You are on page 1of 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/277059213

99 PEMBUATAN BAHAN FILTER KERAMIK BERPORI BERBASIS ZEOLIT ALAM


DAN ARANG SEKAM PADI

Article · November 2012

CITATIONS READS

0 1,015

3 authors:

Perdamean Sebayang Muljadi Muljadi


Indonesian Institute of Sciences Indonesian Institute of Sciences
27 PUBLICATIONS   14 CITATIONS    33 PUBLICATIONS   11 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Anggito Tetuko
Indonesian Institute of Sciences
9 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Magnetic Material View project

The synthesization of Fe 3 O 4 magnetic nanoparticles based on natural iron sand by co-precipitation method for the used of the adsorption of Cu and Pb ions View
project

All content following this page was uploaded by Perdamean Sebayang on 21 January 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Teknologi
Teknologi Indonesia 32 (2) 2009: 99–105 Indonesia
LIPI © LIPI Press 2009

PEMBUATAN BAHAN FILTER KERAMIK BERPORI BERBASIS


ZEOLIT ALAM DAN ARANG SEKAM PADI

P. Sebayang, Muljadi, dan Anggito P. Tetuko


Pusat Penelitian Fisika-LIPI, Serpong-Tangerang Selatan
E-mail: perdameansebayang@yahoo.com

ABSTRAK

Telah dilakukan pembuatan bahan filter keramik berpori berbasis zeolit alam dan arang sekam padi dengan
berbaga­i variasi komposisi (dalam % massa). Preparasi zeolit dilakukan dengan cara giling menggunakan ball
mill selama 24 jam, arang sekam padi dengan vibrating mill selama 1 jam, sehingga diperoleh serbuk yang
lolos ayakan 100 mesh. Kedua serbuk tersebut sebanyak 2 gram dicampur dan ditambahkan perekat
Polivinylalcoho­l (PVA) 50 ml, kemudian diaduk hingga rata. Pembentukan benda uji dengan cara cetak,
tekanan sebesar 25 kgf/cm², dan dikeringkan dalam oven pada suhu 60 °C selama 24 jam. Proses sinterin­g
menggunakan tungku listrik (heating rate sebesar 10°C/menit) hingga mencapai suhu 900 dan 1000 °C,
pada masing-masing suhu tersebut ditahan selama 2 jam. Dari hasil pembuatan bahan filter keramik
berpori, komposisi optimum (40% arang sekam padi + 60% Zeolit) dan suhu sintering 1000 °C. Pada
kondisi ini diperoleh nilai densitas = 2,16 g/cm³, susut bakar = 35,94%, porositas = 66,05%, penyerapan
air = 31,10%, kuat patah = 7,47 MPa, kuat tekan = 4,38 MPa dan koefisien ekspansi termal = 5 x 10 -6
°C-1. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa Zeolit mempunyai fasa mordenite (Na8[Al8Si40O96]24H2O)
sebagai mayor dan Clinoptilolite (Na6[Al6Si36O72]24H2O) sebagai minor. Sedangkan pada komposisi (40%
arang sekam padi + 60% Zeolit) dan suhu sintering 1000 °C, fasa Mullite (3Al2O3SiO2) adalah sebagai
mayor dan minornya adalah Tridimite (SiO2). Sementara itu, foto SEM menunjukkan bahwa bentuk partike­l
pada keramik berpori tidak beraturan berkisar antara 1–10 µm dan porinya bisa mencapai 20 µm.
Kata kunci: Keramik berpori, Filter, Zeolit, Arang sekam padi, dan Sintering

ABSTRACT

The porous ceramics filter material have been made from natural zeolit and rice husk charcoal with com-
position variation (in % of mass). The preparation of zeolit was done using ball mill for 24 hours and rice husk
charcoal was prepared using vibrating mill for 1 hour until it can be through out in 100 mesh shieve. The two raw
materials about 2 grams were mixed with addition 50 ml of Polivinylalcohol (PVA), then it was mixed again until
homogeny. The sample was dried pressed with pressure of 25 kgf/cm² and dried in a drying oven at 60 °C for 24
hours. The sintering process was done using electrical furnace with heating rate of 10°C/minute until it reached
temperature of 900 and 1000 °C, and holded for 2 hours. From the result of porouc ceramics filter material, the
optimum composition is 40% rice husk coke + 60% Zeolit with sintering temperature = 1000 °C. At this condition,
the properties are density = 2,16 g/cm³, shrinkage = 35,94%, porosity = 66,05%, water absorption = 31,10%,
modulus of rupture = 7,47 MPa, compressive strength = 4,38 MPa, and coefficient of thermal expansion = 5 x 10
-6
°C-1. The result of XRD shows that zeolit has major phase of mordenite (Na8[Al8Si40O96].24H2O) and minor phase
of clinoptilolite (Na6[Al6Si36O72].24H2O). The result of XRD on 40% rice husk coke + 60% Zeolit and sintering
temperature = 1000 °C shows that the major phase is mullite (3Al2O3SiO2) and the minor phase is tridimite (SiO2).
Meanwhile, the picture of SEM shows that porous ceramics have irregular particle with size between 1–10 µm and
its pore size can reaches 20 µm.

Keywords: Porous ceramics, Filter, Zeolit, Rice husk charcoal, Sintering

Off print request to: P. Sebayang, Muljadi dan Anggito P. Tetuko

  99
P. Sebayang, dkk. : Pembuatan Bahan Filter ...

PENDAHULUAN termal, dan analisis mikrostruktur strukturnya


dengan menggunakan XRD dan SEM.
Zeolit merupakan kelompok mineral
aluminium silikat terhidrasi dari logam-logam
alkali dan alkali tanah (terutama Ca dan Na) METODOLOGI
dengan rumus umum LmAlxSiyOznHO, (l = logam),
Bahan baku zeolit digiling dengan menggu-
di mana m, n, x, y, dan z adalah komposisi
nakan ball mill selama 24 jam, dan arang sekam
dalam fraksi mol. (1) Dalam struktur tiga
padi digiling dengan vibrating mill selama 1 jam,
dimens i zeolit mempunyai rongga-rongga
sehingga diperoleh hasilnya dalam bentuk ser-
yang berhubungan satu dengan yang lain dan
buk. Kemudian masing-masing serbuk tersebut
merupakan saluran-saluran kosong ke segala
diayak dengan menggunakan sieve hingga lolos
arah dengan ukuran sangat tergantung dari garis
100 mesh. Selanjutnya, kedua serbuk dicampur
tengah logam alkali atau alkali tanah yang ada
secara padat (solid-solid mixing) dengan meng-
pada struktur tersebut. Struktur tiga dimensi
gunakan ball mill hingga rata. Adapun variasi
dari mineral zeolit ini terdiri dari kumpulan
komposisi kedua campuran bahan baku dibuat
(SiO4) dan (AlO4) dengan perbandingan Si :
berdasarkan perbandingan % massa, seperti
Al sangat bervariasi dan tergantung pada jenis
diperlihatkan pada Tabel 1.
mineralny a. (2) Pada penelitian ini, struktur
zeoli t yang digunaka n mengandung jenis
Tabel 1. Komposisi zeolit dan arang sekam padi pada
mineral Mordenite (Na8[Al8Si40O96].24H2O) dan
pembuatan keramik berpori
Clinoptilolite (Na6[Al6Si30O72].24H2O) seperti
diperlihatkan pada Gambar 1. Penggunaan zeolit Zeolit
Arang sekam padi (% massa)
(% massa)
secara komersial adalah berdasarkan salah satu
atau lebih dari kemampuan sifat-sifat fisik atau 100 0
kimia yang dimilikinya, antara lain (1) pertukaran 90 10
ion, (2) adsorbsi dan sifat penyaring molekuler, 80 20
(3) katalisis, (4) dehidrasi, dan rehidrasi. (3) 70 30
60 40
50 50

Untuk membuat benda uji, maka pada setiap


komposisi massanya ditimbang sebanyak 2
a) b) gram, kemudian dicampur dan ditambahkan
perekat Polivinylalcohol (PVA) sebanyak 50
Gambar 1. Struktur Zeolit: a) Mordernite, dan b) ml, dicetak tekan (die pressing) dengan tekanan
Clinoptilolite.(4) sebesr 25 kgf/cm². Setelah bahan selesai dicetak,
kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu
Keramik berpori adalah keramik yang sengaja 60°C selama 24 jam. Proses sintering dilakukan
dibuat mempunyai rongga-rongga kecil yang dengan menggunakan tungku listrik (heating
dapat dirembesi oleh fluida (porinya ~ 30–70%) rate sebesar 10°C/menit), hingga mencapai suhu
dan berfungsi sebagai media filter. (5) Keramik sinter: 900 dan 1000°C di mana pada masing-
berpori ini relatif lebih tahan terhadap perubahan masing suhu tersebut ditahan selama 2 jam.
suhu tinggi, korosi dan kontaminasi bahan lain, Prosedur pembuatan sampel uji keramik berpori
sehingga dapat digunakan sebagai media filter, berbasis zeolit dan arang sekam padi, serta skedul
antara lain air limbah, gas buang, penuangan pembakarannya masing-masing diperlihatkan
logam cair (seperti timah) dan lainnya. (6) Kualitas pada Gambar 2 dan 3.
suatu produk keramik berpori sangat ditentukan Adapun pengujian-pengujian yang dilakukan
oleh jenis, komposisi, ukuran partikel, dan pada benda uji antara lain meliputi densitas,
suhu sinteringnya.(7) Adapun sifat-sifat keramik porositas, penyerapan air, susut bakar, koefisien
berpori yang diamati meliputi sifat fisis, mekanik, ekspansi termal, kuat patah, dan kuat tekan.

100
P. Sebayang, dkk. : Pembuatan Bahan Filter ...

Arang sekam padi Tabel 2. Hasil analisis bahan zeolit dengan menggunaka­n
Zeolit alam digiling XRF
digiling dengan
dengan ball mill
Senyawa Komposisi (%)
SiO2 60,3
Al2O3 12,8
Diayak (lolos (sesuai
Fe2O3 2,1
sieve 100 Mesh) dengan komposisi)
CaO 5,6
MgO 1,9
Dicetak (tekanan Pencampuran dan
Na2O 6,3
pengadukan (tambah
25 Kgf/cm )
2
perekat PVA 50 ml)
K2O 1,1
TiO2 1,2
LOI 8,7
Pengeringan (24 Proses sintering (suhu
jam, suhu 60oC) 900 dan 1000 oC)
Bentuk partikel zeolit yang diamati denga­n
Scanning Electron Microscope (SEM) diperlihatka­n
Karakterisasi pada Gambar 4. Dari foto SEM terlihat bahwa
warna gelap merupakan pori atau rongga
Gambar 2. Diagram alir pembuatan dan karakterisasi
yang ukurannya < 5 mikron, dan warna terang
benda uji keramik berpori merupaka­n partikel zeolit. Apabila dilihat
dari ukuran partikelnya maka zeolit ini adalah
termasu­k jenis macropore karena ukuran
Sedangkan untuk analisis mengetahui fasa dan partikelny­a > 50 nm. Di samping itu bahan zeoli­t
struktur dari keramik berpori diamati dengan yang digunakan juga mempunyai sifat fisis,
menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) serta antar­a lain densitas 2,1 g/cm3, luas permukaan
bentuk dan ukuran partikelnya diamati dengan 9,3 cm2/gram, dan kadar air 2,5%.
Scanning Electron Microscope (SEM). Metode
pengujian untuk densitas, porositas, dan penye-
rapan air mengacu pada ASTM C.373. Pengujian
kuat patah dan kuat tekan (triple point bending)
mengacu pada ASTM C-170 dan koefisien eks-
pansi termal mengacu pada ASTM E.228.

Hasil dan Pembahasan


Hasil analisis bahan baku zeolit yang digu-
nakan dengan X-Ray Flourecent (XRF) diper- Perbesaran 1000 X
10 µm
lihatkan pada Tabel 2. Senyawa yang dominan
yang terdapat pada Zeolit adalah SiO2, Al2O3, Gambar 4. Foto SEM dari zeolit dengan perbesaran
CaO, dan Na2O, sedangkan senyawa lainnya 1000 X
merupakan impuritinya.
o
T ( C) Pada Gambar 5, diperlihatkan hasil
2 jam pengukura­n densitas dan susut bakar dari keramik
900
10oC/menit berpori berbasis arang sekam padi + zeolit yang
600 0,5 jam disinter pada suhu 900 dan 1000oC. Nilai densita­s
10oC/menit keramik berpori yang disinter pada suhu 900oC
0,5 jam
300 adalah berkisar antara 1,7–2,1 g/cm3. Apabil­a
10oC/menit suhu sinternya dinaikkan menjadi 1000 oC,
30 maka densitasnya cenderung meningkat, yaitu
Waktu, t (jam) sekitar 2,13–2,30 g/cm3. Sedangkan pengaru­h
Gambar 3. Skedul sintering dari keramik berpori penambaha­n arang sekam padi cenderung

  101
P. Sebayang, dkk. : Pembuatan Bahan Filter ...

menurunkan nilai densitas dan sebaliknya terjadi adanya pertumbuhan butir, sehingga membentuk
kenaikan nilai densitas pada setiap penambahan batas butir yang lebih sempurna. Selain itu, pada
zeolit. proses sintering juga terjadi pengurangan massa
sampel dan pemadatan di antara partikel-partikel,
Zeolit (% massa) sehingga volume sampel akan berkurang dan
50 60 70 80 90 100
ikatan yang terbentuk juga akan semakin kuat.
2,5 50
2,23 2,24 43,76 44,53 Sebagai pembanding dari penelitian lainnya, (6)
2,16
keramik berpori yang dibakar pada suhu 1100°C
Densitas (g/cm )

2,13 2,30

Susut bakar (%)


3

2,25
39,50
2,0
33,24
35,94
37,65
2,00
2,10 35 dengan basis zeolit 70% dan serbuk kayu 30%
1,94

1,75
1,85 28,63 30,47 menghasilkan nilai susut bakar sekitar 34,50%,
26,41
1,5
1,70
15,97 20 sedangkan berdasarkan hasil yang diperoleh dan
10,65
Δ = Suhu 900oC
yang mendekati nilai tersebut adalah pada kom-
6,55  = Suhu 1000oC
1,0 5
posisi 40% arang sekam padi dan suhu sintering
50 40 30 20 10 0 1000oC, yaitu sebesar 35,94%.
Arang sekam padi (% massa)
Pada Gambar 6, diperlihatkan hasil pengu-
Gambar 5. Hubungan antara densitas dan susut bakar kuran porositas dan penyerapan air dari keramik
terhadap komposisi (arang sekam padi + zeolit dalam berpori berbasis arang sekam padi + zeolit yang
% massa). disinter pada suhu 900 dan 1000oC. Nilai porosi-
tas dari keramik berpori yang disinter pada suhu
Jika dibandingkan dengan penelitian lainnya, 900oC adalah sekitar 50,58–82,03% dan pada
pembuatan keramik dengan berbahan dasar zeolit suhu 1000oC adalah berkisar 25,56–44,53%.
dan aditif lempung memiliki nilai densitas sekitar Nilai porositas ini relatif turun terhadap kenaikan
1,42–1,7 g/cm³. (3) Sementara itu, filter keramik suhu sintering. Apabila dilihat dari pengaruh
berpori berbasis Al2O3 mempunyai nilai densitas penambahan arang sekam padi, maka nilai po-
sebesar 2,2 g/cm³. (8) Ternyata nilai densitas yang rositas cenderung menurunkan dan sebaliknya
diperoleh dan yang mendekati nilai tersebut terjadi kenaikan porositas pada penambahan
adalah pada komposisi 40% arang sekam padi bahan zeolit. Nilai porositas dari keramik berpori
dan suhu sintering 1000oC, yaitu sebesar 2,16 menurut literatur (2) yang dapat digunakan sebagai
g/cm³. filter adalah berkisar antara 23,25–80%.
Nilai susut bakar keramik berpori berbasis
Zeolit (% massa)
arang sekam padi + zeolit yang disinter pada 50 60 70 80 90 100
suhu 900oC adalah berkisar 6,55–30,46% dan 100 Δ = Suhu 900oC 50
pada suhu 1000oC naik menjadi 33,24–44,53%. 48,13
82,03
42,36
 = Suhu 1000oC Penyerapan air (%)
Artinya, kenaikan suhu sintering mengakibatka­n 80 40
Porositas (%)

70,72 74,24 34,95

proses pemadatan menjadi lebih baik, sedangka­n 33,21


66,05
62,7 29,26
60 54,78 30
pengaru­h penambahan arang sekam padi 31,10
55,37
56,43
50,58

menyebabka­n terjadi penurunan nilai susut 40


24,85 37,95
25,5
23,54 20
bakar. Sebaliknya, penambahan zeolit dapat 16,93
30,52
25,56

meningkatka­n susut bakar dari keramik berpori 20 13,56 11,08


10

tersebut. Pengukuran susut bakar dari keramik 50 40 30 20 10 0


Arang sekam padi (% massa)
berpori ini perlu dilakukan karena untuk
memperoleh benda jadi sesuai dengan yang Gambar 6. Hubungan antara porositas dan penyera-
diinginkan, maka perancangan dimensi awal pan air terhadap komposisi (arang sekam padi + Zeolit
menjadi penting. dalam % massa)
Peristiwa ini sangat sesuai dengan mekanisme
proses sintering, di mana pada saat sinter proses Nilai penyerapan air dari keramik berpori
pemadatan (densifikasi) dan pengurangan jumlah yang disinter pada suhu 900 dan 1000oC mas-
atau ukuran pori, disertai dengan proses penyu- ing-masing adalah berkisar antara 25,54–48,13
sutan. Hal ini disebabkan oleh karena butiran- dan 11,08–33,21%. Nilai penyerapan air ini akan
butiran partikel akan tersusun semakin rapat dan semakin kecil dengan kenaikan suhu sintering.

102 
P. Sebayang, dkk. : Pembuatan Bahan Filter ...

Hal ini dikarenakan pengaruh pemadatan akan bertambahny­a arang sekam padi. Sementara itu,
berbanding terbalik dengan kemampuan keramik menurut referensi (5) keramik berpori berbasis
berpori untuk menyerap air persatuan luas. Se- limbah padat pulp dengan bahan clay memiliki
mentara itu, pengaruh penambahan arang sekam nilai kuat tekan sekitar 69,58 MPa. Jadi, jelas
padi cenderung meningkatkan kemampuan terlihat bahwa pengaruh bahan baku sangat
penyerapan dari keramik berpori. Sebaliknya, menentuka­n sekali.
penambahan bahan zeolit cenderung menurunkan Salah satu sifat lainnya yang perlu diuku­r
penyerapan airnya. Menurut literatur (8), nilai adalah koefisien ekspansi termal dari keramik
penyerapan air untuk keramik berpori yang ber- berpor­i. Pengukuran ini berfungsi untuk
fungsi sebagai filter adalah 25,89–32,16%. merancan­g dudukan (housing) dari keramik
Pada Gambar 7 diperlihatkan hasil pengu- berpori yang akan digunakan. Pada Gambar
kuran kuat patah dan kuat tekan dari keramik 8, diperlihatka­n hasil pengukuran perubahan
berpori berbasis arang sekam padi + Zeolit yang panjan­g (ΔL/Lo) terhadap perubahan suhu (ΔT)
disinter pada suhu 900 dan 1000oC. dari keramik berpori pada komposisi terbaik
(40% abu sekam padi dan 60% zeolit) yang
Zeolit (% massa) disinte­r pada suhu 1000oC.
50 60 70 80 90 100
20 10 2,E -03
16,57 17,86
Δ = Suhu 900 Co
Kuat patah (MPa)

Kuat tekan (MPa)

 = Suhu 1000oC 14,48 8


15 8,40 1,E -03
12,27
(L - Lo)/Lo

7,28
6,50 6
4,38
10 8,E -04
3,21 5,16
4,78
4
7,48 3,28
2,51 4,E -04
5 6,02 2,16
1,28 2,66
2
0,85
1,52 1,96 0,E + 00
0,57 0,81 1,31
0 0
0 60 120 180 240 300
50 40 30 20 10 0 DT (oC)
Arang sekam padi (% massa)
Gambar 8. Hubungan antara perubahan panjang
Gambar 7. Hubungan antara kuat patah dan kuat (ΔL/Lo) terhadap perubahan suhu (ΔT) dari keramik
tekan terhadap komposisi (arang sekam padi + zeolit berpori pada komposisi terbaik (40% abu sekam padi
dalam % massa). dan 60% zeolit) yang disinter pada suhu 1000oC.

Besarnya nilai kekuatan patah dari keramik Dari Gambar 8, ditunjukkan bahwa kenaika­n
berpori yang disinter pada suhu 900 dan 1000oC suhu (ΔT) sebanding dengan pertambahan
masing-masing adalah berkisar antara 0,85–4,78 panjan­g, Y = (L–Lo)/Lo = ΔL/Lo dari kerami­k
dan 6,02–17,86 MPa. Nilai ini akan semakin berpori. Hubungan antara kenaikan suhu terhada­p
meningka­t seiring kenaikan suhu sinterin­g. Hal ini pertambahan panjang keramik berpori pada
disebabkan karena semakin padat keramik berpori, komposis­i 40% arang sekam padi dan 60%
maka kekuatannya juga akan cenderun­g semakin zeolit pada suhu sintering 1000oC memenuhi
tinggi. Sedangkan pengaruh penambaha­n arang persamaan: Y = 5. 10-6 X + 10-6, di mana X = ΔT
sekam padi cenderun­g menurunka­n kekuatanny­a. = T–To = perubahan suhu (°C). Persamaan di
Sebalikny­a, penambaha­n baha­n zeoli­t cenderun­g atas menunjukkan bahwa slope merupakan nilai
akan meningkatka­n kekuatanny­a. Padahal koefisien ekspansi termal sebesar 5 x 10-6 °C-1.
menuru­t referensi (5) untuk keramik berpori Menurut literatur (8), keramik berpori berbasis
berbasis limbah padat pulp dengan bahan clay Al2O3 mempunyai nilai koefisien ekspansi termal
memiliki nilai kuat patah 36,87 MPa. sebesar 7 x 10 -6 °C-1. Sementara itu, kerami­k
Nilai kekuatan tekan dari keramik berpori berpor­i berbasis zeolit alam dengan bahan
yang disinter pada suhu 900 dan 1000oC masin­g- lempun­g memiliki koefisien ekspansi termal
masing adalah berkisar antara 0,57–2,66 dan sekitar (4–6) x 10-6 °C-1.(2)
3,21–8,40 MPa. Hal yang sama terjadi pada Pada Gambar 9, diperlihatkan hasil analisis
kekuatan tekan, yaitu akan meningkat sebanding X-Ray Diffraction (XRD) dari bahan zeolit dan
dengan kenaikan suhu sintering dan penambaha­n 40% arang sekam padi + 60% zeolit yang ma-
zeolit. Sebaliknya, akan menurun dengan sing-masing disinter pada suhu 900 dan 1000oC.

  103
P. Sebayang, dkk. : Pembuatan Bahan Filter ...

naikkan 1000oC, maka puncak-puncak intensita­s


Zeolit alam dari fasa Mullite dan Tridimite tampak menjadi
M
M
lebih jelas.
C C M
C M
M
Pada Gambar 10, diperlihatkan hasil pen-
gamatan dengan menggunakan Scanning Electron
Zeolitm+Arang sekam padi pada 900 oC
Microscope (SEM) dari 40% arang sekam padi +
m
m Zeolit +Arang sekam
m
padi pada 1000 oC 60% zeolit yang disinter pada suhu 1000oC.
t
t mm m
t t m m Ternyata, distribusi partikel pada keramik
berpori tidak merata dengan ukuran partikel 1–10
µm dan ukuran pori bisa mencapai 20 mikron.
q
Partikel yang berukuran lebih besar dan ber-
Gambar 9. Hasil analisis XRD dari Zeolit alam dan warna putih merupakan partikel campuran dari
(40% arang sekam padi + 60% zeolit) yang disinter zeolit dan arang sekam padi. Menurut referensi (8)
masing-masing pada suhu 900 dan 1000 oC ukuran pori yang sesuai sebagai filter, misalnya
filter gas memiliki ukuran pori berkisar antara
0.25–90 µm. Jadi, hasil keramik berpori yang
diperoleh masih memenuhi standar sebagai filter
gas buang.

Kesimpulan dan Saran


Dari hasil pembuatan bahan filter keramik
berpori berbasis arang sekam padi dan zeolit
yang disinter pada suhu 900 dan 1000 °C dapat
disimpulkan:
Gambar 10. Foto SEM dari keramik berpori berbasis 1. Komposisi optimum untuk menghasilkan bahan
40% arang sekam padi + 60% zeolit yang disinter pada filter keramik berpori adalah pada komposisi
suhu 1000 oC, perbesaran 5000 X 40% arang sekam padi, 60% zeolit dengan suhu
sintering 1000 °C.
Komposisi ini dipilih untuk dianalisis XRD ka- 2. Pada komposisi tersebut diperoleh nilai densitas
rena merupakan komposisi optimum yang dilihat = 2,16 g/cm³, susut bakar = 35,94%, porositas =
dari sifat fisis sebelumnya. 66,05%, penyerapan air = 31,10%, kuat patah =
7,47 MPa, kuat tekan = 4,38 MPa dan koefisien
Berdasarkan hasil analisis XRD zeolit sebelu­m ekspansi termal = 5 x 10 -6 °C-1.
pembakaran (sintering), diperoleh fasa mayor 3. Analisis XRD menunjukkan bahwa zeo-
Mordenite (Na8[Al8Si40O96]24 H2O) = (M) denga­n lit yang digunakan mempunyai fasa Mor-
struktur kristal orthorombi­k, sedangkan fasa denite (Na 8 [Al 8 Si 40 O 96 ]24H 2 O), struk-
mino­r adalah Clinoptilolit­e (Na6[Al6Si30O72]24 tur kristal orthorombik, dan Clinoptilolite
H2O) = (C) dengan struktu­r kristal monoklini­k. (Na6[Al6Si36O72]24H2O) dengan struktur mo-
Fasa Mordenite dan Clinoptilolit­e adalah noklinik. Pada komposisi 40% arang sekam
merupaka­n salah satu jenis dari zeolit alam. padi dan 60% zeolit yang disinter pada suhu
Untu­k penggunaan bahan baku 40% arang sekam 1000 °C, terjadi perubahan fase menjadi Mullite
padi + 60% zeolit yang disinter pada suhu 900oC, (3Al2O3SiO2) dengan struktur kristal orthorom-
bik, sedangkan fase minor adalah Tridimite
kandungan Al dan Si sudah mulai bereaksi dan
(SiO2) dengan struktur kristal monoklinik.
berikatan membentuk fasa Mullite (3Al2O3SiO2).
4. Dari analisis mikrostruktur dengan mengguna-
Apabila belum bereaksi, maka yang terbentuk
kan SEM pada keramik berpori dengan kompo-
adalah fasa Tridimite (SiO2). Sementar­a itu, sisi 40% arang sekam padi dan 60% zeolit yang
Mullit­e (3Al2O3SiO2) = (m) dengan struktur disinter pada suhu 1000 °C diperoleh bentuk
kristal orthorombik merupakan fasa mayor dan partikel tidak beraturan, berkisar antara 1–10
Tridimite (SiO2) = (t) dengan struktur kristal mo- µm dan ukuran pori bisa mencapai 20 mikron.
noklinik sebagai minornya. Pada suhu sinter di-

104 
P. Sebayang, dkk. : Pembuatan Bahan Filter ...

Daftar Pustaka Karakterisasi Keramik Berpori dari Tanah Liat


dan Limbah Lumpur Padat (Sludge) Untuk Ap-
(1) Rambo, C.R., et al. 2006, ”Biomorphous Ce- likasi Filter Air”. Prosiding Seminar Nasional
ramics as Porous Supports for Zeolit Coating”. Metalurgi dan Material, Departemen Metalurgi
Exacta, Sao Paulo, Vol. 4, No. 2, pp: 297–308, dan Material. Depok: UI.
Jul./Dez, (6) Sebayang, Perdamean dan Anggito P. Tetuko,
(2) http://www.wikipedia.org/zeolit, 2009 2006. “Pengaruh Penambahan Serbuk Kayu
(3) Wigayati, Etty Marti, dan P. Sebayang. 1997. Terhadap Karakteristik Keramik Cordierite Ber-
”Pre­parasi Keramik Berpori dari Zeolit Alam pori Seba­gai Bahan Filter Gas Buang”. Prosid-
dan Karakterisasinya”. Seminar Nasional Fisika ing Sim­posium Fisika Nasional XXI, Makasar
Terapan dan Lingkungan. Serpong, 8 Desember 13–14 September 2006
1997. (7) Muljadi, P. Sebayang, dan H. K. Sujono. 2000.
(4) Tenzin, K., et al. 2009. “Photodegradation of “Pengaruh Suhu Sintering Terhadap Sifat Fisis
Textile Waste Water using Ultraviolet Irradia- dan Elektrik dari Keramik Berpori Berbasis
tion and TiO2/Zeolite System”. Journal of Ap- NiO-ZrO2 (pada mol ratio 1 : 9)”. Jurnal Bahan
plied Sciences in Environmental Sanitation, Vol. Konduktor Padat Indonesia, I(2): 30–32.
V, No. N, pp: 52–58. Department of Environ- (8) http://www.refractorn.com/porous_ceramics.
mental Engineering, ITS, Surabaya. asp., 2009.
(5) Anggito P. Tetuko, dkk. 2007. ”Pembuatan dan

  105

View publication stats

You might also like