You are on page 1of 9

ANALISIS PENGARUH KEBUDAYAAN, SOSIAL, PRIBADI DAN

PSIKOLOGIS KONSUMEN USIA MUDA TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN MAKANAN
CEPAT SAJI MCDONALD’S
(Studi pada konsumen McDonald’s Watugong Malang)

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh:

Dyca Okkysantria
105020200111023

BIDANG MANAJEMEN PEMASARAN


JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
ANALISIS PENGARUH KEBUDAYAAN, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGIS
KONSUMEN USIA MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN CEPAT
SAJI MCDONALD’S
(Studi pada konsumen McDonald’s Watugong Malang)

Oleh :

Dyca Okkysantria

Dosen Pembimbing :
Dimas Hendrawan SE., MM.

ABSTRACT
This study aims to determine : the influence of cultural , social , personal and psychological young
consumers on purchasing decisions McDonald 's fast food either partially , simultaneously and
dominant . This research is a quantitative study. In this study, the population is all consumers of fast
food at McDonald's Watugong Malang younger. The sampling technique was conducted with a
purposive sampling method. Data collection techniques in this study was conducted in January 2014
using a questionnaire. Validity of the instrument is calculated by Product Moment correlation.
Reliability calculated by Cronbach alpha coefficients. Analysis using multiple regression analysis. The
results showed that :( 1 ) Cultural factors have a positive influence on purchase decisions fast food
McDonald 's, ( 2 ) Social factors have a positive influence on purchase decisions fast food McDonald
's,( 3 ) Personal factors have a positive influence on the purchase decisions of food McDonald's fast
food, ( 4 ) psychological factors have a positive influence on purchase decisions fast food McDonald
's, ( 5 ) cultural factors, social, personal and psychological influence on purchase decisions fast food
McDonald's with a contribution of 67.5 % and a variable is the dominant psychological.

Keywords: Cultural Factors, Social, Personal, Psychology, Purchase decisions

PENDAHULUAN memiliki 146 gerai yang tersebar di kota-kota


Meningkatnya arus globalisasi besar di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara,
mengakibatkan kebudayaan Indonesia banyak Kalimantan, dan Sulawesi (Sakina Rakhma,
terpengaruh dari budaya barat, tidak terkecuali 2013). McDonald’s telah menanamkan asosiasi
pengaruh terhadap pola konsumsi makan. mereknya pada menu yang berbasis burger
Kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan dengan burgernya yang terkenal yaitu Big Mac,
impor terutama jenis siap saji (fast namun kemudian McDonald’s mulai berusaha
food)meningkat tajam terutama dikalangan menanamkan asosiasinya akan menu yang juga
generasi muda dan kelompok masyarakat berbasis ayam.
ekonomi menengah keatas dikota-kota besar. Salah satu gerai McDonald’s di kota
Menurut hasil penelitian Health Education Malang adalah McDonald’s Watugong.
Authority, usia 15-34 tahun adalah konsumen McDonald’s Watugong merupakan gerai
terbanyak yang memilih menu fast food. terbaru yang dibangun di kota Malang yaitu
Walaupun di Indonesia belum ada data pasti, pada pertengahan tahun 2011, namun sudah
keadaan tersebut dapat dipakai sebagai cermin ramai pengunjung terutama kalangan
dalam tatanan masyarakat kita, bahwa rentang mahasiswa. Hal ini karena fasilitasnya yang
usia tersebut adalah golongan pelajar dan lengkap dan letaknya yang strategis yaitu dekat
pekerja muda (Erdiawati Arief,2011). dengan kawasan pendidikan dan pusat bisnis
Salah satu restoran cepat saji terbesar di jadi sangatlah cocok bagi mahasiswa dan
Indonesia adalah McDonald’s. McDonald's karyawan untuk makan siang disana.

1
Banyak faktor yang mempengaruhi yang digunakan untuk mengenali perasaan
perilaku konsumen terhadap keputusannya mereka, mengumpulkan dan menganalisis
membeli makanan cepat saji pada McDonald’s. informasi, merumuskan pikiran dan pendapat
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam mengambil tindakan (Schiffman,
adalah pendekatan perilaku konsumen yang 2007:224).Pilihan pembelian seseorang
terdiri dari kebudayaan, sosial, pribadi dan dipengaruhi empat faktor psikologis utama
psikologis. Faktor budaya merupakan yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, dan
sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima sikap.Menurut Kotler (2009:178) menjelaskan
masyarakat secara menyeluruh dan tersebar bahwa motivasi pembelian adalah
kepada anggota-anggotanya melalui bahasa dan pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh
simbol-simbol (Schiffman, 2007:227). Perilaku yang mendorong orang untuk melakukan
konsumen di suatu daerah akan berbeda dengan pembelian.Disamping motivasi mendasari
perilaku konsumen di daerah lain, hal ini seseorang untuk melakukan keputusan
karena tidak adanya homogenitas dalam pembelian, maka akan dipengaruhi juga oleh
kebudayaan suatu daerah, yang disebabkan persepsinya. Selain persepsi akan muncul pula
banyaknya kelompok etnis. sikap seseorang dalam menilai suatu obyek
Faktor sosial merupakan sekelompok yang akan diminati dan dimiliki. Menurut
orang yang sama-sama mempertimbangkan Schiffman (2007:230) sikap adalah pernyataan-
secara dekat persamaan di dalam status atau pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan
penghargaan komunitas yang secara terus dengan obyek, orang atau suatu peristiwa.
menerus bersosialisasi diantara mereka sendiri, Dari latar belakang di atas dapat ditarik
baik secara formal dan informal (Schiffman, suatu perumusan masalah yaitu :
2007:229).Tingkah laku konsumen juga 1. Apakah kebudayaan, sosial, pribadi dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti psikologis berpengaruh secara simultan
kelompok referensi dan keluarga. Terutama terhadap keputusan konsumen usia muda
konsumen usia muda dimana mereka gemar dalam membeli makanan cepat saji
bersosialisasi dengan kelompok-kelompok di McDonald’s ?
lingkungannya. Kenyataan di lapangan 2. Apakah kebudayaan, sosial, pribadi dan
menunjukkan, umumnya konsumen datang psikologis berpengaruh secara parsial
bersama dengan teman-teman atau keluarganya terhadap keputusan konsumen usia muda
ketika ke McDonald’s. Hal ini membuktikan dalam membeli makanan cepat saji
bahwa rekan, teman, dankeluarga McDonald’s ?
mempengaruhi keputusan membeli makanan 3. Di antara kebudayaan, sosial, pribadi dan
yang akan dikonsumsi. psikologis manakah yang mempunyai
Kemudian faktor pribadi merupakan cara pengaruh dominan terhadap keputusan
mengumpulkan dan mengelompokkan konsumen usia muda dalam membeli
kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap makanan cepat saji McDonald’s ??
situasi yang sedang terjadi (Schiffman, Tujuan dari penelitian ini adalah :
2007:221). Faktor pribadi menggabungkan 1. Untuk mengetahui pengaruh kebudayaan,
antara tatanan psikologis dan pengaruh sosial, pribadi dan psikologis terhadap
lingkungannya. Meskipun kepribadian adalah keputusan konsumen usia muda dalam
salah satu konsep yang berguna dalam membeli makanan cepat saji McDonald’s
mempelajari perilaku konsumen, beberapa secara simultan.
pemasar percaya bahwa kepribadian 2. Untuk mengetahui pengaruh kebudayaan,
mempengaruhi jenis dan merek produk yang sosial, pribadi dan psikologis terhadap
akan dibeli. Mengenai kepribadian seseorang keputusan konsumen usia muda dalam
ada yang mempertimbangkan banyak hal membeli makanan cepat saji McDonald’s
dalam memilih makanan, misalnya kualitas secara parsial.
rasa, harga dan nutrisi yang sesuai dengan 3. Untuk mengetahui antara kebudayaan,
seleranya. Pada tiap tahap usia biasanya sosial, pribadi dan psikologis yang
memiliki selera makanan yang berbeda. mempunyai pengaruh dominan terhadap
Pendekatan yang terakhir adalah keputusan konsumen usia muda dalam
psikologis, faktor psikologis merupakan cara membeli makanan cepat saji McDonald’s.

2
KAJIAN PUSTAKA merumuskan pikiran dan pendapat dalam
Pengertian Perilaku Konsumen mengambil tindakan (Schiffman, 2007:224).
Pemasar perlu mengetahui tentang Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi
perilaku konsumen.Definisi perilaku konsumen empat faktor psikologis utama yaitu motivasi,
menurut Schiffman dan Kanuk (2007:10) persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.
adalah tindakan khusus yang ditujukan pada
beberapa obyek target.Perilaku selalu muncul Keputusan Pembelian
dalam suatu konteks situasional atau Pengambilan keputusan merupakan
lingkungan dan pada waktu tertentu, individu sebuah proses kognitif yang mempersatukan
yang secara langsung terlibat dalam usaha emosi, pikiran, proses informasi dan penilain-
mendapatkan, mengkonsumsi, dan penilaian secara evaluatif. Menurut Kotler &
menghabiskan produk dalam rangka Amstrong (2008:179) tahap-tahap dalam
memuaskan kebutuhan hasrat mereka. proses keputusan pembelian terbagi menjadi
lima tahap yaitu: pengenalan kebutuhan,
Faktor Kebudayaan pencarian informasi, evaluasi alternatif,
Faktor kebudayaan merupakan keputusan pembelian dan perilaku setelah
sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima pembelian.
masyarakat secara menyeluruh dan tersebar
kepada anggota-anggotanya melalui bahasa dan Hipotesis
simbol-simbol (Schiffman, 2007:227).Faktor 1. Diduga variabel kebudayaan, sosial, pribadi
kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan psikologis berpengaruh terhadap
dan mendalam pada tingkah laku keputusan konsumen usia muda dalam
konsumen.Pemasar harus mengetahui peran membeli makanan cepat saji McDonald’s
yang dimainkan oleh budaya-budaya, sub secara simultan.
budaya dan kelas sosial. 2. Diduga variabel kebudayaan, sosial, pribadi
dan psikologis berpengaruh terhadap
Faktor Sosial keputusan konsumen usia muda dalam
Faktor sosial merupakan sekelompok membeli makanan cepat saji McDonald’s
orang yang sama-sama mempertimbangkan secara parsial.
secara dekat persamaan di dalam status atau 3. Diduga variabel psikologis berpengaruh
penghargaan komunitas yang secara terus dominan terhadap terhadap keputusan
menerus bersosialisasi diantara mereka sendiri, konsumen usia muda dalam membeli
baik secara formal dan informal (Schiffman, makanan cepat saji McDonald’s.
2007:229).Tingkah laku konsumen juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti METODE
kelompok referensi, keluarga, serta peran dan Jenis penelitian yang digunakan adalah
status sosial konsumen. penelitian eksplanatori, sebagaimana menurut
Singarimbun (2008:5) penelitian eksplanatori
Faktor Pribadi adalah penelitian yang menjelaskan hubungan
Faktor pribadi atau individu merupakan kausal antara variabel-variabel melalui
cara mengumpulkan dan mengelompokkan pengujian hipotesa yang telah dirumuskan
kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap sebelumnya, sehingga dapat mengetahuin
situasi yang sedang terjadi (Schiffman, berapa besar kontribusi variabel-variabel bebas
2007:221). Keputusan pembeli juga terhadap variabel terikatnya serta besarnya arah
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti hubungan yang terjadi. Jumlah sampel dalam
usia dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, penelitian ini sebanyak 160 orang.
situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian
dan konsep diri. Definisi Operasional Variabel
1.Variabel kebudayaan.
Faktor Psikologis Indikator: budaya, subbudaya, dan kelas
Faktor psikologis merupakan cara yang sosial.
digunakan untuk mengenali perasaan mereka, 2.Variabel sosial.
mengumpulkan dan menganalisis informasi, Indikator: kelompok referensi

3
3.Variabel pribadi. merupakan variabel dominan yang
Indikator: usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, mempengaruhi variabel terikat (Y).
gaya hidup, kepribadian. 5. Koefisien Determinasi (R2)
4.Variabel psikologis. Koefisisen Determinasi (R2) pada
Indikator: motivasi, persepsi, kepercayaan, intinya digunakan untuk mengukur
sikap, dan pembelajaran. seberapa jauh kemampuan model regresi
5.Variabel keputusan pembelian. dalam menerangkan variasi variabel
Indikator: produk yang dipilih yang terbaik, dependen (Ghozali, 2006).
waktu pembelian, dan jumlah pembelian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode Analisis Data Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan Analisis koefisien regresi pada
dalam penelitian ini adalah : dasarnya merupakan pengujian terhadap derajat
1. Analisis Regresi Linier Berganda signifikansi hubungan dan besarnya pengaruh
Analisis regresi linear berganda dari variabel bebas (independen) terhadap
digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel terikat (dependen).
antara variabel independen (Kebudayaan, Tabel 1
sosial, pribadi dan psikologis) terhadap Hasil Uji Regresi Linier Berganda
variabel dependen yaitu keputusan Koefisien
Variabel
pembelian makanan cepat saji McDonald’s. Regresi t hitung Sig. Keterangan
(B)
Rumus matematis dari regresi linear Terikat Bebas
berganda menurut (Sugiyono, 2010) adalah Constant 0,949 4,737 0,000 Signifikan
sebagai berikut : Kebudayaan
0,074 2,641 0,009 Signifikan
Keputus (X1)
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e an
Sosial (X 2) 0,059 2,096 0,038 Signifikan
Dimana : Pembeli
an (Y) Pribadi (X3) 0,291 7,792 0,000 Signifikan
Y = nilai hubungan variabel bebas Psikologis
0,408 9,845 0,000 Signifikan
terhadap variabel terikat (X4)
R = 0,826
b = koefesien regresi parsial RSquare = 0,683
X1 = variabel kebudayaan AdjustedRSquare = 0,675
t tabel = 1,980
X2 = variabel sosial F hitung = 83,389
X3 = variabel pribadi F tabel = 2,43
Sig. F = 0,000
X4 = variabel psikologis = 0,05
α = konstanta N = 160
e = standard eror Sumber : Data primer diolah, 2014
2. Uji F (F-test)
Uji F digunakan untuk mengetahui Dari Tabel 1 diperoleh persamaan regresi yaitu:
apakah semua variabel independen secara Y = 0,949 + 0,074 X1 + 0,059 X2+ 0,291 X3 +
bersama-sama mempunyai pengaruh nyata 0,408 X4 + e
atau tidak terhadap variabel dependen (Y).
3. Uji t (t-test) Hasil Pengujian Hipotesis
Uji t pada dasarnya menunjukkan Uji Hipotesis Pertama
seberapa jauh pengaruh satu variabel Dengan bantuan SPSS, didapatkan hasil
independen secara individual dalam uji F dalam Tabel 2berikut :
menerangkan variasi variabel independen Tabel 2
(Ghozali, 2005). Uji Model Regresi Secara Simultan
4. Uji Dominan ANOVAb

Sum of
Menurut Ghozali (2006) berdasarkan Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 11,564 4 2,891 83,389 ,000 a
nilai koefisien regresi Standardized Residual 5,374 155 ,035

tertinggi, uji dominan dapat dengan melihat Total 16,937 159


a. Predictors: (Constant), Psikologis, Kebudayaan, Sosial, Pribadi
nilai koefisien regresi dari masing-masing b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

variabel dimana variabel yang memiliki Sumber: Data primer diolah, 2014
koefisien regresi standardied atau terbesar

4
Hipotesis yang digunakan dalam Tabel 5
pengujian koefisien model regresi secara Koefisien Regresi Masing-masing
simultan disajikan dalam Tabel 3 dibawah ini : Variabel Bebas
Tabel 3 Koefisien Beta
Uji F Variabel (Standardized Keterangan
Hipotesis Nilai Keputusan Coefficient)
Kebudaya
H0 = 0, (tidak 0,121 Signifikan
terdapat pengaruh Fhitung = an
signifikan antara 83,389 Sosial 0,101 Signifikan
variabel X1, X2, X3 dan Sig = Tolak H0
X4 terhadap Y) 0,000 Pribadi 0,404 Signifikan
≠ ≠ 0 , ( terdapat Ftabel =
Psikologis 0,496 Signifikan
pengaruh signifikan 2,43
antara variabel X1, X2, Sumber : Data primer diolah, 2014
X3 dan X4 terhadap Y),
α = 0,05 Berdasarkan tabel di atas dapat
Sumber : Data primer diolah, 2014 diketahui bahwa nilai koefisien terbesar yaitu
Berdasarkan Tabel 3 pengujian psikologis yaitu sebesar 0,496; hal ini berarti
hipotesis model regresi secara simultan atau variabel psikologis merupakan variabel yang
secara bersama-sama menggunakan uji F. Di berpengaruh dominan terhadap keputusan
dalam tabel distribusi F, didapatkan nilai Ftabel pembelian, kemudian diikuti dengan variabel
dengan degree of freedom (df) n1 = 4 dan n2 = pribadi dengan koefisien regresi sebesar 0,404;
155 adalah sebesar 2,43. Jika nilai F hasil berikutnya adalah variabel kebudayaan yaitu
perhitungan pada Tabel 4.15 dibandingkan sebesar 0,121; kemudian yang memberikan
dengan Ftabel ( 83,389> 2,43 ) dan nilai sig. F kontribusi terkecil terhadap keputusan
(0,000) lebih kecil dari α (0,05) maka H0 pembelian adalah sosial dengan nilai koefisien
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel regresi sebesar 0,101. Dengan demikian
Kebudayaan (X1), Sosial X2, Pribadi (X3) dan hipotesis ketiga secara statistik dapat diterima
Psikologis (X4) secara simultan memiliki atau teruji.
pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Koefisien Determinasi (R2)
Pembelian (Y), sehingga hipotesis pertama Hasil perhitungan pada Tabel 6
secara statistik diterima. diperoleh nilai Adjusted R Squaresebesar
Uji Hipotesis Kedua 0,675.
Adapun hasil uji t disajikan pada tabel Tabel 6
berikut. Hasil Koefisien Determinasi
Tabel 4 Model Summaryb
Std. Eror
Hasil Uji t R Adjusted
Model R of
Variabel thitung ttabel Sig. t Keterangan Square R Square
Estimate
Kebudayaan 2,641 1,980 0,009 Signifikan 1 ,826a ,683 ,675 .1862
Sosial 2,096 1,980 0,038 Signifikan a : predictors (constant), Psikologis, Kebudayaan, Sosial,
Pribadi
Pribadi 7,792 1,980 0,000 Signifikan Sumber : Data Diolah, 2014
Psikologis 9,845 1,980 0,000 Signifikan
Nilai R menunjukkan seberapa kuat
Sumber : Data primer diolah, 2014
variabel-variabel mempengaruhi hasil.Nilai R
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berkisar antara 0 hingga 1.Semakin nilai R
berganda tersebut di atas, maka dapat mendekati angka 1 maka semakin kuat
dibuktikan bahwa kebudayaan, sosial, pribadi variabel-variabel bebas mempengaruhi variabel
dan psikologis secara parsial berpengaruh terikat. Pada penelitian ini nilai R yang
signifikan terhadap keputusan dihasilkan adalah sebesar 0,826, nilai tersebut
pembelian.Dengan demikian hipotesis kedua menunjukkan bahwa regresi berganda tersebut
secara statistik diterima. bersifat positif kuat karena terdapat hubungan
Uji Hipotesis Ketiga yang erat melalui keempat variabel
Adapun besarnya koefisien regresi (Kebudayaan, Sosial, Pribadi dan Psikologis)
masing-masing variabel bebas disajikan pada terhadap keputusan pembelian.
tabel berikut :

5
Ketepatan nilai R lebih disempurnakan dengan nilai signifikansi t sebesar 0,000 lebih
oleh nilai Adjusted R Square. Nilai Adjusted R kecil dibandingkan = 0,05 maka H0 ditolak.
Square berfungsi menjelaskan sampel d. Psikologis
penelitian mampu mencari jawaban yang Faktor psikologis merupakan variabel
dibutuhkan dari populasinya.Nilai Adjusted R yang berpengaruh signifikan terhadap
Square dalam penelitian ini 0,675 keputusan pembelian makanan cepat saji di
menunjukkan variabel Kebudayaan, Sosial, McDonald’s Watugong, ditunjukkan dengan
Pribadi dan Psikologistelah mampu nilai signifikansi t sebesar 0,000 lebih kecil
menjelaskan keputusan pembelian dengan nilai dibandingkan = 0,05 maka H0 ditolak.
ketepatan tingi sebesar 67,5%. Sedangkan Pembahasan Hasil Uji Dominan
untuk variabel lain sebesar 32,5% yang Berdasarkan hasil penelitian
mempengaruhi keputusan pembelian. menunjukan bahwa variabel psikologis yang
diukur dengan empat indikator yaitu motivasi
Pembahasan Hasil Penelitian membeli produk, persepsi mengenai produk,
Pengaruh Secara Simultan pembelajaran berupa pengalaman pembelian
Hasil analisis menunjukkan bahwa serta keyakinan dan sikap mengenai produk
kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi memiliki pengaruh paling besar dibandingkan
secara simultan berpengaruh signifikan dengan ketiga faktor lainnya.
terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian
menyatakan bahwa keempat variabel bebas ini Implikasi Penelitian
memberikan kontribusi terhadap variabel Implikasi Pengaruh Simultan
terikat yaitu keputusan pembelian sebesar Hasil penelitian menunjukkan bahwa
67,5%. Artinya variabel keputusan pembelian keempat variabel tersebut mempengaruhi
dipengaruhi oleh variabel kebudayaan, sosial, keputusan pembelian makanan cepat saji
pribadi dan psikologi sebesar 67,5% dan McDonald’s secara bersama-sama sehingga
sisanya 32,5% dipengaruhi oleh variabel lain hendaknya hal ini dapat menjadi masukan bagi
diluar empat variabel bebas yang diteliti. Untuk McDonald’s agar lebih memperhatikan
mengetahui adanya pengaruh signifikasi antara keempat faktor tersebut. Dengan memahami
variabel bebas kebudayaan, sosial, pribadi dan faktor-faktor tersebut maka perusahaan
psikologi terhadap variabel terikat keputusan perusahaan dapat memperkirakan
pembelian dapat ditunjukkan dengan nilai sig kecenderungan perilaku konsumen dalam
F sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan α mengambil keputusan pembelian, sehingga
sebesar 0,05 maka H0 ditolak. perusahaan dapat menyusun kebijakan dan
Pengaruh Secara Parsial strategi pemasaran yang tepat untuk pangsa
a. Kebudayaan pasar yang tepat.Diantaranya dapat merancang
Faktor kebudayaan mempunyai produk makanan yang sesuai dengan
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan kebutuhan dan keinginan konsumen.
pembelian makanan cepat saji pada Implikasi Pengaruh Parsial
McDonald’s Watugong, ditunjukkan dengan Kebudayaan memiliki pengaruh parsial
nilai signifikansi t sebesar 0,009 lebih kecil terhadap keputusan pembelian makanan cepat
dibandingkan = 0,05 maka H0 ditolak. saji pada McDonald’s Watugong Malang.Oleh
b. Sosial karena itu McDonald’s sebaiknya selalu
Faktor sosial berpengaruh signifikan melakukan diversifikasi produk baru agar
terhadap keputusan pembelian makanan cepat konsumen tidak merasa bosan.
saji pada McDonald’s Watugong Malang, Variabel sosial memiliki pengaruh
ditunjukkan dengan nilai signifikansi t sebesar parsial terhadap keputusan pembelian makanan
0,038 lebih kecil dibandingkan = 0,05 maka cepat saji pada McDonald’s Watugong
H0 ditolak. Malang.Dengan mengajak kelompoknya
c. Pribadi konsumen merasa lebih nyaman untuk
Faktor pribadi merupakan variabel yang menikmati produk secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap keputusan daripada sendiri.Oleh karena itu McDonald’s
pembelian makanan cepat saji pada sebaiknya memelihara physical evidence-nya
McDonald’s Watugong Malang, ditunjukkan dengan cara menata layout rumah makan yang

6
menarik dan memberikan fasilitas-fasilitas Saran
yang memadai agar lebih nyaman untuk 1. McDonald’s sebaiknya selalu melakukan
berkumpul bersama teman atau keluarga. diversifikasi produk baru agar konsumen
Variabel pribadi memiliki pengaruh tidak merasa bosan.
parsial terhadap keputusan pembelian makanan 2. McDonald’s Watugong dapat menciptakan
cepat saji pada McDonald’s Watugong lingkungan fisik yang baik dengan cara
Malang.Oleh karena itu McDonald’s harus menata layout rumah makan yang menarik
mengelola kualitas produk dengan baik serta dan memberikan fasilitas-fasilitas yang
variasi harga produk agar sesuai dengan memadai agar lebih nyaman untuk
pendapatan dari berbagai kelas sosial. berkumpul bersama teman atau keluarga.
Psikologis memiliki pengaruh parsial 3. McDonald’s diharapkan dapat mengelola
terhadap keputusan pembelian makanan cepat kualitas produk dengan baik serta
saji pada McDonald’s Watugong Malang. menawarkan variasi harga produk agar
Hasil penelitian ini membuktikan sesuai dengan pendapatan dari berbagai
bahwamotivasi membeli produk, persepsi kelas sosial.
mengenai produk, pembelajaran berupa 4. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
pengalaman pembelian serta keyakinan dan variabel psikologis memiliki nilai lebih
sikap mengenai produk mempengaruhi tinggi dibandingkan variabel lainnya. Oleh
konsumen usia muda mempengaruhi karena itu hendaknya McDonald’s harus
keputusannya dalam membeli makanan cepat senantiasa membangun keyakinan
saji di McDonald’s Watugong Malang. konsumen akan persepsi citra produk yang
Implikasi Pengaruh Varabel Dominan baik dengan memperbanyak promosi baik
Hasil dari penelitian ini membuktikan melalui periklanan, publisitas dan promosi
bahwa variabel psikologis adalah variabel yang penjualan.
lebih dominan mempengaruhi keputusan 5. McDonald’s dapat mempertahankan
pembelian makanan cepat saji pada kualitas dibidang pelayanan dan selalu
McDonald’s Watugong Malang dibandingkan memberikan pendidikan dan pelatihan
dengan ketiga variabel lainnya. Oleh karena itu kepada karyawan.
hendaknya McDonald’s mempertahankan
konsumennya dengan lebih meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
pelayanan rumah makan dan memperbanyak Anonim, 2014, McDonald’s
promosi. Indonesia.(Online).
(http://www.mcdonalds.co.id/, diakses 14
KESIMPULAN DAN SARAN Januari 2014).
Kesimpulan Antara, Mula, 2013, Menkop: Makanan
1. Secara simultan variabel kebudayaan, sosial, Minuman Kemasan Andalan Sektor
pribadi dan psikologis berpengaruh Industri, (Online),
signifikan terhadap keputusan konsumen (http://berita.plasa.msn.com, diakses pada
usia muda dalam membeli makanan cepat 25 November 2013).
saji di McDonald’s Watugong Malang. Arief, Erdiawati, 2011, Konsumsi Fast Food
2. Secara parsial variabel kebudayaan, sosial, Remaja Di Restoran Fast Food Makassar
pribadi dan psikologis berpengaruh Town Square. Jurnal Penelitian Perilaku
signifikan terhadap keputusan konsumen Konsumen : 41.
usia muda dalam membeli makanan cepat Badan Pusat Statistik, 2013, Pertumbuhan
saji di McDonald’s Watugong Malang. Ekonomi Jawa Timur, Februari, BPS
3. Hasil penelitian membuktikan bahwa Jawa Timur, Surabaya.
variabel psikologisberpengaruh dominan Badan Pusat Statistik, 2013. Persentase
terhadap keputusan konsumen usia muda Pengeluaran Rata-rata per Kapita
dalam membeli makanan cepat saji di Sebulan Menurut Kelompok Barang,
McDonald’s Watugong Malang. (Online), (http://bps.go.id/, diakses 23
November 2013).
Bungin, Burhan, 2005, Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kencana, Jakarta.

7
Diyana, Nor, 2012.The Influence of Consumer Empat, Jakarta.
Socialization on Brand Loyalty: Survey Santrock, J.W, 2008, Adolescence, Twelfth
on Malaysian Fast Food Consumer. edition, McGraw-Hill Higher Education,
Jurnal Sosial dan Perilaku Konsumen: New York.
524-525. Schiffman, L. Kanuk, Leslie L., 2007, Perilaku
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Konsumen, Edisi Ketujuh, Terjemahan
Multivariate dengan Program SPSS, Zoelkifli Kasip, Indeks, Jakarta.
Cetakan Ketiga. Badan Penerbit Sekaran, Uma, 2007, Metodologi Penelitian
Universitas Diponegoro, Semarang. Untuk Bisnis, Terjemahan Kwan Men
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Yon, Salemba Empat, Jakarta.
Multivariate dengan Program SPSS, Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2008,
Cetakan Keempat. Badan Penerbit Metode Penelitian Survei, Salemba
Universitas Diponegoro, Semarang. Empat, Jakarta.
Ghozali, 2010, Pengaruh Faktor Budaya, Sofjan, Assauri. 2007, Manajemen Pemasaran:
Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Dasar, Konsep dan Strategi, PT. Raja
Keputusan Pembelian Pizza di Restoran Grafindo Persada, Jakarta.
Pizza Hut Malang, Skripsi Fakultas Solomon, Michael R., 2007, Consumer
Ekonomi Universitas Negeri Malang. Behavior: Buying Having and Being,
Hidayat, Slamet, 2013, AFI: Indonesia Pasar Prentice Hall, New York.
"Empuk" Waralaba Asing, (Online), Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis,
(http://www.antaranews.com, diakses Alfabeta, Bandung.
pada 16 November 2013). Suharsini, Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian
Interbrand, 2014, McDonald’s, (Online), Suatu Pendekatan dan Praktek, PT.
(http://www.interbrand.com, diakses pada Rineka Cipta, Jakarta.
21 April 2014) Tjiptono, Fandy, 2007, Pemasaran Jasa,
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2008, Cetakan Ketiga, Bayumedia Publishing,
Dasar – Dasar Pemasaran, Terjemahan Malang.
Alexander Sindoro Jilid I, Prehallindo, Tjiptono, Fandy, 2008, Pemasaran Jasa,
Jakarta. Cetakan Keempat, Bayumedia
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009, Publishing, Malang.
Manajemen Pemasaran, Edisi Yazid, 2005, Pemasaran Jasa Konsep dan
Ketigabelas, Terjemahan Bob Sabran Implementasi, Edisi Kedua, Ekonisia,
Jilid 2, Erlangga, Jakarta. Yogyakarta.
Magdalena, Pipit Amelia, 2012, Pengaruh
Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis
Terhadap Proses Keputusan Pembelian
Susu Formula Anak (Balita) di Kota
Malang, Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.
Mahendrasari, Tyas Meutia, 2010, Pengaruh
Budaya, Sosial dan Pribadi Terhadap
Keputusan Pembelian di Tiara Dewata
Supermarket Denpasar, Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya, Malang.
McDonald’s, 2012, Buku Laporan Penjualan
Tahunan, McDonald’s, Malang
Rakhma, Sakina, 2013, McDonald's Indonesia
Terus Lakukan Ekspansi Bisnis, (Online),
(http://bisniskeuangan.kompas.com,
diakses pada 17 November 2013).
Rambat, Lupiyoadi, A. Hamdani, 2013,
Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba

You might also like