You are on page 1of 10

JEKPEND (Jurnal Ekonomi dan Pendidikan)

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Hal. 64-73


p-ISSN: 2614-2139; e-IS SN: 2614-1973,
Anindita Trinura Novitasari, Aldila Septiana, Pengaruh Pendidikan Ekonomi…| 1
Homepage:http://ojs.unm.ac.id/JEKPEND

Pengaruh Pendidikan Ekonomi Dalam Lingkungan Keluarga Terhadap


Perilaku Konsumtif Siswa

Anindita Trinura Novitasari 1*, Aldila Septiana2


1,2
Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Bangkalan
1
Email: aninditatrinura2015@stkippgri-bkl.ac.id ; 2Email: aldila.septiana@stkippgri-bkl.ac.id
*
Corresponding Author

(Received: 14 Oktober 2020; Accepted: 26 November 2020; Published: 15 Januari 2021)

Abstract. This research is designed to analyze the influence of economics education in family on
students’ consumption behavior. It is an explorative quantitative research by implementing
regression data analysis to recognize the influence of economics education variable in family on
the consumption behavior. Based on the analysis, this research obtained a regression equation
showing a positive influence between economics education in family on student’s consumption
behavior. Each change in economics education variable would positively influence changes in
student’s behavior variable. The T test revealed the analysis result that H a is accepted: economics
education in family is significantly influential towards students’ consumption behavior. The
globalization era has shifted the consumption pattern towards consumptive behavior, particularly
among teenagers who tend to make reckless buying. With habituating, role model, and advice from
parents as the first and foremost educators in family, students’ mindset and attitude pattern
affecting their consumption behavior would be more rational. Hence, their understanding about
product buying is on the need basis (rational) instead of desire, self-satisfaction, or even prestige
(emotional).

Keywords: Informal Economic Education; Consumptive Behavior; Economic Rationality

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap pengaruh pendidikan ekonomi
di lingkungan keluarga terhadap perilaku konsumsi siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksploratif dengan pendekatan kuantitatif. Analisa data yang digunakan yaitu analisa regresi untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga terhadap
perilaku konsumsi siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperolah analisa regresi dan uji signifikansi
melelui uji t. Melalui analisa regresi diperoleh persamaan regresi yang menunjukkan terdapat
pengaruh yang searah (positif) antara pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga terhadap
perilaku konsumsi siswa. Setiap perubahan variabel pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga
akan berpengaruh positif terhadap perubahan variabel perilaku konsumsi siswa. Uji signifikansi uji
t menunjukkan hasil analisa yang menyatakan bahwa H a diterima artinya pendidikan ekonomi di
lingkungan keluargaberpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumsi siswa. Era globalisasi
menyebabkan terjadinya pergeseran dari pola konsumsi kearah perilaku konsumtif. Khususnya di
kalangan remaja yang cenderung kurang pertimbangan matang dalam pemilihan produk untuk
dikonsumsi. Melalui pembiasaan, keteladanan, dan penjelasan yang diberikan oleh orangtua
sebagai pendidik yang pertama dan utama di lingkungan keluarga maka akan dapat membentuk
pola pikir, pola sikap dalam perilaku konsumsi siswa berdasarkan rasional bukan emosional.
Artinya pemahaman dalam melakukan pemilihan produk berdasarkan kebutuhan (rasional) bukan
sebaliknya hanya karena keinginan, kepuasan, bahkan gengsi (emosional).

Kata Kunci : Pendidikan Ekonomi Informal; Perilaku Konsumtif; Rasionalitas Berekonomi

PENDAHULUAN pola konsumsi mereka terhadap produk akhirnya


Perubahan zaman menuju era modern menjadi tidak memiliki pemisahan mana produk
saat ini yang berdampak pada adanya perubahan yang menjadi kebutuhan dan mana produk yang
gaya hidup khususnya di kalangan remaja, sekedar keinginan. Kalangan remaja kurang
dimana remaja kita kenal sebagai individu yang selektif dalam memilih produk untuk
kurang perhitungan dalam melakukan konsumsi, dikonsumsi, disebabkan adanya pribadi yang
belum lagi pengaruh lingkungan sebaya yang masih labil sehingga cenderung berprilaku
memberikan dampak kuat terhadap perilaku dan konsumtif. Belum lagi pribadi remaja yang

DOI:10.26858/jekpend.v4i1.15119
Anindita Trinura Novitasari, Aldila Septiana, Pengaruh Pendidikan Ekonomi…| 65
cenderung mengikuti mode dan trend atas satu berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli
produk tertentu, bisa juga hanya ingin merasakan (rangsangan) yang kita terima melalui panca
produk baru, ataupun hanya sekedar mencari indra. Persepsi akan berdampak pada
pengakuan sosial demi unsur prestise saja kemunculan dari perilaku konsumen. Kita tahu
(Bagus, N, 2013). Selain itu, sikap dan perilaku bahwa sumber informasi saat ini sangat luas,
demikian bisa juga disebabkan oleh pengetahuan maka hal ini dapat digunakan oleh produsen
dan pengalaman berekonomi yang diperoleh dalam menciptakan stimuli atas suatu produk
melalui pembelajaran ekonomi dilembaga formal untuk memberi pengaruh pada terbentuknya
(Rahmatullah & Inanna, 2017). persepsi konsumen terhadap produk yang
Semestinya dalam melakukan pembelian dihasilkan. Berbagai stimuli dapat digunakan
remaja sebagai konsumen perlu menelaah dalam menciptakan persepsi seseorang terhadap
terlebih dahulu, untuk apa membeli produk suatu produk.
tersebut, apakah produk tersebut memberi Persepsi konsumen atas produk
manfaat dan tidak sia-sia dibeli, dan lain bergantung pada masing-masing personal dari
sebagainya (Fahmi, I, 2016). Latar belakang konsumen dalam menyimpulkan informasi dan
keluarga yang baik akan memberikan pendidikan menafsirkan pesan yang dikirim oleh produsen
kepada anak sebagai pendidikan informal diluar atas produknya ke pasar konsumen. Penilaian
pendidikan formal di sekolah, bagaimana atas produk bersifat subjektif. Hal ini merupakan
melakukan keputusan atas pemilihan produk dan hal yang wajar mengingat penilaian subjektifitas
menyelesaikan masalah ekonomi dalam produk dari Ekonomi sebagai upaya untuk
kehidupannya. Melalui pembiasaan, keteladanan, memberdayakan sumberdaya menjadi output
dan penjelasan yang diberikan orang tua dalam dalam memenuhi kebutuhan manusia.onsumen
keluarga untuk berprilaku tidak konsumtif dalam merupakan hal yang wajar. Respon konsumen
memberi keputusan terhadap penggunaan produk terhadap produk akibat adanya stimuli dari
dalam memenuhi kebutuhannya, akan menjadi produsen hasilnya berbeda-beda setiap
suatu literasi ekonomi dalam pendidikan konsumen. Melalui media informasi, produsen
informal bagi anak khususnya kalangan remaja akan melakukan stimuli atas produk kepada
dalam menghindari untuk tidak berprilaku konsumen yang akan memunculkan rangsangan,
konsumtif dan mengikuti pengaruh dari serta persepsi konsumen dalam menilai produk.
lingkungan sebayanya yang kurang memberi Disini perlu peran produsen mengenai kreativitas
keuntungan baginya (Musfiqon, 2015). dan inovasi atas produknya supaya memiliki
Memahami mengenai perilaku konsumsi keunikan produk dan stimuli iklan tersebut
di kalangan remaja saat ini dapat dilihat dari sisi menggunakan media informasi (Mukarom, Z &
perilaku mereka dalam memberikan keputusan Rusdiana, 2017)
terhadap pemilihan suatu produk untuk Perilaku konsumsi kalangan remaja
dikonsumsi, tentunya berkaitan dengan beberapa berasal dari pendidikan yang didapat dalam
faktor yang bisa di jadikan acuan dalam melihat keluarga. Pola pikir dalam mind set remaja,
keputusan konsumen terhadap pembelian suatu seperti pola sikap, pola tindak yang terwujud
produk. Menurut Solihat, Ai & Arnasik, S dalam perilaku akan berwujud sesuai dengan
(2018) era globalisasi mengakibatkan terjadinya pola pendidikan yang ditanamkan oleh orang tua
pergeseran pola konsumsi sebagian besar dalam keluarga melalui pembiasaan,
masyarakat Indonesia. Dampak globalisasi keteladanan, dan penjelasan. Pendidikan
makin terasa setelah muncul pusat-pusat ekonomi keluarga akan memberi pengaruh
perbelanjaan dan berbagai macam barang dan terhadap perilaku ekonomi anak seperti
jasa yang tersedia. Hal tersebut menunjukkan bagaimana mengelola uang dengan baik,
mudahnya memperoleh barang beraneka ragam berperilaku konsumsi yang bijak, menghemat
dan berbagai fasilitas lain. uang dengan cara menabung, besar kemungkinan
Persepsi dapat diartikan sebagai reaksi akan membuat anak memiliki kebiasaan yang
yang timbul dalam pemikiran seseorang akibat baik dalam perilaku ekonomi dimasa mendatang
adanya suatu rangsangan berujung pada (Rahmatullah, Inanna, Rakib, et al., 2020).
pengambilan keputusan seseorang. Rangsangan Keluarga menjadi sumber utama bagi
tersebut bisa berupa berbagai macam stimuli anak dalam perkembangan pola pikir anak begitu
yang ditangkap oleh panca indra kita. Menurut juga dengan lingkungan ekonomi terkecilpun
Stanton (dalam Fahmi, I, 2016) persepsi dapat bermula dalam keluarga. Melalui pendidikan
didefinisikan sebagai makna yang kita pertalikan informal dalam keluarga dengan pendidikan

DOI:10.26858/jekpend.v4i1.15119
Anindita Trinura Novitasari, Aldila Septiana, Pengaruh Pendidikan Ekonomi…| 66
yang diberikan oleh orangtua, pendidikan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
informal keluarga menjadi wadah bagi anak kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
belajar, menjadi wadah dasar dalam membentuk yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
sikap dan nilai diri. Ini menjadi pedoman dan negara. Pengendalian diri (Self Control)
landasan bagi perkembangan anak (Siswoyo diperoleh peserta didik dalam proses pendidikan,
dalam Wulandari, W & Normaditya, B.2005). salah satunya dalam pendidikan informal yang
Literasi ekonomi melalui pendidikan berdampak pada kemampuan remaja dalam
informal bisa diperoleh dengan adanya melakukan kontrol emosional saat melakukan
pembiasaan, keteladanan, dan penjelasan dari konsumsi untuk tidak konsumtif. Penggunaan
orangtua sebagai pendidikan yang utama dan kontrol diri yang tinggi akan menurunkan daya
pertama bagi anak (Risnawati, et.al.2018). konsumtif pada remaja.
Kondisi latar belakang anak yang memiliki latar Pendidikan ditujukan untuk mendidik,
belakang keluarga relatif tidak mrnguntungkan mendewasakan, serta peningkatan tingkat
akan memiliki konteks sosial yang tinggi dan kehidupan manusia secara utuh. Proses yang
berefek besar. Berbeda dengan anak yang dilakukan secara terencana dan langsung ini
memiliki latar belakang keluarga ditempuh dimanapun, kapanpun, dan dalam usia
menguntungkan, efek lebih menekan dialami berapapun. Pendidikan yang diperoleh melalui
oleh anak dengan latar belakang relatif tidak pendidikan informal dalam keluarga khususnya
menguntungkan. Pendidikan ekonomi dalam dari pembiasaan, keteladanan, dan penjelasan
keluarga berupa pembiasaan, keteladanan, dan yang dilakukan orang tua sebagai pendidik yang
penjelasan memberikan efek yang besar tehadap utama dan oertama di lingkungan keluarga untuk
literasi ekonomi siswa dalam memberikan remaja mampu memiliki kontrol diri dan
keputusan atas pilihan, maupun masalah kepribadian. Kepribadian ini besarkaitannya
ekonomi yang dihadapinya (Musfiqon.2015). terbentuk dari latar belakang keluarga.Remaja
Pendidikan merupakan suatu proses yang hadir dalam latar belakang keluarga
yang diterima peserta didik untuk menguntungkan dengan pemberian pembiasaan,
mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keteladanan, dan penjelasan terhadap melakukan
keterampilan. Ekonomi merupakan pemilihan konsumsi terhadap satu produk, lebih
pemberdayaan sumber daya menjadi output memberikan perkembangan kepribadian kearah
dalam memenuhi kebutuhan manusia. pemilihan konsumsi yang rasional atas
Disimpulkan bahwa pendidikan ekonomi kebutuhannya bukan prinsip emosional yang
merupakan pembentukan pengetahuan, sikap, diutamakan.
dan keterampilan peserta didik dalam bentuk Melihat pernyataan bahwa lingkungan
latihan dan pengembangan karakter sebagai keluarga sebagai faktor non sekolah yang turut
sumber daya manusia yang mampu mempengaruhi perkembangan pengetahuan,
mengeksploitasi sumberdaya yang ada menjadi sikap, dan keterampilah sebagai hasil dari proses
output untuk memenuhi kebutuhan manusia. pendidikan yang diperoleh peserta didik, maka
Pendidikan dapat membawa perubahan pada diri dalah hal ini dimaksudkan bahwa lingkungan
siswa dalam lingkungan keluarga dan keluarga juga memberikan dampak pada
masyarakat, sehingga dapat menjadi solusi bagi pemahaman pendidikan ekonomi bagi siswa
berbagai problema kehidupan yang akan untuk mengeksploitasikan resources (sumber
dihadapi siswa dimasa yang akan datang daya) seefektif mungkin untuk mencapai tujuan
(Rahmatullah, Inanna, et.al.2020). yang diinginkan dan direncanakan. Orang tua
Melalui pendidikan keluarga dengan sebagai pendidikan yang pertama dan utama di
pembiasaan, keteladanan dan penjelasan yang dalam keluarga dalam pembelajaran efektif
dilakukan oleh orangtua kan memberikan literasi tentang pendidikan ekonomi di lingkungan
ekonomi pada anak dalam memberikan keluarga.
keputusan dalam hidupnya terkait memilih dan Terkait arah penelitian diatas maka
memecahkan masalah (Soejoto, A.et.al.2019) penelitian ini diharapkan maampu menjelaskan
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 apakah pendidikan ekonomi dalam lingkungan
mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar keluarga memberi pengaruh terhadap perilaku
dan terancana untuk mewujudkan suasana konsumsi siswa SMA Ma’arif Bangkalan.
belajar dan proses pembelajaran agar peserta Berbekal dengan literasi yang diperoleh siswa
didik secara aktif mengembangkan potensi dari pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

DOI:10.26858/jekpend.v4i1.15119
Anindita Trinura Novitasari, Aldila Septiana, Pengaruh Pendidikan Ekonomi…| 67
sampai di lingkungan sekolah yang mereka
peroleh. Tehnik pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner (angket) yang disebar
METODE PENELITIAN pada sampel penelitian. Instrumen sebagai alat
Pendekatan yang dilakukan dalam bantu peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. penelitian. Instrumen penelitian dibuat
Definisi operasional masing-masing variable menggunakan skala sikap (afektif). Yang
sebagai berikut : dimaksud skala sikap ini berkenaan dengan
1. Pendidikan Ekonomi dalam keluarga adalah persepsi seseorang. Dalam penelitian ini
tuntunan dari orang tua sebagai pendidik menggunakan pengukuran sikap dengan skala
yang pertama dan utama kepada anak sebagai likert.
bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan, Teknik analisis data yang digunakan
mengenai bersikap efisiensi dalam adalah tehnik analisis regresi, uji asumsi klasik,
mengeksploitasi sumber daya (resources) dan uji signifikansi dengan uji t.
menjadi output untuk kebutuhan. Indikator
dari pendidikan ekonomi dalam keluarga Analisa Regresi
terdiri dari : pembiasaan, keteladanan, dan Teknik analisis data yang digunakan
penjelasan. dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
2. Perilaku konsumen adalah perilaku konsumen dengan bantuan SPSS, dalam melakukan regresi
dalam melakukan pemilihan produk dalam tersebut akan diuji pengaruh lingkungan
pemberian keputusan yang berlatar belakang keluarga terhadap minat berwirausaha dalam
adanya kebutuhan, keinginan, dan kepuasan. persamaan sebagai berikut:
Motivasi keputusan yang bias dilator Y = a + bX,
belakangi rasional dan emosional. Indikator dimana :
dari perilaku konsumen terdiri dari : persepsi Y = Variabel terikat (Pendidikan ekonomi
konsumen, respon konsumen, kepribadian, keluarga)
gaya hidup, dan motivasi konsumen. X = Variabel bebas (Perilaku konsumsi)
Populasi dilakukan pada siswa SMA a = Konstanta
Ma’arif Bangkalan dengan jadwal pengambilan b = Koefisien regresi variable X
data dilakukan pada tanggal 5 September 2020
dengan sampel diambil secara proporsional dari Uji Asumsi Klasik
jumlah populasi yang ada. Penelitian dilakukan Uji Normalitas
pada siswa kelas XI dengan populasi siswa 125 Normalitas menguji apakah model
siswa dengan 2 kelas IPA dan 2 kelas IPS. regresi , residualnya memiliki distribusi normal.
Proses pengambilan data dilakukan sekali Jika pelanggaran terjadi pada asumsi ini maka uji
tindakan untuk 4 kelas yang dituju di lokasi statistic dikatakan tidak valid untuk jumlah
penelitian. Pengambilan sampel penelitian sampel kecil. Analisis grafik dan uji statistic
dilakukan secara proporsional masing-masing dapat dilakukan untuk mengetahui apakah
kelas dengan jumlah sampel 95 siswa. residual memiliki distribusi normal.
Perhitungan sampel dengan Rumus : Uji normalitas dilakukan dengan uji
n = N / N (d)2 + 1 Kolmogorov – Smirnov (KS). Hasil pengolahan
n = 125 / 125 (0.05)2 + 1 data akan membandingkan nilai Asymp Sig. (2-
n = 95 tiled) dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%).
Sampel proporsional masing-masing Data dapat dikatakan terdistribusi normal jika
kelas diperoleh melalui tehnik pengambilan nilai Asymp Sig. (2-tiled) > Sig.0,05.
sampel Proportional Random Sampling dapat
dijelaskan dalam tabel di bawah ini : Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan
Tabel 1. Tabel Sampel Penelitian menguji apakah dalam model regresi terjadi
Kelas Jml. Siswa % Jml.Sampel kesalah variance dari residual satu pengamatan
MIPA1 28 0,22 21 ke pengamatan yang lain. Jika variance dari nilai
MIPA2 34 0,27 26 residual satu pengamatan ke pengamatan yang
IPS1 32 0,26 25 lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan
IPS2 31 0,24 23 jika berbeda disebut heterosketastisitas. Model
Sumber : SMA Ma’Arif Bangkalan regresi yang baik adalah model yang bersifat

DOI:10.26858/jekpend.v4i1.15119
Anindita Trinura Novitasari, Aldila Septiana, Pengaruh Pendidikan Ekonomi…| 68
homoskedastisitas atau tidak terjadi Uji t (Uji Partial)
heterosketastisitas. Uji t ini bertujuan untuk mengetahui
Heterokedastiditas adalah keadaan signifikansi secara partial dari variabel bebas
dimana semua gangguan yang muncul dalam terhadap variabel terikat. Melalui uji ini akan
fungsi regresi populasi tidak memiliki varians diketahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
yang sama. Heteroskedasitas analisanya dengan independen secara individual dalam
menggunakan uji Glejser. Jika hasil Sig. (2-tiled) mempengaruhi variabel dependen dengan
> 0,05, maka tidak terdapat heteroskedastisitas. menganggap variabel independen lainnya
konstan.
Uji Linearitas Setelah dilakukan analisa data
Uji linieritas merupakan prosedur yang menggunakan SPSS, Jika nilai t hitung > nilai t
digunakan untuk mengetahui status linear suatu tabel tά(n-k), maka H0 ditolak yang berarti X
distribusi data penelitian atau dikatakan apakah berpengaruh terhadap Y. ά adalah tingkat
antara dependen variabel dan independen signifikansi dan (n-k) derajat bebas yaitu jumlah
variabel tersebut linear dan analisis yang n observasi dikurangi jumlah variabel
digunakan untuk menguji adalah Anova dengan independen dalam model. Kriteria pengambilan
menganalisis koefisien korelasi masing-masing keputusan dari hasil uji t dari uji partial ini
variabel bebas dengan variabel terikat dengan adalah sebagai berikut :
menggunakan SPSS. 1) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak Ha
Untuk mengetahui ada hubungan linear diterima
atau tidak, dapat dilihat pada tabel anova dengan Jika thitung lingkungan keluarga > ttabel, maka H0
melihat perhitungan pada deviation from ditolak dan Ha diterima, artinya adanya pengaruh
linearity, jika nilai deviation from linearity > pendidikan ekonomi keluarga terhadap perilaku
0,05 maka antara variabel bebas dan variabel konsumsi
terikat mempunyai hubungan linear, dan 2) Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima dan Ha
sebaliknya jika nilai Deviation From Linearity < ditolak
0,05 maka antara variabel bebas dan variabel Jika thitung lingkungan keluarga ≤ ttabel, maka H0
terikat tidak mempunyai hubungan linear. diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada
pengaruh antara pendidikan ekonomi keluarga
a. Uji Signifikansi dengan perilaku konsumsi.
Dalam penelitian ini perlu dilakukan uji
signifikansi. Uji signifikansi ini dilakukan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui signifikansi atau tidaknya hubungan
Hasil penelitian disajikan dengan
antar variabel terhadap seluruh populasi yang
lengkap sebagai berikut :
digunakan dalam penelitian ini. Uji signifikansi
yang digunakan yaitu uji t

Tabel 2. Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 95
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 4.92858206
Most Extreme Absolute .055
Differences Positive .042
Negative -.055
Test Statistic .055
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan hasil uji normalitas, dapat signifikan level 0.05, dengan demikian maka
dilihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) 0.2 disimpulkan bahwa data berdistribusi normal
dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai atau asumsi uji normalitas telah terpenuhi.

DOI:10.26858/jekpend.v4i1.15119
Anindita Trinura Novitasari, Aldila Septiana, Pengaruh Pendidikan Ekonomi…| 69
Tabel 3. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 27.567 5.821 4.736 .000
Total_X1 .639 .164 .374 3.892 .000
Sumber : Data diolah, 2020

Uji heteroskedasitas menggunakan Berdasarkan hasil uji heteroskedasitas,


glejser diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.00 diperoleh hasil bahwa terjadi homokedasitas dan
lebih kecil daripada nilai signifikansi 0.05 maka tidak terjadi heterosledasitas pada model regresi.
dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedasitas Hasil tidak adanya heteroskedasitas ditunjukan
pada model regresi. Harapannya pada model dengan perolehan signifikansi yang < dari nilai
regresi, terjadi homodkedasitas atau memiliki signifikansi 0.05 yaitu (0.00 < 0.05).
variance yang sama dan sebaran (scedasticity)
memiliki variance yang sama (equal variance).

Tabel 4. Uji Linearitas


ANOVA Table
Mean
Sum of Squares df Square F Sig.
Total_Y * Between (Combined) 772.172 12 64.348 2.802 .003
Total_X1 Groups Linearity 371.874 1 371.874 16.194 .000
Deviation from
400.298 11 36.391 1.585 .119
Linearity
Within Groups 1883.049 82 22.964
Total 2655.221 94
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan hasil uji linearitas pada hubungan yang linear antara pendidikan
table anova diketahui nilai sig. deviation from ekonomi di lingkungan keluarga terhadap
linearity sebesar 0.119 lebih besar dari sig. level perilaku konsumsi siswa.
0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat

Tabel 5. Uji Regresi Linear


Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
27.567 5.821 4.736 .000
.639 .164 .374 3.892 .000
a. Dependent Variable: Total_Y
Sumber : Data diolah, 2020

Tabel 6. Uji Determinasi (R2)


Model Summary
R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
.374a .140 .131 4.955
a. Predictors: (Constant), Total_X1

Sumber : Data diolah, 2020

DOI:10.26858/jekpend.v4i1.15119
Anindita Trinura Novitasari, Aldila Septiana, Pengaruh Pendidikan Ekonomi…| 70
Berdasarkan hasil uji regresi linear variable terikat yaitu perilaku konsumsi.
diperoleh persamaan linear Y= 27.567 + 0.69X, Sedangkan sisanya sebesar 87% dijelaskan oleh
hal ini menunjukkan hubungan antara variable lain yang tidak dimasukkan dalam
pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga dan penelitian ini. Angka prosesntase kemampuan
perilaku konsumsi siswa bernilai positif. Setiap variabel lain pendidikan ekonomi dalam
penambahan pendidikan ekonomi sebesar 1% keluarga dalam menjelaskan pengaruhnya
maka akan meningkatkan perilaku konsumsi terhadap variabel perilaku konsumsitif siswa
sebesar 0.69. dapat digunakan dan dimamasukkan dalam
Besarnya pengaruh variable pendidikan penelitian selanjutnya.
ekonomi dalam keluarga terhadap variable
perilaku konsumsi siswa dapat dilihat dari nilai
Adjusted R-Square yaitu : sebesar 0.131 artinya
bahwa variable bebas pendidikan ekonomi dalam
keluarga mempunyai kemampuan sebesar 13%
untuk menjelaskan pengaruhnya terhadap

Tabel 7 : Uji t
One-Sample Test
Test Value = 1
95% Confidence Interval of
the Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
Total_X1 107.467 94 .000 34.316 33.68 34.95
Sumber : Data diolah, 2020

Pembahasan dilakukan oleh Wulandari, D & Normaditya, B


Berdasarkan hasil penelitian diperoleh (n.d) memberikan hasil penelitian bahwa secara
hasil analisa berupan hasil uji signifikansi keseluruhan pendidikan ekonomi dalam keluarga
melalui uji t, menunjukan nilai t hitung > t table, yang mampu diserat mahasiswa tergolong dalam
artinya terjadi penolakan H0 dan diterimanya Ha, kategori baik (93%). Hasil penelitian
sehingga dikatakan ada pengaruh pendidikan menunjukkan ketiga indicator pendidikan
ekonomi dalam keluarga terhadap perilaku ekonomi dalam keluarga, indicator pembiasaan
konsumsi siswa. Persamaan regresi linear yang menyumbangkan kategori tertinggi.
diperoleh yaitu Y = 27,567 + 0,693X, hal ini Senada dengan hasil penelitian diatas,
menunjukkan hubungan antara pendidikan penelitian dilakukan oleh Risnawati, et.al (2018)
ekonomi di lingkungan keluarga dan perilaku memberikan hasil penelitian disimpulkan bahwa
konsumsi siswa bernilai positif. Setiap pendidikan ekonomi dalam keluarga
penambahan pendidikan ekonomi sebesar 1% berpengaruh secara langsung terhadap perilaku
maka akan meningkatkan perilaku konsumsi konsumtif. Rasionalnya adalah, apabila
sebesar 0.69. Sementara itu nilai t hitung pendidikan ekonomi dalam keluarga maka
Berdasarkan hasil analisa uji t pada tabel 7, perilaku konsumsi akan cenderung rasional.
diketahui bahwa t hitung > t table yaitu 107.467 Pendidikan ekonomi dalam keluarga
> 1.985, artinya Ha diterima dan H0 ditolak dengan tiga indikatornya, bisa dijabarkan kearan
sehingga dikatakan ada pengaruh signifikan tuntunan dan arahan orangtua kepada anak
pendidikan ekonomi dalam keluarga terhadap perihal bagaimana orangtua memberikan contoh
perilaku konsumsi siswa melalui indikator dalam dalam berkonsumsi, berproduksi, keteladanan
pendidikan formal dalam keluarga. dalam aktifitas produktif, menjelaskan
Hasil uji dari analisa data penelitian pemanfaatan uang yang ekonomis sesuai
menunjukkan penerimaan terhadap hipotesis kebutuhan, penjelasan mengenai konsep dan
yang diajukan (Ha) bahwa ada pengaruh yang prinsip ekonomi, pembiasaan dalam menabung,
positif dan signifikan pendidikan ekonomi dalam pembiasaan dan keteladanan berhemat, mengatur
kelauarga terhadap perilaku konsumsi siswa. uang dalam pemenuhan kebutuhan hidup, serta
Hasil penelitian ini diperkuat oleh beberapa hasil pembiasaan yang dicontohkan orangtua dalam
penelitian sebelumnya, penelitian yang pemenuhan barang dan jasa.

DOI:10.26858/jekpend.v4i1.15119
Anindita Trinura Novitasari, Aldila Septiana, Pengaruh Pendidikan Ekonomi…| 71
Cara berkonsumsi remaja pendidikan formal yang diperoleh dari
kecenderungannya adalah berkonsumsi yang lingkungan sekolah, akan memberikan
konsumtif, biasanya hanya karena “lapar mata” perubahan dalam dirinya dalam berprilaku.
atau karena juga hanya memenuhi beberapa Harapannya dengan belajar tersebut akan
alasan mereka untuk mengkonsumsi produk memberikan perubahan-perubahan ke arah lebih
yang tidak terlalu berdampak negatif jikapun baik dalam dirinya khususnya dalam
tidak membeli produk tersebut, seperti misalnya, memberikan keputusan terhadap pilahan dan
mengkonsumsi produk hanya dilatar belakangi masalah ekonomi yang dihadapinya akan lebih
oleh alasan mengikuti Trend, atau bisa karena mencerminkan pribadi yang selektif dalam
ingin mencoba produk baru, atau bisa jadi berkonsumsi didukung oleh latar belakang
dilakukan karena ingin mendapatkan pengakuan keluarga yang menguntungkan dalam
status sosial saja (Prestise) (Kanserina, D. 2015). memberikan penjelasan, pembiasaan, maupun
Kebiasaannya remaja membeli barang bukan keteladanan dalam berkonsumsi
disebabkan kebutuhan melainkan disebabkan (Juliana,et.al.2013).
oleh mengikuti perkembangan mode, berniat Variabel pendidikan ekonomi dalam
pamer, atau menaikkan derajat sosial dan unsur keluarga tanggapan responden berdasarkan
gengsi (prestise). Remaja yang menuju dewasa indicator masing masing indicator berkategori
dalam proses pencarian jati diri, cenderung tinggi. Indikator keteladanan memiliki
mengutamakan emosional berkonsumsi, prosentase tertinggi sebesar 3,12%, pembiasaan
sehingga berdampak pada munculnya perilaku sebesar 3,08%, dan penjelasan memiliki
konsumsi yang berlebihan. Literasi ekonomi prosentase 3,02%. Tanggapan responden pada
melalui pendidikan informal salah satunya variable pendidikan ekonomi dalam keluarga
prndidikan ekonomi dalam keluarga dibutuhkan secara keseluruhan responden memberi
untuk remaja mampu belajar mengelola tanggapan dengan kategori sangat tinggi berada
keuangan berkaitan dengan keputusan dalam pada jumlah prosentase terbesar yaitu 81,05%,
memilih maupun memberi keputusan dalam selanjutnya diikuti dengan tanggapan tinggi
permasalahan ekonominya (Mukarromah, et.al, sebesar 16,84%, dilanjutkan dengan tanggapan
2020). sedang dan rendah dengan prosentase 1,05%.
Kecenderungan remaja dalam membeli Hasil tanggapan responden terhadap
barang tidak melakukan pertimbangan kepada variable pendidikan ekonomi dalam keluarga ini
orang tua tetapi mereka lebih mempercayai membenarkan dari hasil analisa data yang
teman sebayanya, teman pergaulannya. Kejadian memperolah hasil bahwa pendidikan ekonomi
semacam ini sering terjadi pada usia remaja. dalam keluarga memberikan pengaruh positif
Sekalipun mereka hidup bukan dari penghasilan dan signifikan terhadap perilaku konsumsi siswa.
sendiri, kecenderungan pola berkonsumsi yang Orangtua memberikan kontribusi yang besar
lebih mengarah kepada konsumsi yang kurang terhadap pembentukan pola piker dalam
efektif, dengan tidak mempertimbangkan pengambilan keputusan terkait dengan
keadaan ekonomi orang tua, lebih mengikuti pemenuhan kebutuhan hidup. Melalui
model dan trend, juga pengaruh dari iklan dan pendidikan ekonomi dalam keluarga dengan
teman sebaya, lebih mendominasi remaja dalam indicator pembiasaan, keteladanan, dan
mengkonsumsi produk. Disini diperlukan penjelasan, ketiganya memberikan kontribusi
kedekatan dari orang tua dengan anak, melalui yang besar terhadap pembentukan pola pikir,
penjelasan dan pembiasaan yang diberikan oleh pola sikap dalam memberikan keputusan
orang tua dalam pendidikan informal mengenai pemilihan barang dan jasa.
pola perilaku berkonsumsi yang seajarnya, Dari sisi perilaku konsumsi diperoleh
sehingga melalui penjelasan dan pembiasaan tanggapan responden atas variable perilaku
yang dilakukan orang tua kepada anak, akan konsumsi berdasarkan indicator dengan nilai
memberikan bekal bagi ketika dia mulai kategori per indicator, persepsi bernilai 2,98
beranjak remaja, agar lebih memperhatikan kategori sangat tinggi, respon konsumen pada
orang tua dan tidak mengikuti pengaruh negatif nilai 2,96 juga kategori sangat tinggi,
dari pergaulan yang berdampak kurang baik kepribadian bernilai 3,43 sangat tinggi, gaya
terhadap hidupnya kedepannya (Solihat, A & hidup 3,30 juga kategori sangat tinggi, motivasi
Arnasik,S.2018). Melalui pengetahuan yang konsumen 2,88 kategorinyapun sangat tinggi.
dimiliki oleh remaja, dengan memperoleh Kemudian respon responden terhadap variable
pendidikan informal dari dalam keluarga juga perilaku konsumtif secara keselutuhan, tertinggi

DOI:10.26858/jekpend.v4i1.15119
Anindita Trinura Novitasari, Aldila Septiana, Pengaruh Pendidikan Ekonomi…| 72
berada pada respon tinggi dengan angka 69 Kepribadian seseorang masih erat
responden (72,63%) selanjutnya di kategori kaitannya dengan latar belakang keluarga yang
sangat tinggi dengan angka 26 responden besar sumbangsih nya dalam melatar belakangi
(27,36%). Respon dari responden terkait kepribadian yang terbentuk secara personal.
indicator penelitian variable perilaku konsumen Perilaku konsumtif dipengaruhi oleh lingkungan
dikaitkan dengan pengalaman masing-masing tempat ia dilahirkan dan dibesarkan. Ada
siswa, menunjukkan bahwa responden merespon beberapa variabel yang termasuk pada faktor
perilaku konsumen rata-rata pada kategori tinggi eksternal dan mempengaruhi perilaku konsumtif
dan sangat tinggi. Respon terhadap perilaku diantaranya kebudayaan, kelas sosial, kelompok
konsumen secara keseluruhan berkategori tinggi. anutan, dan keluarga (Mangkunegara (2005)
Kategori tinggi dan sangat tinggi pada tanggapan (dalam Lestariana, E.et.al,2017). Prinsip rasional
masing-masing indicator ini mengindikasi kan dalam memenuhi kebutuhan dan menjatuhkan
bahwa selain pendidikan ekonomi dalam pilihan, dengan latar belakang keluarga
keluarga perilaku konsumsi juga didukung khususnya orangtua yang menteladani
kepribadian konsumen dengan nilai tertinggi. menanamkan prinsip ekonomi dan efisensi
Bagi siswa yang memiliki pola pikir dan pola penggunaan sumberdaya yang dimiliki untuk
perilaku konsumsi dari arahan lingkungan kepemilikan barang dan jasa baik dalam
keluarga yang semestinya, selayaknya, maka melakukan pembiasaan, keteladanan, dan
dengan dukungan kepribadian yang dimiliki penjelasan, maka kepribadian anak akan tercipta
maka menjadi lebih bijak dalam pengambilan pribadi yang baik dalam mengatasi permasalahan
keputusan untuk pemenuhan barang dan jasa. ekonomi nya. Sehingga dalam memilih produk
Kepribadian juga merupakan faktor lain untuk diputuskan dimiliki, akan memiliki
yang berperan dalam menendalikan perilaku pertimbangan dengan prinsip rasional bukan
konsumtif. Melalup kepribadian yang mampu emosional.
melakukan kontrol diri Self Control)
kecenderungan seseorang yang lebih emosional KESIMPULAN DAN SARAN
dalam melakukan konsumsi akan lebih Kesimpulan
berkurang jika mereka melakukan kontrol diri Berdasarkan hasil penelitian , maka
yang tinggi. Peningkatan kontrol diri ini akan penelitian ini memberikan kesimpulan : Terdapat
diikuti dengan penurunan perilaku konsumtif. pengaruh yang positif dan signifikan dari
Peran dari kontrol diri ini akan dapat diperoleh pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga
oleh remaja ketika latar belakang keluarga dalam terhadap perilaku konsumsi siswa. Hal ini
pendididkan berkonsumsi juga menguntungkan menunjukkan bahwa keteladanan, pembiasaan,
bagi dirinya sebagai bekal dalam pemahaman dan penjelasan orangtua kepada anak dibutuhkan
literasi ekonomi berkonsumsi yang tidak dalam menumbuhkan pola pikir perilaku yang
melebihi batas kewajaran dan kemampuan, serta tidak konsumtif dalam memenuhi kebutuhan.
membeli produk sesuai dengan kebutuhan. Pemberian arahan yang baik dari orangtua
Pemahaman dalam literasi ekonomi berkonsumsi terhadap anak di dalam keluarga mengenai
pada remaja dapat diperoleh melalui pendidikan ekonomi, akan membentuk
pembiasaan, keteladanan, dan penjelasan yang kepribadian dalam diri anak menjadi kepribadian
diberikan orang tua sebagai pendidik informal di yang tidak konsumtif yang berakhir pada
lingkungan keluarga (Nurjanah, S.e\t.al.2019). kemampuan anak dalam memilih barang dan
Kepribadian remaja untuk melakukan kontrol jasa sesuai kebutuhan dan bertindak dalam
diri saat ini dibutuhkan mengingat remaja era keputusan dengan prinsip rasional bukan
saat ini berada pada zaman yang modern yang emosional.
memiliki tantangan berat dalam ideologi, sistem
yang terbuka memberi peluang untuk dapat Saran
mengaktualisasikan diri dengan baik. Terkait Melihat hasil analisa data pada
dampak teman sebaya dalam memberikan determinasi (R2) dengan kontribusi varibel
pengaruh terhadap perilaku konsumtif, dalam pendidikan ekonomi 13% mampu menjelaskan
diri remaja melalui Self Control, remaja perlu pengaruhnya terhadap variable perilaku
pemahaman literasi yang lebih menyeluruh konsumsi, hal ini dapat menjadi pijakan awal
dalam selektif memberi keputusan di dalam bagi peneliti selanjutnya untuk mengangkan
memilih maupun menyelesaikan masalah untuk diteliti lebih mendalam beberapa variable
ekonominya (Agusti, I & Gultom, N. 2019). lain yang dapat mempengaruhi perilaku

DOI:10.26858/jekpend.v4i1.15119
Anindita Trinura Novitasari, Aldila Septiana, Pengaruh Pendidikan Ekonomi…| 73
konsumsi pada konsumen. Sehingga dapat Visual Berbasis Aplikasi Canva. Jurnal
menambah pemahaman kontribusinya dalam Pendidikan Ekonomi Undiksha, 12(2),
menjelaskan perilaku konsumsi pada konsumen. 317–327.
Rahmatullah, R., Inanna, I., & Ampa, Andi
DAFTAR PUSTAKA
Tenri.(2020).How Informal Education
Agusti, I. S. (n.d.). Pengaruh Literasi Fosters Economic Awareness in
Ekonomi Dan Modernitas Terhadap Children.Dinamika Pendidikan, 15(2),
Perilaku Konsumtif Mahasiswa. 202-214.
Niagawan, 8(2), 102–107. Risnawati, R., & Wardoyo, C. (2018).
Asriati, N. (2018). Ekonomi dan Pengaruh Pendidikan Ekonomi
Pembiayaan Pendidikan. Lekkas. Keluarga, Gaya Hidup, Modernitas
Fahmi, I. (2016). Perilaku Konsumen Teori Individu, dan Literasi Ekonomi
dan Aplikasi Penerbit Alfabeta. terhadap Perilaku Konsumtif Siswa.
Bandung. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian,
Lestarina, E., Karimah, H., Febrianti, N., Dan Pengembangan, 3(4), 430–436.
Ranny, R., & Herlina, D. (2017). Soejoto, A, et. a. (2019). Ekonomi
Perilaku Konsumtif di Kalangan Pendidikan. Unesa University Press.
Remaja. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Solihat, A. N., & Arnasik, S. (2018).
Indonesia), 2(2). Pengaruh Literasi Ekonomi Terhadap
Mukarramah, M., Inanna, I., Hasan, M., Perilaku Konsumtif Mahasiswa Jurusan
Ahmad, M. I. S., & Nurdiana, N. Pendidikan Ekonomi Universitas
(2020). Pengaruh Literasi Ekonomi Siliwangi. Oikos: Jurnal Kajian
terhadap Perilaku Konsumtif Pendidikan Ekonomi Dan Ilmu
Mahasiswa. Indonesian Journal of Ekonomi, 2(1), 1–13.
Social and Educational Studies, 1(1). Ulfah, M., & Syahrudin, H. (2013).
Musfiqon, H. M. (2012). Pengembangan Pengaruh Literasi Ekonomi terhadap
media dan sumber pembelajaran. Perilaku Konsumsi Mahasiswa
Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Pendidikan Ekonomi Fkip Untan.
Nuridja, M. P. I. M., Haris, M. P. I. A., & Tanjungpura University.
Kanserina, D. (2015). Pengaruh Literasi Wulandari, D., & Narmaditya, B. S. (n.d.).
Ekonomi dan Gaya Hidup terhadap Pengaruh Pendidikan Ekonomi
Perilaku Konsumtif Mahasiswa Jurusan Keluarga Terhadap Perilaku Konsumsi
Pendidikan Ekonomi Universitas Mahasiswa.
Pendidikan Ganesha Tahun 2015. Zaenal Mukarom, Z., & Rusdiana, A.
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (2017). Komunikasi dan Teknologi
Undiksha, 5(1), 5374. Informasi Pendidikan. Pustaka Setia.
Nurjanah, S. (2019). Pengaruh Literasi
Ekonomi Dan Self Control Terhadap
Perilaku Konsumtif Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta. Parameter: Jurnal Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta, 31(2), 124–
133.
Rahmatullah, & Inanna. (2017). Identifikasi
Nilai-Nilai Ekonomi Sebagai Dasar
Merumuskan Materi Pengantar Ilmu
Ekonomi Berjatidiri Bangsa. Prosiding
Seminar Nasional Lembaga Penelitian
UNM, 700–704.
Rahmatullah, R., Inanna, I., & Ampa, A. T.
(2020). Media Pembelajaran Audio
DOI:10.26858/jekpend.v4i1.15119

You might also like