You are on page 1of 7

E-Jurnal Matematika Vol. 4 (4), November 2015, pp.

181-187 ISSN: 2303-1751

PERBANDINGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN


THREE FACTORS MODEL FAMA AND FRENCH (TFMFF)
DALAM MENGESTIMASI RETURN SAHAM

Kadek Mira Pitriyanti§1, Komang Dharmawan2, G.K. Gandhiadi3

1
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Udayana [Email: kadek.mira.pitriyanti@gmail.com]
2
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Udayana [Email: dharmawan.komang@gmail.com]
3
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Udayana [Email: gandhiadigk@yahoo.com]
§
Corresponding Author

ABSTRACT

In 1996, Fama and French developed the CAPM in Three Factor Model Fama and French (TFMFF)
to analyze the relationship between risk with rate of return by adding firm size factor that is proxied
by Small Minus Big (SMB) and value factor at Book to Market Ratio that is proxied by High Minus
Low (HML) on the CAPM model. The aim of this research is to compare the ability of CAPM and
TFMFF in estimating the returns on six types of portfolios which are formed based on firm size and
BE/ME. Selected samples are stocks of LQ-45 in period of February 2014, which have passed the
selection of firm profits and ROE Warren Buffett criteria. Simple linear regression and Multiple
linear regression with t test and F test statistics are used to demonstrate the influence and
significance level of each variable. The results showed that TFMFF was more superior than CAPM.
Market risk factor consistently affected each portfolio. SMB and HML is not always significantly
effect on each portfolio, such as portfolio B/H, only market risk factor has a significant effect.
However, the addition of SMB factors and HML factors could increase the coefficient of
determination in each formed portfolio.
Keywords: return, market risk, firm size (SMB), Book Equity to Market Equity (HML)

1. PENDAHULUAN Investor yang rasional tentu mengharapkan


Berinvestasi saham di pasar modal return yang tinggi. Return yang tinggi juga
merupakan sebuah alternatif yang baik terutama disertai risiko yang tinggi. Return yang
bagi seseorang yang telah memiliki modal tetapi diharapkan investor (expected return)
kebingungan mengelola dana tersebut atau takut seringkali berbeda dengan return kenyataan
merintis suatu usaha dari nol. Seseorang atau (actual return) yang diperoleh. Adanya
yang dikenal dengan sebutan investor ini tinggal ketidakpastian hasil pada expected return
memilih perusahaan “go-public” yang sudah menunjukkan risiko yang harus ditanggung
memiliki prospek yang bagus kemudian investor. Untuk itu investor perlu suatu model
membeli saham perusahaan tersebut dan perhitungan yang dapat membantunya dalam
memperoleh keuntungan dalam bentuk meminimalkan ketidakpastian tersebut.
pengembalian (return) dari investasi tersebut. Model perhitungan yang populer digunakan
Secara umum ada dua hal penting yang harus ialah CAPM, dalam aplikasinya CAPM
diperhatikan dalam berinvestasi saham yakni menggunakan faktor risiko tunggal yaitu risiko
return dan risiko. Return dan risiko memiliki pasar sebagai tolok ukur risiko dalam
hubungan yang linier artinya semakin tinggi mengestimsi return. Seiring berjalannya waktu
return maka semakin tinggi pula risiko yang CAPM mulai menunjukkan kelemahannya yakni
harus ditanggung investor atas investasi yang hasil expected return yang diberikan belum
dilakukan. mampu menjelaskan actual return yang terjadi.
Fama and French [1] menemukan bahwa

181
Pitriyanti, K.M., Dharmawan, K., Gandhiadi, G.K. Perbandingan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan…

terdapat dua faktor risiko lain selain risiko pasar Model regresi CAPM yakni
yakni firm size yang diproksi dengan SMB dan ( )
BE/ME yang diproksi dengan HML dalam
modelnya yang dikenal dengan Three Factors
Model Fama and French (TFMFF). Fama and Adanya penambahan faktor Small Minus Big
French [1] dalam penelitiannya tersebut (SMB) dan High Minus Low (HML) pada
mendapatkan hasil bahwa firm size (SMB) dan CAPM membuat terdapat tiga peubah bebas
pada Three Factor Model Fama and French
BE/ME (HML) berpengaruh signifikan terhadap
return dan mendapatkan hasil nilai determinasi (TFMFF) dengan model TFMFF sebagai berikut.
ganda TFMFF lebih besar daripada CAPM. ( )
Beberapa peneliti setuju dengan temuan Fama
and French [1] seperti penelitian yang dapat
dilihat pada Nur’ainy, et al. [2], Pasaribu [3] dan Perhitungan untuk return SMB dan HML
Rizkiana [5]. Akan tetapi, beberapa peneliti lain yaitu sebagai berikut.
tidak sependapat dengan penelitian Fama &
French [1] seperti penelitian yang dapat dilihat
pada Saputra dan Murtini [6] dan Sudiyatno dan
Irsad [7].
Adanya ketidaksesuaian hasil penelitian
sebelumnya mendorong penelitian ini dilakukan.
Dalam penelitian ini peneliti menyeleksi saham- Langkah-langkah analisis yang digunakan
saham yang digunakan berdasarkan kriteria laba meliputi pengumpulan data, perhitungan faktor-
perusahaan dan return on equity (ROE) yang faktor yang digunakan, pengestimasian model
ditawarkan Warren Buffett. Menurut Warren penuh CAPM dan TFMFF dengan
Buffett [4] dalam buku “The Guru Investor: menggunakan software SPSS., pengujian asumsi
How to Beat Market Using History’s Best klasik, pengujian signifikansi parameter CAPM
Investment Strategies”, menyatakan kriteria laba dan TFMFF meliputi uji simultan dan uji parsial,
perusahaan dan ROE yang baik untuk suatu pembentukan model regresi CAPM dan TFMFF
perusahaan. Penelitian ini menggunakan kriteria berdasarkan variabel-variabel pembentuk
Warren Buffett tersebut dalam menyeleksi masing-masing model yang signifikan, analisis
saham-saham yang digunakan untuk perbandingan CAPM dan TFMFF dengan
membandingkan kemampuan CAPM dan melihat nilai koefisien determinasi pada keenam
TFMFF dalam mengestimasi return saham- jenis portofolio (S/L, S/M, S/H, B/L, B/M, B/H),
saham yang dikelompokkan ke dalam portofolio dan langkah terakhir ialah interpretasi model
Fama & French. terpilih.

2. METODE PENELITIAN 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Populasi dalam penelitian ini adalah saham- Saham-saham yang lolos seleksi laba
saham perusahaan yang tergabung dalam indeks perusahaan dan ROE kriteria Warren Buffett
LQ-45 periode Pebruari 2014. Pengambilan tertuang dalam Tabel 1.
sampel penelitian menggunakan metode Saham-saham tersebut dihitung return
purposive sampling yaitu sampel tidak diambil perbulannya lalu dikelompokkan ke dalam
secara acak melainkan menggunakan kriteria portofolio S/L, S/M, S/H, B/L, B/M dan B/H.
laba bersih dan ROE Warren Buffett yang Dari hasil pengelompokkan portofolio tersebut,
tertuang dalam buku [4]. dapat dihitung return portofolio (S/L, S/M, S/H
Analisis CAPM menggunakan regresi linear B/L, B/M, B/H), return SMB dan return HML.
sederhana dan TFMFF menggunakan regresi
linear berganda.

182
E-Jurnal Matematika Vol. 4 (4), November 2015, pp. 181-187 ISSN: 2303-1751

Tabel 1. Saham yang lolos Kriteria Warren [2], Pasaribu [3] dan Rizkiana [5]. Akan tetapi
Buffett sebelum model-model tersebut diinterpretasikan,
No. Saham No. Saham No. Saham terlebih dahulu akan diuji dengan uji asumsi
1. AALI 9. BMRI 17. PGAS klasik dan uji signifikansi parameter (uji
2. ADHI 10. BSDE 18. PWON simultan dan uji parsial).
3. ASII 11. CPIN 19. SMGR
4. ASRI 12. GGRM 20. SMRA Pengujian Asumsi Klasik
5. BBCA 13. INTP 21. UNVR
6. BBNI 14. KLBF 22. WIKA Asumsi pertama yang harus dipenuhi adalah
7. BBRI 15. MAIN galat berdistribusi normal. Dengan
8. BDMN 16. MNCN menggunakan software Minitab Release 14
Model Penuh CAPM dan TFMFF diperoleh hasil uji normal variabel respons
seperti Tabel 2.
Adapun model penuh CAPM diperoleh
sebagai berikut. Tabel 2. Hasil Uji Normal
̂ ; Return portofolio p-value
0,058
0,411
̂ ; 0,544
0,188
̂ 0,051
0,545
̂ ;
Berdasarkan Tabel 2 diperoleh nilai p-value
lebih besar dari taraf signifikansi alpha 0,05.
̂ ; Dengan demikian, asumsi normal univariat
terpenuhi yang berarti galat-galat berdistribusi
̂ ; normal.
Asumsi kedua yang harus dipenuhi pada
Adapun model penuh TFMFF diperoleh kedua model baik CAPM maupun TFMFF
sebagai berikut. adalah kekonstanan dan kehomogenan ragam
galat. Salah satu indikator yang dapat
̂
menunjukkan galat bersifat konstan dan
ragamnya homogen yakni plot galat (residual)
̂
dengan nilai ̂ dugaan. Hasil plot galat
(residual) dengan nilai ̂ dugaan dengan
̂
menggunakan software SPSS menghasilkan
sebaran titik-titik plot antara galat dengan nilai
̂
̂ dugaan pada model CAPM dan
TFMFF tidak menggambarkan pola tertentu.
̂
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
ragam suku galatnya bersifat konstan dan
̂
homogen.
Uji Simultan CAPM
Mengamati nilai koefisien determinasi
Adapun hipotesis yang diuji adalah
ganda terkoreksi ( pada estimasi model
penuh, secara keseluruhan TFMFF lebih baik
dari CAPM. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dapat dilihat pada Nur’ainy, et al.

183
Pitriyanti, K.M., Dharmawan, K., Gandhiadi, G.K. Perbandingan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan…

Nilai Fhitung variabel bebas pada CAPM Berdasarkan Tabel 5 diperoleh bahwa risiko
menggunakan software SPSS diperoleh seperti pasar yang diproksi dengan return market
Tabel 3. terbukti berpengaruh signifikan sehingga dapat
digunakan untuk menjelaskan naik atau turunnya
Tabel 3. Nilai Fhitung setiap portofolio pada
CAPM tingkat pengembalian portofolio S/L, S/M, S/H,
tipe Fhitung tipe Fhitung B/L, B/M, B/H. Hasil tersebut dapat dilihat dari
S/L 45,359 B/L 42,685 tingkat signifikansi dimana pada tingkat
S/M 61,102 B/M 86,603 , diperoleh p-value koefisien pada
S/H 184,721 B/H 130,584 keenam jenis portofolio sebesar 0,000. Dengan
kata lain, variabel independen return market
Nilai untuk setiap tipe portofolio
dalam model CAPM pada penelitian ini
lebih besar dari F tabel sebesar 3,98 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
maka keputusan adalah tolak yang berarti return portofolio yang dibentuk.
signifikan terhadap return portofolio S/L, S/M,
S/H, B/L, B/M dan B/H pada taraf nyata 0,05. Uji Parsial TFMFF
Uji Simultan TFMFF Adapun hipotesis yang diuji adalah
Adapun hipotesis yang diuji adalah :
: ; dan
minimal satu parameter
Tabel 6. Hasil Uji Parsial TFMFF
(
Nilai Fhitung variabel bebas pada TFMFF Dependen Independen p- Kesimpulan
value
menggunakan software SPSS diperoleh seperti 0,000 Signifikan
Tabel 4. 0,000 Signifikan
Tabel 4. Nilai Fhitung setiap portofolio pada 0,000 Signifikan
TFMFF 0,000 Signifikan
tipe Fhitung tipe Fhitung 0,000 Signifikan
S/L 37,348 B/L 27,312 0,000 Signifikan
S/M 38,762 B/M 80,051 0,000 Signifikan
S/H 76,398 B/H 45,511 0,000 Signifikan
Nilai untuk setiap tipe portofolio lebih 0,014 Signifikan
besar dari F tabel sebesar 2,74 maka 0,000 Signifikan
0,000 Signifikan
keputusan adalah tolak yang berarti
0,511 Tidak
signifikan terhadap return portofolio S/L, S/M, Signifikan
S/H, B/L, B/M dan B/H pada taraf nyata 0,05. 0,001 Signifikan
0,27 Tidak
Uji Parsial CAPM Signifikan
Adapun hipotesis yang diuji adalah 0,002 Signifikan
0,005 Signifikan
0,28 Tidak
Signifikan
Tabel 5. Hasil Uji Parsial CAPM 0,073 Tidak
Dependen Independen p-value Kesimpulan
Signifikan
0,000 Signifikan Berdasarkan Tabel 6 diperoleh hasil bahwa
0,000 Signifikan risiko pasar yang diproksi dengan return market
0,000 Signifikan terbukti berpengaruh signifikan sehingga dapat
( 0,000 Signifikan digunakan untuk menjelaskan naik atau turunnya
0,000 Signifikan tingkat pengembalian setiap jenis portofolio
0,000 Signifikan Fama and French (S/L, S/M, S/H, B/L, B/M dan

184
E-Jurnal Matematika Vol. 4 (4), November 2015, pp. 181-187 ISSN: 2303-1751

B/H). Hasil tersebut dapat dilihat dari tingkat Tabel 7. Perbandingan Nilai Koefisien
signifikansi yaitu pada tingkat , Determinasi
diperoleh p-value koefisien pada keenam Model Portofolio R2
jenis portofolio sebesar 0,000. Dengan kata lain, 39,7% 38,8%
variabel independen return market dalam model
47% 46,2%
TFMFF memiliki pengaruh yang signifikan
72,8% 72,4%
terhadap return portofolio yang dibentuk. CAPM
38,2% 37,3%
Firm size yang diproksi dengan SMB 55,7% 55%
terbukti berpengaruh signifikan terhadap 65,4% 64,9%
sebagian besar return portofolio yaitu S/L, S/M, 62,6% 60,9%
S/H, B/L, B/M akan tetapi tidak berpengaruh TFMFF 77,4% 76,4%
signifikan pada portofolio B/H. Firm size dalam 55% 53%
penelitian ini tidak berpengaruh signifikan pada TFMFF 62,8% 61,7%
jenis portofolio yang berisi saham-saham dengan tanpa 76,5% 75,9%
ukuran perusahaan yang besar disertai BE/ME HML
yang tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa
Pada model tereduksi, portofolio B/H tidak
apabila ukuran perusahaan tersebut besar disertai
dibahas pada model TFMFF dikarenakan
BE/ME tinggi maka faktor risiko firm size yang
variabel bebas SMB dan HML pada tingkat
diproksi dengan SMB dapat diabaikan dalam
alpha 0,05 tidak berpengaruh signifikan pada
mengestimasi return.
model, sehingga dua variabel bebas tersebut
BE/ME yang diproksi dengan HML terbukti
dikeluarkan dari model. Pada kasus portofolio
berpengaruh signifikan pada portofolio yang
B/H hanya faktor risiko pasar berpengaruh
berisi saham-saham dengan BE/ME rendah dan
positif dan signifikan sehingga CAPM lebih
juga pada saham-saham dengan BE/ME tinggi
tepat dalam menjelaskan return portofolio B/H
yang disertai ukuran perusahaan yang kecil
daripada TFMFF. Meskipun demikian
(S/H). Pada kasus portofolio S/M, B/M dan B/H,
penambahan dua faktor risiko Fama and French
BE/ME yang diproksi dengan HML tidak
dapat menaikkan nilai determinasi pada B/H.
berpengaruh signifikan. Hasil tersebut dapat
Pada portofolio S/L, S/M, S/H, B/L dan
dilihat dari tingkat signifikansi dimana pada
B/M memperlihatkan TFMFF lebih baik
tingkat , diperoleh nilai p-value
daripada CAPM dengan melihat nilai koefisien
koefisien sebesar 0,27 (untuk portofolio S/M), Determinasi Ganda (R2) dan koefisien
0,28 (untuk portofolio B/M) dan 0,073 (untuk
Determinasi Ganda Terkoreksi ( yang
portofolio B/H).
lebih besar. Pada portofolio S/M dan B/M hanya
Berdasarkan hasil pada uji parsial yang
menyertakan variabel bebas SMB karena
menemukan bahwa BE/ME yang diproksi
variabel bebas HML tidak berpengaruh
dengan HML pada portofolio S/M dan
signifikan pada tingkat alpha 0,05. Meskipun
portofolio B/M tidak berpengaruh signifikan
demikian penambahan variabel bebas SMB pada
maka akan dilakukan pemodelan ulang
S/M dan B/M mampu meningkatkan
menggunakan software SPSS dengan hanya
kemampuan model dalam mengestimasi return
menggunakan variabel bebas yang signifikan.
dibandingkan CAPM.
Perbandingan CAPM dan TFMFF Perbandingan nilai determinasi dalam
Tabel 7 memperlihatkan perbandingan nilai penelitian yang menggunakan saham-saham
koefisien determinasi pada model CAPM dan yang diseleksi dengan kriteria laba bersih
TFMFF dengan hanya menyertakan variabel perusahaan dan ROE Warren Buffett ini
bebas yang signifikan. memperlihatkan bahwa model TFMFF lebih
baik daripada CAPM

185
Pitriyanti, K.M., Dharmawan, K., Gandhiadi, G.K. Perbandingan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan…

Interpretasi Model Terpilih turun maka return portofolio juga mengalami


Model terpilih dalam penelitian ini adalah penurunan.
model yang lolos uji asumsi klasik, uji simultan iii. Koefisien regresi untuk variabel SMB ( )
dan uji parsial untuk masing-masing portofolio. pada portofolio dengan small size yaitu S/L,
Model yang terpilih ini adalah model yang S/M dan S/H bernilai positif artinya pada saat
memberikan nilai determinasi ganda yang lebih return SMB naik sebesar satu satuan maka
besar di antara CAPM dan TFMFF. Model yang return portofolio S/L, S/M dan S/H juga akan
terpilih yaitu sebagai berikut. mengalami kenaikan sebesar (0,579 untuk
S/L, 0,583 untuk S/M, 0,249 untuk S/H)
̂
begitu pula sebaliknya. Sedangkan koefisien
regresi untuk variabel SMB ( ) pada
portofolio big size yaitu B/L dan B/M
̂ bernilai negatif artinya pada saat return SMB
naik sebesar satu satuan maka return
portofolio B/L dan B/M akan mengalami
̂ penurunan sebesar (0,308 untuk B/L dan
0,516 untuk B/M) begitu pula sebaliknya.
iv. Variabel bebas HML ) berpengaruh
̂ signifikan pada taraf nyata 0,05 hanya pada
portofolio S/L, S/H dan B/L. Portofolio S/L
dan B/L memberikan nilai koefisien
bernilai negatif yaitu (-0,441 untuk S/L dan -
̂
0,189 untuk B/L). Sedangkan pada portofolio
S/H memberikan pengaruh positif yaitu
sebesar 0,313.
̂
4. KESIMPULAN DAN SARAN

Interpretasi model: Penelitian ini mencoba untuk


i. Portofolio Fama and French sebagian besar membandingkan CAPM dan TFMFF dengan
memiliki nilai konstanta yang positif kecuali menggunakan saham-saham LQ-45 yang
portofolio B/M. Portofolio S/L, S/M, S/H, diseleksi dengan kriteria laba bersih dan ROE
B/L, dan B/H berturut-turut memberikan nilai Warren Buffett. Berdasarkan hasil dan
konstanta sebesar 0,018; 0,009; 0,000; 0,014; pembahasan dapat diambil simpulan yaitu risiko
dan 0,009 yang artinya jika variabel return pasar yang diproksi dengan return market
market, SMB dan HML tidak mengalami berpengaruh signifikan sehingga dapat
perubahan maka pengembalian portofolio digunakan sebagai faktor risiko dalam
akan tetap sebesar nilai konstanta tersebut. menjelaskan naik turunnya tingkat
ii. Koefisien regresi untuk variabel return pengembalian (return) pada setiap portofolio
market ( ) pada keenam portofolio Fama and Fama and French. Sedangkan firm size dan
French bernilai positif artinya pada saat BE/ME tidak selalu dapat digunakan pada setiap
return market naik sebesar satu satuan maka portofolio yang terbentuk. Meskipun demikian
return portofolio juga akan mengalami penambahan variabel bebas Fama and French
kenaikan sebesar (0,781 untuk S/L, 0,744 selalu dapat menaikkan nilai determinasi pada
untuk S/M, 1,306 untuk S/H, 0,589 untuk setiap portofolio. Sehingga dalam penelitian ini
B/L, 1,0473 untuk B/M, 1,012 untuk B/H) diperoleh hasil bahwa TFMFF lebih baik
begitu pula sebaliknya saat return market daripada CAPM.

186
E-Jurnal Matematika Vol. 4 (4), November 2015, pp. 181-187 ISSN: 2303-1751

Penelitian yang membandingkan model [3] Pasaribu,R.B.2010."Pemilihan Model Asset


CAPM dan TFMFF ini hanya menggunakan Pricing".Jurnal Akuntansi dan Manajemen
saham LQ-45 sebagai populasi, maka saran yang (JAM),Vol 21, No. 3, 217-230.
dapat penulis sampaikan untuk penelitian [4] Reese, J. P. and Jack M. Forehand.2009. The
selanjutnya yaitu dilakukan perbandingan yang Guru Investor: How to Beat Market Using
sama terhadap CAPM dan TFMFF dengan History’s Best Investment
menambah variasi populasi. Selain itu penelitian Strategies.Canada: John Wiley & Sons, Inc.
selanjutnya juga dapat membandingkan CAPM [5] Rizkiana,Z.M.2011. Studi Pembandingan
dan TFMFF dengan Four Factor Model Carhart. Model Penilaian Aset: Model Tiga Faktor
Fama dan French dengan Capital Asset
Pricing Model pada Bursa Efek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Skripsi. Jurusan Ekonomi. Semarang:
Universitas Diponegoro.
[1] Fama, E. F., and Kenneth R. French. 1996.
"Multifactor Explanations of Asset Pricing [6] Saputra, D. I., dan Umi Murtini.2008.
Anomalies".Journal of Finance. Vol 51, No. "Perbandingan Fama and French Three
1, 55-84. Factor Model dengan Capital Asset Pricing
Model".Jurnal Riset Akuntansi dan
[2] Nur'ainy,R., Budi Erianda, Bagus Nurcahyo, Keuangan, Vol 4, No 2,132-145.
& Rowland Pasaribu. 2013. "Portofolio
Saham Multifaktor Pendekatan Fama and [7] Sudiyatno,B. dan Moch. Irsad.
French Studi Empiris Bursa Efek Indonesia. 2011."Menguji Model Tiga Faktor Fama
di Bursa Efek Indonesia". Simposium Dan French Dalam Mempengaruhi Return
Nasional Akuntansi XVI. Manado: Saham Studi Pada Saham LQ45 Di Bursa
Universitas Gunadarma. Efek Indonesia". Jurnal Bisnis dan
Ekonomi (JBE) Vol 18, No.2, 126-136.

187

You might also like