan sendiri, dan ada organisasi yang teratur
jaminan sosial di Indonesia agar apa sebagaimana dicantumkan dalam Pasal
yang dicita-citakan dalam tujuan Pasal 2 Undang Undang Nomor 40
pembentukan Negara dan pembukaan Tahun 2007 menyatakan bahwa :
Pasal 2
1 Perseroan harus mempunyai
Dosen Fakultas Hukum Universitas
Batanghari maksud dan tujuan serta kegatan

119
Implikasi Perubahan PT. Jamsostek (PERSERO) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Terhadap Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

usaha yang tidak bertentangan harus dirubah dari Perseroan Terbatas


dengan ketentuan peraturan yang sampai saat ini masih mencari
perundang undangan, ketertiban keuntungan menjadi badan hukum
umum, dan atau kesusilaan. publik yang tidak mencari keuntungan
Kepentingan sendiri inilah yang dari operasionalnya sebagaimana
melemahkan PT Jamsostek (Persero) dicantumkan dalam Pasal 7 Undang
dikarenakan oleh PT. Jamsostek Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
(Persero) sudah menjadi wajib pajak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
badan dan menyetorkan dividen kepada Merujuk penyataan Pasal 62 UU
Pemerintah, yang melalui APBN sudah BPJS, saat ini PT. Jamsostek (Persero)
didistribusikan ke daerah-daerah dan telah berubah menjadi BPJS
adanya merujuk. Adanya kepentingan Ketenagakerjaan dan telah beroperasi
sendiri dan mencari keuntungan bagi lebih dari satu tahun dalam mencapai
Pemerintah dan memberikan jaminan tujuan yaitu bertujuan untuk
sosial yang menyeluruh bagi seluruh mewujudkan terselenggaranya
rakyat Indonesia dalam memenuhi pemberian jaminan terpenuhinya
kebutuhan dasar hidup yang layak dan kebutuhan dasar hidup yang layak bagi
meningkatkan martabatnya menuju setiap Peserta dan/atau anggota
terwujudnya masyarakat Indonesia yang keluarganya. Dengan adanya perubahan
sejahtera, adil dan makmur. PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS
Hal inilah menjadi isu Ketenagakerjaan, menarik bagi penulis
didengungkan konsep pemikiran sistem untuk melihat implikasi perubahan
jaminan sosial nasional, maka Jaminan Sosial Tenaga Kerja setelah
menjelang akhir kepemimpinan presiden menjadi BPJS Ketenagakerjaan, maka
ke 4, Megawati Soekarno Putri sehingga Judul kajian ini adalah “Implikasi
dibentuklah Undang-Undang Nomor 40 Perubahan PT. Jamsostek (Persero)
Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Menjadi Badan Penyelenggara
Sosial Nasional, selanjutnya disebut UU Jaminan Sosial (BPJS) Terhadap
SJSN. Hal ini sebagai tanda bahwa Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Di
Indonesia sedang memasuki babak baru Indonesia”
yaitu fase perubahan/reformasi sistem Perumusan Masalah
jaminan sosial walaupun dilain sisi UU Berdasarkan latar belakang yang
SJSN ini dinilai oleh pihak-pihak dipaparkan diatas, maka penulis
tertentu sebagai produk politik merumuskan permasalahan sebagai
menjelang pemilihan presiden. berikut:
Pada Tanggal 25 November 2011, 1. Bagaimanakah Perubahan PT.
Pemerintah dibentuklah Undang Undang Jamsostek (Persero) menjadi BPJS
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Ketenagakerjaan dalam mewujudkan
Penyelenggara Jaminan Sosial (UU jaminan sosial di Indonesia?
BPJS). Dicantumkan dalam Pasal 3 2. Bagaimanakah Implikasi perubahan
Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 PT. Jamsostek (Persero) menjadi
tentang Badan Penyelenggara Jaminan BPJS Ketenagakerjaan terhadap
Sosial memiliki tujuan untuk jaminan sosial ketenagakerjaan di
mewujudkan terselenggaranya Indonesia?
pemberian jaminan terpenuhinya METODE PENULISAN
kebutuhan dasar hidup yang layak bagi Dalam penelitian ini penulis akan
setiap Peserta dan/atau anggota menggunakan metode penelitian yuridis
keluarganya dan BPJS berbadan hukum normatif dengan menggunakan
publik dan bertanggung jawab kepada pendekatan konseptual (conceptual
Presiden dalam menyelenggarakan approach) dan pendekatan perundang-
jaminan sosial berdasarkan prinsip undangan (normative approach)
nirlaba sesuai dengan prinsip Sistem selanjutnya dilakukan analisis terhadap
Jaminan Sosial Nasional. Ini disinyalir pengertian-pengertian hukum dan
sebagai salah satu sebab bahwa bentuk norma-norma hukum, dengan cara
badan hukum PT. Jamsostek (Persero) melihat isi dari berbagai macam

120
Implikasi Perubahan PT. Jamsostek (PERSERO) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Terhadap Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

peraturan perundang-undangan yang Berkaitan dengan penelitian


berhubungan dengan masalah proses ini salah satu Badan
persiapan PT. Jamsostek (Persero) Penyelenggara Jaminan Sosial
bertransformasi menjadi BPJS adalah PT. Jamsostek (Persero)
Ketenagakerjaan. Kemudian dilakukan merupakan badan yang
interpretasi, menilai dan melakukan menyelenggarakan program
evaluasi terhadap semua kebijakan jaminan sosial memberikan
hukum yang berhubungan dengan perlindungan bagi tenaga kerja
masalah jaminan sosial tenaga kerja, terhadap risiko sosial-ekonomi
hukum ketenagakerjaan, sistem yang menimpa tenaga kerja dalam
operasional dan pengawasan dalam melakukan pekerjaan baik berupa
rangka implikasi jaminan sosial kecelakaan kerja, sakit, hari tua,
ketenagakerjaan di Indonesia akibat maupun meninggal dunia. Sejak
perubahan PT. Jamsostek (Persero) berlakunya khususnya Pasal 5
menjadi BPJS Ketenagakerjaan. ayat (3) Undang Undang Nomor
A. Implikasi Perubahan Pt. 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jamsostek (Persero) Menjadi Jaminan Sosial Nasional maka
Badan Penyelenggara Jaminan PT. Jamsostek (Persero) adalah
Sosial (BPJS) Terhadap Jaminan salah satu badan penyelenggara
Sosial Ketenagakerjaan Di Jaminan Sosial yang ada
Indonesia salahsatunya Jamsostek maka
1. Perubahan PT. Jamsostek dinyatakan sebagai Badan
(Persero) menjadi BPJS Penyelenggara Jaminan Sosial.
Ketenagakerjaan dalam Mewujudkan harapan
mewujudkan jaminan sosial di negara Indonesia sebagaimana
Indonesia maka tindakan Pemerintah dilihat
Semenjak berlakunya pada Pasal 5 Ayat (1) Undang
Undang Undang Nomor 40 Tahun Undang Nomor 40 Tahun 2004
2004 tentang Sistem Jaminan tentang Sistem Jaminan Sosial
Sosial Nasional.Sistem Jaminan Nasional, maka harus Badan
Sosial Nasional merupakan suatu Penyelenggara Jaminan Sosial
tatacara penyelenggaraan program dengan Undang Undang yang
jaminan sosial kepada setiap merupakan transformasi keempat
penduduk yang diharapkan dapat Badan Usaha Milik Negara untuk
memenuhi kebutuhan dasar hidup mempercepat terselenggaranya
yang layak apabila terjadi hal-hal Sistem Jaminan Sosial Nasional
yang dapat mengakibatkan bagi seluruh rakyat Indonesia.
hilang/berkurangnya pendapatan Badan penyelenggara ini
karena menderita sakit, berbentuk badan hukum
mengalami kecelakaan, berdasarkan prinsip
kehilangan pekerjaan, memasuki kegotongroyongan, nirlaba,
usia lanjut atau pensiun. keterbukaan, kehati-hatian,
Pemerintah bersama Dewan akuntabilitas, portabilitas. Maka
Perwakilan Rakyat bermufakat diterbitkanlah Undang Undang
untuk melakukan perubahan oleh Pemerintah yaitu No. 24
struktur, bentuk badan hukum, Tahun 2011 tentang Badan
bisnis proses, program yang Penyelenggara Jaminan Sosial .
diselenggarakan bahkan azas-azas Sebagaimana dimaksudkan dalam
yang akan mendasari Pasal 2 Undang Undang No 24
penyelenggaraannya dengan Tahun 2011 tentang Badan
mengundangkan Undang Undang Penyelenggara Jaminan Sosial
Nomor 24 Tahun 2011 Tentang memiliki tujuan mewujudkan
Badan Penyelenggara Jaminan terselenggaranya pemberian
Sosial (BPJS) pada 25 November jaminan terpenuhinya kebutuhan
2011. dasar hidup yang layak bagi

121
Implikasi Perubahan PT. Jamsostek (PERSERO) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Terhadap Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

setiap Peserta dan/atau anggota kerja hanya bagi perusahaan /


keluarganya. Bentuk dan ruang pengusaha yang memperkerjakan
lingkup Badan Penyelenggara tenaga kerja sebanyak 10
Jaminan Sosial ini terdiri dari dua (sepuluh) orang atau lebih, atau
yaitu: Badan Penyelenggara membayar upah paling sedikit Rp.
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 1.000.000,- (satu juta rupiah)
dan Badan Penyelenggara sebulan, wajib mengikutsertakan
Jaminan Sosial Kesehatan dengan tenaga kerjanya dalam program
berbadan hukum public dan Jaminan sosial tenaga kerja
bertanggung jawab kepada sebagaimana dirumuskan dalam
Presiden sebagaimana Pasal 2 ayat (3) Peraturan
dicantumkan Pasal 5 dan 7 Pemerintah Nomor 84 Tahun
Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan
2011 tentang Badan Kesembilan tentang
Penyelenggara Jaminan Sosial. Penyelenggaraan Program
Selanjutnya dicantumkan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
dalam Pasal 62 Undang Undang dalam mendapatkan perlindungan
No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Program Jaminan Kecelakaan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kerja (JKK), Program Jaminan
maka semenjak tanggal 1 Januari Hari Tua (JHT), Program Jaminan
2014, PT Jamsostek (Persero) Kematian (JKm), Program
dinyatakan dibubarkan tanpa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
likuidasi berubah menjadi BPJS (JPK).
Ketenagakerjaan dimana semua Perubahan PT Jamsostek
asset dan liabilitas serta hak dan (Persero) menjadi BPJS
kewajban hukum PT Ketenagakerjaan, membawa
Jamsostekpun berubah menjadi dampak positif terhadap jaminan
hak BPJS , begitupun status sosial ketenagakerjaan di
pegawainya. Selanjutnya PT Indonesia dimana ruang lingkup
Jamsostek (persero) tidak lagi program Jaminan Sosial menjadi
menyelenggarakan program lebih luas dan kepersertaan dalam
jaminan pemeliharaan kesehatan perlindungan program Program
digantikan oleh BPJS kesehatan. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
Perubahan jaminan sosial Program Jaminan Hari Tua (JHT),
yang bernama PT Jamsostek Program Jaminan Kematian
(persero) memberikan (JKm), Program Jaminan Pensiun
perlindungan Program Jaminan sedangkan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK), Program Kesehatan secara otomatis
Jaminan Hari Tua (JHT), Program dibawah perlindungan BPJS
Jaminan Kematian (JKm), Kesehatan. Selanjutnya
Program Jaminan Pemeliharaan sebagaimana dicantumkan dalam
Kesehatan (JPK) menjadi Badan Pasal 14 Undang Undang Nomor
Penyelenggara Jaminan Sosial 24 Tahun 2011 Tentang Badan
Ketenagakerjaan yang Penjaminan Jaminan Sosial
memberikan perlindungan diatur ketentuan mengenai
Program Jaminan Kecelakaan kepersertaan BPJS
Kerja (JKK), Program Jaminan Ketenagakerjaan bersifat wajib
Hari Tua (JHT), Program Jaminan bagi setiap orang, termasuk orang
Kematian (JKm), Program asing yang bekerja paling sedikit
Jaminan Pensiun telah terjadi 6 (enam) bulan di Indonesia,
pergeseran model menuju lebih wajib menjadi peserta program
baik. Hal ini dilakukan pada saat Jaminan Sosial.
berbadan hukum dan bernama PT Selanjutnya point (2) dan
Jamsostek (persero) perlindungan (4) Tranformasi yang dilakukan
program jaminan sosial tenaga oleh Jamsostek ke BPJS sangat

122
Implikasi Perubahan PT. Jamsostek (PERSERO) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Terhadap Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

membutuhkan dorongan dan Undang Undang BPJS) dan


energy dalam menyiapkan, Nirlaba.PT Jamsostek (Persero)
melakukan, mengelolaan merupakan perusahaan yang
perubahan dari bentuk, karakter, berbadan hukum Perseroan
dan penampilan, asset hingga Terbatas yang didirikan oleh
pertanggungjawaban dalam Negara sebagai badan hukum
mencapai visi BPJS public.
Ketenegakerjaan yaitu Ada 5 Implikasi Perubahan PT
perubahan yang mendasar yaitu, Jamsostek (Persero) berubah
perubahan badan hukum menjadi BPJS Ketenagakerjaan
organisasi BUMN menjadi badan memiliki wewenang yang lebih
hukum publik, perubahan dari sebelumnya untuk membuat
perlakuan keuangan pada badan keputusan, ketetapan atau
penyelenggara baik dalam hal peraturan yang mengikat umum
pemisahan aset, badan dalam menagih pembayaran iuran
penyelenggara dan peserta peserta, menempatkan Dana
maupun sistem pelaporan Jaminan Sosial untuk investasi
keuangan. Kemudian, perubahan jangka pendek dan jangka
cakupan kepesertaan wajib dari panjang dengan
tenagakerja formal menjadi mempertimbangkan aspek
perlindungan untuk seluruh likuiditas, solvabilitas, kehati-
tenagakerja. Selanjutnya, hatian, keamanan dana dan hasil
perubahan pengalihan wewenang yang memadai serta melakukan
pelaksanaan inspeksi kepatuhan pengawasan dan pemeriksaan atas
kepesertaan dalam sistem kepatuhan Peserta dan Pemberi
penegakan hukum dari Kerja dalam memenuhi
Kementerian Tenaga Kerja kewajibannya sesuai dengan
kepada BPJS Ketenagakerjaan ketentuan peraturan perundang-
serta perubahan manfaat dan undangan jaminan sosial nasional
Jaminan Hari Tua, Jaminan yaitu Undang Undang Nomor 40
Kecelakaan Kerja, Jaminan tahun 2004 tentang Sistem
Kematian, Jaminan Pemeliharaan Jaminan Sosial Nasional dan juga
Kesehatan menjadi Jaminan Hari terjadi perubahan penghapusan
Tua, Jaminan Kematian, Jaminan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan,
Kecelakaan Kerja, pensiun. sebesar 6% dari upah sebulan bagi
Transformasi PT Jamsostek tenaga kerja yang sudah
merupakan satu perubahan model berkeluarga, dan 3% dari upah
bisnis yang dibangun dengan sebulan bagi tenaga kerja yang
semangat profesionalitas yang belum berkeluarga berdasarkan
dimiliki bersama.Sehingga Peraturan Pemerintah Nomor 84
mengalami perkembangan yang Tahun 2013 tentang Perubahan
signifikant dari segi manfaat dan Kesembilan Atas Peraturan
pelayanan serta kinerja investasi Pemerintah Nomor 14 Tahun
yang memegang prinsip dengan 1993 Tentang Penyelenggaraan
tetap berpegang pada tata kelola Program Jaminan Sosial Tenaga
perusahan yang baik dalam Kerja Pasal 9 Ayat (4) dan
memperluas cakupan kepesertaan ketentuan-ketentuan Pasal 33
jaminan sosial. sampai dengan Pasal 46
Perubahan pada bentuk PT dihapuskan.
Jamsostek sebagai Badan Hukum Semuanya menjadi Sistem
berbentuk Perseroan terbatas dan Jaminan Sosial yang
merupakan badan usaha milik diselenggarakan oleh BPJS
Negara menjadi perluasan Ketenagakerjaan sebagaimana
wewenang dibawah presiden yang diatur di dalam Peraturan
berbadan hukum Publik (Pasal 7 Pemerintah ini yaitu Pemberi

123
Implikasi Perubahan PT. Jamsostek (PERSERO) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Terhadap Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Kerja selain Penyelenggara tercantum dalam Undang Undang


Negara mewajibkan mendaftarkan Nomor 24 Tentang Badan
diri dan pekerjanya termasuk Penyelenggara Jaminan Sosial
anggota keluarganya sebagai menyelenggarakan sistem
peserta kepada BPJS jaminan sosial dengan pronsip
Ketenagakerjaan setempat (Pasal kegotongroyongan, nirlaba,
2) ikut dalam program jaminan keterbukaan, kehati-hatian,
sosial tenaga kerja terdiri dari atas akuntabilitas, portabilitas,
: pertama, Jaminan berupa uang kepesertaan bersifat wajib, dana
(Jaminan Kecelakaan Kerja, amanat.
Jaminan Kematian, Jaminan Hari 2. Implikasi perubahan PT.
Tua) dan kedua, Jaminan berupa Jamsostek (Persero) menjadi
pelayanan (Jaminan Pemeliharaan BPJS Ketenagakerjaan
Kesehatan). terhadap jaminan sosial
Selanjutnya PT Jamsostek ketenagakerjaan di Indonesia
(Persero) juga harus Implikasi perubahan PT.
mentransformasi menjadi Jamsostek (Persero) menjadi
lembaga nirlaba sebagai salah BPJS Ketenegakerjaan Terhadap
satu prinsip dari BPJS dalam Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
menyelenggarakan Sistem dari awal telah terlihat dari
Jaminan Sosial Nasional.Dalam prinsip – prinsip operasional yang
penjelasan Undang Undang dijalankan dalam program
Nomor 24 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan Jaminan
BPJS, pengertian nirlaba yaitu kecelakaan kerja, jaminan hari tua
perusahaan yang tidak mencari dan jaminan pensiun serta
keuntungan bagai pendiri maupun jaminan kematian sebagaimana
pengurusnya tetapi prinsip dicantumkan dalam Pasal 4
pengelolaan usaha yang Undang Undang Nomor 24 Tahun
mengutamakan penggunaan hasil 2011 tentang Badan
pengembangan dana untuk Penyelenggara Jaminan Sosial.
memberikan manfaat sebesar- Adapun prinsip-prinsip yang
besarnya bagi seluruh peserta diselenggarakan yaitu :
BPJS. a. Prinsip kegotongroyongan
Perubahan selanjutnya adalah prinsip kebersamaan
adalah status kepegawaian, antar peserta dalam
jaringan di daerah dengan menanggung beban biaya
Lembaga Pemerintah, jaringan Jaminan Sosial, yang
teknologi informasi. PT. diwujudkan dengan kewajiban
Jamsostek (Persero) dalam setiap peserta membayar iuran
operasi management sesuai dengan tingkat Gaji,
menggunakan semi otomasi, Upah, atau penghasilannya.
pengelolaan Sumber Daya b. Prinsip Nirlaba adalah prinsip
Manusia secara partially pengelolaan usaha yang
implemented (tata kelola hanya mengutamakan penggunaan
sebatas melaksanakan peraturan- hasil pengembangan dana
peraturan yang telah diterbitkan), untuk memberikan manfaat
Penggunaan IT secara supporting sebesar-besarnya bagi seluruh
unit, dan pengelolaan keuangan peserta.
dengan prinsip-prinsip entitas c. Prinsip keterbukaan adalah
bisnis profit untuk mendapatkan prinsip mempermudah akses
return optimal. informasi yang lengkap, benar
Operasional BPJS dan jelas bagi setiap peserta
Ketenegakerjaan yang d. Prinsip akuntabilitas adalah
dilaksanakan pada tanggal 1 prinsip pelaksanaan program
Januari 2014 sebagaimana dan pengelolaan keuangan

124
Implikasi Perubahan PT. Jamsostek (PERSERO) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Terhadap Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

yang akurat dan dapat pendorong perubahan organisasi


dipertanggungjawabkan dari aspek eksternal dan aspek
e. Prinsip portabilitas adalah internal dari BPJS
prinsip memberikan jaminan Ketenagakerjaan sendiri
yang berkelanjutan meskipun senantiasa melakukan
Peserta berpindah pekerjaan penyesuaian kapasitas dalam
atau tempat tinggal dalam memenuhi perubahan lingkungan.
wilayah Negara Kesatuan Dilain sisi implikasi
Republik Indonesia perubahan ini juga berdampak
f. Prinsip kepesertaan bersifat bagi Negara dengan adanya
wajib adalah prinsip yang jaminan sosial diwujudkan
mengharuskan seluruh pemupukan dana yang melibatkan
penduduk menjadi peserta seluruh komponen Negara dan
Jaminan Sosial, yang bersifat nasional sehingga
dilaksanakan secara bertahap. menjadi tabungan nasional dan
g. Prinsip dana amanat adalah memperkuat ketahanan nasional.
bahwa iuran dan hasil Hal ini dapat dilihat dari badan
pengembangannya merupakan hukum yang telah berubah PT
dana titipan dari Peserta untuk Jamsostek (Persero) menjadi
digunakan sebesar-besarnya BPJS Ketenagakerjaan berbadan
bagi kepentingan Jaminan hukum publik bertanggung jawab
Sosial. langsung kepada Presiden.
h. Terakhir hasil pengelolaan Berdasarkan Undang Undang
Dana Jaminan Sosial Nomor 40 Tahun 2007 Tentang
dipergunakan seluruhnya Perseroan menyatakan bahwa
untuk pengembangan program Penamaman modal, pembagian
dan untuk sebesar-besarnya laba sesuai dengan perintah
kepentingan Peserta. Dewan Komisaris dan
Keseriusan negara dalam orientasinya hanya mengejar laba
menjalankan program jaminan dan berada dibawah kewenangan
sosial bagi program BPJS penegakan hukum masih di
Ketenagakaerjaan adalah modal Kementrian Tenaga Kerja,
awal pembentukan BPJS sedangkan BPJS Ketenagakerjaan
ketenagakerjaan selain peralihan dengan berbadan hukum publik
asset dari badan penyelenggara dan dana yang terhimpun tersebut
yang ada seperti PT. Jamsostek dikelola oleh BPJS diharapkan
(Persero) untuk BPJS menjadi akumulasi modal dengan
Ketenagakerjaan sebesar adanya system pelaporan
Rp. 500.000.000.000,00 (lima keuangan pemisahan asset
ratus miliar rupiah) berbentuk penyelenggara dan asset peserta
tunas dan merupakan kekayaan serta perubahan pelaporan
Negara yang dipisahkan keuangan sehingga dalam
bersumber dari Anggaran pembiayaan pembangunan Negara
Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia dari adanya investasi
Tahun anggaran 2013. untuk dibentuknya Badan
Dengan asset besar dimiliki Penyelenggara Jaminan Sosial
oleh BPJS Ketenagakerjaan maka khususnya BPJS Ketenegakerjaan
implikasi jaminan sosial bagi dalam memberikan manfaat
seluruh tenaga kerja dapat sistem jaminan sosial bagi
terlaksana di Indonesia. Dalam kepentingan seluruh rakyat
operasionalnya BPJS Indonesia berdasarkan asas-asas
ketenagakerjaan melaksanakan yang tercantum dalam Undang
scanning environment aspek Undang Nomor 24 Tahun 2011
PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Tentang BPJS Pasal 2, sebagai
Teknologi) yang menjadi berikut :

125
Implikasi Perubahan PT. Jamsostek (PERSERO) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Terhadap Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

a. Asas kemanusiaan, adalah asas Pemerintah Nomor 85 Tahun


yang terkait dengan 2013 tentang Tata Cara Hubungan
penghargaan terhadap Antar Lembaga Badan
martabat manusia Penyelenggara Jaminan Sosial
b. Asas manfaat, asas yang Pasal 6 sampai dengan Pasal 10,
bersifat operasional bahwa kerjasama yang
menggambarkan pengelolaan dilaksanakan oleh BPJS
yang efektif an efisien Ketenagakerjaan dengan
c. Asas Keadilan sosial bagi Organisasi – organisasi di dalam
seluruh rakyat Indonesia dan diluar negeri yang terkait
adalah asas yang bersifat idiil. dalam sebuah ikatan perjanjian
Maksudnya suatu cita-cita kerjasama.
yang hendak dicapai dalam Terakhir keanggotaan BPJS
kehidupan bernegara Ketenagakerjaan dalam organisasi
sebagaimana di dalam UUD atau lembaga internasional di
1945. bidang Jaminan Sosial Tenaga
implikasi perubahan yang Kerja baik atas nama BPJS
telah diperhitungkan ini dengan dan/atau bertindak mewakili
berjalannnya program jaminan Negara Indonesia diatur dalam
sosial yang diselenggarakan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 85
BPJS Ketenagakerjaan, maka Tahun 2013 tentang Tata Cara
menjadi tugas, tanggungjawab Hubungan Antar Lembaga Badan
dan wewenang yang besar. Penyelenggara Jaminan Sosial
Sehingga BPJS ketenagakerjaan Pasal 6 sampai dengan Pasal 11
harus rencana stategis dengan sampai dengan Pasal 19. Didalam
prinsip – prinsip dasar sebagai peraturan ini dijelaskan bahwa
berikut : BPJS Ketenagakerjaan yang
a. Jaminan sosial rencananya hendak menjadi
ketenagakerjaan dilandasi anggota atau lembaga
filosofi kemandirian dan harga internasional harus memberikan
diri untuk mengatasi resiko keterangan-keterangan (indentitas
sosial ekonomi. lembaga internasional yang
b. Agar pembiayaan dan manfaat hendak bergabung menjadi
optimal, pelaksanaan program anggota, maksud dan tujuan
jaminan sosial ketenagakerjaan keanggotaan, kontribusi yang
dilakukan secara gotong wajib ditanggung/dibayar oleh
royong, dimana yang muda Pemerintah Indonesia sebagai
membantu yang tua yang sehat implikasi dari keanggotaan
membantu yang sakit dan yang tersebut, manfaat menjadi anggota
berpenghasilan tinggi untuk kemajuan BPJS
membantu yang Ketenagakerjaan dalam
berpenghasilan rendah. menjalankan tugasnya, anggaran
Tata cara hubungan antara dasar atau statuta organisasi
BPJS Ketenegakerjaan dengan lembaga internasional tersebut
lembaga-lembaga dimaksud yang mengharuskan atas nama
diatur oleh Peraturan Pemerintah Negara) kepada Dewan Jaminan
Nomor 85 Tahun 2013 tentang Sosial Nasional dilanjutkan
Tata Cara Hubungan Antar kepada Kementerian Luar Negeri
Lembaga Badan Penyelenggara dan usulan tersebut
Jaminan Sosial. Peraturan dikoordinasikan dan dibahas oleh
Pemerintah Nomor 85 Tahun Kementerian Sekretariat Negara
2013 tentang. Hubungan sesuai dengan Peraturan
kerjasama dengan organisasi di Pemerintah tentang ketentuan
dalam dan diluar negeri teknis selanjutnya, persetujuan
tatacaranya diatur Peraturan atau tidak menjadi anggota

126
Implikasi Perubahan PT. Jamsostek (PERSERO) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Terhadap Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

lembaga internasional ditentukan 1. Perubahan PT. Jamsostek (Persero)


oleh Menteri Luar Negeri. menjadi BPJS Ketenagakerjaan dalam
Pelayanan publik yang akan mewujudkan jaminan sosial di Indonesia
dikenakan oleh Pemerintah mempunyai dampak positif terhadap
perwujudan jaminan sosial
Pusat/Provinsi/Kabupten/Kota
ketenagakerjaan di Indonesia dengan
atas permintaan BPJS berdasarkan Undang Undang Nomor 24
Ketenagakerjaan berdasarkan Tahun 2011 tentang Badan
Peraturan Pemerintah Nomor 86 Penyelenggara Jaminan Sosial antara lain
Tahun 2013 Tentang Tatacara :
Pengenaan Sanksi Administratif a. perubahan badan hukum organisasi
Kepada Pemberi Kerja Selain BUMN menjadi badan hukum
Penyelenggara Negara dan Setiap publikyang penyelenggaraannya
Orang, Selain Pemberi Kerja, menggunakan prinsip
Pekerja, dan Penerima Bantuan kegotongroyongan, nirlaba,
keterbukaan, kehati-hatian,
Iuran Dalam Penyelenggaraan
akuntabulitas, portabilitas,
Jaminan Sosial Pasal 9, yaitu : kepersertaan bersifat wajib, dana
a. Pemberi Kerja Selain amanat dan hasil pengelolaan dana
Penyelenggara Negara dipergunakan seluruhnya untuk
1) Perizinan terkait usaha pengembangan program dan sebear-
2) Izin yang diperlukan dalam besarnya untuk kepentingan peserta.
mengikuti tender proyek b. perubahan perlakuan keuangan pada
3) Izin memperkerjakan badan penyelenggara baik dalam hal
tenaga kerja asing pemisahan aset, badan penyelenggara
4) Izin perusahaan penyedia dan peserta maupun sistem pelaporan
keuangan bertanggung jawab
jasa pekerja/buruh
langsung kepada Presiden.
5) Izin mendirikan bangunan c. perubahan cakupan kepesertaan wajib
(IMB) dalam perlindungan yang diberikan
b. Setiap orang, selain pemberi oleh BPJS Ketenagakerjaan dari
kerja, Pekerja dan Penerima tenagakerja formal menjadi
bantuan iuran perlindungan untuk seluruh
1) Izin Mendirikan Bangunan tenagakerja dan perubahan
(IMB) pengalihan wewenang pelaksanaan
2) Surat Izin Mengemudi inspeksi kepatuhan kepesertaan
(SIM) dalam sistem penegakan hukum dari
Kementerian Tenaga Kerja kepada
3) Sertifikat Tanah
BPJS Ketenagakerjaan serta
4) Paspor perubahan manfaat dari Jaminan Hari
5) Surat Tanda Nomor Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja,
Kendaraan. Jaminan Kematian, Jaminan
Sanksi-sanksi administratif Pemeliharaan Kesehatan menjadi
yang telah diuraikan ini dilakukan Jaminan Hari Tua, Jaminan
oleh Negara dalam rangka mencapai Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja
tujuan Sistem Jaminan Sosial yaitu dan JaminanPensiun.
memberikan jaminan terpenuhinya 2. Implikasi perubahan PT. Jamsostek
kebutuhan dasar hidup yang layak (Persero) menjadi BPJS
bagi setiap peserta dan/atau anggota Ketenagakerjaan terhadap jaminan
keluargnya yaitu seluruh rakyat
sosial ketenagakerjaan di Indonesia
Indonesia, yang akhirnya implikasi
transformasi PT (Jamsostek) Persero
memberikan perlindungan yang
menjadi BPJS Ketenagakerjaan layak dan mutlak dibutuhkan oleh
terwujud bagi semua kepentingan setiap tenaga kerja di Indonesia
komponen-komponen kehidupan dalam kehidupan sehari-hari
berbangsa dan bernegara. termasuk keluarganya diharapkan
SIMPULAN mampu memberikan rasa aman
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut yang akhirnya akan
permasalahan di atas, maka dapat membantu tenaga kerja untuk
disimpulkan bahwa : meningkatkan produktivitasnya

127
Implikasi Perubahan PT. Jamsostek (PERSERO) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Terhadap Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

sehingga dapat menguntungkan H.R. Abdussalam, Hukum


pengusaha (pemberi kerja) terhadap Ketenagakerjaan (Hukum
produk yang dihasilkan baik barang Perburuhan) Yang telah Direvisi,
maupun jasa berdampak pada Cetakan Ketiga, Restu Agung,
kesejanteraan karyawan itu sendiri Jakarta, 2009.
misalnya gaji dan insentif menjadi Hotbonar SInaga, Membangun Jaminan
naik dan terbukanya lowongan kerja Sosial Menuju Negara
baru dan dilain sisi implikasi Kesejahteraan, Cet.1, CV. Java
perubahan ini bagi Negara dengan Media Network (anggota IKAPI),
adanya jaminan sosial diwujudkan Mei 2009.
pemupukan dana yang melibatkan Iman Soepomo, Pengantar Hukum
seluruh komponen Negara dan Perburuhan, Djambatan, Jakarta,
bersifat nasional sehingga menjadi 1981.
tabungan nasional dan memperkuat Lalu Husni, Pengantar Hukum
ketahanan nasional yang bersumber Ketenagakerjaan Indonesia, PT.
dari dana yang terhimpun tersebut Raja Grafindo Persada, Jakarta,
dikelola oleh BPJS diharapkan 2000.
menjadi akumulasi modal dalam Direktorat Kependudukan,
pembiayaan pembangunan Negara Kesejahteraan Sosial, dan
Indonesia. Pemberdayaan Perempuan
DAFTAR PUSTAKA BAPPENAS, “Desain Sistem
Buku-buku Perlindungan Terpadu”, 2003.
Adi, Isbandi Rukminto, Intervensi Purwoko, Bambang, Sistem Proteksi
Komunitas: Pengembangan Sosial Dalam Dimensi Ekonomi,
Masyarakat Sebagai Upaya Oxford Graventa Indonesia,
Pemberdayaan Masyarakat. PT Jakarta, 2011.
Raja Grafindo Persada,Jakarta, Renstra BPJS Ketenagakerjaan 2014-
2008. 2018.
Abdul Khakim, Pengantar Hukum Ridwan Marpaung, Kamus Populer
Ketenagakerjaan Indonesia, Citra Pekerja Sosial, 1988.
Aditya Bakti Bandung, 2003. Sentanoe Kertonegoro, Jaminan Sosial
Barda Nawawi Arief, Masalah dan Pelaksanaannya di
Penegakan Hukum dan Kebijakan Indonesia, Mutiara, Jakarta.
Penanggulangan Kejahatan, PT. Sulastomo, Sistem Jaminan Sosial,
Citra Aditya Bakti, Bandung, Kompas, Jakarta, 2011.
2001. Salim HS, Pengantar Hukum Perdata
Chidir Ali, Badan Hukum dan Tertulis (BW), Sinar Grafika,
Kedudukan Badan Hukum Cetakan kelima, Jakarta, 2008.
Persroan, PErkumpulan, Majalah/Jurnal/Buletin/Seminar
Koperasi, Yayasan, Wakaf, BAPPENAS, Seminar Sehari
Alumni, Bandung, 2004. “Membangun Sistem Jaminan
Chazali H. Situmorang, Chazali H. SosialYang Dapat Terlaksana,
Situmorang, Reformasi Jaminan Efisien, Dan Adil”, Agustus 2004.
Sosial di Indonesia, Cinta Siti Adiprigandari Adiwoso Suprapto,
Indonesia, Depok, 2013. Pola Tanggung Jawab Sosial
Dinna Wisnu, Politik Sistem Jaminan Perusahaan Lokal di Jakarta,
Sosial, PT. Gramedia, Jakarta dalam Jurnal Filantropi dan
2012. Masyarakat MAdani : Galang,
Helena Poerwanto dan Syaifullah, ISSN 1858-4055, 2006.
Hukum Perburuhan Bidang Website
Kesehatan dan Keselamatan ww.bpjsketenagakerjaan.go.id
Kerja, Badan Penerbit Fakultas
Hhukum Universitas Indonesia,
Jakarta, 2005.

128
Implikasi Perubahan PT. Jamsostek (PERSERO) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Terhadap Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia

You might also like