You are on page 1of 10

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.

1, Maret 2010

HUBUNGAN DEPRESI DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KADAR GULA DARAH


PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2
DI RSUD SRAGEN

Atyanti Isworo1 dan Saryono2


1,2)Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a chronic metabolic disease that may have debilitating effect
toward the whole life of type 2 diabetic patient, not only the physical aspect but also
psychological aspect. Depression is one psychological disorder, therefore this condition
requires a comprehensive management with involving family on nursing care. The purpose of
this study was to identify the correlation among depression and family support with blood
glucose level of type 2 DM patients.
This study used an analytic correlational design with cross-sectional approach,
recruited 166 respondents by purposive sampling method at Outpatient Ward of Internal
Medicine Clinic, Sragen Public Hospital on September until November 2008. The CES-D
(Center for Epidemiological Studies-Depressed Mood Scale) was used to assesed depressive
symptoms while the DFBC (The Diabetes Family Behavior Checklist) to determine the total
score of family support. Chi Square, t-test independent and a multiple logistic regression were
used to examine the relationship of depression and family support with blood glucose.
The result revealed that there were significant relationships among depression and
blood glucose level (p value 0,0005) and family support (p=0,0005). There was no significant
correlation between economic status and blood glucose level (p=0,052). In addition, family
support became the most dominant factor related to blood glucose level (OR=10,925).
Meanwhile, age, education level, and complications became the confounding factors. It
concluded that there were relationship among depression and family support with blood
glucose level of type 2 DM patients. The findings of this study suggested that screening
individuals with diabetes for depressive symptoms and participation of family would be
important aspect of diabetes care.

Keywords: depression, family support, blood glucose level, diabetes mellitus.

PENDAHULUAN
Diabetes Melitus adalah masuk ke dalam sel jaringan (Black &
gangguan sistem endokrin yang Hawk, 2005).
dikarakteristikkan oleh fluktuasi kadar gula Kontrol DM yang buruk dapat
darah yang abnormal, biasanya mengakibatkan hiperglikemia dalam
berhubungan dengan defect produksi jangka panjang,yang menjadi pemicu
insulin dan metabolisme glukosa beberapa komplikasi yang serius baik
(Dunning, 2003). DM disebabkan oleh makrovaskular maupun mikrovaskular
hiposekresi atau hipoaktivitas dari insulin. seperti penyakit jantung, penyakit vaskuler
Saat aktivitas insulin tidak ada atau perifer, gagal ginjal, kerusakan saraf dan
berkurang (deficient), kadar gula darah kebutaan. Banyaknya komplikasi yang
meningkat karena glukosa tidak dapat mengiringi penyakit DM telah memberikan
kontribusi terjadinya perubahan fisik,

37
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.1, Maret 2010

psikologis maupun sosial. Salah satu METODE PENELITIAN


perubahan psikologis yang paling sering Jenis penelitian ini adalah
terjadi adalah kejadian depresi pada penelitian analitic-correlation yang
pasien DM. Studi melaporkan bahwa digunakan untuk meneliti hubungan antara
pasien DM dua kali lebih besar mengalami depresi, dukungan keluarga dan kadar
gejala depresi atau di diagnosa depresi gula darah. Adapun rancangan penelitian
dibandingkan dengan populasi umum yang digunakan adalah pendekatan cross-
(Anderson,etal. 2001; Egede, Zheng, & sectional study. Sampel diambil secara
Simpson, 2002). purposive sampling di poli penyakit dalam
Salah satu manajemen dalam RSUD Sragen. Kriteria inklusi, yaitu (1)
perawatan pasien depresi yang pasien DM tipe 2; (2) gula darah terkontrol
berhubungan dengan penyakit DM adalah maupun tidak terkontrol; (3) bersedia
melibatkan dukungan sosial dalam menjadi responden; (4) kooperatif; (5)
perawatan. Dalam literatur disebutkan dapat membaca dan menulis. Sedangkan
bahwa interaksi sosial berperan dalam kriteria eksklusi : (1) pasien yang
adaptasi pasien dengan penyakit kronis. mengalami penurunan kesadaran; (2)
Salah satu dukungan sosial yang dapat mengalami gangguan fungsi kognitif; (3)
diperoleh pasien adalah dukungan dari menggunakan terapi insulin.
keluarga. Sebuah studi melaporkan bahwa Alat ukur depresi menggunakan
77% pasien dengan penyakit jantung skor Center for Epidemiological Studies-
memperoleh dukungan dari keluarganya Depressed Mood Scale (CES-D).
(Rubin, 2000). Berdasarkan hasil uji validitas
Griffin, et al. (2001) melakukan menggunakan Pearson dan uji reliabilitas
studi longitudinal untuk menyelidiki peran menggunakan Alpha-Cronbach
pemberian dukungan keluarga pada didapatkan semua item pertanyaan valid
adaptasi psikologikal dan status penyakit. (r>0,169). Uji reliabilitas pada semua item
Studi dilakukan pada pasien dewasa (42 tersebut didapatkan bahwa semua item
tahun) dengan rheumatoid arthritis. Griffin pertanyaan reliabel, dengan nilai Alpha
et al, menemukan korelasi yang kuat (0,986) hal ini lebih besar dibandingkan
antara afek negatif pasien dan keluarga dengan r tabel.
yang tidak mendukung seperti pemberian Parameter untuk dukungan
hukuman. Peneliti juga menemukan keluarga digunakan The Diabetes Family
interaksi sosial yang negatif antara pasien Behavior Checklist yang dimodifikasi
dan pemberi dukungan adalah prediktor peneliti. Instrumen ini untuk mengkaji
yang signifikan terhadap afek negatif frekuensi tindakan keluarga baik suportif
pasien dan status penyakit. Berdasarkan maupun nonsuportif dalam konteks
studi pendahuluan di RSUD Sragen perawatan DM. Hasil uji validitas dengan
diketahui data bulan Agustus 2008 Pearson menunjukkan semua item
menunjukkan terdapat 300 pasien DM. pertanyaan valid (r>0,169). Sedangkan uji
Sebanyak 30% mempunyai kadar gula reliabilitas dengan Alpha-Cronbach
darah sewaktu tidak normal (>20 0mg/dL) didapatkan nilai Alpha (0.979), berarti
dengan pemeriksaan menggunakan semua item pertanyaan reliabel. Analisis
glukometer. Hal tersebut membuat peneliti bivariat pada penelitian ini menggunakan
tertarik bagaimana faktor psikososial Chi Square dan t-test independent. Untuk
seperti depresi dan dukungan keluarga analisis multivariat menggunakan regresi
berhubungan dengan kadar gula darah. logistik ganda.

38
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.1, Maret 2010

HASIL DAN BAHASAN


a. Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden
No Karakteristik responden Frekuensi Persentase
1. Jenis Kelamin
Wanita 98 59,0
Laki-laki 68 41,0
2. Tingkat Pendidikan
Rendah 96 57,8
Tinggi 70 42,2
3. Status Pernikahan
Sendiri 75 45,2
Menikah 91 54,8
4. Status Ekonomi
Rendah 36 21,7
Tinggi 130 78,3
5. Komplikasi
Buruk 104 62,7
Baik 62 37,3

Tabel 1 menunjukkan responden besar responden berada pada status


sebagian besar wanita dengan tingkat ekonomi tinggi dan komplikasi buruk
pendidikan lebih banyak adalah juga lebih banyak dibanding yang
rendah. Lebih dari setengah baik.
responden menikah dan sebagian

b. Umur dan Lama DM


Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur dan Lama DM pada pasien DM tipe 2
di RSUD Sragen
No Variabel Mean Median SD Min-Maks
1. Umur 56,3 56,0 7,484 39 – 74
2. Lama DM 4,4 4,0 3,075 1 – 15

Berdasarkan Tabel 2. menunjukkan adalah 56,3 tahun dengan lama


bahwa rata-rata umur responden menderita DM rata-rata 4,4 tahun.

c. Gejala Depresi, Dukungan Keluarga dan Kadar Gula Darah


Berdasarkan hasil penelitian. keluarga yang non suportif. Kadar
diketahui bahwa mayoritas responden gula darah buruk juga lebih banyak
mengalami depresi, lebih dari daripada yang baik (Tabel 3).
setengah menyatakan dukungan

39
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.1, Maret 2010

Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Gejala Depresi, Dukungan Keluarga dan


Kadar Gula Darah pada pasien DM tipe 2 di RSUD Sragen
No Umur dan Lama DM Frekuensi Persentase
1. Gejala Depresi
Depresi 109 65,7
Tidak Depresi 57 34,3
2. Dukungan keluarga
Non suportif 87 52,4
Suportif 79 47,6
3. Kadar Gula darah
Buruk 94 56,5
Baik 72 43,4

d. Hubungan Depresi dengan Kadar Gula Darah


Hasil penelitian menunjukkan depresi dan kadar gula darah (Tabel
ada hubungan yang signifikan antara 4).

Tabel 4. Hubungan Depresi dengan Kadar Gula Darah pada pasien DM tipe 2
di RSUD Sragen
Kadar Gula Darah
Total OR P
Depresi Buruk Baik
(95%CI) value
N % n % n %
Depresi 85 78,0 24 10,5 109 100 18,89 0,0005
Tidak depresi 9 15,0 48 80,0 57 100 8,12-43,92
Jumlah 94 56,0 72 43,4 166 100

Hal ini sesuai penelitian yang Ada beberapa mekanisme


dilakukan oleh Ikeda et al. Pada depresi dapat berkontribusi pada
penelitian ini ditemukan hubungan metabolisme glukosa. Gangguan
yang signifikan antara ansietas, depresi mempengaruhi axis
depresi, self efficacy dan kadar gula hypothalamic-pituitary-adrenal dan
darah pada 113 pasien DM tipe 2 dapat memicu pengeluaran kortisol
(Ikeda et al, 2000). Beardsley & berlebihan (Risch, 2002). Pada kondisi
Goldstein (2003) mereview literatur depresi, tubuh akan mengeluarkan
tentang hubungan antara stress, hormon-hormon stress yang akan
regulasi gula darah dan gaya koping. mempengaruhi peningkatan kadar gula
Menyimpulkan bahwa tingginya tingkat darah. ACTH akan menstimulasi
stress dihubungkan dengan buruknya pituitary anterior untuk memproduksi
regulasi gula darah. glukokortikoid, terutama kortisol.
Peningkatan kortisol akan

40
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.1, Maret 2010

mempengaruhi peningkatan kadar gula (Ciechanowski, Katon & Russo, 2000).


darah (Smeltzer & Bare, 2008). Selain Penemuan dari studi kontrol juga
itu kortisol juga dapat menginhibisi menunjukkan bahwa perawatan
ambilan glukosa oleh sel tubuh depresi yang efektif berhubungan
(Individual Wellbeing Diagnostic dengan peningkatan kontrol glikemik
Laboratories, 2008). (Lustman et al, 2000). Berdasarkan
Depresi juga mempengaruhi hasil pengalaman yang diperoleh
metabolisme glukosa melalui peneliti, bahwa pasien DM yang
mekanisme tingkah laku atau mengalami depresi mempunyai
psikososial. Individual yang mengalami kecenderungan untuk merubah pola
depresi mempunyai tingkat kepatuhan makan, latihan dan penggunaan obat
yang lebih rendah dan umumnya yang biasanya dipatuhi. Sebagai
melaporkan kebiasaan gaya hidup kesimpulan adanya gejala depresi
yang buruk (Anda, 2000). Penelitian mempunyai implikasi negatif pada
menunjukkan bahwa tingkat depresi manajemen diabetes (utamanya
yang berat dihubungkan dengan kontrol gula darah).
ketidakpatuhan medikasi dan diet

e. Hubungan Dukungan Keluarga dan Kadar Gula Darah pada pasien DM tipe 2 di
RSUD Sragen
Pada penelitian diperoleh signifikan antara dukungan keluarga
bahwa terdapat hubungan yang dengan kadar gula darah.

T abel 5. Hubungan Dukungan Keluarga dengan kadar Gula Darah pada pasien DM
tipe 2 di RSUD Sragen
Kadar Gula Darah
Total
Dukungan Keluarga Buruk Baik OR (95% CI) p value
n % n % n %
Tidak mendukung 75 86,2 12 13,8 87 100 19,74 0,0005
Mendukung 19 24,1 60 75,9 79 100 (8,88-43,86)
Jumlah 94 56,6 72 43,4 166 100

Hal ini sesuai dengan positif pada catecholamines (Uchino et


penelitian yang dilakukan Steptoe et al,. al., 1996) dan kadar kortisol saliva
(2004). Penelitian memberikan bukti disupresi oleh oxytocin dengan adanya
bahwa isolasi sosial dan kesendirian dukungan sosial dalam situasi stressful
merupakan faktor risiko terjadinya sakit (Heinrichs et al., 2003).
mental dan fisik (Steptoe et al., 2004). Menurut Lazarus & Folkaman
Secara fisiologis, dukungan sosial yang (1984 dalam Friedman & Jones, 2003)
adekuat ditemukan berpengaruh secara dukungan keluarga dapat bertindak

41
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.1, Maret 2010

segera sebagai buffer terhadap stres krusial pada kepatuhan self


dan akibatnya terhadap kerusakan management dan secara tidak
tubuh. Dukungan keluarga dapat langsung akan mempengaruhi kontrol
membantu untuk mencegah stres dan metabolik. Pada penelitian ini juga
sesuatu yang berbahaya atau didapatkan bahwa dukungan keluarga
mengancam. Dalam studi yang merupakan faktor paling dominan
dilakukan Pittsburgh Epidemiology of dalam mempengaruhi kadar gula
Diabetes Complications (EDC), darah. Hal ini sesuai penelitian yang
menyimpulkan bahwa faktor psikososial sudah banyak dilakukan bahwa
seperti dukungan kelurga mempunyai dukungan keluarga yang negatif
efek yang penting pada kontrol glikemik merupakan prediktor terkuat dalam
pada orang dewasa dengan NIDDM mempengaruhi hasil kesehatan pasien,
dan juga penting pengaruhnya pada utamanya dengan penyakit kronis
self management pada pasien DM. (Ellard & Smith, 1990).
Peneliti berasumsi bahwa
dukungan keluarga memerankan peran

f. Hubungan depresi dan dukungan keluarga terhadap kadar gula darah pada pasien
DM tipe 2 di RSUD Sragen

Tabel 6. Hubungan antara Depresi dan Dukungan Keluarga terhadap Kadar Gula Darah
pada pasien DM tipe 2 di RSUD Sragen
Variabel B Wald p-Wald OR CI 95%
Depresi 2,09 18,952 0,0005 8,104 3,159-20,789
Dukungan keluarga 2,278 26,289 0,0005 9,758 4,085-23,310

Tabel 6 menunjukkan bahwa yang paling dominan dalam


dukungan keluarga merupakan faktor mempengaruhi kadar gula darah.

g. Hubungan faktor pengganggu (jenis kelamin, tingkat pendidikan, status ekonomi,


status pernikahan, umur, komplikasi, lama DM) dengan depresi dan dukungan
keluarga terhadap kadar gula darah
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara depresi dan
regresi logistik, menunjukkan bahwa dukungan keluarga terhadap kadar
umur, pendidikan dan komplikasi gula darah (Tabel 7).
merupakan faktor pengganggu

42
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.1, Maret 2010

Tabel 7. Hubungan antara Faktor Pengganggu dengan Depresi dan Dukungan keluarga
terhadap Kadar Gula Darah pada pasien DM tipe 2 di RSUD Sragen
No Variabel B Wald p-Wald OR CI 95%
1. Depresi 1,250 5,371 0,020 3,490 1,213-10,046
2. Dukungan keluarga 2,391 21,401 0,000 10,925 3,967-30,085
3. Umur - 0,064 3,193 0,074 0,938 0,875-1,006
4. Penddikan - 0,834 2,800 0,094 0,434 0,164-1,154
5. Komplikasi 1,642 10,308 0,001 5,164 1,896-14,069

Penelitian menunjukkan kesehatannya. Salah satu pilar dalam


bahwa umur, pendidikan dan penatalaksanaan DM adalah edukasi.
komplikasi merupakan pengganggu Dengan tingkat pendidkan yang tinggi
dalam hubungan antara depresi dan akan dapat menerima informasi
dukungan keluarga terhadap kadar dengan baik. DM jika tidak ditangani
gula darah. dengan baik akan mengakibatkan
Hal ini dapat dimengerti hiperglikemia dalam jangka panjang
karena responden pada penelitian ini dan hal tersebut memicu timbulnya
rata-rata diatas usia 40 tahun. Insiden komplikasi pada berbagai organ tubuh.
DM tipe 2 biasanya terjadi setelah usia Ada berbagai macam teori/hipotesis
30 tahun dan semakin sering terjadi yang menerangkan bahwa terdapat
setelah usia 40 tahun, selanjutnya hubungan antara komplikasi dengan
terus meningkat pada usia lanjut. Usia kadar gula darah. Salah satunya
lanjut yang mengalami gangguan adalah teori sorbitol. Menurut teori ini
toleransi glukosa mencapai 50-92% hiperglikemia akan menyebabkan
(Medicastore, 2007; Rochmah dalam penumpukan kadar gula darah pada
Sudoyo, 2006). Sekitar 6% individu sel dan jaringan tertentu yang dapat
berusia 45-64 tahun dan 11% individu mentransport glukosa tanpa
di atas usia 65 tahun menderita DM memerlukan insulin. Glukosa yang
tipe 2 (Ignatavicius &Workman, 2006). berlebihan ini tidak akan
Dalam penelitian ini sebagian termetabolisasi habis secara normal
besar responden mempunyai tingkat melalui glikolisis, tetapi sebagian
pendidikan rendah. Pendidikan dapat dengan perantaraan enzim aldose
diasumsikan sama dengan tingkat reduktase akan diubah menjadi
pengetahuan. Dimana seseorang sorbitol.sorbitol akan tertumpuk dalam
dengan pengetahuan yang baik akan sel/jaringan tersebut dan
dapat menentukan sikap dan perilaku menyebabkan kerusakan dan
yang baik pula sehubungan dengan perubahan fungsi.

43
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.1, Maret 2010

SIMPULAN DAN SARAN


Karakteristik dari 166 responden bermakan antara depresi dengan kadar
meliputi: lebih setengah jumlah pasien DM gula darah (p=0,0005); dukungan keluarga
adalah wanita (59%), sebanyak 57,8% dengan kadar gula darah (p=0,0005).
mempunyai tingkat pendidikan rendah, Dukungan keluarga merupakan faktor
status pernikahan yang menikah lebih yang paling dominan pengaruhnya
banyak (54,8%), sebagian besar terhadap kadar gula darah (OR=9,758).
responden mempunyai status ekonomi Hasil penelitian ini merekomendasikan
tinggi (78,3%), sebagian besar responden untuk dilakukan skrining tentang depresi
juga mempunyai komplikasi buruk. Rata- pada pasien DM dan melibatkan keluarga
rata umur 56,3 tahun dengan lama merupakan hal yang penting dalam
menderita DM rata-rata 4,4 tahun. pemberian asuhan keperawatan sehingga
Sebagian besar responden juga pemberi pelayanan kesehatan dapat
mengalami depresi (65,7%), sebanyak mendiagnosa dan merawat pasien DM
52,4% dengan dukungan keluarga non dengan komprehensif yang hasil akhirnya
suportif. Terdapat hubungan yang akan meningkatkan kontrol gula darah.

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, R.J., Freeland, K.E., Clouse, http://www.proquest.umi.com,
R.E., & Lustman, P .J. (2001). The diperoleh tanggal 7 Agustus 2008.
prevalence of comorbid Dunning, T . (2003). Care of people with
depression in adults with diabetes. diabetes- A manual of nursing
Diabetes Care, 24. practice. Melbourne: Blackwell
http://www.care.diabetesjournal, Publishing.
diperoleh 8 Agustus 2008. Egede, L.E., Zheng, D., & Simpson, K.
Black & Hawk. ( 2005 ). Medical surgical (2002). Comorbid depression is
nursing clinical management for associated with increased health
positive outcomes. 7th ed. St. Louis care use and expenditures in
:Elsevier Saunders. individuals with diabetes. Diabetes
Ciechanowski, P .S., Katon, W.J., & Russo, Care, 25 (3).
J.E. (2000). Depression and http://www.care.diabetesjournal,
diabetes: Impact of depressive diperoleh 13 Agustus 2008.
symptoms on adherence, function, Ellard, T. & Smith, K.S. (1990). Social
and cost. Archieves of Internal support, sense of control, and
Medicine, 160. coping among patients with
http://www.intmedicine.com, breast,lung or colorectal cancer.
diperoleh tanggal 27 Juli 2008. Journal of Psychosocial Oncology ,
CovneFisher, J., La Greca,A.M., Greco, T . 7. http://web.ebscohost.com,
Arfken, S.,&Schneiderman, diperoleh tanggal 7 Agustus 2008.
A.J.(1997). Social support, life Ford, M.E., Tilley, B.C., & McDonald, P .E.
events and depression. Health (1998). Social support among
Psychology,9,. African-American adults with
diabetes, part two: A review.

44
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.1, Maret 2010

Journal of the National Medical (6th ed.), Philadelphia: Lippincott


Association, 90 (7). Williams & Wilkins.
http://www.medscape.com, Radloff, L.S.(1997). The CES-D scale: A
diperoleh tanggal 20 Agustus self report depression scale for
2008. research in the general population.
Friedman, M.M., Bowden, D., & Jones, M. Applied Psychological
(2003). Family nursing: Theory Measurement,1.
and practice. Ed. 3rd.Philadephia:
http://proquest.umi.com, diperoleh
Appleton & Lange. tanggal 2 Agustus 2008.
Goldney, R. D, Philips, P .J., Fisher,L.J., &
Reinhardt, J.P . (2001). Effects of positive
Wilson, D.H. (2004). Diabetes, and negative social support
depression and quality of life: A
received and provided on
population study. Diabetes Care, adaptation to chronic visual
27.
impairment. Applied
http://www.care.diabetesjournal, Developmental Science,5.
diperoleh 8 Agustus 2008.
http://web.ebscohost.com,
Griffin, K.W., Friend, R., Kaell, A.T ., & diperoleh tanggal 12 Agustus
Bennett, R.S. (2001). Distress and
2008.
disease status among patients Rubin, R.R. (2000). Psychotherapy and
with rheumatoid arthritis: Roles of counseling in diabetes mellitus.
coping styles and perceived Psychology in Diabetes Care (pp.
responses from support providers. 235-263). Chichester: John Wiley
Annals of Behavioral Medicine, 23. & Sons, Ltd.
http://www.annals.org, diperoleh Rubin, R.R., & Peyrot, M. (2001).
tanggal 11 Agustus 2008.
Psychological issue and
Guthrie, D.W.,& Guthrie, R.A. (2002). treatments for people with
Nursing management of diabetes
diabetes. Journal of Clinical
mellitus: guide to the pattern Psychology, 57 (4), 457-478.
approach. New York: Springer
Sarafino, E.P . (2004).Health psychology:
publishing company. Biopsychosocial interaction (2nd
Hastono, S.P . (2007). Analisis data
ed.), New Y ork: John Willey &
kesehatan: Basic data analysis for Sons Inc.
health research training. FKM. UI.
Shives, E. (1998). Family concept to
Tidak diterbitkan. related to chronically ill. New York:
Lustman, P .J., Anderson, R.J., Freeland, Springer Publishing Company.
K.E., De Groot, M., Carney, R.M., Skarbek, E.A. (2006). Psychosocial
& Clouse, R.E. (2000). Depression predictors of self care behaviors in
and poor glycemic control. type 2 diabetes mellitus patients:
Diabetes Care, 23,. Analysis of social support, self-
http://www.care.diabetesjournal, efficacy, and depression.
diperoleh 8 Agustus 2008.. http://web.ebscohost.com,
Polit, D.F., & Hungler, B.P . (1999).Nursing
research principle and methods

45
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.1, Maret 2010

diperoleh tanggal 12 Agustus World Health Organization (2003).


2008. Diabetes estimates and
Smeltzer & Bare. (2008). Brunner & projections. Dalam
Suddarth’s textbook of medical http://www.who.int/ncd/dia/databas
surgical nursing. Philadelpia : e4.htm, diperoleh tanggal 8
Lippincott. Agustus 2008.

46

You might also like